Pengembangan pelabuhan Kuala Tanjung akan dikerjakan anak usaha PT Prima Multi
Terminal, merupakan perusahaan patungan antara Pelindo I, PT Pembangunan Perumahan
(Persero), dan PT Waskita Karya (Persero).
Pembentukan perusahaan patungan sudah disepakati dengan komposisi saham 55 persen
dimiliki Pelindo I, 35 persen PP dan 15 persen Waskita Karya.
Pada tahun 2015, Pelindo I menargetkan pendapatan sekitar Rp2,3 triliun, tumbuh sekitar 12
persen dari realisasi tahun 2014. Sedangkan laba bersih perusahaan yang mengelola 5
pelabuhan tersebut pada 2015 diproyeksikan mencapai Rp605 miliar, tumbuh dari laba 2014
sebesar Rp550 miliar.
Pelindo I saat ini mengelola sebanyak 19 pelabuhan yang berada Provinsi Aceh, Sumatera
Utara, Aceh, Riau, Kepulauan Riau.
Pelindo I menganggarkan investasi sebesar Rp1 triliun untuk pengembangan pelabuhan
Kuala Tanjung, Sumatera Utara, pada tahun ini. Dana itu dialokasikan pada belanja modal
(capital expenditure/capex) perusahaan pelat yang bergerak sebagai operator pelabuhan
tersebut dari total anggaran.
Pendanaan pengembangan pelabuhan Kuala Tanjung, Sumatera Utara, menggunakan kas
internal sekitar 30 persen, 70 persen sisanya dari pinjaman perbankan. "PT BNI (Persero)
Tbk, PT BRI (Persero), dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk siap membiayai," ucap
Bambang.
Bambang mengatakan Pelindo I memiliki opsi untuk menerbitkan surat utang (obligasi)
sebesar Rp300 miliar pada semester kedua tahun 2015. Instrumen pendanaan itu untuk
kebutuhan likuiditas dalam pengembangan pelabuhan Kuala Tanjung, Sumatera Utara.
Menurutnya, Pelindo I menargetkan jangka waktu pembangunan Terminal Muti Purpose di
pelabuhan Kuala Tanjung, Sumatera Utara, selama 24 bulan. "Target kami kuartal pertama
tahun 2018 sudah bisa beroperasi," ungkapnya.
Terminal Muti Purpose di pelabuhan Kuala Tanjung, Sumatera Utara, memiliki kapasitas
untuk curah cair sebanyak 3,5 juta, curah kering sekitar 1 juta ton, dan peti kemas sebesar
400 ribu TEUs (twenty feet equivalent units), Terminal Muti Purpose merupakan tahap
pertama dalam pengembangan pelabuhan Kuala Tanjung, Sumatera Utara. Lalu dilanjutkan
untuk pengembangan kawasan industri seluas 1.000 hektar (ha).
Pelindo I sudah menandatangani nota kesepahaman (momerandum of understanding/MoU)
dengan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III dan PT Indonesia Asahan Alumunium
(Inalum). Inalum akan membangun industri hilirisasi dari alumunium. Lalu PTPN
membangun industri oil chemical.