Gorontalo Dalam Angka PDF
Gorontalo Dalam Angka PDF
GORONTALO
I. KONDISI UMUM
A. Kondisi fisik daerah
1. Keadaan Geografis
2. Iklim
Kondisi wilayah Provinsi Gorontalo yang letaknya berada di dekat garis khatulistiwa,
mempunyai suhu udara yang cukup panas
C - .
Kecenderungan suhu maksimum selama 5 (lima) tahun terakhir di Provinsi Gorontalo
terjadi di bulan Oktober dengan temperatur rata-
minimum cenderung terjadi di bulan September dengan temperatur minimum rata-
! " !
!! "
terjadi di bulan Mei dengan rata-rata curah hujan maksimum 335 mm per tahun.
Curah hujan minimum cenderung terjadi di bulan Mei dengan rata-rata curah hujan
per tahun adalah 29,6 mm. Rata-rata tekanan udara sebesar 1.009,6 mb, rata-rata
kelembaban udara 81,74% dan kecepatan rata-rata angin sebesar 1,84 m/det.
3. Topografi
Kota Gorontalo adalah wilayah yang terletak pada elevasi paling rendah, dari 0 sampai
500 meter di atas permukaan laut. Kabupaten Gorontalo terdiri dari wilayah dataran
dan pegunungan berada pada elevasi bervariasi, dari 0 sampai 2.065 m dari
permukaan laut. Kabupaten Boalemo terdiri dari wilayah dengan topografi datar
sampai bergunung terletak pada ketinggian dengan variasi dari 0 sampai 2.100 m dari
permukaan laut. Kabupaten Pohuwato terletak pada elevasi 0 sampai 1.920 m yang
ditemukan di daerah perbatasan dengan Sulawesi Tengah. Kabupaten Bone Bolango
mempunyai topografi dengan variasi antara 0 sampai 1.954. Kabupaten Gorontalo
Utara mempunyai topografi dengan ketinggian yang berbeda-beda, dengan variasi
ketinggian antara 0 sampai 1.970 m dari permukaan laut.
465
4. Luas wilayah
Luas wilayah Provinsi Gorontalo 12.215,44 km2, jika dibandingkan dengan Wilayah
Indonesia luas Provinsi ini hanya sebesar 0,63 persen. Saat ini, Provinsi Gorontalo
memiliki 6 (enam) wilayah pemerintahan yakni 5 (lima) Kabupaten dan 1 (satu) Kota
yang terdiri dari Kota Gorontalo dengan luas wilayah 66,25 km 2, Kabupaten Gorontalo
dengan luas wilayah 2.207,58 km2, Kabupaten Boalemo dengan luas wilayah 2.517,36
km2, Kabupaten Pohuwato dengan luas wilayah 4.244,31 km 2, Kabupaten Bone Bolango
dengan luas wilayah 1.889,04 km2 dan Kabupaten Gorontalo Utara dengan luas wilayah
1.290,90 km2. Dari keenam wilayah ini Kabupaten Pohuwato memiliki luas wilayah
terbesar diikuti oleh Kab. Boalemo, sedangkan Kota Gorontalo memiliki luas wilayah
terkecil sebesar 0,54% dari total luas wilayah Gorontalo. Didalam pengembangan
wilayah sampai dengan tahun 2017 direncanakan Provinsi Gorontalo akan memiliki 8
Kabupaten dan 2 kota.
2. Pendidikan
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Provinsi Gorontalo, Rata-rata Lama
Sekolah (Tahun) Prov. Gorontalo, pada tahun 2011 sebesar 7,45. Sedangkan angka
melek huruf pada tahun 2011 sebesar 96,10.
3. Tenaga Kerja
Tahun 2010 jumlah tenaga kerja di seluruh sektor ekonomi sebanyak 432.926 orang
kemudian meningkat menjadi 445.210 orang pada Tahun 2011. Struktur
ketenagakerjaan Tahun 2011 memperlihatkan bahwa penduduk yang termasuk
angkatan kerja sebesar 465.027 di mana masih lebih banyak dari bukan angkatan kerja
sebesar 260.216. Penduduk yang bekerja sebesar 445.210. Selanjutnya, kelompok
bukan angkatan kerja didominasi oleh penduduk yang mengurus rumah tangga, yaitu
sebesar 171.804 serta yang bersekolah sebesar 33.142.
466
4. Penduduk
Jumlah Penduduk Provinsi Gorontalo tahun 2010 adalah sebanyak 1.040.164 jiwa. Dari
tabel dibawah dapat dilihat bahwa Kabupaten Gorontalo merupakan kabupaten yang
jumlah penduduknya lebih banyak. Untuk tahun 2010 penduduk Kabupaten Gorontalo
adalah 34.22% dari jumlah keseluruhan penduduk Provinsi, sedangkan Kabupaten
Gorontalo Utara merupakan wilayah yang terendah jumlah penduduknya dari seluruh
kabupaten/kota yang ada.
Dan jika dibandingkan dengan luas wilayah yang ada, maka Kota Gorontalo yang hanya
punya wilayah seluas 66,25 Km2 namun memiliki penduduk yang cukup besar, hal ini
menunjukkan bahwa Kota Gorontalo adalah wilayah terpadat penduduknya di Provinsi
Gorontalo. Kepadatan penduduk rata-rata yaitu 180.127/66,25 atau sama dengan
2.719 jiwa/Km2.
467
Dilihat dari unsur budaya bahasa, maka Gorontalo memiliki tiga jenis bahasa daerah
yaitu: Bahasa Gorontalo, Bahasa Suwawa dan Bahasa Atinggola. Namun demikian
bahasa indonesia adalah bahasa Nasional yang digunakan dan dimengerti dengan baik
oleh sebagian besar penduduk Gorontalo. Rumah adat Penduduk Provinsi Gorontalo
disebut Dulohupa. Dulohupa merupakan rumah panggung yang terbuat dari papan,
dengan bentuk atap khas daerah Gorontalo. Pada bagian belakang ada ajungan tempat
para raja dan kerabat istana untuk beristirahat atau bersantai sambil melihat kegiatan
remaja istana bermain sepak raga. Rumah adat Dulohupa ini, biasanya terdapat di
sebuah bidang tanah yang luasnya kurang lebih lima ratus meter.
468
II. ASPEK KAWASAN
A. Hutan Negara
1. Luas Kawasan Hutan
Luas Kawasan hutan di Provinsi Gorontalo sesuai SK Menhut No.325/Menhut-II/2010
tanggal 25 Mei 2010, tentang Penunjukan Kawasan Hutan dan Perairan Provinsi
Gorontalo adalah seluas 824.668 ha, sedangkan luas daratan kawasan hutannya
mencapai 824.668 ha. Kawasan hutan tersebut meliputi :
1. Hutan Konservasi seluas 196.653 ha
2. Hutan Lindung seluas 204.608 ha
3. Hutan Produksi Terbatas seluas 251.097 ha
4. Hutan Produksi Tetap seluas 89.879 ha
5. Hutan Produksi yang dapat dikonversi 82.431 ha
Hutan Hutan
Produksi Produksi yg
Tetap dpt dikonversi
10,90% 10,00%
Hutan
Produksi
Terbatas
30,45% Hutan
Konservasi
Hutan 23,85%
Lindung
24,81%
Berdasarkan gambar dapat diketahui bahwa 30.45% kawasan hutan yang ada di Provinsi
Gorontalo merupakan Hutan Produksi Terbatas, 24.81% hutan lindung, 23.85% hutan
produksi konservasi, 10,9% hutan produksi tetap, 10% hutan produksi yang dapat
dikonversi.
469
3. Penggunaan dan Pelepasan Kawasan Hutan
Kegiatan pinjam pakai kawasan hutan untuk kegiatan non kehutanan di Provinsi Gorontalo
seluas 26.447,24 Ha, yang terletak di tiga kabupaten/kota, yaitu kab. Bone Bolango, kab.
Pohuwato, dan kab. Gorontalo Utara.
Perkembangan proses izin pinjam pakai kawasan hutan di Provinsi Gorontalo sampai saat ini,
adalah sebagai berikut :
470
III. ASPEK SUMBER DAYA HUTAN
A. Potensi hutan
Rata-rata potensi tegakan kayu untuk semua jenis di provinsi Gorontalo berdasarkan hasil
Re-Enumerasi PSP tahun 1996-2009 yaitu, jumlah pohon dengan diameter > 20 cm
sebanyak 112,40 pohon/ha dengan volume 180,20 m/ha, diameter > 50 cm sebanyak 21
pohon/ha dengan volume 111,40 m/ha, dan diameter > 60 cm sebanyak 11,80 pohon/ha
volumenya mencapai 88 m/ha.
B. Produksi Kayu
1. Produksi Kayu Bulat
Produksi kayu bulat di Provinsi Gorontalo berasal dari Izin Usaha Pemanfaatan Hasil
Hutan Kayu Hutan Alam (IUPHHK-HA), Izin Ppemanfaatan Kayu dan Pemilik atau
pedagang hasil hutan kayu bulat dan asal usul yang sah. Produksi kayu bulat pada tahun
2012 sebesar 6.658,13 m3, yang berasal dari 5 kabupaten yaitu Gorontalo, Boalemo,
Pohuwatu, Bone Balango dan Gorontalo Utara. Secara rinci produksi kayu bulat dari
masing-masing kabupaten dapat dilihat pada tabel berikut.
6 Kota Gorontalo - - - -
471
total produksi kemiri sebesar 2.855 kg/ha. Produksi HHBK masing-masing kabupaten
secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut.
2. Fauna
Terdapat 21 jenis fauna yang dilindungi yang dapat diidentifikasi di Provinsi Gorontalo. Secara
rinci jenis dan status fauna dimaksud dapat dilihat pada tabel berikut :
472
12 Mandit Loriculus stigmatus
Sulawesi
13 Sesap Madu
14 Elang Kayla Haliastur indus Least Concern (IUCN)
Putih
15 Raja udang
biru
16 Belibis Dendrocygna arcuata Least Concern (IUCN)
Kembang
17 Pecuk ular
18 Kuntul Karang Egretta sacra
19 Kera Hitam Macaca nigrescen Critically Endangered (IUCN)
Sulawesi
20 Penyu Eretmochelys imbricata Critically Endangered (IUCN)
21 Kangkareng Penelopides exarhatus Least Concern (IUCN)
Sulawesi
D. Jasa Lingkungan
Potensi Jasa lingkungan di Provinsi Gorontalo sebagian besar berada di kawasan
konservasi, antara lain Suaka Margasatwa Nantu, Cagar Alam Popaya Mas Raja, Cagar Alam
Panua, Cagar Alam Tangale, Cagar Alam Tanjung Panjang dan Taman Nasional Bogani Nani
Wartabone.
473
b. Taman Nasional Bogani Nani Wartabone
Taman Nasional Bogani Nani
Wartabone (TNBNW) ditetapkan
sebagai Taman Nasional berdasarkan
SK. Menhut No.724/Kpts-II/1993
tanggal 8 November 1993. Secara
administratif Taman Nasional Bogani
Nani Wartabone berada di dua
Kabupaten yaitu Kabupaten Bolaang
Mongondow Provinsi Sulawesi Utara
dan Kabupaten Bone Bolango Provinsi
Gorontalo dengan luas 287.115 Ha.
Taman Nasional Bogani Nani
Wartabone yang sebelumnya bernama
Dumoga Bone, memiliki berbagai keunikan ekologi sebagai kawasan peralihan geografi
daerah indomalayan di sebelah barat dan papua-australia di sebelah timur (Wallaceae
Area). Tumbuhan yang khas dan langka di Taman Nasional Bogani Nani Wartabone yaitu
palem matayangan (Pholidocarpus ihur), Kayu hitam (Diospyros celebica), kayu besi
(Intsia spp.), kayu kuning (Arcangelisia flava) dan bunga bangkai (Amorphophallus
companulatus). Sedangkan tumbuhan yang umum dijumpai seperti Piper aduncum,
Trema orientalis, Macaranga sp., cempaka, agathis, kenanga, berbagai macam jenis
anggrek dan tanaman hias. Taman Nasional Bogani Nani Wartabone memiliki 24 jenis
mamalia, 125 jenis aves, 11 jenis reptilia, 2 jenis amfibia, 38 jenis kupu-kupu, 200 jenis
kumbang dan 19 jenis ikan. Sebagian besar satwa yang ada di taman nasional
merupakan satwa khas/endemik pulau Sulawesi seperti monyet hitam/yaki (Macaca
nigra), monyet dumoga bone (M. Nigrescens), tangkasi (Tarsius spectrum), musang
sulawesi (Macrogalidia musschenbroekii musschenbroekii), anoa besar (Bubalus
depressicornis), anoa kecil (B. Quarlesi), babirusa (Babyrousa babirussa celebensis), dan
berbagai jenis burung. Satwa burung yang menjadi maskot taman nasional adalah maleo
(Macrocephalon maleo), dan kelelawar bone (Bonea bidens) merupakan satwa endemik
taman nasional. Ukuran badan burung maleo hampir sama dengan ayam, namun
telurnya 6 kali berat telur ayam. Maleo meletakkan telurnya di dalam tanah/pasir
sedalam 30-40cm, dan biasanya terletak berdekatan dengan sumber air panas. Dengan
panas bumi inilah telur maleo menetas. Keluarnya anak maleo dari dalam tanah, larinya
anak maleo ke alam bebas (umur sehari), mengintip induknya yang sedang menggali
lubang, merupakan salah satu atraksi satwa yang menarik bagi wisatawan. Musim
kunjungan terbaik ke Taman Nasional Bogani Nani Wartabone adalah bulan April s/d
September setiap tahunnya. Untuk mencapai lokasi Taman Nasional Bogani Nani
Wartabone dari Kota Gorontalo Lombongo (17 Km) sekitar 30 menit.
474
d. Cagar Alam Tanggale
Cagar Alam Tanggale ditetapkan sebagai kawasan Cagar Alam dengan Surat Keputusan
Menteri Kehutanan No.431/Kpts-II/1992 tanggal 05 Mei 1992. Luas kawasan CA
Tanggale 112,50 Ha. CA Tanggale terletak di Kabupaten Gorontalo.
E. Lahan Kritis
Luas lahan kritis di Provinsi Gorontalo pada tahun 2007 sebesar 265.778 ha (kritis 202.790
ha dan sangat kritis 62.988 ha). Pada tahun 2011, luas lahan kritis ini mengalami penurunan
menjadi 257.176 ha (kritis 184.652 ha dan sangat kritis 72.524 ha). Salah satu upaya untuk
mengurangi lahan kritis serta mempertahankan dan meningkatkan fungsi hutan dan lahan,
yaitu :
1. Meningkatan peran serta masyarakat dalam Gerakan Rehabilitasi Hutan dan Lahan
2. Memberikan bantuan bibit tanaman kehutanan dan MPTs
3. Gerakan Penanaman 1 Milyar Pohon di Provinsi Gorontalo
4. Penanaman dan Pemeliharaan Turus Jalan Nasional/Provinsi
5. Pembuatan areal model usaha tani konservasi
Progress Rehabilitasi Hutan dan Lahan yang telah dilaksanakan oleh BPDAS Bone Bolango
pada tahun 2012 :
1. Rehabilitasi Kawasan Hutan Konservasi/Lindung
Kegiatan RHL Pada Kawasan Lindung/Konservasi tahun 2012 berlokasi di areal
konservasi Taman Nasional Bogani Nani wartabone, seluas 700 ha di Desa Dumbaya
bulan dan Desa Butu. Jenis tanaman yang tanam yaitu jenis Kayu-kayuan yaitu
Nyatoh, mahoni, cempaka, dan MPTS jenis Durian.
2. Kegiatan Penanaman Hutan Kota
Penanaman Hutan Kota tahun 2012 ini berlokasi di Desa Tunggulo, Kecamatan
Tilongkabila, Kabupaten Bone Bolango dengan jenis tanaman Trembesi, Mahoni,
Jabon seluas 57 Ha.
3. Pembuatan Kebun Bibit Rakyat (KBR)
Pembuatan Kebun Bibit Rakyat (KBR) tahun 2012 tersebar di Provinsi Gorontalo,
target pembuatan KBR sebanyak 166 unit.
475
IV. ASPEK KELEMBAGAAN
A. Model Pengelolaan
Pengelolaan Hutan di Gorontalo dilakukan melalui skema pemberian Ijin Usaha
Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK) Hutan Alam dan Hutan Tanaman, serta skema
HTR, Hutan Kemasyarakatan dan Hutan Desa.
Tabel 215. Jumlah dan Luas IUPHHK-HA/HT di Provinsi Gorontalo Sampai Dengan Tahun 2012
Kabupaten /
No Nama Perusahaan Luas (Ha) No. SK Jenis Ijin Keterangan
Kota
Aktif (Ijin Berakhir
1 Boalemo PT. TAIWI Unit III 55.000 929/KPTS-II/1991 IUPHHK-HA
Tahun 2011)
Ijin Berakhir Tahun
2 Pohuwato PT. Sapta Krida Kita 57.000 1046/KPTS-II/1992 IUPHHK-HA 2012 (Tidak Ada
Kegiatan di Lapangan
Gorontalo PT. Gema Nusantara SK.610/Menhut-
3 29.750 IUPHHK-HTI Aktif
Utara Jaya II/2011
Aktif (Berada di Kab.
PT. Gorontalo Citra SK.261/Menhut-
4 Gorontalo 46.170 IUPHHK-HTI Gorontalo dan Kab.
Lestari II/2011
Gorontalo Utara)
Kota
5 - - - - -
Gorontalo
Sumber data: Dinas Kehutanan & Pertambangan Prov. Gorontalo
476
IUPHHK HTR telah diberikan kepada 6 kelompok tani. Secara rinci luas areal pemegang ijin
sebagai berikut :
Tabel 217. Jumlah IUPHHK-HTR dan Luas Areal Masing-masing pemegang izin di Provinsi Gorontalo
3. Hutan Kemasyarakatan
Capaian Hutan Kemasyarakatan di Provinsi Gorontalo, yaitu 3.900 Ha yang tersebar di 5
Kabupaten dapat dilihat pada tabel berikut ini :
477
Tabel 218. Luas Hutan Kemasyarakatan (HKM) di Provinsi Gorontalo.
Realisasi Luas Hasil Telaahan
No Nama Wilayah Penutupan Lahan
Luas HL HPT HP HPK APL
I Kab. Gorontalo
1. Kec. Pulubala 185 185 Hutan Bekas Tebangan dan Belukar
2. Kec. Telaga Biru 95 95 Belukar
3. Kec. Bongomeme 150 150 Pertanian campuran
4. Kec. Boliyohuto 650 650 Pertanian campuran dan belukar
Jumlah 1,080
II Kab. Gorontalo Utara
Hutan bekas tebangan, Pertanian
1. Kec. Sumalata 105 105 Campuran dan belukar
Jumlah 105
III Kab. Boalemo
Hutan bekas tebangan, Pertanian
1. Kec. Tilamuta 360 355 5 Campuran, Perladangan dan belukar
2. Kec. Paguyaman 205 165 40 Perladangan dan belukar
Hutan bekas tebangan, Pertanian
3. Kec. Paguyaman Pantai 320 215 105 Campuran dan belukar
Hutan bekas tebangan dan Pertanian
4. Kec. Botumoito 185 185 Campuran
Jumlah 1,070
IV Kab. Bone Bolango
Hutan bekas tebangan, Pertanian
1. Kec. Suwawa Timur 300 300 Campuran, Perladangan dan belukar
Hutan bekas tebangan dan Pertanian
2. Kec. Bulango Utara 175 175 Campuran
Jumlah 475
V Kab. Pohuwato
Hutan bekas tebangan dan Pertanian
1. Kec. Taluditi 1,170 10 400 270 490 Campuran
Jumlah 1,170
Jumlah I+II+III+IV+V 3,900
Sumber data : BPDAS Bone Bolango
4. Hutan Desa
Luas Hutan Desa di Provinsi Gorontalo yang tersebar di 5 kabupaten, yaitu 1.250 ha
dapat dilihat pada tabel berikut ini :
478
B. Sumber Daya Manusia (SDM)
Sumberdaya Manusia pengelola kawasan hutan di Provinsi Gorontalo disajikan pada tabel
dibawah ini.
Tabel 220. SDM Pengelola Kawasan Hutan Lingkup Provinsi Gorontalo
Sumber Data: Buku Statistik Kehutanan Tahun 2011 (BPKH Wil.XV Gorontalo)
Kegiatan Perlindungan dan Pengamanan hutan bertujuan menjaga hutan, kawasan hutan
dan lingkungannya, agar fungsi lindung, fungsi konservasi dan fungsi produksi tercapai
secara optimal dan lestari. Data SDM bidang pengamanan hutan di Provinsi Gorontalo dapat
dilihat pada tabel.
Tabel 221. SDM Bidang Pengamanan Hutan di Provinsi Gorontalo
479
5. Boalemo Unit V 29.383 55.140 12.403 96.926 KPHP
6. Gorontalo Unit VI 20.713 45.294 18.942 84.949 KPHP
7. Bone Bolango Unit VII 25.876 4.915 2.808 33.599 KPHL
No Dinas Alamat
2 Dinas Kehutanan dan Peertambangan dan Jl. Nani Wartabone Komplek Stadion Pemuda,
Energi Kabupaten Boalemo Tilamuta
Tlp : (0443) 2706199, 2702296
3 Dinas Kehutanan dan Peertambangan dan Jl. Rajawali No. 295 Limoto
Energi Kabupaten Gorontalo Tlp : (0435) 881096
Fax : (0435) 881111
480
4 Dinas Kehutanan dan Peertambangan dan Komplek Blak Plan Marisa
Energi Kabupaten Pohuwato Tlp/Fax : (0443) 210864
5 Dinas Kehutanan dan Peertambangan dan Jl. Nani Wartabone, Suwawa Kab. Bone Bolango
Energi Kabupaten Gorontalo Utara
6 Dinas Kehutanan Koatamadya Bone Bolango Trans Sulawesi Desa Pantolo Kec. Kwandang
Tlp : (0438) 38352
7 DinasKelautan, Perikanan, Pertanian dan Jl. Brigjen Piola Isa No. 80 Kota Gorontalo
Ketahanan Pangan Kabupaten Kota
Gorontalo
1. Balai Pengelolaan DAS Bone Bolango Jl. Yusuf Hasiru No. 164 Po Box. 47 Limboto,
Kab. Gorontalo
Tlp : (0435) 881132
fax : (0435) 882454
2. Balai Pemantapan Kawasan Hutan (BPKH) Jl. Rusli Datau Kel. Dulomo Selatan Kec. Kota
Wilayah XV Gorontalo Utara Gorontalo
Tlp : (0435) 825828, 825830
Fax : (0435) 825836
481
V. POTENSI UNGGULAN
Kota Gorontalo adalah sebuah kota tua, sebelumnya dikenal dengan daerah Kota yang
memiliki sejumlah bangunan tua khas daerah ini & masih banyak rumah panggung yang
dapat ditemukan di sepanjang jalan di kota. Sebagai ibu kota Provinsi Gorontalo merupakan
kepulauan yang terletak di sebelah utara Pulau Sulawesi, jika dilihat dari peta dunia terlintas
garis khatulistiwa sehingga tidak berlebihan jika Kota Gorontalo di Indonesia disebut sebagai
zamrud khatulistiwa yang memiliki daya tarik tersendiri.
Berikut ini beberapa Objek Wisata di Gorontalo yang sudah di kenal Masyarakat luas :
1. Pentadio Resort
Pentadio Resort adalah salah satu obyek wisata andalan Provinsi Gorontalo. Kata
Pentadio diambil dari bahasa Gorontalo yang berarti danau pantai, sementara Resort
kata diambil dari tempat yang arti bahasa Inggris istirahat. Dinamakan Pentadio Resort
sebagai resor ini terletak di tepi Danau Limboto yang indah dan mempesona.
Awalnya, 14 hektar atraksi telah diresmikan oleh pemerintah Belanda pada tahun 1928,
yang ditandai dengan sebuah batu peringatan di sekitar sumber air panas di daerah
wisata. Sejak itu, masyarakat setempat menjadikan tempat ini sebagai sarana rekreasi
dan menyembuhkan berbagai penyakit.
2. Pantai Bolihutuo
Jika pada suatu saat Anda datang di Provinsi Gorontalo, tidak ada salahnya mengunjungi
Pantai Bolihutuo yang terletak di Kabupaten Boalemo, sekitar 120 km di sebelah barat
Kota Gorontalo. Tentu saja dalam Kota Gorontalo sendiri sudah tersedia objek wisata
pantai, yaitu Ria Beach. Namun, Bolihutuo cocok sebagai tempat untuk menenangkan
diri dari segala macam hiruk-pikuk perkotaan. Boalemo kota adalah sekitar 100 km dari
Gorontalo.
482
jalur darat, dengan menggunakan kenderaan roda dua atau roda empat melewati
jalanan berliku di pinggiran bukit.
Menuju desa Olele, anda akan menyisir jalan berkelak kelok, melintasi perumahan
penduduk dengan pemandangan yang kontras. Di satu sisi anda terkesima dengan
tebing-tebing curam berpohon dan di sisi lain, hambaran laut biru hijau tanpa batas
membentang membuat anda tercengang. Pantai Olele merupakan pintu gerbang
menuju surga Taman Laut Olele dengan alam bahari yang sangat indah. Para penyelam
dunia telah membuktikannya dengan mata sendiri. Mereka menyatakan bahwa
sebagian biota laut yang terdapat di sana tidak dijumpai di perairan lain.
Taman laut Olele menyimpan banyak keindahan, diantaranya terdapat Goa Jin dengan
ikan-ikan hias, Biota Laut, Terumbu karang yang sehat, padat dan indah, Bunga Karang
Raksasa, Beberapa jenis ikan yang langka dan hanya terdapat di perairan teluk tomini.
Saat ini, Taman Laut Olele menjadi ikon wisata di Provinsi Gorontalo yang berada di
pesisir selatan. Jika berkunjung ke Gorontalo, tak lengkap rasanya kalau Anda tidak
mengunjungi lokasi ini. Maklum, ketenaran Pantai Olele menggaung hingga di daerah
lain sehingga mendapat julukan Primadona Pantai Selatan.
Terumbu karang yang belum terjamah dihiasi oleh pelangi ikan dan biota laut lainnya.
Salah satu terumbu karang langka yang bisa ditemui adalah terumbu yang menyerupai
karya seni ukir perupa Picasso dari Itali. Masyarakat menamainya sebagai terumbu
karang Picasso. Jika beruntung, penyelam pun dapat bertemu mamalia laut, ikan Lumba-
lumba, yang dengan tidak malu-malu menyambut kedatangan penyelam.
Ketika snorkeling, berhati-hatilah dengan sengatan ubur-ubur. Ukurannya yang mini
terlihat menarik berwarna warni terutama saat terkena cercahan sinar matahari. Namun
jangan khawatir, rasa gatal akan hilang segera kala menyaksikan keindahan surga bawah
laut Olele. Bagi yang bukan penyelam, jangan khawatir. Perahu kayu berkaca asli buatan
penduduk siap membawa wisatawan berpelesir mengarungi perairan untuk menikmati
keindahan tampak atas terumbu karang, ikan-ikan dan biota laut lainnya.
Pantai Olele ini rencananya akan dijadikan tempat Wisata Nasional, karena lokasinya
sering dikunjungi oleh turis mancanegara yang melihat keindahan Taman laut Pantai
Olele. Keindahan Taman Laut Olele sering dijadikan pusat diving oleh para turis baik
lokal maupun mancanegara. Pantai Olele yang memiliki berbagai biota laut ini juga
dapat dikembangkan menjadi model objek wisata bahari (ekotourisme) yang bisa
mendatangkan wisatawan.
483
5. Danau Limboto
484
Foto-foto Pendukung
Laut Olele
Babirusa
485
486