Format Pengkajian Keluarga Berdasarkan Teori Friedman
Format Pengkajian Keluarga Berdasarkan Teori Friedman
BAB 3
ANALISA KASUS
Kasus
Seorang perempuan berumur 68 tahun tinggal bersama keluarganya, klien
mengalami fraktur panggul 2 tahun yang lalu sehingga berjalan dengan pincang
sambil berpegangan pada dinding sekitarnya. Hasil pengkajian perawat yang
datang berkunjung ke rumah klien di dapatkan data kaki kiri atropi dan kontraktur,
kaki kanan lebih panjang 5 cm dari kaki kiri, kekuatan otot klien adalah
5555 5555
5555 4344
Lingkungan rumah tampak berantakan dan gelap. Keluarga mengatakan klien
beberapa kali jatuh saat berjalan, tapi tetap tidak mau diam, semua aktivitas ingin
dilakukan secara mandiri.
Genogram:
7. Tipe Keluarga
Keluarga besar (extended family). Suami Nenek N meninggal tiga
tahun yang lalu akibat penyakit asma.
8. Suku
Keluarga Bapak B berasal dari suku Betawi. Saat ini Nenek N
menempati rumahnya bersama keluarga Bapak B. Ibu K sekaligus
bertanggung jawab merawat Nenek N di rumah. Bapak B dan
keluarga biasanya menggunakan bahasa betawi saat berkomunikasi
dengan orang lain. Akan tetapi, Ibu K sendiri bisa berbahasa sunda
karena banyak pembeli yang berbelanja di warungnya adalah orang
sunda.
9. Agama
Kepercayaan yang dianut keluarga Bapak B adalah Islam sehingga
nilai-nilai yang diyakini dalam keluarga ini adalah nilai-nilai islam.
Nenek N biasanya melaksanakan ibadah di rumah. Nenek N aktif
mengikuti kegiatan keagamaan di kampungnya seperti acara
pengajian sebelum mengalami fraktur panggul 2 tahun yang lalu
karena sulit berjalan. Saat ini, Nenek N hanya mengikuti kegiatan
keagamaan pada hari-hari besar keagamaan saja.
10. Status Sosial Ekonomi Keluarga.
Keluarga Bapak B merupakan salah satu keluarga dengan status
ekonomi menengah ke bawah karena penghasilan suami hanya
sebesar Rp. 1.500.000,00 sesuai standar UMR. Bapak B bekerja di
33
III. Lingkungan
1. Karakteristik Rumah.
Rumah Bapak B yang ditempati adalah rumah pribadi pada lahan
berukuran 6 m x 20 m. Rumah ini terdiri dari beberapa ruangan,
yaitu ruang tamu, ruang keluarga, tiga kamar tidur, toilet dan dapur.
Lingkungan rumah tampak berantakan dan gelap. Sumber api yang
digunakan sehari-hari berasal dari tabung gas. Sumber air yang
digunakan berasal dari sumur. Jarak sumur dengan septikteng lebih
dari 10 meter. Di depan rumah Bapak B terdapat jalan yang cukup
ramai. Di kampung ini, antara rumah penduduk tidak memiliki
jarak sehingga saling menempel.
Denah Rumah:
Toilet dapur
Keterangan:
: Pintu
: Jendela
36
kamar kamar
ruang keluarga
halaman
toko
kamar ruang tamu
V. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif.
Keluarga cukup rukun. Ibu K tampak sangat memperhatikan
keseluruhan kondisi keluarga. Masing-masing anggota keluarga
saling memperhatikan kebutuhan anggota yang lain. Nenek N tidak
mau menyusahkan kedua anaknya untuk menjaga dan merawat dia
di rumah sehingga Nenek N melakukan aktivitasnya sendiri
walaupun kesulitan berjalan.
2. Fungsi Sosialisasi.
Fungsi sosialisasi dalam keluarga Bapak B berjalan dengan baik.
Bapak B dan keluarga sering mengikuti kegiatan yang dibuat oleh
RT setempat. Keluarga ini juga merupakan orang yang senang
mengobrol dengan tetangga-tetangganya. Adik Ibu K sering datang
berkunjung ke rumah Ibu K. Namun, Nenek N tidak terlalu sering
melakukan aktivitas di luar rumah. Nenek N biasanya hanya
mengobrol dengan tetangga di depan rumahnya.
3. Fungsi Perawatan Keluarga.
Keluarga belum terlalu memahami masalah-masalah kesehatan
pada lansia seperti gangguan mobilisasi. Menurut Ibu K, kondisi
mobilisasi Nenek N merupakan hal yang umum terjadi pada lansia.
Keluarga belum memutuskan untuk merawat anggota keluarga
dengan masalah kesehatan. Keluarga tidak melakukan perawatan
terhadap Nenek N yang kesulitan dalam melakukan mobilisasi.
Keluarga juga belum pernah melakukan modifikasi lingkungan
pada anggota keluarga dengan masalah kesehatan. Keluarga akan
membawa Nenek N ke fasilitas pelayanan kesehatan atau dukun
urut apabila Nenek N jatuh saat berjalan. Tingkat ekonomi dan
transportasi yang dimiliki keluarga Kakek B mencukupi untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan.
4. Fungsi Ekonomi.
39
31
42
Gigi coklat
4. Leher Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembengkakan pembengkakan kelenjar pembengkakan kelenjar pembengkakan kelenjar
kelenjar tyroid tyroid tyroid tyroid
Teraba denyut vena Teraba denyut vena Teraba denyut vena Teraba denyut vena
jugularis jugularis jugularis jugularis
Tidak terlihat adanya Tidak terlihat adanya Tidak terlihat adanya Tidak terlihat adanya
peningkatan tekanan peningkatan tekanan peningkatan tekanan peningkatan tekanan
vena jugularis vena jugularis vena jugularis vena jugularis
5. Dada Pergerakan dada Pergerakan dada terlihat Pergerakan dada terlihat Pergerakan dada terlihat
terlihat simetris simetris simetris simetris
Suara jantung S1 dan Suara jantung S1 dan Suara jantung S1 dan Suara jantung S1 dan
S2, murmur (-) S2, murmur (-) S2, murmur (-) S2, murmur (-)
Suara napas vesikuler, Suara napas vesikuler, Suara napas vesikuler, Suara napas vesikuler,
ronchi (-), wheezing ronchi (-), wheezing (-) ronchi (-), wheezing (-) ronchi (-), wheezing (-)
(-)
6. Abdomen Perut terlihat bersih Perut terlihat bersih Perut terlihat bersih Perut terlihat bersih
Warna kulit Warna kulit kecoklatan Warna kulit kecoklatan Warna kulit kecoklatan
kecoklatan Tidak ada pembesaran Tidak ada pembesaran Tidak ada pembesaran
Tidak ada pembesaran organ organ organ
organ Suara bising usus Suara bising usus Suara bising usus
Suara bising usus normal normal normal
normal
7. Genitalia Normal Normal Normal Normal
9. Rektal Tidak ada impaksi fekal Tidak ada impaksi fekal Tidak ada impaksi fekal Tidak ada impaksi fekal
43
10. Ekstremitas Warna kulit Warna kulit kecoklatan Warna kulit kecoklatan Warna kulit kecoklatan
kecoklatan Tangan kanan dan kiri Tangan kanan dan kiri Tangan kanan dan kiri
Tangan kanan dan kiri simetris. simetris. simetris.
simetris. Kaki kanan dan kiri Kaki kanan dan kiri Kaki kanan dan kiri
Kaki kanan lebih simetris simetris simetris
panjang 5 cm dari Tidak terdapat varises Tidak terdapat varises Tidak terdapat varises
kaki kiri di kaki di kaki di kaki
Tidak terdapat varises Teraba arteri brakhialis. Teraba arteri brakhialis. Teraba arteri brakhialis.
di kaki Tidak terdapat edema Tidak terdapat edema Tidak terdapat edema
Teraba arteri Kulit lembab dan elastis Kulit lembab dan elastis Kulit lembab dan elastis
brakhialis. Tidak menderita Tidak menderita Tidak menderita
Kulit sedikit kering kelumpuhan (kekuatan kelumpuhan (kekuatan kelumpuhan (kekuatan
Kaki kiri atropi dan otot baik) otot baik) otot baik)
kontraktur
Kekuatan otot klien
5555 5555
5555 4344
44
31
45
Diagnose keperawatan 2:
Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan pada keluarga Bapak B, khususnya
Nenek N (NANDA, 2012).
No. Kriteria Bobot Pebenaran
1. Sifat masalah 3/3 x 1 = 1 Kaki kiri Nenek N mengalami
atrofi dan kontraktur.
Skala: aktual
2. Kemungkinan 2/2 x 2 = 2 Nenek N masih memiliki anak-
anak dan seorang cucu. Anak
masalah dapat diubah:
pertama sekarang tinggal bersama
mudah Nenek N di rumah Nenek N.
Rumah Nenek N tidak jauh dari
fasilitas kesehatan.
46
Diagnosa keperawatan 3:
Gangguan citra tubuh keluarga Bapak B, khususnya Nenek N (NANDA, 2012).
No. Kriteria Bobot Pebenaran
1. Sifat masalah 3/3 x 1 = 1 Nenek N lebih sering berada di
Skala: actual dalam rumah dari pada di luar
rumah.
2. Kemungkinan 1/2 x 2 = 1 Anak yang tinggal bersama Nenek
masalah dapat diubah: N di rumah hanya berada di rumah
sebagian sibuk bekerja. Tingkat ekonomi
Nenek N dan anak-anaknya cukup
untuk melakukan perawatan.
3. Potensial masalah 1/3 x 1 =1/3 Nenek N sudah 2 tahun jarang
untuk dicegah keluar rumah.
Skala: sedang
4. Menonjolkan masalah 0/2 x 1 = 1 Keluarga tidak melihat masalah
Skala: Masalah tidak tersebut
dirasakan.
Diagnosa keperawatan 4:
Resiko jatuh pada keluarga Bapak B, khususnya Nenek N.
No. Kriteria Bobot Pebenaran
1. Sifat masalah 2/3 x 1 = 2/3 Rumah keluarga Nenek N tampak
Skala: resiko gelap dan berantakan. Anak
terakhir Nenek N menyadari hal
47
31
49
Menyebutkan tanda Respon Keluarga dapat a. Diskusikan bersama keluarga apa yang
dan gejala fraktur verbal menyebutkan 2 dari diketahui keluarga mengenai tanda dan
panggul. 4 tanda gejala gejala fraktur panggul.
fraktur panggul, b. Berikan pujian kepada keluarga tentang
yaitu: pemahaman keluarga mengenai tanda
Tidak mampu dan gejala yang benar.
bergerak setelah c. Berikan informasi kepada keluarga
jatuh mengenai tanda dan gejala fraktur
Nyeri hebat di panggul dengan menggunakan leaflet.
pinggul atau d. Berikan kesempatan keluarga bertanya
paha tentang materi yang disampaikan.
Kekakuan, e. Berikan penjelasan ulang tentang materi
memar, dan yang belum dimengerti.
pembengkakan f. Motivasi keluarga untuk mengulangi
di daerah sekitar materi yang telah dijelaskan.
pinggul g. Berikan reinforcement atas usaha
Kaki di sisi keluarga.
pinggul yang
terluka lebih
pendek
2. Mampu mengambil
keputusan dalam
merawat anggota
keluarga dengan
masalah kesehatan
fraktur panggul,
dengan:
Menyebutkan akibat Respon Keluarga mampu a. Diskusikan bersama keluarga apa yang
fraktur panggul. verbal menyebabkan 2 diketahui keluarga mengenai akibat
dari 4 akibat fraktur fraktur panggul.
panggul: b. Berikan pujian kepada keluarga tentang
Bekuan darah pemahaman keluarga mengenai akibat
di kaki atau yang benar.
tulang c. Berikan informasi kepada keluarga
Luka baring mengenai akibat fraktur panggul dengan
Infeksi saluran menggunakan leaflet.
urin d. Berikan kesempatan keluarga bertanya
Pneumonia tentang materi yang disampaikan.
e. Berikan penjelasan ulang tentang materi
yang belum dimengerti.
f. Motivasi keluarga untuk mengulangi
materi yang telah dijelaskan.
g. Berikan reinforcement atas usaha
keluarga.
Mengambil Respon Keluarga a. Bantu keluarga untuk mengenal dan
keputusan untuk verbal mengatakan akan menyadari akan adanya masalah fraktur
mengatasi fraktur mengatasi fraktur panggul dalam keluarga.
panggul. panggul. b. Bantu keluarga untuk memutuskan
merawat anggota keluarga yang sakit.
c. Berikan reinforcement atas keputusan
yang telah diambil.
52
3. Mampu melakukan
perawatan sederhana
anggota keluarga
dengan fraktur
panggul, dengan:
Menyebutkan cara Respon Keluarga mampu a. Dorong keluarga untuk menceritakan
pencegahan fraktur verbal menyebutkan apa yang dilakukan saat fraktur panggul
panggul. minimal 3 dari 5 dirasakan dan bagaimana hasilnnya.
cara pencegahan b. Diskusikan cara pencegahan fraktur
fraktur panggul, panggul dengan menggunakan leaflet.
yaitu: c. Motivasi keluarga untuk mengulangi
Olahraga ringan materi yang telah dijelaskan.
yang teratur d. Berikan reinforcement atas usaha
(misal jalan keluarga.
cepat atau
jogging
minimal 30
menit sebanyak
3 kali
seminggu)
Kurangi
konsumsi
kafein
Tidak merokok
dan meminum
alkohol
Atur furniture
di rumah agar
tidak
tersandung
Pastikan lantai
tidak licin
53
Setelah dilakukan
pertemuan kedua
selama 1x30menit,
anggota keluarga
mampu melakukan:
Kompres Dingin Respon Anggota keluarga a. Diskusikan cara kompres dingin untuk
psikomotor mampu melakukan mengurangi nyeri akut atau
kompres dingin pembengkakan akibat cidera tiba-tiba.
untuk mengurangi b. Motivasi keluarga untuk menjelaskan
nyeri akut atau kembali cara melakukan kompres
pembengkakan dingin untuk mengurangi nyeri akut
akibat cidera tiba- atau pembengkakan akibat cidera tiba-
tiba, yaitu: tiba.
Gunakan c. Berikan reinforcement positif terhadap
kantong berisi es kemampuan yang dicapai keluarga.
batu/air es atau
handuk yang
dicelupkan ke
dalam air
dingin.
Kompres di
dekat lokasi
nyeri, disisi
tubuh yang
berlawanan
tetapi
berhubungan
dengan lokasi
nyeri, atau
dilokasi yang
terletak antara
otak dan lokasi
nyeri.
Lakukan dalam
waktu <5 menit,
55
4. Memodifikasi
lingkungan yang
sesuai untuk
penderita fraktur
panggul, dengan:
Menyebutkan cara Respon Anggota keluarga a. Diskusikan cara memodifikasi
memodifikasi verbal mampu lingkungan untuk penderita fraktur
lingkungan untuk menyebutkan panggul.
penderita fraktur minimal 2 dari 4 b. Jelaskan cara memodifikasi lingkungan
panggul. modifikasi untuk penderita fraktur panggul.
lingkungan yang c. Motivasi keluarga untuk menjelaskan
sesuai untuk kembali cara memodifikasi lingkungan.
penderita fraktur d. Tanyakan kepada keluarga materi yang
panggul, yaitu: belum jelas.
Menambahkan e. Jelaskan kepada keluarga materi yang
karpet anti slip belum dimengerti.
untuk Berikan reinforcement terhadap
menghindari kemampuan yang dicapai keluarga.
lantai licin.
Meningkatkan
pencahayaan
ruangan dengan
menambahkan
lampu.
Memasang
pegangan
tangan ditempat
yang di
perlukan seperti
misalnya di
kamar mandi.
Menyingkirkan
barang-barang
yang bisa
membuat
56
5. Mampu
menggunakan
fasilitas kesehatan
yang ada untuk
melakukan
perawatan fraktur
panggul, dengan:
Menyebutkan
tempat pelayanan Respon Keluarga dapat a. Diskusikan bersama keluarga mengenai
kesehatan untuk verbal menyebutkan fasilitas kesehatan yang ada di sekitar
dirujuk. fasilitas kesehatan tempat tinggal.
yang dapat b. Motivasi keluarga untuk menyebutkan
dikunjungi: kembali fasilitas kesehatan yang dapat
Puskesmas dikunjungi.
Rumah sakit c. Berikan reinforcement positif atas
Klinik dokter usaha keluarga.
Menyebutkan Respon Keluarga dapat a. Diskusikan bersama keluarga mengenai
manfaat fasilitas verbal menyebutkan manfaat fasilitas kesehatan yang ada di
kesehatan. manfaat kunjungan sekitar tempat tinggal.
ke fasilitas b. Motivasi keluarga untuk menyebutkan
kesehatan, yaitu kembali fasilitas kesehatan yang dapat
mendapatkan dikunjungi.
pemeriksaan, c. Berikan reinforcement positif atas
mendapatkan usaha keluarga.
perawatan,
mendapatkan
penyuluhan atau
pendidikan
kesehatan.
58
3. Mampu melakukan
perawatan sederhana
anggota keluarga
dengan
osteoporosis,
dengan:
Menyebutkan cara Respon Keluarga mampu a. Dorong keluarga untuk menceritakan
pencegahan verbal menyebutkan apa yang dilakukan saat osteoporosis
osteoporosis. minimal 3 dari 5 dirasakan dan bagaimana hasilnnya.
cara pencegahan b. Diskusikan cara pencegahan
osteoporosis, yaitu: osteoporosis dengan menggunakan
Olahraga ringan leaflet.
yang teratur c. Motivasi keluarga untuk mengulangi
(misal jalan materi yang telah dijelaskan.
cepat atau d. Berikan reinforcement atas usaha
jogging keluarga.
minimal 30
menit sebanyak
3 kali
seminggu).
Kurangi
konsumsi
kafein
Tidak merokok
dan meminum
alkohol
Jaga berat
badan ideal
Lakukan
pemeriksaan
kepadatan
tulang
(BMD/Bone
Mineral
Density)
64
Setelah dilakukan
pertemuan kedua
selama 1x30menit,
anggota keluarga
mampu melakukan:
Diet tinggi kalsium Respon Anggota keluarga a. Diskusikan cara diet tinggi kalsium dan
dan vitamin D psikomotor mampu melakukan vitamin D untuk memenuhi kebutuhan
diet tinggi kalsium kebutuhan kalsium dan vitamin D.
dan vitamin D b. Motivasi keluarga untuk menjelaskan
untuk memenuhi kembali cara diet tinggi kalsium dan
kebutuhan vitamin D untuk memenuhi kebutuhan
kebutuhan kalsium kebutuhan kalsium dan vitamin D.
dan vitamin D, c. Berikan reinforcement positif terhadap
yaitu: kemampuan yang dicapai keluarga.
Sarapan: nasi,
tumis sayur
campur teri
medan, pepes
tahu, apel, susu
Snack: lumpia
isi sayur
Makan siang:
nasi, capcay
(kombinasi
brokoli, wortel,
dll), tempe,
papaya, yoghurt
Makan malam:
nasi, sup sayur,
bakso ikan,
nanas.
Diet rendah purin Respon Anggota keluarga a. Diskusikan cara diet rendah purin.
psikomotor mampu melakukan b. Motivasi keluarga untuk menjelaskan
diet rendah purin, kembali cara diet rendah purin.
65
4.1. Kesimpulan
Mobilisasi merupakan salah satu aspek yang paling penting dari fungsi fisiologis
karena hal tersebut merupakan hal pokok untuk memelihara kemandirian. Pada lansia,
mobilisasi dipengaruhi oleh perubahan akibat proses menua dan faktor risiko. Perubahan
anatomis dan fisiologis akibat prosesn penuaan antara lain sistem skeletal yaitu
berkurangnya kekuatan otot, keterbatasan dalam gerak persendian dan menurunnya sistem
pendukung lain yang menambah resiko jatuh dan fraktur pada lansia seperti penurunan
penglihatan dan sistem saraf. Selain perubahan tersebut terdapat beberapa gangguan
mobilisasi yang umum terjadi pada lansia yakni fraktur dan jatuh, osteoporosis, dan
arthritis. Pengkajian sistem muskuloskletal diawali menanyakan riwayat kesehatan lansia,
pemeriksaan fisik serta pemeriksaan diagnostik. Intervensi keperawatan yang dapat
dilakukan dalam pengelolaan kebutuhan mobilisasi lansia antara lain kompres, ROM,
penggunaan alat bantu jalan, serta diet rendah purin dan tinggi kalsium & vitamin D.
Pada kasus Nenek N (68) yang mengalami gangguan mobilisasi akibat sebelumnya
mengalami fraktur panggul sehingga berjalan dengan pincang, kaki kiri atropi dan
kontraktur serta kaki kanan lebih panjang 5 cm dari kaki kiri. Intervensi keperawatan yang
dapat dilakukan adalah kompres hangat didaerah nyeri akibat fraktur, latihan rentang
pergerakan sendi, diet tinggi kalsium rendah purin serta modifikasi lingkungan untuk
mengurangi risiko jatuh seperti menambah pencahayaan, membuat pegangan tangan, serta
menmbahkan karpet anti slip agar tidak licin.
4.2. Saran
Imobilitas merupakan salah satu masalah yang paling sering terjadi pada lansia yang
dapat mendorong kearah konsekuensi fisiologis dan psikolgis yang serius. Perawat harus
mengkaji perubahan yang terjadi pada mobilisasi lansia akibat proses penuaan normal atau
kondisi patologis. Perawat juga perlu mengidentifikasi dan memasukan hal-hal yang secara
fisik dan struktural akan membatasi mobilisasi ke dalam pendidikan kesehatan. Pengkajian
secara hati-hati pada sistem muskuloskeletal dengan tetap menjaga privasi klien penting
bagi perawat untuk membantu lansia mendapatkan tingkat fungsional yang optimal.
69
31