NIM : 112016354
1. Fisura palpebra
Fissura palpebra adalah ruang ellips diantara kedua palpebra yang dibuka. Normalnya fissura
palpebra memiliki lebar 9 mm. Fissura ini berakhir di kanthus medialis dan lateralis. Kanthus
lateralis kira-kira 0,5 cm dari tepian lateral orbita dan membentuk sudut tajam. Kanthus
medialis lebih elliptic dan mengelilingi lakuna lakrimalis.
2. Anel test
Tes Anel adalah tes yang dilakukan untuk melihat patensi ductus lakrimalis. Tes ini
dilakukan dengan cara memasukkan jarum tumpul ke punctum lakrimalis ke dalam saccus
lakrimalis, kemudian disemprotkan larutan garam fisiologis (NaCl). Lalu tanyakan apakah
pasien merasakan sesuatu dan pada tenggorokan pasien lihat apakah terlihat reaksi menelan
setelah semprotan garam fisiologis. Tes anel bernilai positif bila ada rasa asin di tenggorokan,
dan tes anel bernilai negatif bila tidak ada asin. Tes anel negatif berarti terdapat patensi pada
duktus nasolakrimalis.
4. Sensibilitas kornea
Uji sensibilitas kornea adalah uji untuk menilai fungsi saraf trigeminus kornea. Biasanya
digunakan Untuk mengetahui keadaan sensibilitas kornea yang berkaitan dengan penyakit
mata akibat kelainan saraf trigeminus oleh herpes zooster ataupun akibat gangguan ujung
saraf sensibel kornea oleh infeksi herpes simpleks. Caranya dengan meminta penderita
melihat jauh ke depan. Kemudian dirangsang dengan kapas basah dari bagian lateral kornea.
Bila terdapat refleks mengedip, rasa sakit atau mata berair berarti fungsi saaraf trigeminus
dan fasial baik.
Pemeriksaan sensibilitas kornea menggunakan dua alat ukur yaitu estesiometer dan kapas
pilin. Estesiometer mempunyai nilai kuantitatif sehingga hasil pengukuran tampak gradasinya
dan mudah untuk dianalisa, tetapi tidak tahu nilai berapa yang dianggap positif dan nilai
berapa yang dianggap negative. Sedangkan menggunakan kapas pilin hanya mempunyai nilai
kualitatif yaitu positif atau negative tetapi dapat diketahui gradasinya. Penggabungan kedua
alat ukur tersebut dapat menghasilkan nilai kualitatif dan kuantitatif.
5. Hifema
Hifema adalah suatu keadaan dimana adanya darah dalam bilik mata depan.
- Hifema traumatik adalah hifema akibat trauma tumpul yang merobek pembuluh
darah iris atau badan siliar,
- Hifema iatrogenik adalah hifema yang timbul dan merupakan komplikasi dari proses
medis, seperti proses pembedahan. Hifema jenis ini dapat terjadi intraoperatif maupun
postoperatif.
- Hifema spontan adalah perdarahan bilik mata depan akibat adanya proses
neovaskularisasi, neoplasma, maupun adanya gangguan hematologi.
Grade hifema:
Penatalaksanaan hifema:
6. Shadow test
Shadow test digunakan untuk mengetahui derajat kekeruhan lensa mata. Teknik pemeriksaan
ini menggunakan pen light dengan disinarkan pada pupil membuat sudut 450 dengan dataran
iris. Semakin sedikit lensa keruh pada bagian posterior maka makin besar bayangan iris pada
lensa yang keruh. Sedang makin tebal kekeruhan lensa makin kecil bayangan iris pada lensa
yang keruh.
- shadow test + : bila bayangan iris pada lensa terlihat besar dan letaknya jauh terhadap
pupil berarti lensa belum keruh seluruhnya, ini terjadi pada katarak imatur.
- shadow test - : bila bayangan iris pada lensa kecil dan dekat terhadap pupil berarti
lensa sudah keruh seluruhnya, ini terjadi pada katarak matur.