Anda di halaman 1dari 14

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMP NEGERI 1 SEPATAN


Mata Pelajaran : IPA
Kelas / semester : VIII/Satu
Materi pokok : Kalor dan Perpindahan kalor
Waktu : 2 x 40 menit (1 x pertemuan)

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Peserta didik mampu menjelaskan pengertian kalor
2. Peserta didik mampu mengidentifikasi cara perpindahan kalor
3. Peserta didik mampu membedakan macam-macam perpindahan kalor.
4. Peserta didik mampu menjelaskan mekanisme kestabilan suhu tubuh pada manusia
5. Peserta didik mampu melakukan percobaan perpindahan kalor
6. Peserta didik mampu mengkomunkasikan hasil percobaan perpindahan kalor

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR


KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
3.4 Memahami konsep suhu, 3.4.9 Menjelaskan pengertian kalor dan
pemuaian, kalor, perpindahan perpindahanya
kalor, dan penerapannya dalam 3.4.10 Membedakan jenis perpindahan kalor
kehidupan sehari-hari termasuk 3.4.11 Menjelaskan mekanisme pengaturan
mekanisme menjaga kestabilan suhu tubuh pada manusia dan hewan
suhu tubuh pada manusia dan mamalia.
hewan.

4.4 Melakukan percobaan untuk 4.4.9 Melakukan percobaan perpindahan


menyelidiki pengaruh kalor kalor dan mengaitkannya dengan
terhadap suhu dan wujud benda mekanisme pengaturan suhu tubuh
serta perpindahan kalor pada manusia/mamalia

C. MATERI PEMBELAJARAN
KALOR DAN PERPINDAHANNYA
A. Pengertian Kalor
B. Perpindahan kalor
1). Konduksi
2). Konveksi
3). Radiasi
C. Mekanisme pengaturan suhu tubuh manusia dan hewan mamalia terhadap
lingkungan
D. PENDEKATAN / STRATEGI / METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan : SCIENTIFIC
2. Metode : praktikum
3. Model : Discovery learning

E. MEDIA, ALAT DAN SUMBER PEMBELAJARAN


1. Media: Charta perpindahan kalor
2. Alat/Bahan: gelas kaca, termometer, air panas, air es, air biasa, sterofoam, tissue,
solatif , kertas.
3. Sumber Belajar; buku Peserta didik IPA Kelas VII, buku guru IPA kelas VII, dan
buku lain yang relevan

F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan Ke-1 (3 JP)
Kegiatan Langkah Deskripsi Kegiatan Alokasi
Pembelajaran Waktu
- Pendahuluan Apersepsi dan -
Peserta didik memulai pembelajaran dengan 5 menit
Motivasi berdoa.
- Kehadiran peserta didik dicek oleh guru
- Peserta didik memusatkan perhatian pada
video yang dipersiapkan oleh guru, video
tersebut menayangkan seseorang membakar
ujung sendok menggunakan lilin yang
menyala.
- Menggali motivasi peserta didik dengan
mengajukan pertanyaan: menurut kamu apa
yang akan terjadi dengan sendok ketika
dipanaskan bagian ujungnya, sementara ujung
yang lain kamu pegang?, kemudian
dilanjutkan dengan pertanyaan mengapa
panas yang di ujung sendok akan menyebar
ke semua bagian sendok?
- Peserta didik menyimak tujuan pembelajaran,
kompetensi dasar, dan indikator/hasil belajar
yang disampaikan oleh guru.
- Kegiatan inti Tahap Persiapan - Peserta didik duduk dalam kelompok yang 75 menit
berisikan 8 anggota kelompok
- Peserta didik dibagikan LKPD yang sudah
dipersiapkan oleh guru.
- Masing-masing peserta didik menyiapkan
kertas kosong yang ditulis dengan spidol
bertuliskan kalor dengan huruf besar untuk
melakukan simulasi sesuai dengan arahan
guru.
Tahap Stimulasi - Peserta didik merespon stimulus yang
dan identifikasi diberikan dengan menjawab pertanyaan yang
masalah diajukan guru: bagaimana cara perpindahan
kalor?
- Peserta didik melakukan simulasi/bermain
peran sesuai arahan dari guru, peserta didik
berperan sebagai partikel zat yang menjadi
media perpindahan kalor, dan kertas yang
dipegang oleh masing-masing peserta didik
sebagai kalor yang akan berpindah, sebelum
memulai simulasi Peserta didik
mengumpulkan kertas kalor kepada guru,
langkah simulasi adalah sebagai berikut:
1) Peserta didik melakukan bermain peran
perpindahan kalor yang pertama; guru
membagikan kertas kalor kembali
kepada Peserta didik dengan cara
membagikannya secara estafet tanpa
ada Peserta didik yang berpindah
tempat
2) Simulasi yang kedua; Peserta didik
membentuk barisan secara melingkar,
guru membagikan kertas kalor
kepada Peserta didik dengan cara
Peserta didik menghampiri guru dan
duduk kembali pada posisinya.
3) Simulasi yang ketiga: guru
membagikan kertas kalor kepada
Peserta didik dengan cara melempar
kearah Peserta didik.

- Setelah melakukan tahap simulasi, Peserta


didik berdiskusi dengan teman kelompoknya
mengenai simulasi yang dilakukan selama 2
menit.
- Kemudian guru merangsang Peserta didik
dengan memberikan pertanyaan berdasarkan
simulasi yang dilakukan mengenai cara
perpindahan kalor, ada yang bisa
menjelaskan mengenai 3 cara perpindahan
kalor yang kalian lakukan tadi? kemudian
dilanjutkan dengan pertanyaan tentukan
yang manakah perpindahan kalor secara
konveksi, konduksi dan radiasi?
Tahap - Peserta didik mencari informasi mengenai
Mengumpulkan perpindahan kalor dan hubungannya dengan
data mekanisme pengaturan suhu tubuh manusia
dari berbagai sumber.
- Peserta didik dibimbing oleh guru membuat
hipotesis tentang percobaan perpindahan
kalor yang akan dilakukan sesuai dengan
LKPD yang disiapkan oleh guru
- Peserta didik dibimbing oleh guru
membuktikan hipotesis yang sudah dirancang
melalui percobaan perpindahan kalor
- Peserta didik melakukan percobaan sesuai
dengan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
yang dibagikan guru

Tahap - Peserta didik melakukan diskusi kelompok


Pengolahan data
untuk mengolah data hasil percobaan yang
telah dicatat di dalam tabel hasil pengamatan
dan menjawab 5 pertanyaan yang terdapat
dalam LKPD
Tahap - Peserta didik dengan bimbingan guru
Pembuktian membuktikan hipotesis percobaan dengan
melihat hasil percobaan
- Peserta didik melakukan diskusi kelompok
mengaitkan konsep perpindahan kalor dengan
mekanisme kestabilan suhu tubuh pada
manusia/hewan mamalia dengan bimbingan
guru.

Tahap - Peserta didik dibimbing oleh guru membuat


Menarik
kesimpulan dari hasil percobaan.
kesimpulan
- Setiap perwakilan kelompok peserta didik
membacakan hasil percobaannya

- Penutup - Peserta didik yang melakukan kinerja dengan 10 Menit


baik diberi penghargaan oleh guru
- Peserta didik dengan bimbingan guru
merangkum kegiatan pembelajaran yang telah
dilakukan
- Peserta didik diberikan tugas kelompok
membuat laporan hasil percobaan.
- Postest
G. PENILAIAN
a. Metode dan bentuk intrumen
NO ASPEK
METODE BENTUK INSTRUMEN
PENILAIAN
1 Pengetahuan Observasi kinerja Instrumen penilaian kinerja
2 Keterampilan Tes tertulis Tes uraian
3 Sikap Observasi Jurnal Catatan anekdot

b. Instrumen penilaian

1) Instrumen Penilaian Pengetahuan

KISI-KISI PENULISAN BUTIR SOAL


Nama Sekolah : SMPN 1 SEPATAN
Kelas/Semester : VII/1 (GANJIL)
Tahun Pelajaran : 2016-2017
Mata Pelajaran : IPA
Materi/
Jumlah
No Kompetensi Dasar Sub Indikator Soal Bentuk Soal
Soal
Materi
1 3.4 Memahami konsep Kalor 1. Menjelaskan Uraian 2
suhu, pemuaian, kalor, pengertian kalor
perpindahan kalor, dan
penerapannya dalam 2. Mengidentifikasi
kehidupan sehari-hari macam-macam
termasuk mekanisme perpindahan
menjaga kestabilan suhu kalor
tubuh pada manusia dan
hewan.

KARTU SOAL
Jenis Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : IPA Nama Penyusun : Yulia Puspitasari, M.Pd
Tahun Pelajaran : 2016/2017 Tempat Tugas : SMPN 1 SEPATAN
Bentuk Soal : Uraian
Materi Buku Sumber : Buku Siswa IPA kelas VII Semester 1K13
Rumusan Butir Soal:
SUHU DAN
PERUBAHANNNYA No.Soal
1. Jelaskan pengertian kalor!

Indikator Soal 1
Menjelaskan pengertian kalor
KARTU SOAL
Jenis Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : IPA Nama Penyusun : Yulia Puspitasari, M.Pd
Tahun Pelajaran : 2016/2017 Tempat Tugas : SMPN 1 SEPATAN
Bentuk Soal : Uraian
Materi Buku Sumber : Buku Siswa IPA kelas VII Semester 1K13
Rumusan Butir Soal:
SUHU DAN
PERUBAHANNNYA No.Soal
1. Jelaskan 3 macam perpindahan kalor berserta
contohnya masing-masing satu contoh!
Indikator Soal 2
Mengidentifikasi macam-
macam perpindahan kalor

KUNCI JAWABAN SOAL TES TERTULIS URAIAN


Nomor
Kunci jawaban Skor
Soal

Kalor merupakan salah satu bentuk energi yang berpindah dari 40


benda yang suhunya lebih tinggi ke benda yang suhunya lebih
1
rendah jika kedua benda saling bersentuhan

Skor maksimum 40

2 Tiga cara perpindahan kalor: 60

1. Perpindahan kalor secara induksi adalah perpindahan kalor


pada suatu zat tanpa disertai dengan perpindahan partikel
zat tersebut.
Contoh : ketika lilin yang memnaskan bagian slah satu
ujung sendok, panas akan menyebar ke seluruh bagian
sendok
2. Konveksi adalah perpindahan kalor melalui suatu zat yang
disertai perpindahan partikel zat tersebut. Contoh proses
perpindahan kalor secara konveksi antara lain: Pada zat cair
karena perbedaan massa jenis zat misalnya air yang
dipanaskan.
3. Perpindahan kalor secara radiasi adalah perpindahan kalor
secara langsung tanpa zat perantara. Contohnya panas
matahari yang sampai ke bumi melewati ruang angkasa
yang hampa udara.
Skor maksimum 100
PEDOMAN PENSKORAN SOAL (TES TERTULIS: URAIAN)
Nomor
Rubrik Penilaian Skor
Soal

Menjelaskan pengertian kalor merupakan salah satu bentuk energi 10

1 Menjelaskan pengertian kalor merupakan energy yang berpindah dari 20


benda panas ke benda dingin

Kalor merupakan salah satu bentuk energi yang berpindah dari 30


benda yang suhunya lebih tinggi ke benda yang suhunya lebih
rendah.

Kalor merupakan salah satu bentuk energi yang berpindah dari 40


benda yang suhunya lebih tinggi ke benda yang suhunya lebih
rendah jika kedua benda saling bersentuhan

Skor maksimum 40

2 Menyebutkan 1-2 cara perpindahan kalor dan tidak menjelaskan 10


pengertian dan menyebutkan contohnya

Menyebutkan 3 cara perpindahan kalor dan tidak menjelaskan 20


pengertian dan menyebutkan contohnya

Menyebutkan dan menjelaskan 1-2 cara perpindahan kalor , tanpa 30


menyebutkan contohnya

Menyebutkan dan menjelaskan 3 cara perpindahan kalor, tanpa 40


menyebutkan contohnya

Menyebutkan dan menjelaskan 1-2 cara perpindahan kalor , serta 50


menyebutkan contohnya

Menyebutkan dan menjelaskan 3 cara perpindahan kalor, serta 60


menyebutkan contohnya

Skor maksimum 60
2) Instrumen Penilaian Keterampilan

Judul Percobaan : Percobaan perpindahan kalor

No Aspek yang dinilai Skor Total


4 3 2 1 0 Skor
1 Menyiapkan alat dan bahan
2 Melakukan langkah kerja sesuai
prosedur
3 Menggunakan alat dan bahan
sesuai dengan prosedur
4 Mengumpulkan data
5 Menganalisis data
6 Membuat kesimpulan
7 Mempresentasikan hasil
Pengamatan
8 Membuat Laporan
1) Tujuan Percobaan
2) Rumusan Masalah
3) Hipotesis
4) Dasar Teori
5) Alat dan Bahan
6) Cara Kerja
7) Hasil Pengamatan
8) Interpretasi Data
9) Kesimpulan
Total Skor

Nilai= Total Skor X 100%


Skor maksimum

PEDOMAN RUBRIK PENILAIAN KINERJA

No Rubrik Penilaian skor

1 tidak melakukan 0

2 jika melakukan sebagian kecil 1

3 jika melakukan separuh kecil 2

4 jika melakukan sebagian besar dengan 3


benar
5 melakukan seluruhnya dengan benar 4
3). Instrumen Penilaian Sikap

Nama Butir sikap


No
Siswa Hari/tanggal catatan perilaku _ + Tindak Lanjut
NAMA :
KELAS :
LAMPIRAN

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

JUDUL : PERCOBAAN PERPINDAHAN KALOR


TUJUAN PEMBELAJARAN :
1) Peserta didik dapat melakukan percobaan perpindahan
kalor
2) Peserta didik dapat mengaitkan perpindahan kalor
dengan mekanisme pengaturan suhu tubuh
manusia/mamalia
ALAT DAN BAHAN :
2 buah gelas beker
2 buah termometer
Air panas
Air es
Air biasa (suhu ruangan)
Sterofoam
Tissue
Pipet
Solatif

PROSEDUR KERJA:
1. Siapkanlah dua buah gelas beker, masing-masing gelas di beri label gelas 1 dan gelas
2
2. Isilah kedua gelas tersebut dengan air panas sampai terisi setengah dari volume gelas.
3. Tutuplah gelas dengan menggunakan sterofoam yang sudah dibentuk sesuai dengan
mulut gelas dan di lubangi bagian tengannya
4. Lapisi bagian luar gelas dengan menggunakan tissue disekelilingnya dengan
ketebalan 5 sampai 6 lapis dan direkatkan dengan menggunakan solatif.
5. Masukan termometer batang ke dalam gelas 1 dan gelas 2 secara bersamaan, melalui
lubang pada tutup sterofoam yang sudah disiapkan.Bagian ujung termometer tidak
boleh sampai menyentuh dasar gelas.
6. Ukurlah secara bersamaan suhu mula-mula air pada gelas 1 dan gelas 2, kemudian
catat pada tabel hasil pengamatan.
7. Basahilah lapisan tissue di bagian luar gelas dengan air es pada gelas 1 dan air biasa
pada gelas 2 dengan menggunakan pipet secara bersamaan sedikit demi sedikit
hingga tissue lembab dan tidak boleh kering
8. Ukurlan suhu air pada gelas 1 dan gelas 2 setiap 1 menit secara bersamaan hingga
menit ke 5. Selama pengukuran suhu lapisan tissue tetap dibasahi.
9. Catatlah dalam tabel pengamatan.
TABEL HASIL PENGAMATAN
NO WAKTU SUHU GELAS 1 SUHU GELAS 2
(MENIT KE-) (OC) (OC)
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5

PERTANYAAN:
1. Apakah yang terjadi pada suhu air di kedua gelas?
2. Bagaimana perbedaan penurunan suhu air pada gelas 1 yang dibasahi air es dengan
suhu pada gelas 2 yang dibasahi air dengan suhu ruangan?
3. Pada gelas ke berapa terjadi penurunan suhu paling cepat? Jelaskan mengapa
demikian
4. Sebutkan cara perpindahan panas dari partikel air panas di dalam gelas ke
lingkungan?
5. Jelaskan keterkaitan antara perpindahan kalor terhadap pengaturan suhu tubuh
manusia/mamalia.
6. Gambarlah grafik perubahan suhu terhadap waktu pada gelas 1 dan gelas 2

Suhu oC

100

90

80 Perubahan suhu

70

60

50

40

30

20

10

0
1 2 3 4 5 waktu

GRAFIK PERUBAHAN SUHU PADA GELAS 1


Suhu oC

100

90

80 Perubahan suhu

70

60

50

40

30

20

10

0
1 2 3 4 5 waktu

GRAFIK PERUBAHAN SUHU PADA GELAS 2

KESIMPULAN:
MODUL BAHAN AJAR

KALOR DAN PERPINDAHANNYA

Kalor merupakan salah satu bentuk energi yang berpindah dari benda yang suhunya
lebih tinggi ke benda yang suhunya lebih rendah jika kedua benda saling bersentuhan.
Perpindahan kalor sangat besar manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya,
perpindahan kalor dari matahari ke bumi dan perpindahan kalor dari api ke panci, lalu ke
bahan makanan yang kita masak.
Perpindahan kalor dapat terjadi melalui tiga cara, yaitu konduksi, konveksi, dan radiasi.
1. Perpindahan kalor secara konduksi
Perpindahan kalor secara induksi adalah perpindahan kalor pada suatu zat tanpa disertai
dengan perpindahan partikel zat tersebut. Pada umumnya, perpindahan kalor pada zat padat
akan berlangsung secara konduksi. Konduksi kalor dapat terjadi jika ada perbedaan suhu.
Ada zat yang dapat menghantarkan kalor dengan baik, tetapi ada juga zat yang kurang dapat
menghantarkan kalor. Kecepatan aliran kalor tergantung pada :
1) perbedaan suhu antara ujung-ujung penghantar;
2) luas penampang lintang penghantar;
3) jarak kedua ujung yang berbeda suhunya;
4) jenis bahan penghantar.
Dilihat dari daya hantar kalor, benda atau zat di bedakan menjadi dua, yaitu:
a. Konduktor
Konduktor adalah benda atau zat yang memiliki daya hantar kalor dengan baik. Contoh
konduktor adalah besi, baja, tembaga, aluminium dan lain-lain.
b. Isolator
Isolator adalah benda atau zat yang memiliki daya hantar kalor yang kurang baik. Contoh
isolator adalah kayu, plastik, kertas dan lain-lain.
2. Perpindahan kalor secara konveksi
Konveksi hanya terjadi pada zat-zat yang dapat mengalir, yaitu zat cair dan gas.
Konveksi adalah perpindahan kalor melalui suatu zat yang disertai perpindahan partikel zat
tersebut.
Contoh proses perpindahan kalor secara konveksi antara lain: Pada zat cair karena perbedaan
massa jenis zat misalnya sistem pemanas air, sistem aliran air panas.
3. Perpindahan kalor secara radiasi
Perpindahan kalor secara radiasi adalah perpindahan kalor secara langsung tanpa zat
perantara. Alat yang digunakan untuk mengetahui adanya radiasi kalor atau energy pancaran
kalor di sebut termoskop.

B. Mekanisme pengaturan suhu tubuh manusia


Suhu tubuh manusia diatur dengan mekanisme umpan balik (feed back) yang diperankan
oleh pusat pengaturan suhu di hipotalamus. Apabila pusat temperatur hipotalamus
mendeteksi suhu tubuh yang terlalu panas, tubuh akan melakukan mekanisme umpan balik.
Mekanisme umpan balik ini terjadi bila suhu inti tubuh telah melewati batas toleransi tubuh
untuk mempertahankan suhu, yang disebut titik tetap (set point). Titik tetap tubuh
dipertahankan agar suhu tubuh inti konstan pada 37C. Apabila suhu tubuh meningkat lebih
dari titik tetap, hipotalamus akan merangsang untuk melakukan serangkaian mekanisme
untuk mempertahankan suhu dengan cara menurunkan produksi panas dan meningkatkan
pengeluaran panas sehingga suhu kembali pada titik tetap. Upaya-upaya yang kita dilakukan
untuk menurunkan suhu tubuh yaitu mengenakan pakaian yang tipis, banyak minum, banyak
istirahat, beri kompres, beri obat penurun panas (Harold S. Koplewich, 2005). Ada beberapa
teknik dalam memberikan kompres dalam upaya menurunkan suhu tubuh antara lain
kompres hangat basah, kompres hangat kering (buli-buli), kompres dingin basah, kompres
dingin kering (kirbat es), bantal dan selimut listrik, lampu penyinaran, busur panas (Anas
Tamsuri, 2007).
Mekanisme Tubuh Ketika Suhu Tubuh Berubah 1. Mekanisme tubuh ketika suhu tubuh
meningkat yaitu : a. Vasodilatasi Vasodilatasi pembuluh darah perifer hampir dilakukan
pada semua area tubuh. Vasodilatasi ini disebabkan oleh hambatan dari pusat simpatis pada
hipotalamus posterior yang menyebabkan vasokontriksi sehingga terjadi vasodilatasi yang
kuat pada kulit, yang memungkinkan percepatan pemindahan panas dari tubuh ke kulit
hingga delapan kali lipat lebih banyak. b. Berkeringat Pengeluaran keringat melalui kulit
terjadi sebagai efek peningkatan suhu yang melewati batas kritis, yaitu 37C. pengeluaran
keringat menyebabkan peningkatan pengeluaran panas melalui evaporasi. Peningkatan suhu
tubuh sebesar 1C akan menyebabkan pengeluaran keringat yang cukup banyak sehingga
mampu membuang panas tubuh yang dihasilkan dari metabolisme basal 10 kali lebih besar.
Pengeluaran keringat merupakan salh satu mekanisme tubuh ketika suhu meningkat
melampaui ambang kritis. Pengeluaran keringat dirangsang oleh pengeluaran impuls di area
preoptik anterior hipotalamus melalui jaras saraf simpatis ke seluruh kulit tubuh kemudian
menyebabkan rangsangan pada saraf kolinergic kelenjar keringat, yang merangsang
produksi keringat. Kelenjar keringat juga dapat mengeluarkan keringat karena rangsangan
dari epinefrin dan norefineprin. c. Penurunan pembentukan panas Beberapa mekanisme
pembentukan panas, seperti termogenesis kimia dan menggigil dihambat dengan kuat. 2.
Mekanisme tubuh ketika suhu tubuh menurun, yaitu : a. Vasokontriksi kulit di seluruh tubuh
Vasokontriksi terjadi karena rangsangan pada pusat simpatis hipotalamus posterior. b.
Piloereksi Rangsangan simpatis menyebabkan otot erektor pili yang melekat pada folikel
rambut berdiri. Mekanisme ini tidak penting pada manusia, tetapi pada binatang tingkat
rendah, berdirinya bulu ini akan berfungsi sebagai isolator panas terhadap lingkungan. c.
Peningkatan pembentukan panas Pembentukan panas oleh sistem metabolisme meningkat
melalui mekanisme menggigil, pembentukan panas akibat rangsangan simpatis, serta
peningkatan sekresi tiroksin.

Anda mungkin juga menyukai