Anda di halaman 1dari 4

2017

NOTULA
DISKUSI
2017
Pelabuhan Patimban
DISKUSI KEPROFESIAN (HIMATEKLA ITS DAN KMKL ITB)
Jumat, 24 Februari 2017
Ruang KL-2 Labtek-6 Institut Teknologi Bandung
Diskusi Keprofesian
- Pelabuhan Patimban
Diusulkan pelabuhan internasional pengganti pelabuhan Tanjung Priok di Subang.
Cilamaya Pertamina tidak setuju karena banyak pipa pengaliran minyak
Merupakan proyek kerjasama dengan Jepang, dan rencananya akan dioperasikan oleh
Pelindo II.
Takutnya mengganggu bisnis transportasi pelabuhan tanjung priok dan pelabuhan tanjung
mas.
Apakah keputusan pemerintah benar?
Apakah uang yang telah dihabiskan akan memberikan dampak yang sepadan untuk
rakyat Indonesia?
Apakah tujuan dengan dibangunnya pelabuhan ini yaitu pemerataan harga logistic benar
akan terwujud?

Ridho-Himatekla : kenapa di Jawa justru dibangun? Kan harusnya tujuan tol laut itu untuk
pemerataan harga di daerah timur. Proyek perhubungan mencanangkan ada 2 pelabuhan
internasional yaitu, pelabuhan kuala tanjung dan bitung, kenapa jadi di patimban? Saya lebih
tekankan pembangunan tol laut di daerah timur dan kenapa kalo untuk pelabuhan internasional
gak dibangun aja di pelabuhan kuala tanjung dan bitung.

Himatekla : lebih baik membangun pelabuhan pelabuhan yang dicanangkan sebagai


pelabuhan internasional yang mendukung tol laut bukan malah membangun pelabuhan baru yang
lain.

Attar-KMKL : Selat Malaka harusnya yang dikembangkan, kalo di Patimban, siapa kapal yang
mau bersandar tepatnya di daerah Subang yang tidak strategis? Takutnya proyek ini malah
buanng- buang uang aja.
Silvi-KMKL : Kenapa di Patimban? Karena investornya memiliki banyak usaha di Patimban
salah ssatunya adalah pabrik kendaraan

Aditya : Proyek di IPC ada pula yang membangun kereta direct dari timur ke pelabuhan melalui
jalan tol, gmn mungkin masalah investor ada juga disana?
Silvi : Proyek Patimban mengandeng Jepang dan banyak perusahaan Jepang di Cikarang,
daripada di Selat Malaka kemungkinan jika di sana akan semakin jauh. Saya kurang tau di IPC
mungkin emg ada investor yang memanfaatkan momentum

Galura Himatekla : Kalau kita menyetujui investasi dari Jepang, berarti kita menyimpang dari
prinsip tol laut Jokowi. Takutnya malah mengganggu transportasi di pelabuhan nasional terdekat
juga. Kalau hasil dwelling timenya juga sama aja buang buang duit namanya. Selat Malaka dan
Bitung harusnya yang djadikan pelabuhan internasional, karena lautnya yang emang sudah cukup
dalam dan cocok untuk alur pelayaran selain itu juga mendukung tujuan tol laut unutuk
pemerataan harga di Timur itu sendiri.

Gina- Himatekla : Saya pro karena dwelling time pelabuhan tanjung priok cukup lama sehingga
dapat dibilang pelabuhan tanjung priok butuh bantuan dengan membangun pelabuhan besar
terdekat. Tidak memperlemah logistik. Kita butuh pelabuhan internasional yang cukup banyak.
Kita gabisa langsung ke timurlah. Karena investor juga melihat di timur ada apa gt? Masih
kurang potensinya. Mending memperbaiki di timur

Faris KMKL : Visi misi Jokowi memang jangka panjang dan pusat perkembangan sekarang
ada di pulau Jawa, investor pasti melihat itu dan menarik jika pembangunan dilaksanakan di
daerah yang memang sudh berkembang. Buat ke daerah timur mungkin memang akan agak
lama, dengan membangun pelabuhan patimban mungkin akan membantu beban kerja pelabuhan
di Jakarta dan pelan-pelan baru membangun di wilayah timur.
Inti pertanyaan yang muncul di forum :
1. Benarkah keputusan pemerintah untuk membangun pelabuhan Patimban ini?
2. Kenapa dibangun di Barat? Bukankah konsep Nawacita buat pemerataan harga logistik di
Timur?
3. Apakah layak pembangunan di daerah jawa sedangkan saja di wilayah timur masih
sangat tertinggal jauh?
4. Apakah mungkin ada aspek kepentingan dari investor untuk membangun pelabuhan di
saerah Patimban tersebut?
5. Siapa yang akan mendarat di Patimban dan perlu dikaji ulang? Kebanyakan kapal
melewati Selat Malaka dan di Selat Malaka Indonesia berhadapan dengan dua pelabuhan
besar milik Malaysia mengapa tidak dibangun di wilayah Selat Mlaka?
6. Kita harus meninjau apaka Pelabuhan Patimban ini merupakan pendukung Pelabuhan
Hub dan Subhub jika tidak maka ini menyalahi cita cita pemerintah Indonesia untuk
memajukan Indonesia salah satunya dengan tol laut.
7. Pebangunan di Pelabuhan di Daerah ini mungkin akan sangat membantu pelaksanaan
operasi transportas dan logistic di Tanjung Priok. Jika dilihat memang di Tanjung Priok
masih angat lama Dwelling Time-nya yang mengindikasikan memag Tanjung Priok
membutuhkan Bantuan. Jika memag bisa membantu mengapa tidak dilaksanakan?
8. Kita juga harus berkaca di mata investor, apakah mau untuk menanamkan modal jika
pembangunan dilaksankan di wilayah timur yang bisa dibilng belum cukup maju?
Pastinya tidak untuk itu diperlukan minyak untuk memacu semangat investor dengan
membangun di wilayah Jawad dan pelan-pelan merambat ke wilayah timur dan wilayah
lainnya.

Anda mungkin juga menyukai