Anda di halaman 1dari 2

contoh kemotografi dalam sehari-hari :

Dalam kehidupan sehari-hari pemisahan secara kromatografi dapat kita temui pada rembesan
air pada dinding yang menghasilkan garis-garis dengan jarak tertentu.
Tinta hitam merupakan campuran beberapa warna. Kita dapat memisahkan campuran warna
tersebut dengan cara kromatografi.
Di bawah ini merupakan salah satu pemisahan dengan cara kromatografi.


a. Pada Bidang Bioteknologi
Dalam bidang bioteknologi, kromatografi mempunyai peranan yang sangat besar. Misalnya
dalam penentuan, baik kualitatif maupun kuantitatif, senyawa dalam protein. Protein sering
dipilih karena ia sering menjadi obyek molekul yang harus di-purified (dimurnikan) terutama
untuk keperluan dalam bio-farmasi. Kromatografi juga bisa diaplikasikan dalam pemisahan
molekul-molekul penting seperti asam nukleat, karbohidrat, lemak, vitamin dan molekul
penting lainnya.
Dengan data-data yang didapatkan dengan menggunakan kromatografi ini, selanjutnya sebuah
produk obat-obatan dapat ditingkatkan mutunya, dapat dipakai sebagai data awal untuk
menghasilkan jenis obat baru, atau dapat pula dipakai untuk mengontrol kondisi obat tersebut
sehingga bisa bertahan lama.
b. Pada Bidang Klinik
Dalam bidang clinical (klinik), teknik ini sangat bermanfaat terutama dalam menginvestigasi
fluida badan seperti air liur. Dari air liur seorang pasien, dokter dapat mengetahui jenis
penyakit yang sedang diderita pasien tersebut. Seorang perokok dapat diketahui apakah dia
termasuk perokok berat atau ringan hanya dengan mengetahui konsentrasi CN- (sianida) dari
sampel air liurnya. Demikian halnya air kencing, darah dan fluida badan lainnya bisa
memberikan data yang akurat dan cepat sehingga keberadaan suatu penyakit dalam tubuh
manusia dapat dideteksi secara dini dan cepat.
Sekarang ini, deteksi senyawa oksalat dalam air kencing menjadi sangat penting terutama
bagi pasien kidney stones (batu ginjal). Banyak metode analisis seperti spektrofotometri,
manganometri, atau lainnya, akan tetapi semuanya membutuhkan kerja ekstra dan waktu yang
cukup lama untuk mendapatkan hasil analisis dibandingkan dengan teknik kromatografi.
Dengan alasan-alasan inilah, kromatografi kemudian menjadi pilihan utama dalam membantu
mengatasi permasalahan dalam dunia bioteknologi, farmasi, klinik dan kehidupan manusia
secara umum.
c. Pada Bidang Forensik
Aplikasi kromatografi pada bidang forensik pun sangat membantu, terutama dilihat dari segi
keamanan. Masih lekat dalam ingatan kita, sebuah peristiwa Black September Tragedy
mengguncang Amerika pada tanggal 11 September 2001 yang ditandai dengan runtuhnya dua
gedung kesayangan pemerintah Amerika Serikat. Demikian halnya di Indonesia yang marak
dengan aksi peledakan bom yang terjadi di mana-mana. Perhatian dunia pun akhirnya mulai
beralih dengan adanya peristiwa-peristiwa pengeboman/peledakan tersebut ke bahaya
explosive (bahan peledak) dengan peningkatan yang cukup tajam.
Kini kromatrografi menjadi hal yang sangat penting dalam menganalisis berbagai bahan-
bahan kimia yang terkandung dalam bahan peledak. Hal ini didorong karena dengan semakin
cepat diketahuinya bahan-bahan dasar apa saja bahan peledak, maka akan makin
mempercepat diambilnya tindakan oleh bagian keamanan untuk mengatasi daerah-daerah
yang terkena ledakan serta antisipasi meluasnya efek radiasi yang kemungkinan akan
mengena tubuh manusia di sekitar lokasi ledakan. Lebih jauh lagi, efek negatifnya terhadap
lingkungan juga bisa segera diketahui.
Pada dasarnya setiap bahan peledak, baru akan meledak jika terjadi benturan, gesekan,
getaran atau adanya perubahan suhu yang meningkat. Dengan terjadinya hal-hal seperti ini,
memberikan peluang bahan peledak tersebut berubah manjadi zat lain yang lebih stabil yang
diikuti dengan tekanan yang tinggi, yang bisa menghasilkan ledakan dahsyat atau bahkan
munculnya percikan api.
Ada banyak bahan kimia yang biasa digunakan dalam bahan peledak, baik bahan peledak
yang kerkekuatan tinggi maupun rendah, beberapa diantaranya adalah 2,4,6-trinitrotoluene
(TNT), siklonit (RDX), tetril, pentaeritritol tetranitrat (PETN) dan tetritol serta beberapa
anion lain seperti perklorat, klorat, klorida, nitrat, nitrit, sulfate dan tiosianat.
Bisa dikatakan bahwa analisis organic ion (ion organik) dan inorganic ion (ion anorganik)
memainkan peranan yang sangat penting pada saat investigasi lokasi ledakan bom
berlangsung. Pendeteksian ion-ion anorganik misalnya, setelah pengeboman berlangsung,
akan memberikan harapan karena tidak semua material dari bahan peledak tersebut ikut
meledak pada saat terjadi ledakan.
Bahan-bahan anorganik seperti klorat, klorida, nitrat, nitrit, sulfate, tiosianat, dan perklorat
adalah bahan-bahan kimia yang biasa digunakan sebagai oksidator untuk low explosive
(bahan peledak berkekuatan rendah).
Pada gambar 1A di bawah ini adalah kromatogram dari analisis menggunakan metode
kromatografi ion pada sampel standar yang telah diketahui ion-ionnya serta konsentrasi yang
terkandung di dalamnya dan gambar 1B adalah kromatogram dari ekstrak serpihan sebuah
ledakan bom.

Anda mungkin juga menyukai