Bab 2
Bab 2
TINJAUAN UMUM
6
7
Adapun data-data yang kami peroleh pada proyek pembangunan Light Rail
Transit (LRT) Zona 2D Palembang Sumatera Selatan berupa data administrasi
dan data teknis.
8
OWNER
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
PROPINSI SUMSEL
KONSULTAN KONTRAKTOR
PT. PERENCANA JAYA PT. WASKITA KARYA
Keterangan :
: Hubungan Hak
: Hubungan Kerja
: Hubungan Kewajiban
Gambar 2.2 Bentuk Organisasi Proyek
bidang arsitektur, sipil, maupun bidang lain yang melekat erat dan
membentuk sebuah sistem bangunan.
2) Konsultan pengawas adalah lembaga hukum yang bertugas mengawasi
pekerjaan fisik, agar dalam pekerjaan konstruksi di lapangan tidak
menyimpang dari persyaratan dan peraturan yang telah disepakati.
c. Kontraktor adalah orang atau badan yang menerima pekerjaan dan
menyelenggarakan pelaksanaan sesuai dengan biaya yang telah ditetapkan
berdasarkan gambar rencana, peraturan dan syarat syarat yang
ditetapkan. Dalam proyek Pembangunan Light Rail Transit (LRT)
Palembang yang bertindak sebagai kontraktorya adalah PT. WASKITA
KARYA.
Skema struktur organisasi kontraktor dibuat oleh pimpinan perusahaan
kontraktor kemudian untuk diketahui dan disetujui oleh pimpinan proyek. Struktur
organisasi kontraktor Proyek Pembangunan Light Rail Transit (LRT) Palembang
adalah sebagai berikut :
14
b. Quality Control
Tugas Quality Control yaitu :
1) Memeriksa kualitas hasil pekerjaan yang telah selesai.
2) Memberikan saran kepada pelaksana agar hasil pekerjaan tersebut sesuai
dengan dokumen.
3) Memeriksa kualitas material yang akan digunakan dalam pelaksanaan
pekerjaan.
4) Membuat laporan bulanan dari hasil pengendalian kualitas untuk
mendukung data dan kuantitas setiap bulannya.
5) Ikut serta dalam setiap pengujian baik material maupun pelaksanaan
pekerjaan agar sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan.
6) Menganalisa data pengujian kendali mutu dan usulan job mix formula yang
diajukan untuk bahan-bahan yang akan dipakai.
7) Memeriksa semua data tentang kendali mutu serta member usulan dalam
menerima dan menolak usulan tentang campuran bahan yang akan
digunakan.
8) Melaksanakan pengujian yang sudah memenuhi persyaratan untuk
komposisi material yang digunakan.
c. Logistik
Tugas dan Tanggung Jawab Logistik :
1) Melakukan pembelian barang langsung/alat, sesuai dengan tingkatan
proyek dengan mengambil pemasok yang sudah termasuk dalam daftar
pemasok terseleksi dan atas persetujuan direktur perusahaan.
2) Menyediakan tempat yang layak dan memelihara dengan baik barang
langsung maupun barang/alat yang dipasok pelanggan termasuk memberi
label keterangan setiap barang.
17
d. Surveyor
Tugas dan Kewajiban Surveyor adalah :
1) Melakukan pelaksanaan survei lapangan dan penyelidikan/pengukuran
tempat-tempat lokasi yang akan dikerjakan terutama untuk
pekerjaan mayor item.
2) Mencatat dan mengevaluasi hasil pengukuran yang telah dilakukan
sehingga dapat meminimalisir kesalahan dan melakukan tindak koreksi
dan pencegahannya.
3) Melaporkan dan bertanggung jawab terhadap hasil pekerjaan ke kepala
proyek.
4) Bertanggung jawab atas data-data pengukuran di lapangan.
5) Melakukan pengukuran sebelum dan sesudah pelaksanaan proyek.
6) Bertanggung jawab langsung kepada Quantity Engineer.
7) Melakukan pengawasan ketelitian pengukuran oleh kontraktor terhadap
titik-titik penting sehingga tidak terjadi selisih dimensi maupun elevasi.
8) Mengumpulkan semua data pekerjaan yang dilaksanakan di lapangan dan
bertanggung jawab atas ketelitian yang didapat.
18
e. K3LMP
Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Tenaga Ahli K3 Konstruksi adalah :
1) Menerapkan ketentuan peraturan perundang-undangan tentang dan terkait
K3 Konstruksi.
2) Mengkaji dokumen kontrak dan metode kerja pelaksanaan konstruksi.
3) Merencanakan dan menyusun program K3.
4) Membuat prosedur kerja dan instruksi kerja penerapan ketentuan K3.
5) Melakukan sosialisasi, penerapan dan pengawasan pelaksanaan program,
prosedur kerja dan instruksi kerja K3.
6) Melakukan evaluasi dan membuat laporan penerapan SMK3 dan pedoman
teknis K3 konstruksi.
7) Mengusulkan perbaikan metode kerja pelaksanaan konstruksi berbasis K3,
jika diperlukan.
8) Melakukan penanganan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja serta
keadaan darurat.
f. Kepala Lapangan
Tugas Kepala Pelaksana yaitu :
1) Melaksanakan semua tugas yang telah diorder oleh Manager Proyek.
2) Mengawasi pekerjaan para pelaksana dan mandor apakah sudah sesuai
dengan bestek dan gambar bestek.
3) Memeriksa hasil opname borongan dan harian proyek yang telah dibuat
oleh pelaksana.
4) Melaksanakan pekerjaan proyek sesuai dengan bestek, gambar bestek dan
RAB yang telah di acc oleh manager proyek.
5) Memberi laporan semua hasil kegiatan pekerjaan proyek kepada manager
proyek.
6) Memberikan pengarahan dan masalah teknik kepada para pelaksana.
7) Membuat schedule pelaksanaan pekerjaan proyek yang bersifat khusus
(disesuaikan dengan kondisi dan keadaan dilapangan).
19
g. Pelaksana
Tugas Pelaksana Lapangan yaitu :
1) Sebagai teknisi yang harus bertanggung jawab atas
pelaksanaan/terlaksananya pekerjaan-pekerjaan dilapangan.
2) Harus berada dilapangan pada setiap saat.
3) Harus menguasai gambar bestek beserta detailnya.
4) Harus menguasai bestek (rencana kerja) yang telah ditetapkan oleh
Direksi.
5) Mengawasi pekerjaan para mandor, apakah sudah sesuai bestek dan
gambar bestek.
6) Memberikan petunjuk/pengarahan kepada para mandor apabila ada
masalah-masalah teknik didalam pelaksanaan pekerjaan.
7) Mengadakan opname dengan para mandor sesuai dengan volume
pekerjaan yang sudah terlaksana.
8) Melayani permintaan material sesuai RAB dari para mandor dan mengatur
pemakaian/penggunaan material di lapangan.
9) Pengendalian pemakaian bahan/material agar dapat sehemat mungkin dan
memberikan laporan hasil pekerjaannya kepada kepala pelaksana.
h. Drafter
Tugas dan Tanggung Jawab Drafter adalah :
1) Membuat shop drawing yang siap dilaksanakan dengan dikoordinasi oleh
pelaksana.
2) Menyiapkan gambar dari revisi desain dan detail desain yang dibutuhkan
untuk kegiatan pelaksanaan dilapangan.
3) Menghitung volume berdasarkan data lapangan dan melaporkan pada
administrasi teknik.
4) Menjaga peralatan gambar yang digunakan dalam kondisi bagus.
20
j. Welder
Welder adalah orang yang bertugas melakukan pengelasan.
l. Administrasi Teknik
Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Administrasi Teknik adalah :
1) Menangani masalah administrasi dan umum di lingkungan proyek.
2) Membuat laporan laporan yang telah ditetapkan secara berkala.
3) Melakukan pencatatan berkas berkas transaksi.
4) Bertanggung jawab kepada Manager Proyek dan Engineer lapangan atas
tugas tugas yang diberikan.
PT Waskita Karya (Persero) Tbk saat ini memiliki 5 (lima) bidang bisnis
yang meliputi Jasa Konstruksi, Beton Precast, Properti, Engineering dan
Procurement serta Jasa Pengoperasian dan Pemeliharaan Jalan Tol.
2.5.1 Konstruksi
Jasa konstruksi mencakup dua bidang usaha, yaitu Konstruksi Sipil dan
Konstruksi Gedung.
23
2.5.3 Properti
Proyek-proyek property dikelola oleh PT Waskita Karya Realty, yang
berkedudukan di Jakarta. Divisi ini melaksanakan kegiatan perusahaan dalam
bidang Pemasaran sampai dengan produksi, dengan jenis usaha Rumah Tapak
(real estate, town house), Rumah Susun (rusun, apartemen, kondominium,
condotel), serta Commercial Building (perhotelan, perkantoran, ruko/rukan/soho,
mall, industrial building, sekolah, rumah sakit).
25
2.5.4 EPC
Kegiatan perusahaan dalam kegiatan pemasaran, engineering dan
procurement proyek-proyek dilaksanakan oleh Divisi EPC, sedangkan kegiatakn
produksi proyek-proyek EPC (C) dilakukan oleh Divisi EPC atau Unit Bisnis lain.
Segmen usaha Engineering, Procurement, Construction (EPC) mencakup
pekerjaan bangunan pabrik dan energi. Pekerjaan bangunan pabrik meliputi
bangunan sarana industry, konstruksi dan pabrikasi, serta maintenance.
Sedangkan di bidang energi, Divisi EPC melakukan kegiatan investasi
pembangkit listrik. Lingkup pekerjaan yang dilakukan dimulai dari rekayasa dasar
hingga pengadaan alat dan pelaksanaan konstruksi proyek. Proyek EPC yang
sedang dilaksankaan antara lain PLTU Merak 2 x 60 MW Banten, Proyek Boiler
Leces Jawa Timur, PLTU Sulsel 2 x 50 MW, PLTM Lebak Barang 2 x 3,5 MW di
Pekalongan, Jawa Tengah, dan PLTM Sangir 2 x 5 MW di Solok Selatan,
Sumatera Barat.