Anda di halaman 1dari 9

FBA KANKER

Nama Latin : Purwaceng (Pimpinella alpinna)


Senyawa aktif : Sterol (stigmasterol), kumarin (furanokumarin, psoraldin), asam kafeat,
minyak atsiri.
 Kumarin yang terkandung dalam akar Pimpinella alpinna dalam bentuk
kumarin psoraldin.
 Alkaloida pada akar Pimpinella Alpinna juga berpotensi sebagai agen
anti kanker
Meknisme Kerja :  Kumarin psoraldin meningkatkan efek anti kanker : mampu
menghambat pertumbuhan sel A549 melalui mekanisme peningkatan
apoptosis
Alkaloida : menghambat proliferasi (antiproliferatif) dan menginduksi
proses apoptosis dari sel kanker tersebut

Nama Latin : Sirsak (Annona Muricata)


Senyawa aktif : Asetogenin, flavonoid, saponin, tanin dan alkaloid
Meknisme Kerja :  Asetogenin memiliki potensi sitotoksik : bersifat toksik untuk
menghambat dan menghentikan pertumbuhan sel kanker
 Aktivitas anti kanker terhadap kultur sel kanker payudara T47D
melalui mekanisme apoptosis sel kanker
 Mekanisme apoptosis ekstrak daun sirsak diperkirakan melalui
penghambatan glucose transpoter (GLUT) pada membran plasma.
Penghambatan GLUT mengakibatkan kebutuhan glukosa sel kanker
tidak tercukupi, sehingga merangsang timbulnya apoptosis
 Ektsrak daun sirsak diduga : mampu menghambat kompleks I
mitokondria yang berperan dalam respirasi penyediaan energi pada
sel sehingga dapat menyebabkan apotosis melalui jalur mitokondria

Nama Latin : Meniran (Phyllanthus niruri)


Senyawa aktif : Filantin, hipofilantin, nirantin, isolintetralin, nirfilin, filnirurin,
hinikinin, lintetralin dan filantostatin serta flavonoid
Meknisme Kerja :  Mampu menekan proliferasi sel dan mampu mengatasi gangguan
pada mekanisme apoptosis saat progresi tumor
 Aktivitas antiproliferatif bekerja dengan mempengaruhi
pembentukan enzim yang berperan dalam proses replikasi dan
transkripsi. Hal ini mengakibatkan terhambatnya aktivitas
transkripsi pada DNA yang mengarah pada perbaikan siklus sel dan
pada akhirnya proliferasi yang berlebihan dapat dikendalikan

Nama Latin : Ciplukan (Physalis angulata L.)


Senyawa aktif : Saponin, flavonoid, pilifenol dan physalin
Meknisme Kerja :  Physalin (steroid) : senyawa aktif dalam menghambat pertumbuhan
beberapa sel kanker MCF-7 (payudara)
 Senyawa physalin memiliki kemampuan menginduksi apoptosisi sel
kanker payudara
 Selain itu memiliki efek sitotoksik dilihat dari nilia IC50  kadar
yang dapat menghambat proliferasi sel sebesar 50%
Nama Latin : Seledri (Apium graveolens L.)
Senyawa aktif : Apigenin dan luteolin, suatu senyawa flavonoid
Meknisme Kerja :  Apigenin dapat menghambat pertumbuhan sel kanker payudara
MCF7 dengan menurunkan level protein ERα dan A1B1 
menginduksi apoptosis pada sel kanker serta memiliki efek
sitotoksik terhadap sel kanker

Nama Latin : Seledri (Cataranthus roseus.)


Senyawa aktif : Vinakristin and vinblastin
Meknisme Kerja :  Perubahan morfologi dari sel kanker payudara T47D, yaitu
pengecilan sel dan membrane yang pecah (apoptosis)
FBA INFEKSI

Nama Latin : Kina (Chinconae spp.)


Senyawa aktif : Alkaloid kuinolin (kuinin, kuinidin, sinkonin, sinkonidin, kuinamin dll
Meknisme Kerja : Kuinin dan kuinidin
 Menekan pengambilan oksigen dan metabolisme karbohidrat
 Memblok sintesis asam nukleat dengan pembentukan kompleks
DNA
 Membunuh bentuk plasmodium

Nama Latin : Lapacho (Tatebuia spp)


Senyawa aktif : Naftakuinon (lapakol), antrakuinon, asam benzoat dan turunan
benzaldehid
Meknisme Kerja :  Bersifat antiprotozoa terhadap leishmania, trypanosoma dan
schistosoma

Nama Latin : Kenikir (Artemisia annua)


Senyawa aktif : Artemisinin, artemisitin, asam artemisinat, hidroarteannuin, flavonoid
dll
Meknisme Kerja :  Artemisinin mampu melawan P. falciparum
 Bersifat  nontoksik

Nama Latin : Bawang Putih (Allium sativum L)


Senyawa aktif : Alisin, alilmetil trisulfide, dialil sulfida, dialil trisulfide, alilpropil
disulfida, glikosida ( sativosida) monoterpenoid ( sitral, geraniol,
linalool) serta flavonoid
Meknisme Kerja :  Artemisinin mampu melawan P. falciparum
 Bersifat  nontoksik

Nama Latin : Mengkudu (M. citrifolia, L)


Senyawa aktif : Scopoletin, glikosida, flavonoid, vitamin C
Meknisme Kerja :  Menghambat pertumbuhan bakteri patogen seperti Pseudomonas
aeruginosa, Vibrio chlorae, Shigella flexneri, Klebsiella pneumonia
dan Aeromonas hydrophila, E. Coli, E. Aerogenes struktur
dinding sel bakteri menghambat sintesis dinding sel bakteri

Nama Latin : Daun asam jawa (Tamarindus indica L)


Senyawa aktif : Karbohidrat, tannin, flavonoid, antrakuinon, saponin, alkaloid,
sianogenik, serta glikosida
Meknisme Kerja :  Aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus dan
Escherichia coli melalui penghambatan pertumbuhan bakteri tersebut
Nama Latin : Daun Bandotan (Ageratum Conyzoides, L.)
Senyawa aktif : Senyawa saponin, flavonoid, polifenol, dan minyak atsiri.
Meknisme Kerja :  Senyawa fenol secara umum telah dikenal sebagai desinfektan yang
digunakan untuk membunuh mikroorganisme patogen
 Aktivitas antibakteri terbukti terhadap Staphylococcus aureus dan
Escherichia coli
 KHM untuk E. coli lebih besar dibandingkan dengan S. aureus. Hal
ini kemungkinan disebabkan oleh adanya perbedaan komposisi
kimiawi dinding sel di antara kedua macam bakteri

Nama Latin : Daun Jarak Pagar (Jatropha curcas L)


Senyawa aktif : Flavonoid, saponin dan tanin.
Meknisme Kerja :  Mempunyai aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus
aureus

EFEK FARMAKOLOGI METABOLIT SEKUNDER INFEKSI


BAKTERI

Alkaloid : Mengganggu komponen penyusun peptidoglikan sel bakteri, sehingga lapisan


dinding sel tidak terbentuk secara utuh dan menyebabkan kematian sel
Tanin : Menyerang polipeptida dinding sel sehingga menyebabkan kerusakan
Saponin : Memiliki molekul yang dapat menarik air atau hidrofilik dan molekul yang
dapat melarutkan lemak atau lipofilik sehingga dapat menurunkan tegangan
permukaan sel yang akhirnya menyebabkan hancurnya bakteri
Flavonoid : Bersifat bakterisidal karena flavonoid tidak membunuh sel bakteri tetapi
menghambat agregasi bakteri dan mengurangi angka Colony Forming Units
(CFU). Flavonoid memiliki efek antibakteri karena dapat menghambat sintesis
asam nukleat, mengganggu fungsi membran sitoplasma dan metabolisme energi
bakteri.
Flavonoid menghambat sintesis DNA dan RNA pada Gram positif.
FBA SISTEM IMUN

Nama Latin : Ekinase (Echinacea purpurea)


Senyawa aktif : Alkamida, Polisakarida (arabinogalaktan), Echinacin, echinachen,
Echinacein, Echinolone, Echinacoside, tanin, vitamin C, A, dan E,
inulin, inuloid, betaine, asam lemak, asam oleat, dan proteinturunan
asam kafeat, asam sikorat serta senyawa alkilamida (turunan asam
lemak tak jenuh), minyak esensial, glikoprotein, poliasetilen, betain,
glikosida, seskuiterpen, dan cariophylen.
Meknisme Kerja :  Meningkatkan kekebalan tubuh karena mampu meningkatkan
aktivasi limfosit (sel T) dan kadar interferon (interleukin-1, dan
interferon beta-2
 Kekebalan bawaan ditingkatkan melalui aktivasi neutrofil, makrofag,
leukosit polimorfonuklear (PMN), dan sel pembunuh alami (NK)

Nama Latin : Meniran (Phyllanthus niruri)


Senyawa aktif : Phyllanthin, hypophyllanthin, niranthin, nirtetrali, nirurin, nirurinetin,
norsecurinine, phyllanthenol, phyllnirurin, phylltetrin, quercitrin,
quercetin, ricinoleic acid
Meknisme Kerja :  Membantu merangsang tubuh memproduksi lebih banyak antibodi
dan mengaktifkan sistem kekebalan tubuh agar daya tahan tubuh
bekerja optimal
 Mengaktivasi sel fagositik seperti monosit dan makrofag yang
bertugas memberikan potongan patogen (agen biologis penyebab
penyakit) kepada sel T sehingga patogen tersebut dapat dikenali dan
dibunuh
 Memodulasi sistem imun melalui proliferasi (penyebaran) dan
aktivasi limfosit T dan B

Nama Latin : Lidah Buaya (Alloe Vera)


Senyawa aktif : kandungan acemanan, glukomanan, Lignin, Saponin, vitamin A,
vitamin C, enzim-enzim,serta asam amino yang sangat penting untuk
regenerasi sel-sel.
Meknisme Kerja :  Meningkatkan aktivitas sel sel efektor seperti limfosit dan makrofag
sehingga memproduksi dan melepas sitokin, Interlukin IL-1, IL-6,
IL-12 dan Tumor necrosis factor alpha (TNFa)
 Aktivitas ancemanan yang utama adalah meningkatkan maturase sel
limfosit T-Helper CD4+ menjadi sel Th1 dan imunitas non-spesifik
dengan meningkatkan sintesis sitokin
 Ektrak aloe vera dapat dipakai untuk mengatasi penyakit yang
disebabkan oleh agen infeksius ( bakteri dan virus) yang bersifat
intraseluler
FBA SARAF

Nama Latin :Valerian (Valeriana officinalis)


Nama Senyawa :Valeprotirat
Nama Latin :Balsam (Melissa officinalis )
Nama Senyawa :Monoterpen (stroneal, geranial), seskuiterpen (β-
Hipnotik dan kariofilen), flavonoid (kuersetin, apigenin, kaeferol)
Sedatif Nama Latin : Kava (Piper methysticum)
Nama Senyawa : Kavalakton/kavapiron (kavain, dihidrokavain,
metistin, yangonin dan desmetoksiyangonin)
Nama Latin : Bunga passion (Passiflora incarnata)
Nama Senyawa : Flavonoid (krisin)
Antidepresan Nama Latin : Hyperici herba ( Hypericum perforatum L)
Nama Senyawa : Hiperisin, hiperforin dan flavonoid
Stimulan Teh, kopi, guarana  Kafein
Analgesik Nama Latin : Opium (Papaver somniferum)
Nama Senyawa : Alkaloid (morfin, narsein, narkotin, papaverin,
oripavin, sanguinarin, salutaridin)

Nama Latin : Valerian (Valeriana officinalis)


Senyawa aktif : Minyak volatil (monoterpene dan seskuiterpen), Valeprotirat iridoid
(valtrat, isovaltrat, didrovaltrate), Alkaloid (actinidin, catinidin,
valerianin dan valerin), Glutamin
Meknisme Kerja :  Memiliki efek sedasi, hipnotik dan ansiolitik yang dapat digunakan
untuk terapi insomnia dan ansietas
 Memiliki pengaruh pada reseptor GABA-A (gamma-aminobutyric
acid subtipe A) sehingga mempengaruhi pusat di hipnotik dan sedatif
di otak
 Reseptor GABA terhubung dengan kanal klorida aktivasi reseptor
GABA  peningkatan permeabilitas ion klorida ke dalam sel 
hiperpolarisasi  potensial aksi menurun
 Valerin menghambat reuptake GABA dan menghambat katabolisme
(pemecahan) GABA dengan menghambat enzim GABA
transaminase  peningkatan konsentrasi GABA  GABA berikatan
dengan reseptor GABAA pada membran neuron sistem saraf pusat 
meningkatkan lama pembukaan kanal ion klorida  menyebabkan
masuknya ion klorida pada badan neuron sehingga potensial
intramembran neuron menjadi lebih negatif (hiperpolarisasi)

Nama Latin : Opium (Papaver somniferum)


Senyawa aktif : Morfin
Meknisme Kerja : 
FBA SISTEM ENDOKRIN

Nama Latin : Pare (Korela, Momordica charantia)


Senyawa aktif : Glikosida triterpen serta protein dan lektin (alfa momorkain, beta
momorkain serta momordin
Meknisme Kerja :  Daun dan buah memiliki efek sbgai agen hipoglikemik
Toksikologi :  Efek kontraseptik dan teratogenic
Nama Latin : Gurmar (Gymnema sylvestris R.)
Senyawa aktif : Glikosida saponin = asam gimnemat, Gumarin
Meknisme Kerja :  Gumarin menyebabkan berkurangnya kepekaan langit-langit mulut
pada rasa manis
 Asam gimnemat memiliki sifat hiperglikemik dg penurunan insulin
dalam sirkulasi darah dan memacu permeabilitas memban sel shg
mendorong regenerasi pulai langherhans.

Nama Latin : Kedelai (Glycine max merr.)


Senyawa aktif : Isoflavon (ginestein, daidzein, ononin dll), Kumestan (kumestrol),
Minyak jenuh (asam linoleat dan asam linolenat, Senyawa fotsterol
( beta sitosterol dan stigmasterol)
Meknisme Kerja :  Senyawa kedelai dapat memperbaiki profil lemak dan menurunkan
resiko klinis osteoporosis dan penyakit kardiovaskular dan minyak
jenuh pada kedelai bs sbg bahan awal dalm pil kontrasepsi dan terapi
sulih hormon

Nama Latin : Chastberry (Vitex agnus castus.)


Senyawa aktif : Diterpen (rotundifuran) dan flovonoid (viteksin, kastisin, dan
kaemferol)
Meknisme Kerja :  Rotundifuran memiliki efek dopaminergik yg dikaitkan dg
penghambatan sintesis dan pelepasan prolaktin = pd siklus
menstruasi (menjadi lancar)
FBA URINARI

Nama Latin : Jelatang (Urtica dioca L..)


Senyawa aktif : Senyawa lignan ( pinoresinol, sekoisolarisiresinol, dehodrodikoniferil
alkohol, neo-olivil Senyawa lektin), Turunan triterpen (asam oleanolat
dan ursolat), Flavonoid (isoramnetin, kaemferol dan glikosida
kuersetin), Senyawa hostamin, serotonin, asam kafeat, asam klorogenat
Meknisme Kerja :  Mekanisme yang terjadi penghambatan interaksi antara globulin
pengikat-hormon seks dan testosteron 5α-reductase
 Bukti secara in vitro dan in vivo (pada tikus) yang mengukur globulin
pengikat-hormon seks pada membran prostat manusia, melalui
penghambatan proliferasi sel stroma dam sel epitel prostat manusia
 ekstrak akar jelantang memiliki efek yang bermanfaat terhadap
jaringan ( konrad et al., 2000)
 Pada akar: terdapat inhibitor aromatase yang terbukti secara klinis
skala kecil meredakan gejala akibat BPH

Nama Latin : Palem Kipas (Saw palmetto/Serenoa serrulate)


Senyawa aktif : Asam lemak asam kaprat, asam kaprilat, asam laurat, asam oleat, asam
miristoleat, asam palmitat, asam linoleat, asam linolenat, β-sitosterol,
kampesterol, stigmasterol, lupeol dan sikloartenol, flavonoid dan
polisakarida (galaktosa, manosa dll)
Meknisme Kerja :  Digunakan untuk sistitis, gangguan hormonal seks dan pembesaran
prostat
 Dibandingkan dengan finasterid, ekstrak Saw palmetto memberikan
perbaikan dan keamanan yang lebih baik
 Ekstrak menghambat 5α-reductase secara in vitro
 Efek antiradang diduga akibat tingginya kandungan β-sitosterol
 Efek apoptosis dan nekrosis in vitro pada sel kanker diduga karena
kandungan asam miristoleat

Nama Latin : Kulit Kayu Pigeum (Prunus africana)


Senyawa aktif : Sterol, triterpen, asam oleanolat dan asam ursolat dan asam krataegolat
Meknisme Kerja :  Ektraksnya memberikan efek antagonis testoteron di dalam prostat
dan vesikel seminal pada tikus dan menghambat sintesis leukotrien
sehingga berperan pula dalam mencegah sel radang masuk keprostat

Nama Latin : Yohimbe (Pausinystalia yohimbe)


Senyawa aktif : alkaloid indol yang utama adalah yohimbin, α-yohimban dan β-
yohimban, pseudo yohimbin dan kariantein
Meknisme Kerja :  Yohimbin merupakan beta bloker α adrenergik
 Bekerja dengan cara mengeblok reseptor α2.
 Efek yohimbin  merilekskan dan melebarkan pembuluh darah 
peningkatan volume darah, suatu faktor kunci dalam mencapai dan
mempertahankan ereksi

Nama Latin : Opium poppy (Papaver somniferum L.)


Senyawa aktif : Papaverin
Meknisme Kerja :  vasodilator yang biasa digunakan untuk meningkatkan aliran darah
dalam tubuh serta mengobati impotensi pada pria. Di dalam tubuh,
papaverine bekerja dengan melemaskan otot pembuluh darah.
 Tetapi Papaverine tidak disetujui FDA untuk terapi disfungsi ereksi.

Anda mungkin juga menyukai