Laporan Pendahuluan Gangguan Psikososial Kehilangan
Laporan Pendahuluan Gangguan Psikososial Kehilangan
KEHILANGAN
DISUSUN OLEH :
ERNIA HARIS HIMAWATI
a. Pengertian Kehilangan
sesuatu yang sebelumnya ada menjadi tidak ada, baik sebagian atau
yang terputus atau terpisah atau memulai sesuatu tanpa hal yang berarti
sejak kejadian tersebut, yang terjadi secara bertahap atau mendadak, bisa
diharapkan/diduga, sebagian atau total dan bisa kembali atau tidak dapat
kembali.
kehilangan diantaranya :
1) Ungkapan kehilangan
2) Menangis
3) Gangguan tidur
5) Sulit berkonsentrasi
b) Sedih berkepanjangan
c. Proses Kehilangan
1) Stressor internal atau eksternal gangguan dan kehilangan
individu memberi makna positif melakukan kompensasi dengan
kegiatan positif perbaikan (beradaptasi dan merasa nyaman).
2) Stressor internal atau eksternal gangguan dan kehilangan
individu memberi makna merasa tidak berdaya marah dan
berlaku agresi diekspresikan kedalam diri muncul gejala sakit
fisik.
3) Stressor internal atau eksternal gangguan dan kehilangan
individu memberi makna merasa tidak berdaya marah dan
berlaku agresi diekspresikan ke luar diri individu kompensasi
dengan perilaku konstruktif perbaikan (beradaptasi dan merasa
nyaman).
4) Stressor internal atau eksternal gangguan dan kehilangan individu
member makna merasa tidak berdaya marah dan berlaku agresi
diekspresikan ke luar diri individu kompensasi dengan perilaku
dekstruktif merasa bersalah ketidakberdayaan.
9
tipe, yaitu :
2) Persepsi
f. Jenis-jenis kehilangan
yaitu :
orang yang berarti adalah salah satu yang paling membuat stress dan
seseorang.
dampak emosional yang luar biasa dan tidak dapat ditutupi, karena
ada.
sementara atau menetap, sebagian atau komplit. Beberapa aspek lain yang
dirasakan seseorang terhadap benda yang hilang tergantung pada arti dan
kekota lain, maka akan memiliki tetangga yang baru dan proses
penyesuaian baru.
5) Kehilangan kehidupan/meninggal
respon pada kegiatan dan orang disekitarnya, sampai pada kematian yang
g. Dampak Kehilangan
dalam keluarga.
12
dengan mengatakan Tidak, saya tidak percaya bahwa itu terjadi, Itu
menangis, gelisah, tidak tahu harus berbuat apa. Reaksi tersebut di atas
orang-orang tertentu atau ditujukan pada dirinya sendiri. Tidak jarang dia
menuduh dokter dan perawat yang tidak becus. Respon fisik yang sering
terjadi pada fase ini antara lain, muka merah, nadi cepat, gelisah, susah
dengan kata-kata Kalau saja kejadian itu bisa ditunda maka saya akan
sering berdoa. Proses berduka ini apabila dialami oleh keluarga maka
pernyataan sebagai berikut sering dijumpai, Kalau saja yang sakit bukan
anak saya.
Pada fase ini individu sering menunjukkan sikap antara lain menarik
menurun.
selalu terpusat kepada obyek atau orang hilang akan mulai berkurang atau
14
gambaran tentang obyek atau orang yang hilang mulai dilepaskan dan
secara bertahap perhatian beralih pada obyek yang baru. Fase menerima
menyayangi baju saya yang hilang tapi baju saya yang baru manis juga,
atau Apa yang dapat saya lakukan agar saya cepat sembuh.
fase-fase tersebut dan masuk pada fase damai atau fase penerimaan, tetapi
apabila individu tetap berada pada salah satu fase dan tidak sampai pada
1. Pengkajian
meliputi :
a. Faktor predisposisi
1) Faktor genetik
perasaan kehilangan.
15
2) Kesehatan fisik
jasmani.
3) Kesehatan Mental
5) Struktur kepribadian
diri akan menyebabkan rasa percaya diri dan tidak objektif terhadap
b. Faktor presipitasi
2) Perilaku
3) Mekanisme koping
2. Diagnosa keperawatan
2005).
17
kehilangan meliputi :
a. Duka Cita.
1) Tujuan umum
2) Tujuan khusus
damai
3) Intervensi
mengambil hikmah,
berduka.
kehilangan meliputi :
1) Tujuan :
2) Intervensi
kehilangannya.
nyaman.
hilang.
emosionalnya.
orang lain.
20
orang lain.
di masa depan.
berduka.
proses pemulihannya.
1) Tujuan umum
bertahap.
2) Intervensi
perasaannya.
menghakimi.
(4) Jelaskan kepada klien bahwa sikapnya itu wajar terjadi pada
klien.
singkat.
kenyataan.
ketidakberdayaan.
marah, menangis.
mencela.
takutnya.
dengan kenyataan.
dielakan.
4. Evaluasi
kehidupannya ?
e. Apakah klien sudah dapat menilai hubungan baru dengan orang lain dan
objek lain ?
25
C. Pathway
Berduka Depresi
(yang Berduka (pola koping
berhubungan Disfungsional individu tidak
dengan kehilangan efektif)
aktual)
Duka Cita
Maladaptif
Duka Cita
Kehilangan
Ambarwati, E.R. dan Sunarsih, T. 2011. KDPK Kebidanan Teori dan Aplikasi.
Yogyakarta : Nuha Medika.
Direja, Ade H.S. 2011. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta : Nuha
Medika.
Maramis, Willy F. 2009. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Edisi 2. Surabaya : EGC.
Nasir dan Muhith. 2011. Dasar-dasar Keperawatan Jiwa Pengantar dan Teori.
Jakarta : Salemba Medika.
Potter dan Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta : EGC.
Uliyah, M. dan Hidayat, A.A. 2011. Buku Ajar Keterampilan Dasar Praktik Klinik.
Surabaya : Health Books Publishing.