3. Indikasi Obat
a. Akarbosa : untuk diabetes tipe 2 yakni menghambat enzim alfa-glukosidase.
b. Nistatin : mengobati infeksi yang disebabkan oleh jamur.
c. Metformin : untuk DM tipe 2
d. Probenesid : profilaksis gout, mengobati asam urat
e. Ezetimib : hiperkolesterolemia
f. Furosemid : membantu mengurangi tekanan darah tinggi dengan cara meningkatkan pengeluaran air
seni.
g. Pirantel Pamoat : pengobatan infeksi yang disebabkan oleh parasite saluran cerna
h. Ranitidine : untuk tukak lambung dan tukak duodenum, refluks esofagitis
i. Difenhidramin : anti muntah, rhinitis alergi, urtikaria
j. Magnesium trisilikat : gastritis, ulkus lambung dan duodenum
k. Asam mefenamat : menghilangkan nyeri akut dan kronik.
l. Pioglitazone : DM tipe 2
m. Bisoprolol : untuk hipertensi, angina
n. Kaptopril : mengobati hipertensi dan gagal jantung.
o. Kodein : untuk menghilangkan nyeri, sebagai antitusif
p. Simvastatin : untuk hiperkolesterolemia
q. Lidokain : anastetik lokal
r. Metoklopramid : meredakan mual dan muntah
s. Kloramfenikol : terapi pilihan utama untuk pengobatan tifus.
t. Adrenalin : syok anafilaktik, resusitasi jantung
u. Glibenklamid : mengobati DM tipe 2 dengan cara meningkatkan sekresi insulin
v. Asam askorbat : pencegahan dan terapi skorbut, defisiensi vitamin c
w. Aspirin : meringankan rasa sakit terutama sakit kepala dan pusing, sakit gigi, nyeri otot.
4. Kontraindikasi min 2
a. Diklofenak : asma, urtikaria, tukak lambung, alergi pada aspirin.
b. Streptomisin : kehamilan, gangguan ginjal, gangguan jantung, gangguan pencernaan.
c. Sifloksazin : wanita hamil dan menyusui, anak-anak dan remaja sebelum akhir fase pertumbuhan,
hipersensitif thd ciprofloxacin atau quinolone lain.
d. Salep asiklovir : Hipersensitivitas thd asiklovir
e. Tablet piroksikam : tukak peptic, hipersensitivitas, asma, rinitis
f. Tetrasiklin : hamil, anak < 12 tahun, hipersensitivitas terhadap tetrasiklin
g. Akarbosa : gangguan usus kronis, gangguan ginjal, hamil, laktasi, tukak usus.
5. Definisi dan Pengertian istilah
a. Nefrotoksik : senyawa/ obat yang beracun bagi ginjal
b. Indeksterapi : adalah tolak ukur keamanan obat yang merupakan perbandingan antara dosis yang
menghasilkan efek pada 50% hewan uji (ED50) dengan dosis yang mematikan 50% hewan uji (LD50).
c. Neuropathy : kerusakan saraf
d. Nephropathy : kerusakan ginjal
e. Migrain : nyeri kepala yang terasa berdenyut yang umumnya hanya mengenai sebelah sisi kepala.
f. Ensefalitis : peradangan pada otak
g. Bakteriofag : virus yang menyerang bakteri (t4 virus yang menyerang e.coli).
h. Gastritis : kondisi dimana lapisan lambung mengalami iritasi, peradangan atau pengikisan.
i. Insomnia : kejala kelainan dalam tidur berupa kesulitan untuk tidur.
j. Antiseptik : senyawa kimia yang digunakan untuk membunuh atau menghambat pertumbuhan
mikroorganisme pada jaringan hidup seperti kulit dan membrane mukosa.
k. Pirai atau gout : penyakit yang menyebabkan peradangan pada sendi akibat penumpukan Kristal
monosodium urat
l. Anorexia nervosa : gangguan makan yang ditandai dengan penolakkan untuk mempertahankan berat
badan yang sehat dan rasa takut yang berlebihan terhadap kenaikkan berat badan akibat pencitraan
diri yang menyimpang.
m. Leukopenia : rendahnya jumlah total sel darah putih dibanding nilai normal.
n. Leukositosis : tingginya jumlah total sel darah putih dibanding nilai normal.
o. Polisitomia : keadaan dimana tubuh memproduksi terlalu banyak memproduksi sel darah merah atau
peningkatan abnormal pada jumlah sel darah merah yang diproduksi sumsum tulang.
p. Pensitopenia : Keadaan dimana kekurangan semua bagian darah
q. Diabetes insipidus : penyakit dengan gejala selalu merasa haus (polidipsi) dan sering buang air kecil
(poliuri)
r. Diabetes gestational : diabetes yang dialami wanita ketika hamil.
s. Preeklamsia : hipertensi pada masa kehamilan.
t. Diabetes mellitus : penyakit tingginya kadar gula dalam darah yang disebabkan oleh gangguan sekresi
insulin atau gangguan kerja insulin atau keduanya.
u. Diare non spesifik : diare yang diagnosisnya ditentukan oleh gejala diare seperti buang air besar lebih
dari 3x sehari dengan konsistensi encer.
v. Diare spesifik : diare yang disebabkan oleh adanya infeksi bakteri, parasite maupun virus.
w. Anemia aplastic : kondisi dimana sumsum tulang berhenti memproduksi sel-sel darah baru yang
cukup.
x. Anemia megaloblastik : anemia yang disebabkan kelainan proses pembentukan DNA sel darah merah.
Penyebab utamanya adalah defisiensi vit B12 dan asam folat.
y. Anemia pernisiosa : penyakit yang berupa berkurangnya produksi sel darah merah akibat defisiensi
vitamin b12. Merupakan satu contoh dari anemia megaloblastik.
z. Anemia sel sabit (sicle cell anemia) : sel darah merah berbentuk sel sabit sehingga tidak terdapat
cukup sel darah merah untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh.
aa. Ginekomastia : terjadinya peningkatan ukuran payudara pada pria akibat ketidakseimbangan jumlah
estrogen dan testosteron
bb. Buta warna parsial : ketidak mampuan membedakan warna. Biasanya buta warna merah-hijau atau
biru-kuning.
cc. Peptic ulcer : tukak atau luka pada lapisan saluran cerna bagian atas akibat sekresi asam lambung
dd. GERD : naiknya asam lambung menuju esophagus dan menimbulkan nyeri pada ulu hati atau sensasi
terbakar di dada.
ee. PPOK : penyakit paru-paru termasuk bronchitis kronik, emfisema dan obstruksi saluran nafas kronik
yang menyebabkan kesulitan bernafas
ff. Emfisema : penyempitan saluran nafas karena kantung udara di paru menggelembung secara
berlebihan dan mengalami kerusakan.
b. Antidiabetes
Sulfonil-urea Biguanid Tiazolidin dion -glukosidase Inhibitor
Glibenklamid Metformin Rosiglitazon Miglitol
Glimepirid Pioglitazon Acarbose
Glipizid Troglitazono
Meningkatkan sekresi Menghambat
insulin glukoneogenesis
c. Anti-hiperkolesterolimia/Anti-hiperlipidemia
Menurunkan sintesis Penyerap asam empedu Inhibitor HMG CoA Derivat Asam vibrat
lipoprotein Reductase
Asam nikotinat (niasin) Kolestiramin Simvastatin Klofibrat
Kolestipol Atorvastatin Fenofibrat
Meningkatkan pembuatan Menghambat Gemfibrosil
LDL dari aliran darah pembentukan kolesterol
d. Gastritis/GERD
Antasida H2RB PPI Agonis Sitoprotective Antibiotik
prostaglandin 1 agent/khelator
Mg(OH)3 Ranitidin Omeprazol Misoprostol sukralfate Chlarithromyicin
menghambat sintesa
protein pada subunit
50S ribosom
e. Fungisida/antifungi
Polien Imidazol Triazol Sistemik
Amfoterisin B Mikonazol Flukonazol Griseofulvin
Nistatin Klotrimazol Itrakonazol Itrakonazol
Metronidazole Ketokonazol Ketokonazol
f. Antimalaria
Kuinolin Antifolat Antibakteri Artemisin
Primakuin Trimetroprim Sulfonamide Artemisin
Klorokuin Proguanil Tetrasiklin Artemer
Amodiakuin Pirimetamin Azitromisin Artesunate
g. Analgetik
NSAID SAID Opioid
As. Fenilasetat : DIklofenak Singkat : kortison, hidrokortison Fentanyl
As. Salisilat : aspirin Sedang : metilprednisolon, Metadon
prednisone, triamnisolon
As. Fenamat : as.mefenamat Lama : deksametason, betametason Morfin
As. Propionate : ibuprofen, Tramadol
ketoprofen, fenbufen, naproxen
As. Karbo : indometasin
8. Obat yang boleh dibeli tanpa resep atau harus dengan resep :
a. Injeksi Vit C
b. Asetosal
c. Trimetoprim
d. Na- diklofenak
e. Ciprofloksazin
f. Diazepam
g. Prednisone
h. Marvelon