Praktikum Kerja Bangku PDF
Praktikum Kerja Bangku PDF
LAPORAN PRAKTIKUM
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Praktikum Kerja Bangku
yang dibina oleh Bapak Djonni Bangun
Oleh:
David Winarto
(120511427418)
i
DAFTAR ISI
COVER...
KATA PENGANTAR .... i
DAFTAR ISI .. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .. iii
1.2. Rumusan Masalah iv
1.3. Tujuan ... iv
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Praktikum Kerja Bangku 1
2.2. Macam Perkakas Tangan ......... 1
2.3. Alat Pelindung Diri ... 11
2.4. Penggunaan Alat Kerja Bangku..... 12
BAB III METODE PRAKTIKUM
3.1. Pengerjaan, Alat, Bahan dan Cara kerja .................. 16
3.2. Target Waktu .............. 20
3.3. Tabel Pengerjaan PKB............................................................................ 20
3.4. Jobsheet Praktikum Kerja Bangku ..... 21
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ..... 25
B. Saran .... 25
DAFTAR RUJUKAN ..... 26
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Pada dasarnya praktikum kerja bangku merupakan kerja yang dilakukan secara
manual. Macam-macam perkerjaan tersebut meliputi mengikir, mengebor, menggergaji,
menyenai, mengetap, menyetemping dan sebagainya.
Kegagalan mahasiswa dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain terlalu banyak
mata pelajaran yang harus diikuti, proses pengerjaan yang membutuhkan tenaga banyak
dengan hasil yang kurang memuaskan, pengetahuan mahasiswa yang kurang, dan dosen yang
kurang menguasai materi, semua itu meyebabkan mahasiswa enggan dengan mata Kuliah
Teknik Permesinan.
Oleh karena itu, laporan ini akan membahas apa yang dimaksud dengan perkakas
tangan, alat-alat yang digunakan dalam praktikum serta bagaimana langkah-langkah yang
harus dikerjakan oleh setiap mahasiswa sehingga dapat menyelesaikan jobsheet yang telah
diberikan oleh dosen pembimbing.
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.3.1 Mahasiswa mengetahui Praktikum Kerja Bangku.
1.3.2 Mahasiswa mengetahui macam-macam perkakas tangan yang digunakan.
1.3.3 Mahasiswa mengetahui APD apa yang digunakan.
1.3.4 Mahasiswa mengetahui bagaimana cara menggundakan alat perkakas.
1.3.5 Mahasiswa mengetahui proses untuk menyelesaikan suatu jobsheet.
Teknis penulisan makalah ini berpedoman pada Buku Pedoman Penulisan Karya
Ilmiah Universitas Negeri Malang (UM, 2010).
BAB II
PEMBAHASAN
Kerja bangku adalah teknik dasar yang harus dikuasai dalam mengerjakan benda kerja
secara manual. Pekerjaan kerja bangku melakukan penekanan pada pembuatan benda kerja
dengan alat tangan, dan dilakukan di bangku kerja. Praktek kerja bangku melatih mahasiswa
agar mampu menggunakan alat kerja yang baik dan benar, serta mampu menghasilkan benda
kerja yang memiliki standar tertentu sesuai dengan lembar kerja yang ditentukan. Hal ini
dapat tercapai jika mahasiswa melakukan pekerjaan dengan baik sesuai dengan peraturan dan
tata cara pengerjaan praktek kerja bangku.
Semua teknisi yang bekerja pada bengkel kerja mesin harus dapat menggunakan
semua peralatan tangan yang ada di bengkel baik berupa perkakas mesin maupun perkakas
tangan. Hal ini penting karena masingmasing perkakas mempunyai kelebihan dan
kekurangan. Pada dasarnya manusia dapat bekerja dengan mudah, aman dan dapat
menghasilkan benda kerja yang baik. masing-masing dari alat tersebut dan dalam
penggunaannya tidak jarang dilakukan dengan secara bersamaan dalam penggunaannya
untuk menyelesaikan suatu jobsheet.
Dalam pembahasan ini akan membahas bagaimana fungsi alat perkakas serta
bagaimana pengoperasiaannya dalam praktek sehingga alat perkakas tersebut dapat berfungsi
dengan baik dan menghasilakan hasil yang maksimal sesuai petunjuk dan yang diharapkan,
sehingga mempunyai umur pemakaian yang lebih panjang.
2.2.1 Ragum
Ragum digunakan untuk menjepit benda kerja saat melaksanakan pekerjaan mekanik
seperti mengikir, menggergaji, mengebor, memahat dan lain lain. Agar benda kerja tidak
mengalami kerusakan / luka maka pada mulut ragum di lengkapi dengan vice klem.
Gambar Ragum
a) Gunakan pelapis rahang ragum untuk mencegah benda kerja agar tidak rusak
permukaannya.
b) Penjepitan benda kerja harus rata, artinya permukaan benda kerja yang keluar dari rahang
ragum harus lurus dan sejajar dengan rahang ragum.
c) Untuk penjepitan benda kerja yang berlubang seperti pipa yang tipis digunakan bahan
tambahan lain yang dimasukkan ke dalam pipa, sehingga pipa yang dijepit tidak akan
mengalami kerusakan/berubah bentuk. Untuk penjepitan benda kerja yang tipis (pelat
tipis) gunakan landasan dari kayu. Landasan tersebut dijepit pada rahang ragum.
2.2.2 Kikir
Material kikir adalah dari baja karbon tinggi / baja special. Alat ini digunakan
untuk mengurangi sebagian material dengan jalam memarut sehingga menjadi rata,
cekung, cembung, bulat dan lainnya.
Jenis kikir yang digunakan menurut tingkat kehalusan dibagi menjadi tiga yaitu:
a. Kikir Bastard
Merupakan kikir kasar panjang badan 12 inchi, dengan jumlah gigi 9 gigi/cm, cs = 25,
s = 0,01, n = 40 dan mempunyai tingkat kehalusan N9 s/d N8.
b. Kikir Half Smooth
Kikir setengah halus panjang badan 10 inchi, dengan jumlah gigi 12 gigi/cm, cs = 25,
s = 0,005, n = 40 dan tingkat kehalusan N8 s/d N7
c. Kikir Smooth
Kikir halus memiliki panjang badan 8 inchi dengan jumlah gigi 12 gigi/cm dengan
jumlah gigi 20 gigi/cm, cs = 25 s = 0,0025 n = 40
2.2.3 Penggores
Alat ini digunakan untuk menandai ukuran pada benda kerja atau bahan
yang akan diolah. Ada bermacam-macam jenis penggores yaitu penggores tangan sedukan,
penggores dengan satu ujung bengkok, penggores dengan satu ujung dirubah.
Gambar Penggores
2.2.4 Penitik
Penitik dapat digunakan untuk menitik bagian benda kerja yang akan di bor. Bentuk
penitik yang sering digunakan adalah silinder yang dikartel dengan ujung tirus yang bersudut
250 sampai 300.
Gambar Penitik
Gambar Mistar
2.2.6 Mistar Siku
Alat ini digunakan untuk menyiku ketelitian dari benda kerja, ukuran panjangnya 30 cm
Gambar Palu
2.2.8 Sikat Kikir
Sikat kikir berfungsi untuk membersihkan kikir dari butiran butiran besi yang melekat
pada kikir
Gambar stamping
2.2.10 Gergaji Besi
Gergaji besi dengan fungsi untuk menggergaji lapisan besi atau besi tipis, karena
bentuknya yang demikian beda dengan gergaji kayu, geriginya yang kecil dan ujung depan
dan belakangnya ada pemuntir yang gunanya untuk mengencangkan dan menggendorkan
gergaji besi. Gergaji besi terdiri dari sengkang dan daun gergaji,sengkang adalah
pegangan untuk menggergaji sedangkan daun gergaji ada yang mempunyai gigi berbentuk
lurus dan berbentuk zig-zag.
Gambar Tap
2.2.12 Snei
Snei adalah alat untuk membuat ulir. Bentuk snei menyerupai mur tetapi ulirnya merupakan
mata potong. Gigi-gigi ulir setelah dibentuk kemudian dikeraskan dan temper agar dia
mampu melakukan pemotongan terhadap benda kerja. Pada proses
pembuatan ulir, snei dipegang oleh tangkai snei. Snei yang biasanya digunakan untuk
pembuatan ulir adalah snei pejal dan snei bercelah.
Snei pejal
Snei jenis ini berbentuk segi enam atau bulat. Untuk memudahkan dalam penguliran awal
maka pada snei jenis ini tidak seluruh mata potongnya sama besar, tetapi sedikit tirus pada
bagian mata pemotong awal. Dengan demikian benda kerja dapat masuk ke dalam snei
sedikit mudah.
Untuk membuat ulir dengan menggunakan snei dibutuhkan alat bantu yaitu pemegang snei.
Pada pemegeng snei ini dilengkapi dengan baut-baut pengikat, agar snei tidak ikut
berputar saat melakukan pemotongan/penguliran
2.2.13 Mesin Bor
Mesin Bor gunanya untuk melubangi benda dan memperbesar lubang yang sudah ada,
berikut ditampilkan gambar mesin bor.
2. Cara Mengebor
Pengeboran adalah proses menghasilkan lubang bulat pada benda kerja dengan
menggunakan alat potong berupa mata bor ( twist drill ). Mesin bor memiliki dua prinsip
gerakan dasar yaitu gerakan berputar poros utama dan gerakan pemakan ke bawah. Untuk
menentukan lubang bor yang akan di tap, maka diameter mata bor yang akan digunakan
harus diketahui. Misalnya benda kerja yang akan di tap M8 x 1,2 maka diameter mata bor
yang di gunakan adalah 6,8 mm.
3. Cara Mengetap
Mengetap adalah membuat ulir dalam yang debelumnya di dahului dengan proses
pembuatan lubang. Bahan tapper adalah baja karbon yang di keraskan, satu set terdiri dari 3
buah yaitu nomor 1, 2, dan 3. Tap nomor 1 sebagai permulaan karena mempunyai bentuk
tirus di ujungnya, sehingga ulir yang dihasilkan hanya 55% dari bentuk ulir yang
sesungguhnya. Tap nomor 2 digunakan setelah tap nomor 1 bentuk tirus pada ujungnya lebih
pendek , ulir yang di hasilkan hanya 25 %. Tap nomor 3 adalah tap yang terakhir dan yang
membentuk ulir sepenuhnya. Sebelum di tap harus di countersink terlebih dahulu dengan
posisi tap harus tegak lurus dengan bidang yang akan di tap.
Dalam bab ini memjelaskan hasil praktikum selama kurang lebih 3 minggu.
A. Pengerjaan Yang Telah Dilakukan
1. Pengikiran
Yaitu mengikir benda kerja sesuai ukuran yang ditentukan oleh dosen pembimbing.
a. Alat yang digunakan yaitu:
1) Ragum
2) Kikir kasar dan kikir halus
3) Benda kerja ( plat besi )
4) Jangka sorong
5) Jobsheet
6) Penggaris siku
b. Cara kerja :
1) Siapkan benda kerja dan alat-alat yang digunakan.
2) Gunakan pakaian pengaman dan kaos tangan sebagai pelindung tangan.
3) Jepit benda kerja dengan ragum, dengan bagian benda terjepit. Kemudian lakukan
pengikiran dengan arah usapan maju tekanan penuh dan pada saat usapan mundur
tekanan minimum. Ini berguna untuk memaksimalkan pengikiran dan memperpanjang
umur kikir.
4) Perhatikan Posisi tubuh Selama mengikir, berdiri di sisi sebelah kiri ragum dengan kaki
tetap tidak berubah. Kaki harus terbentang dengan menyesuaikan panjang kikir. Sudut
antara poros ragumdan kaki mendekati30o untuk kaki kiri dan 75o untuk kaki kanan.
Dan gerakan pengikiran diikuti seleruh bagian tubuh bukan tanganya saja yang
bergerak.
c. Kesulitan/ kendala yang dihadapi
1) Alat kikir yang tersedia di laboratorium kurang baik kondisinya sehingga membuat
benda kerja menjadi lecet.
2) Benda kerja kurang siku meskipun sudah di kikir ketika di ukur dengan mistar siku
presisi, sehingga untuk menyikukan benda kerja tersebut membutuhkan waktu yang
relative lama
3) Penyelesaian pengikiran tidak sesuai dengan jadwal yang di tentukan yairu 1minggu
karena di laksanakan pada waktu bulan puasa.
4) Tenaga masing masing mahasiswa berbeda beda sehingga dalam penyelesaian
mengikir ini tidak sama antara mahasiswa yang satu dengan yang lainnya.
2. Penggoresan
Yaitu memberi garis-garis pada benda kerja.
a. Alat yang digunakan yaitu:
1) Penggores
2) Penggaris
3) Penitik
b. Cara kerja
1) Letakkan benda kerja pada meja.
2) Beri ukuran jarak antar garis
3) Letakkan penggaris pada benda kerja kemudian tekan penggaris. Dan gores dangan
penggores.
4) Lakukan dengan hati hati
c. Kendala yang di hadapi
1) Membutuhkan ketelitian dan harus hati hati dalam menggores benda jika terjadi
kesalahan pada saat penggoresan benda harus di kikir lagi agar halus
2) Membutuhkan kesabaran dalam penitikan ini.
3. Pengeboran
Yaitu mengebor benda kerja dengan mesih bor sesuai ukuran yang ditentukan.
a. Alat-ala yang diperlukan
1) Mesin Bor
2) Mata Bor sesuai ukuran lebar yang ditentukan
3) Mistar yang presisi
b. Cara kerja
1) Posisikan benda kerja dalam ragum mesin bor dibantu dengan
menggunakan mistar supaya tepat sasaran
2) Siapkan mata bor dan dipasang dengan rapat
3) Nyalakan mesin bor
4) Mengebor dengan menekan tuas dengan naik-turun supayasisa sayatan
bor dapat keluar masuk
c. Kendala yang dihadapi
1) Menempatkan benda kerja yang sulit karena ragumnya yang sudah lumayan
rusak
2) Kotoran yang banyak di mesin bor membuat proses lama, sedikit kesulitan
membersihkannya dibagian sela dalam mesin
4. Pengetapan
a. Alat yang digunakan
1) Ragum Penjepit
2) Ulir 3 Tingkat
3) Tap
4) Pelumas Oli
b. Cara Kerja
1) Siapkan 3 Ulir dan Tap dan benda kerja sudah rapat terjepit dalam ragum
2) Mulai mengetap dengan ulir 1 dan dikasih pelumas
3) Putar tap dan sedikit penekanan sampai kedalaman dalam pengeboran
sebelumnya
4) Mengulangi lagi sampai lancar dan mengganti dengan ulir 2 dan 3 janga
lupa juga dikasih oli.
c. Kendala yang dihadapi
1) Ulir dan tap yang terbatas menjadi kedala proses karena harus bergantian
2) Untuk pengetapan awal menggunakan ulir 1 harus hati-hati dan teliti karena
membuka awal jalan untuk mengulir.
5. Penandaan
Yaitu memberi huruf atau angka pada benda kerja.
a. Alat yang digunakan adalah:
1) Mal huruf
2) Palu
3) Bantalan besi
b.Cara kerja
1) Pertama letakan benda yang sudah diberi garis atau kolom pada bantalan besi.
2) Tempatkan mal huruf pada posisinya. Kemudian pukul menggunakan palu
3) Perlu diketahui bahwa pada proses steampling ini menggunakan ketelituan dan kejelian,
salah satu contoh pada saat memukul mal huruf posisinya harus benar-benar tepat
karena pemukulan hanya dilakukan satu kali saja. Jika dilakukan secara berulang -
ulang posisinya berubah dan huruf akan hancur.
c. Kendala yang dihadapi
1) Dalam menggunakan palu untuk menyetempel huruf harus hati hati karena dapat
melukai tangan
2) Posisi mal harus tepat ketika akan di stempel kalau tidak akan terjadi kesalahan pada
posisi huruf
3) Posisi palu dan mal huruf harus tepat jika tidak mal ketika di pukul dengan palu akan
terlempar dan dapat melukai tubuh.
6. Penggergajian
a. Alat yang digunakan
1) Gergaji
2) Plat
3) Penggores dan Mistar
4) Ragum penjepit
b. Cara kerja
1) Ukur dan tandai dengan gores benda kerja sebelum digergaji sesuai ukuran
yang diinginkan
2) Tepatkan benda kerja dalam ragum dan lebing mudah untuk menggergaji
bisa menggunakan plat besi supaya lurus dalam menggergaji
3) Menggergaji dengan pelan-pelan karena benda kerja yang kecil dan tipis
dengan irama kedepan yang lebig ditekankan karena gigi tajam besi
menyayat kedepan
4) Menggergaji sesuai ukuran.
c. Kedala yang dihadapi
1) Menggergaji pada awal agak sulit, berat, dan hati-hati karena pada awal
menggergaji adalah membuka jalur gergaji
2) Mengatur jarak antar penggergajian, biasanya lubang penggergajian lebeih
lebar tidak sesuai perkiraan ukuran
B. Target Waktu
3 sks, 6 js
1 pertemuan = 35 menit X 6 = 210 menit
1 minggu = 5 pertemuan X 210 menit = 1050 menit = 17,5 jam
3 minggu = 17,5 jam X 3 =52, 5 jam
C. Table Pengerjaan Praktek Kerja Bangku
N
OMinggu UKURAN AWAL UKURAN HASIL
PENGERJAAN
KE
P L T P L T
1 1 Menyelesaikan mengkikir silinder (menyenai, 85 12,5 - 80 10 -
mengebor, mengikir)
M10
43 mm
15,5 mm
50 mm
11,5 mm 11,5 mm 22 mm
133 mm
M10
42 mm
15,5 mm
50 mm
11,5 mm 11,5 mm 21 mm
132 mm
Hasil Kerja
D E F G H I J K L MNO PQ R S T UV W
D E F G H I J K L MNO PQ R S T UV W
4567890
D V I D W I N AR T O
120511427418
Hasil Kerja
85 mm
Ukuran hasil silinder
10 mm
80 mm
12 mm
10 mm
60 mm
M10
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Praktikum kerja bangku adalah suatu praktek yang membutuhkan kesabaran,
keuletan serta ketelitian dalam pengerjaannya.
2. Praktikum kerja bangku adalah suatu kegiatan untuk menyelesaikan suatu
jobsheet dengan menggunakan cara manual sebagai bekal mahasiswa untuk
melatih kemamapuan siswa dalam mengaplikasikan teori kedalam praktek yang
riil serta sebagai bekal dasar untuk menempuh matakuliah yang selanjutnya.
3. Dalam penggunaan setiap alat-alat perkakas maka hendakanya selalu
memperhatikan prosedur pemakaian sehingga alat-alat perkakas dapat digunakan
secara maksimal sesuai dengan fungsi dari setiap alat-alat perkakas tersebut.
4. Dalam setiap praktek untuk menyelesaiakan jobsheet harus selalu memperhatikan
petujuk pengerjaan sehingga hasil dari jobsheet yang dikerjakan sesuai dengan
jobsheet yang ditugaskan.
5. Sebelum memulai mengerjakan jobsheet, terlebih dahulu merencanakan langkah-
langkah pengerjaan agar jobsheet dapat dikerjakan dengan cepat dan tepat
B. Saran
1. Alat-alat yang digunakan ditambah lagi dan yang sudah tidak dapat digunakan
juga diganti dengan yang baru agar mahasiswa dalam praktek dapat bekerja
semaksimal mungkin dengan cepat dan hasilnya memuaskan.
2. Setiap mahasiswa yang sedang praktek diharapkan datang tetap waktu agar
praktikum bisa untuk segera dimulai. Dengan demikian waktu yang relatif singkat
dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
3. Untuk toolman yang bekerja diharapkan selalu mengontrol alat-alat yang akan
digunakan oleh mahasiswa untuk selalu mengondisikan alat-alat selalu dalam
kondisi siap pakai.
4. Diharapkan toilet tidak selalu dikunci
5. Ditambahkan rak untuk meletakkan tas mahasiswa yang praktek biar tidak
berceceran dalam meletakkan tas.
DAFTAR RUJUKAN
Ambiyar, dkk. 2008. Teknik Pembentukan Plat Jilid 2 untuk SMK. Jakarta : Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen
Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional.
Anggriawan, A., dkk. 2012. Mikrometer Sekrup dan Jangka Sorong (Makalah). Malang :
Universitas Negeri Malang.
Faridah, A. 2008. Teknik Pembentukan Pelat Jilid II. Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan Departemeb Pendidikan Nasional.
Sumbodo, W., dkk. 2008. Teknik Produksi Mesin Industri untuk SMK Jilid 1. Jakarta :
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal
Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan
Nasional.
Universitas Negeri Malang. 2010. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah : Skripsi, Tesis,
Disertasi, Artikel, Makalah, Tugas Akhir, Laporan Penelitian. Edisi Kelima.
Malang : Universitas Negeri Malang.
Widarto, dkk. 2008. Teknik Pemesinan Jilid 2 untuk SMK. Jakarta : Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan
Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional.