METODE PELAKSANAAN
Pada dasarnya metode pelaksanaan Pekerjaan Pembuatan Landscape, dapat dipelajari pada
Spesifikasi Teknis, namun untuk detailnya dapat digambarkan secara rinci untuk kondisi dan
situasi dilapangan sebagai gambaran ketika pelaksanaan pekerjaan.
Kegiatan Umum.
Cakupan kegiatan mobilisasi yang diperlukan dalam kontrak tergantung pada jenis dan volume
pekerjaan yang harus dilaksanakan, sebagaimana disyaratkan dalam dokumen kontrak, sebagai
mana ketentuan sebagai berikut:
a. Ketentuan mobilisasi
1. Penyewaan atau pembelian sebidang tanah untuk base camp kontraktor dan kegiatan
pelaksanaan.
2. Mobilisasi kepala pelaksana (Site Manager), staf pelaksana dan pekerja, yang memenuhi
jaminan kualifikasi menurut cakupan pekerjaannya (bidang Sipil / Arsitektur).
3. Mobilisasi dan pemasangan peralatan sesuai dengan daftar peralatan yang tercantum dalam
penawaran.
4. Pembuatan kantor lapangan dan fasilitas untuk direksi pekerjaan.
5. Penyediaan dan pemeliharaan fasilitas pengendalian mutu, harus memenuhi ketentuan yang
disyaratkan dalam seksi 1.4 spesifikasi, bersama dengan peralatan laboratorium.
b. Pekerjaan lain yang berkaitan
1. Syarat-syart kontrak
Sesuai dengan dukumen kontrak yang diberikan.
2. Kantor direksi dan fasilitasnya
Kontraktor wajib membuat kantor direksi besrta fasilitasnya sesuai dengan persyaratan yang
tercantum dalam dukumen kontrak dan volume pada mobilisasi.
3. Rekayasa lapangan
Melakukan pengukuran bersama guna menghasilkan data yang akurat sesuai dilapangan, dan
membandingkannya dengan daftar kuantitas dalam dukumen kontrak,
4. Jadwal pelaksanaan
Membuat jadwal pelaksanaan pekerjaan yang sistimatis dan akuarat sebagai panduan ketika
pekerjaan berlangsung, dan sebagai kontrol bila terjadi hambatan serta keterlambatan, dengan
waktu pelaksanaan pekerjaan direncanakan selama 45 (Empat puluh Lima) hari kalender.
5. Pekerjaan pembersihan
Melaksanakan pembersihan diseputar lokasi pekerjaan agar terlihat rapi dan terbuka serta dapat
dilihat langsung oleh masyarakat yang melintas dilokasi.
c. Periode/program mobilisasi
1. Mobilisasi dari seluruh mata pekerjaan yang terdaftar dalam seksi ini harus diselesaikan dalam
waktu 7 hari terhitung mulai tanggal mulai kerja (SPMK).
2. Kontraktor harus menyerahkan kepada direksi pekerjaan program mobilisasi menurut detil,
dan waktu yang disyaratkan dalam spesifikasi teknis.
3. Dalam waktu 7 hari setelah penandatanganan kontrak kontraktor harus melaksanakan rapat pra
pelaksanaan (PCM).
4. Dalam waktu 14 hari setelah PCM kontarktor harus menyerahkan program mobilisasi, jadwal
kemajuan pelaksanaan kepada direksi pekerjaan untuk diminta persetujuan.
5. Semua ketentuan-ketentuan harus mengacu pada dokumen kontrak dan spesifikasi teknis.
Kegiatan Pekerjaan Utama
Kegiatan pekerjaan utama dilaksanakan setelah kegiatan mobilisasi selesai, dan pihak pengguna
jasa sudah menerbitkan surat perintah mualai kerja (SPMK), serta setelah masa persiapan
dianggap sudah memenuhi persyaratan.
Dengan uraian pekerjaan sebagai berikut :
1) Pekerjaan persiapan
2) Pekerjaan Tanah Pondasi
a. Pekerjaan Galian Tanah Biasa
b. Pekerjaan Urugan Tanah Biasa
c. Pekerjaan Galian Tanah Konstruksi
d. Pekerjaan Beton Struktur
e. Pekerjaan Baja Tulangan U24 polos
f. Pekerjaan Pasangan Batu
I. Pekerjaan Persiapan
Yang dimaksud dalam pekerjaan persiapan ini, yaitu pekerjaan pengukuran dan pasang
bouplank, dilaksanakan sesuai urutannya, dimulai dengan pembersihan areal kerja, dan
dilaksanakan pengukuran dengan alat ukur, untuk menentukan peil dari bangunan yang akan
dibangun, selanjutnya dipasang bouplank.
termasuk Pemasangan Papan Nama Proyek, dipasang pada tempat yang mudah di lihat, dengan
tulisan yang dapat dibaca secara jelas dengan memuat data data proyek antara lain, Nama
pekerjaan, Nilai pekerjaan dan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan.
Pekerjaan persiapan juga termasuk menyediakan sejumlah obat-obatan dan perlengkapan medis
menurut syarat-syarat pertolongan pertama pada kecelakaan (PPPK) dalam keadaan siap pakai
dan harus tetap tersedia dilapangan, menyiapakan peralatan dan perlengkapan keselamatan kerja
bagi semua pekerja yang ada di lokasi pekerjaan.
Segala hal yang menyangkut jaminan social keselamatan kerja, diberikan oleh kontraktor sesuai
dengan peraturan dan perundang undangan yang berlaku, dan kontraktor menyelenggarakan
program Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK) kepada semua karyawan dan pekerja
sesuai Peraturan Pemerintah.
Sebelum melaksanakan pekerjaan Beton, Pihak Kontraktor membuat sampel untuk pengujian
Mix Design, untuk menentukan campuran yang sesuai dan akan dipergunakan termasuk
pengujian Slump Test dan juga kuat tekan beton.
Setiap pengecoran/hari diambil sampel (dalam kubus 15 x 15 cm) minimal 3 bh pada tiap tiap
item pekerjaan beton yang dilaksanakan untuk mengontrol mutu beton yang akan dilaksanakan,
sampel sampel tersebut diuji di laboratorium / tempat pengujian yang mendapat lisensi PBI,
dengan tahapan yang telah ditentukanPengujian kuat tekan
Kontraktor harus melaksanakan tidak kurang dari satu pengujian kuat tekan untuk setiap 60
meter kubik beton yang dicor dan dalam segala hal tidak kurang dari satu pengujian untuk setiap
mutu beton dan untuk setiap jenis komponen struktur yang dicor terpisah dari setiap pengecoran.
Setiap pengujian harus minimum mencakup 4 benda uji, pertama pembebanan kuat tekan
sesudah 3 hari, 7 hari, 14 hari, dan 28 hari.
Karena waktu dalam pelaksanaan ini sangat singkat, maka untuk pelaksanaan setiap jenis
pekerjaan beton dilakukan serentak sehingga untuk pemakaian bekisting / acuan hanya dipakai
satu kali, sebagai contoh untuk pelaksanaan pekerjaan kolom, tidak harus menunggu bekisting
dibuka baru pekerjaan balok dilaksanakan, namun walaupun belum dibuka pekerjaan balok
sudah bisa dikerjakan.
Untuk kuda kuda atau perancah pelaksanaan pekerjaan yang cukup tinggi, dipakai scalfolding
yang telah disiapkan oleh kontraktor pelaksana.