Anda di halaman 1dari 4

Josephine Claudia Sirait

NIM : 112016354

1. Fisura palpebra

Fissura palpebra adalah ruang ellips diantara kedua palpebra yang dibuka. Normalnya fissura
palpebra memiliki lebar 9 mm. Fissura ini berakhir di kanthus medialis dan lateralis. Kanthus
lateralis kira-kira 0,5 cm dari tepian lateral orbita dan membentuk sudut tajam. Kanthus
medialis lebih elliptic dan mengelilingi lakuna lakrimalis.

2. Anel test

Tes Anel adalah tes yang dilakukan untuk melihat patensi ductus lakrimalis. Tes ini
dilakukan dengan cara memasukkan jarum tumpul ke punctum lakrimalis ke dalam saccus
lakrimalis, kemudian disemprotkan larutan garam fisiologis (NaCl). Lalu tanyakan apakah
pasien merasakan sesuatu dan pada tenggorokan pasien lihat apakah terlihat reaksi menelan
setelah semprotan garam fisiologis. Tes anel bernilai positif bila ada rasa asin di tenggorokan,
dan tes anel bernilai negatif bila tidak ada asin. Tes anel negatif berarti terdapat patensi pada
duktus nasolakrimalis.

3. Teknik teknik pteryplasty


- Bare sclera : tidak ada jahitan atau jahitan, benang absorbable digunakan untuk
melekatkan konjungtiva ke sklera di depan insersi tendon rektus. Meninggalkan suatu
daerah sklera yang terbuka.
- Simple closure : tepi konjungtiva yang bebas dijahit bersama (efektif jika hanya defek
konjungtiva sangat kecil).
- Sliding flaps : suatu insisi bentuk L dibuat sekitar luka kemudian flap konjungtiva
digeser untuk menutupi defek.
- Rotational flap : insisi bentuk U dibuat sekitar luka untuk membentuk lidah
konjungtiva yang dirotasi pada tempatnya.
- Conjunctival graft : suatu free graft biasanya dari konjungtiva superior, dieksisi sesuai
dengan besar luka dan kemudian dipindahkan dan dijahit.
- Amnion membrane transplantation : mengurangi frekuensi rekuren pterygium,
mengurangi fibrosis atau skar pada permukaan bola mata dan penelitian baru
mengungkapkan menekan TGF- pada konjungtiva dan fibroblast pterygium.
Pemberian mytomicin C dan beta irradiation dapat diberikan untuk mengurangi
rekuren tetapi jarang digunakan.

4. Sensibilitas kornea

Uji sensibilitas kornea adalah uji untuk menilai fungsi saraf trigeminus kornea. Biasanya
digunakan Untuk mengetahui keadaan sensibilitas kornea yang berkaitan dengan penyakit
mata akibat kelainan saraf trigeminus oleh herpes zooster ataupun akibat gangguan ujung
saraf sensibel kornea oleh infeksi herpes simpleks. Caranya dengan meminta penderita
melihat jauh ke depan. Kemudian dirangsang dengan kapas basah dari bagian lateral kornea.
Bila terdapat refleks mengedip, rasa sakit atau mata berair berarti fungsi saaraf trigeminus
dan fasial baik.

Pengukuran sensibilitas kornea penting untuk mendiagnosis, monitoring, dan prognosis


kornea dan penyakit sistemik yang melibatkan nervus siliaris. Sensibilitas kornea dapat
terpengaruh oleh antara lain, umur, warna iris, adanya arkus senilis, menstruasi, kehamilan,
dan pemakaian obat topical anti inflamasi nonsteroid.

Pemeriksaan sensibilitas kornea menggunakan dua alat ukur yaitu estesiometer dan kapas
pilin. Estesiometer mempunyai nilai kuantitatif sehingga hasil pengukuran tampak gradasinya
dan mudah untuk dianalisa, tetapi tidak tahu nilai berapa yang dianggap positif dan nilai
berapa yang dianggap negative. Sedangkan menggunakan kapas pilin hanya mempunyai nilai
kualitatif yaitu positif atau negative tetapi dapat diketahui gradasinya. Penggabungan kedua
alat ukur tersebut dapat menghasilkan nilai kualitatif dan kuantitatif.

5. Hifema
Hifema adalah suatu keadaan dimana adanya darah dalam bilik mata depan.

Berdasarkan penyebabnya, dapat dibagi menjadi:

- Hifema traumatik adalah hifema akibat trauma tumpul yang merobek pembuluh
darah iris atau badan siliar,
- Hifema iatrogenik adalah hifema yang timbul dan merupakan komplikasi dari proses
medis, seperti proses pembedahan. Hifema jenis ini dapat terjadi intraoperatif maupun
postoperatif.
- Hifema spontan adalah perdarahan bilik mata depan akibat adanya proses
neovaskularisasi, neoplasma, maupun adanya gangguan hematologi.

Grade hifema:

- Grade I : darah mengisi kurang dari sepertiga Kamera Okuli Anterior


- Grade II : darah mengisi sepertiga hingga setengah Kamera Okuli Anterior
- Grade III : darah mengisi lebih dari setengah Kamera Okuli Anterior
- Grade IV : darah memenuhi seluruh Kamera Okuli Anterior

Penatalaksanaan hifema:

- Membatasi aktivitas pasien


- Pasien tidur dengan melakukan elevasi kepala 30-45o. Adapun maksud dari elevasi
kepala adalah untuk membuat darah mengumpul di bagian inferior dari COA dan
tidak menghalangi tajam penglihatan. Posisi ini juga mempermudah dalam evaluasi
harian COA tentang resorpsi hifema sehingga dapat menunjukkan kemajuan
pengobatan. Selain itu posisi ini merupakan posisi optimal dalam mencegah kontak
sel-sel darah merah dengan kornea.
- Pemberian analgesik, apabila dirasakan nyeri dapat diberikan asetaminofen.
- Pemberian agen antifibrinolitik seperti asam traneksamat oral untuk menghentikan
pendarahan dan mengurangi risiko perdarahan ulang.

6. Shadow test

Shadow test digunakan untuk mengetahui derajat kekeruhan lensa mata. Teknik pemeriksaan
ini menggunakan pen light dengan disinarkan pada pupil membuat sudut 450 dengan dataran
iris. Semakin sedikit lensa keruh pada bagian posterior maka makin besar bayangan iris pada
lensa yang keruh. Sedang makin tebal kekeruhan lensa makin kecil bayangan iris pada lensa
yang keruh.

Penilaian pemeriksaan shadow test :

- shadow test + : bila bayangan iris pada lensa terlihat besar dan letaknya jauh terhadap
pupil berarti lensa belum keruh seluruhnya, ini terjadi pada katarak imatur.
- shadow test - : bila bayangan iris pada lensa kecil dan dekat terhadap pupil berarti
lensa sudah keruh seluruhnya, ini terjadi pada katarak matur.

Anda mungkin juga menyukai

  • OMSK_65Tahun
    OMSK_65Tahun
    Dokumen24 halaman
    OMSK_65Tahun
    Muhammad Ghilman Nurizzan
    Belum ada peringkat
  • SEPSIS NEONATORUM
    SEPSIS NEONATORUM
    Dokumen13 halaman
    SEPSIS NEONATORUM
    rantiadriani
    Belum ada peringkat
  • Diskusi Forensik
    Diskusi Forensik
    Dokumen24 halaman
    Diskusi Forensik
    Widi Mas Gunanthi
    Belum ada peringkat
  • REFERAT - Ulkus Genitalia
    REFERAT - Ulkus Genitalia
    Dokumen22 halaman
    REFERAT - Ulkus Genitalia
    Flora Ratu Putribunda
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Reading Treatment BPPV
    Jurnal Reading Treatment BPPV
    Dokumen15 halaman
    Jurnal Reading Treatment BPPV
    SusiTan
    Belum ada peringkat
  • CARPAL TUNNEL
    CARPAL TUNNEL
    Dokumen27 halaman
    CARPAL TUNNEL
    Nancy Jeanette
    Belum ada peringkat
  • Cara Menangani Fraktur Terbuka dan Tertutup
    Cara Menangani Fraktur Terbuka dan Tertutup
    Dokumen2 halaman
    Cara Menangani Fraktur Terbuka dan Tertutup
    Indah Kartika Sari
    Belum ada peringkat
  • FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA
    FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA
    Dokumen9 halaman
    FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA
    Odilia Maria
    Belum ada peringkat
  • Pemeriksaan Fisik Bedah Plastik
    Pemeriksaan Fisik Bedah Plastik
    Dokumen14 halaman
    Pemeriksaan Fisik Bedah Plastik
    Naily Hosen
    Belum ada peringkat
  • Penyakit Kulit Kelompok 3
    Penyakit Kulit Kelompok 3
    Dokumen129 halaman
    Penyakit Kulit Kelompok 3
    NONA
    Belum ada peringkat
  • Pemeriksaan Leher
    Pemeriksaan Leher
    Dokumen10 halaman
    Pemeriksaan Leher
    Riana Liza
    Belum ada peringkat
  • Malunion Tibia Lapsus Bedah
    Malunion Tibia Lapsus Bedah
    Dokumen38 halaman
    Malunion Tibia Lapsus Bedah
    Satrio Utomo Ginanjar
    Belum ada peringkat
  • SEPSISNEONATORUM
    SEPSISNEONATORUM
    Dokumen29 halaman
    SEPSISNEONATORUM
    Enggar Gumelar
    Belum ada peringkat
  • Family Folder Hipertensi Oni
    Family Folder Hipertensi Oni
    Dokumen19 halaman
    Family Folder Hipertensi Oni
    Purna Adi Putra
    Belum ada peringkat
  • ULKUS GENITAL
    ULKUS GENITAL
    Dokumen35 halaman
    ULKUS GENITAL
    Anonymous HAbhRTs2Tf
    Belum ada peringkat
  • Kolik Abdomen
    Kolik Abdomen
    Dokumen7 halaman
    Kolik Abdomen
    Ayu Rahmi AMy
    100% (1)
  • Anatomi Penis Dan Uretra
    Anatomi Penis Dan Uretra
    Dokumen5 halaman
    Anatomi Penis Dan Uretra
    Febry Setiawan
    Belum ada peringkat
  • Perdarahan Saluran Cerna Bagian Bawah
    Perdarahan Saluran Cerna Bagian Bawah
    Dokumen37 halaman
    Perdarahan Saluran Cerna Bagian Bawah
    Ari Wibowo Kasta
    100% (1)
  • Abortus & Pembunuhan Anak Sendiri
    Abortus & Pembunuhan Anak Sendiri
    Dokumen38 halaman
    Abortus & Pembunuhan Anak Sendiri
    Wijaya X Putri
    Belum ada peringkat
  • Perbedaan Sprain Dan Strain Dalam
    Perbedaan Sprain Dan Strain Dalam
    Dokumen7 halaman
    Perbedaan Sprain Dan Strain Dalam
    irwan
    Belum ada peringkat
  • Selulitis Orbita
    Selulitis Orbita
    Dokumen26 halaman
    Selulitis Orbita
    dika316
    Belum ada peringkat
  • Dermatofitosis Komprehensif
    Dermatofitosis Komprehensif
    Dokumen3 halaman
    Dermatofitosis Komprehensif
    zakiulfuad
    Belum ada peringkat
  • PEMERIKSAAN LEHER
    PEMERIKSAAN LEHER
    Dokumen78 halaman
    PEMERIKSAAN LEHER
    gustiende
    Belum ada peringkat
  • MI-UTERI REVIEW
    MI-UTERI REVIEW
    Dokumen16 halaman
    MI-UTERI REVIEW
    Aznah Hasnah
    Belum ada peringkat
  • Inspeksi Genitalia
    Inspeksi Genitalia
    Dokumen2 halaman
    Inspeksi Genitalia
    Tyas Fibri Pangestika
    Belum ada peringkat
  • LUKA
    LUKA
    Dokumen10 halaman
    LUKA
    injoell
    Belum ada peringkat
  • Status Anak
    Status Anak
    Dokumen10 halaman
    Status Anak
    RickyBotun
    Belum ada peringkat
  • Hidrokel
    Hidrokel
    Dokumen20 halaman
    Hidrokel
    Nina Fauzia
    Belum ada peringkat
  • Pinsip Penatalaksanaan Fraktur
    Pinsip Penatalaksanaan Fraktur
    Dokumen19 halaman
    Pinsip Penatalaksanaan Fraktur
    Nanda Yp
    100% (1)
  • Jurnal Urogin - En.id
    Jurnal Urogin - En.id
    Dokumen5 halaman
    Jurnal Urogin - En.id
    Bernas Arion Napitupulu
    Belum ada peringkat
  • Polip Hidung
    Polip Hidung
    Dokumen18 halaman
    Polip Hidung
    Hosanaa
    Belum ada peringkat
  • Polikistik Ginjal
    Polikistik Ginjal
    Dokumen46 halaman
    Polikistik Ginjal
    Rizky Indah Soraya
    Belum ada peringkat
  • Anatomi Mata Posterior
    Anatomi Mata Posterior
    Dokumen7 halaman
    Anatomi Mata Posterior
    Mustain Komarullah
    Belum ada peringkat
  • Laporan Lumbal Stenosis
    Laporan Lumbal Stenosis
    Dokumen20 halaman
    Laporan Lumbal Stenosis
    AdheSugiartha
    100% (1)
  • Skin Graft
    Skin Graft
    Dokumen8 halaman
    Skin Graft
    Astri Hapsari
    Belum ada peringkat
  • Fraktur Clavicula
    Fraktur Clavicula
    Dokumen34 halaman
    Fraktur Clavicula
    Indah Arista
    100% (1)
  • LAPSUS I Fraktur Clavicula
    LAPSUS I Fraktur Clavicula
    Dokumen22 halaman
    LAPSUS I Fraktur Clavicula
    Aden Dhen
    Belum ada peringkat
  • Tumor Ganas Kulit
    Tumor Ganas Kulit
    Dokumen42 halaman
    Tumor Ganas Kulit
    Erika Agustina Kasdjono
    Belum ada peringkat
  • Fraktur Femur
    Fraktur Femur
    Dokumen20 halaman
    Fraktur Femur
    Novriefta Nugraha
    Belum ada peringkat
  • DVI IDENTIFIKASI
    DVI IDENTIFIKASI
    Dokumen18 halaman
    DVI IDENTIFIKASI
    Like Olivia
    Belum ada peringkat
  • Cara Mengatasi Torsio Testis
    Cara Mengatasi Torsio Testis
    Dokumen11 halaman
    Cara Mengatasi Torsio Testis
    flora_viola9338
    Belum ada peringkat
  • Scrotal Mass
    Scrotal Mass
    Dokumen50 halaman
    Scrotal Mass
    Rotuahdo Saragih
    Belum ada peringkat
  • DD Hemoroid
    DD Hemoroid
    Dokumen2 halaman
    DD Hemoroid
    Fitri Debora Haha
    Belum ada peringkat
  • Invaginasi
    Invaginasi
    Dokumen18 halaman
    Invaginasi
    Georgius Rudolf Alponso
    Belum ada peringkat
  • Dislokasi Habitual Pada Patella
    Dislokasi Habitual Pada Patella
    Dokumen24 halaman
    Dislokasi Habitual Pada Patella
    fitriani
    100% (1)
  • CASE REPORT KONJUNGTIVITIS Giri
    CASE REPORT KONJUNGTIVITIS Giri
    Dokumen23 halaman
    CASE REPORT KONJUNGTIVITIS Giri
    Giri Mahesa Putra Zatnika
    Belum ada peringkat
  • Sirosis Hati
    Sirosis Hati
    Dokumen2 halaman
    Sirosis Hati
    Silvia Vamella
    Belum ada peringkat
  • Kolesistitis
    Kolesistitis
    Dokumen19 halaman
    Kolesistitis
    Ilfah Rahma Yufitrah
    Belum ada peringkat
  • Trauma Saluran Kemih-Dikonversi
    Trauma Saluran Kemih-Dikonversi
    Dokumen27 halaman
    Trauma Saluran Kemih-Dikonversi
    Alisya Nadhilah
    Belum ada peringkat
  • Referat Kegawatdaruratan Pada Penis
    Referat Kegawatdaruratan Pada Penis
    Dokumen24 halaman
    Referat Kegawatdaruratan Pada Penis
    Kevin
    Belum ada peringkat
  • Kelainan Penis
    Kelainan Penis
    Dokumen35 halaman
    Kelainan Penis
    Vincentius Dennis Afianto
    Belum ada peringkat
  • Torsio Apendiks Testis PDF
    Torsio Apendiks Testis PDF
    Dokumen3 halaman
    Torsio Apendiks Testis PDF
    Harest Fauzi
    Belum ada peringkat
  • Laporan Kasus Bedah Ortopedi
    Laporan Kasus Bedah Ortopedi
    Dokumen37 halaman
    Laporan Kasus Bedah Ortopedi
    Cindy S Berlian
    Belum ada peringkat
  • HIDROCELE TESTIS
    HIDROCELE TESTIS
    Dokumen36 halaman
    HIDROCELE TESTIS
    ViniFortunata
    Belum ada peringkat
  • Referat GNAPS
    Referat GNAPS
    Dokumen24 halaman
    Referat GNAPS
    takul_us
    Belum ada peringkat
  • PCOS Makalah Josa
    PCOS Makalah Josa
    Dokumen23 halaman
    PCOS Makalah Josa
    Josa Anggi Pratama
    Belum ada peringkat
  • KORIOKARSINOMA
    KORIOKARSINOMA
    Dokumen23 halaman
    KORIOKARSINOMA
    skybluedugs
    Belum ada peringkat
  • Pemeriksaan Eksternal Mata
    Pemeriksaan Eksternal Mata
    Dokumen6 halaman
    Pemeriksaan Eksternal Mata
    septikale
    Belum ada peringkat
  • Pemeriksaan Optamologi
    Pemeriksaan Optamologi
    Dokumen13 halaman
    Pemeriksaan Optamologi
    RivaAmbardinaPradita
    Belum ada peringkat
  • PF Nervus Cranialis
    PF Nervus Cranialis
    Dokumen15 halaman
    PF Nervus Cranialis
    Destiyana Chika Claritha
    Belum ada peringkat
  • Matamu
    Matamu
    Dokumen1 halaman
    Matamu
    Anonymous HLzd5nVdx2
    Belum ada peringkat
  • Matamu
    Matamu
    Dokumen1 halaman
    Matamu
    Anonymous HLzd5nVdx2
    Belum ada peringkat
  • Matamu
    Matamu
    Dokumen1 halaman
    Matamu
    Anonymous HLzd5nVdx2
    Belum ada peringkat
  • Matamu
    Matamu
    Dokumen1 halaman
    Matamu
    Anonymous HLzd5nVdx2
    Belum ada peringkat
  • Josephine Case 1 Speech Delay
    Josephine Case 1 Speech Delay
    Dokumen52 halaman
    Josephine Case 1 Speech Delay
    Anonymous HLzd5nVdx2
    Belum ada peringkat
  • Matamu
    Matamu
    Dokumen1 halaman
    Matamu
    Anonymous HLzd5nVdx2
    Belum ada peringkat
  • Matamu
    Matamu
    Dokumen1 halaman
    Matamu
    Anonymous HLzd5nVdx2
    Belum ada peringkat
  • Matamu
    Matamu
    Dokumen1 halaman
    Matamu
    Anonymous HLzd5nVdx2
    Belum ada peringkat
  • Matamu
    Matamu
    Dokumen1 halaman
    Matamu
    Anonymous HLzd5nVdx2
    Belum ada peringkat
  • Matamu
    Matamu
    Dokumen1 halaman
    Matamu
    Anonymous HLzd5nVdx2
    Belum ada peringkat
  • Matamu
    Matamu
    Dokumen1 halaman
    Matamu
    Anonymous HLzd5nVdx2
    Belum ada peringkat
  • Matamu
    Matamu
    Dokumen1 halaman
    Matamu
    Anonymous HLzd5nVdx2
    Belum ada peringkat
  • Matamu
    Matamu
    Dokumen1 halaman
    Matamu
    Anonymous HLzd5nVdx2
    Belum ada peringkat
  • Matamu
    Matamu
    Dokumen1 halaman
    Matamu
    Anonymous HLzd5nVdx2
    Belum ada peringkat
  • Matamu
    Matamu
    Dokumen1 halaman
    Matamu
    Anonymous HLzd5nVdx2
    Belum ada peringkat
  • Matamu
    Matamu
    Dokumen1 halaman
    Matamu
    Anonymous HLzd5nVdx2
    Belum ada peringkat
  • Matamu
    Matamu
    Dokumen1 halaman
    Matamu
    Anonymous HLzd5nVdx2
    Belum ada peringkat
  • Matamu
    Matamu
    Dokumen1 halaman
    Matamu
    Anonymous HLzd5nVdx2
    Belum ada peringkat
  • Matamu
    Matamu
    Dokumen1 halaman
    Matamu
    Anonymous HLzd5nVdx2
    Belum ada peringkat
  • Dapus
    Dapus
    Dokumen1 halaman
    Dapus
    Anonymous HLzd5nVdx2
    Belum ada peringkat
  • Matamu
    Matamu
    Dokumen1 halaman
    Matamu
    Anonymous HLzd5nVdx2
    Belum ada peringkat
  • Matamu
    Matamu
    Dokumen1 halaman
    Matamu
    Anonymous HLzd5nVdx2
    Belum ada peringkat
  • Matamu
    Matamu
    Dokumen1 halaman
    Matamu
    Anonymous HLzd5nVdx2
    Belum ada peringkat
  • Matamu
    Matamu
    Dokumen1 halaman
    Matamu
    Anonymous HLzd5nVdx2
    Belum ada peringkat
  • Matamu
    Matamu
    Dokumen1 halaman
    Matamu
    Anonymous HLzd5nVdx2
    Belum ada peringkat
  • Matamu
    Matamu
    Dokumen1 halaman
    Matamu
    Anonymous HLzd5nVdx2
    Belum ada peringkat
  • Matamu
    Matamu
    Dokumen1 halaman
    Matamu
    Anonymous HLzd5nVdx2
    Belum ada peringkat
  • Matamu
    Matamu
    Dokumen1 halaman
    Matamu
    Anonymous HLzd5nVdx2
    Belum ada peringkat
  • Matamu
    Matamu
    Dokumen1 halaman
    Matamu
    Anonymous HLzd5nVdx2
    Belum ada peringkat
  • Matamu
    Matamu
    Dokumen1 halaman
    Matamu
    Anonymous HLzd5nVdx2
    Belum ada peringkat