Anda di halaman 1dari 73

KONSTRUKSI BETON 2

(TKS 0411)
GATI ANNISA HAYU
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER
KOLOM PENDEK
DEFINISI KOLOM
KOLOM?

Struktur yang menerima beban aksial tekan


dengan atau tanpa momen lentur.

Bagian striktur atas yang paling penting untuk


diperhatikan.
JENIS KOLOM
Bentuk dan Susunan Tulangan

JENIS KOLOM Posisi Beban Aksial

Panjang Kolom
JENIS KOLOM
Bentuk dan Sususnan Tulangan
JENIS KOLOM
Bentuk dan Sususnan Tulangan

KOLOM IKAT (TIE COLUMN)

Kolom dengan tulangan pokok memanjang dan diikat


dengan sengkang lateral. Fungsi sengkang mengikat
tulangan pokok agar tetap kokoh diposisinya.
JENIS KOLOM
Bentuk dan Sususnan Tulangan

KOLOM SPIRAL (SPIRAL COLUMN)

Kolom dengan tulangan pokok memanjang dan diikat


dengan sengkang spiral. Fungsi sengkang menyerap
deformasi pada kolom sebelum runtuh
JENIS KOLOM
Bentuk dan Sususnan Tulangan

KOLOM KOMPPOSIT (COMPOSITE COLUMN)

Kolom yang pada arah memanjangnya diperkuat dengan


pipa atau baja dan merupakan kombinasi antara baja dan
beton
PERILAKU KOLOM

Sengkan Spiral
lebih daktail dan
cocok untuk
bangunan tahan
gempa.
JENIS KOLOM
Posisi Beban Aksial
1. Nilai e kecil
2. Nilai eksentrisitas sedang
3. Nilai eksentrisitas e besar
4. Nilai eksentrisitas e sangat besar (P dapat
diabaikan)
JENIS KOLOM
Panjang Kolom

Kolom Pendek.
Kegagalan Kerusakan material

Kolom Langsing.
Kegagalan Kegagalan Tekuk
KOLOM UTAMA

Menerima beban struktur diatasnya.

KOLOM PRAKTIS

Mengikat dinding dan membantu kolom utama dalam


menerima beban struktur diatasnya

NB : Kolom praktis diperlukan bila luasan dinding 12 m2


KETENTUAN PERENCANAAN KOLOM
1. Luas Tulangan Total (Ast) 0,01 Ag Ast 0,08 Ag

2. Diameter Tulangan Geser 10 mm 16 mm


3. T dan C pada Kolom

Untuk Kolom yang menerima beban eksentris Bagian


kanan menerima Tekan, bagian Kiri menerima Tarik

Gaya Tarik oleh Tulangan (Ts) : As. Fs


Gaya Tekan oleh Beton (Cc) : 0,85 . fc . a . B
Gaya Tekan oleh Tulangan (Cs) : As . (fs 0,85)
(Luas Beton diperhitungkan)
: As . fs
(Luas Beton diabaikan)
PENGARUH BEBAN AKSIAL PADA
PENAMPANG KOLOM
KOLOM KONDISI BEBAN SENTRIS
Beban aksial bekerja tepat pada as / sumbu
kolom Seluruh beban tekan diterima
oleh beton dan tulangan

Ag :b.h
Ast : A1 + A2
An : Ag - Ast
Cc : 0,85 . Fc . An
C1 : A1 . fy
C2 : A2 . fy
KUAT TEKAN NOMINAL:
DALAM PRAKTITKNYA TIDAK ADA KOLOM DENGAN KONDISI
DEMIKIAN. SEHINGGA DIBERI BATASAN UNTUK MAKSIMAL
KUAT TEKAN NOMINAL NYA. YAITU:

Sengkang lateral

= 0.65

Sengkang spiral

= 0.7
MENENTUKAN Ag Perlu Kolom Persegi:
KOLOM KONDISI BEBAN EKSENTRIS
PENYEBAB EKSENTRISITAS:
Kekangan di ujung kolom

Pemasangan sengkang spiral

Pelaksanaan yang tiak sempurna

Mutu yang tidak sama


KOLOM KONDISI BEBAN EKSENTRIS
KONDISI BETON TEKAN MENENTUKAN
Bila beban sentris digeser ke kanan, maka daerah tarik
sebelah kiri akan menerima beban yang makin kecil.
Sedangkan daerah tarik sebelah kanan akan menerima
tekan lebih besar.

Kekuatan kolom bergantung pada kekuatan material


beton.

Regangan beton tekan dan regangan tulangan tekan telah


mengalami leleh. Sedangkan regangan tulangan tarik
masih belum leleh.

C adalah jarak tepi beton ke garis netral.

Syarat yang berlaku :

C > Cb
KOLOM KONDISI BEBAN EKSENTRIS
KONDISI BETON SEIMBANG
Regangan leleh tulangan tarik mengalami leleh dan
bersamaan dengan regangan beton tekan yang mencapai
batas ultimate.

Jarak tepi beton ke garis netral disebut Cb

Cb dapat dicari dengan:


.
=
+
KOLOM KONDISI BEBAN EKSENTRIS
KONDISI TULANGAN TARIK MENENTUKAN
Suatu keadaan dimana daerah tarik sebelah kiri akan
menerima beban yang lebih besar dibandingkan daerah
tekan sebelah kanan.

Kekuatan kolom bergantung pada kekuatan tulangan baja.

Regangan tulangan tarik sudah mengalami leleh

fs = fy

Bila Pn yang bekerja lebih kecil dari 0,1 . fc . Ag maka


dapat dianggap bahwa kolom hanya menerima lenturan
saja

Syarat yang berlaku :

C < Cb
KOLOM KONDISI BEBAN EKSENTRIS
KONDISI Pn = 0
Kolom hanya menerima lentur saja.

Kolom dianalisa seperti balok biasa


PENGENALAN KOLOM

Untuk Kuat Rencana

DIAGRAM INTERAKSI Untuk Kuat Nominal

Untuk Kuat Batas


KOLOM PENDEK

Syarat Kolom Pendek :


1. Kolom yang Tidak Bergoyang
(Ada penahan kesamping) 2. Kolom yang Bergoyang

. .
< <


KOLOM PENDEK
Keterangan :

K = faktor panjang efektif kolom


Lu = panjang bersih kolom (m)
r = jari2 girasi. Kolom persegi 0,3H ; kolom lingkaran 0,25D
M1 = momen kecil di ujung
M2 = momen besar di ujung
PERSYARATAN PENULANGAN
KOLOM
PEMBATASAN TULANGAN

1. Batasan rasio 0,01 0,08


2. Rasio yang lazim digunakan 1,5 % - 3 % luasan
penampang beton
3. Tingkat banyak, 4% luasan penampang beton.
Max 4%.
4. Jarak antar tulangan pokok 1,5 dB atau 40 mm
5. Tebal selimut beton maks 40 mm
6. Kolom dengan pengekang spiral minimum meiliki
6 tulangan
PERSYARATAN SENGKANG KOLOM
1. Tulangan pokok D32 atau dibawahnya sengkang
D10.
2. Tulangan pokok >D32 sengkang D12
3. Sengkang <D16

Jarak antar sengkang harus kurang dari:


S 48 Diameter sengkang
S 16 Diameter tulangan memanjang
S lebar kolom terkecil
1. Jarak bersih sengkang spiral 25 mm 80 mm
2. Panjang penjangkaran 1,5 kali lilitan
3. Untuk penyambungan, panjang lewatan 48dB
dan tdk kurang dari 300 mm


= 0.45( 1)

4
=

CONTOH SOAL
CONTOH 1 :

Tentukan beban aksial maksimum yang


tersedia pada kolom persegi dengan
pengikat sengkang. Dimensi kolom 400
x 400 m2. Tulangan pokok 8D29,
sengkang D10, selimut beton 40 mm.
Kolom pendek dengan fc 25 Mpa.
Mutu baja tulangan pokok dan
sengkang adalah fy 400 Mpa.
Periksalah kekuatan sengkangnya !
PENYELESAIAN CONTOH 1 :

Rasio Tulangan
8 0.25 292 5284
= = = = 0.033 Sesuai syarat antara 0.01 hingga
400 400 160000
0.08

Cek Kebutuhan Tulangan: Lihat table A-40


Lebar inti = Kolom 2 x Selimut = 400 2 x 40 = 320 mm
Dengan melihat table A-40, kebutuhan tulangan sudah OK.
PENYELESAIAN CONTOH 1 :

Rasio Tulangan
8 0.25 292 5284
= = = = 0.033 Sesuai syarat antara 0.01 hingga
400 400 160000
0.08

Cek Kebutuhan Tulangan: Lihat table A-40


Lebar inti = Kolom 2 x Selimut = 400 2 x 40 = 320 mm
Dengan melihat table A-40, kebutuhan tulangan sudah OK.
Kuat Rencana Kolom :

. = 0.8 x 0.85 25 160000 5284 + 400 5284


= x 4321052
= 0.65 x 4321052
= 2.808.683,8 N = 2809 kN

Pengikat Sengkang:
S 48 (10) = 480
S 16 (29) = 464
S = 400
So, jarak sengkang 400 mm
Butuh pengaku sengkang atau tidak?
Jika jarak bersih < 150 mm tidak butuh pengaku sengkang

Jarak bersih = 0.5(400-2(40)-2(10)-3(29) = 106.5 < 150 mm


So, sengkang tak butuh pengaku.
CONTOH 2 :

Perhitungkan apakah kolom dengan


penampang seperti gambar cukup
kuat menahan beban aksial ultimate
(Pu) 2400 kN dengan eksentrisitas
kecil. Mutu beton fc 30 MPA dan
mutu baja fy = 400 Mpa. Periksalah
tulangan sengkangnya !
PENYELESAIAN CONTOH 2 :

Rasio Tulangan
7 0.25 252
= =
0.25 3802
= 0.033 Sesuai syarat antara 0.01 hingga 0.08
PENYELESAIAN CONTOH 2 :

Cek Kebutuhan Tulangan: Lihat table A-40

Lebar inti = Kolom 2 x Selimut = 380 2 x 40 = 300 mm


D tulangan sengkang = 10 mm
D tulangan pokok = 25 mm
Diperoleh Ac = 70686 mm2
Kuat Rencana Kolom :

. = 0.85 x 0.7x 0.85 30 113411 3436,1 + 400 3436.1 = 2461 kN


. = 2461 > = 2400 kN OK !
Mengecek spiral:

Ac = 70686 mm2

0.25 3802 30
= 0.45( 1) = 0.45 1
70686 400
= 0.0204
4
=

4 0.25 102
= = 0.0209 > 0.0204
300 50

Syarat S (jarak bersih antar sengkang) antara 25 mm hingga 80 mm


So, jarak bersih antar sengkang = 50 -10 = 40 mm
CONTOH 3 :

Rencanakan kolom berbentuk bujur sangkar


dengan pengikat sengkang untuk menopang
beban kerja aksial yang terdiri dari beban mati
1400 kN dan beban hidup 850 kN. Kolom pendek.
Mutu beton 30 Mpa, mutu baja 400 Mpa.
Gunakan rasio tulangan (g) 0.03.
PENYELESAIAN CONTOH 3 :

= 1.2 + 1.6
= 1.2 1400 + 1.6(850)
= 3040 kN = 3040000 N

Ag perlu untuk pengikat sengkang / kolom persegi:

3040000
=
0.80 x 0.65x 0.85 30 1 0.03 + 400 0.03
3040000
= = 159144 mm2
20.296
Penampang kolom bujur sangkar. Sehingga:

= = 159144 = 399 mm
Gunakan ukuran 400 mm. Karena Ag diperbesar, maka nilai rasio tulangan (g) juga akan berkurang.
Sehingga perikraan nilai beban yang diterima beton akibat perubahan(g) perlu diperhitungkan lagi :

= 0.8 x (0.85 ) (1- g)


= 0.8 x 0.65 0.8530 160000(1- 0.03)
= 2057952 N = 2058 kN
Beban yang harus disangga oleh baja = 3040 2058 =982 kN
Kuat maksimum yang dapat disangga oleh baja = 0.8 x . Sehingga:

982000
= = = 4721 mm2
0.80 x x 0.8 0.65 400
Penentuan tulangan:
Lihat table A-4 untuk melihat diameter dan jumlah tulangan yang disarankan. Dipilih
D29 sebanyak 8 buah (5284 mm2) dengan lebar inti maksimum yang diijinkan adalah
320 mm.
Penentuan sengkang:
Lihat table A-40 digunakan sengkang D10. Dengan ketentuan jarak:
S 48 (10) = 480
S 16 (29) = 464
S = 400
So, jarak sengkang 400 mm
Jika jarak bersih < 150 mm tidak butuh pengaku sengkang
Jarak bersih = 0.5(400-2(40)-2(10)-3(29) = 106.5 < 150 mm
So, sengkang tak butuh pengaku.
Jika jarak bersih < 150 mm tidak butuh pengaku sengkang

Jarak bersih = 0.5(400-2(40)-2(10)-3(29) = 106.5 < 150 mm


So, sengkang tak butuh pengaku.
LATIHAN SOAL
SOAL 1:
Kolom persegi dengan ukuran 20 x 20 cm2, memiliki mutu beton 200
kg/cm2. Diameter sengkang lateral adalah sebesar 8 mm sedangkan
tulangan memanjangnya 4-D13. Mutu tulangan yang digunakan adalah
2400 kg/cm2.

Berapakah kuat tekan rencana kolom tersebut dan berapakah pula


jarak sengkangnya?
SOAL 2:

Suatu kolom persegi mempunyai nilai Pu sebesar 41 T. Mutu beton dan


mutu baja masing-masing adalah 200 kg/cm2 dan 2400 kg/cm2.
Direncanakan menggunakan sengkang lateral dan rasio tulangan g =
0,02.

Berapakah ukuran kolom dan tulangan kolomnya?


SOAL 3:

Suatu kolom dengan sengkang spiral mempunyai nilai Pu sebesar 85 T.


Mutu beton dan mutu baja masing-masing adalah 225 kg/cm2 dan
3200 kg/cm2. Direncanakan menggunakan rasio tulangan g = 0,01.

Berapakah ukuran kolom dan tulangan kolomnya?


KOLOM PENDEK KEADAAN SEIMBANG
KOLOM PENDEK DENGAN EKSENTRISITAS
BESAR
DIAGRAM INTERAKSI

To be continued....
TERIMA KASIH
Good Luck !

Anda mungkin juga menyukai