Anda di halaman 1dari 2

A.

Vasodilatasi aktif kapiler

OP: Delpi Elta Putri

Tangan kiri dimasukkan ke waskom

Warna tangan sebelum dilakukan percobaan: kuning langsat


Warna tangan dengan oklusi manset (150-175 mmHg): Putih kebiruan
Warna tangan setelah oklusi ditiadakan: merah

B. vasodilatasi pasif kapiler


OP: Delpi Elta Putri
Tangan kiri dimasukkan ke waskom

Warna tangan sebelum dilakukan percobaan: kuning langsat


Warna tangan dengan oklusi manset (50-60 mmHg) : kemerahan
Warna tangan setelah oklusi ditiadakan: kuning langsat

Percobaan 2: Peredaran Darah Kulit

A. Vasodilatasi aktif kapiler

Ketika tangan dioklusi, aliran arteri dan vena OP terhambat yang menyebabkan distribusi darah
yang mengandung oksigen berkurang. Sehingga tangan menjadi berwarna putih kebiruan, karena
panas menyebabkan vasodilatasi pembuluh darah. Setalah oklusi dilepaskan, pembuluh arteri dan
vena yang tadinya dihambat pelan-pelan akan jalan kembali, yang tadinya menyempit
(vasokontiksi) menjadi lebar kembali (vasodilatasi). Vasodilatasi aktif terjadi jika aliran arteri
dan vena keduanya dihambat. Dalam hal ini vasodilatasi aktif menyebabkan warna kulit menjadi
merah karena darah yang tadinya terhambat mengalir kembali.

B. Vasodilatasi Pasif Kapiler

Berbeda dengan percobaan sebelumnya, manset pada percobaan ini hanya dipompa hingga 50-60
mmHg. Hal ini menyebabkan pembuluh vena terhambat, sedangkan arteri tidak terhambat. Vena
berada lebih dekat dengan permukaan kulit dibandingkan dengan arteri yang berada lebih dalam.
Dengan vena yang teroklusi, kulit OP berwarna kemerahan (masih ada arteri yang mengalir).
Pada tangan yang dicelupkan ke dalam air panas, terjadi vasodilatasi local sehingga berwarna
merah. Pada tangan yang dioklusi warnanya tak semerah yang dicelupkan ke dalam air panas.
Setelah oklusi ditiadakan, aliran vena lancar kembali.

Anda mungkin juga menyukai