PERISTIWA RENGASDENGKLOK
16 AGUSTUS 1945
Pada tanggal 14 Agustus 1945, para pemuda mengdakan rapat di Jakartayang hadir dalam
rapat itu antara lain Chairul saleh, sutan shrir, sukarni, singgih, suhud dan lain sebagainya.
Mendengar yang dibicarakan Chairul saleh para pemuda ricuh, mereka begitu gembiranya
mendengar Indonesia akan memproklamasikan kemerdekaannya Sepertinya mereka tidak
sabar untuk membicarakan keinginan rakyat ini bersama Soekarno dan Moch Hatta, Chairul
Saleh yang melihat sikap para pemuda tersebut kemudian mencoba untuk menenangkan
mereka.
Chaerul Saleh : Tenang, tenang semua tenang, saya mohon duduk kalian di kursi
masing-masing
Chairul Saleh : kalau kalian sudah setuju, besok kita akan mendatangi rumah
Soekarno dan kita bicarakan maksud keinginan kita semua ,
bagaimana kalau rapat ini kita cukupkan sekian lebih baik kita pulang
kerumah masing-masing.
Rapatpun akhirnya selesai, para pemuda kembali pulang dan kembali kerumah masing-
masing
Keesokan harinya pada tanggal 15 Agustus 1945 para pemuda mendatangi rumah soekarno
dengan maksud memberitahukan Soekarno tentan keinginan para pemuda itu.
Fatmawati akhirnya pergi meninggalkan para pemuda di ruang tamu dan kemudian ia
menemui Soekarno
Semakin a lot perundingan, para pemuda dan Soekarno berisitegang keadaan semakin panas.
Tiba-tiba Moch Hataan datang
Hatta : Asalamualaikum!
Soekarno : Waalaikum salam!
Hatta : ada apa ini para pemuda dan tokoh Bung datang berkumpul di sini
Soekarno : Ah tidak apa-apa saya senang sekjali Bung datang kemari. Kami sedang
membicarakan keinginan para pemuda ini
Hatta :Memang apa keinginan para pemuda itu, yang saya dengar kalau tidak
salah mereka ingin memproklamasikan kemerdekaan Indonesia
Soekarno : Yah benar sekali itu yang mereka inginkan, tepi yang saya tidak setujui
karena saya tidak bisa mengambil keputusan ini sendiri
Hatta : Bagaimana kalau kita rundingkan dulu masalah ini tanpa para pemuda,
kita renungkan bersama para tokoh tua
Soekarno : Baiklah saya setuju!
Hatta : tapi bagaimana dengan para pemuda ini
Soekarno : Biarkan para pemuda itu duduk di serambi belakang
(Pemuda keluar dari rumah Soekarno dan menunggu tokoh tua yang berunding. Mereka
menunggu di serambi belakang)
(Bung Karno dan Bung Hatta serta para tokoh nasionalis tua berunding
Hatta : Lalu apa yang sekarang kita lakukan sedangkan para pemuda terus
mendesak agar segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
Soekarno : tapi kita tidak tahu kebenaran berita tersebut, lagi pula kalau memang
Berita tersebut benar tentu saja seharusnya kitalah dahulu yang
mengetahuinya.
Hatta : Jadi maksud bung kita tidak akan mengikuti keinginan para pemuda
Soekarno : benar, karena yang saya takutkan natinya malah terjadi prtumpahan
darah, mengingat kekuatan militer masih siap siaga dan kuat disini.
Buntaran : Ya sudah bagaimana kalau keputusan anda dan bung Hatta ntuk tidak
menyetujui keinginan para pemuda ini kita sampaikan kepada para
pemuda
Hatta : Ya sudah ayo kita hampiri mereka!
(kemudian para tokoh nasionalis tua itu beranjak keluar dan menemui para pemuda yang
sejak tadi menunggu di serambi belakang.
Suhud : bagaiman keputusan anda Bung.?
Soekarno :Saya tetap pada pendirian saya, bahwa kami (sambil menunjuk Bung
Hatta) tetap tidak ingin memproklamasikan kemerdekaan Indonesia
sekarang ini, jika memang kalian tetap pada pendirian kalian maka saya
persilahkan anda untuk mencari tokoh yang lain.
Sutan Syahrir :!bailah kalau pendirian adan seperti itu kami tidak bisa melakukan apa-
apa , tapi yang jelas kami akan berusaha memproklamasikan kemedekaan
Indonesia secepatnya.
Akhirnya para pemudapu poergi dari rumah Soekarno dengan kekecewaan yang mendalam.
Pukul 24.00menjelang tanggal 16 Agustus 1945 para pemuda mengadakan rapat di Cikini.
Chaerul Saleh : sekarang apa yang harus kita lakukan Soekarno dan Moh. Hatta tetap
bersikeras tidak menyetujuinya usul kita apalagi mereka berdua tetap tidak
percaya dengan berita itu.
Sutan syahrir :Begini saja saya mengusulkan agar Bung Karno dan Moh. Hatta kita
aasingkan saja keluar Jakarta untujk menjauhkan mereka dari
pengaruh Jepang, apakalian setuju usul saya!
Sutan syahrir : tapi yang saya bingungkan kita akan membawa kedua tokoh Nasionalis
itu kemana ya!.
Sukarni : Kema yah ( sambil kebingungan )
Muwardi : Kita serahkan saja tugas ini kepada Singgih dan latif Hendra ningrat
karena mereka berdua adalah anggota peta
Latif : baiklah akan saya pikirkan dahulu
latif hendra ningrat dan Singgihpun kemudian pergi ke rumah Soekarno. Tidak lama
kemudian mereka sampai di rumah Soekarno.
Singgi : Tok.tok.tok.Assalamualaikum?
Fatmawati : Walaiku salam (Fatmawati membuka pinti)
Latif : maaf Bu, kami tidak bermaksud mengenaggu waktu istirahat Ibu,
tapi ada hal penting yang harus kami bicarakan dengan Bung Karno,
sekali lagi kami minta maaf!
Fatmawati : Ah tidak apa-apa, mari silahkan masuk, silahkan duduk!
Latif : Terima kasih bu
(Fatmawati : Sama-sama, kalau begitu tunggu sebentar yah saya panggilkan dulu Bung
Karnonya. Oh ya hampir lupa kebetulan Bung Hatta juga menginap di sini katanya mereka
ingin membahas keinginan para pemuda, apa Bung Hatta juga perlu saya panggilkan
fatmawati : Kemana?
soekarno : Ke Karawang!
fatmawati : Bolehkah saya ikut. Saya merasa akhir-akhir ini perasaan saya tidak
enak tentang Kang Mas!
soekarno : Baiklah ayo cepat!
(Akhirnya Soekarno dan Fatmawatipun kembali)
singgih : Maaf Bung, apakah sudah selesai bicaranya kalau begitu bagaimana
kalau sekarang kita berangkat agar lebih cepat
Bung Karno : Ya sudah kita berangkat
Akhirnya mereka meninggalkan rumah Soekarno dan langsung menuju Renggas dengklok di
Karawang disana para pemuda sudah berkumpul menunggu kedatangan Soekarno dan Moch
Hatta. Setelah lama di perjalanan akhirnya mereka sampai di sebuah rumah. Di sana
Soekarno dan Moch. Hatta terus di desak oleh pemuda. Namun ternyata sungguh besar
wibawa mereka berdua hingga para pemuda menjadi naik pitam.
Latif : Bung Karno, tunggu apa lagi waktu inilah yang tepat bagi kita
semua memperoklamasikan kemerdekaan Indonesia
Singgih : Iya, sebaiknya Bung setuju usul kami ini Soekarno dan Muhammad
Hatta Terdiam ketika para pemuda terus mendesak Soekarno dan
Moh Hatta agar menyetujui keinginan para pemuda. Namun Soekarno
tetap saja bersikeras dengan pendirinnya
Soekarno : Maaf tapi saya tidak bisa
Mereka berangkat ke rumah Laksamana maeda tidak lama kemudian mereka sampai di
rumah laksamana maeda
Soekarno : Tok.tok.tok! Permisi selamat malam bisakah kami bertemu dengan
tuan laksamana maeda
Orang Jepang : Baiklah silahkan masuk tuan ada di dalam
Hatta : terima kasih
(Sesaat kemudian Soekarno dan Moch Hatta bertemu dengan laksamana maeda)
soekarno : Selamat malam tuan?
laksamana maeda : (membalas sapaan dengan senyuman) ada apa, kenapa tuan-tuan ini
mendatangi kediaman saya. Apakah ada masalah yang serius
Soekarno : Maaf mungkin kedatangan kami menganggu waktu istirahat tuan
Laksamana sobarjo : Kami bermaksud untu menanyakan apakah benar berita menyerahnya
Jepang terhadap sekutu itu?
Laksamana maeda : Dari mana tuan mendengar berita tersebut
Soekarno : Kami mendengar berita tersebut dari salah satu pemuda. Katanya dia
mendengar berita tersebut dari radio luar negeri
Laksamana maeda : Memang benar berita tersebut tapi kami masih merahasiahkannya agar
tidak timbul kekacauan karena kami masih bertanggung jawab terhadap
keamanan Indonesia
Moch Hatta : Sekarang tuan yang kami bingubngkan para pemuda terus mendesak
agar memperoklamasikan kemerdekaan Indonesia secepatnya
Laksamana maeda : Wah itu merupakan gagasan yang bagus mengingat inilah waktu yang
tepat untuk memperoklamasikan kemerdekaan Indonesia
Moch Hatta : Berarti tuan menyetujuinya
Laksamanmaeda : (Membalas dengan senyuman)
Ahmad soebrjo : Begini, kalau maeda mengiinkan kami boleh meminjam rumah anda
Laksamana maeda : Boleh memang untuk apa
Hatta : Kami telah sepakat apabila berita itu kami akan secepatnya
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia rencananya kami akan
memperoklamasikan kemerdekaan Indonesia besok pagi jadi apakah tuan
keberatan
Laksamana maeda : Tidak tidak sama sekali lalu persiapan apa yang akan kita siapkan!
Soekarno : rencanaynya kami akan membuat naskah proklamasi kemerdekaan
Indonesia
Laksamana maeda : ya sudah ayo sekarang kita buat bersama naskahnya di ruang makan.
Kita tidak boleh membuang waktu percuma kan!
Soekarno : Rasanya terlalu banyak orang kalau kita mengerjakan naskah ini bila
bersama bagaimana kalau anda, Bung Hatta, ahmad subarjo serta saya
mengerjakan naskah ini bersama
Suhud : Benar, sebaliknya memang merekalah yang harus menuju ruang
makan
Hatta : Tapi bagaimana dengan para pemuda ini
Laksamana maeda : Biarkan mereka disini menunggu kita, ayo Soekarno. Moch Hatta,
Ahmad subarjo dan laksamana maeda bersama beberapa pemuda pergi ke
ruang makan untuk menyusun naskah proklamasi
Soekarno : Biarkan saya yang mencatat
Ahmad subarjo : Baiklah
Soekarno : untuk pembukaan kata apa yang bagus ya ?
Hatta : Bagaimana untuk pembukaannya kata proklamasi sepertinya kata itu
cocok untuk naskah ini
Soekarno :Yah bagus (Kemudian ia menulisnya dalam secarik kertas) lalu untuk
isinya apa?
Ahmad subarjo : Tunggu sebentar biarkan saya berpikir dulu (sekitar 5 menit ahmad
subarjo berpikir)
Yach, bagaimana kalau begini Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan
Indonesia
Hatta : Itu bagus, karena kan naskah ini menyatakan kemerdekaan bangsa
kita (kemudian ia menulisnya dalam secarik kertas)
Soekarno : Itukan bagian dari pembukaan sekarang isinya bagaimana?
Hatta : Sayasudah berpikir begini Hal-hal yang mengenai pemindahan dan
kekuasaan dll, di selenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempo
yang sesingkat-singkatnya
Soekarno : Yah bagus semua sudah selesai, jadinya seperti ini
Ahmad soebarjo : Alhamdulillah akhirnya selesai juga
Bagaimana kalau sekarang kita menghampiri para pemuda apakah mereka menyetujuinya isi
naskah ini
Soekarno : Ya sudah ayo kita menghampiri para pemuda
(Tidak lama kemudian mereka sampai di serambi belakang di tempat para pemuda
menunggu)
sutan sahrir : Bagaimana naskahnya sudah selesai Bung
soekarno : Sudah akan saya bacakan
PROKLAMASI
Kami bangsa Indonesia dengan ini kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal yang mengenai pemindahan dan kekuasaan dll.
Di laksanakan dengan djara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.
Djakarta, 17 8- 05
Wakil Bangsa Indonesia
Sayuti melikpun mengetik naskah proklamasi, kemudian setelah selesai. Naskah itu di
berikan pada Soekarno
Sayuti melik : Ini Bung naskahnya sudah selesai sekarang tinggal siapa yang akan
menandatanagni naskah ini
Soekarni : Terima kasih, bagaimana kalau naskah ini yang menandatangi adalah
kita semua yang hadir disini
Hatta : Yah saya setuju. Agar mengacu pakta deelaration of independce
Chairul saleh : Saya tidak setuju lebih baik anda dan Bung Hatta yang menandatangi
naskah tersebut atas nama bangsa Indonesia
Semua yang hadir : Setuju, itu lebih baik !
Soekarno : Nah sekaraqng naskah sudah selesai lalu, sekarang yang harus kita
pikirkan di mana naskah ini akan di bacakan
Sukarni : Kami sudah menyiapkan tempat kita akan membacakan teks proklamasi
ini
Hatta : Dimana?
Sukarni : Dilapangan Ikada
Soekarno Saya menolak
Sukarni : Kenapa anda menolak?
Soekarno : Karena kalau kita membacakan naskah proklamasi ini di lapangan
Ikada pasti akan timbul bentrokan dengan tentara Jepang
Sukarni : Iya juga yah ! Kenapa saya tidak berpikir sampai kesana?
Soekarno : Bagaimana kalau kita membacakan teks proklamasi ini di rumah saya
Hatta : Saya setuju, mungkin dengan itu tentara Jepang tidak akan
mengacaukan proklamasi kemerdekaan Indonesia
Semua yang hadir : setuju
Laksamana maeda : :Ya sudah naskah sudah selesai disusun bagaimana kalau kalian
pulang ke rimah masing-masing dan istirahat saja lihat kalian begitu lelah.
Pagi harinya kita berkumpul di rumha Soekarno
Soekarno : Yah kami semua sudah lelah, sebaiknya kami semua
pulang saja, sebelumnya kami ingin mengucapkan terima kasih atas izin
tuan
Laksamana maeda ; Ah tidak apa-apa
Ahmad : Ya sudah tuan kami pamit dulu
Akhirnya dini harinya tanggal 17 semua pulang ke rumah masing-masing, tetapi para
pemuda tidak pulang ke rumahnya, tetapi mereka menghimpun rekan-
rekannya untuk menyebar luaskan berita itu kesegenap masyarakat
Jakarta.
Dengan cepat mereka mempersiapkan fomlet-fomlet dan mobil pengeras suara untuk
memberitahukan kepada penduduk tentang kabar gembira ini.
Pagi harinya pemuda-pemuda dan penduduk sekitar berkumpul di Jakarta yaitu di rumah Ir.
Soekarno.
Muwardi : Bung karno para pemuda telah berkumpul mereka sudah tidak lagi
untuk m,endengarkan anda membacakan naskah proklamasi
Soekarno : Tunggulah sebentar Bung Hatta belum datang saya akan menunggu
Bung Hatta dulu
Muwardi : Ya sudah silahkan, tapi jangan terlalu lama. Kami sudah tidak sabar
untuk menunggu senebtar lagi kan sudah pukul 10.00
Soekarno : Ehm baiklah
Suhud : (Tiba-tiba datang)
Maaf Bung Karno apakah kita akan melakukan pengibaran bendera merah putih
soekarno : Ya haruslah, itukan sebagai simbol kalau kita telah merdeka
suhud : belum
soekarno : Ya sudah biar saya yang mengurus benderanya, saya akan menyuruh
Fatmawati menjahitkannya sekarang juga
suhud : Ya sudah Bung biar saya yang mencari tiang bambunya, saya permisi
dulu
soekarno : Ya silahkan, Wikana tolong panggilkan Fatmawati kemari
Wikana : Baik Bung Karno
Sesaat kemudian Fatmawati datang
Fatmawati : Ada apa Kang Mas memanggil saya?
Soekarno : Bu tolong jahit bendera merah putihnya disini. Bukankah ibu
mempunyai kain merah putih
Fatmawati : Entahlah tapi seingat kain itu sudah ibu buat rok
Soekarno : Pokonya Kang Mas minta sekarang jahitkan benderanya
Kemudian fatmawati mancari kain itu, setelah selesai mencari fatmawati menjahit dengan
tangan. Tidak lama kemudian Moch Hatta datang tepat pukul 19.45
Hatta : Maaf terlalu lama menunggu saya
Soekarno : Ah tidak apa-apa, kebetulan persiapannya juga beleum selesai
Hatta : Memang persiapan apa
Soekarno : Persiapan untuk pengibaran bendera sedang menjahit benderanya
sebentar lagi juga sudah beres
Akhirnya segala persiapan proklamasi kemerdekaan Indonesia selesai benera sudah dijahit,
begitu pula dengan tiang bambu suhud sudah mencarinya. Kemudian latif menjemput kedua
tokoh nasionalis itu di kamar Soekarno
Pada kesempatan pagi ini kita berkumpul untuk menjadi saksi dari peristiwa penting
yang selama ini kita tunggu, yaitu peristiwa yang selalu menjadi impian dan harapan sebagai
bangsa yang terjajah. Dari bertahun-tahun yang lalu sampai beratus-ratus tahun yang lalu kita
memperjuangkan kemerdekaan kita agar bebas dari penjajahan.
Hari ini kita mengibarkan kemerdekaan kita dengan harapan dapat menjadi tombak agar
kehidupan kitaa bisa berubah menjadi lebih baik labih layak dari sebelumnya.
Terima kasih kepada para pejuang yang kokoh dan teguh memperjuangkan kemerdekaan
bangsa kita dengan segenap jiwa dan raganya dari mulai penjajahan Bangsa Portugis, Inggris,
Jepang dan Belanda. Kita selama ini seolah seperti orang yang selalu tunduk di hadapan
penjajah. Kita seolah mengabdi kepada mereka. Namun di dalam hati kita, kita tetap
menjungjung tinggi keinginan dan impian kita untuk kemerdekaan bangsa kita.
Kini semua harapan kita itu bukanlah sebuah angan-angan belaka, melainkan sebuah
perjuangan yang hasilnya dapat kita saksikan saat ini, prolkamasi kemerdekaan Bangsa
Indonesia, dengan di tandai pembacaan Naskah proklamasi.
PROKLAMASI
Kami bangsa Indonesia dengan ini kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal yang mengenai pemindahan dan kekuasaan dll.
Di laksanakan dengan djara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.
Soekarno Hatta
Demikianlah naskah Proklamasi ini sebagai tanda bahwa bangsa kita bangsa indonesia yang
telah merdeka. Kemudian sebagai simbol kebebsan dan kemerdekaan kita, kita
kibarkan bendera merah putih.
Suhud dan latif kemudian mengibarkan bendera merah putih.
Latif dan suhud kemudian mengibarkan bendera merahputih
Latif dan Suhud maju kedepan
Latif : Siap Grak, jalan ditempat grak, maju jalan
Setelah itu ia mengibarkan bendera merah putih
Latif : Hormat Grak (seluruh yang hadir disana memberi hormat kepada sang saka
merah putih
Latif : Tegak grak
Dengan ditandai pembacaan naskah proklamasi dan pengibaran sangsaka merah putih maka
sejak itu bangsa kita lepas dari belenggu penjajahan. Namun kemudian yang harus mereka
lakukan adalah bagaimana mempertahakan kemerdekaan itu.