Anda di halaman 1dari 5

Surat terakhir

Pagi hari yang hangat di musim semi. Tukang pos datang menghantarkan
surat ke sebuah galeri foto dipusat kota meenvish. Galeri foto tersebut milik
seorang pria tampan asing bernama harrys khan. Harrys sedang asik melihat
foto-foto hasil karyanya yang di potret kemarin. Foto-foto tersebut akan di
publikasikan minggu depan. Harrys akan menunjukkan foto tersebut di pameran
foto perdananya.
Tidak seperti hari biasanya. harrys menerima sebuah surat. Surat
berwarna merah muda tersebut diikat dengan pita merah. Harry mengambil
surat itu dari kotak pos di depan galerinya. Lalu dia duduk dikursinya kembali
sambil membuka surat tersebut. Harrys membaca surat tersebut dengan
perlahan.
assalamualaikum, hai harrys apa kabar? Aku harap kamu baik-baik
disana. Sejujurnya aku bingung mau mengatakan apa sama kamu. Karena aku
tidak bisa menghubungimu 3 tahun ini. Aku selalu mencari tahu kabar
tentangmu tapi baru saat ini aku bisa menghubungimu. Rasanya sudah lama
sekali kita tidak bertemu. Aku ingin sekali menemuinu tapi aku tidak bisa. aku
ingin menyapamu seperti dulu. Kamu ingatkan? Setiap pagi dijendela itu. Kamu
selalu tersenyum setiap kali kita bertemu. Rasanya tidak ada pertemuan yang
tidak menyenangkan bagiku. aku ingin ke tempat itu. Bersamamu dan dia
memutar memori kita dulu. Rasanya menyenangkan jika mengingatnya lagi. Aku
selalu berharap kau menghubungiku. aku tahu rasanya tidak mungkin untukku
datang kesana. Namun, aku selalu bahagia bila mengingat tentangmu dan dia.
Aku berharap pertemuan lalu tidak terputus begitu saja. Tapi, sepertinya Allah
tidak mengizinkannya berjalan sesuai rencanaku. Dia membuat rencananya
lebih indah dari yang ku bayangkan. Aku berharap kau tidak melupakan memori
kita. Senang rasanya bisa mengenalmu harrys. Andai pertemuan kita bisa sejalan
yang ku rencanakan. Tapi, sepertinya tidak mungkin kan? Aku berharap kamu
selalu bahagia disana. Mengerjakan semua yang kamu senangi. Terima kasih
untuk semuanya. Memori yang kamu dan dia berikan padaku sungguh indah.
Harrys maaf, karena baru menghubungimu. Andai aku bisa lebih cepat mungkin
kita masih bisa bertemu.
Temanmu, shanoon
Harrys masih tidak percaya dengan surat yang dibacanya. Matanya masih
berkaca-kaca mengingat temannya itu. Memori yang dulu pernah ada kini
terulang lagi di otaknya. Seperti sebuah bayangan masalalu.
*4 tahun lalu
Seorang gadis berkerudung duduk di kursi kelas dekat jendela. Setiap hari
dia selalu datang ke sekolah lebih pagi dari murid lainnya. Menunggu dengan
tenang hingga satu persatu murid disekolah itu datang. Hingga saat yang
ditunggu tiba gadis itu berdiri dan memalingkan wajahnya kejendela. Lalu
dengan wajah tersenyum dan lambaian tangannya.
hai harrys , assalamualaikum .
waalaikumsalam . harrys menjawab sapaan temannyanya itu dengan
senyuman. Hampir setiap hari gadis itu melakukan hal yang sama setiap pagi.
Dia tidak pernah lupa untuk menyapa harrys. Tidak ada yang tahu kenapa gadis
itu selalu mengulang hal yang sama. Meski mendapat pandangan tidak
menyenangkan dari teman-temannya yang lain. Gadis itu tidak peduli.
Hari itu sangat cerah kami bertiga berencana untuk pergi ketaman kota.
Shanoon, harrys dan khanza , entah sejak kapan mereka menjadi teman akrab.
Namun, sejak itulah memori-memori indah mengisi hari-hari mereka.
Taman itu selalu saja ramai pengunjung. Namun, itu tidak menyurutkan
semangat mereka untuk bermain bersama. Tempat yang selalu mereka datangi
untuk melepas penat karena terlalu banyak belajar. Taman itu sangat indah
terletak di pusat kota manhaatan. Setiap sore banyak burung-burung datang ke
taman ini . banyak pengunjung yang sekedar berfoto dan memberi makan
burung-burung itu. Banyak juga yang menjadikannya tempat untuk mencari
nafkah. Tidak heran bila taman ini penuh dengan pedagang-pedagang kaki lima
yang menjajakan dagangannya pada pengunjung di sekitar taman.
kami bertiga selalu datang ke taman itu setiap kali kami merasa penat dan
butuh hiburan. Kami bertiga duduk dibawah pohon rindang untuk menutupi
badan kami dari teriknya matahari. Walaupun begitu udara di taman itu tetap
saja sejuk. Sambil bercakap-cakap dan sesekali bermain dengan burung-burung
disana.
*memori itulah yang sampai saat ini berputar di pikirannya. Bagaimana
mungkin shanoon temannya mengiriminya surat setelah 3 tahun tidak bertemu.
Harrys merasa marah pada dirinya sendiri. Bagaimana bisa dia melupakan
temannya sendiri. Teman yang mengisi memori-memori nya di masalalu.

Harrys berusaha untuk menghubungi shanoon. Mencari alamat dan no


telepon yang dapat di hubungi. Namun, semuanya sia-sia alamat surat yang
sampai padanya bukanlah alamat shanoon saat ini. Sudah ada orang lain yang
menempati rumah itu. Dan shanoon pun tidak diketahui keberadaannya.
Lalu harrys berusaha menghubungi khanza. Hingga akhirnya harrys
merencanakan pertemuannya dengan khanza. Pertemuannya yang pertama
dengan temannya itu setelah tiga tahun berpisah. Harrys berharap khanza tahu
keberadaan shanoon.

28 februari 2016,
Harrys menunggu di sebuah cafe kota manhattan. Dengan sebuah camera
ditangannya dia memotret banyak pemandangan indah di kota itu. Sambil
melihat-lihat foto yang dia ambil. Tiba-tiba ada suara yang mengagetkannya:
harrys assalamualaikum ya sadiqi(temanku)
Sambil memalingkan wajahnya dari kamera.

walaikumsalam khanza
apa kabar teman? Sudah lama tidak bertemu jawab harrys sambil
tersenyum.

alhamdulillah ya akhi kabarku sangat baik


sungguh suatu keajaiban aku bisa bertemu denganmu teman, rasanya sudah
sangat lama kita tidak berjumpa. Sekarang kau terlihat hebat harrys.
Sepertinya kau senang dengan pekerjaanmu saat ini.

ya sangat luarbiasa bisa bekerja pada pekerjaan yang kita senangi. Bagaimana
denganmu khanza apa yang sedang kau kerjakan saat ini?

hmm... aku sudah menjadi seorang ibu harrys, rasanya sangat cepat ya. Aku
sudah memiliki satu orang putri saat ini. Dia sedang menungguku di rumah.
Afwan aku tidak mengundangmu ke pesta penikahanku. Aku tidak bisa
menghubungimu dan tidak tahu bagaimana caranya. Namun, aku sangat
senang bisa melihatmu sekarang
ya khanza sungguh terlalu temanmu ini.akulah yang harus minta maaf
padamu, tidak memberi kabar pada siapapun soal kepindahanku, kuucapkan
selamat atas pernikahanmu khanza

ada apa harrys tiba-tiba saja kau menghubungiku aku tahu ada sesuatu yang
sangat penting ingin kau sampaikan padaku. Bukan hal mudah untuk bertemul
lagi denganmu seperti ini bukan. Apalagi kau sendiri yag
menghubungiku.dengan raut wajah berubah serius.

khanza temanku, tiba-tiba saja aku mendapatkan sebuah surat. Surat dari
shanoon, ketika aku membacanya aku mengingat memori kita lagi. Aku ingin
bertemu dengannya khanza. Mungkin sekedar melepas kangen kita.

ya harrys temanku sungguh tidak bisa untuk saat ini. Maafkan aku harrys
kukira dia masih menunggumu. Namun sepertinya dia tidak bisa bertahan lagi
dia sudah pergi harrys.dengan mata berkaca-kaca shanoon menjelaskannya.

pergi kemana khanza? Aku sungguh ingin bertemu dengannya. Pergi


ketempat itu lagi bersama-sama . itu yang dia tulis padaku.

harrys dia sudah pergi selama-lamanya sebulan yang lalu. Dirumah sakit
karena penyakit ataxia. Dia selalu menanyakanmu harrys. Dia berharap bisa
bertemu lagi denganmu. Dia selalu menulis memori-memori kita di bukunya
harrys dia takut tidak dapat mengingat memorinya lagi karena penyakitya. Aku
baru mengerti harrys dia selalu melakukan hal yang sama padamu setiap pagi
disekolah untuk memulihkan memorynya. Dia selalu ingin melihatmu
tersenyum harrys. Aku tidak tahu awalnya karena shanoon tidak pernah cerita
padaku tentang penyakitnya.sambil meneteskan air mata yang sudah dari tadi
tertahan.

Tidak terasa air mata pun jatuh dari mata harrys. Betapa menyesal dirinya
karena dia sudah tidak dapat bertemu dengan shanoon lagi. Harrys terdiam
seribu bahasa entah apa yang dirasakannya saat ini. Sedih, marah, kecewa
semuanya bercampur jadi satu. Lalu, khanza memberikan sebuah surat kepada
harry surat yang tidak asing baginya, surat yang diterimanya sebulan yg lalu.

harrys ini surat terakhirnya untukmu. Shanoon percaya kau akan datang
mencarinya. Dia menitipkan surat ini padaku. Harrys mengambil surat itu dan
membacanya saat itu juga. Harrys sudah tidak tahu lagi harus berbuat apa.
assalamualaikum harrys, aku senang kau datang mencariku. Aku tahu kau
pasti datang. Ketika kau membaca surat ini mungkin kita sudah tidak bisa
bertemu lagi. Maaf kan aku ... tidak bisa menyapamu seperti dulu. Tidak bisa
bermain bersama di tempat itu. Tapi tidak usah khawatir, aku akan bisa
melihatmu dari sana. Menyapamu tanpa membuatmu lelah tersenyum
untukku harrys. Dan aku tidak akan lupa senyuman itu. Aku tidak akan lupa lagi
harrys. Ya karena Allah membuatku tetap ingat disana... benarkan harrys. Kau
selalu bilang padaku Bahwa Allah selalu merencanakan sesuatu yang indah.
Aku percaya itu. Aku bersyukur Dia mempertemukan kita harrys . membuat
kita menjadi teman. Aku pikir rencanaku akan berjalan sesuai yang ku inginkan.
Namun, Allah membuatnya mudah bagiku. aku tidak perlu lagi menulis
memory kita di bukuku. Karena aku akan mengingat itu untuk selamanya.
Terima kasih untuk senyum itu. Aku tahu membuatmu lelah setiap pagi. Tapi
aku tidak dapat menggambarkan dan menuliskannya di bukuku. Jadi itu
kulakukan setiap hari padamu. Terimakasi karena tidak bosan menjawab
sapaanku. Terimakasih untuk semuanya teman. Aku tidak akan melupakan
memori kita.
Temanmu, shanoon

Surat itu akan selalu tersimpan dalam memori harrys. bagaimanapun shanoon
dan khanza pernah mengisi memorinya dimasa lalu. Dan memori itu akan terus
terekam di ingatan harrys. Harrys sadar bahwa kamera terpenting dalam
hidupnya adalah ingatannya. Semua memori indah yang terekam dimasa lalu
akan tersimpan rapi di ingatannya. Dan akan selalu terbayang jika iya ingin
memutarnya kembali.

Anda mungkin juga menyukai