Batu bata jalan pembersih udara bukan hanya efektif melindungi lingkungan, tetapi juga
diproduksi dari bahan baku yang ramah lingkungan termasuk pecahan-pecahan kaca, debu dari
hasil pembakaran arang, dan batu kerikil. Pecahan kaca diperoleh dari penghancuran botol gelas
daur ulang dan pasir halus diperoleh dari sisa pembangunan, dengan demikian juga mengurangi
sampah di lokasi setempat.
Ada juga kekhawatiran bahwa pelapis dioksida titanium akan memudar secara perlahan-lahan.
Namun demikian, lapisan batu bata tersebut adalah suatu campuran dioksida titanium dan batu,
yang bisa bertahan 10 hingga 20 tahun dengan daya tahan tekanan berat manusia maupun
kendaraan.
Batu bata tersebut merupakan barang anti-licin dan tahan terhadap tekanan. Batu bata tersebut
dibuat untuk bisa menahan berat 60 ton untuk yang di pinggiran jalan dan 90 ton untuk yang di
tengah jalan. Keragaman rancangan yang ada serta kegunaannya terhadap lingkungan, maka
dapat dipastikan kelak akan digunakan secara luas di Hong Kong.
Dari penemuan yang telah dijelaskan diharapkan dapat juga diterapkan di indonesia, agar polusi
yang ada di indonesia bisa berkurang. Dan indonesia bisa menjadi negara bebas polusi.