alami : Senyawa organik , tdk langsung berfungsi dalam pertumbuhan dan perkembangan Tidak dibutuhkan untuk kelangsungan hidup sel, tapi untuk kelangsungan hidup dalam lingkungan.
Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 2
Ditemukan pada jenis tertentu atau kelompok tertentu Fungsi ekologi : pertahanan (herbivora, insekta, patogen), menarik perhatian polinator, kompetisi Disintesis dari metabolit primer. > 250.000 metabolit sekunder Nilai ekonomi: Pengobatan: antibiotik, anti kanker Insektisida
Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 3
Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 4 Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 5 METABOLIT SEKUNDER DIBAGI 3: TERPEN, FENOL, SENYAWA N TERPEN = TERPENOID Tidak larut dalam air Biosintesis dari asetyl-CoA atau intermediat glikolisis Terbentuk dari 5 carbon dg kerangka C bercabang = disebut juga unit isopren
Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 6
Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 7 Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 8 Biosintesis Terpen Disintesis dari asetil-CoA, bergabung membentuk asam mevalonat Isopentenyl diphosphat (IPP) IPP juga dapat terbentuk dari intermediat glikolisis atau siklus calvin melalui jalur methylerythritol phosphate (MEP) Ex. Dari Gliseraldehid-3-fosfat, piruvat
Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 9
Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 10 Isopentenyl diphosphat (IPP) dan isomernya, dimetylallyl diphosphate (DPP) membentuk molekul yg lebih besar. IPP + DPP geranyl diphosphate (GPP): prekursol 10-C untuk monoterpene (gb. 13.15). GPP + IPP Farnesyl diphosphate (FPP) C15 : prekursor sesquiterpen FPP + IPP geranylgeranyl diphosphate (GGPP):C20 : prekursor diterpen Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 11 Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 12 Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 13 Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 14 Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 15 Tempat Biosintesis Terpenoid 1.Sesqui, tri dan poly-terpen disintesis di sitosol dan ER melalui acetate/mevalonate pathway 2.Isoprene, mono, di- tetra disintesis di plastida melalui jalur MEP pathway
Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 16
Terpen yg berperan dalam pertumbuhan:
Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 17
Gibberellin: hormon : diterpen Sterol: triterpen: komponen membran sel Carotenoid : tetraterpen: pigmen tambahan pada fotosintesis dan mencegah jaringan fotosintesis dari fotooksidasi
Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 18
Hormon Asam absisat : C15 terpen sebagai hasil dari penguraian karotenoid Dolicol: alkohol politerpen: sintesis glikoprotein Ekor fitol klorofil: derivat terpen
Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 19
Terpen yang berperan dalam pertahanan melawan herbivora 1. Pyrethrins (monoterpene) : Chrysantemum sebagai insecticide 2. Resin : conifer : sangat beracun bagi kumbang 3. Menthol , limonene (monoterpene): Mentha 4. Limonoid (triterpene) : jeruk 5. Azadirachtin : Azadiracta : racun serangga 6. Phytoecdyson : from Polypodium, steroid mematikan serangga 7. Saponin : steroid & triterpene merusak sistem pencernaan dan membran sel Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 20 Peran Terpen : pertahanan melawan herbivora Terpen: toksin: menghindari pemangsaan insekta dan mamalia. Pyrethroid: monoterpen pada daun dan bunga Chrysanthemum: insektisida komersial Pada pinus: monoterpen terakumulasi di saluran resin pada daun, batang, cabang: toksis bg insekta Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 21 Minyak esensial: campuran volatile monoterpen, sesquiterpen: aroma khas pada daun. = Mentha, lemon, kemangi Mentha : peppermint oil ( menthol), Lemon: limonene Penolak serangga Sering ditemukan pada rambut kelenjar.
Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 22
Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 23 Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 24 Minyak esensial diekstraksi by distilasi uap Komersial: Sebagai bumbu makanan, parfum
Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 25
Minyak esensial berfungsi sebagai pertahanan bagi tumbuhan Pada kapas, jagung, tembakau: dihasilkan hanya setelah pemangsaan serangga Sebagai penolak herbivora Menarik musuh alami Pengendalian hama
Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 26
Limonoid: monoterpen nonvolatil: triterpene, C30: buah jeruk Limonoid kompleks: Azadirachtin: Azadirachta indica Limonoid kompleks Lebih menyengat Menghalangi insekta pada dosis lebih rendah Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 27 Phytoecdysone: steroid dari Polypodium vulgare Pemangsaan Phytoecdysone oleh serangga dapat mengakibatkan kematian
Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 28
Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 29 Triterpen yang aktif melawan herbivor vertebrata: Cardenolide, Saponin Cardenolide: glicocide: mengandung gula: Digitalis Bau lebih menyengat, sangat toksin Pada Digitalis , untuk penyakit jantung
Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 30
Saponin: steroid dan terpene glycosides Bersifat seperti sabun : steroid larut dalam lemak, gula larut dalam air Toksisitas : membentuk komplek dg sterol: mengganggu penyerapan sterol dari sistem pencernaan, mengganggu membran sel, masuk pembuluh darah Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 31 Kegunaan Bagi Tumbuhan: Untuk penyimpanan karbohidrat Prodak sisa dari metabolisme tumbuhan Pelindung dari serangan serangga
Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 32
Nilai Ekonomi: Pengobatan Pembasmi hama Sebagai detergen pada industri tekstil Pembentuk busa pada sampo
Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 33
SENYAWA FENOL
Mengandung gugus fenol= gugus hydroksil
pada cincin aromatik. Larut dalam pelarut organik, glikosida dan asam karboksilat
Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 34
Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 35 Peran: Pertahanan melawan herbivor dan patogen penyokong Menarik polinator dan pemencaran buah Absorbsi UV Menghambat pertumbuhan tanaman lain dalam kompetisi.
Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 36
Biosintesis Dari jalur shikimic acid dan malonic acid (terutama untuk jamur, bakteri). Jalur shikimic acid : Prekursor dari glikolisis dan jalur pentosa fosfat. Sebagian besar didapatkan dari phenylalanine melalui eliminasi amonia cinnamic acid: dikatalisis phenylalanine ammonia lyase (PAL).
Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 37
aktivitas PAL meningkat : Nutrien rendah Cahaya Infeksi jamur Jaringan spesifik Pengaturan inisiasi transkripsi
Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 38
Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 39 Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 40 FIGURE 13.10 Outline of phenolic biosynthesis from phenylalanine (part 1) Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 41 FIGURE 13.10 Outline of phenolic biosynthesis from phenylalanine (p 2) Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 42 Senyawa fenol sederhana phenylpropanoid : trans-cinnamic acid, p- caumaric acid dan caffeic acid Phenylpropanoid lactone = coumarin Derivat benzoic acid Peran: Pertahanan melawan insekta, herbivor, jamur Ex. Furanocoumarin pada Umbelliferae
Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 43
Pelepasan fenol di tanah dapat menghambat pertumbuhan tanaman lain. Allelopathy Dari daun, akar, serasah Phenylpropanoid dan derivat benzoic acid sering mpy aktivitas alelopati Ex. Caffeic acid dan ferulic acid dapat menghambat perkecambahan dan pertumbuhan tanaman.
Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 44
Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 45 Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 46 Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 47 Pelepasan fenol ke tanah dapat menghambat pertumbuhan tanaman lain Alelopati: pengaruh gangguan dari suatu tanaman terhadap tanaman lain
Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 48
LIGNIN : senyawa fenol kompleks Lignin: polimer phenylpropanoid Sulit diekstraksi karena ikatan kovalen dg selulosa dan polisakarida lain pada dinding sel. Terbentuk dari phenylpropanoid : coniferyl, coumaryl, sinapyl Ditemukan pada dinding sel pada jaringan penyokong dan pembuluh: trakeid, unsur xilem Fungsi protektif: struktur yang keras menghalangi pemangsaan Lignifikasi menghambat pertumbuhan patogen: respon thd infeksi dan pelukaan. Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 49 Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 50 Lignin ditemukan pada seluruh tanaman vaskular misalnya sayuran (buncis), kacang-kacangan, buah-buahan (jambu biji, ceri, Eceng gondok, pinus merkusi, bambu beru, eucalyptus.
Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 51
Lignin disusun oleh unit-unit fenil propana. Sesuai dengan strukturnya sebagai polifenol, lignin sebagai perekat memiliki sifat-sifat seperti perekat fenol formaldehida. Dengan demikian fungsi perekat dari formaldehida dapat disubstitusi oleh lignin terutama lignosulfonat. Lignin yang terkandung dalam limbah cair dapat dimanfaatkan sebagai bahan perekat, bahan pengisi karet, dan bahan baku vanillin.
Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 52
FLAVONOID
Kerangka karbon: 15 C tersusun dalam dua
cincin aromatik yg dihub oleh 3 jembatan karbon Biosintesis dari jalur shikimic acid dan malonic acid. 4 gol: anthocyanin, flavon, flavonol, isoflavone Peran: pigmentasi dan pertahanan.
Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 53
Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 54 Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 55 Anthocyanin Hubungan mutualisme tumbuhan-hewan: pengambilan nektar dan buah polinasi dan pemencaran biji. Peran : menarik hewan thd bunga dan buah: isyarat penglihatan dan penciuman. Pigmen flavonoid: Anthocyanin: merah, pink, ungu, biru. Merupakan glycoside: gula pada posisi 3. Tanpa gula: Anthocyanidin.
Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 56
Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 57 Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 58 Flavonoid mencegah kerusakan oleh UV Flavonoid pada bunga: flavone dan flavonol: Menyerap cahaya pada panjang gelombang rendah, tak tampak, Insekta dapat melihat flavone dan flavonol juga ada di daun: melindungi sel dari UV: terakumulasi di lapisan epidermis. Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 59 Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 60 flavone dan flavonol juga ada di daun: melindungi sel dari UV: terakumulasi di lapisan epidermis. Melindungi sel dari radiasi UV-B berlebih : Arabidopsis thaliana : mutant yang tidak menghasilkan flavonoids : lebih sensitive terhadap UV-B radiation Pertumbuhan Mutant terhambat di bawah kondisi normal, tapi tumbuh normal di bawah naungan.
Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 61
Isoflavonoid: posisi cincin B berubah Ditemukan pada legum: insektisida, anti estrogen, anti kanker, phytoalexin
Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 62
Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 63 Aktivitas biologi Isoflavonoid:
insektisida Anti-estrogenic infertility Anticancer Phytoalexins, antimicrobial compounds synthesized in response to bacterial or fungal infection.
Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 64
Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 65 Tannin: Pada buah yang belum masak, pada apel, daun teh Pertama kali digunakan dalam menyamak kulit hewan. Sebagai toksin yg menghambat pertumbuhan hewan pemangsa Menghalangi pemangsaan
Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 66
Dua macam tanin: Condensed dan hydrolyzable Condensed tannin: polimerisasi unit flavonoid Hydrolyzable tannin: polimer yg mgd asam fenolat khususnya gallic acid dan gula Pada kayu, buah yang belum masak, daun Umumnya toksis bagi herbivor: Mengikat protein Pertahanan melawan mikroorganisme: mencegah kerusakan
Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 67
1. formed from flavonoid units Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 68 2. Common constituents of woody plants 1. formed from phenolic acids and simple sugars 2. Smaller than condensed tanins, hydrolyze easily Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 69 Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 70 SENYAWA YANG MENGANDUNG N ALKALOID SIANOGENIC GLYCOCIDE GLUCOSINOLATE ASAM AMINO NON PROTEIN
Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 71
Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 72 ALKALOID Atom N pada cincin heterosiklik Sifat basa Disintesis dari asam amino: lisin, tirosin, triptofan. Kerangka karbon dari jalur terpen.
Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 73
Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 74 Pengaruh fisiologis bagi hewan termasuk golongan besar metabolit sekunder, terdapat pada hampir 20% tumbuhan vaskuler. Larut dalam air Pertahanan melawan predator : mammal karena toksisitasnya Pada dosis rendah digunakan dalam pengobatan Toksin bagi manusia Sebagai obat penenang Mengganggu sistem syaraf Mempengaruhi transpor membran, sintesis protein Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 75 Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 76 Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 77 Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 78 Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 79 Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 80 GLIKOSIDA SIANOGENIK Glikosida sianogenik adalah senyawa hidrokarbon yang terikat dengan gugus CN dan gula. Beberapa tanaman tingkat tinggi dapat melakukan sianogenesis, yakni membentuk glikosida sianogenik sebagai hasil sampingan reaksi biokimia dalam tanaman .
Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 83
CYANOGENIC GLYCOSIDES Cyanogenic glycosides release the poison hydrogen cyanide
Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 84
Enzyme menghidrolisis cyanogenic glycosides melepaskan hydrogen cyanide Cyanogenic glycosides dalam tanaman tidak mglm hidrolisis: Glycoside dan enzim degradasi letaknya terpisah, pada kompartemen, sel atau jaringan berbeda Terdapat pada legumes, grasses, and species of rose family. Fungsi pertahanan melawan insects or other herbivores.
Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 85
Contoh Tumbuhan Tumbuhan yang mengandung Glikosida Sianogenik : 1.Singkong Singkong mengandung racun linamarin dan lotaustralin, yang keduanya termasuk golongan glikosida sianogenik. Linamarin terdapat pada semua bagian tanaman, terutama terakumulasi pada akar dan daun 2. Pucuk Bambu Racun alami pada pucuk bambu termasuk dalam golongan glikosida sianogenik 3. Biji buah-buahan Contoh biji buah-buahan yang mengandung racun glikosida sianogenik adalah apel, aprikot, pir, plum, ceri, dan peach. Walaupun bijinya mengandung racun, tetapi daging buahnya tidak beracun. Secara normal, kehadiran glikosida sianogenik itu sendiri tidak membahayakan. Namun, ketika biji segar buah-buahan tersebut terkunyah, maka zat tersebut dapat berubah menjadi hidrogen sianida yang bersifat racun. Umbi singkong (Manihot esculenta), mengandung Glikosida sianogenik tinggi. Metode Pengolahan tradisional seperti penggilingan, perendaman, dan pengeringan, menyebabkan pemindahan atau penurunan fraksi dari glikosida sianogenik. Namun, keracunan sianida kronis menyebabkan Kelumpuhan parsial tungkai terjadi masih meluas di daerah dimana singkong merupakan sumber makanan utama karena metode detoksifikasi tradisional yang digunakan untuk tidak sepenuhnya efektif. Banyak populasi yang mengonsumsi singkong miliki gizi buruk, yang memperparah efek dari Glikosida sianogenik.
Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 88
GLUCOSINOLATES Golongan kedua dari glikosida yaitu glukosinolat, atau glikosida minyak mustard. Penguraiannya untuk membebaskan volatil / gas sebagai bentuk pertahanan. Ditemukan terutama pada fam. Brassicaceae, glucosinolate menjadikan bau dan rasa sayuran seperti kubis, brokoli, dan lobak.
Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 89
Upaya untuk mengurangi Kandungan sianogenik singkong melalui pemuliaan konvensional Pembiakan dan rekayasa genetika. Namun, Penghilangan total glikosida sianogen tidak mungkin karena senyawa ini yang menyebabkan singkong dapat disimpan dalam waktu yang sangat lama tanpa diserang hama.
Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 90
Pelepasan volatile berbau khas ini dari glukosinolat dikatalisis oleh enzim hidrolitik yaitu thioglucosidase atau myrosinase, yang memotong glukosa dari Ikatannya dengan atom S (Gambar 13.21). Hasilnya berupa aglycone, bagian nonsugar dari molekul, dengan hilangnya sulfat membentuk senyawa reaktif, al. isothiocyanate dan nitrile, yang berfungsi dalam pertahanan sebagai racun herbivora dan penolak/ repelen. Seperti glikosida sianogenik, glukosinolat disimpan pada tanaman secara terpisah dari enzim hidrolisis, dan bertemu bila tanaman dihancurkan. Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 91 Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 92 ASAM AMININO NON PROTEIN Bentuk pertahanan melawan herbivora Tidak membentuk protein, dalam bentuk bebas dan aktif sebagai senyawa pertahanan. Toksisitasnya melalui beberapa cara: Canavanine: bergabung dengan proteins membentuk protein non fungsional setelah dicerna oleh herbivores. Tanaman penghasil nonprotein amino acids tidak sensitif terhadap senyawa tersebut.
Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 93
Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 94 Beberapa protein menghambat pencernaan herbivore Beberapa legum mensintesis inhibitor amilase Tumbuhan lain menghasilkan lectin: protein yang berikatan dengan karbohidrat : setelah makanan dicerna herbivor, lectin berikatan dg lapisan epithelial cells pada sistem pencernaan mengganggu penyerapan makanan Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 95 Inhibitor proteinase: pada legum, tomat: Menghambat kerja enzim proteolitik herbivor Mengikat sisi aktif enzim: trypsin dan chymotrypsin
Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 96
Pemangsaan oleh herbivor memacu jalur signal Protein inhibitor dan bentuk pertahanan lain tidak selalu ada pada tumbuhan, ada yang disintesis setelah pemangsaan oleh herbivor atau serangan patogen. Pada tomat: pemangsaan oleh serangga memacu akumulasi inhibitor proteinase di seluruh bagian tumbuhan Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 97 1. Pemangsaan daun tomat mensintesis prosistemin prosistemin, 200 aa (prekursor protein) 2. Melalui proses proteolitik, menjadi lebih pendek , 18 aa : systemin 3. Systemin dilepaskan dr sel yang rusak ke apoplas 4. Ditransplor keluar mll floem 5. Di sel target, Systemin berikatan dg membran plasma dan memulai biosintesis jasmonic acid 6. jasmonic acid mengaktifkan ekspresi gen yang mengkode inhibitor proteinase Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 98 JASMONIC ACID : asam jasmonat hormon stress pada tumbuhan yang mengaktifkan banyak respon pertahanan: inhibitor proteinase, terpen, alkaloid Disintesis dari linolenic acid yang dilepaskan dari membran plasma
Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 99
Kadar asam Jasmonic meningkat tajam akibat kerusakan yg disebabkan oleh berbagai herbivora dan memicu pembentukan berbagai jenis pertahanan tanaman. Pada tumbuhan, asam jasmonat disintesis dari asam linolenat (18: 3), yang dilepaskan dari membran lipid dan kemudian diubah menjadi asam jasmonat (Gambar 13.24).
Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 100
Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 101 Asam Jasmonat menginduksi transkripsi Gen inang yang terlibat dalam metabolisme pertahanan tanaman. Ex. Pada Catharanthus roseus, diidentifikasi faktor transkripsi yang merespon asam jasmonat dengan mengaktifkan ekspresi beberapa gen yang mengkode gen biosintesis alkaloid . Faktor transkripsi ini juga mengaktifkan gen untuk jalur metabolik primer tertentu yang menyediakan prekursor untuk pembentukan alkaloid
Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 102
Peragaan langsung peran asam jasmonat di Resistensi serangga berasal dari penelitian dengan garis mutan Dari Arabidopsis yang hanya menghasilkan asam jasmonat tingkat rendah (McConn dkk 1997). Mutan semacam itu mudah dibunuh oleh Hama serangga, seperti kuman jamur, yang biasanya tidak Merusak Arabidopsis Namun, aplikasi eksogen Asam jasmonat bisa mengembalikan resistansi hampir ke tingkat Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 103 Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 104 PERTAHANAN TUMBUHAN MELAWAN PATOGEN 1. Beberapa senyawa antimikrobia disintesis sebelum adanya serangan patogen: saponin, fenolik; lignin, isoflavonoid 2. Infeksi menginduksi pertahanan : - respon hipersensitif - fitoaleksin
Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 105
3. Beberapa tumbuhan mengenal senyawa spesifik yang dibebaskan dari patogen Diisolasi sekitar lebih dr 20- gen pada tumbuhan yang resisten : gen R yg berfungsi pertahanan melawan fungi, bakteri, nematoda Gen R mengkode protein reseptor yang mengenal dan mengikat molekul spesifik yang dihasilkan oleh patogen (elisitor) Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 106 4. Elisitor dari patogen dapat menginduksi signal transduction cascade 5. Tumbuhan yang survive dari infeksi patogen dapat meningkatkan resistensi pada serangan selanjutnya system acquired resistance (SAR)
Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 107
Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 108 Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 109 Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 110 PHYTOALEXIN = kelompok metabolit sekunder yang mempunyai aktivitas antimikrobia yg kuat yang terakumulasi di sekitar tempat infeksi = senyawa toksis yang dihasilkan oleh tanaman setelah dirangsang oleh berbagai mikroorganisme patogenik atau oleh kerusakan mekanis dan kimia. Elisitor merupakan senyawa yang meningkatan fitoaleksin Pembentukan phytoalexin merupakan mekanisme resistensi terhadap mikroba patogen.
Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 111
Jenis senyawa berbeda untuk setiap famili: Isoflavonoid: pada legum such as alfalfa and soybean Sesquiterpenes : pada Solanaceae: such as potato, tomato, and tobacco Umumnya tidak terdeteksi pada tumbuhan sebelum infeksi, namun cepat disintesis setelah serangan
Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 112
Phytoalexins umumnya tidak terdeteksi pada tanaman sebelum infeksi, namun disintesis dengan sangat cepat setelah serangan mikroba karena aktivasi jalur biosintesis baru. Titik pengaturan biasanya melalui inisiasi transkripsi gen. Setelah invasi mikroba, mulai terjadi transkripsi dan translasi mRNA yang sesuai dan mensintesis enzim de novo.
Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 113
Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 114 Siti F, Materi Kuliah Fisiologi Tumbuhan 115