Anda di halaman 1dari 5

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

CHRONIC KIDNEY DISEASE

NO Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional


1 Kelebihan volume cairan: lebih Kelebihan volume cairan Awasi denyut jantung,TD,dan CVP. Takikardia dan hipertensi terjadi karena (1)
dari kebutuhan berhubungan teratasi setelah dilakukan kegagalan ginjal untuk mengeluarkan urine, (2)
dengan penurunan haluaran urin, tindakan keperawatan selama pembatasan cairan berlebihan selama mengobati
diet berlebih, retensi cairan dan 3 x 24 jam hipovolemia/hipotensi atau perubahan fase
natrium. oliguria gagal ginjal, dan/atau (3) perubahan
Kriteria Hasil: pada sistem renin-angiotensin. Catatan :
Ditandai dengan : - Menunjukkan Pengawasan invasif diperlukan untuk mengkaji
haluaran urin yang baik volume intravaskular, khususnya pada pasien
DS: - BJ urin mendekati dengan fungsi jantung buruk.
Klien mengeluh tidak normal (1,015)
BAK - Volume urin normal Catat pemasukan dan pengeluaran akurat. Perlu untuk menentukan fungsi ginjal, kebutuhan
Klien mengeluh urin - BB stabil Ukur kehilangan GI dan perkirakan penggantian cairan, dan penurunan risiko
yang keluar sedikit - Tanda-tanda vital kehilangan tak kasat mata, contoh kelebihan cairan.
Klien mengeluh rasa dalam batas normal: berkeringat.
tidak nyaman di perut bagian TD tidak lebih dari 150/100
bawah karena tidak bisa BAK mmHg Awasi berat jenis urin. Mengukur kemampuan ginjal untuk
RR 16-20 x/menit mengkonsentrasikan urine. Berat jenis biasanya
Nadi 60-80 x/menit sama/kurang dari 1,010 menunjukan kehilangan
- Tidak ada edema kemampuan untuk memekatkan urine.
- Hasil laboratorium
DO: mendekati normal Rencanakan penggantian cairan pada Membantu menghindari periode tanpa cairan,
TD .. mmHg pasien, dalam pembatasan multipel. minimalkan kebosanan pilihan yang terbatas dan
Berikan minuman yang disukai sepanjang menurunkan rasa kekurangan dan haus.
Nadi . x/menit
24 jam. Berikan bervariasi contoh panas,
RR x/menit
dingin, beku.
Distensi vena jugularis
Pemasukan lebih besar Timbang berat badan tiap hari dengan Penimbangan berat badan harian adalah
daripada pengeluaran alat dan pakaian yang sama. pengawasan status cairan terbaik.
Oliguria: volume urin Peningkatanberat badan lebih dari 0,5 kg/hari
kurang dari 400 ml/24 jam diduga ada retensi cairan.
Anuria: urin tidak ada
Warna urin keruh Kaji kulit, wajah, area tergantung untuk Edema terjadi terutama pada jaringan yang
BJ urin kurang dari edema. Evaluasi derajat edema (pada tergantung pada tubuh, contohnya tangan, kaki,
1,015 skala +1 sampai +4) areal lumbo sakral. BB pasien dapat meningkat
Edema periorbital sampai 4,5 kg cairan sebelum edema pitting
Edema pada area yang terdeteksi. Edema periorbital dapat menunjukan
tergantung yaitu kaki, tangan, tanda perpindahan cairan ini, karena jaringan
area lumbosakral rapuh ini mudah terdistensi oleh akumulasi
BB meningkat ..........Kg cairan walaupun minimal.
(dari ........Kg menjadi ........Kg
Adanya bunyi jantung Auskultasi paru dan bunyi jantung Kelebihan cairan dapat menimbulkan edema
ekstra (S3) paru dan gagal jantung kongestif dibuktikan oleh
Hasil laboratorium: terjadinya bunyi napas tambahan, bunyi jantung
............................... ekstra.
...............................
............................... Kaji tingkat kesadaran : selidiki Dapat menujukan perpindahan cairan, akumulasi
............................... perubahan mental dan adanya gelisah. toksin, asidosis, ketidakseimbangan elektrolit,
............................... atau terjadinya hipoksia.
...............................
Kolaborasi untuk pemeriksaan Kreatinin adalah indikator yang menunjukkan
laboratorium: BUN, Kreatinin, natrium fungsi ginjal
dan kreatinin urine Hiponatremia dapat diakibatkan dari kelebihan
cairan atau ketidakmampuan ginjal untuk
Natrium serum menyimpan natrium. Hipernatremia
menunjukkan defisit cairan tubuh total
Kalium serum Kekurangan ekskresi ginjal dan/atau retensi
selektif kalium untuk mengekskresikan
kelebihan ion hidrogen (memperbaiki asidosis)
menimbulkan hiperkalemia.
Hb/Ht. Penurunan nilai dapat menunjukkan
hipervolemia, namun selama gagal lama anemia
sering terjadi sebagai akibat kehilangan atau
penurunan produksi SDM.

Kolaborasi untuk pembatasan cairan Pembatasan cairan akan menentukan berat tubuh
ideal, haluaran urin, dan respon terhadap terapi.
NO Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
2 Perubahan nutrisi kurang dari Perubahan nutrisi teratasi Kaji/ catat pemasukan diet. Membantu dalam mengidentivikasi defisiensi
kebutuhan tubuh berhubungan setelah dilakukan tindakan dan kebutuhan diet.Kondisi fisik umum,
dengan intake kurang/pembatasan keperawatan selama 5 x 24 jam gejala uremik (contoh mual, anoreksia,
diet. gangguan rasa) dan pembatsan diet
Kriteria Hasil: mempengaruhi pemasukan makanan.
Ditandai dengan: - Klien melaporkan
peningkatan nafsu makan Beri makanan sedikit tapi sering. Meminimalkan anoreksia dan mual
DS: - Menunjukkan adanya sehubungan dengan status uremik.
Klien mengeluh tidak BB yang stabil
nafsu makan - Klien menjalani diet Berikan pasien dftar makanan atau cairan Memberi kesempatan pada pasien untuk
Klien mengeluh mual yang sesuai yang dibolehkan dan libatkan pasien mengontrol pembatasan diet. Pemilihan menu
Klien mengeluh muntah dalam pemilihan menu mekenen dapat meningkatkan napsu makan.
Klien mengeluh mulut
terasa kering dan pecah-pecah Timbang berat badan tiap hari. Untuk mementau status cairan dan nutrisi.
Klien mengeluh rasa
tidak nyaman dengan bau Jelaskan pembatasan diet dan Meningkatkan pemahaman pasien tentang
mulutnya hubungannya dengan penyakit ginjal. hubungan antara diet dengan penykit ginjal.

Ciptakan lingkungan yang menyenangkan Menghilangkan anoreksia.
pada waktu makan.
DO:
Kolaborasi dengan ahli gizi dalam Menentukan kalori individu dan kebutuhan
Membran mukosa
pemberian diet. nutrisi.
tampak kering dan pecah-pecah
Klien terlihat tidak
Anjurkan camilan tinggi kalori, rendah Mengurangi makanan dan protein yang
menghabiskan makanan yang
protein, rendah natrium diantara waktu dibatasi dan menyediakan kalori untuk
diberikan
makan. energi.

Tingkatkan masukan protein yang Protein lengkap diberikan untuk mencapai
mengandung nilai biologis tinggi: telur, keseimbangan nitrogen yang diperlukan
susu, daging. untuk pertumbuhan dan penyembuhan.
NO Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
3 Intoleransi aktivitas berhubungan Intoleransi aktivitas teratasi Kaji faktor yang menimbulkan keletihan Menyediakan informasi tentang indikasi tingkat
dengan anemia, retensi produk setelah dilakukan tindakan seperti anemia, ketidak seimbangan cairan keletihan.
sampah. keperawatan selama 2 x 24 dan elektrolit, retensi produk sampah,
jam depresi.
Ditandai dengan:
Kriteria Hasil: Kaji kemampuan untuk berpartisipasi pada Mengidentifikasi kebutuhan individu dan
DS: - Berpartisipasi aktifitas yang diinginkan/dibutuhkan. membantu pemilihan interfensi.
Klien mengeluh lelah pada aktifitas yang
Klien mengeluh capek diinginkan, memenuhi Tingkatkan kemandirian dalam aktivitas Meningkatkan aktivitas ringan/ sedang dan
setelah beraktivitas kebutuhan perawatan diri perawatan diri yang dapat ditoleransi, bantu memperbaiki harga diri.
sendiri jika keletihan terjadi.
- Mencapai
peningkatan toleransi Anjurkan aktivitas alternatif sambil istirahat. Mendorong latihan dan aktivitas dalam batas-
aktivitas yang dapat batas yang dapat ditoleransi.
DO: diukur, dibuktikan oleh
Klien tampak lemah menurunnya kelemahan, Awasi kadar elektrolit termasuk kalsium, Ketidak seimbangan dapat mengganggu fungsi
Penurunan penampilan dan kelelahan. magnesium, dan kalium. neuromuskuler yang memerlukan peningkatan
- Tanda vital dalam penggunaan energi untuk menyelesaikan tugas.
Ketidakmampuan untuk
batas normal selama
melakukan aktivitas seperti
aktivitas
biasa
Letargi
TD: ....... mmHg
Nadi: ......... x/menit
RR ........... x/menit



NO Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional

Anda mungkin juga menyukai