No. Revisi Tanggal Terbit Halaman 1/2 Pemerintah Puskesmas Kabupaten Susukan Cirebon dr. H. Andi Ridwan.S Nip. 19710223 200112 1 003
Pengertian Delirium adalah gangguan kesadaran yang ditandai dengan
berkurangnya kemampuan memfokuskan, mempertahankan dan mengalihkan perhatian. ICD X: F05.9 (Delirium, unspecified) Tujuan Sebagai pedoman petugas untuk menegakkan diagnosis dan penatalaksanaan Cutaneus Larva Migrans Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Susukan Nomor Tahun 2017 tentang Pemberian Layanan Klinis. Referensi Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2016 Prosedur 1. Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut antrian. 2. Petugas mempersilahkan pasien masuk ke ruang pemeriksaan. 3. Petugas melakukan anamnesis (keluhan utama, riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit dahulu,riwayat alergi, dan riwayat penyakit keluarga), didapatkan: pasien datang dengan penurunan kesadaran, ditandai dengan: a. Berkurangnya atensi b. Gangguan psikomotor c. Gangguan emosi d. Arus dan isi pikir yang kacau e. Gangguan siklus bangun tidur f. Gejala diatas terjadi dalam jangka waktu yang pendek dan cenderung berfluktuasi dalam sehari. Hasil yang dapat diperoleh pada autoanamnesis yaitu: a. Pasien tidak mampu menjawab pertanyaan dokter sesuai dengan apa yang diharapkan, ditanyakan. b. Adanya perilaku yang tidak terkendali. 4. Petugas melakukan alloanamnesis, yaitu adanya gangguan medik lain yang mendahului terjadinya gejala delirium, misalnya gangguan medik umum, atau penyalahgunaan zat. 5. Petugas melakukan pemeriksaan vital sign yang diperlukan, 6. Petugas melakukan pemeriksaan fisik yang diperlukan atau yang sesuai. 7. Petugas melakukan pemeriksaan penunjang jika diperlukan 8. Petugas menegakkan diagnosa dan atau differential diagnosis berdasarkan hasil anamnesa, pemeriksaan vital sign, dan pemeriksaan fisik. TATALAKSANA DELIRIUM SPO No. Dokumen No. Revisi Tanggal Terbit Halaman 2/2 Pemerintah Puskesmas Kabupaten Susukan Cirebon dr. H. Andi Ridwan.S Nip. 19710223 200112 1 003
9. Petugas memberikan terapi:
a. Kondisi pasien harus dijaga agar terhindar dari resiko kecelakaan selama perawatan. b. Apabila pasien telah memperoleh pengobatan, sebaiknya tidak menambahkan obat pada terapi yang sedang dijalani oleh pasien. c. Bila belum mendapatkan pengobatan, pasien dapat diberikan obat anti psikotik. Obat ini diberikan apabila ditemukan gejala psikosis dan/atau agitasi. 10. Petugas memberikan edukasi kepada keluarga pasien: memberikan informasi terhadap keluarga/care giver agar mereka dapat memahami tentang delirium dan terapinya. 11. Petugas melakukan rujukan apabila gejala agitasi telah terkendali ke fasilitas pelayanan rujukan sekunder untuk memperbaiki penyakit utamanya. 12. Petugas memberikan resep kepada pasien untuk diserahkan ke sub unit farmasi. 13. Petugas mendokumentasikan semua hasil anamnesis, pemeriksaan, diagnosa, terapi, rujukan yang telah dilakukan dalam rekam medis pasien. 14. Petugas menyerahkan rekam medis ke petugas simpus untuk di entry. 15. Petugas mendokumentasikan hasil pemeriksaan, diagnosa dan terapi yang sudah tercatat dalam rekam medis ke data simpus Unit Terkait Unit BP-Umum Unit BP-Lansia