Anda di halaman 1dari 105

1

LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Laporan Praktik Belajar Lapangan Gizi Komunitas II Desa Ciwalen,


Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur, Tahun 2016

Penyusun : Kelompok 2 PBL Gizi Komunitas II angkatan 2013 Program Studi Ilmu Gizi
Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan.

Dengan ini menyatakan bahwa penyusunan laporan praktik belajar lapangan ini telah
mendapatkan persetujuan untuk dijadikan pedoman dari hasil Praktik Belajar Lapangan Gizi di
Desa Ciwalen, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat yang berlangsung
pada tanggal 07 November 2016-19 November 2016.

Menyetujui,

Pembimbing Desa

PBL Gizi Komunitas II

Miftahul Jannah, M.Gizi


2

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan....................................................................................................................i

Daftar Isi....................................................................................................................................ii

Bab IPendahuluan......................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1

1.2 Tujuan...............................................................................................................................5

1.2.1 Tujuan Umum..........................................................................................................5

1.2.2 Tujuan Khusus.........................................................................................................5

Bab IIRencana Kegiatan............................................................................................................6

2.1 Analisis Situasi.................................................................................................................6

2.2 Prioritas Masalah............................................................................................................10

2.2.1 Penentuan Prioritas Masalah..................................................................................10

2.2 Alternatif Program..........................................................................................................13

2.2 POA,Satuan Pelaksanaan,Hipopoc.................................................................................19

2.2.1POA,Satuan Pelaksanaan,Hipopoc MMD..............................................................19

2.2.2 POA,Satuan Pelaksanaan,Hipopoc Penyuluhan...................................................24

2.2.3POA,Satuan Pelaksanaan,Hipopoc Pelatihan.........................................................48

2.2.4POA,Satuan Pelaksanaan,Hipopoc Lomba.............................................................56

2.2.5 POA,Satuan Pelaksanaan,Hipopoc TTG...............................................................60

Bab IIIHasil Dan Pembahasan.................................................................................................64

3.1 Musyawarah Masyarakat Desa (Mmd)...........................................................................65


3

3.2 Penyuluhan.....................................................................................................................67

3.2.1 Ibu Balita...............................................................................................................67

3.2.2 Anak Sekolah.........................................................................................................69

3.2.3 Wanita Usia Subur.................................................................................................73

3.3 Pelatihan.........................................................................................................................77

3.3.1 Kader......................................................................................................................77

3.3.2 Ibu Balita...............................................................................................................82

3.4 Lomba.............................................................................................................................86

3.5 Teknologi Tepat Guna........................................................................................................88

Bab IVKesimpulan Dan Saran.................................................................................................91

4.1 Kesimpulan.....................................................................................................................91

4.2 Saran...............................................................................................................................91

Lampiran..................................................................................................................................93
1

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keberhasilan pembangunan suatu bangsa ditentukan oleh ketersediaan sumber daya
manusia (SDM) yang berkualitas, yaitu yang memiliki fisik yang tangguh, mental yang kuat,
kesehatan yang prima, serta cerdas.Bukti empiris menunjukkan bahwa hal ini sangat
ditentukan oleh status gizi.Status gizi yang baik ditentukan oleh jumlah asupan pangan yang
dikonsumsi.Masalah gizi kurang dan buruk dipengaruhi langsung oleh faktor konsumsi
pangan dan penyakit infeksi. Secara tidak langsung dipengaruhi oleh pola asuh, ketersediaan
pangan, faktor sosial ekonomi, budaya dan politik (Unicef, 1990 dalam Bappenas, 2012)
Masalah gizi penduduk merupakan masalah yang tersembunyi, yang berdampak pada
tingginya angka kesakitan dan kematian.Kurang asupan dan absorbsi gizi mikro dapat
menimbulkan konsekuensi pada status kesehatan, pertumbuhan, mental dan fungsi lain
(kognitif, sistim imunitas, reproduksi, dan lain-lain).Timbulnya masalah gizi dapat
disebabkan karena kualitas dan kuantitas dari intake makanan (terutama energi dan protein),
dimana secara kronis bersama-sama dengan faktor penyebab lainnya dapat mengakibatkan
maramus atau kwashiorkor. (Narasi Profil Kesehatan, 2014). Menurut Depkes RI 2004
wanita usia subur adalah wanita yang masih dalam usia reproduktif yaitu antara usia 15
sampai 49, dengan status belum menikah, menikah atau janda. Wanita usia subur ini
mempunyai organ reproduksi yang masih berfungsi dengan baik, sehingga lebih mudah
untuk mendapatkan kehamilan yaitu antara usia 20-45 tahun.
Wanita dan anak-anak merupakan kelompok yang paling rentan mengalami
Kekurangan Energi Kronis (KEK). KEK adalah suatu kondisi kurang gizi disebabkan
rendahnya konsumsi energi dalam makanan sehari-hari yang berlangsung menahun sehingga
tidak memenuhi angka kecukupan gizi (Supariasa, 2001)
Pengukuran LILA adalah suatu cara untuk mengetahui risiko kekurangan energi
protein (KEP) wanita usia subur (WUS). Tujuannya adalah mengetahui risiko KEK WUS,
baik ibu hamil maupun calon ibu, untuk menapis wanita yang mempunyai risiko melahirkan
bayi berat lahir rendah (BBLR), meningkatkan perhatian dan kesadaran masyarakat agar
2

lebih berperan dalam pencegahan dan penanggulangan KEK, mengembangkan gagasan baru
di kalangan masyarakat dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak,
meningkatkan peran petugas lintas sektoral dalam upaya perbaikan gizi WUS yang
menderita KEK dan mengarahkan pelayanan kesehatan pada kelompok sasaran WUS yang
menderita KEK (Supariasa, 2001)
Prevalensi obesitas lebih tinggi di daerah perkotaan dibanding daerah pedesaan,
sebaliknya prevalensi kurus cenderung lebih tinggi di pedesaan dibanding perkotaan.
Masalah gizi pada wanita usia subur (WUS) 15-49 tahun dan wanita hamil berdasarkan
indikator Lingkar Lengan Atas (LILA). Hasil pengukuran LILA disajikan menurut
kabupaten/kota dan karakteristik. Untuk menggambarkan adanya risiko kurang enegi kronis
(KEK) dalam kaitannya dengan kesehatan reproduksi pada WUS digunakan ambang batas
nilai rerata LILA< 23,5 cm. (Narasi Profil Kesehatan, 2014)
Selain menggunakan LILA, status gizi WUS dapat juga diukur berdasarkan Indeks
Massa Tubuh (IMT), IMT merupakan alat yang sangat sederhana untuk memantau status
gizi orang dewasa khususnya yang berkaitan kekurangan dan kelebihan berat badan, maka
mempertahankan berat badan normal memungkinkan seseorang dapat mencapai usia
harapan hidup lebih panjang (Sirajuddin 2012).
Status gizi pada wanita usia subur usia 20-29 tahun (range usia 20-24 tahun)
berdasarkan indeks masa tubuh, angka prevalensi dengan presentase kategori kurus
sebanyak 16,5%, angka prevalensi dengan presentase kategori normal sebanyak 67,0%,
angka prevalensi dengan presentase kategori lebih sebanyak 7%, angka prevalensi dengan
presentase kategori obesitas sebanyak 9,4% (RISKESDAS, 2013).
Status gizi pada wanita usia subur usia 20-29 tahun (range usia 25-29 tahun)
berdasarkan indeks masa tubuh, angka prevalensi dengan presentase kategori kurus
sebanyak 8,9%, angka prevalensi dengan presentase kategori normal sebanyak 64,2%, angka
prevalensi dengan presentase kategori lebih sebanyak 11,2%, angka prevalensi dengan
presentase kategori obesitas sebanyak 15,7% (RISKESDAS, 2013).
Prevalensi risiko kurang energi kronis (KEK) penduduk wanita usia subur (WUS)
1549 tahun menurut karakteristik penduduk, Indonesia 2013, dengan karakteristik usia
wanita usia subur (range 20-24 tahun) dalam kondisi tidak hamil, proporsi kurang energi
kronis (KEK) (LILA <23,5 cm) sebanyak 30,6% (RISKESDAS, 2013).
3

Prevalensi risiko kurang energi kronis (KEK) penduduk wanita usia subur (WUS)
1549 tahun menurut karakteristik penduduk, Indonesia 2013, dengan karakteristik usia
wanita usia subur (range 25-29 tahun) dalam kondisi tidak hamil, proporsi kurang energi
kronis (KEK) (LILA <23,5 cm) sebanyak 19,3% (RISKESDAS, 2013).
Masa balita merupakan masa yang menentukan dalam tumbuh kembangnya yang
akan menjadikan dasar terbentuknya manusia seutuhnya. Karena itu pemerintah memandang
perlu untuk memberikan suatu bentuk pelayanan yang menunjang tumbuh kembang balita
secara menyeluruh terutama dalam aspek mental dan sosial. Pertumbuhan dan
perkembangan saling mendukung satu sama lain perkembangan seorang anak tidak dapat
maksimal tanpa dukungan atau optimalnya pertumbuhan. Misalnya seorang anak yang
kekurangan gizi akan mempengaruhi perkembangan mental maupun sosialnya, oleh karena
itu keduanya harus mendapat perhatian baik dari pemerintah, masyarakat maupun orangtua.
Salah satu indikator untuk melihat pertumbuhan fisik anak adalah dengan melihat status gizi
anak dalam hal ini balita.Sebagai alat ukur untuk mengetahui tingkat perkembangan seorang
anak dengan menggunakan Kartu Menuju Sehat (KMS) (Soetjiningsih, 2002).
Anak balita atau anak dibawah 5 tahun sering disingkat sebagai anak balita adalah
anak yang telah menginjak usia diatas 1 tahun atau lebih populer dengan pengertian usia
dibawah 5 tahun (Muaris. H, 2006) atau biasa digunakan perhitungan bulan yaitu 12-59
bulan. Para ahli menggolongkan usia balita sebagai tahapan perkembangan anak yang cukup
rentan terhadap berbagai serangan penyakit, termasuk penyakit yang disebabkan oleh
kekurangan atau kelebihan asupan nutrisi jenis tertentu. Setiap tahun lebih dari 1/3 kematian
anak didunia berkaitan dengan masalah kurang gizi.
Secara nasional, prevalensi berat-kurang pada tahun 2013 adalah 19,6%, terdiri dari
5,7% gizi buruk dan 13,9% gizi kurang. Jika dibandingkan dengan angka prevalensi
nasional tahun 2007 (18,4%) dan tahun 2010 (17,9%) terlihat meningkat. Perubahan
terutama pada prevalensi gizi buruk yaitu dari 5,4 % tahun 2007, 4,9% pada tahun 2010, dan
5,7% tahun 2013. Sedangkan prevalensi gizi kurang naik sebesar 0,9 % dari 2007 dan 2013.
Untuk mencapai sasaran MDG tahun 2015 yaitu 15,5% maka prevalensi gizi buruk-kurang
secara nasional harus diturunkan sebesar 4,1% dalam periode2013 sampai 2015 (Bappenas,
2012).
4

Status Gizi berdasarkan indikator BB/TB, prevalensi Sangat Kurus di kalangan balita
di Provinsi Jawa Barat adalah 5,0% sedangkan nasional prevalensi sangat kurus sebesar
5,3%. Apabila dibandingkan dengan Provinsi di Jawa Bali, prevalensi Sangat Kurus di
Jawa Barat urutan ke 2 tertinggi setelah provinsi Banten (6,5%). Sedangkan berdasarkan
jenis kelamin, gizi buruk pada laki-laki sedikit lebih tinggi dibandingkan perempuan.
Prevalensi pendek (stunting) menurut provinsi dan nasional. Prevalensi pendek
secara nasional tahun 2013 adalah 37,2%, yang berarti terjadi peningkatan dibandingkan
tahun 2010 (35,6%) dan 2007 (36,8%). Prevalensi pendek sebesar 37,2% terdiri dari 18,0%
sangat pendek dan 19,2% pendek. Pada tahun 2013 prevalensi sangat pendek menunjukkan
penurunan, dari 18,8 % pada tahun 2007 dan 18,5 % pada tahun 2010. Prevalensi pendek
meningkat dari 18,0% pada tahun 2007 menjadi 19,2% pada tahun 2013.
Prevalensi kekurusan menurut kabupaten/kota. Salah satu indikator untuk
menentukan anak yang harus dirawat dalam manajemen gizi buruk adalah keadaan sangat
kurus yaitu anak dengan nilai Z-score < -3,0 SD. Prevalensi sangat kurus di Provinsi Jawa
Barat masih cukup tinggi yaitu 5,0%. Demikian pula halnya dengan prevalensi kurus sebesar
5,9%. Menurut WHO 2010 masalah kesehatan masyarakat sudah dianggap serius bila
prevalensi BB/TB Kurus antara 10,0% - 14,0%, dan dianggap kritis bila 15,0%. Pada
tahun 2013, secara umum di Provinsi Jawa Barat prevalensi BB/TB kurus pada balita masih
10,9%. Kondisi ini menunjukkan bahwa masalah kekurusan di Jawa Barat merupakan
masalah kesehatan yang serius. Pada tahun 2013 Prevalensi Kegemukan di Provinsi Jawa
Barat sebesar 11,8%.
Desa Ciwalen merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Sukaresmi.
Penduduk Desa Ciwalen berjumlah 11.120 jiwa, memiliki sejumlah RW 14 dan RT 14, serta
memiliki Kepala Keluarga (KK) sejumlah 3289.Desa Ciwalen mempunyai potensi sumber
daya yang perlu dikembangkan diantaranya singkong, okra, bunga krisan sehingga dapat
dimanfaatkan sebagai makanan tambahan atau makanan selingan bagi keluarga.
Berdasarkan permasalahan dan hasil pengamatan peneliti selama pengambilan data
di Desa Ciwalen, pada kegiatan Praktik Belajar Lapangan Desa 2 ingin mengintervensi
masalah-masalah yang terdapat di Desa Ciwalen dengan membuat beberapa program.
Beberapa program yang akan dilaksanakan selama kegiatan PBL 2 Desa, merupakan suatu
kegiatan yang tidak hanya memberikan informasi dan pengetahuan namun terdapat aplikasi
5

dari informasi dan pengetahuan yang diberikan. Aplikasi ilmu tersebut dikemas menjadi
suatu games, perlombaan dan demontrasi kegiatan, hal tersebut bertujuan agar masyarakat
tidak hanya mengerti teorinya saja namun harus paham juga pengaplikasiannya.

1.2 Tujuan

1.2.1Tujuan Umum
Mengintervensi permasalahan yang terdapat di Desa Ciwalen untuk
menanggulangi permasalahan gizi dan kesehatan pada Wanita Usia Subur, Balita dan
memberikan informasi terkait pengolahan sumber pangan lokal menjadi suatu produk
yang bernilai.

1.2.2 Tujuan Khusus


a. Melakukan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) dalam rangka persiapan
pelaksanaan kegiatan intervensi gizi
b. Melaksanakan penyuluhan gizi secara kelompok
c. Melatih kader posyandu sebagai pelaksanaan inplementasi gizi di Desa Ciwalen
d. Melaksanakan Teknologi Tepat Guna atau Demo Masak secara kelompok dengan
memanfaatkan bahan pangan lokal yang ada di Desa Ciwalen
e. Melaksanakan kegiatan lomba untuk kader posyandu, balita, dan anak sekolah
f. Menjalin silaturahmi antara kader dan masyarakat desa ciwalen dengan melakukan
beberapa kegiatan
g. Melakukan evaluasi dari semua kegiatan intervensi berdasarkan masalah gizi
6

BAB II

RENCANA KEGIATAN

2.1 Analisis Situasi

Analisis situasi dilakukan dengan tujuan untuk menentukan prioritas masalah. Analisis
situasi adalah pengumpulan informasi yang diperlukan dalam perencanaan yang meliputi apa
masalahnya, siapa yang menderita, di mana penderita tinggal, bagaimana tingkat keparahan
masalah, perkiraan penyebab timbulnya masalah, bagaimana tradisi (cara hidup masyarakat yang
berkaitan dengan gizi dan kesehatan, seperti kebiasaan makan, taboo, pantangan, dll),
ketersediaan sarana yang potensial (seperti air bersih, bahan pangan, dan tanah pertanian),
ketersediaan sumber daya manusia yang potensial seperti tokoh masyarakat formal maupun non
formal, lembaga organisasi dan karang taruna, organisasi sosial yang ada dan ketersediaan
sumber-sumber lain (seperti program atau kegiatan pelayanan kesehatan dan gizi yang telah ada,
saluran komunikasi, transportasi, sarana pendidikan, dll).
7

Tabel 2.1 Form Analisis Situasi


APA BERAPA SIAPA DIMAN Perkiraan Sumber
Masalah (prev.) Terkena A Penyebab Daya
Status Gizi Lebih N : 11 (22%) Desa Rendahnya pengetahuan gizi Kurangnya tenaga kesehatan
(IMT) Ciwalen WUS Akses transportasi yang minim
Pemilihan bahan makanan yang Persediaan bahan makanan pokok
salah dan kurang bervariasi yang kurang mencukupi
Kurangnya aktivitas fisik Terdapat beberapa keluarga yang
Akses bahan makanan yang kurang mampu
Beresiko KEK kurang terjangkau
N : 8 (16%)
Asupan energi dan N : 24 (48%) Kebiasaan makan yang tidak baik, Persediaan bahan makanan pokok
zat gizi makro WUS seperti misalnya sering membeli yang kurang memadai
(Karbohidrat, makanan jadi daripada memasak Kelebihan asupan makanan tinggi
Protein dan Lemak) sendiri energy
7 Nafsu makan yang tidak terkontrol
berlebih kurangnya variasi makanan
terutama sayur dan buah
Pengetahuan gizi N : 13 (26%) Rendahnya latar belakang Terdapat beberapa keluarga yang
WUS kurang pendidikan WUS tidak mampu
Masih kurang penyuluhan dan Kurangnya tenaga kesehatan
informasi khusus seputar gizi Akses transportasi yang minim
Status gizi (TB/U) 47,5% Balita Kurangnya variasi makanan Terdapat beberapa keluarga yang
tidak mampu
Kebiasaan makan yang tidak baik, Kurangnya tenaga kesehatan
seperti misalnya sering membeli Akses transportasi yang minim
makanan jadi daripada memasak
sendiri
Asupan energi dan Rata-rata Kurangnya pengetahuan gizi pada Kurangnya tenaga kesehatan
8

zat gizi makro hampir 50% ibu balita Akses transportasi yang minim
(karbohidrat, Kurangnya variasi makanan Persediaan bahan makanan pokok
protein, dan lemak) terutama sayur dan buah yang kurang mencukupi
berlebih Pola makan yang tidak seimbang Ketersediaan jajanan yang kurang
Makanan yang dikonsumsi sehat dan brgizi
cenderung jajanan yang tidak
sehat dan rendah kandungan zat
gizi
Pengetahuan Gizi N : 8 (20%) Rendahnya latar belakang Terdapat beberapa keluarga yang
8 pendidikan ibu balita tidak mampu
Ibu Kurang Masih kurang penyuluhan dan Kurangnya tenaga kesehatan
informasi khusus seputar gizi Akses transportasi yang minim
Asupan energi dan Rata-rata Anak Kurang bervariasinya bahan Kurangnya tenaga kesehatan
zat gizi makro hampir sekolah makanan Tingkat pendidikan yang rendah
(karbohidrat, 50% Konsumsi sayur dan buah kurang Kurangnya informasi tentang
protein, dan lemak) Makanan yang dikonsumsi makanan sehat
kurang cenderung jajanan yang tidak
sehat dan rendah kandungan zat
gizi
9

2.2 Prioritas Masalah

2.2.1 Penentuan Prioritas Masalah


Penentuan prioritas masalah dilakukan untuk mengetahui sejauh mana
pentingya masalah dan masalah tersebut dapat teratasi.Setelah dibuatnya suatu
analisis situasi maka kita dapat mengetahui secara rinci masalah-masalah gizi dan
kesehatan yang terjadi di daerah tempat saudara melakukan pengambilan data.Dari
sejumlah masalah yang ada kita lakukan langkah memprioritaskan masalah tersebut
yang dipertimbangkan dari berbagai kriteria.

Langkah-langkah dalam menentukan prioritas masalah :

1. Penetapan criteria

2. Penetapan nilai

3. Penetapan bobot

4. Penentuan skor

Ada beberapa metode untuk menentukan prioritas masalah.Pada saat ini kami
menggunakan metode delbeque untuk menentukan prioritas masalah.Alasan kami
memilih metode delbeque adalah karena dapat menentukan keputusan dengan lebih
akurat.Metode Delbeque sdalah proses penentuan kriteria diawali degan
pembentukan kelompok yang akan mendiskusikan/merumuskan dan menetapkan
kriteria, caranya sekelompok diberi informasi tentang masalah penyakit/masalah
yang perlu ditetapkan prioritasnya termasuk data kuantitatif yang ada untuk masing-
masing penyakit/masalah tersebut.
10

Tabel 2.2 Form Prioritas Masalah

Kemampuan Pehatian Dampak Kesesuaian


Masalah Kegawatan Score Rangking
menyebar masyarakat sosial kebijakan
WUS
IMT: Lebih 3 2 2 3 2 12 4
KEK 4 3 4 4 3 18 1
Asupan energi
& zat gizi
3 3 3 3 2 14 3
makro
berlebih
Pengetahuan
4 3 3 3 3 16 2
gizi kurang
Balita
Status Gizi
(TB/U) kurang 3 3 3 3 4 16 3
dari normal
Asupan energi
dan zat gizi
4 4 5 4 4 21 2
makro
berlebih

Pengetahuan
gizi ibu 4 5 4 4 4 21 1
kurang
11

Kemampuan Pehatian Dampak Kesesuaian


Masalah Kegawatan Score Rangking
menyebar masyarakat sosial kebijakan
Anak sekolah
Asupan energi
dan zat gizi 5 4 3 4 5 23 1
makro kurang
12

Berdasarkan tabel prioritas masalah diatas didapat bahwa masalah yang menjadi
prioritas menurut kami untuk wanita usia subur terdapat masalah KEK yang paling
bermasalah dan yang kedua ada masalah mengenai pengetahuan wanita usia subur yang
kurang pada masalah kedua.

Untuk balita, masalah yang kami dapat di Desa Ciwalen adalah pengetahuan ibu yang
kurang mengenai gizi.Sedangkan untuk masalah kedua yaitu asupan energy dan zat gizi
makro yang berlebih bagi balita yang kemungkinan disebabkan karena pengetahuan ibu
balita yang kurang.Untuk anak sekolah, masalah yang paling bermasalah adalah mengenai
asupan energy dan zat gizi makro yang kurang.

2.2 Alternatif Program


Prioritas masalah yang telah diketahui, sehingga benar-benar menjadi beberapa
pilihan masalah yang perlu diatasi dan dmenjadi prioritas maka selanjutnya akan dibuat suatu
pemecahan masalah dengan beberapa alternatif kegiatan intervensi. Dalam sebuah masalah
gizi yang terjadi memungkinkan terdapatnya beberapa pilihan atau alternatif
kegiatan/intervensi gizi.Sehingga, dari beberapa alternatif kegiatan tersebut yang nantinya
digunakan untuk mengatasi sebuah permasalahan gizi dilakukan sebuah seleksi kegiatan agar
kegiatan tersebut dinyatakan benar-benar lebih relevan, layak, dan cepat dalam
mengatasinya.

Adapun langkah-langkah seleksi alternatif kegiaatan intervensi gizi sebagai berikut :

1. Menetapkan kriteria

Kriteria tersebut adalah :


1). Relevansi ; kemampuan untuk mengatasi maslah
2). Fisibilitas ; kelayakan
3). Kemudahan untuk penentuan target
4). Integrasi dengan program lain
5). Kesinambungan
13

6). Cost Effectiveness ; sejauh mana tujuan dan sasaran yang ditetapkan
dapat tercapai dengan dana yang ada.
2. Menetapkan pembobotan

Contoh pembobotan :
1). Sangat memenuhi criteria
2). Memenuhi criteria
3). Cukup memenuhi criteria
4). Kurang memenuhi criteria
5). Sama sekali tidak memenuhi kriteria
3. Menetapkan skor

Contoh skor :

Sangat memenuhi criteria, diberi skor 5


Memenuhi criteria, diberi skor 4
Cukup memenuhi criteria, diberi skor 3
Kurang memenuhi criteria, diberi skor 1

Sama sekali tidak memenuhi criteria, diberi skor


14

Tabel 2.3 Form Alternatif Program

Nama Program
No Kriteria Ekskul Nutrition Penyegaran Jumat Penyuluhan
Kuis 4P
Gizi Class Kader Bersih Sekolah
1 Relevansi 3 3 4 4 2 3
2 Fisibilitas 2 3 4 4 3 2
Kemudahan untuk penentuan
3 3 3 4 4 2 3
target
4 Integrasi dengan program lain 3 4 3 3 2 2
5 Kesinambungan 3 3 3 3 3 3
6 Cost-Effectiveness 6 3 4 5 2 3
Total Skor 20 19 22 23 14 16

Nama Program
No Kriteria Bimba Aksi Kelas Ibu Puzzle
Senam Ceria TTG OSK
Piring MASAZI Cerdas Piring
15

1 Relevansi 2 3 5 4 5 3
2 Fisibilitas 1 3 3 5 3 4
Kemudahan untuk penentuan
3 3 5 4 4 5 5
target
4 Integrasi dengan program lain 2 4 4 4 5 3
5 Kesinambungan 2 3 3 4 4 3
6 Cost-Effectiveness 2 3 3 4 5 3
Total Skor 12 21 22 25 27 21

Nama Program
No Kriteria Games Balita Aksi Pangan
Konseling Gizi Pekan Gizi
Piramida Ciwalen Unggul
1 Relevansi 3 3 4 4
2 Fisibilitas 2 3 4 5
Kemudahan untuk penentuan
3 3 3 4 4
target
4 Integrasi dengan program lain 2 2 5 5
16

5 Kesinambungan 2 3 4 3
6 Cost-Effectiveness 2 2 3 3
Total Skor 14 16 24 24
17

Tabel 2.4 Perencanaan Program Gizi

NO NAMA PROGRAM DESKRIPSI PROGRAM TUJUAN PROGRAM


1. MMD Menjelaskan masalah- masalah yang Menjelaskan permasalahan gizi pada balita, anak sekolah
ada di desa ciwalen dari hasil dan wus yang ada di desa Ciwalen
pengambilan data PBL 1 serta
menjelaskan program yang akan Memaparkan program intervensi gizi yang akan
dilakukan kepada masyarakat desa dilaksanakan di desa Ciwalen sesuai dengan target yang
dengan tujuan mendapatkan izin dan telah di tentukan
dukungan masyarakat desa
Mendapatkan persetujuan dari seluruh masyarkat desa
Ciwalen untuk melaksanakan program intervensi gizi
2. Penyegaran Kader Memberikan informasimengenai Meningkatkan pengetahuan, kader mengenai 4p
PMBA, PGS, dan PSG dengan Meningkatkan keterampilan kader mengenai pengukuran
menggunakan media flipchart dan antropometri
hand out serta simulasi pengukuran Menerapkannya dalam kegiatan rutin posyandu
PSG
3. Kuis 4P Memberikan beberapa pertanyaan Meningkatkan pengetahuan kader tentang 4P, dan mempermudah
seputar 4P (PMBA, PGS, PSG, dan kader untuk mengingat materi yang telah diberikan pada kegiatan-
Posyandu ) kgiatan sebelumnya.
4. BIMBA Warna Piring Mengedukasikan piring makan ku Meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan penerapan dalam
Makanku dengan menggunakan media interaktif, keseharian tentang gizi seimbang dan piring makanku kepada
penayangan video jajanan sehat anak sekolah kelas 2 dan kelas 3 dengan media interaktif.
5. Penyuluhan Puzzle Mengedukasikan gizi seimbang Meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan penerapan dalam
Piring Makanku dengan menggunakan media interaktif, keseharian tentang gizi seimbang dan piring makanku kepada
penayangan video gizi seimbang dan anak sekolah kelas 4 dan kelas 5 dengan media interaktif.
18

NO NAMA PROGRAM DESKRIPSI PROGRAM TUJUAN PROGRAM


jajanan sehatkepada anak sekolah
dasar
6. Pekan Gizi Memberikan info dan pengetahuan Meningkatkan pengetahuan mengenai gizi seimbang dan
mengenai gizi seimbang kepada wanita penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
usia subur
7. Pelatihan Pangan Desa Memberikan
Ciwalen pelatihanmengenaipemanfaatan SDA Meningkatkan keterampilan wanita usia subur dalam mengolah
Ciwalen dengan sentuhan tekonologi hasil pangan atau sumber daya alam desa Ciwalen.
pangan
8. Penyuluhan Pangan Mendeskripsikan manfaat, kandungan Meningkatkan pengetahuan wanita usia subur mengenai SDA di
Berbahan SDA Desa zat gizi dan pengolahan okra, singkong Desa Ciwalen yang tinggi akan kandungan gizi dan dapat diolah
Ciwalen dan bunga krisan sebagai makanan menjadi makanan yang bernilai tinggi
kaya nutrisi
9. Penyuluhan Ibu Balita Memberikan info dan pengetahuan Meningkatkan pengetahuan mengenai MP-ASI dan cara
Tentang MP-ASI mengenai MP-ASI dan pemberian pemberian makanan yang baik untuk balita disetiap masa tumbuh
makanan yang baik untuk balita kembang.
kepada ibu balita
10 Demo Masak untuk Demo masak untuk memberi Meningkatkan keterampilan ibu balita terhadap pembuatan dan
Ibu Balita pengetahuan apa saja variasi menu pengolahan variasi menu gizi seimbang untuk anak balita
seimbang untuk balita

2.2 POA,SATUAN PELAKSANAAN,HIPOPOC

2.2.1POA,SATUAN PELAKSANAAN,HIPOPOCMMD
POA (PLAN OF ACTION)
19

PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN: INTERVENSI GIZI


PROGRAM STUDI S1 GIZI
FIKES UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
TAHUN 2016
KELOMPOK 2, DESA CIWALEN, KECAMATAN SUKARESMI, KABUPATEN CIANJUR, PROVINSI JAWA BARAT

NAMA PROGRAM INTERVENSI : MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA (MMD)


WAKTU : JANGKA PENDEK
JENIS :MUSYAWARAH MUFAKAT
WILAYAH KEGIATAN : LOKAL
Ke
Pengguna
N Nama Strategi Targe ter
Deskripsi Lokas Sasara Vol an Unit Sumber Jadw Pelaks
o Kegiata Kegiata t Durasi Total PJ an
Kegiatan i n ume Sumber Cost Dana al ana
. n n ga
daya
n
DALAM GEDUNG
1 MMD Menjelask Persiap Balai Perang Minim 1X 120 Alat : Alat : Rp. Mahasisw 07 Mahasi Cipt
. an an : desa kat al 20 menit -Perangkat Penyewa 550.00 a dan Nove swa a
masalah- desa, orang sound an 0 fakultas mber
masalah Menyiap kader, hadir sistem tempat 2016
yang ada kan alat, bidan, mewa -Laptop dan
di desa bahan dan kili -Proyektor perangka
ciwalen materi masyar perang t
dari hasil akat kat soundsist
pengambil Pelaksa desa desa, em Rp.
an data naan kader, 300.000
PBL 1 :mempre bidan,
serta sentasika dan Snack
menjelask n materi masya 50 buah
20

an meliputi rakat @Rp.50


program : desa 00
yang akan masalah-
dilakukan masalah
kepada yang ada
masyaraka di desa,
t desa kegiatan,
dengan waktu,
tujuan tempat
mendapat Penutup
kan izin :menyim
dan pulkan
dukungan hasil
masyaraka musyaw
t desa arah

Dosen Pembimbing Lapangan Penanggung Jawab

Miftahul Jannah M.Gizi Achmad Cipta Pratama


21

SATUAN PELAKSANAAN

Nama Kegiatan : MMD

Topik : Pemaparan Program Intervensi dan Musyawarah Terkait Program Intervensi


22

Deskripsi Pokok Bahasan Sasaran & Target Metode Waktu Lokasi Alat Evaluasi
kegiatan Bantu/Media
(Tanggal &
jam)
Menjelaskan - Pemaparan Sasaran:Perangka Pemaparan 07 November Balai Desa Power Point, Jumlah
masalah- masalah permasalahan t Desa seperti : dan 2016 Projector, peserta
yang ada di desa gizi di desa Kepala desa, Musyawarah Laptop, yang hadir
- Pemaparan Pk. 08.00 WIB
ciwalen dari hasil Ketua RT dan Soundsystem
program RW , Bidan,
pengambilan data intervensi yang &Kader
PBL 1 serta akan dilakukan
menjelaskan di desa
program yang akan - Melakukan
dilakukan kepada musyawarah Target:
masyarakat desa dengan peserta
- 20 orang peserta
dengan tujuan MMD terkait
waktu dan terdiri dari:
mendapatkan izin
tempat
dan dukungan 1 kepala desa
pelaksanaan
masyarakat desa 5 pejabat
program dan
desa
tekhnis program
intervensi 13 kader
1 bidan

HIPOPOC
Nama Kegiatan : MMD

Nama Kecamatan/ Desa : Sukaresmi/Ciwalen

Input Proses Output Outcome


23

Ints/Personil Langsung: Persiapan: - Jumlah dan nama - Program yang telah dibuat dan
Mahasiswa. program yang diajukan dapat dilaksanakan
- Mengkoordinasi disetujui untuk
Ints/Personil Pendukung: Bidan, denganPerangkat Desa dilaksanakan
kader dan perangkat desa. seperti Kepala desa, Keta
Alat/bahan, jumlah dana: RT dan RW, Bidan, Kader,
dan Warga Desa
Alat : - Mengundang Perangkat
-Perangkat sound sistem Desa seperti Kepala desa,
Keta RT dan RW, Bidan,
-Laptop Kader, dan Warga Desa.
-Proyektor - Persiapan Bahan Bahan
untuk MMD
Dana : Pelaksanaan :
-Penyewaan tempat dan perangkat - Pemaparan program
soundsistem Rp. 300.000 intervensi yang akan
dilaksanakan di desa
-Snack 50 buah @Rp.5000 - Melakukan musyawarah
Jumlah dana: Rp. 550.000 terkait program intervensi
Monev : Jumlah peserta yang
Sumber: Mahasiswa hadir
Lokasi: Balai desa

2.2.2 POA,SATUAN PELAKSANAAN,HIPOPOC PENYULUHAN


POA (PLAN OF ACTION)
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN: INTERVENSI GIZI
PROGRAM STUDI S1 GIZI
FIKES UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
TAHUN 2016
24

KELOMPOK 2, DESA CIWALEN, KECAMATAN SUKARESMI, KABUPATEN CIANJUR, PROVINSI JAWA BARAT

NAMA PROGRAM INTERVENSI : KELAS IBU CERDAS


WAKTU : JANGKA PENDEK
JENIS :PENYULUHAN
WILAYAH KEGIATAN : LOKAL
Ket
N Targe Pengguna Sumb
NamaKe Deskripsi StrategiKegi Lokas Sasara Volu Duras Tota Jadw Pelak era
o t anSumbe Unit Cost er PJ
giatan Kegiatan atan i n me i l al sana nga
. rdaya Dana
n
DALAM GEDUNG
1 Penyuluh Memberik Persiapan: Posya Ibu Mini 2x 90 proyektor, 75 Snack : Rp. Maha 08 Maha Nad
an an info ndu balita mal menit ATK, @Rp5000/sn 420. siswa Nove siswa hrah
Kordinasi
mengena info dan atau 20 laptop dan ack = Rp 000, mber
dengan
in MP- pengetahu meeti ibu terminal 375.000 00 2016
kader,
ASI an tentang ng balita listrik,
meyiapkan 3 Poster
jenis point dari poster
alat dan @15000 =
makanan setiap
bahan Rp. 45000
yang baik region
untuk di Pelaksanaan al
konsumsi
oleh balita Tanya
kepada jawab untuk
ibu balita mengukur
pengetahuan
ibu
mengenai
MP-ASI
25

sebelum
diberikan
materi
-Pemberian
materi
penyuluhan
terkait MP-
ASI
-Tanya
jawab dan
diskusi
Penutup
Evaluasi hasil
pelaksanaan

Dosen Pembimbing Lapangan Penanggung Jawab

Miftahul Jannah M.Gizi Nadrah Juhaida


26

SATUAN PELAKSANAAN
Nama Kegiatan : Kelas Ibu Cerdas

Topik : MP-ASI dan pemberian makan yang baik


27

Deskripsi kegiatan Pokok Bahasan Sasaran & Metode Waktu Lokasi Alat Evaluasi
Target Bantu/Media
(Tanggal &
jam)
Memberikan info info dan - Tanya jawab Sasaran: Pemaparan 15 Desa Power Point, - Jumlah
pengetahuan mengenai MP- untuk dan diskusi November ciwalen Projector, kehadiran
mengukur Ibu Balita peserta
ASI dan pemberian 2016 Laptop,
makanan yang baik untuk pengetahuan Target: mencapai 15
Pk. 09.00 Soundsystem,
balita kepada ibu balita ibu mengenai orang dari
WIB poster setiap
MP-ASI - 20orang
sebelum peserta dari regional
diberikan setiap - Keaktifan
materi regional, peserta
dalam
- Pemberian yang
bertanya dan
materi dibagidala
menjawab
penyuluhan m2
terkait MP-ASI regional
- Tanya jawab dari 13
dan diskusi posyandu

HIPOPOC
Nama Kegiatan : Kelas Ibu Cerdas

Nama Kecamatan/ Desa : Sukaresmi/Ciwalen


28

Input Proses Output Outcome


Ints/Personil Langsung: Persiapan: - Peserta hadir 80% dari - Peserta dapat memilih jenis bahan
Mahasiswa. target kehadiran yang makanan yang baik untuk balita
- Mengkoordinasi dengan telah ditentukan sesuai dengan usianya
Ints/Personil Pendukung: kader - Peserta aktif bertanya - Peserta dapat menerapkan
- Kader - Mengundang Ibu Balita dan menjawab pemilihan BM yang baik untuk
- Bidan - Persiapan Bahan Bahan MPASI dalam kehidupan sehari-
pemaparan tentang jenis BM sehari
Alat/bahan, jumlah dana:
buat balita
- Laptop Pelaksanaan :
- Soundsystem
- Projector - Perkenalan
- Pemberian edukasi mengenai
- Poster
MP-ASI
Jumlah dana: - Tanya jawab dan diskusi
Snack 75 snack @Rp.
5000/pcs= Rp. 375.000
Monev :
3 poster @Rp. 15.000=
Rp. 45.000 - Jumlah peserta yang aktif
Total : Rp. 420.000 bertanya dan menjawab
Sumber: mahasiswa
Lokasi: Posyandu/Meet point

POA (PLAN OF ACTION)


PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN: INTERVENSI GIZI
PROGRAM STUDI S1 GIZI
FIKES UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
TAHUN 2016
29

KELOMPOK 2, DESA CIWALEN, KECAMATAN SUKARESMI, KABUPATEN CIANJUR, PROVINSI JAWA BARAT

NAMA PROGRAM INTERVENSI : BIMBA PIRING MAKANKU


WAKTU : JANGKA PENDEK
JENIS : PENYULUHAN
WILAYAH KEGIATAN : LOKAL
Ket
N Targe Pengguna Sumb
NamaKe Deskripsi Strategi Lokas Sasara Volu Duras Tota Jadw Pelak era
o t anSumbe Unit Cost er PJ
giatan Kegiatan Kegiatan i n me i l al sana nga
. r daya Dana
n
DALAM GEDUNG
2 Edukasi Mengeduk Persiapan: SDN Siswa/i Target 1x 60 Proyektor -200pc Susu Rp. Maha 09 Maha Dina
warna asikan gizi Pamo kelas 2- r menit UHT 520. siswa Nove siswa
- Mengkoor Laptop
piring seimbang yanan 3 sasara @Rp.2.000, 000 mber
dinasi
makan dalam n 2016
dengan -Snack Meja
ku bentuk minim
pihak Rp.100.000
piring al 100
kepala
makan orang -Puzzle Rp.
sekolah
dengan 20.000
dan guru
mengguna
- Mengunda
kan media
ng guru
interaktif,
dan
penayanga
siswa/i
n video
- Menyiapka
gizi
n alat dan
seimbang
games
Pelaksanaan:
30

- Melakukan
penyuluhan
mengenai gizi
seimbang
Penutup:Eva
luasi
pelaksanaan

Dosen Pembimbing Lapangan Penanggung Jawab

Miftahul Jannah M.Gizi Dina Yolanda

SATUAN PELAKSANAAN

Nama Kegiatan : BIMBA Warna Piring Makanku

Topik : Gizi Seimbang


31

Deskripsi Pokok Bahasan Sasaran & Metode Waktu Lokasi Alat Evaluasi
kegiatan Target Bantu/Media
(Tanggal &
jam)
Mengedukasikan - Memberikan Sasaran: Pemaparan 09 November SD Negeri Projector, Jumlah peserta
piring makan ku edukasi tentang dan nonton 2016 Pamoyana Laptop, yang hadir
gizi seimbang Anak
dengan bareng n Soundsystem
- Menayangkan sekolah Pk. 08.30 Jumlah peserta
menggunakan video
video animasi kelas 2-3 WIB yang aktif
media interaktif, edukasi
penayangan video gizi seimbang bertanya dan
Target:
jajanan sehat menjawab
- 150orang
peserta

HIPOPOC
Nama Kegiatan : BIMBA Warna Piring Makanku

Nama Kecamatan/ Desa : Sukaresmi/Ciwalen

Input Proses Output Outcome


32

Ints/Personil Langsung: Persiapan: - Peningkatan - Pesertadapat mengaplikasikan


Mahasiswa. pengetahuan 80% piring makanku dan gizi
- Mengkoordinasi dengan tentang gizi seimbang dalam kehidupan
Ints/Personil Pendukung: pihak kepala sekolah dan seimbang pada sehari-hari
- Guru guru anak sekolah
- Anak sekolah - Mengundang guru melalui tanya jawab
- Persiapan bahan bahan kepada peserta
Alat/bahan, jumlah dana:
pemaparan, video animasi
- Laptop gizi seimbang dan
- Soundsystem permainan puzzle gizi
Jumlah dana: seimbang
Pelaksanaan :
150 susu uht @ 2.000 =
Rp 300.000 - Pemberian edukasi gizi
Sumber: mahasiswa seimbang
- Menayangkan video
Lokasi: Sekolah Dasar
animasi
Pamoyanan Penutup : Evaluasi pelaksanaan
Monev :
- Jumlah peserta yang
hadir
- Jumlah peserta yang
aktif bertanya dan
menjawab

POA (PLAN OF ACTION)


PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN: INTERVENSI GIZI
PROGRAM STUDI S1 GIZI
FIKES UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
TAHUN 2016
33

KELOMPOK 2, DESA CIWALEN, KECAMATAN SUKARESMI, KABUPATEN CIANJUR, PROVINSI JAWA BARAT

NAMA PROGRAM INTERVENSI : PUZZLE PIRING MAKANKU


WAKTU : JANGKA PENDEK
JENIS : PENYULUHAN
WILAYAH KEGIATAN : LOKAL
Ket
N Targe Pengguna Sumb
NamaKe Deskripsi Strategi Lokas Sasara Volu Duras Tota Jadw Pelak era
o t anSumbe Unit Cost er PJ
giatan Kegiatan Kegiatan i n me i l al sana nga
. r daya Dana
n
DALAM GEDUNG
3 Edukasi -Pemberia Persiapan: SDN Siswa/i Target 60 1x Proyektor -print harga Rp.3 Maha 09 Maha Mut
puzzle n pre test Pamo kelas 4 sasara menit pre dan post 50.0 siswa Nove siswa hia
-Mengkoordi Laptop
piring sebelum yanan dan 5 n test 50 org @ 00 mber
nasi dengan
makanan materi minim Karton 100 = Rp. 2016
pihak kepala
ku gizi al 50 piring 5.000
sekolah dan
seimbang orang makanku
guru -Puzzle 5 bh
dan
-Mengundang Gambar Rp.100.000
piring
guru dan bahan
makanku -100pc Susu
siswa/i makanan
-Mengedu UHT
-Menyiapkan
kasikan @Rp.2.000,
alat
gizi = Rp.
Pelaksanaan
seimbang 200.000
:
dengan - Melakukan
menggun penyuluhan
akan mengenai
media gizi seimbang
34

interaktif, dan piring


penayang makan ku
an video
gizi Penutup:
seimbang Evaluasi
dan pelaksanaan
jajanan
sehat.
-Games
tentang
piring
makanku
-Pemberia
n post
test
setelah
materi
gizi dan
games
piring
makanku

Dosen Pembimbing Lapangan Penanggung Jawab


35

Miftahul Jannah M.Gizi Muthia Sari

SATUAN PELAKSANAAN
Nama Kegiatan : Puzzle Piring Makanku

Topik : Piring makanku

Deskripsi kegiatan Pokok Bahasan Sasaran & Metode Waktu Lokasi Alat Evaluasi
Target Bantu/Media
(Tanggal &
36

jam)

Pemberian pre test -Pemberian pre test Siswa/i Ceramah 09 November SDN -Proyektor - Jumlah
sebelum materi gizi sebelum materi gizi kelas 4 dan 2016 . pk Pamayona peserta
Games -Laptop yang
seimbang dan piring seimbang dan piring 5. 09.00 WIB n
makanku makanku Nobar -Puzzle piring hadir
Target - Jumlah
makanku
-Mengedukasikan gizi -Mengedukasikan gizi minimal peserta
seimbang dengan seimbang dengan 50 orang yang aktif
menggunakan media menggunakan media bertanya
interaktif, penayangan interaktif, penayangan dan
video gizi seimbang video gizi seimbang dan menjawab
dan jajanan sehat. jajanan sehat.
-Games tentang piring -Games tentang piring
makanku makanku
-Pemberian post test -Pemberian post test
setelah materi gizi dan setelah materi gizi dan
games piring makanku games piring makanku

HIPOPOC

Nama Kegiatan : Puzzle Piring makanku

Nama Kecamatan/ Desa : Sukaresmi/Ciwalen


37

Input Proses Output Outcome


Ints/Personil Langsung: Persiapan: - Peningkatan pengetahuan - Peserta dapat
Mahasiswa. gizi seimbang dan piring mengaplikasikan piring
- Mengkoordinasi dengan pihak makanku dan gizi seimbang
Ints/Personil Pendukung: makanku sebesar 80 %
kepala sekolah dan guru dalam kehidupan sehari-hari.
- Guru
-Mengundangguru dan siswa/i
- Anak sekolah
Alat/bahan, jumlah dana: - Menyiapkan alat
Alat :
- -Proyektor
Pelaksanaan:
- -Laptop
- Melakukan penyuluhan
- -Karton piring makanku
mengenai gizi seimbang dan
- -Gambar bahan
piring makan ku
makanan
Dana :
- print harga pre dan post Evaluasi :
test 50 org @ 150 = Rp. - Jumlah peserta yang hadir
7.500 - Jumlah peserta yang aktif
- Puzzle 5 bh Rp.125.000 bertanya dan menjawab
- 100pc Susu UHT
@Rp.2.000, = Rp.
200.000
- Jumlah dana: Rp.
332.500
Sumber: mahasiswa
Lokasi: sekolah dasar
Pamoyanan kelas 4-5
38

POA (PLAN OF ACTION)


PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN: INTERVENSI GIZI
PROGRAM STUDI S1 GIZI
FIKES UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
39

TAHUN 2016
KELOMPOK 2, DESA CIWALEN, KECAMATAN SUKARESMI, KABUPATEN CIANJUR, PROVINSI JAWA BARAT

NAMA PROGRAM INTERVENSI : PEKAN GIZI


WAKTU : JANGKA PENDEK
JENIS : PENYULUHAN
WILAYAH KEGIATAN : LOKAL
Ket
N Targe Pengguna Sumb
NamaKe Deskripsi Strategi Lokas Sasara Volu Duras Tota Jadw Pelak era
o t anSumbe Unit Cost er PJ
giatan Kegiatan Kegiatan i n me i l al sana nga
. r daya Dana
n
DALAM GEDUNG
4 Penyuluh Memberik Persiapan: Meeti Wanita Mini 2x 90 Poster, SnackMeja= Rp. Maha 09 -10 Maha Rizk
an an info - Mengkoor ng usiasub mal menit leaflet Rp 100000 246. siswa Nove siswa a
mengena dan dinasi point ur 20 000, mber
in pengetahu dengan wanit 1 Poster = 00 2016
giziseim an kader ausias Rp. 5000
bang mengenai - Mengunda uburd
giziseimba ng WUS ari
- Menyiapka 1 print leaflet
ngkepada setiap
Rp. 1000
wanitausia n alat dan meeti
subur bahan ng
point, Fotocopy
Pelaksanaa yang leaflet 100
n: terdiri @200 =
dari 2 20000
-Pemberian
materi meeti
ng 80 Souvenir
40

penyuluhan point @1500 =


terkait gizi 120000
seimbang

-Tanya
jawab

Penutup :
-evaluasi
pelaksanaan

Dosen Pembimbing Lapangan Penanggung Jawab

Miftahul Jannah M.Gizi Rizka Nur Fitria

SATUAN PELAKSANAAN
Nama Kegiatan : Pekan Gizi

Topik : Gizi Seimbang


41

Deskripsi Pokok Bahasan Sasaran & Metode Waktu Lokasi Alat Evaluasi
kegiatan Target Bantu/Media
(Tanggal &
jam)
Memberikan info - Pemberian materi Sasaran: Pemaparan 09-10 Desa Poster, leftlet Jumlah
dan pengetahuan penyuluhan terkait dan diskusi November ciwalen kehadiran
gizi seimbang Wanita
mengenai gizi 2016 peserta
seimbang kepada usiasubur
Pk. 09.00 mencapai 20
wanita usia subur -Tanya jawab
Target: WIB orang dari
setiap meeting
- 20orang
point, yang
peserta dari
setiap terdiri dari 2
meeting meeting point
point, yang
dibagidalam
2 meeting
point

HIPOPOC
NamaKegiatan : Pekan Gizi

Nama Kecamatan/ Desa : Sukaresmi/ Ciwalen


42

Input Proses Output Outcome


Ints/PersonilLangsung: Persiapan: - Peserta hadir 80% dari - Peserta dapat menerapkan
Mahasiswa. target yang telah gizi seimbang dalam
- Mengundang Wanita Usia ditentukan kehidupan sehari-hari
Ints/PersonilPendukung: Subur - Peserta aktif bertanya
- Kader - PersiapanBahan Bahan dan menjawab
- Bidan pemaparan tentang gizi
Alat/bahan, jumlahdana: seimbang
- Leaflet
- Poster
Jumlahdana: Pelaksanaan :
Snack Meja = Rp - perkenalan
100000 - Pemberianedukasimengena
- 1 Poster = Rp. 5000 i gizi seimbang
- 1 print leaflet Rp. 1000 - Tanya jawab
- Fotocopy leaflet 100 :
@200 = 20000
- 80 Souvenir @1500 = Monev :
120000
- Jumlah peserta yang
Total : Rp. 246.000
hadir
Sumber: mahasiswa - Jumlah peserta yang aktif
Lokasi: Meeting point bertanya dan menjawab

POA (PLAN OF ACTION)


PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN: INTERVENSI GIZI
PROGRAM STUDI S1 GIZI
43

FIKES UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA


TAHUN 2016
KELOMPOK 2, DESA CIWALEN, KECAMATAN SUKARESMI, KABUPATEN CIANJUR, PROVINSI JAWA BARAT

NAMA PROGRAM INTERVENSI : PENYULUHAN PEMANFAATAN SDA DI CIWALEN


WAKTU : JANGKA PENDEK
JENIS : PENYULUHAN
WILAYAH KEGIATAN : LOKAL
Ket
N Targe Pengguna Sumb
NamaKe Deskripsi Strategi Lokas Sasara Volu Duras Tota Jadw Pelak era
o t anSumbe Unit Cost er PJ
giatan Kegiatan Kegiatan i n me i l al sana nga
. r daya Dana
n
DALAM GEDUNG
4 Penyuluh Mendeskri Persiapan: meeti Perwak Target 2x 90 - Kertas, -Snack meja Rp.4 Maha 09-10 Maha Putri
an psikan - Mengkoor ng ilan kehad menit ATK, Rp.30.000 30.0 siswa Nove siswa NCZ
Pemanfa manfaat, dinasi point WUS iran dan 00 mber
leaflet -Snack box
atan kandunga dengan di minim 2016
50 buah
SDA di n zat gizi kader setiap al 20
@5.000= Rp.
Ciwalen dan - Mengunda dusun orang
250.000
pengolaha ngkader
n okra, danWUS -Bahan
singkong masak Rp.
- Mempersia
dan bunga 150.000
pkan alat
krisan
dan bahan
sebagai - Menyiapka
makanan n materi
kaya dan media
nutrisi penunjang
44

Pelaksanaa
n:
Melakukan
penyuluhan
tentang
manfaat,
kandungan
gizi dan
pengolahan
sumberdaya
alam di desa
ciwalen
(okra,
singkong
dan bunga
krisan)

Penutup:
Evaluasi
pelaksanaan

Dosen Pembimbing Lapangan Penanggung Jawab


45

Miftahul Jannah M.Gizi Putri Nur Cazmi Zakiya

SATUAN PELAKSANAAN
Nama Kegiatan : Penyuluhan Pemanfaatan SDA di Ciwalen

Topik : Penyuluhan mengenai okra, singkong, dan bunga krisan sebagai pemanfaatan SDA
46

Deskripsi Pokok Bahasan Sasaran & Metode Waktu Lokasi Alat Evaluasi
kegiatan Target Bantu/Media
(Tanggal &
jam)
Mendeskripsikan Melakukan penyuluhan Sasaran: Pemaparan 09-10 meeting Kertas, ATK, - Jumlah
manfaat, tentang manfaat, materi November point dan leaflet peserta yang
- WUS
kandungan zat kandungan gizi dan 2016, pukul hadir
Target:
gizi dan pengolahan sumberdaya 10.30 WIB mencapai
pengolahan okra, alam di desa ciwalen - Minimal target
singkong dan (okra, singkong dan 20 - peserta
bunga krisan bunga krisan) orang aktif
sebagai makanan bertanya
kaya nutrisi dan
menjawab
tentang
materi yang
disampaika
n

HIPOPOC
Nama Kegiatan : Penyuluhan Pemanfaatan SDA di Ciwalen

Nama Kecamatan/ Desa : Sukaresmi/ Ciwalen

Input Proses Output Outcome


47

Intansi / Personil Persiapan - Pengetahuan meningkat mengenai - Dapat menerapkan pemanfaatan


langsung : mahasiswa - Mengkoordinasi dengan pemanfaatan SDA ciwalen dengan SDA di desa Ciwalen dalam
Intansi / Personil kader teknologidilihat dari aktifnya peserta kehidupan sehari-hari
pendukung : - Mengundang WUS dan bertanya-jawab mengenai materi
- bidan ibu balita
- kader Pelaksanaan - Keterampilanataukemampuanmeningk
Alat/ Bahan/ Dana : - Penyuluhan mengenai atmengenaipemanfaatan SDA ciwalen
Alat : proyektor, ATK, pemanfaatan SDA dilihat dari peserta dapat
laptop, dengan teknologi
mempraktikkan pengolahan SDA di
Dana : Monev : rumah
- Jumlah peserta yang
- Snack meja Rp.30.000
hadir
-Snack box 50 buah - Jumlah peserta yang
@5.000= Rp. 250.000 aktif bertanya dan
menjawab
-Bahan masak dan gas
Rp. 150.000
Jumlah dana : Rp.
430.000
Sumber : Mahasiswa
Lokasi : meeting point

2.2.3 POA,SATUAN PELAKSANAAN,HIPOPOCPELATIHAN

POA (PLAN OF ACTION)


PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN: INTERVENSI GIZI
PROGRAM STUDI S1 GIZI
48

FIKES UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA


TAHUN 2016
KELOMPOK 2, DESA CIWALEN, KECAMATAN SUKARESMI, KABUPATEN CIANJUR, PROVINSI JAWA BARAT

NAMA PROGRAM INTERVENSI :PENYEGARAN KADER


WAKTU : JANGKA PENDEK
JENIS :PELATIHAN
WILAYAH KEGIATAN : LOKAL
Sum Ket
N Penggun
NamaKe Deskripsi Lok Sasar Target Volu Duras Unit Tota ber Jadw Pelaks era
o Strategi Kegiatan aanSum PJ
giatan Kegiatan asi an me i Cost l Dan al ana nga
. berdaya
a n
DALAM GEDUNG
1 Penyegar Memberikani Persiapan : Bala Kader Target 2x 180 Alat : -snack Rp. Mah 11No Mahasi Kartik
an kader nformasimen -Mengundang i di sasaran menit - box 30 150. asis vemb swa a
Mengena genai PMBA, kader desa setiap kehadir Perangka buah, 000 wa er
i 4P PGS, dan -Menyiapkanalat posya an t sound @ 2016
(PMBA, PSG dengan - ndu minima sistem Rp.5.00
PGS, menggunaka menyiapkanmater l 20 -Laptop 0 = Rp.
PSG, dan n media i orang - 150.00
Posyand seperti : PMBA, PGS, Proyekto 0
u) powerpoint PSG r -
dan handout Pelaksanaan potocop
serta simulasi :pelatihan y
pengukuran simulasi PSG dan handout
PSG dan posyandu Rp.10.0
posyandu Penutup : 00
Evaluasi
49

Dosen Pembimbing Lapangan Penanggung Jawab

Miftahul Jannah M.Gizi Kartika Tri Nurina

SATUAN PELAKSANAAN
Nama Kegiatan : Penyegaran Kader

Topik : Pelatihan mengenai PMBA, PGS, PSG, dan Posyandu

Deskripsi Pokok Bahasan Sasaran Metode Waktu Lokasi Alat Evaluasi


kegiatan & Bantu/Media
(Tanggal
50

Target & jam)

Memberikan - Pre test PGS, Sasaran: Pemaparan 11 Balai Desa Flipchart/ Jumlah peserta
informasimen PMBA, singkat dan November PPT yang hadir
Posyandu, dan Kader
genai PMBA, Pelatihan 2016 Handout
PGS, dan PSG Jumlah peserta
Target:
- Pemaparan Pk. 08.00 yang aktif
PSG dengan
review materi - 26 WIB bertanya dan
menggunakan
singkat orang menjawab
media
PMBA, PGS,
flipchart dan
Posyandu dan
hand out serta PSG
simulasi - Simulasi
pengukuran pengukuran
PSG PSG
- Post test PGS,
PMBA,
Posyandu, dan
PSG

HIPOPOC
Nama Kegiatan : Penyegaran Aksi Kader

Nama Kecamatan/ Desa : Sukaresmi/Ciwalen


51

Input Proses Output Outcome


Ints/Personil Langsung: Persiapan: - Dapat melakukan - Peserta dapat menerapkan
Mahasiswa. pengukuran pengukuran antropometri
- Berkoordinasi dengan yang baik dan benar
Ints/Personil Pendukung: antropometri sebesar
kader
aparat desa dan bidan - Mengundang kader 80 %
Alat/bahan, jumlah dana: - Persiapan Bahan Bahan
pemaparan dan simulasi
Alat :
- Hasil pengetahuan
-Flipchart peserta meningkat 80%
Pelaksanaan :
-Handout dilihat dari pre dan post
Bahan : - Pemaparan materi 4P test
snack box 30 buah, @ - Melakukan simulasi
pengukuran PSG
Rp.5.000 = Rp. 150.000
-potocopy handout Rp.20.000
Monev :
Jumlah dana: Rp. 170.000
Sumber: mahasiswa - Jumlahpeserta yang hadir
- Jumlahpeserta yang
Lokasi: Balai desa aktifbertanya dalam
proses pelatihan

POA (PLAN OF ACTION)


PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN: INTERVENSI GIZI
PROGRAM STUDI S1 GIZI
FIKES UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
TAHUN 2016
52

KELOMPOK 2, DESA CIWALEN, KECAMATAN SUKARESMI, KABUPATEN CIANJUR, PROVINSI JAWA BARAT

NAMA PROGRAM INTERVENSI : AKSI MASAZI (MASAK SEHAT BERGIZI)


WAKTU : JANGKA MENENGAH
JENIS :PELATIHAN
WILAYAH KEGIATAN : LOKAL
Sum Ket
N Penggun
NamaKe Deskripsi Lok Sasar Target Volu Duras Unit Tota ber Jadw Pelaks era
o Strategi Kegiatan aanSum PJ
giatan Kegiatan asi an me i Cost l Dan al ana nga
. berdaya
a n
DALAM GEDUNG
2 Demo Demo Persiapan: Posy Ibu Target 2x 30 Bahan- Bahan- Rp. Mah 15 Mahasi Desti
masak masak untuk andu balita kehadir ( Para menit bahan bahan 35.0 asis Nove swa
-Mengkoordinasi
menu memberi an rel ) matang matang 00 wa mber
dengan kader
variasi pengetahuan minima ( wortel, RP. 2016
- Mengundang
gizi apa saja l 10-15 bayam, 35.000
kader dan ibu
seimban variasi menu orang telur,
balita
g untuk seimbang setiap ayam
balita untuk balita posyan nasi,
- menyiapkan alat du tempe )
dan bahan apa saja
yang digunakan
Pelaksaan:-Demo
masak Masazi
Penutup: Evaluasi
pelaksanaan
53

Dosen Pembimbing Lapangan Penanggung Jawab

Miftahul Jannah M.Gizi Desti Antika Putri

SATUAN PELAKSANAAN
Nama Kegiatan : AKSI MASAZI (Masak Sehat Bergizi)

Topik : Simulasi pembuatan menu gizi seimbang


54

Deskripsi kegiatan Pokok Bahasan Sasaran & Metode Waktu Lokasi Alat Evaluasi
Target Bantu/Media
(Tanggal &
jam)
Demo masak untuk Demo masak Target Ceramah 15 Posyandu - Alat - Jumlah
memberi pengetahuan apa mengenai variasi kehadiran November makan kehadiran
Demo - Bahan peserta
saja variasi menu menu gizi minimal 10- 2016 pk.
masak makanan - Keaktifan
seimbang untuk balita seimbang 15 orang 11.00 WIB
perposyandu matang peserta
dalam
bertanya dan
menjawab

HIPOPOC
Nama Kegiatan : AKSI MASAZI (Masak Sehat Bergizi)

Nama Kecamatan/ Desa : Sukaresmi/Ciwalen


55

Input Proses Output Outcome


instans/personil Persiapan : - Ibu balita dapat memilih -Diterapkannya menu gizi seimbang
langsung : dan mengolah jenis bahan dalam kehidupan sehari-hari
mahasiswa Mengkoordinasi dengan makanan yang baik untuk
instans/personil kader
anak balitanya
pendukung : Aparat Mengundang kader
desa dan bidan posyandu
Dana : Rp. 35.000 Mengundang ibu balita
Sumber dana : Menyiapkan alat
Mahasiswa Menyiapkan bahan-bahan
makanan matang
Lokasi : Posyandu
Pelaksanaan :
Memberikan demo masak
mengenai variasi menu gizi
seimbang
Monev :
- Jumlah peserta yang hadir
- Jumlah peserta yang aktif
bertanya dan menjawab

2.2.4POA,SATUAN PELAKSANAAN,HIPOPOCLOMBA
POA (PLAN OF ACTION)
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN: INTERVENSI GIZI
PROGRAM STUDI S1 GIZI
FIKES UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
56

TAHUN 2016
KELOMPOK 2, DESA CIWALEN, KECAMATAN SUKARESMI, KABUPATEN CIANJUR, PROVINSI JAWA BARAT

NAMA PROGRAM INTERVENSI : KUIS 4 P ( PMBA, PUGS, PSG dan Posyandu )


WAKTU : JANGKA MENENGAH
JENIS : KUIS
WILAYAH KEGIATAN : LOKAL
Penggu Sum
N Pela Kete
NamaKe Deskripsi StrategiKegi Lokas Sasara Target Volu Duras naanSu ber Jad
o Unit Cost Total ksan PJ rang
giatan Kegiatan atan i n me i mberd Dan wal
. a an
aya a
DALAM GEDUNG
1 Kuis Memberik Persiapan: Balai Kader Target 60 Kertasd -Hadiahkado Rp. Mah 11 Mah Isna
Kader 4P an kuis - Mengunda Desa Posyan sasaran 1x menit aftar juara 1, 2, 174.00 asis Nov asis
atau ng kader du kehadir kehadir &3=Rp. 0 wa emb wa
pertanyaa - Menyiapka an an - Kertas daftar er
n seputar nalat minima peserta kehadiran 2 2016
4P - Menyiapka l 20 dan lembar@Rp.1
n daftar orang pulpen .000=Rp.2.00
(PMBA,
pertanyaan 0
PUGS,
- berdasarka - Pulpen
PSG, dan
n 4P 1@Rp.2000=
Posyandu)
Rp.2.000
Pelaksanaan: - Snack 25
-Memberikan kotakRp.4000
pertanyaan =Rp.100.000
seputar 4P

Penutup:
57

Evaluasi

Dosen Pembimbing Lapangan Penanggung Jawab

Miftahul Jannah M.Gizi Isna Risfania

SATUAN PELAKSANAAN
Nama Kegiatan : Kuis Kader 4P

Topik : Kuis Kader Seputar 4P ( PMBA, PGS, PSG, Posyandu )


58

Deskripsi Pokok Bahasan Sasaran & Metode Waktu Lokasi Alat Evaluasi
kegiatan Target Bantu/Media
(Tanggal &
jam)
Memberikan kuis - Memberikan Sasaran: Tanya 11 November Desa Kertas daftar Jumlah peserta
atau pertanyaan beberapa Jawab 2016 ciwalen hadir dan yang hadir
pertanyaan Kader
seputar 4P pulpen
seputar 4P Pk. 09.00
(PMBA, PGS, Target:
- Tanya jawab WIB
PSG, dan
Posyandu - 20orang
peserta

HIPOPOC
Nama Kegiatan : Kuis Kader 4P

Nama Kecamatan/ Desa : Sukaresmi/Ciwalen


59

Input Proses Output Outcome


Ints/Personil Langsung: Persiapan: - Mendapatkan - Peserta dapat menerapkan
Mahasiswa. pemenang dari PMBA, PGS, PSG, dan
- Berkoordinasi dengan hasil menjawab Posyandu di dalam
Ints/Personil Pendukung: kader pertanyaan kehidupan sehari-hari
- Bidan - Mengundang kader terbanyak untuk
Alat/bahan, jumlah dana: - Menyiapkan kertas daftar juara 1, 2 dan 3
hadir dan daftar
- ATK (Pulpen) pertanyaan
- Kertas daftar hadir
Jumlah dana: Kertas daftar
Pelaksanaan :
hadir 2 @Rp.100,00= Rp.
200,00 - Kuis tanya jawab
Pulpen 1 @Rp.2000,00 =
Rp. 2.000,00 Monev :
Hadiah berupa kadountuk
juara 1,2,&3 Rp. 70.000 - Jumlah kehadiran peserta
Snack 25 kotak@Rp.4.000=
Rp. 100.000
Total: Rp. 174.000
Sumber: mahasiswa
Lokasi: Balai Desa

2.2.5 POA,SATUAN PELAKSANAAN,HIPOPOC TTG


POA (PLAN OF ACTION)
PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN: INTERVENSI GIZI
PROGRAM STUDI S1 GIZI
FIKES UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
60

TAHUN 2016
KELOMPOK 2, DESA CIWALEN, KECAMATAN SUKARESMI, KABUPATEN CIANJUR, PROVINSI JAWA BARAT

NAMA PROGRAM INTERVENSI : AKSI PANGAN CIWALEN UNGGUL


WAKTU : JANGKA PENDEK
JENIS :PELATIHAN
WILAYAH KEGIATAN : LOKAL
Penggu Sum
N Pela Kete
NamaKe Deskripsi StrategiKegi Lokas Sasara Target Volu Duras naanSu ber Jad
o Unit Cost Total ksan PJ rang
giatan Kegiatan atan i n me i mberd Dan wal
. a an
aya a
DALAM GEDUNG
1 Pelatihan Memberik Persiapan: Posya WUS Target 2x 90 alat - Snack meja Rp. Mah 09- Mah Indri
pangansu anpelatiha ndu dankad sasaran menit masak Rp.100.000 250.00 asis 10 asis
- Mengkoor
mberday nmengena atau er kehadir =komp 0 wa Nov wa
dinasi -Bahan masak
aalam ipemanfaa meeti an or,Tefl emb
dengan dan gas Rp.
Ciwalen tan SDA ng minima on,Bas er
kader 150.000
Ciwalende point l kom,K 2016
- Mengunda
ngansentu ukusan
ngWUS 20
hantekono
orang
logipanga Pelaksanaan:
n
- Demo
masak
sumber
daya
Ciwalen
( singkong
61

dan okra )
- Memberika
n tips
seputar
pengolahan
sumber
daya
Ciwalen

Penutup:
Evaluasi
pelaksanaan

Dosen Pembimbing Lapangan Penanggung Jawab

Miftahul Jannah M.Gizi Indriani Kusmanto


SATUAN PELAKSANAAN
Nama Kegiatan : Aksi Pangan Ciwalen Unggul

Topik : Pemanfaatan SDA Ciwalen


62

Deskripsi kegiatan Pokok Bahasan Sasaran & Metode Waktu Lokasi Alat Evaluasi
Target Bantu/Media
(Tanggal &
jam)
Memberikan Demo masak WUS dan Demo 09 dan 10 meeting Alat masak - Jumlah
pelatihanmengenaipemanfaata SDA Ciwalen kader, November point peserta
n SDA Ciwalen dengan target 2016, pk. yang hadir
sentuhan tekonologi pangan minimal 09.00 WIB minimal
20 orang 80% dari
hadir target
- Peserta
yang aktif
bertanya
dan
menjawab

HIPOPOC
Nama Kegiatan : Aksi Pangan Ciwalen Unggul

Nama Kecamatan/ Desa : Sukaresi/Ciwalen


63

Input Proses Output Outcome


Intans/ Personil langsung : Persiapan Keterampilan atau Menerapkan pemanfaatan SDA
mahasiswa - Mengkoordinasi kemampuan meningkat dalam kehidupan sehari-hari
Intans/ Personil pendukung : dengan kader mengenai pemanfaatan
- WUS - Mengundang SDA ciwalen dilihat dari
- Ibu balita WUS peserta dapat
Alat/ Bahan/ Dana : Pelaksanaan
mempraktikkan
Alat : proyektor, ATK, laptop, Demo pemanfaatan SDA
pengolahan SDA di
Ciwalen serta
alat masak : kompor,Teflon rumah
memberikan pelatihan
Dana : tekpang
- Snack meja Rp.100.000 Monev :
- Jumlah peserta yang
-Bahan masak dan gas Rp. hadir
150.000 - Jumlah peserta yang
Jumlah dana : Rp. 250.000 aktif bertanya dan
menjawab
Sumber : Mahasiswa
Lokasi : Posyandu/ meeting
point
64

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

1.1 MUSYAWARAH MASYRAKAT DESA (MMD)

Nama Kegiatan : MMD (MusyawarahMasyrakatDesa)


Hari danTanggal : Senin, 07 November 2016
Waktu danTempat :09.00 s/d selesai di Aula DesaCiwalen

PenanggungJawab : Achmad Cipta Pratama

Kegiatan ini adalah kegiatan Musyawarah Masyarakat Desa yang


dilakukan oleh mahasiswa dan dilaksanakan di Aula Desa Ciwalen. Kegiatan ini
dijadwalkan akan dimulai pada pukul 09:00 waktu setempat. Pada saat kami tiba
dilokasi sudah ada sekitar 7 orang yang sudahtibadidepan aula desa. Hal ini
menunjukan antusias warga dalam mengikuti acara ini. Acara yang seharusnya
dimulai pada pukul 09:00 ini harus dimulai pada pukul 09:30 karena menunggu
kehadiran Kepala Desa Ciwalen. Kegiatan MMD ini dilaksanakan untuk
membahas program-program intervensi yang akan dilakukan dan waktu
pelaksanaanya.

Tujuandilakukan MMD ini adalah tercapainya kesepakatan antar para


kader, bidan, dan pejabat desadalampelaksanaan program-program intervensi,
agar program dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Peserta yang
menghadiri acara inidapat dikatakan banyak, karena sudah melebihi dari target
yang diharapakan. Target yang diharapkanuntukkehadiranpesertaadalahsekitar
20 orang, dan pada saat pelaksanaan tamu undangan yang hadir adalah 26
orang. Walaupun seluruh kader dari 13 posyandu yang berjumlah 65 orang tidak
semuanya dapat hadir, tetapi dari setiap posyandu yang terdapat di Desa
Ciwalen mengirimkan wakilnya untukmenghadiri acara ini, dan ada pula peserta
MMD yang lupa untuk mengisi daftar kehadiran. Dalam POA dan Hipopoc
yang telah kami rencanakan, kehadiran peserta sebagai indicator keberhasilan
program ini belum terdapat dalam output kegiatan, tetapi hanya terdapat sebagai
indicator monitoring evaluasi kegiatan, sehingga hal terkait kehadiran peserta
65

ini perlu ditambahkan dalam output kegiatan untuk melihat respon dan
antusiasme masyarakat terhadap pelaksanaan kegiatan ini. Selain itu,cut off
point yang digunakan untuk melihat keberhasilan program ini juga belum
tertulis dalam POA dan hipopoc.Cut off point yang digunakan dalam kegiatan
ini adalah kehadiran peserta sebanyak 20 orang. Jadi, kegiatan ini sudah
melebihi target kehadiran peserta karena jumlah peserta yang hadir adalah 26
orang.

Acara ini berlangsung dengan lancar, walaupun selama acara


berlangsung tamu undangan yang hadir masih terus berdatangan tetapi
perhatian para tamu undangan yang telah hadi rtidak terbagi dantetap focus pada
pemaparan program yang kami bacakan. Materi yang diberikan kepada setiap
tamu undangan disampaikan dengan menggunakan LCD yang dipinjamkan
oleh pihak desa kepada kami untuk mempermudah penyampaian program
intervensi danagar para tamu undangan dapat melihat dengan detail jenis serta
waktu dan tempat pelaksanaan program. Antusiasme para kader sangat tinggi
saat acara berlangsung dilihat dari sesi tanya jawab yang kami buka dan
bagaimana mereka saling berkomunikasi antar sesama kader, bidan dan juga
aparat desa untuk membahas program yang kami akan laksanakan dan jika ada
halangan mengenai tempat dan waktu dapat langsung dibahas bersama
bagaimana alternatif terbaik yang akan dilaksanakan. Sesi tanya jawab diberikan
apabila para tamu undangan kurang paham dengan program yang akan
dilaksanakan dapat langsung ditanyakan kepada kami.
Pencapaianindicatorkeberhasilanterlihatdari 100% tercapainyakesepakatan
program intervensi. Terdapat 8 program yang berhasil untuk disepakati dalam
kegiatan MMD ini, yaitu kelas ibu cerdas, BIMBA Piring Makanku, Puzzle
Piring Makanku, Penyuluhan Pemanfaatan SDA Ciwalen, Penyegaran Kader,
Aksi MASAZI, Kuis Kader 4P dan Aksi Pangan Ciwalen Unggul.Hal ini
menunjukkan bahwa terdapat 9 program yang berhasil untuk dilaksanakan
dalam kegiatan ini. Dalam POA dan hipopoc, output kegiatan ini belum
mencantumkan cut off point untuk mengukur keberhasilan kegiatan ini. Cut off
point yang ditetapkan adalah 100% kegiatan yang diajukan disepakati untuk
dilaksanakan, dan hasilnya kegiatan ini dapat mencapai target tersebut.
66

Setelah tercapainya kesepakatan program yang akan dilaksanakan di desa


Cwalen, maka berakhir juga acara MMD. Adapun hal yang telah disepakati
selama MMD berlangsung adalah terkait nama/jenis prrogram yang akan
dilaksanakan, serta tempatdanwaktu pelaksanaan program berdasar hasil
musyawarah bersama.

1.2 PENYULUHAN

3.2.1Ibu Balita
Nama Kegiatan : Kelas Ibu Cerdas
Hari dan Tanggal : Selasa, 8 November 2016
Waktu dan Tempat : 08.00-Selesai TPQ Mushidul Wildan (Regional 1 dan
Regional 2), dan Posyandu Cinangka(Regional 3),
Penanggung Jawab : Nadhrah Juhaida

Kegiatan ini adalah kegiatan penyuluhan ibu balita yang dilakukan oleh
mahasiswa dan dilaksanakan berdasarkan regional yang sudah
ditentukan.Kegiatan yang kami lakukan adalah melakukan penyuluhan untuk
ibu balita mengenai MP-ASI. Kami membagi menjadi tiga regional, regional
pertama terdiri dari 6 posyandu dan regional kedua terdiri dari 6 posyandu
bertempat TPQ Mushidul Wildan, sedangkan untuk regional ketiga terdiri dari
satu posyanduyang bertempat di Posyandu Cinangka.
Kegiatan ini dapat terlaksana dengan dibantu oleh beberapa pihak yaitu
para kader dari setiap posyandu, membantu dalam hal menginformasikan dan
mengumpulkan masyarakat untuk hadir dalam kegiatan, kepala desa, sekretaris
desa dan kepala dusun yang membantu dalam hal perizinan tempat untuk
berlangsungnya kegiatan.
Penyuluhan ini dilaksanakan di dua tempat (meeting point) yang berbeda
dengan mempertimbangkan tersampaikannya informasi mengenai penyuluhan
inike seluruh tempat di desa Ciwalen, mengingat luasnya wilayah desa
Ciwalen.Pemilihan meeting point ini juga tentu mendapat pertimbangan dari
pihak desa dan kader-kader posyandu melalui musyawarah yang dilaksanakan
pada hari sebelumnya yaitu saat MMD.
67

Sebelum kegiatan dimulai, para mahasiswa mempersiapkan tempat, snack,


daftar hadir, materi, dan berbagai macam alat bantu untuk penyuluhan. Para
peserta yang hadir langsung mengisi daftar hadir kemudian peserta diberikan
snack.Setelah peserta semua sudah berkumpul, peserta diberikan materi
penyuluhan.

Kegiatan yang dilakukan di regional 1 dan 2 bertempat di TPQ Mushidul


Wildan. Para ibu balita sangat antusias, dapat dilihat dari banyak peserta yang
menjawab apabila dikasih pertanyaan dan saling bertanya serta berdiskusi
kepada mahasiswa yang lain. Sebelum kegiatan penyuluhan dilaksanakan,
pemateri mulai mengadakan tanya jawab, hal ini bertujuan untuk meramaikan
suasana juga untuk melihat bagaimana keaktifan peserta serta melihat sejauh
mana pengetahuan para peserta terkait topik yang akan disampaikan mahasiswa.
Setelah pemateri selesai menyampaikan materi barulah peserta diajak untuk
berdiskusi dan melakukan tanya jawab untuk melihat seberapa paham tentang
topik yang telah diberikan.
Kendala yang dialami selama kegiatan penyuluhan di Regional satu dan
dua adalah saat pemateri menyampaikan materi banyak anak balita yang
menangis, sehingga banyak ibu yang mulai tidak fokus dan membuat keadaan
tidak kondusif karena hari sudah siang.
Pelaksanaan penyuluhan di regional 3 dilakukan di posyandu
Cinangka.Para peserta yang hadir dirasa kurang antusias untuk hadir dalam
penyuluhan.Hal ini disebabkan karena letak regional ini yang sangat jauh,
sehingga banyak masyarakat yang belum begitu peduli terhadap pentingnya
kesehatan.Hampir semua peserta yang datang membawa balitanya, sehingga
beberapa peserta kurang fokus dalam menyimak materi penyuluhan yang
disampaikan dan hanya ada beberapa peserta yang aktif bertanya.
Dari semua regional, semua peserta dirasa sudah sangat baik dalam
menerima informasi dari mahasiswa.Hal ini dibuktikan dengan banyak peserta
yang bisa menjawab pertanyaan yang pemateri berikan dan jawaban yang
diberikan dinilai sudah sangat sesuai dengan materi yang diberikan.Dari
kegiatan ini, ibu balita dapat mengetahui tentang MP-ASI yang sangat berguna
untuk pertumbuhan balita.Output dalam kegiatan ini dapat dikatakan berhasil
karena dilihat dari banyak peserta yang bisa menjawab pertanyaan pemateri
68

dengan baik dan memberikan respon yang sangat baik.Akan tetapi output terkait
keaktifan peserta dalam bertanya dan menjawab ini,bersifat tidak terukur.
Seharusnya di dalam POA dan Hipopoc yang kami rencanakan, output tersebut
memiliki cut off tertentu untuk menyatakan keberhasilan program, seperti
dengan menentukan jumlah atau persentase peserta yang aktif bertanya dan
menjawab selama kegiatan berlangsung.
Output kedua adalah terkait dengan kehadiran peserta.Pencapaian
indikator keberhasilan peserta (ibu balita) yang hadir yaitu 80% (16 orang) dari
total target sasaran. Target sasaran dalam setiap regional yaitu berjumlah 20
wanita usia subur. Peserta yang hadir pada regional 1 berjumlah 15 peserta, di
regional 2 terdapat 25 peserta,sedangkan pada regional 3 berjumlah 16
peserta.Target dalam kegiatan ini adalah 80% dari total target yang telah
ditentukan, yaitu sebanyak 48 peserta hadir. Sementara total keseluruhan peserta
yang hadir dalam kegiatan ini berjumlah 56 peserta. Hal ini menunjukkan bahwa
pada kegiatan penyuluhan ini sudah memenuhi target bahkan melebihi target
yang telah ditetapkan dalam POA dan hipopoc.

3.2.2 Anak sekolah


A. NamaKegiatan : BIMBA Piring Makanku
Haridan Tanggal : Rabu, 9 November 2016
WaktudanTempat : 08.00 s/d 11.00 di SD NegeriPamoyanan

PenanggungJawab : Dina Yolanda

Kegiatan ini adalah kegiatan edukasi mengenai Gizi Seimbang dan


Pedoman Hidup Bersih dan Sehat yang dilakukan oleh mahasiswa dan
dilaksanakan di ruang kelas gabungan SD Negeri Pamoyanan. Kegiatan ini
dijadwalkan akan dimulai pada pukul 08:00 11.00 waktu setempat. Pada saat
kami tiba di lokasi para siswa dan guru yang sudah tiba di lingkungan sekolah
menyambut kehadiran kami.Hal ini menunjukan antusiasme warga sekolah
dalam mengikuti acara ini.Acara yang seharusnya dimulai pada pukul 08:00 ini
harus dimulai pada pukul 08:30 karena kami harus menenangkan peserta
terlebih dahulu dan mempersiapkan materi dan permainan. Kemudian kami
mulai melakukan penyuluhan mengenai tumpeng gizi seimbang, piring
69

makanku,menjelaskan manfaat dan mengenalkan kelompok


karbohidrat,protein,lemak,buah serta sayur, 10 pedoman gizi seimbang, dan 4
pilar gizi seimbang.

Pada penyuluhan ini, kami memberikan penambahan materi PHBS


(PedomanHidupBersihdanSehat), yaitu mengenai menjaga kebersihan diri
seperti mandi sebelum berangkat sekolah dan cuci tangan yang tepat sebelum
makan.Hal itu kami berikan atas permintaan pihak sekolah.Sebelum penyuluhan
peserta tidak lupa diberi konsumsi berupa susu UHT.

Tujuan dilakukan Bimbingan Belajar Warna Piring Makanku ini adalah


untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran gizi serta kesadaran hidup
bersih pada siswa/i. Peserta yang menghadiri acara ini sudah mencukupi dari
target yang diharapkan yaitu 150 orang, begitu pula jumlah tersebut merupakan
total keseluruhansiswa/I kelas 2 dankelas 3.

Acara ini berlangsung dengan lancar, walaupun selama acara berlangsung


terdapat beberapa peserta yang masih sulit untuk dikendalikan namun sebagian
peserta tetap fokus pada materi yang kami paparkan.Kami melakukan
pemaparan materi dengan menggunakan media LCD agar peserta dapat melihat
dan membaca materi yang kami sampaikan, selain itu. Antusiasme para peserta
sangat tinggi saat acara berlangsung dilihat dari sesi tanya jawab yang kami
berikan dan bagaimana mereka berunjuk berebut untuk menjawab. Sesi Tanya
jawab diberikan pada sela-sela penyuluhan yang bertujuan untuk mengingatkan
kembali materi yang telah kami sampaikan. Media edukasi video tak lupa kami
tayangkan untuk menarik perhatian perserta serta agar peserta dapat dengan
mudah memahami pemaparan melalui media video animasi gizi seimbang.
Pencapaian indicator keberhasilan terlihat dari peserta dapat menjawab
pertanyaan yang kami berikan dan peserta dapat menyusun puzzle dari
permainan puzzle tumpeng gizi seimbang dengan tepat.

Dalam pelaksanaan kegiatan ini kami dibantu oleh pihak sekolah yang
telah mengumpulkan siswa/i kelas 2 dan kelas 3 untuk menjadi peserta edukasi
tumpeng gizi seimbang, piring makanku, dengan media video animasi gizi
seimbang dan permainan edukasi tumpeng gizi seimbang.
70

B. Nama POA : Puzzle Piring Makanku


Hari dan Tanggal : Rabu, 09 November 2016
Waktu dan Tempat :08.00 11.00 SD Negeri Pamoyanan

Penanggung Jawab:Muthia Sari

Kegiatan ini adalah kegiatan penyuluhan dan permainan puzzle piring


makanku anak sekolah dasar yang dilakukan oleh mahasiswa yang dilaksanakan
di satu tempat. Kegiatan yang dilakukan adalah melakukan penyuluhan tentang
tumpeng gizi seimbang dan piring makanku.Penyuluhan yang dilakukan di SD
Negeri Pamoyanan.

Penyuluhan yang bertempat di SD Negeri Pamoyanan dimulai pukul 08.00


11.00.Sebelum kegiatan dimulai, mahasiswa mempersiapkan fotokopi pre
test, post test, materi, permainan dan poster.Peserta (anak sekolah kelas 4 dan
5) yang hadir berjumlah 50 orang.Peserta yang datang diberikan soal pre test
diberikan waktu 10 menit untuk menjawab, setelah peserta mengisi soal pre
test, mahasiswa menjelaskan tujuan mahasiswa melakukan kegiatan penyuluhan,
setelah itu dimulai dengan memberikan penyuluhan tentang tumpeng gizi
seimbang dan piring makanku serta permainan puzzle piring makanku.
Menjelaskan tentang tumpeng gizi seimbang, manfaat dari protein, karbohidrat,
buah dan sayuran, 10 pedoman gizi seimbang, 4 pilar gizi seimbang, dan piring
makanku.Sebelum penyuluhan siswa dan siswi diberi konsumsi berupa susu,
setelah itu, saat penyuluhan berlangsung siswa dan siswi antusias dalam materi
disampaikan dan aktif menjawab pertanyaan. Setelah penjelasan materi, lalu
penayangan video tentang makanan bergizi dan pembagian kelompok untuk
permainan puzzle piring makanku.Setelah permainan selesai, dilanjutkan dengan
pemberian hadiah kepada kelompok yang menang lomba puzzle.Mahasiswa
membagikan soal post test diberikan waktu 10 menit. Kemudian soal post
test selesai dikumpulkan lagi ke mahasiswa serta pemberian poster kepada pihak
sekolah dan penyuluhan tumpeng gizi seimbang dan piring makanku

Mahasiswa juga menjelaskan PHBS (pedoman hidup bersih dan sehat)


tentang menjaga kebersihan dengan cuci tangan yang baik dan mandi sebelum
71

berangkat ke sekolah. Hal lain, kondisi ruangan yang digabung dengan kelas
lain.

Dalam pelaksanaan kegiatan ini dibantu oleh pihak sekolah. Pihak sekolah
membantu mengumpulkan siswa dan siswi kelas 4 dan kelas 5 untuk menjadi
peserta dalam acara penyuluhan tumpeng gizi seimbang dan piring makanku
dengan media edukasi video dan permainan puzzle piring makanku secara
berkelompok. Kendala yang dialami, waktu dimulai penyuluhan pukul 08:00
namun datang pada pukul 08:30 telat selama 30 menit dan suasana kelas
terkadang tidak kondusif.
Indikator keberhasilan peserta yang hadir yaitu 80% (40 orang) dari total
target sasaran yaitu 50anak sekolah kelas 4 5. Dalam kegiatan ini, peserta yang
hadir sebanyak 50 orang, sehingga pada kegiatan penyuluhan ini sudah
memenuhi target.Dalam POA dan Hipopoc yang telah kami rencanakan,
kehadiran peserta sebagai indicator keberhasilan program ini belum terdapat
dalam output kegiatan, tetapi hanya terdapat sebagai indicator monitoring
evaluasi kegiatan, sehingga hal terkait kehadiran peserta ini perlu ditambahkan
dalam output kegiatan untuk melihat respon dan antusiasme masyarakat
terhadap pelaksanaan kegiatan ini. Target yang ditetapkan untuk melihat
kehadiran peserta adalah sebesar 80% peserta hadir dari target yang ditetapkan
yaitu 50 orang.
Output lain dalam kegiatan ini adalah terkait peningkatan pengetahuan gizi
seimbang dan piring makanku sebesar 80 %. Peserta diberikan pre-test dan pot-
test untuk melihat peningkatan pengetahuan peserta. Adapun hasil dari pre-test
dan post-test pengetahuan peserta adalah sebagai berikut:
Rerata skor pre-test dan post-test
Skor Pre Test Skor Post Test
Variabel Sig
(Rerata SD) (Rerata SD)

Pengetahuan 2.96 0.925 3.56 0.837 0.000

Berdasarkan hasil uji paired T-test di atas, terdapat perbedaan yang


bermakna rerata pengetahuan peserta sebelum dan setelah diberi
penyuluhan.Indikator keberhasilan peserta dalam menjawab pertanyaan dengan
72

benar yaitu 80% (42 orang) selisih dari skor sebeum dan sesudah pre dn post test
, maka pengetahuan pada peserta mengalami peningkatan dan sesuai dengan
target yang diinginkan. Dengan demikian kegiatan penyuluhan dan permainan
puzzle piring makanku ini sudah tersampaikan dan bisa diterima dengan baik
oleh peserta.

3.2.3 Wanita Usia Subur


A. Nama POA :Pekan Gizi

Hari dan Tanggal :Rabu, 09 November 2016 dan Kamis, 10 November


2016
Waktu dan Tempat : 09.00 10.00( dikeduameeting point )
Penanggung Jawab : Rizka Nur Fitria

Kegiatan ini adalah kegiatan pekan gizi yang dilakukan oleh


mahasiswa. Kegiatan yang kami lakukan adalah melakukan penyuluhan untuk
wanita usia subur mengenai Gizi Seimbang. Penyuluhan ini menggunakan
poster dan leaflets sebagai media penyuluhan guna mempermudah peserta dalam
mempelajari dan mengingat materi yang sudah disampaikan.
Penyuluhan ini dilaksanakan di dua tempat (meeting point) yang berbeda
dengan mempertimbangkan tersampainya informasi mengenai penyuluhan
ini.Pemilihan meeting point ini juga tentu mendapat pertimbangan dari pihak
desa dan kader-kader posyandu melalui musyawarah yang dilaksanakan pada
hari sebelumnya yaitu saat MMD. Penyuluhan yang pertama dilaksanakan pada
hari Rabu, 09 November 2016 di Posyandu Cinangka (meeting point 1) dan
penyuluhan kedua dilaksanakan pada hari Kamis, 10 November 2016 di balai
desa Ciwalen (meeting point 2).
Penyuluhan yang diberikan berupa penjelasan mengenai tumpeng gizi
seimbang.Seperti yang diketahui tumpeng gizi seimbang merupakan gambaran
dari gizi seimbang yang dapat dengan mudah dicerna oleh masyarakat umum.
Penyuluhan yang pertama, bertempat diposyandu cinangka dihadiri
olehwanita usia subur yang berasal dari daerah sekitar posyandu Cinangka.
Proses penyuluhan terlaksana dengan baik dan terprosedur. Adapun prosedur
kegiatan penyuluhan ini yaitu mempersiapkan peralatan termasuk media
penyuluhan yang akan digunakan, lalu mahasiswa membagikan media atau
leaflets kepada peserta setelah itu dimulainya penyuluhan
73

tentanggiziseimbangdenganmenggunakan media poster. Pada saat penyuluhan


berlangsung, peserta memperhatikan dan turut aktif ketika ada hal-hal yang baru
diketahui dan baru dipelajari. Penyuluhan ini berjalan sesuai dengan target yang
telah di tentukan.
Penyuluhan kedua, bertempat di balaidesa dan dihadiri oleh wanita usia
subur yang berasal dari beberapa dusun atau desa yang mana mencakup dari
empat dusun di desa Ciwalen. Proses penyuluhan terlaksana dengan baik dan
terprosedur. Pada penyuluhan kali ini, terlihat adanya antusias dari peserta
dengan berbagai pertanyaan yang muncul di tengah-tengah penyuluhan.
Prosedur dan media yang digunakan pada penyuluhan kedua ini masih sama
dengan prosedur dan media pada penyuluhan pertama. Namun ada beberapa
perbaikan atau evaluasi pada penyuluhan sebelumnya sehingga pada penyuluhan
yang kedua berjalan lebih baik dari penyuluhan yang pertama.
Dalam pelaksanaan kegiatan ini mahasiswa didukung oleh pihak desa,
bidan desa, dan kader-kader posyandu.Kader-kader juga membantu pelaksanaan
kegiatan ini dari segi waktu hingga tempat demi kelancaran berlangsungnya
kegiatan ini.
Dalam melaksanakan kegiatan ini kendala yang dialami yaitu pada
penyuluhan pertama ada beberapa peserta yang membawa anaknya hingga
kurang fokus dalam memperhatikan penjelasan dari mahasiswa.Namun pada
penyuluhan yang kedua terdapat peningkatan dari peserta, peserta lebih kondusif
dan lebih aktif dari penyuluhan yang pertama.
Kelemahan dari kegiatan ini tidak ada cut of point pada keaktifan bertanya
dan menjawab, karena dari panitia tidak ada yang mencatat ibu-ibu yang
bertanya dan menjawab pertanyaan.
Pencapaian indikator keberhasilan peserta (wanita usia subur) yang hadir
yaitu 80% (16 orang) dari total target sasaran yaitu 20 wanita usia subur disetiap
meeting point. Peserta yang hadir pada meeting point 1 yang bertempat di
posyanducinangkaada 20 pesertasedangkan pada meeting point 2 yang
bertempat di balaidesa ada 25 peserta, sehingga pada kegiatan penyuluhan ini
sudah memenuhi target bahkan melebihi target.
Kegiatan ini merupakan kegiatan penyuluhan terhadap wanita usia subur.
Terdapat output yang sangat penting yang seharusnya dilihat dalam output
kegiatan ini, yaitu pengetahuan peserta sebelum dan setelah diberi penyuluhan.
Pengetahuan merupakan indicator yang paling penting untuk melihat
keberhasilan suatu penyuluhan.
74

B. Nama POA :Penyuluhan Pemanfaatan SDA Ciwalen

Hari dan Tanggal :Rabu, 09 November 2016 dan Kamis, 10 November


2016
Waktu dan Tempat : 10.00 11.00 (dikedua meeting point)
Penanggung Jawab : Putri Nur Cazmi Zakiya

Kegiatan ini merupakan penyuluhan mengenai pemanfaatan sumber daya


alam di desa setempat yang mana didesa tersebut merupakan daerah yang
menghasilkan hasil bumi bahan makanan yang banyak mengandung zat gizi
yang baik untuk pertumbuhan dan perkembangan gizi masyarakat serta baik
untuk kesehatan.Desa ciwalen merupakan desa yang sebagian besar warganya
bekerja sebagai petani.adapun sebagian besar petani di desa ciwalen merupakan
petani okra, bunga krisan, singkong dan lain-lain. Namun, kebanyakan dari
warga ciwalen tidak mengonsumsi hasil tani tersebut untuk makan sehari-hari,
padahal zat gizi yang terkandung didalam okra, singkong dan bunga krisan
sangat tinggi dengan pengolahan yang baik dan benar.
Pada penyuluhan kali ini yang menjadi pokok bahasan utama adalah tiga
sumberdaya alam paling besar yang dihasilkan di desa ciwalen yaitu singkong,
okra dan bunga krisan. Alasannya, banyak warga yang tidak tahu cara mengolah
sumber daya alam ini sebagai variasi makanan tinggi nilai gizi. Bahkan sebagian
warga percaya akan mitos-mitos mengenai sayur okra yang dihasilkan oleh
petani setempat. Penyuluhan ini menggunakan leaflets sebagai media
penyuluhan guna mempermudah peserta dalam mempelajari dan mengingat
materi yang sudah disampaikan.
Penyuluhan ini dilaksanakan di dua tempat (meeting point) yang berbeda
dengan mempertimbangkan tersampaikannya informasi mengenai penyuluhan
ini.Pemilihan meeting point ini juga tentu mendapat pertimbangan dari pihak
desa dan kader-kader posyandu melalui musyawarah yang dilaksanakan pada
hari sebelumnya yaitu saat MMD. Penyuluhan yang pertama dilaksanakan pada
hari Rabu, 09 November 2016 di Posyandu Cinangka (meeting point 1) dan
penyuluhan kedua dilaksanakan pada hari Kamis, 10 November 2016 di balai
desa Ciwalen (meeting point 2).
75

Penyuluhan yang pertama, dihadiri oleh 20 peserta yang berasal dari


daerah sekitar posyandu Cinangka. Jumlah peserta yang hadir sudah memenuhi
jumlah target yang diharapkan. Proses penyuluhan terlaksana dengan baik dan
terprosedur. Adapun prosedur kegiatan penyuluhan ini yaitu mempersiapkan
peralatan termasuk media penyuluhan yang akan digunakan, lalu mahasiswa
membagikan media atau leaflets kepada peserta setelah itu dimulainya
penyuluhan tentang pemanfaatan sumber daya alam tersebut yang mencakup
deskripsi bahan makanan hingga kandungan gizi yang terdapat pada bahan
makanan tersebut. Pada saat penyuluhan berlangsung, peserta memperhatikan
dan turut aktif ketika ada hal-hal yang baru diketahui dan baru dipelajari.Peserta
juga merasa terbantu dengan media yang telah mahasiswa gunakan untuk
mempermudah keberlangsungan penyuluhan tersebut. Penyuluhan ini berjalan
sesuai dengan target yang telah di tentukan.
Penyuluhan kedua, dihadiri oleh 25 peserta yang berasal dari beberapa
dusun atau desa yang mana mencakup dari empat dusun di desa Ciwalen.
Jumlah peserta yang hadir melebihi target yang diharapkan. Proses penyuluhan
terlaksana dengan baik dan terprosedur. Pada penyuluhan kali ini, terlihat
adanya antusias dari peserta dengan berbagai pertanyaan yang muncul di
tengah-tengah penyuluhan. Prosedur dan media yang digunakan pada
penyuluhan kedua ini masih sama dengan prosedur dan media pada penyuluhan
pertama. Namun ada beberapa perbaikan atau evaluasi pada penyuluhan
sebelumnya sehingga pada penyuluhan yang kedua berjalan lebih baik dari
penyuluhan yang pertama.
Dalam pelaksanaan kegiatan ini mahasiswa didukung oleh pihak desa,
bidan desa dan kader-kader posyandu. Kader-kader juga membantu pelaksanaan
kegiatan ini dari segi waktu hingga tempat demi kelancaran berlangsungnya
kegiatan ini.
Dalam melaksanakan kegiatan ini kendala yang dialami yaitu pada
penyuluhan pertama ada beberapa peserta yang membawa anaknya hingga
kurang fokus dalam memperhatikan penjelasan dari mahasiswa.Namun pada
penyuluhan yang kedua terdapat peningkatan dari peserta, peserta lebih kondusif
dan lebih aktif dari penyuluhan yang pertama.
Output dari kgiatan ini adalah peningkatan pengetahuan 80% tentang gizi
seimbang pada anak sekolah melalui tanya jawab kepada peserta. 80% diambil
dari persepsi panitia tidak melalui hitungan. Serta Jumlah siswa yang bertanya
76

dan menjawab tidak diketahui berapa siswa, dikarenakan karena panitia tidak
mncatat siapa yang bertanya yang disbabkan sedang fokus dengan jobdesk
kegiatan pada saat bimba piring makanku berangsung. Kehadiran 100% yaitu
50 siswa. Outcome dari kegiatan ini adalah siswa diharapkan dapat
mengapliukasikan gizi seimbang pada kehidupan sehari-hari.

1.3 PELATIHAN

3.3.1Kader
Nama Kegiatan :Penyegaran Kader
Hari dan Tanggal : Jumat, 11 November 2016
Waktu dan Tempat : Pukul 08.30 09.40 WIB, di Balai Desa Ciwalen
Penanggung jawab :Kartika Tri Nurina

Pelaksanaan kegiatan pelatihan kader dilaksanakan pada tanggal 11


November 2016 pada pukul 08.30 sampai 09.40 di Balai desa Ciwalen dengan
peserta hadir 28 peserta dari 26 peserta. Sebelum memulai kegiatan pelatihan
kader, dilaksanakan terlebih dahulu review singkat mengenai pedoman gizi
seimbang, pemberian makanan bayi dan anak, posyandu, dan pengukuran
antropometri. Sebelum melakukan review singkat terlebih dahulu peserta harus
mengisi absen dan langsung mengisi tempat duduk setelah itu diberikan soal
pretest seputar 4P dan dilanjutkan pelatihan kader mengenai pengukuran
antropometri diantaranya panjang badan, tinggi badan, lingkar lengan atas,
lingkar kepala, dan lingkar pinggang pinggul. Mahasiswa sebelumnya
menyiapkan alat pengukuran antropometri dan form penilaian pengukuran
antropometri yang sudah diberikan kepada masing-masing penanggung jawab.
Setelah diberikan pelatihan mengenai antropometri peserta diberikan post test
seputar 4P untuk melihat pengetahuan peserta atau kader. Selama
berlangsungnya kegiatan review dan pelatihan pengukuran antropometri peserta
banyak yang aktif untuk bertanya seputar materi yang disampaikan dan banyak
peserta yang ikut serta dalam demo pengukuran antropometri serta ada beberapa
peserta kurang paham mengenai pedoman gizi seimbang, pemberian makanan
bayi dan anak, dan kurangnya memperhatikan praktik pengukuran antropometri
dengan baik dan benar. Peserta juga banyak yang tidak mengetahui mengenai
sistem lima meja dalam kegiatannya diposyandu yang dapat dilihat dari soal
77

post test yang sudah diberikan. Mahasiswa memberi sedikit arahan seperti
diskusi agar dapat menerapkan sistem lima meja, dan peserta dapat mengetahui
pedoman gizi seimbang, pemberin makanan bayi dan anak serta dapat
melakukan pengukuran antropometri dengan baik dan benar. Agar peserta dapat
menerapkan nya dalam kegiatan posyandu dan dapat di sharing kepada kader
lainnya dan masyarakat desa.
Rerata skor sebelum dan setelah pelatihan
Skor Pre Test Skor PostTest
Variabel Sig.
( Rerata SD ) ( Rerata SD )

Pengetahuan 12,50 3,339 13,64 3,188 0,000

BerBerdasarkan hasil uji paired T-test di atas, bahwa dari pengisian soal
pre dan post test ada perbedaan yang bermakna dengan p-value < 0,05 (0,000).
Indikator keberhasilan peserta dalam menjawab pre dan post test terjadi
peningkatan pengetahuan sebesar 82% (23 peserta dari 28 peserta yang hadir )
sesuai dengan target yang diinginkan sebesar 80% terjadi peningkatan
pengetahuan. Dengan demikian kegiatan review singkat mengenai gizi
seimbang, pemberian makanan bayi dan anak, posyandu dan pengukuran
antropometri dapat diterima oleh peserta kader posyandu di desa ciwalen.
Berikut hasil simulasi pengukuran antropometri LILA, lingkar kepala ,
lingkar pinggang pinggul, tinggi badan, dan panjang badan yang dilakukan oleh
peserta kader di 13 posyandu yaitu posyandu manggis, CMA, huni II, cengkeh,
jambu, rambutan, mangga, anggur, huni I ( 2 pasang kader ), apel ( 2 pasang
kader ), duren, delima, dan cinangka. Setiap posyandu mewakili 2-3 orang
perwakilan, jika terdapat 1 posyandu yang tidak memiliki pasangan untuk
pengukuran, diambil dari mahasiswa yang berperan sebagai obyek pengukuran.
Sistematika yang dilakukan pada saat simulasi pengukuran antropometri 2
pasang kader yang dimana 1 pasang kader sebagai obyek pengukuran dan 1
kader menjadi pengukur serta penanggung jawab pengukuran dipilih dari panitia
untuk mengamati dan menilai dari 1 pasang kader tersebut pada saat
pengukuran sudah benar atau belum. Para penanggung jawab pengukuran
diberikan form penilian pengukuran yang terdapat 4 kategori yaitu kesesuaian
78

langkah, ketepatan penggunaan alat, ketepatan waktu, dan keakuratan pada hasil
pengukuran dengan skor 1-5 ( 1 = sangat tidak baik, 2= tidak baik, 3= cukup
baik. 4= baik, dan 5= tidak baik ).
Jika dilihat dari pengukuran antropometri lingkar kepala kategori
kesesuaian langkah terdapat 5 posyandu yang pengukuran antropometri lingkar
kepala dengan baik yaitu posyandu manggis, CMA, delima, apel ( 2 pasang
kader ), dan cinangka, yang pengukuran lingkar kepalanya dengan cukup baik
ada 6 posyandu yaitu posyandu mangga, cengkeh, rambutan, anggur, duren,
huni I ( 2 pasang kader ). Sedangkan, yang pengukuran antropometri dengan
tidak baik ada 2 posyandu yaitu huni II dan jambu. Jika dilihat pengukuran
lingkar kepala kategori ketepatan penggunaan alat terdapat 7 posyandu yang
pengukuran antropometri lingkar kepala dengan baik yaitu posyandu CMA,
delima, anggur, duren, huni I ( 2 pasang kader ), apel ( 2 pasang kader ), dan
cinangka, yang pengukuran lingkar kepalanya dengan cukup baik ada 2
posyandu yaitu mangga dan manggis. Sedangkan, yang pengukuran
antropometri dengan tidak baik ada 4 posyandu yaitu huni II, cengkeh, jambu,
dan rambutan. Jika dilihat pengukuran lingkar kepala kategori ketepatan waktu
terdapat 8 posyandu yang pengukuran antropometri lingkar kepala dengan baik
yaitu posyandu mangga, CMA, delima, anggur, duren, huni I ( 2 pasang kader ),
apel ( 2 pasang kader ), dan cinangka, terdapat 3 posyandu yang pengukuran
antropometri lingkar kepalanya dilakukan dengan cukup baik yaitu posyandu
huni II, manggis, dan jambu. Sedangkan, terdapat posyandu yang pengukuran
antropometri lingkar kepala dengan tidak baik yaitu posyandu cengkeh dan
rambutan. Jika dilihat pengukuran antropometri lingkar kepala kategori hasil
pengukuran yang akurat terdapat 7 posyandu yang pengukuran antropometri
lingkar kepalanya dilakukan dengan baik yaitu posyandu manggis, delima,
anggur, duren, huni I ( 2 pasang kader ), apel ( 2 pasang kader ), dan cinangka,
serta terdapat 5 posyandu yang pengukuran antropometri lingkar kepalanya
dilakukan dengan cukup baik yaitu huni II, mangga, CMA, jambu, dan
rambutan. Sedangkan, terdapat 1 posyandu yang pengukuran antropometrinya
dilakukan dengan tidak baik/ tidak akurat ada 1 posyandu yaitu posyandu
cengkeh.
Jika dilihat dari pengukuran antropometri lingkar lengan atas kategori
kesesuaian langkah terdapat 10 posyandu yang pengukuran antropometri lingkar
79

lengan dengan baik yaitu posyandu anggur, jambu, delima, CMA, cengkeh
manggis, huni II, duren, apel ( 2 pasang kader ), dan cinangka. yang pengukuran
lingkar lengan atas dengan cukup baik ada 3 posyandu yaitu posyandu mangga,
rambutan, huni I ( 2 pasang kader ) . Jika dilihat pengukuran lingkar lengan atas
kategori ketepatan penggunaan alat terdapat 13 posyandu yang pengukuran
antropometri lingkar lengan atas dengan baik. Jika dilihat dari pengukuran
lingkar lengan atas kategori ketepatan waktu terdapat 13 posyandu yang
pengukuran antropometri lingkar lengan atas dengan baik. Jika dilihat dari
pengukuran lingkar lengan atas kategori hasil yang akurat dengan baik ada 10
posyandu yaitu posyandu anggur, jambu, delima, CMA, cengkeh, manggis, huni
II, duren, apel ( 2 pasang kader ), dan cinangka, terdapat 3 posyandu yang dalam
pengukuran antropometri lingkar lengan atas dilakukan cukup baik yaitu
posyandu rambutan, mangga, dan huni I (2 pasang kader ).
Jika dilihat dari hasil pengukuran antropometri lingkar pinggang pinggul
kategori kesesuaian langkah terdapat 10 posyandu yang dapat melakukan
pengukuran antropometri tersebut dengan baik yaitu posyandu CMA, cengkeh,
delima, rambutan, anggur, duren, mangga, huni I ( 2 pasang kader ), apel ( 2
pasang kader ), dan cinangka. Terdapat 3 posyandu yang dalam pengukuran
lingkar pinggang pinggul dilakukan dengan cukup baik yaitu posyandu
manggis, huni II, dan jambu. Jika dilihat dari pengukuran lingkar pinggang
pinggul kategori ketepatan penggunaan alat terdapat 6 posyandu yang dapat
melakukan pengukuran lingkar pinggang pinggul dengan baik yaitu posyandu
CMA, delima, duren , mangga, apel ( 2 pasang kader ), dan cinangk serta
terdapat 7 posyandu yang cukup baik yaitu posyandu manggis, huni II, cengkeh,
jambu, rambutan, anggur, dan huni I ( 2 pasang kader ). Jika dilihat dari kategori
ketepatan waktu terdapat 2 posyandu yang dapat melakukanya dengan baik
yaitu posyandu delima dan cinangka. Sedangkan, terdapat 11 posyandu yang
dapat melakukan dengan cukup baik yaitu posyandu manggis, CMA, huni II,
cengkeh, jambu, rambutan, mangga, anggur, huni I ( 2 pasang kader ), apel ( 2
pasang kader ), dan duren. Jika dilihat hasil pengukuran antropometri lingkar
pinggang pinggul yang akurat terdapat 2 posyandu yang dapat melakukan
dengan baik yaitu posyandu delima dan cinangka. Sedangkan, terdapat 11
posyandu yang dapat melakukan dengan cukup baik yaitu posyandu manggis,
80

CMA, huni II, cengkeh, jambu, rambutan, mangga, anggur, huni I ( 2 pasang
kader ), apel ( 2 pasang kader ), dan duren.
Jika dilihat dari hasil pengukuran antropometri panjang badan kategori
kesesuaian langkah terdapat 7 posyandu yang dapat melakukan dengan baik
yaitu posyandu mangga, anggur, CMA, duren, huni I ( 2 pasang kader ) , apel
( 2 pasang kader ), dan cinangka. Terdapat 3 posyandu yang dapat melakukan
dengan cukup baik yaitu posyandu jambu, delima, dan cengkeh, serta terdapat 2
posyandu yang dapat melakukan dengan tidak baik yaitu posyandu manggis dan
huni II. Sedangkan, terdapat 1 posyandu yang dapat melakukan dengansangat
tidak baik yaitu posyandu rambutan. Jika dilihat hasil pengukuran panjang
badan kategori ketepatan penggunaan alat terdapat 3 posyandu yang dapat
melakukan dengan baik yaitu posyandu CMA, duren, dan cinangka. Terdapat 9
posyandu yang dapat melakukan dengan tidak baik yaitu posyandu mangga,
anggur,jambu, delima, manggis, cengkeh, huni II , huni I ( 2 pasang kader ) ,
dan apel ( 2 pasang kader ). Sedangkan, terdapat 1 posyandu yang tidak dapat
melakukan dengan sangat baik yaitu posyandu rambutan. Jika dilihat kategori
ketepatan waktu terdapat 5 posyandu yang dapat melakukan dengan baik yaitu
posyandu anggur, CMA, cengkeh, duren, dan cinangka. Terdapat 7 posyandu
yang dapat melakukan dengan cukup baik yaitu posyandu mangga, rambutan,
jambu, delima, manggis, huni I, dan apel. Jika dilihat dari hasil kategori
pengukuran yang akurat terdapat 10 posyandu yang dapat melakukan dengan
baik yaitu mangga, rambutan, jambu, delima, manggis, CMA, duren, huni I,
apel, dan Cinangka. Terdapat 1 posyandu yang dapat melakukan dengan cukup
baik yaitu posyandu cinangka. Sedangkan, terdpat 2 posyandu yang tidak dapat
melakukan pengukuran dengan baik yaitu posyandu cengkeh dan huni II.
Jika dilihat dari hasil pengukuran tinggi badan dengan kategori kesesuaian
langkah terdapat 2 posyandu yang dapat melakukan dengan baik yaitu posyandu
delima dan apel ( 1 pasang kader ). Terdapat 9 posyandu yang dapat melakukan
dengan cukup baik yaitu posyandu CMA, mangga, jambu, duren, manggis, huni
I ( 2 pasang kader ), apel ( 1 pasang kader ), cinangka, dan huni II. Sedangkan,
terdapat 2 posyandu yang tidak dapat melakukan dengan baik yaitu posyandu
anggur dan rambutan. Jika dilihat dari kategori ketepatan penggunaan alat,
terdapat 8 posyandu yang dapat melakukan dengan cukup baik yaitu posyandu
CMA, mangga, delima, cengkeh, duren, huni I ( 2 pasang kader ), apel ( 2
81

pasang kader ), dan cinangka serta terdapat 5 posyandu yang tidak dapat
melakukan dengan baik yaitu posyandu anggur, jambu, rambutan, duren, dan
manggis. Jika dilihat dari kategori ketepatan waktu terdapat 2 posyandu yang
dapat melakukan dengan baik yaitu posyandu apel dan cinangka. Terdapat 11
posyandu yang dapat melakukan dengan cukup baik yaitu posyandu anggur,
CMA, mangga, jambu, rambutan, duren, delima, cengkeh, huni I ( 2 pasang
kader ), huni II, dan manggis. Jika dilihat dari hasil pengukuran kategori hasil
pengukuran yang akurat/ valid terdapat 9 posyandu yang dapat melakukan
dengan baik yaitu posyandu anggur, mangga, delima, manggis, huni I ( 2 pasang
kader ) , apel, dan cinangka. Terdapat 2 posyandu yang dapat melakukan dengan
cukup baik terdapat 2 posyandu yaitu posyandu huni II dan cengkeh.
Sedangkan, terdapat 2 posyandu yang tidak dapat melakukan dengan baik yaitu
posyandu CMA dan rambutan.

Dari hasil evaluasi kegiatan pelatihan kader yang telah dilaksanakan,


Output yang dapat dilihat yaitu, kehadiran peserta dalam kegiatan pelatihan
kader sebanyak 28 orang, dilihat dari absensi peserta pelatihan kader yang
hadir, evaluasi tersebut telah sesuai dengan yang ditargetkan sebanyak 107 %
kehadiran peserta dan telah mencapai target, kader yang meningkat
pengetahuannya sebanyak 23 orang dan yang tidak meningkat sebanyak 5
orang, dilihat dari hasil pre test dan post test dalam menjawab pertanyaan
mengenai 4 P ( PGS, PSG, Posyandu, dan PMBA ). Ada 4 peserta yang ikut
serta aktif bertanya dan menjawab pada saat review singkat dan demo
pengukuran antropometri. Evaluasi tersebut telah sesuai dengan yang
ditargetkan sebesar 80 % terjadi peningkatan pengetahuan peserta kader.
Kegiatan ini telah mencapai target yaitu dengan hasil terdapat 82% peserta
kader yang mpengetahuannya mengalami peningkatan.Selain itu, beberapa
kader dari 13 posyandu sudah dapat melakukan pengukuran dengan baik dan
benar sebanyak dilihat dari hasil praktik pengukuran antropometri secara
individu per posyandu, Tetapi banyak sebagian dari peserta belum melakukan
pengukuran dengan baik dan benar. Oleh karena itu, evaluasi tersebut belum dan
telah mencapai target 80 % hanya mencapai 70% saja. Hal ini dikarenakan ,
para peserta tidak memperhatikan hal kecil pada saat pengukuran. Sehingga,
banyak kesalahan kecil yang terjadi. Outcome dari kegiatan ini untuk
82

kedepannya dapat dilakukan pada kegiatan posyandu rutin setiap bulannya


dengan pengukuran yang baik dan benar.

3.3.2 Ibu Balita


Nama Kegiatan : AKSI MASAZI (Masak Sehat Bergizi)
Hari dan Tanggal : Selasa, 08 November 2016
Waktu dan Tempat: 11.00-11.30 TPQ Murshidul Wildan (Regional 1) dan 14.00-
14.30TPQ MurshidulWildan (Regional 2)
Penanggung Jawab : Desti Antika Putri

Kegiatan ini adalah kegiatan demo masak dengan memanfaatkan sumber


pangan lokal yang terdapat di desa Ciwalen, dilakukan di dua regional yaitu
pertama di TPQ Murshidul Wildan (Regional 1), dan demo masak yang kedua
tetap dilaksanakan di TPQ Murshidul Wildan (Regional 2) yang dilakukan oleh
mahasiswa dan sasarannya adalah ibu balita. Kegiatan yang dilakukan adalah
melakukan demo masak telur nasi gulung isi sayur Berlangsungnya kegiatan ini
dibantu oleh beberapa pihak yaitu para kader dari setiap posyandu, membantu
dalam hal menginformasikan dan mengumpulkan ibu balita untuk hadir dalam
kegiatan, kepaladesa, sekretaris desa dan ketua RT membantu dalam hal
perizinan tempat untuk berlangsungnya kegiatan.

Pelaksanaan kegiatan yang dilakukan di regional 1 (posyandu yang


terdiri dari 3 posyandu dan bertempat di dusun pasir huni 1, di TPQ Murshidul
Wildan) dimulai dari jam 11.00-11.30. Peserta yang hadir (ibu balita) berjumlah
20 orang dan para kader dari setiap posyandu di regional 1 sangat antusias
dengan kegiatan yang akan dilaksanakan, 75% kader dari 3 posyandu hadir saat
kegiatan berlangsung. Menu yang dimasak yaitu telur nasi gulung isi sayur.
Sebelum kegiatan dimulai, mahasiswa mempersiapkan alat-alat yang akan
digunakan dalam memasak yang sudah dipinjamkan oleh ketua RT setempat.
Kemudian membagikan resep yang di akan demokan kepada ibu balita dan
kader posyandu yang telah datang, sambil berjalannya demo masak mahasiswa
ada yang menjelaskan tentang alat dan bahan yang akan digunakan, menjelaskan
tujuan mahasiswa melakukan kegiatan demo masak, menjelaskan mengapa kita
memilih telur nasi gulung isi sayur untuk di demo masakkan, kandungan gizi
83

pada nasi, telur, tahu, bayam, wortel, serta manfaat nasi, telur, tahu, bayam,
wortel untuk ibu balita.

Setelah selesai menjelaskan, mahasiswa mulai memasak bahan-bahan


yang akan dibuat menjadi telur nasi gulung isi sayur sekaligus menerangkan
langkah-langkah pembuatan. Ibu-ibu yang hadir sangat antusias, responnya juga
sangat baik. Pada saat proses memasak, ibu balita focus melihat mahasiswa
yang sedang mempraktikan demo masak. Ada juga ibu balita yang tidak sabar
untuk mencicipi telur nasi gulung isi sayur ini.Selama kegiatan berlangsung,
salah satu dari mahasiswa ada yang menyiapkan telur nasi gulung isi sayur yang
sudah dibuat di rumah untuk dibagikan kepada ibu-ibu.Telur nasi gulung isi
sayur telah jadi, lalu masakan yang sudah disiapkan untuk dicicipi ibu-ibu
dibagikan.Respon ibu-ibu sangat baik dan mereka mengatakan masakannya
enak.Selanjutnya kami mulai bertanya kepada ibu balita apakah ada yang ingin
ditanyakan tentang telur nasi gulung isi sayur, ternyata ibu balita banyak yang
bertanya dan kami pun menjawab pertanyaannya.
Demo masak yang kedua masih bertempat di TPQ MurshidulWildan
(regional 2) yang terdiri dari 6 posyandu dan dimulai dari jam 14.00-14.30.
Sebelum kegiatan dimulai mahasiswa mempersiapkan alat-alat yang akan
digunakan untuk memasak yang sudah dipinjamkan oleh aparat desa. Peserta
yang hadir (ibu balita) berjumlah 20 orang. Kegiatan demo masak di balai desa
ini sama dengan kegiatan yang ada di TPQ Murshidul Wildan sebelumnya.
Menu yang dimasak yaitu telur nasi gulung isi sayur.
Selama proses memasak, ibu-ibu sangat antusias megikuti kegiatan ini,
namun ada juga yang tidak antusias karena merasa bosan menunggu masakan
matang, ada juga ibu-ibu yang sibuk mengurusi anak balitanya yang tidak bisa
diam pada saat proses memasak. Masakan matang, mahasiswa memberikan
masakan dari rumah yang sudah jadi untuk dibagikan kepada ibu-ibu agar bias
mencicipi masakan yang di buat oleh mahasiswa. Sambil mencicipi makanan,
mahasiswa mengadakan sesitanya jawab. Setelah tidak ada lagi yang bertanya,
mahasiswa menutup kegiatan demo masak.
Dalam pelaksanaan kegiatan ini dibantu oleh kader posyandu dan aparat
desa. Kader membantu dalam meminjamkan peralatan masak dan membantu
mengumpulkan ibu hamil untuk ikut serta dalam acara demo masa kini. Aparat
desa membantu memberikan izin tempat untuk kegiatan berlangsung dan juga
84

membantu meminjamkan peralatan masak yang ada di kantor desa. Dana untuk
membeli bahan-bahan untuk kegiatan demo masa kini bersumber dari
mahasiswa.

Pencapaian indicator keberhasilan peserta (ibu balita) hadir yaitu 75% (40
orang) dari total target sasaran yaitu 30 ibu balita, dan peserta yang hadir adalah
40 ibu balita. Ibu balita yang dating sesuai dengan target, bahkan melebihi target
yaitu 40 orang.Dalam POA dan Hipopoc yang telah kami rencanakan, kehadiran
peserta sebagai indicator keberhasilan program ini belum terdapat dalam output
kegiatan, tetapi hanya terdapat sebagai indicator monitoring evaluasi kegiatan,
sehingga hal terkait kehadiran peserta ini perlu ditambahkan dalam output
kegiatan untuk melihat respon dan antusiasme masyarakat terhadap pelaksanaan
kegiatan ini. Kemudian cut off point untuk output ini juga belum tertulis di POA
dan Hipopoc, yaitu indicator keberhasilan peserta (ibu balita) hadir yaitu 75%
(40 orang) dari total target sasaran yaitu 30 ibu balita.

Dari kegiatan ini, ibu balita yang ada di sekitar TPQ Murshidul Wildan
menjadi mengenal variasi makanan yang dapat diolah dari sumber bahan pangan
lokal yang ada di desa Ciwalen.
Setelah menjelaskan bagaimana cara untuk membuat telur nasi gulung
isi sayur, kami dari mahasiswa bertanya kembali kepada ibu-ibu balita apa saja
manfaat dari bahan-bahan yang kami gunakan untuk membuat telur nasi gulung
isi sayur. Banyak ibu-ibu yang antusias untuk menjawab, dan sebagian jawaban
ibu-bu balita benar. Untuk pemilihan bahan-bahan makanan yang baik, ibu-ibu
balita sudah bisa memilih apa saja bahan makanan yang baik untuk anak
balitanya serta bagaimana cara pengolahannya dilihat dari jawaban ibu balita.
Kelemahan pada output kegiatan ini adalah tidak adanya cut off point terkait
persentase atau jumlah ibu-ibu yang dapat memilih dan mengerti
carapengolahan bahan makanan yang baik untuk balitanya, sehingga output
terkait hal tersebut tidak dapat terukur.
Selain itu, dalam POA dan Hipopoc yang telah kami rencanakan, keaktifan
peserta dalam bertanya dan menjawab sebagai indicator keberhasilan program
ini belum terdapat dalam output kegiatan, tetapi hanya terdapat sebagai indicator
monitoring evaluasi kegiatan, sehingga hal terkait keaktifan peserta ini perlu
85

ditambahkan dalam output kegiatan untuk melihat respon dan antusiasme


masyarakat terhadap pelaksanaan kegiatan ini. Kemudian cut off point keaktifan
tanya jawab peserta juga tidak ditetapkan dalam POA dan Hipopoc sehingga
output ini tidak dapat diukur. Ditambah lagi, panitia tidak mencatat siapa yang
bertanya sehingga menyebabkan panitia tidak tahu berapa orang peserta yang
bertanya.
Kemudian untuk melihat outcome dari demo masak gizi seimbang ini,
kami belum sempat jalan ke masyarakat untuk mengetahui bagaimana
penerapannya, apakah sudah diterapkan atau belum untuk variasi menu gizi
seimbang.

3.4 LOMBA

Nama Kegiatan :Kuis Kader 4P( PGS, PSG, PMBA,Posyandu )


Hari dan Tanggal : Jumat, 11 November 2016 (Meeting point)
Waktu dan Tempat : 10.00-11.30 WIB, di Balai Desa Ciwalen
Penanggung jawab : Isna Risfania

Kegiatan kuis kader 4P dilaksanakan pada hari jumat, 11 november 2016


yang bertepatan di Balai Desa Ciwalen. Kuis ini ditujukan kepada kader posyandu,
jumlah peserta yang hadir sebanyak 21 orang. Strategi kegiatan pada pelaksanaan
kuis dilakukan dengan menyaring kader yang akan mengikuti kuis 4P, dengan
memberikan 5 pertanyaan dengan penjawab pertanyaan tercepat ialah yang akan
mengikuti kuis 4P, dan nantinya peserta pada kegiatan ini akan dibawa ke
kecamatan untuk mengikuti Lomba Ranking 1, dan peserta yang mengikuti lomba
ranking 1 dikecamatan berjumlah 4 orang. Pada kegiatan ini setelah didapatkan 3
orang terpilih, kami memilih 1 lagi kader untuk mengikuti perlombaan di
kecamatan, dan kader tersebut diberikan pertanyaan yang sama dengan jumlah soal
yang sama yaitu 20 soal, hanya saja tidak mengikuti penyaringan pada tahap awal
pemilihan peserta untuk kuis.Pelaksanaa kuis dimulai dengan memberikan
pertanyaan berbabak seputan 4P yang akan disebutkan oleh mahasiswa dengan
jumlah pertanyaan 20 soal. Peserta akan menjawab dengan mengangkat tangan dan
menyebutkan nama posyandu terlebih dahulu. Pemilihan peserta yang berhak
menjawab pertanyaan dilakukan oleh mahasiswa, pertanyaan yang diberikan
86

merupakan pertanyaan rebutan dan peserta yang mengangkat tangan tercepat dan
menyebutkan nama posyandunya ialah yang berhak menjawab pertanyaaan terlebih
dahulu dan mendapatkan poin. Poin tersebut akan dicatat oleh mahasiswa untuk
melihat siapa yang akan menjadi juara di perlombaan kuis 4P ini. Pada babak
pertama dilakukan pemberian pertanyaan berupa pilihan ganda. Peserta menjawab
dengan pilihan yang sudah disebutkan A atau B. Pertanyaan yang benar akan
mendapatkan poin.

Pada Babak kedua yaitu cepat tanggap. Pertanyaan seputar 4P yang telah di
berikan oleh mahasiswa akan dijawab oleh peserta secepat mungkin, peserta yang
menjawab pertanyaan tercepat ialah yang mendapatkan poin. Babak ketiga yaitu
benar salah. Pada babak ini peserta akan diberikan pernyataan seputar 4P. Peserta
akan menjawab dengan benar atau salah, jika pernyataan tersebut memang salah
maka peserta akan mendapatkan poin, begitu pun sebaliknya jika pernyataannya
benar, maka peserta akan mendapatkan poin. Pada babak terakhir (keempat)
peserta akan diberikan pertanyaan essay, jika peserta dapat menajawab dengan
tepat, benar dan terperinci maka akan mendapatkan poin.

Semua pertanyaan yang telah diberikan dan dijawab, dapat dilihat hasil poin
pada 3 peserta yang mengikuti kuis 4P, dan mahasiswa akan memutuskan siapa
yang menjadi juara 1, 2, dan 3. Didapatkan hasil bahwa peraih nilai tertinggi
adalah perwakilan peserta dari posyandu Duren, dan menjadi juara 1 pada
perlombaan kuis 4P. Juara kedua adalah perwakilan peserta dari posyandu Delima,
sedangkan juara ketiga adalah perwakilan peserta dari posyandu Mangga. Setelah
juara perlombaan telah didapatkan, maka perwakilan dari mahasiswa memberikan
hadiah kepada ketiga juara kuis kader 4P. Ibu-ibu kader posyandu sangat antusias
saat mengikuti kegiatan kuis 4P, dan semangat dalam menjawab pertanyaan yang
di ajukan oleh mahasiswa, begitupun dengan ibu-ibu kader lain yang tidak
mengikuti kuis dan hanya menjadi pendukung atau supporter. Kendala pada
kegiatan ini adalah waktu, kegiatan ini dilaksanakan pada pukul 10.00 yang
seharusnya dimulai pada pukul 09.00.

Output dari kegiatan ini adalah untuk mendapatkan pemenang juara 1,2&3
dan 1 orang kader lainnya yang dipilih adalah ketua kader posyandu didesa
Ciwalen, tetapi karna beliau berhalangan hadir maka digantikan oleh anggotanya
87

yang lain. Peserta yang hadir pada kegiatan ini berjumlah 21 orang. Outcome dari
kegiatan ini yaitu dapat meningkatkan pengetahuan peserta serta dapat menerapkan
PMBA, PGS, PSG, dan Posyandu di dalam kehidupan sehari-hari. Kelemahan pada
kegiatan ini adalah Strategi pelaksanaan kegiatan pada saat memberikan
pertanyaan untuk penyaringan peserta dan kuisnya, yaitu pada pelaksanaan
penyaringan peserta seharusnya diberikan 20 pertanyaan dan pada saat kuis
diberikan 5 pertanyaan, agar mengetahui sejauh mana tingkat pengetahuan ibu-ibu
kader. Selain itu, pemilihan pemenang seharusnya 4 orang kader bukan 3. Hal ini
dikarnakan jumlah kader yang dibutuhkan untuk dikirim ke lomba ranking 1
dikecamatan berjumlah 4 orang, sementara jika hanya dipilih 3 orang kader dan 1
orang dipilih secara purposive yaitu karna posisi sebagai ketua kader posyandu
akan berbada cara pada pemilihannya, dan tidak dapat diketahui apakah 1 kader
tersebut memiliki pengetahuan yang lebih tinggi atau tidak dari anggota kader yang
lain. Padahal seharusnya pemenang dipilih berdasarkan peringkat pengetahuan
yang paling tinggi.

Pada kegiatan ini pencapaian indikator keberhasilan dilihat dari kehadiran


peserta (kader posyandu) yaitu 100% (21 orang) dari target sasaran yaitu 20 orang.
Dalam POA dan Hipopoc yang telah kami rencanakan, kehadiran peserta sebagai
indicator keberhasilan program ini belum terdapat dalam output kegiatan, tetapi
hanya terdapat sebagai indicator monitoring evaluasi kegiatan, sehingga hal terkait
kehadiran peserta ini perlu ditambahkan dalam output kegiatan untuk melihat
respon dan antusiasme masyarakat terhadap pelaksanaan kegiatan ini. Kemudian
cut off point untuk output ini juga belum tertulis di POA dan Hipopoc, yaitu
indicator keberhasilan peserta dari ibu kader hadir yaitu sebanyak 20 orang.

3.5 TEKNOLOGI TEPAT GUNA

Nama Kegiatan : Aksi Pangan Ciwalen Unggul


Hari dan Tanggal : Rabu, 09 November 2016 ( Meeting Point 1 ) dan Kamis,10
November 2016 ( Meeting Point 2)
Waktu dan Tempat : 11.00-12.30 ( dikeduameeting point )
Penanggung Jawab : Indriani Kusmanto
88

Kegiatan ini adalah demo masak yang dilakukan oleh mahasiswa dan di
laksanakan di dua tempat. Produk yang dibuat dalam demo masak ini adalah
nugget singkong,brownies singkong,dan siomay okra. Demo masak yang pertama
dilakukan di Posyandu Cinangka (Meeting Point 1),sedangkan demo masak yang
kedua dilaksanakan di Balai Desa ( Meeting Point 2).
Demo masak yang bertempat di Posyandu Cinangka dan Balai Desa dimulai jam
11.00-12.30. Sebelum kegiatan pada Meeting Point 1 dimulai, mahasiswa
mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan dalam memasak yang sudah
dipinjamkan oleh ibu kader Posyandu Cinangka sedangkan pada Meeting Point 2
yaitu di Balai Desa persiapan alat alat dibantu oleh aparat desa.
Peserta yang hadir pada Meeting Point 1 berjumlah 20 orang. Tidak hanya wanita
usia subur saja yang hadir, tetapi ada ibu-ibu kader dari tiga posyandu yang
menghadiri kegiatan ini. Singkong adalah bahan makanan yang digunakan untuk
membuat produk dalam demo masak ini,yaitu brownies dan nugget. Sebelum
kegiatan memasak dimulai, salah satu mahasiswa menjelaskan tentang alat dan
bahan yang akan digunakan,tujuan mahasiswa melakukan kegiatan demo masak,
menjelaskan mengapa memilih nugget singkong untuk di demo masakkan,
kandungan gizi pada singkong, dan manfaat singkong.
Setelah selesai menjelaskan, mahasiswa mulai memasak menu pertama yang
berbahan dasar singkong yaitu nugget singkong sekaligus menerangkan langkah-
langkah pembuatan. Menu yang kedua yang berbahan dasar singkong pula dibuat
disaat proses pengukusan nugget. Produk yang dibuat ini adalah brownies
singkong.Menu masakan ketiga yang didemokan adalah siomay okra. Sama seperti
pada demo pembuatan produk dari singkong,pertama-tama mahasiswa menjelaskan
kandungan gizi,manfaat gizi okra. Pada awalnya peserta merasa aneh dengan
pembuatan siomay okra ini karena okra dikenal masyarakat Ciwalen dengan
sayuran yang berlendir. Oleh karena itu mahasiswa memberikan beberapa tips
untuk menghilangkan lendir pada okra. Peserta pada pembuatan siomay okra juga
diajak berpartisipasi dengan membuat siomay mereka sendiri setelah mereka
diberika kulit pangsit masing masing.
Demo masak kedua dilakukan di Balai Desa dimulai jam 11.00 12.30.
Peserta yang hadir berjumlah 25 orang. Kegiatan demo masak di Balai Desa ini
sama dengan kegiatan yang ada di Posyandu Cinagka. Menu yang pertama dibuat
yaitu nugget singkong,yang kedua yaitu brownies singkong dan yang ketiga adalah
siomay okra.
89

Peserta yang hadir di kedua demo masaksangat antusias,fokus dan


responnya juga sangat baik. Selama kegiatan berlangsung, salah satu dari
mahasiswa ada yang menyiapkan nugget dan brownies singkong serta siomay okra
yang sudah dimasak dari rumah untuk dibagikan kepada peserta. Respon peserta
sangat baik karena pada saat demo berlangsung peserta banyak bertanya mengenai
produk makanan,bahan bahan pengganti atau bahan tambahan yang dapat
ditambahkan dalam kedua produk ini. Setelah membagikan sampel pada peserta
dan bertanya bagaimana pendapatnya terhadap produk yang dibuat dan mereka
menyebutkan produk yang dibuat enak. Peserta juga mengatakan akan
mempraktikan menu masakan ini dirumah.
Pelaksanaan kegiatan ini dibantu oleh kader posyandu dan aparat desa.Kader
membantu dalam meminjamkan peralatan masak dan membantu mengumpulkan
masyarakat desa. Aparat desa membantu memberikan izin tempat untuk kegiatan
dan juga membantu meminjamkan peralatan masak yang ada di kantor desa. Dana
untuk membeli bahan-bahan untuk kegiatan demo masak ini bersumber dari
mahasiswa.
Pencapain indikator keberhasilan peserta ( wanita usia subur ) hadir yaitu
80% ( 16 orang) dari total target sasaran yaitu 20 wanita usia subur disetiap
Meeting Point. Peserta yang hadir baik dari Meeting Point 1 maupun 2 melebihi
target yang ada . Dalam POA dan Hipopoc yang telah kami rencanakan, kehadiran
peserta sebagai indicator keberhasilan program ini belum terdapat dalam output
kegiatan, tetapi hanya terdapat sebagai indicator monitoring evaluasi kegiatan,
sehingga hal terkait kehadiran peserta ini perlu ditambahkan dalam output kegiatan
untuk melihat respon dan antusiasme masyarakat terhadap pelaksanaan kegiatan
ini. Kemudian cut off point untuk output ini juga belum tertulis di POA dan
Hipopoc, yaitu indicator keberhasilan peserta (ibu balita) hadir yaitu sebesar 80%
dari total target sasaran.

Pencapaian peningkatan keterampilan dilihat dengan warga yang datang


sudah dapat mempraktikan menu yang dibuat dalam kehidupan sehari hari. Hal
ini dibuktikan dengan,mahasiswa memasak bersama WUS untuk mebuat ketiga
masakan ini untuk acara puncak. Para WUS yang ikut memasak dirasa sudah
mengerti dan terampil dalam memasak menu yang dibuat.Dari kegiatan ini, wanita
usia subur yang ada di sekitar posyandu cinangka di balai desa menjadi mengenal
variasi makanan yang dapat diolah dari sumber bahan pangan lokal yang ada di
90

desa Ciwalen.Kelemahan dari output ini adalah tidak dapat diukurnya keberhasilan
output karena di dalam POA dan Hipopoc tidak dicantumkan cut off point untuk
mengukur keberhasilan output peningkatan keterampilan mengenai pemanfaatan
SDA ciwalen.
91

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN


4.1 Kesimpulan

Kegiatan pelaksanaan PBL 2 dilaksanakan pada tanggal 05 November sampai dengan


19 November 2015 di Desa Ciwalen . Hal ini bertujuan untuk memberikan intervensi
permasalahan yang terdapat di Desa Ciwalen untuk menanggulangi permasalahan gizi dan
kesehatan pada Wanita Usia Subur, Balita dan memberikan informasi terkait pengolahan
sumber pangan lokal menjadi suatu produk yang bernilai. Seluruh kegiatan selama PBL
didukung oleh pejabat desa, bidan, kader, dan masyarakat dengan tujuan selain
bersilaturrahmi juga untuk bekerjasama dalam menyukseskan program yang kami
laksanakan.

Program Intervensi Gizi yang dilakuakan di Desa Ciwalen sebanyak 10 program


dengan sasaran balita, ibu balita, wus, kader, dan anak sekolah. Program tersebut terdiri dari 1
penyuluhan ibu balita ( Kelas Ibu Cerdas ), 2 penyuluhan anak sekolah ( Bimba Piring
Makanku dan Puzzle Piring Makanku ), 2 penyuluhan WUS ( Penyuluhan Gizi Seimbang dan
Penyuluhan Pemanfaatan SDA Ciwalen ), 1 program penyegaran kader ( Pelatihan 4P ), 1
demo masak ibu balita ( Aksi Masazi), 1 teknologi tepat guna, 1 lomba cerdas cermat ( Kuis
4P ), dan MMD. Kegiatan tersebut berlangsung dari tanggal 07 November sampai 11
November 2016. Program intervensi gizi yang dilaksanakan berjalan dengan lancar dan telah
mencapai target dari masing-masing program yang telah ditentukan, namun dalam
pelaksanaan kegiatan beberapa program tersebut masih banyak terdapat kendala. Seperti
kurangnya persiapan awal dan kurangnya koordinasi.Seluruh kegiatan tersebut diawali
dengan perizinan kepada seluruh aparat desa, bidan desa, serta kader masing masing
posyandu. Serta peran masyarakat dinilai cukup baik dalam membantu mahasiswa.

4.2 Saran
1. Diharapkan masyarakat dapat menerapkan ilmu yang sudah di dapat dari kegiatan
intervensi Gizi yang telah dilakukan
2. Untuk kedepannya diharapkan Kader dapat melakukan pengukuran antropometri dan
dapat menerapkan system lima meja
92

3. Diharapkan anak sekolah dan wanita usia subur dapat memperhatikan asupan makan
serta kebersihan diri dan lingkungannya,
4. Diharapkan ibu balita dapat memperhatikan makanan balita dan memberikan makanan
yang sehat.
5. Pemerintah setempat diharapkan dapat memberi dukungan baik moril maupun material
serta kerjasamanya dalam mengatasi masalah-masalah yang timbul dimasyarakat agar
program-program yang dilaksanakan dapat berjalan sesuai yang diharapkan.
93

LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Hadir Peserta


MMD
94

PENYULUHAN (Pekan gizi, Pemanfaatan SDA Ciwalen, TTG)


95
96

PELATIHAN
97

LOMBA

Lampiran 2 Foto Kegiatan


MMD

PENYULUHAN
Pekan Gizi
98

Penyuluhan SDA Ciwalen


99

Kelas Ibu Cerdas

BIMBA Warna Piring Makanku

Puzzle Piring Makanku


100

PELATIHAN

Aksi MASAGI
101

Penyegaran Kader

LOMBA

Kuis 4P

TTG
Aksi Ciwalen Unggul
102

Anda mungkin juga menyukai