Discharge Planning PELATIHAN MAN. ASKEP 2016
Discharge Planning PELATIHAN MAN. ASKEP 2016
MATERI POKOK:
1. Profil perawat profesional
2. Kebijakan/ regulasi, Peran dan tanggung jawab perawat
3. Uraian tugas perawat primer / ketua tim dan perawat pelaksana
4. Penerimaan pasien baru
5. Teknik pengkajian/wawancara yang efektif
6. Edukasi klien
7. Rekonsiliasi obat
8. Discharge Planning dan Pemulangan Pasien
9. Komunikasi efektif
10. Informed consent
11. Sistem rujukan pasien
12. Dokumentasi asuhan keperawatan
13. Penanganan komplain pelanggan
14. Peran perawat dalam peningkatan mutu dan keselamatan pasien
15. Peran perawat dalam Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
PENERIMAAN PASIEN BARU
Oleh: Ns. Muhamad Rofii, S.Kp, M.Kep
Sumber pustaka
Edendale Hospital. 2010. Orientation and Conduct Policies, Department of Medicine, Edendale Hospital.
Emmerson, B. 2014. Finding Your Way Around the Ward: An Orientation to Your Inpatient Stay. Metro
North Mental Health, Royal Brisbane and Womens Hospital.
Joint Commission International. 2011. Joint Commission International Accreditation Standards For
Hospitals, 4th Edition. Permissions Editor, Department of Publications, Joint Commission
Resources, One Renaissance Boulevard, Oakbrook Terrace, Illinois 60181 U.S.A.
Potter, PA dan Perry, AG. 2005. Buku Ajar fundamental keperawatan: konsep, proses dan praktik, alih
bahasa: Yasmin Asih, et al. Editor edisi bahasa Indonesia Devi Yulianti, Monica Ester, Edisi 4,
Jakarta: EGC.
CHECKLIST ORIENTASI PASIEN
(Formulir ini disimpan dalam map pasien sampai pasien pulang)
.............................................. ........................................
Proses perencanaan pulang dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien. Untuk
mempermudah pelaksanaan perencanaan pasien pulang diperlukan alur yang jelas, sehingga
perawat atau petugas kesehatan dapat mudah untuk mengaplikasikannya. Berikut ini adalah
alur proses perencanaan perawatan dan pemulangan pasien. (skema proses discharge
planning pada halaman berikut).
Masuk
Pengkajian kebutuhan,
jika perlu oleh multidisiplin
Ringkasan interpretasi
Pemulangan
Tindak lanjut
Data psikologis pasien Data alat bantu yang digunakan pasien (kursi
roda, walker, tongkat, dll).
Data sosial pasien Data tingkat perawatan yang dibutuhkan
Data religius dan keyakinan Data tingkatan aktifitas pasien saat dirawat di
RS.
Data kultural pasien Data status mental pasien saat dirawat
L. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah interpretasi ilmiah atas data hasil pengkajian yang digunakan oleh
perawat untuk membuat rencana, melakukan implementasi dan evaluasi (Lunney dalam NANDA
International, 2009). Menurut Doenges, Moorhouse, dan Geissler (2000), diagnosa keperawatan
adalah cara mengidentifikasi, memfokuskan dan mengatasi kebutuhan spesifik pasien serta
respon terhadap masalah aktual dan resiko tinggi. Diagnosa keperawatan adalah penilaian klinis
pada respon individu, keluarga atau komunitas pada masalah kesehatan atau proses kehidupan
yang aktual atau potensial (NANDA, 1990 dalam Carpenito, 2009).
Menurut Scroggins, dalam NANDA International (2009), diagnosa keperawatan yang aktual
harus mempunyai minimal tentang label atau judul diagnosa, definisi karakteristik, faktor resiko,
dan faktor-faktor yang berhubungan, yang didukung dengan referensi-referensi dan contoh-
contoh yang sesuai dengan intervensi dan kriteria hasil. Diagnosa keperawatan mengandung
dimensi respon manusia yang mempunyai 7 aksis taksonomi. Tujuh aksis takonomi tersebut
adalah:
1. Aksis I tentang konsep diagnosis
2. Aksis II tentang subyek diagnosa
3. Aksis III tentang penilaian
4. Aksis IV tentang lokasi
5. Aksis V tentang usia
6. Aksis VI tentang waktu
7. Aksis VI tentang status diagnosis
Contoh dianosa keperawatan NANDA-I 2009-2011 adalah sebagai berikut yaitu ketidakefektifan
pemeliharaan kesehatan, ketidakefektifan manajemen kesehatan diri, hambatan pemeliharaan
rumah, ketidakefektifan manajemen regimen terapeutik keluarga, defisiensi aktifitas pengalih,
gaya hidup kurang gerak, hambatan mobilitas fisik, hambatan mobilitas berkursi roda, hambatan
kemampuan berpindah, hambatan berjalan, keletihan, intoleransi aktifitas, defisit perawatan diri:
mandi, defisit perawatan diri: berpakaian, defisit perawatan diri: makan, defisit perawatan diri:
eliminasi, keluyuran, sindrom gangguan interpretasi lingkungan, gangguan sensori persepsi,
defisiensi pengetahuan, ketidakefektifan perencanaan aktifitas, ketegangan peran pemberi
asuhan, ketidakefektifan perlindungan, risiko bunuh diri, isolasi sosial, dan sebagainya (NANDA
International, 2009).
Menurut Carpenito (2009), yang termasuk standar perencanaan pulang adalah pengajaran yang
dibutuhkan pada klien dengan kondisi medik dan pembedahan tertentu. Standar perawatan
biasanya ditujukan pada dua diagnosa yang berisi tentang: resiko ketidakefektifan manajemen
regimen terapeutik dan resiko kelemahan manajemen pemeliharaan di rumah.
Klien yang akan meninggalkan rumah sakit dan kembali ke rumah perlu untuk
persiapan dan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Hal-hal berikut adalah yang harus
diperhatikan ketika pasien meninggalkan rumah sakit adalah (WHO, 2005) :
a. Tekankan informasi yang telah diberikan sebelumnya dan program dokter untuk
medikasi, tindakan atau peralatan khusus.
b. Tekankan perjanjian rujukan sehingga pasien jelas tentang hal-hal yang harus
dilakukan.
c. Pastikan pasien dan keluarga memahami keterbatasan pasien, berapa lama
keterbatasan ini berlangsung, bagaimana mengidentifikasi tanda dan gejala yang
perlu diwaspadai dan tindakan untuk membantu proses pemulihan.
d. Motivasi pasien dan keluarga untuk periksa kembali ke rumah sakit bila kondisi
tidak ada perkembangan ataupun menjadi memburuk.
e. Motivasi untuk kembali ke kehidupan dan perannya secara normal seperti ketika
belum sakit, apabila sudah pulih dari penyakitnya.
Selain prosedur perencanaan pulang, prosedur untuk hari kepulangan klien juga
perlu untuk diterapkan. Prosedur pada hari kepulangan klien adalah sebagai berikut
(Potter dan Perry, 2005) yaitu:
a. Biarkan klien dan keluarga bertanya atau berdiskusi tentang berbagai isu yang
berkaitan dengan perawatan di rumah.
b. Periksa order pulang dari dokter tentang resep, perubahan tindakan pengobatan,
atau alat-alat khusus yang diperlukaan.
c. Tentukan apakah klien atau keluarga telah mengatur transportasi untuk pulang ke
rumah.
d. Tawarkan bantuan ketika klien berpakaian dan mempersiapkan seluruh barang-
barang pribadinya untuk dibawa pulang. Berikan privasi bila diperlukan.
e. Periksa seluruh kamar mandi dan lemari bila ada barang klien yang masih
tertinggal. Carilah salinan daftar barang-barang berharga milik klien yang telah
ditandatangani dan minta satpam atau administrator yang tepat untuk
mengembalikan barang-barang berharga tersebut kepada klien. Hitung semua
barang-barang berharga yang ada.
f. Berikan klien resep atau obat-obatan sesuai dengan pesan dokter. Periksa kembali
instruksi sebelumnya.
g. Hubungi bagian keuangan untuk menentukan apakah klien masih perlu membayar
sisa tagihan biaya. Atur klien dan keluarga untuk ke bagian keuangan tersebut.
h. Gunakan alat pengangkut barang untuk membawa barang-barang klien. Berikan
kursi roda untuk klien yang tidak bisa berjalan sendiri. Klien yang meninggalkan
rumah sakit dengan mobil ambulan akan dipindahkan dengan kereta dorong
ambulan.
i. Bantu klien pindah ke kursi roda atau kereta dorong dengan menggunakan
mekanika tubuh dan teknik pemindahan yang benar. Iringi klien masuk ke dalam
sumber transportasi.
j. Kunci roda kursi roda. Bantu klien pindah ke mobil atau alat transportasi lain.
Bantu keluarga memindahkan barang ke dalam kendaraan.
k. Kembali ke unit dan beritahukan departemen penerimaan atau departemen lain
yang berwenang mengenai kepulangan klien.
l. Catat kepulangan klien pada format ringkasan pulang.
m. Dokumentasikan status masalah kesehatan saat klien pulang.
Nama : .................................
Instruksi:
Discharge planning dimulai pada hari pertama masuk rumah sakit. Silahkan
lengkapi format ini.
Pasien di rumah
Nama Fasilitas: _________________________ Long Term Care Bantuan hidup
Telp. Lokasi pemulangan: ________________ Pusat Rehabilitasi Perawatan akut
Rumah Kelompok Lain-lain
Hubungan pengasuh:
Tinggal sendiri Suami/isteri
Orang yang berarti Wali
Saudara laki-laki/perempuan
Saudara kandung Keluarga lain
Teman Tetangga
Nama pengasuh: _______________________
Alamat: _______________________________
Kota: ________________Kode Pos: _______
Telepon:_______________________________ Tambahan pengasuh: ____________________
Ketersediaan bantuan fisik: ______________ Alamat: _______________________________
Kota: ________________Kode Pos: ________
Telepon: ___________________
Ketersediaan bantuan fisik: _______________
Telepon:
Toilet duduk Pagar pengaman
________________________________
Lain-lain Tidak ada yg diperlukan
Tingkat aktivitas/ Status mental:
Mandiri Tidak bisa gerak
Bantuan minimal Bantuan penuh
Sadar Terorientasikan
Perencanaan Keuangan:
Medicaid Tidak mampu aplikasi
Bayar sendiri Asuransi sekunder
Pelayanan proteksi orang dewasa
Lain-lain
Follow Up kunjungan ke Dokter:
Nama______________________________________ Tanggal______________________________
Komentar: ________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________________
Tanda tangan : Tanggal:
_____________________________________ ___________________________________
_____________________________________ ___________________________________
Perencanaan Pulang
(Nursalam, 2001)
RENCANA PULANG
DISCHARGE PLANNING
Nama : ................................................................................
Instruksi:
Tanyakan pada staf tentang item-item pada checklist.
Check kotak berikutnya pada tiap-tiap item ketika Anda atau pengasuh
Anda saat melengkapinya.
Gunakan lembar catatan untuk menulis informasi penting ketika anda
membutuhkan
No Pernyataan Pilihan
1. Apakah Anda tahu dimana Anda akan Anda Anggota
mendapatkan perawatan dan siapa yang keluarga atau
akan membantu Anda setelah Anda pulang? pengasuh
Anda mungkin di rumah atau di tempat yang
lain.
Mintalah staf untuk menjelaskan pilihan
Anda dan pastikan mereka mengerti
keinginan Anda.
2. Apakah Anda memahami kondisi kesehatan Anda Anggota
anda? keluarga atau
Tanyakan apa yang mungkin terjadi pengasuh
dengan kesehatan Anda.
3. Apakah Anda tahu apa masalah yang Anda Anggota
muncul dan bagaimana menangani mereka? keluarga atau
Tanyakan apa yang harus dilakukan dan pengasuh
siapa yang harus dihubungi jika Anda
memiliki masalah.
4. Apakah Anda tahu setiap obat yang Anda Anggota
diresepkan pada Anda? keluarga atau
Apakah Anda tahu bagaimana pengasuh
mendapatkannya, dan apa efek sampingnya?
Tanyakan siapa yang Anda harus panggil
jika Anda ada pertanyaan.
Beritahu pada staf apa resep obat anda,
obat-obat lain, atau suplemen yang
diberikan pada Anda sebelum Anda
datang ke rumah sakit atau tempat
pelayanan kesehatan lainnya.
Tanyakan apakah Anda harus tetap
memakainya setelah Anda pergi.
DAFTAR PUSTAKA
Archie, R.R. & Boren, S.A.. (2009). Opportunities for informatics to improve discharge
planning: A systematic review of the literature. AMIA Annu Symp Proc.; 2009: 1620.
Published online 2009 November 14. PMCID: PMC2815402.
http://www.amia.org/meetings/archives.asp
Baron, M., Erlenbusch, B., Moran, C.F., OConnor, K., Rice, K., & Rodriguez, J.. (2008). Best
practices manual for discharge planning: mental health & substance abuse facilities,
hospitals, foster care, prisons and jails. Los Angeles: Coalition to hunger &
homelessness.
Bauer M, Fitzgerald L, Haesler E, Manfrin M. (2009). Hospital discharge planning for frail
older people and their family. Are we delivering best practice? A review of the evidence.
J Clin Nurs. 2009 Sep;18(18):2539-46. Epub 2009 Apr 3. Review.PubMed PMID:
19374695.
Boyd M, Byrne E., Donovan A., Gallagher J., Phelan J., Keating A., et al. (2009). Guideline for
nurse/midwife facilitated discharge planning. Office of the nursing services director
(ONSD).
British Columbia Schizophrenia Society: (2007). Hospital discharge planning checklist.
http://www.bcss.org/2007/05/resources/family-friends/hospital-discharge-checklist/,
diperoleh 21 Maret 2011.
CMS. (2008). Planning for your discharge: A checklist for patients and caregivers preparing to
leave a hospital, nursing home, or other health care setting. September 2008.
Departement of Veterans Affairs. (2005). Discharge planning resource kit. Edisi revisi.
Departement of Veterans Affairs. Australian Government.
Eija G, & Marja-Leena P. (2005). Home care personnel's perspectives on successful discharge of
elderly clients from hospital to home setting. Scand J Caring Sci. 2005 Sep;19(3):288-
95. PubMed PMID: 16101858.
Han, C.Y., Barnard, A., Chapman, H. (2009). Emergency department nurses' understanding and
experiences of implementing discharge planning. Journal of Advanced Nursing.
Publisher: Wiley-Blackwell. Volume 65. Number 6. June 2009. pp. 1283-1292(10)
Holland, D.E. & Hemann, M.A. (2011). Standardizing hospital discharge planning at the Mayo
Clinic. Joint Commission Journal on Quality and Patient Safety, Volume 37, Number 1,
January 2011 , pp. 29-36(8)
Moran, G., Semansky, R., Quinn, E., Noftsinger, R., & Koenig, T. (2005). Evaluability
assessment of discharge planning and the prevention of homelessness. Rockville,
Maryland: WESTAT.
MNS. (2011). Management and network services: Skilled discharge planning form.
http://ebookbrowse.com/skilled-discharge-planning-form-pdf-d72670733, diperoleh
tanggal 21 Maret 2011
NCSS. (2006). Care and discharge planning : A guide for service providers. Serial No:
032/SDD19/DEC06. Singapore: National Council of Social Service.
Nosbusch, J.M., Weiss, M.E., Bobay, K. L. (2011). An integrated review of the literature on
challenges confronting the acute care staff nurse in discharge planning. Journal of
Clinical Nursing, Publisher: Wiley-Blackwell. Volume 20, Numbers 5-6, March 2011 ,
pp. 754-774(21)
Nursalam. (2001). Proses dan dokumentasi keperawatan: konsep dan praktik. Edisi pertama.
Jakarta: Salemba Medika.
Owyoung, P. (2010). Role of a nurse in discharge planning. (April 21, 2010,
http://www.ehow.com/about_6367124_role-nurse-discharge-planning.html
#ixzz1H14p8zop, diperoleh tanggal 11 Maret 2011)
Pemila, U. (2009). Konsep discharge planning. http://www.fik.ui.ac.id/pkko/files/
KONSEP%20DISCHARGE%20PLANNING.doc., diperoleh tanggal 11 Maret 2011)
Potter, P.A. & Perry, A.G. (2005). Buku ajar fundamental keperawatan: konsep, proses dan
praktik. Volume 1. Alih bahasa Yasmin Asih, et al. Editor edisi bahasa Indonesia Devi
Yulianti, Monica Ester. Edisi 4. Jakarta: EGC.
Shelby, Q.W. (2010). Definition of discharge planning. (June 29, 2010,
http://www.ehow.com/about_6681654_definition-discharge-planning.html#ixzz1H1,
diperoleh tanggal 11 Maret 2011)
Shepperd S, Parkes J, McClaren J, Phillips C. (2010). Discharge planning from hospital to home.
Cochrane Database Syst Rev. 2004;(1):CD000313. Review. Update in: Cochrane
Database Syst Rev. 2010;(1):CD000313. PubMed PMID: 14973952.
Tomura H, Yamamoto, M.N., Nagata, Murashima S, Suzuki S. (2011). Creating an agreed
discharge: discharge planning for clients with high care needs. J Clin Nurs. PubMed.
2011 Feb; 20 (3-4) : 444-53. Doi: 10.1111/j.1365-2702.2010.03556.x. PMID:
21219523.
WHO. (2005). Pedoman perawatan pasien. Alih bahasa Monica Ester. editor edisi bahasa
Indonesia, Esty Wahyuningsih, Nike Budhi Subekti. Jakarta : EGC.
PEMULANGAN PASIEN
Klien yang akan meninggalkan rumah sakit dan kembali ke rumah perlu untuk persiapan dan
pertimbangan-pertimbangan tertentu. Hal-hal berikut adalah yang harus diperhatikan ketika
pasien meninggalkan rumah sakit adalah (WHO, 2005) :
1. Tekankan informasi yang telah diberikan sebelumnya dan program dokter untuk
medikasi, tindakan atau peralatan khusus.
2. Tekankan perjanjian rujukan sehingga pasien jelas tentang hal-hal yang harus dilakukan.
3. Pastikan pasien dan keluarga memahami keterbatasan pasien, berapa lama keterbatasan
ini berlangsung, bagaimana mengidentifikasi tanda dan gejala yang perlu diwaspadai dan
tindakan untuk membantu proses pemulihan.
4. Motivasi pasien dan keluarga untuk periksa kembali ke rumah sakit bila kondisi tidak
ada perkembangan ataupun menjadi memburuk.
5. Motivasi untuk kembali ke kehidupan dan perannya secara normal seperti ketika belum
sakit, apabila sudah pulih dari penyakitnya.
Selain prosedur perencanaan pulang, prosedur untuk hari kepulangan klien juga perlu untuk
diterapkan. Prosedur pada hari kepulangan klien adalah sebagai berikut (Potter dan Perry, 2005)
yaitu:
1. Biarkan klien dan keluarga bertanya atau berdiskusi tentang berbagai isu yang
berkaitan dengan perawatan di rumah.
2. Periksa perintah pulang dari dokter tentang resep, perubahan tindakan pengobatan,
atau alat-alat khusus yang diperlukaan.
3. Tentukan apakah klien atau keluarga telah mengatur transportasi untuk pulang ke
rumah.
4. Tawarkan bantuan ketika klien berpakaian dan mempersiapkan seluruh barang-barang
pribadinya untuk dibawa pulang. Berikan privasi bila diperlukan.
5. Periksa seluruh kamar mandi dan lemari bila ada barang klien yang masih tertinggal.
Carilah salinan daftar barang-barang berharga milik klien yang telah ditandatangani
dan minta satpam atau administrator yang tepat untuk mengembalikan barang-barang
berharga tersebut kepada klien. Hitung semua barang-barang berharga yang ada.
6. Berikan klien resep atau obat-obatan sesuai dengan pesan dokter. Periksa kembali
instruksi sebelumnya.
7. Hubungi bagian keuangan untuk menentukan apakah klien masih perlu membayar
sisa tagihan biaya. Atur klien dan keluarga untuk ke bagian keuangan tersebut.
8. Gunakan alat pengangkut barang untuk membawa barang-barang klien. Berikan kursi
roda untuk klien yang tidak bisa berjalan sendiri. Klien yang meninggalkan rumah
sakit dengan mobil ambulan akan dipindahkan dengan kereta dorong ambulan.
9. Bantu klien pindah ke kursi roda atau kereta dorong dengan menggunakan mekanika
tubuh dan teknik pemindahan yang benar. Iringi klien masuk ke dalam alat
transportasi.
10. Kunci roda kursi roda. Bantu klien pindah ke mobil atau alat transportasi lain. Bantu
keluarga memindahkan barang ke dalam kendaraan.
11. Kembali ke unit dan beritahukan bagian penerimaan atau bagian lain yang berwenang
mengenai pemulangan klien.
12. Catat pemulangan klien pada format ringkasan pulang.
13. Dokumentasikan status masalah kesehatan saat klien pulang.
DAFTAR PUSTAKA
Potter, P.A. & Perry, A.G. (2005). Buku ajar fundamental keperawatan: konsep, proses dan
praktik. Volume 1. Alih bahasa Yasmin Asih, et al. Editor edisi bahasa Indonesia Devi
Yulianti, Monica Ester. Edisi 4. Jakarta: EGC.
WHO. (2005). Pedoman perawatan pasien. Alih bahasa Monica Ester. editor edisi bahasa
Indonesia, Esty Wahyuningsih, Nike Budhi Subekti. Jakarta : EGC.