Anda di halaman 1dari 75

KUNCI dan PEMBAHASAN MASTERUKAI 1.

No Pembahasan
1. A Komedo non inflamasi termasuk ke dalam kategori acne mild, sehingga terapi yang tepat
adalah anti-acne topikal seperti benzoyl peroxide atau azaleic acid

2. D Tretinoin (asam retinoat dan vitamin A) dikontraindikasikan untuk ibu hamil karena dapat
menyebabkan kecacatan pada janin
Sumber : Dipiro JT. 2019. Pharmacotherapy Handbook 9th ed. Mc Graw Hill. New York

3. E Salah satu gejala dari scabies adalah gatal yang parah, umumnya semakin terasa saat malam
hari. Pasien memiliki riwayat scabies dan gejala yang sekarang dirasakan sama seperti
sebelumnya, sehingga dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami scabies kembali. Oleh karena
itu, terapi yang tepat adalah permetrin

4. C Penggunaan budesonide secara inhalasi cenderung dapat menimbulkan pertumbuhan jamur.


Sehingga setelah pemakaian dianjurkan untuk berkumur air hangat.
5. A Anemia ditandai dengan nilai MCV rendah dan serum feritin rendah merupakan anemia yang
disebabkan kekurangan zat besi , sehingga perlu diobati dengan suplemen besi seperti feros
sulfat, feros fumarat, feros glukonat.
Anemia yang ditandai dengan nilai MCV tinggi, kadar vitamin B12 normal , dan kadar vitamin B9
rendah maka diterapi dengan vitamin B9 (asam folat)
Anemia dengan nilai MCV tinggi, Kadar vitamin B9 normal dan kadar vitamin B12 rendah maka
diterapi dengan vitamin B12 (Cyanocobalamin).
Anemia yang disebabkan karena gangguan ginjal harus diterapi dengan stimulating agent yaitu
Eportin alfa atau Darbopoetin alfa.

Sumber : Dipiro.pharmacotherapy Handbook Ninth Edition. United Stated: McGrow-Hill. P 303

6. D Fenitoin dapat menyebabkan anemia karena menghambat absorbsi vit B 9 ( Asam Folat )
sehingga perlu di tambahkan asam folat pada pengobatan dengan fenitoin.

Sumber : Dipiro.Pharmacotherapy handbook ninth edition. United States. Mc Graw-Hill P 301

7. C Sisa kadar obat = 10 mg/L


Kadar yang dikehendaki 20 mg/ L
K = 0,07/ jam
Vd = 40 L

Kekurangan kadar = 20 mg/ L – 10 mg/ L = 10 mg/ L


Kadar yang harus diberikan (dihitung dengan Vd) = 10 mg/ L x 40 L = 400 mg
400 mg x 0,07/ jam = 28 mg/ jam

8. C Beberapa jenis cairan infus:


1. asering
komponen: Na, Cl, Ca, K, Asetat.
Penggunaan: untuk kondisi syok hipovolemik dan asidois, demam berdarah dengue, trauma,
luka bakar, atau stroke hemmoregik

2. Normal Saline
komponen: NaCl
kegunaan: mengganti cairan tubuh

3. Ringer Laktat
komponen: Na, K, Ca, Cl, Basa
kegunaan: K untuk konduksi syaraf dan otak.

4. Dekstrosa
komponen: Glukosa
Kegunaan: hidrasi pasien, nutrisi gula, biasanya untuk post operasi

5. Ringer Asetat
komponen: hampir sama dengan ringer laktat
kegunaan: cairan metabolisme otot, untuk pasien resusitasi

6. Albumin
komponen: protein albumin
kegunaan: mengganti jumlah protein albumin yang hilang.

7. Hidroksietil Starches (HES)


komposisi: starch (amilosa dan amilopektin)
kegunaan: menurunkan permeabilitas pembuluh darah, terutama untuk pasien post trauma,
menambah volume plasma.

8. dextran
komposisi: polimer glukosa (hasil sintesis bakteri)
kegunaan: menambah plasma untuk pasien post trauma, efek antitrombus untuk cegah agregasi
platelet
9. Gelatin
komposisi: hidrolisi kolagen bovine
kegunaan: memberi efek antikoagulan

10. mannitol
komposisi: karbon, hidrogen, oksigen.
kegunaan: membantu menurunkan tekanan intrakranial, memberi peningkatan diuresis pada
pengobatan gagal ginjal, meningkatkan eksresi toksik

9. C Levotiroksin menyebabkan adanya peningkatan denyut jantung, dan perlu diperhatikan


penggunaannya untuk pasien osteoporosis karena dapat memperburuk kondisi (menurunkan
kadar mineral tulang)

10. A Semua sediaan insulin umumnya imunogenik pada manusia tetapi resistensi imunologis
terhadap kerja insulin tidak lazim terjadi. Secara teori sediaan insulin yang sesuai dengan
insulin manusia kurang imunogenik, tetapi hal ini tidak terbukti dalam uji klinik. Insulin dirusak
oleh enzim dalam saluran cerna oleh karena itu harus diberikan melalui injeksi atau inhalasi;
rute subkutan memberihasil yang baik pada semua kondisi

11. A Aminofilin merupakan bentuk garam dari teofilin. Mekanisme kerjanya yaitu dengan
menghambat enzim fosfodiesterase (PDE) sehingga mencegah pemecahan cAMP dan cGMP
masing-masing menjadi 5’-AMP dan 5’-GMP. Penghambatan PDE menyebabkan akumulasi
cAMP dan cGMPdalam sel sehingga menyebabkan relaksasi otot polos termasuk otot polos
bronkus.

Sumber : Farmakologi dan Terapi Edisi 5, Departemen Farmakologi dan Terapeutik Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia, 2007

12. B Valsartan dapt menyebabkan gangguan CNS, batuk, hiperkalemia, dan kenaikan kadar
kreatinin.
13. C Pil progestin (progestin-only minipills) atau yang lebih dikenal luas sebagai minipil bekerja sebagai
metode kontrasepsi dengan melepaskan hormon progestin dalam dosis rendah. Terdapat bukti
kuat tentang rendahnya efek terhadap produksi ASI serta pertumbuhan dan perkembangan
neonatus. Bahkan pada beberapa kasus, justru terjadi peningkatan volum produksi ASI.
Sebaliknya, kontrasepsi hormonal kombinasi akan menurunkan kuantitas produksi serta
menyebabkan perubahan pada komposisi ASI, Minipil menyebabkan perubahan kecil dalam
komposisi ASI melalui transfer steroid dari plasma ke ASI dalam jumlah sedikit namun biasanya
sangat rendah bahkan tidak dapat dideteksi dalam tubuh neonatus setelah pemakaian minipil
dalam beberapa hari oleh wanita menyusui.

14. D Sukralfat: MK: membentuk lapisan pelindung pada dinding duodenum. Indikasi: tukak duodenum
dan tukak lambung.
Loperamid: Anti motilitas. Indikasi: anti diare (diare non spesifik dan kronik). MK: Menghambat
motilitas/peristaltik usus.
Simetidin: Golongan histamine H2-receptor antagonist MK: menghambat kena reseptor
histamin H2, yang sangat berperan dalam sekresi asam lambung. Indikasi: pengobatan
gastroesophageal reflux disease (GERD) yaitu penyakit akibat iritasi karena kelebihan asam
lambung.
Bisakodil: Stimulan laksatif. Indikasi: konstipasi (obat pencahar). MK: perangsang dinding usus
(meningkatkan motilitas usus).
Attapulgit: Adsorben. Indikasi: anti diare. MK: mengabsorpsi nutrisi, racun, obat dan cairan pada
saluran pencernaan

15. D diare akut yang membutuhkan antibiotik adalah diare akut dengan tanda demam, feses berdarah,
dan leukosit pada feses.

16. E Beberapa antiepileptika menyebabkan (auto) induksi dari enzim hati (system-oksidasi P450),
seperti fenitoin, fenobarbital, primidon, dan karbamazepin.

17. A Tatalaksana untuk bakteri Shigella menurut pionas adalah: kotrimoksazol/fluorokuinolon/


ampisilin
Golongan Fluorokuinolon:
Ciprofloksasin; dosis Mild/moderate/severe: 500 mg PO q12hr for 5-7 days
Levofloksasin; 500 mg sehari, selama 3 hari

18. A Tatalaksana Trichomoniasis (infeksi parasit, protozoa) adalah dengan antibiotik metronidazole.

19. D Mual dan muntah berat yang terjadi pada pasien kemoterapi membutuhkan dua kombinasi obat
yaitu antiemetic (ondansetron/metoklorpramid) dan kortikosteroid (deksametason).
20. D Metoclorpramide (antiemetic) menginduksi Sindroma Neuroleptic Malignant yaitu altered metal
status, muscle rigidity hyperthermia.

21. E Disease-modifying antirheumatic drug (blockade respon inflamasi pada situs sendi):
Hidroksiklorokuin dan sulfasalazine: untuk mild RA (ES: optalmik)
Leflunomide (ES: diare dan KI ibu hamil)
Metotreksat: paling sering digunakan (ES: hepatotoksik dan birth defect)
Minosiklin

22. A infeksi Kaki Diabetes (Gangrene) derajat sedang berat dianjurkan menggunakan kombinasi
antibiotic Ampisilin/Sulbactam

23. A Dosis cisplatin = 100 mg/m2


BSA pasien = 1,65 m2
Dosis yang dibutuhkan = 1,65 x 100 = 165 mg
24. A 1. T score ≥ -1.0: gaya hidup, kalsium dan vitamin D
2. (osteopenia) T-score -1.1 to -2.4: gaya hidup, kalsium dan vitamin D, Terapi obat untuk
mencegah keropos tulang lebih lanjut sakit pada tulang tertentu, penurunan tinggi badan,
perubahan struktur tubuh.
3. T scrore di bawah -2.5: gaya hidup, suplementasi kalsium (kalsium karbonat, kalsium sitrat),
dan Vitamin D first line (Asam Alendronat, Asam Risendronat), alternative (Raloksifen,
Asam Ibandronat), terakhir (intranasal kalsitonin)

25. D Clearance = k x Vd; k= 0,693/t1/2  ((0.693/3) x 30% x 75)/60 menit

26. E Initially: 100 mg/day


may be titrated up to 800 mg/day within 2-5 weeks

27. C MDR atau resistensi ganda menunjukan bakteri Mycobacterium tuberculosis resisten terhadap
Rifampisin can INH
dengan atau tanpa OAT lainnya
Pedoman Diagnosis & Penatalaksanaan Tuberkulosis di Indonesia

28. B “Patients with this particular type of liver damage have non-specific clinical features, and
jaundice is not always evident.
Sometimes there are clues of drug allergy, such as fever, rash or peripheral eosinophilia,
malaise, anorexia, nausea and
abdominal pain is the principal presentation
Contraindication of INH-Rifampicin
Acute liverdz, severe hepatic damage, acute gout"

29. B Berdasarkan data berat badan dan tinggi pasien, BMI pasien adalah 31 sehingga sudah Obesitas
tipe 1. Efek samping yang paling diwaspadai dari penggunaan obat SGA atipikal adalah
metabolic syndrome. yaitu:
Weight gain, hypertriglycerida, hypercholesterolemia, hyperglicemic, diabetic ketoacidosis.

30. D Non-Penicilline allergic patients


Primary, secondary, early (- 1 year), latent (e 1 year): Benzathine Penicilin G
Neurosyphilis or Congenital Syphilis: Aqueous crystalline Penicilin G or Procaine Penicilin G

31. E Menurut AHFS 2011, lini pertama S. thypi adalah kloramfenikol

32. D Kecepatan infus = volume kebutuhan cairan x faktor tetes / waktu (menit)
= 500 ml x 60 tetes/ml / 2880 menit
= 10,42 ~ 10 tetes/menit

33. D Metadon digunakan untuk program rehabilitasi sebagai pengganti heroin. Obat ini memiliki
aktivitas euforigenik dan analgesik, aktif per oral, dan mudah dikontrol. Metadon merupakan
opioid sintesis yang bekerja pada reseptor µ. Obat ini bekerja lebih lama dibanding heroin,
sehingga efek putus obatnya lebih ringan dibanding heroin.

34. A Furosemid dan spironolakton merupakan diuretik, pada kasus ini diuretik ditujukan untuk
terapi asites
Sumber : Phamacotherapy handbook 9th ed

35. C Manitol sebagai diuretik osmotik menarik air dari interstisial dan ruang interselular otak
melintas sawar darah otak sehingga dapat memperbaiki aliran darah otak dan mengurangi
tekanan intrakranial
36. D Jika campuran zat aktif akan dilakukan penerapan kadar dengan KCKT maka parameter resolusi
pada uji kesesuaian system harus dilakukan. Resolusi menunjukan daya pisah dari suatu system
dengan nilai yang dapat diterima adalah 1,5-2

37. E Tingkat kekerasan kurang maka zat yang harus ditambahkan adalah pengikat agar tablet
menjadi compact

sodium starch glycolat:disinterant


Talc:glidan
Calcium phosphate:filler
Lactose:filler
HPMC:binder

38. A Sensasi basah tersebut merupakan akibat dari propelan dan bahan aktif yang terlalu lama
mengupa sehingga perlu
ditambahkan bahan yang titik uapnya lebih rendah yaitu etanol

39. B Penyebab massa tablet lengket pada punch and die yaitu antiadheren kurang, lubrikan kurang
atau tidak cocok, atau titik leleh zat aktif yang rendah. Fungsi lubrikan adalah mengurangi friksi
antara dinding punch dan die

40. A Eritropoeitin merupakan glikoprotein dan termolabil sehingga produksi secara aseptis dengan
filtrasi membran. Membran 0,45 untuk filter partikel sedangkan 0,22 untuk filter bakteri.
Biasanya filtrasi dilakukan bertahap dari 0,45 kemudian terakhir 0,22.
Termolabil  tidak tahan suhu tinggi seperti di sterilisasi panas basah atau panas kering

41. B Sesuai dengan perka BPOM, jika produk copy memiliki kekuatan lebih rendah dari kekuatan
sediaan sebelumnya yang telah diproduksi oleh industri yang sama, maka cukup uji
bioekivalensi in vitro (uji disolusi terbanding / UDT)

42. D Curcumin >> Kunyit


Perperin>> Cabe Jawa
Eugenol>> Cengkeh
Shogaol & Gingerol>> Jahe

43. D
44. B Klorin banyak digunakan dalam pengelolaan air bersih dan limbah sebagai oksidator dan
desinfektan (membunuh bakteri). Sebagai oksidator, klorin digunakan untuk menghilangkan
bau dan rasa pada pengelolaan air bersih. Untuk mengoksidasi Fe(II) dan Mn (II) yang banyak
terkandung dalam air tanah menjadi Fe(III) dan Mn(III)

45. D
46. B EAtropin Sulfat = 0,900-0,650 = 0,25 gram
Dimana 1 gram Atropin Sulfat mengandung 0,25 gram NaCl dalam 100 ml
Agar larutan isotonis maka :
,
0,9 gram NaCl dalam 100 ml = x 1 gram Atrofin Sulfat
,
= 3,6 gram/100 cc
= 3,6 % b/v

47. B N1 x V1 = N2 x V2
V2 = (N1 x V1) / N2
V2 = (3 x 100) / 30
V2 = 300 / 30
V2 = 10 ml
48. A Produk yang telah dinyatakan tidak memenuhi syarat dimasukkan kedalam ruangan reject,
sedangkan produk yang baru masuk ke dalam gudang yang belum mengalami pengujian
dimasukkan kedalam ruangan karantina

49. C Yang bertanggung untuk memastikan hasil uji suatu bahan atau sampel di industry farmasi
sesuai dengan CoA atau Spesifikasi produk adalah bagian Pengawasan Mutu

50. B Sifat dari bentuk sediaan mukoadhesif adalah dapat berikatan sempurna di mukiosa lambung
sehingga dapat memperlambat waktu transit obat di dalam lambung dalam bentuk
Gastroretentive Drug Delievry System, Adapun Sifat dari polimer Carbopol dapat
membentuk ikatan hydrogen dengan mukosa lambung

51. C Tujuan Sterilisasi yang dilakukan di RS oleh departemen CSSD adalah untuk mencegah infeksi
nosokominal yaitu infeksi yang di dapatkan dari lingkungan rumah sakit termasuk penggunaan
alat Bersama saat melakukan operasi di RS

52. C Pirogen adalah agen utama yang dapat menyebabkan hipertemia yang dapat menyebabkan
perubahan pada pengaturan suhu di hipotalamus.

53. B Setiap Peruabahan kritikal terkait proses produksi harus dilakukan validasui proses pada 3 bets
berturut turut skla produksi dan 1 bets untuk skala pilot

54. A URS adalah suatu dokumen permintaan mesin dari pengguna (user) yang menggambarkan
kapsitas mesin bentuk dan spesifikasi mesin yang diinginkan yang kemudian diterjemahkan oleh
vendor untuk realisasi pengadaan mesin tersebut

55. D Pereaksi dari Senyawa Alkaloid adalah Pereaksi Mayer, Dragendrof, dan Wegner

56. A 4% dari 10 gram klobetasol propionat


4/100 x 10 g = 0,4 g = 400 mg

57. B (B 1 x HLB 1 ) + (B 2 x HLB 2 ) = (B campuran x HLB campuran )


Misalnya bobot Tween 20 = X, maka bobot Span 20 = (5 - X)
(X x 16,7) + ((5 - X) x 8,6) = 5 x 12
16,7X + 43 – 8,6X = 60
8,1X = 60 - 43
X = 17/8,1 = 2,1
Jadi, bobot Tween 20 = 2,1 g dan bobot Span 20 = (5 – 2,1) g = 2,9 g

58. C Dik: W = 500 mg = 0,5 g, V = 30 ml, E = 0,15


B = 0,9 V - (W x E)
100
= 0,9 x 30 - (0,5 x 0,15)
100
= 0,27 - 0,075 = 0,195 g

59. D Katagori Temuan pada dasarnya terdiri atas


Critical : Temuan yang sifatnya membahayakan nyawa manusia dan mempengaruhi kulitas
produk
Major : Temuan yang berdampak terhadap Kualitas Produk namun jika terus berulang dapat
menyebabkan temuan kritikal
Minor : Temuan yang sifatnya tidak mempengaruhi kualitas produk secara langsung namun
dapat menjadi temuan major jika temuan terus berulang
Contoh dari temuan major adalah terkait monitoring suhu dan RH dan Mappng suhu
penyimpanan

60. C Skala Pilot adalah 10% dari 800.000 tablet =80.000 tablet

61. D Tujuan dari Inspeksi diri adalah untuk mengevaluasi terkait Regulatory (CDOB) dengan
kondisi nyata operasional

62. A Validasi Proses dilakukan pada 3 batch skala produksi

63. A Ascorbic Acid Injection is a clear, colorless to slightly yellow sterile solution of Ascorbic
Acid in Water for Injection, for intravenous, intramuscular or subcutaneous use. Each mL
contains: Ascorbic Acid 500 mg, Disodium Edetate 0.25 mg, in Water for Injection q.s.. pH
(range 5.5 to 7.0) adjusted with Sodium Bicarbonate and Sodium Hydroxide. Contains no
preservatives. https://www.drugs.com/pro/ascorbic-acid-injection.html

64. D 40% x 5 ml = 2 mg
20% x 3 ml = 0,6 mg

2 : 0.6 = 3.3 ~ butuh 4 ampul

65. D - Nilai N dipersyaratkan 2, nilai N kecil artinya kolom/metode kurang mampu memisahkan, hal
ini dikarenakan kapasitasi kolom tidak cukup baik untuk memisahkan analit (biasanya peak lebar
dan waktu retensi cepat). Dapat diperbaiki dengan menrunkan lajur alur dan menurunkan
volume injeksi. Begitu pula dengan tailing factor yang besar dapat diperbaiki dengan menurunkan
jumlah injeksi. Resolusi yang buruk dapat diperbaiki dengan menurunkan flow rate atau
menambahkan fase air pada eluen.
- Menaikkan volume injek memperberat pemisahan dan memperburuk metode, menaikkan flow
rate mempersempit waktu untu analit terpisah. Panjang gelombang tidak boleh diganti kecuali
dinyatakan lain harus selalu dibaca di lambda maks

66. B Ct = (Ca x t) + SS – Sisa Stock

=1+1

= 2
67. A
BEP Rupiah = (Biaya Tetap) / (Kontribusi Margin per unit / Harga jual per Unit)
BEP Rupiah = 5.000.000/ (25% / 100%) = 5.000.000 / 0,25 = 20.000.000

Jika diketahuinya harga jual dan harga beli, maka kontribusi margin per unit adalah harga jual
dikurangi harga beli

68. C Pada PP 51 menerangkan bahwa pada industri obat tradisional dan pabrik kosmetika harus
terdapat minimal 1 apoteker sebagai penanggungjawab, dan 3 pada industri farmasi.

PP No.51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian (Pasal 9 ayat 2)

69. B Metode Pengadaan:


1. Terbatas
Modal terbatas, ED cepat, dan PBF berada tidak jauh dari apotek
2. Terencana
Dengan direncanakan (mengantisipasi lead time, jarak pbf dlsbnya)
3. Konsinyasi
Menitipkan barang
4. Spekulasi
Melakukan pembelian untuk antisipasi suatu aturan atau kebijakan. Contoh membeli diluar
jumlah biasanya untuk antisipasi kenaikan harga
5. Just In Time
pembelian dalam jumlah kecil/terbatas, jika sedang butuh, baru memesan atau membeli,
biasanya meode ini dipilih untuk barang yang mahal, lama laku, dan keluarnya sedikit.
70. B Obat salut selaput dapat digerus karena fungsi utama dan salut selaput adalah menutupi rasa/bau
yang tidak nyaman dari komposisi obat tersebut

71. B Faktor yang harus dipertimbangkan dalam pemberian PIO & konseling:

obat dengan index terapi sempit


pasien dengan polifarmasi
Obat2 dengan penggunaan khusus
Pasien geriatri dan pediatri

72. C Metode CEA cocok untuk membandingkan outcome (hasil terapi) yang berbeda, biaya yang
berbeda, tapi akan digunakan untuk indikasi yang sama

73. B Pusat MESO/farmakovigilans Nasional adalah BPOM RI

74. B Vital obat yang dibutuhkan pada keadaan emergency dan bersifat life saving seperti injeksi
epinefrin,warfin. Essential digunakan berdasarkan farma koterapi. Non essential bersifat sebagai
pendukung atau supplement.

75. B “det : obat sudah diambil

Nedet : obat belum diambil

Orig:resep original”

76. A Penggunaan levotiroksin oral diminum satu tablet obat dengan satu gelas air 30 menit atau 1
jam sebelum sarapan saat perut kosong

Sumber : Medscape

77. B Pasien lupa <24 jam

Aturan minum pil kombinasi jika lupa :

- Jika lupa <24 jam : segera minum pil yang terlupa


- Jika lupa 24 - <48jam : minum 1 pil yang terlupa, minum 1 pil lagi pada jam biasa
menggunakan pil (pasien mungkin akan menggunakan 2 pil dalam 1 hari)
- Jika lupa >48 jam (>2 hari) : minum 1 pil, pil lain yang sebelumnya terlupa dibuang,
minum 1 pil lagi pada jam biasa menggunakan obat (pasien mungkin akan
menggunakan 2 pil dalam 1 hari). Pasien harus menggunakan kontrasepsi lain
(kondom, dll) atau menghindari hubungan seksual, hingga pil telah diminum teratur
selama 7 hari
Sumber : CDC. 2013. Recommended Actions After Late or Missed Combined Oral
Contraceptives

78. B Penggunaan tablet 81.000 / 6 bulan namun terjadi kekosongan selama 1 bulan.
Maka rata-rata penggunaan tablet = 81.000/5 bulan = 16.200 tablet

79. D Ciprofloxacin dan levofloxacin merupakan LASA (Look alike Soud Alike) sehingga perlu diberi
tanda tertentu untuk mencegah kekeliruan.

80. D ROI = Keuntungan bersih/modal yang ditanam x 100% = (250juta – 200juta – 20juta)/50 juta
= 30.000.000/ 50.000.000 x 100% = 60%

81. A Non aqueous dan solid formation:


Dibuat dari sediaan obat jadi Tidak lebih dari 25% dari waktu kadaluarsa masing-masing bahan
atau 6 bulan dari waktu peracikan, manapun yang lebih dahulu tercapai.*Dibuat dari zat aktif

Tidak lebih dari dari waktu kadaluarsa masing-masing bahan atau 6 bulan dari waktu
peracikan, manapun yang lebih dahulu tercapai.

Oral mengandung air:


Tidak lebih dari 14 hari saat disimpan dalam suhu dingin 2-8 C

Topikal/dermal mengandung air, semisolid:


Tidak lebih dari 30 hari

tetes mata/ telinga tube:


28 hari setelah pertama kali dibuka

tetes mata minidose:


3x24 jam setelah pertama kali dibuka

Sirup kering:
7 -14 hari setelah diencerkan

injeksi insulin multidose:


28 hari setelah digunakan pertama kali di simpan di suhu ruangan.
Dan 60 hari jika dalam suhu kulkas (2-8 C)
82. D Harga Jual Apotek = harga jual + (%kenaikan x harga jual)

Harga setelah pajak (10% x 27500) + 27500 = 30250

HJA = 30250 + (20% x 30250) = 36300


83. A Unit Dose Dispensing = Sistem Unit Dose  dosis disiapkan dalam waktu satu pemberian
misalnya satu kemasan untuk pemakaian pagi, siang, atau malam.

84. A Pemakaian obat sebelumnya=konsumsi. Epidemilogi=perencanaan berdasarkan penyakit yang


terjadi

85. C det : obat sudah diambil

nedet ; obat belum diambil

orig resep original

86. B Gemfibrozil diminum 30 menit sebelum makan malam

Sumber : Phamacotherapy handbook 9th ed

87. B Dosis : 10 mg/Kgbb  10 kg x 10 mg/KgBB = 100 mg/KgBB

Digunakan selama 5 hari  100 mg x 5 = 500mg

Sediaan tersedia 250 mg/5 mL.

Botol yang digunakan selama terapi = 2 botol

88. A 4% dari 10 gram klobetasol propionat


4/100 x 10 g = 0,4 g = 400 mg

89. A Moghadam, Maryam. Imenshahidi, Mohsen and Mohajeri,

Seyed. 2013. Antihypertensive Effect of Celery Seed on Rat

Blood Pressure in Chronic Administration. NCBI: JMed Food

90. A Tender terbuka : tender yang mengundang beberapa perusahaan yang patuh pada
syaratsyaratyang ada

Tender tertutup : tender memasukkan satu penawaran tertutup dan selektif dimana pemasok
harus menyetujui dimuka dan mempertimbangkan kepatuhan GMPs, kinerja masa lalu, dan
kesepakatan harga

Negosiasi kompetitif : RS mendekati satu pemasok terpilih yang berkaitan dengan kesepakatan
harga

Pengadaan langsung : Hanya dari satu pemasok tunggal

91. B PCV digunakan untuk penyakit yang di sebabkan pneumococcus virus.

HiB ( Haemophyllus Influenza tipe B ) untuk influenza dan meningitis,

HBV ( Hepatitis B Vaksin ) untuk penyakit hepatitis B

DPT ( difteri, pertusi, tetanus ) untuk penyakit difteri, tetanus, pertussis

Kotipa ( Kolera, tifus, paratifus )

92. D Vaksin polio di berikan 4 dosis, yaitu umur 2 bulan, 4 bulan, 6-18 bulan dan 4-6 tahun

Sumber : Dipiro.Pharmacotherapy handbook ninth edition. United states. Mc Graw-Hill P 508

93. B Dosis cefadroksil 20 mg/kgBB/day x 25 kg = 500 mg/hari

Dibagi dalam 2 dosis = 500 mg/hari/2 dosis = 250 mg

94. E

95. E Jumlah yang diminum = (45:15)x 5 ml= 15 ml

96. C Pada senyawa organik proses oksidasi umumnya ditandai dengan adanya perubahan warna/ bau

97. D Harga 10 tablet = 20ribu x 10 tablet = 200ribu

Keuntungan yang diinginkan 25%, maka,

25% x 200ribu + 200 ribu = 250 ribu, ditambah dengan jasa 7500

98. B Keuntungan = 1250-1000 = 250 / tablet

Prosentase keuntungan di hitung dari nilai HPP (harga obat + PPN)

%Keuntungan = 250 / 1000 * 100 = 25%

99. C Diketahui :

PCT 200 mg untuk 12 pulveres, sediaan yang tersedia 500 mg


CTM 2 mg untuk 12 pulveres, sediaan yang tersedia 4 mg
Jawab :

PCT untuk 12 bungkus = 200 mg X 12


= 2400 mg

tablet PCT yang diambil = 2400 : 500 = 4,8 tablet ~ 5 Tablet

CTM untuk 12 bungkus = 2 mg X 12


= 24 mg

tablet PCT yang diambil = 24 : 4 = 6 Tablet

100. A Pasien anak usia 1.5 tahun dengan BB = 10 kg, dosis 10 mg/KgBB  10 x 10 =100 mg

Sediaan ygn tersedia = 25 mg/ml

Volume yang dibutuhkan = 100 / 25 = 4 mL.

101. E Amonium klorida --> pembentukkan endapan --> argentometri

102. C faktor pengenceran = 50 mL / 1 mL = 50 kali


kadar sampel = (3050 x 30 ppm) / 3000 = 30,5 ppm x fp = 30,5 ppm x 50 = 1525 ppm =
0,1525 %b/v
konversi ke %b/b =
((0,1525 g/100 mL) / (0,45 g/250 mL)) x 100% = 84,7%

103. A

104. B Prosedur tetap penanganan limbah sitostatika


1. Gunakan alat pelindung diri
2. Tempatkan limbah pada kontainer buangan tertutup. Untuk benda-benda tajam seperti
syiringe, vial dan ampul ditempatkan di dalam kontainer yang tidak tembus benda tajam.
Untuk limbah lain ditempatkan dalam kantong berwarna ungu dengan loko sitotoksik.
3. beri label peringatan pada bagian luar kantong.
4. bawa limbah ke tempat pembuangan limbah dengan troli tertutup.
5. Musnahkan limbah dengan incenerator pada suhu 1000oC.
6. Cuci tangan dengan sabun hingga bersih.

105. C Kondisi Penyimpanan Selama Uji Stabilitas Menurut ASEAN Guideline


jenis Kondisi Lama waktu uji

Real time 30 ± 2oC/ 75 ± 5% RH 12 bulan

Accelerated 40 ± 2oC/ 75 ± 5% RH 6 bulan

Expired Date produk ditetapkan sesuai pengujian stabilitas real time/ alternatif dengan
Expired Date minimal produk adalah 2 Tahun.

106. B kandungan MDI 200 dosis kandungan salbutamol 40mg


kandungan salbutamol untuk 1 kali pakai = 40mg/ 200 dosis = 0,25 mg/dosis x 1000 =
250µg/dosis.

107. B bilangan pengganti suppo merupakan jumlah bagian berat obat yang menggantikan bagian
berat basis suppo
Jumlah total obat = 10 x 300 mg = 3000= 3 gram
Jumlah obat tersebut akan mengganti basis = 3 gram/3 = 1 gram Jadi jumlah basis yg
dibutuhkan
= jumlah total berat suppo - jumlah obat yang mengganti basis
= (10 x 1 gr) – 1 gram
= 10-1 = 9 gram

108. A Sesuai dengan PMK No 3 tahun 2015 Paragraf 3 Pasal 11 dan 12

109. D Kandungan zat aktif kurang dari 25 mg atau 25%, maka uji yang dilakukan adalah uji keseragaman
kandungan. Menurut FI V
Kandungan zat aktif lebih dari atau sama dengan 25 mg atau 25%, maka uji keragaman
bobot. Menurut FI V

110. A Validasi konkuren : 3 Bets berturut-turut. CPOB 2018 BAB 12

111. C Mencegah kristalisasi pada tutup botol atau cap-locking, sukrosa sering diganti atau
dikombinasikan dengan bahan lain seperti Gliserol, Sorbitol, dan Propilen Glikol. Briggits,
2007

112. B Prinsip kerja KCKT secara umum adalah adsorbs, dan berdasarkan jenis kolomnya KCKT dibagi
menjadi 2 yaitu
- Fase Normal : Fase diam/kolom bersifat polar (misalnya silica gel) dan fase gerak
nonpolar
- Fase terbalik : Fase diam/kolom bersifat nonpolar (misalnya C18, C8 dan C2) dan
fase geraknya polar
Gandjar.2007. Kimia Farmasi Analisis.

113. B Lazimnya 3 bets komersial pertama hendaklah digunakan pada program pemantauan stabilitas.
Data dari sebelumnya bahwa BAO diharapkan tetap stabil selama minimal 2 tahun, dapat
digunakan kurang dari 3 bets.
CPOB,2012 ; 200
114. E Rumus untuk sampling dari bahan baku dari pemasok yang terkualifikasi yaitu 1 +
1+ =6
Sumber: WHO guidelines for sampling of pharmaceutical products and materials.

115. A

Ruang untuk pengisian sediaan yang dibuat dengan teknik aseptis dilakukan pada kelas A, dan
dalam keadaan operasional, persyaratan jumlah maksimum partikel yang diperbolehkan yaitu
3520 untuk partikel berukuran ≥ 0.5 µm; dan 20 untuk partikel berukuran ≥ 5 µm.
Sumber: Pedoman CPOB 2018

116. A Keseragaman kandungan:


Sediaan padat. Tetapkan kadar masing-masing 10 satuan menggunakan metode analisis yang
sesuai.
Sumber: Farmakope Indonesia edisi V halaman 1526

117. D HPMC dapat membentuk gel jika berinteraksi dengan air sehingga dapat menghalangi lepasnya
kaptopril yang umumnya mudah larut. HPMC sering digunakan sebagai rate-controlling polymer,
peningkat viskositas, dan dapat mengabsorpsi air dalam sediaan lepas lambat.
Sumber: Handbook of Pharmaceutical Excipients

118. B Rumus t90 obat dengan kinetika orde 0 yaitu t90= 0,1 x dosis
K
= 0,1 x 80 mg = 20.000 jam
4x10-4 mg/jam
Kemudian dikonversi 20.000 jam: 24 jam = 833,3 hari
833,3 hari: 365 hari = 2,28 tahun ~ 2,3 tahun
(Sinko, Singh, 2011, Martin’s Physical Pharmacy and Pharmaceutical Science 6th Ed)

119. D Jumlah wadah tiap batch Jumlah bagian sampel


<100 10% atau 4 wadah (ambil yang lebih besar)
100-500 10 wadah
>500 2% atau 20 wadah (ambil yang lebih kecil)
(FI V, 2014)
Karena jumlah 10.000 ampul/ batch digunakan pehitungan 2% x 10.000 ampul = 200 ampul
Maka jumlah wadah yang diuji 20 ampul (ambil yang lebih kecil)
120. B HLB campuran dihitung dengan menghitung HLB dari fase minyak (Stearil alkohol, adeps lanae,
parafin liq)
Total fase minyak 1,5%+ 2%+ 30%= 33,5%
Maka HLB campuran : 1 ( 1,5% x 14 + 2% x 10 +30% x 12) = 11,95
33,5%

121. D - Verifikasi proses kontinu: pendekatan untuk memverifikasi proses produksi produk yang
dikembangkan berdasarkan QbD
- Validasi proses tradisional: Dalam pendekatan tradisional, sejumlah batch produk diproduksi
dalam kondisi rutin untuk memastikan reprodusibilitas
- Validasi proses konkuren: Pendekatan validasi yang digunakan dalam kondisi di luar
kebiasaan (perubahan)
- Verifikasi proses on-going: dilakukan untuk memantau mutu produk dan meamastikan kondisi
terkendali dipertahankan sepanjang siklus hidup produk
- Pendekatan hibrida: hibrida dari pendekatan tradisional dan verifikasi proses kontinu dapat
digunakan bila pengetahuan dan pemahaman tinggi telah diperoleh mengenai produk tersebut
diperoleh dari pengalaman dan data riwayat bets
(CPOB, 2018)

122. B Rf = jarak solut


Jarak fase gerak
= 6 = 0,5
12
Kapasitas kolom= 1-Rf
Rf
= 1-0,5 = 1
0,5
(Harmita, Chan C, Lam H, Zhang X, 2008, Analytical Method Validation and Instrument
Performance Verification)

123. A Validasi ulang


- Melibatkan bahan aktif obat baru/ pemasok baru
- Melibatkan formulasi baru (bahan aktif obat sama)
- Perubahan prosedur analisis
- Melewati jangka waktu yang ditetapkan untuk melakukan validasi ulang
(POPP CPOB Jilid 1)

124. E Presisi yaitu keberulangan/Repeatabillity yang dinilai terhadap:


Keberulangan system: minimum 6 penentuan pada konsentrasi 100% kadar analit
(POPP CPOB Jilid 1)

125. C Parasetamol  antipiretik


Kafein  adjuvant atau efek sinergis dengan parasetamol
Guaifenesin  untuk batuk
Klorfeniramin maleat  antihistamin

126. D Drug of choice untuk osteoporosis adalah golongan bifosfonat.


127. A Mekanisme kerja allopurinol adalah dengan menghambat kerja xanthin oxidase

128. A Streptomycin di kontraindikasikan untuk ibu hamil karena dapat menyebabkan efek samping
kerusakan pendengaran pada janin

129. C Evafirens apabila dikonsumsi pada trimester pertama dapat menyebabkan fetal defect
https://aidsinfo.nih.gov/guidelines/htmltables/3/7610

130. D Asetosal dengan dosis 80mg memiliki fungsi sebagai antiplatelet. Pasien memiliki hiperlipidemia
sehingga terdapat risiko terjadinya aterosklerosis.
Asetosal juga dapat berfungsi sebagai analgetika, namun efek tsb baru dapat dicapai jika asetosal
digunakan pada dosis besar

131. C Misoprostol selain sebagai obat tukak lambung juga digunakan sebagai obat untuk induksi
persalinan. Oleh karena itu tidak boleh digunakan pada ibu hamil

132. A Fluticasone (kortikosteroid nasal) bisa menyebabkan gangguan Bone Mineral -> Osteoporosis -
> Menjadi kontraindikasi

133. D Loratadine (antihistamine) yang tidak menembus BBB -> menurunkan drowsinness (antihistamin
tidak bisa masuk ke otak jadi less sedative)

134. C Miglitol = Alfa glukosidase inhibitor (= acarbose) -> diminum bersama dengan makanan

135. A 1st line : 2HRZE + 4HR3E3


Bila resisten : 2HRZES + HRZE + 5H3R3E3

136. B 1st line terapi TBC = 2HRZE + 4HR3E3


2nd line terapi TBC = 2HRZES + HRZE + 4HR3E3

137. A Tetrahidrozoline sebagai dekongestan -> menyempitkan pembuluh di hidung -> pembuluh darah
alfa 1.
Reseptors :
Alfa 1 = Hidung, pembuluh darah (Alfa blockers)
Alfa 2 = Di jantung (Metildopa dkk)
Beta 1 = Di jantung menyebabkan kontraktilitas (Beta blockers)
Beta 2 = Di bronkus (Beta 2 Agonist membuat Bronkodilatasi

138. B Regimen terapi PUD yang disebabkan H. pylory (pasien ada alergi dengan antibioik
kemungkinan Amoxicillin, jadi pakai Quadraple therapy)
139. B Obat kontrasepsi untuk ibu menyusui -> Levonogrestel -> Tidak membuat ASI seret

140. C Pasien dengan ko-infeksi HIV-TB terapi ARV nya dimulai segera setelah terapi TB dapat
ditoleransi (2-8 minggu)

141. C Ergotamine akan menyempitkan pembuluh darah (vasomotor sentral) yang melebar di sekitar
otak, sehingga meredakan sakit kepala pada penderita migrain. Kombinasi ergotamin dengan
kafein bertujuan untuk meningkatkan pererapan ergotamin karena kafein dapat menghambat
enzim fosfodiesterase yang menyebabkan peningkatan level cAMP. Hal ini meningkatkan efek
vasokonstriksi dan meningkatkan penyerapan ergotamine. Selain itu absorpsi ergotamin oral
tidak baik sehingga kombinasi bersama kafein akan meningkatkan absorpsi ergotamin

142. D Anemia hipokromik mikrositik  disebabkan kekurangan zat besi (Fe) jumlah RBC <
jumlah normal dan ukurannya < ukuran normal; dikarenakan kekurangan Fe yang
menyebabkan pembentukan RBC tidak matang (imatur).
Anemia pernisiosa dan megaloblastic (makrositik) →disebabkan kekurangan asam folat dan
vit B12.

143. A Efavirenz bersifat hepatotoksik dapat meningkatkan nilai ASTdan ALT serta TC dan TG

144. B Dewasa = siprofloksason, azitromisin


Anak = Azitromisin, seftriakson

145. C

146. D Kortikosteroid memiliki efek immunosupresan kuat sehingga dapat digunakan untuk
meminimalisir efek penolakan transplantasi organ pada dosis tinggi.

147. B Ocusert pilokarpin merupakan sediaan steril implan pada mata berisi pilokarpin yang
diabsorpsi di konjungtiva mata.

148. B Vaksinasi DPT diberikan berulang 4 kali, yakni pada usia 2, 3, 4, dan 18 bulan.

149. C ESO tiotropium terkait dengan efek muskariniknya, mulut kering ataupun iritasi tenggorokan
merupakan ESO yg sering terjadi
150. A Zidovudin 2 mg/kgBB 4x sehari
151. B Bronkokonstriksi. Beta bloker non selektif memblok Beta 1 di jantung yang menyebabkan
menurunnya kontraksi dan denyut, namun juga memblok Beta 2 di bronkus yang
menyebabkan konstraksi bronkus.

152. C Antidepresan
SSRI: citalopram, escitalopram, sertralin, fluoksetin, paroksetin
SNRI: venlafaxine, duloxetine

153. D Untuk anak < 6 bulan = 10 mg 1x sehari selama 10-14 hari


Untuk anak > 6 bulan = 20 mg 1x sehari selama 10-14 hari

154. E Obat konstipasi aman untuk ibu hamil diantaranya: suppositoria (bisakodil), enema (mikrolax)

155. A Terjadi interaksi berupa omeprazole akan menurunkan efek dari klopidogrel karena
omeprazol berefek pada enzim CYP2C19 di hepar. Klopidogrel merupakan prodrug, maka
metabolitnya dalam bentuk aktif. Omeprazole merupakan inhibitor enzim, maka efek
klopidogrel menurun.

156. B Mengganti kategori 2, pada kondisi gagal terapi/kambuh setelah kategori 1, maka pilihan terapi
beralih ke kategori 2
157. A Ke dokter, Obat KB dapat diberikan sebagai OWA namun sebelumnya pasien harus sudah
pernah ke dokter atau pernah menggunakan KB jenis tersebut sebelumnya
158. D Ceftriaxon. Lini pertama gonnorhea adalah levofloksasin, namun dapat diberikan sefalosporin
generasi 3 seperti cefixim dan seftriakson (DiPiro)
159. C INR (international normalized ratio) merupakan pemantauan dari hasil terapi menggunakan
antikoagulan Warfarin. Sedangkan PTT dan aPTT merupakan pemamtauan dari penggunaan
antikoagulan heparin.
160. C Levotiroksin, gejala hipotermia. Berat badan naik 5 kg selama 1 bulan terakhir. Badan lemah,
letih lesu, kulit kering, rambut rontok, tulang merasa nyeri namun tidak mengalami trauma
merupakan indikasi hipotiroid. Terapi hipotiroid menggunakan levotiroksin (tiroid eksogen).
Sendagkan propilthiourasil, karbimazol, methimazole merupakan obat hipertiroid
161. B Progestin, wanita yang diduga hamil, menyusui, atau setelah melairkan disarankan
menggunakan kb progestin apabila ingin kb hormonal karena progestin memiliki efek yang
lebih minimal pada sistem hormonal wanita ketimbang estrogen.
162. A Viral load dan CD4+ merupakan parameter efikasi dan keparahan dari infeksi HIV, viral load
menujukkan jumlah kopi virus, sedangkan CD4+ menunjukkan kondisi sistem imunitas tubuh
yang terkena HIV
163. C INH, Neuritis perifer; Hepatotoksik. Pyrazinamid: Hepatotoksik, Hiperuricemia. Rifampisin:
GI, Hepatotoksik, Ekskresi merah. Etambutol: Mata. Streptomisin: Ototoksik, Nefrotoksik
164. C 0,8. 25/30 = 0,8. Bioavaibilitas tablet dibanding Bioavaibilitas injeksi (absolut)
165. C Membentuk Methemoglobin yang berikatan dengan sianida adalah mekanisme dari Natrium
nitrit. Natrium thiosulfit menginaktifasi sianida menjadi thiosianat yang aman
166. C Oralit dan Zinc. Tatalaksana diare pada anak adalah dengan menggunakan zinc 10-20 mg,
probiotik dan rehidrasi cairan
167. D Vigabatrin. Mekanisme Karbamazepin dan Fenitoin: Blok kanal Natrium, menurunkan
eksitabilitas saraf. Gabapentin: Analog GABA Eksogen. Tiagabin: Menunrunkan reuptake
GABA. Vigabatrin: Inhibitor GABA transaminase, hambat dekstruksi GABA
168. B HCT, Efek dari diuretik antara lain adalah hiperuricemia. Keluhan nyeri dendi merupakan
petunjuk pada gejala hiperurisemia
169. D Kodein. Kodein menurunkan refleks batuk dengan menekan reseptor Mu pada sentral. Namun
efek blokade opioid juga terjadi pada saluran cerna yang menyebabkan turunnya motilitas
170. C Metronidazole. Ensefalopati hepatik disebabkan meningkatnya kadar amonia (NH3) yang
bersifat toksik pada SSP. Tatalaksana Ensefalopati Hepatik antara lain dengan pemberian
laktulosa yang mengasamkan usus besar, sehingga amonia berubah menjadi amonium (NH4+).
Selain itu antibiotik juga digunakan untuk membunuh bakteria yang memecah protein menjadi
amonia pada usus.
171. D Epinefrin. Syok anafilaksis terjadi karena reaksi alergi berlebihan akibat IGe, manifestasinya
adalah vasodilatasi berlebih sehingga terjadi hipotensi. Selain itu terjadi bronkokonstriksi pada
bronkus. Epinefrin memiliki 2 efek yang melawan efek ini. Efek agonis alfa menyebabkan
vasokonstriksi, sedangkan efek agonis beta menyebabkan bronkodilatasi.
172. B Pemilihan obat batuk disesuaikan jenis batuk, usia, gejala yang menyertai dan riwayat penyakit.
Berikut pilihan terapi farmakologinya :
 Supresan (menurunkan frekuensi batuk) : codein, dekstrometorfan
 Ekspektoran (menstimulasi sekresi mukus, mengencerkan sputum sehingga mudah
dikeluarkan) : guanifesin/ gliseril guaikolat, succus liquaritae, ammonium klorida, natrium
sitrat
 Mukolitik : Ambroksol, asetilsistein, bromheksin, carbosistein
 Antihistamin (mengeringkan sekret) : difenhidramin, prometazin
 Simpatomimetik (efek bronkodilator dan dekongestan) : pseudoefedrin

Sumber :
Cough. In: Blenkinsopp A. et al., 2014. Symptoms in the Pharmacy
Drug Information Handbook 23rd ed 2015

173. C Berikut terapi farmakologi glaukoma:


Decrease aqueous Increase aqueous
production ourflow

Ocular beta blokers Increase trabecular Increase uveoscleral


ourflow ourflow
1. Timolol (topical)
2. Betaxolol (beta) Non selective alpha agonist
3. Levobunolol (Bl ...) Prostaglandin
4. Carteolol (....ckers) 1. Ephinephrine anallogues
1. Lantanoprost
Alpha 2 selective agonist 2. Bimatoprost
Cholinommetic drugs
3. Tafluprost
1. Apraclonidine 1. Pilocarpine – direct
2. Brimonidine 2. Physostgmine -
indirect
Carbonic anhydrase (CA) The left column have drugs that DECREASE or
inhibitors INHIBIT aqueous fromation. So, the drugs that are
BLOCKERS or INHIBITORS are present in left
1. Aetazolamide
colomn e.g. beta blocker & CA inhibitor
2. Brinzolamide
3. Dorzolamide The right colom have drugs that INCREASE
aqueous outflow.So, the drugs that are AGONIST,
MIMETICS or ANALOGUES are present in right
colom except alpha 2 selective agonist

Sumber : Glaucoma. In : Pharmacotherapy A Pathophysiologic Approach 7th ed


174. A Parkinson merupakan penurunan neuron dopaminergik (jumlah dopamin tidak cukup).
Terapi utamanya yaitu menyediakan dopamin yang cukup namun karena neuron dilindungi
oleh blood brain barier maka dopamin tidak dapat menembus, yang dapat menembus BBB
adalah levodopa (prekursor dopamin). Namun saat di perifer levodopa diurai oleh enzim
dopamin karboksilase. Oleh karena itu levodopa dikombinasi dengan beberapa obat yang
dapat meningkatkan penembusan atau bekerja sinergis meningkatkan produksi dopamin
(dengan mekanisme yang berbeda)
- Inhibitor peripheral dopa decarboxylase
Mekanisme kerja : Menghambat enzim yang mengurai levodopa di perifer sehingga levodopa
dapat sampai menembus BBB ke neuron dopaminergik
Contoh : Carbidopa
- Inhibitor catechol-O-methyl-transferase (COMT)
Mekanisme kerja : sama dengan carbidopa namun enzim yang dihambat berbeda
Contoh : Entacapone, Tolcapone
- Agonis dopamin
Mekanisme kerja : Berikatan dan mengaktivasi reseptor dopamin
Contoh : Bromocriptine, apomorphine, pramipexole, ropinirole, rotigotine
- Inhibitor monoamine oxidase (MAO)
Mekanisme kerja : sama dengan carbidopa namun enzim yang dihambat berbeda
Contoh : Selegiline, rasagiline

Sumber : Parkinson’s Disease. In : Pharmacotherapy A Pathophysiologic Approach 7th ed


175. A Untuk hipoglikemia berat, jika terjadi neuroglikepenia diperlukan terapi parenteral berupa
pemberian dekstrosa 20% sebanyak 50 cc (bila terpaksa bisa diberikan dekstrosa 40%
sebanyak 25 cc) diikuti dengan infus D5% atau D10%. Jika dalam 15 menit setelah pemberian
i.v, target kadar GD belum tercapai dapat diberikan ulang dekstrosa 20% selanjutnya
dimonitoring setiap 1-2 jam dan jika masih terjadi hipoglikemia ulang lagi pemberian dekstrosa
20%

Sumber : Perkeni, 2015. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus tipe 2
di Indonesia
176. B Efek samping ARV
ARV ESO
NRTI
Zidovudin Anemia, neutropenia, intoleransi gastrointestinal, sakit kepala, sulit
tidur, miopati, asidosis laktat dengan steatosis hepatitis (jarang)
Lamivudin Sedikit toksisitas, asidosis laktat dengan steatosis hepatitis (jarang),
lipoatrofi
Stavudin Pankreatitis, neuropati perifer, asidosis laktat dengan steatosis
hepatits (jarang) ,lipoatrofi
Didanosin Pankreatitis, neuropati perifer, lipoatrofi, asidosis laktat dengan
steatosis hepatitis (jarang)
Tenofovir Peningkatan serum kreatinin dan SGOT SGPT
NNRTI
Nevirapin Ruam kulit, Steven Johnsons Syndrome, peningkatan serum
aminotransferase, hepatitis
Efavirenz Ruam kulit, Steven Johnsons Syndrome, insomnia, mimpi buruk,
pusing, depresi, psikosis, halusinasi, pikiran bunuh diri, peningkatan
serum aminotransferase
Protease inhibitor
Nelfinavir Diare, hiperglikemia, perpindahan lemak (lipodistrofi)

Sumber : Drug Information Handbook 2015


177. A Terapi asma dan PPOK
Terapi Dosis Farmakologi
Short acting beta-2 agonist (SABA)
Salbutamol 100-200 mcg Mekanisme : Bronkodilatasi melalui aktivasi
(albuterol) reseptor beta-2 di otot polos respiratorik,
menurunkan hiperventilasi paru sehingga
Terbutalin 500 mcg meningkatkan kapasitas inspirasi paru
Onset : 5 menit
DoA : 4-6 jam
ESO: Tremor, takikardi
 Rekomendasi UK Asthma Guideline sebagai
reliever asma dan PPOK
Short acting muscarnic (SABA)
Ipratropium 20-40 mcg sehari Mekanisme : Bronkodilatasi melalui
bromida 3-4x mengantagonis reseptor muskarinik di otot polos
respiratorik, menurunkan hiperventilasi paru
sehingga meningkatkan kapasitas inspirasi paru
Onset : 20 menit
DoA : 4 jam
ESO : Mulut kering, pusing
 Rekomendasi UK Asthma Guideline sebagai
reliever dengan kombinasi SABA pada
eksaserbasi asma akut dan gejala intermiten
PPOK
Long acting beta-2 agonis (LABA)
Salmeterol 50 mcg sehari 2x Mekanisme : Bronkodilatasi melalui aktivasi
reseptor beta-2 di otot polos respiratorik,
menurunkan hiperventilasi paru sehingga
meningkatkan kapasitas inspirasi paru selama
istirahat, menurunkan eksaserbasi PPOK
Formoterol 6-12 mcg sehari Onset : Formoterol selama 3 menit, salmeterol
2x selama 20 menit
DoA : 12 jam
ESO : Tremor, pusing, takikardi
 Rekomendasi UK Asthma Guideline sebagai
maintanance asma persisten dan PPOK dengan
sesak presisten dikombinasi inhalasi
kortikosteroid
Long acting muscarinic antagonist (LAMA)
Tiotropium 18 mcg sehari 1x Mekanisme : Bronkodilatasi melalui
bromide mengantagonis reseptor muskarinik di otot polos
respiratorik, menurunkan hiperventilasi paru
sehingga meningkatkan kapasitas inspirasi paru
saat istirahat, mengurangi sekresi mukus,
mengurangi eksaserbasi PPOK
Onset : 30 menit
DoA : 24 jam
Use with caution : pasien dengan riwayat infark
miokard, ischaemic heart disease
 Rekomendasi UK Asthma Guideline sebagai
maintanance eksaserbasi PPOK
Kortikoteroid inhalasi
Budesonid 400-1600 mcg/ Mekanisme : anti-inflamasi mukosa bronkus,
hari mengurangi sekresi mukus
Beclometaso 400-800 mcg/ hari Onset : 2 hari
n ESO : Oral candidiasis, supresi adrenal,
Fluticasone 200-1000 mcg/ imunosupresi, mineralisasi tulang, glaukoma
hari  Rekomendasi UK Asthma Guideline sebagai
Mometasone 400-800 mcg/ hari profilaksis asma persisten dan PPOK
dikombinasikan dengan LABA
Kasus emergency dispneu dipilih terapi bronkodilator dengan onset cepat yaitu SABA

Sumber : The British Thoracic Society (BTS) and the Scottish Intercollegiate Guidelines
Network (SIGN) British guideline on the management of asthma (2014); NICE. Chronic
obstructive pulmonary disease. Management of chronic obstructive pulmonary disease in
primary and secondary care. 2004
178. B Pilihan antibiotik terapi diare
Bakteri Penyebab Pilihan Antibiotik
Shigella spp (disentri berat dan disentri Siprofloksasin, ampisillin, ceftriakson,
karena Enteroinvasive Escherichia coli) azitromisin atau cotrimoksazol
Salmonella spp (nonthyphoidal)
Enteropathogenic E. coli, Enterotoxigenic E. Cotrimoksazol atau siprofloksasin
coli, Enteroinvasive Escherichia coli
Clostridium difficile Metronidazol (pilihan pertama)
Vancomisin (pilihan kedua)
Entamoeba histolytica, Giardia lamblia Metronidazol
Campylobacter jejuni Eritromisin, azitromisin, doksisiklin,
siprofloksasin
Vibrio cholerae Azitromisin, doksisiklin,
siprofloksasin

Sumber : Constipation, Diarrhea, and Irritable Bowel Syndrome. In: Chisholm-Burns Marie A.,
2016. Pharmacotherapy Principle and Practice 4th ed
179. D ESO kloramfenikol : (<1%) gray syndrome, bone marrow supression, anemia aplastik,
trombositopenia, pansitopenia. ESO gray syndrome terjadi pada penggunaan pada bayi baru
lahir, sedangkan pada dewasa yang mungkin terjadi yaitu supresi bone marrow yang
salahsatunya menyebabkan anemia aplastik

Sumber : Drug.com dan Medscape


180. C Berikut terapi farmakologi glaukoma:
Decrease aqueous Increase aqueous
production ourflow

Increase trabecular Increase uveoscleral


Ocular beta blokers
ourflow ourflow
1. Timolol (topical)
2. Betaxolol (beta) Non selective alpha agonist Prostaglandin
3. Levobunolol (Bl ...) 2. Ephinephrine anallogues
4. Carteolol (....ckers)
4. Lantanoprost
Alpha 2 selective agonist 5. Bimatoprost
Cholinommetic drugs
6. Tafluprost
3. Apraclonidine 3. Pilocarpine – direct
4. Brimonidine 4. Physostgmine -
indirect
Carbonic anhydrase (CA) The left column have drugs that DECREASE or
inhibitors INHIBIT aqueous fromation. So, the drugs that are
BLOCKERS or INHIBITORS are present in left
4. Aetazolamide
colomn e.g. beta blocker & CA inhibitor
5. Brinzolamide
6. Dorzolamide The right colom have drugs that INCREASE
aqueous outflow.So, the drugs that are AGONIST,
MIMETICS or ANALOGUES are present in right
colom except alpha 2 selective agonist

Sumber : Glaucoma. In : Pharmacotherapy A Pathophysiologic Approach 7th ed


181. C Levotiroksin (T4) adalah hormon sintetik dari hormon endogen yang diproduksi kelenjar
tiroid. T4 dikonversi menjadi metabolit aktifnya (T3). Hormon tiroid (T4 dan T3) akan
berikatan dengan reseptor di tiroid yang mengatur metabolisme tubuh. Sehingga diperlukan
tambahan T4 dari luar agar metabolism berjalan.
Sumber : Drug Information Handbook 2015
182. C Regimen terapi untuk eradikasi Helicobacter pylori
Drug #1 Drug #2 Drug #3 Drug #4
PPI-based-3 drug regimen
Omeprazol 2 x 20mg/ Klaritomisin Amoksisillin 2 x 1g/
Lansoprazol 2 x 30mg/ 1 x 500mg Metronidazol
Pantoprazol 2 x 40mg/ 2 x 500mg
Esomeprazol 1 x 40mg
Bismuth-based 4 drug regimen
Omeprazol 2 x 20mg/ Bismuth Metronidazol Tetrasiklin 4 x
Lansoprazol 2 x 30mg/ subsalisilat 4 x 250-500mg 500mg/
Pantoprazol 2 x 40mg/ 4 x 525mg Amoksisillin 4 x
Esomeprazol 1 x 40mg 500mg/
Klaritomisin
4 x 250-500mg
Lini pertama yang diberikan adalah PPI-based-3 drug regimen minimum 7 hari, namun
disarankan 10-14 hari
Sumber : Peptic Ulcer Disease. In : Pharmacotherapy A Pathophysiologic Approach 7th ed
183. D Gagal ginjal kronis menyebabkan kadar fosfat tinggi, pemberian CaCO3berfungsi
untukmengikat fosfat disaluran cerna sehingga tidak diabsorbsi
184. A Pilokarpin adalah agen parasimpatomimetik yang akan menstimulasi reseptor kolinergik.
Melalui kontraksi dari otot sphingter iris maka akan terjadi peningkatakan tekanan yang akan
menyebabkan pengeluatan kelebihan cairan aqueous humor
185. C Hiperprolaktinemia sering terjadi pada wanita infertil dengan amenorhea. Bromokriptin
merupakan agonis dopamin yang menjadi pilihan terapi hiperprolaktinemia amenhorea
186. C Gyssens merupakan suatu alat untuk mengevaluasi penggunaan antibiotik untuk menilai
ketepatan penggunaan antibiotik yang meliputi : ketepatan indikasi, ketepatan pemilihan
berdasarkan efektivitas, toksisitas, harga dan spektrum, lama pemberian, dosis, interval, rute
dan waktu pemberian
Naranjo : Evaluasi efek samping obat
ATC DDD : Evaluasi kuantitatif penggunaan antibiotik yang dapat mengidentifikasi penggunaan
yang overuse dan underuse
187. C Adjuvan analgesik untuk peripheral neuropaty dan trigeminal neuralgia :
- Golongan anti epileptic drug (AED) : Gabapentin, pregabalin lebih efektif dibandingkan AED
generasi lama seperti carbamazepin
- Golongan antidepresan : amitriptilin, imipramin (masih lebih efektif gabapentin)
- Golongan anastesi lokal : lidokain

Sumber : American Pain Society. Pain, Current Understanding of Assessment, Management


and Treatments

188. A Terdapat interaksi antara klopidogrel dan omeprazol yaitu omeprazol akan menurunkan efek
dari klopidogrel karena omeprazol akan berefek pada enzim CYP2C19 di hepar

Sumber : Sumber : Stockley’s Drug Interactions 9th ed


189. C Efek hipertiroid yang akan diatasi dengan pemberian PTU merupakan efek yang ditimbulkan oleh
Thyroid Stimulating Hormone (TSH)

Sumber : Medscape

190. B Laju = Css x k x Vd Cl = K x Vd


50 = 9 x (0,693/5) x Vd Cl = 0,139 x 39,96
50 = 9 x 0,139 x Vd Cl = 5,5
Vd = 39,96
Maka Konsentrasi setelah 4 jam
Css = Do/(Cl x Interval Dosis)
Css = 100/(5,5 x 4)
Css = 4,54 ml/L
191. D Efek samping simetidin : ginekomasti (pembesaran payudara)

Sumber : Drug Information Handbook 2015


192. C Edem paru adalah akumulasi cairan di paru-paru yang terjadi secara mendadak. Hal ini
disebabkan pleh tekanan intravascular yang tinggi (edem paru kardia) atau karena peningkatan
permeabilitas membrane kapiler (edem paru non kardia) yang mengakibatkan terjadinya
extravasasi cairan secara cepat sehingga terjadi gangguan pertukaran udara di alveoli secara
progresif dan mengakibatkan hipoksia. Diuretik yang bisa diberikan adalah diuretik kuat
furosemid.

193. B = ×

× 0.693 30% × 75 × 0.693


= = = 5,19
3
194. B Anti malaria turunan quinin memiliki potensi hemolisis pada penderita defisiensi G6PD.
Primaquine memiliki efek paling besar, Klorokuin efek samping yg khas adalah pada penglihatan,
sedangkan Mefloquin efek gangguan pada SSP (efek psikiatrik)
(Medscapae, DIH)
195. C Rentang terapi fenitoin 10-20ug/mL, bila kadar kurang dari 10 kebanyakan penderita mengalami
kegagalan pengendalian kejang bila kadar melebihi gejala intoksikasi akan tampak ditandai dengan
nistagmus pada kadar 20, ataksia pada kadar mendekati 30, letargi pada kadar mendekati 40 atau
lebih
196. A
Contoh OWA Jumlah Maksimal Keterangan
Kontrasepsi oral 1 siklus
Metoclopramid 20 tablet
Bisakodil supp 3 supp
Omeprazol 7 kaps
Ranitidin 10 tab 150 mg Pengobatan ulangan
dari dokter
Aminofillin supp 3 supp Pengobatan ulangan
Terbutalin sulfat 1 tabung inhaler dari dokter
Salbutamol 20 tablet; 1 tabung
inhaler
Bromheksin, 20 tablet; 1 botol
karbosistein sirup
Asetilsistein 20 tablet
Ibuprofen Tab 400 mg, 600 mg
10 tab
Metampiron, 20 tablet
asam mefenamat
Metampiron + 20 tablet
diazepam
Na diklofenak 10 tablet 25 mg Pengobatan ulang
Piroksikam 10 tablet 10 mg dari dokter
Alopurinol 10 tablet 100 mg
Pheniramin 20 tablet; 3 tablet
Hidrogen lepas lambat
Maleat,
dexchlorphenira
min maleat
Setrizin, 10 tablet
siproheptadin
Mebendazol 6 tablet; 1 botol
sirup
Albendazol Tab 200 mg, 6 tab
Tab 400 mg, 3 tab
Antibiotik, 1 tube atau 1 botol
kortikosteroid, 5 mL
dan antifungi
topikal
Hidrokuinon 1 tube
Sumber : Kepmenkes No. 347 Tahun 1990 tentang Obat Wajib Apotek

197. B Siprofloksasin kontraindikasi pada pemberian anak <12 tahun karena mempengaruhi
pertumbuhan tulang
Sumber : Drug of Information Handbook
198. B Pseudoefedrin merupakan agonis alfa adrenergik yang menyebabkan vasokonstriksi respirasi dan
agonis beta adrenergik menyebabkan bronkokonstriksi dan meningkatkan kontraktilitas jantung
(Medscape)
199. B Dosis : 50-100mL/kgBB x 40 = 2000-4000mL setiap 3-4 jam
2000-4000mL : 200 mL/ sachet = 10-20 sachet
200. D

Waktu paruh orde 1 : 0,693/ 9 = 0,693/0,035 = 20 jam dari jam 08.00  04.00 dihari berikutnya
201. B Tss = 6 x waktu paruh = 6 x 24 jam = hari ke 6
202. C

Pemberian inotropik pada syok kardiogenik norepinefrin tidak responsif diberikan epinefrin

203. B Mueler hinton uji sensitivitas bakteri / aktivitas antimikroba


Plate count agar  menghitung jumlah bakteri
Cetrimide agar  uji aktivitas antimikroba untuk pseudomonas aeruginosa
204. B Diuretik untuk edema yaitu furosemid (loop diuretik)
205. A Plasmodium falciparum merupakan jenis parasit malaria yang tingkat keparahannya paling
berbahaya. Infeksi Plasmodium falciparum menyerang semua eritrosit sehingga kerusakan yang
ditimbulkan menjadi besar dan dapat terjadi komplikasi di Liver, Otak, maupun sistem
kardiovaskular. (Medscape, DiPiro)
206. C Penyesuaian dosis antibiotik terkait gangguan ginjal dapat dilakukan dengan menurunkan dosis
dan meningkatkan interval penggunaan (menurunkan frekuensi penggunaan). Untuk antibiotik
time dependent seperti beta laktam dan makrolide bisa dilakukan penurunan dosis, untuk
antibiotik dose dependent dilakukan peningkatan interval penggunaan. Contohnya pada ClCr
10-50mL/menit pemberian gentamisin bisa diberikan tiap 12-48 jam, untuk ClCr 20-39 bisa
diberikan tiap 48 jam (Medscape)
207. C Statin memiliki aktivitas pleiotropik yang berperan dalam fungsi endotel, menstabilisasi plak,
mengurangi inflamasi dan stress oksidatif
208. A Adanya vitamin C dalam makanan yang dikonsumsi memudahkan reduksi zat besi ferri menjadi
ferroyang lebih mudah diserap usus halus. Absorpsi zat besi dalam bentuk non heme meningkat
empat kali lipat bila ada vitamin C
209. E Bacterial pharingitis disebabkan oleh bakteri patogen golongan streptococus sehingga pilihan
terapinya yaitu amoxicillin atau makrolida. Mempertimbangkan pasien memiliki alergi penisilin
maka dipilih golongan makrolida yaitu eritromisin
Sumber : Antibiotic Essentials 14th ed
210. D Identifikasi dini hipertensi  pencegahan primer
Skrining individu resiko hipertensi  pencegahan primer
Pengukuran tekanan darah  pencegahan primer
Pengobatan pasien hipertensi pasca stroke pencegahan tersier
Penyuluhan hipertensi kepada masyarakat  pencegahan sekunder

211. A

212. D ESO mayor zidovudin : anemia (23%), diare (11%), mual (46-61%), muntah (6-25%)
213. C Regimen ARV menurut WHO
Terdiri dari 2 NRTIs dan 1 NNRTIs
1. AZT/d4T + 3TC/FTC + NVP/EFV
(Zidovudine/Stavudine+ Lamivudine/Emtricitabine + Nevirapine/Efavirenz)
2. TDF/ABC + 3TC/FTC + NVP/EFV
(Tenofovir disoproxil fumarate/Abacavir + Lamivudine/Emtricitabine
+Nevirapine/Efavirenz)
214. B Insulin merupakan protein sehingga bila disimpan sampai beku maka protein dapat terdenaturasi
215. A Compounding Sterile Preparation Risk Level and Beyond Use Date
BUD
Kategori Suhu Suhu
Contoh Suhu
resiko lemari es freezer
ruangan
(2-8⁰C) <10⁰C
Resiko Teknik aseptik (mengambil bahan 48 jam 14 hari 45 hari
rendah obat dalam ampul dengan syringe),
rekonstitusi single dose vial, small
volume parenteral, large volume
parenteral dengan tidak lebih dari 3
komponen cairan yang
diadministraskan pada 1 pasien
Resiko Total parenteral nutrition, sediaan 30 jam 9 hari 45 hari
sedang steril obat mata, preparat yang
dicompunding tanpa pengawet
bakteriostatik, preparat yang dbuat
dengan mesin otomatis, elastomerc
pumps, produk steril yang disiapkan
untuk lebih dari 1 pasien
Resiko tinggi Sediaan akhir yang non steril, 24 jam 3 hari 45 hari
preparat yang harus disterilisasi
terminal sebelum diberikan pada
pasien, dispensing tidak dibawah LAF/
BSC
Penggunaan Preparat epidural yang diinjeksikan 1 jam Tidak Tidak
segera segera, preparat yang mungki diketahui diketahui
menyebabkan bahaya karena
keterlambatan pemberian
Sumber : USP <797> Pharmaceutical Compounding Sterile Preparation

Dispensing obat steril amiodaron bersifat urgent karena ditujukan untuk kondisi aritmia yang
mengancam jiwa masuk ke kategori immediate use

216. B Durasi pemberian ketorolak adalah 5 hari, selebihnya akan meningkatkan resiko efek samping
GI bleeding (Medscape, Drugs.com)
217. E Ada 4 mekanisme aksi utama OAE yaitu:
a. Mengikat kanal Na menjadi inaktif
Contoh obat: Fenitoin, Karbamazepin, Oxcarbazepin, Zonisamid, Lamotrigin, Topiramat,
Gabapentin
b. Memodulasi GABA, menginhibisi reuptake GABA
Contoh obat: Agonis GABAa (Benzodiazepin, Barbiturat, Topiramat); Inhibitor reuptake
(Tiagabin); GABA-transaminase (Vigabatrin); Modulasi GAD (Felbamate).
c. Mengikat reseptor glutamat
Contoh obat: Reseptor NMDA (Felbamate) dan Reseptor AMPA/Kainat(Topiramat).
d. Mengikat kanal Ca
Contoh obat: Ethosuksimid, Fenitoin, Karbamazepin, Oxcarbazepin,Zonisamid
Sumber : Epilepsy. In: Pharmacotherapy Principles and Practice. 4th ed
218. E Bisa google jadwal imunisasi oleh IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia)
219. D Ciprofloxacin 500mg dan Ofloxacin 500mg merupakan obat LOOK ALIKE SOUND ALIKE
(LASA) sehingga penulisan etiket harus menggunakan tallman letter dan bold lalu diberi label
LASA. Selain itu peletakannya tidak boleh bersebelahan. Hal tersebut semua dilakukan untuk
mengurangi medication error

Sumber : FDA and ISMP Lists of Look Alike Drug Names with Recommended Tall Man
Letters
220.
E

Artesunat merupakan menjadi pilihan terapi malaria, aman untuk bumil


221. A Efek samping mayor asam valproat : mual (31%), pusing (<31%), tremor (25%), alopecia (<24%)
Sumber : Medscape
222. C Latanoprost merupakan prostaglandin analog, anti glaukoma. Sedangkan tetrahidrozolin dan
nafazolin merupakan dekongestan yang digunakan sebagai tetes mata merah
223. C Fornas disusun berdasarkan evidence base medicine dengan mempertimbangkan cost
effectivienessnya. Neuroprotektan tidak ada di fornas, baik citicolin dan piracetam. Pada kasus
ini, bila dokter menghendaki pemberian citicolin, disarankan untuk mengajukan persetujuan KFT
rumah sakit
224. A Golongan ace inhibitor ada efek pembentukan bradikinin, sedangkan angiotensin reseptor
blocker tidak
225. A Penggunaan levotirksin saat perut kosong, karena absorbsinya diganggu oleh makanan
(Medscape)
226. E

Makrositik (MCV > 100fL)


• Defisiensi b12 dan asam folat. Tx Asam folat dan b12
Mikrositik (MCV <80fL)
• Berkaitan dengan defisiensi besi. Tx FeS
Normositik (80-100fL)
• Biasanya CKD. Tx Eritropoiten

(Koda-Kimble & Young, 2013).


227. D Cltotal = Clhepatik + Clrenal
90% x 135 = 121,5 ml/min

228. A eritromisin
merupakan
golongan
makrolida. Bisa
diganti dengan
segolongan yg
sama yairu
azitromisin.
229. A First line diberikan:
PPI+makrolida+amoxiciliin atau
metronidazole

Sumber : Dipiro.JT., 2009,


Pharmacoterapy Handbook 9th edition,
Mc Graw Hill, New York.

230. D

Pemberian NTG merupakan agen vasodilator sehingga melancarkan proses oksigenasi

Dipiro.JT., 2009, Pharmacoterapy Handbook 9th edition, Mc Graw Hill, New York.

231. A Probenecid merupakan antigout dengan menghambat reabsorpsi sehingga meningkatkan


eksresi asam urat dan menurunkan konsentrasi asam urat. Antibiotik yang diberikan
bersamakan dengan probenecid dapat menghambat sekresinya, sehingga t1/2 obat tersebut
meningkat.

232. C Pirantel Pamoat 250mg. Anak 2th 125 mg, 6 Tahun 250 mg, 12 tahun 375 mg, diatas 12 500
mg.

233. C Karbamazepin merupakan obat dengan efek induksi metabolisme, pada kasus ini karbamazepin
dapat menginduksi sendiri metabolismenya sehingga kadar dan efektifitasnya menurun karena
efeknya sendiri

234. E Regimen dosis insulin intermediet adalah 2 pada pagi, 1 pada malam. Dosis insulin harian
adalah 72x0,5 = 36 unit, sehingga regimen dosis 24 U pagi dan 12 U malam (Medscape)

235. D Metformin memiliki efek pada saluran cerna, sehingga lebih baik digunakan pada saat makan
atau sesudah makan untuk mengurangi efek ini (medscape)

236. B Doksisiklin. Doksisiklin dan tetrasiklin merupakan first line bagi infeksi kolera. Kotrimoksazol,
Eritromisin dan Ciprofloxacin dapat digunakan sebagai second line. Pada anak2, golongan
tetrasiklin dapat menyebabkan diskolorisasi gigi sedangkan floroquinolon dapat menghambat
pertumbuhan tulang, sehingga eritomisin menjadi pilihan utama (Medscape, DiPiro, DIH)

237. B Ciprofloxacin menjadi firstline terapi bagi infeksi Shigela. Ceftriaxon dan Azitromycin dapat
menjadi second-line. Bagi anak, cipro dikontraindikasikan dan dapat digantikan dengan
azitromycin maupun ceftriaxone (Medscape, DiPiro)

238. B Kloramfenikol.
Antibiotik pada infeksi thypoid dapat digunakan Ciprofloxacin, Azithromycin, Ceftriaxone.
Amoksisilin, Kotrimoksazole dan Kloramfenikol dapat digunakan namun resistensi sudah
cukup tinggi. Pada anak Cipro dapat dihindari. (DiPiro, Medscape) KMK-No-364/2006-Ttg-
Pedoman-Pengendalian-Demam-Tifoid

239. C Perhitungan laju infusi sebagai berikut:


Css = R/Cl = R/Vd.k
(20-10) = R/40x0,07 = 28
240. A R=Css.k.Vd = (14 mg/L)(0,693/2jam)(1,5L/kg x 80 kg) = 485,1 mg/ jam
Obat tersedia dalam konsentrasi 150 mg/mL, maka laju infusnya diberikan
~ (485,1 mg/jam) : (150 mg/mL) ~ 3,23 mL/ jam
241. D Antibiotik pada PPOK yang dapat digunakan adalah doksisiklin, Azithromycin, co-amoxiclav,
cefuroxime, kotrimoksazol (medscape, DiPiro)
242. A Salbutamol MDI. Obat-obat reliever merupakan short act b2 agonis yang segera mendilatasi
bronkus
243. D Hiponatremia
244. C Metilen Blue mereduksi methemoglobin menjadi hemoglobin kembali. Atropin merupakan
antidot organofosfat (insektisida). EDTA dan Dimerkaprol antidot dari keracunan logam berat,
sedang N-AsetilSistein merupakan antidot parasetamol.
245. B Efek Samping khas metformin yang perlu diwaspadai adalah metabolisme pembentukan laktat
menjadi meningkat yang rawan terjadi asidosis laktat. Selain itu metformin juga memperberat
kerja ginjal karena eliminasinya yang terbesar melaui ginjal. (Medscape, DIH)
246. C Nilai GDP (Gula darah puasa) dipegaruhi oleh Insulin basal pasien, sehingga dapat diberikan
Insulin Long acting seperti glargine atau detemir, dosis dapat di titrasi sampai efek yang
diinginkan tercapai.
247. E Insulin long acting yang saat ini tersedia adalah glargine (Lantus) dan Detemir (Levemir)
248. A Pasien mengalami Obese (BMI = BB/(TBxTB) = 88/(1,5x1,5) = 39,1)
Obat antidiabetes yang memiliki efek wight loss paling baik adalah Metformin (ADA, 2012)
249. E Merelaksasi Jaringan prostat, Alfa bloker berfungsi merelaksasi. 5 alfa reduktase menurunkan
efek testosterone, menurunkan ukuran prostat. Phospodiesterasi mendilatasi jalan kemih dan
pembuluh darah.
250. E Tatalaksana BPH (Prostat) dapat digunakan: Alfa Bloker (Tamsulosin) bila ukuran prostat
belum membesar. 5 alfa reduktase (finasteride) bila terjadi pembesaran. Phospodiesterase
inhibitor (Tadalafil) bila disertai disfungsi ereksi. Antikolinergik (Oxybutinin) bila tergolong
predominan iritatif. (Medscape, DiPiro)
251. D Alasan: Petidin, morfin, codein = narkotika. Untuk pemesanan narkotika, untuk 1 obat
dengan 1SP
Ibuprofen, asmef = non narko-non psiko. Untuk pemesanan bisa menggunakan 1 SP untuk
>1obat asalkan pada PBF yang sama
252. D Alasan : chlordiazepoxide merupakan golongan psikotropika

253. B Alasan : jumlah total obat A yang dapat diambil adalah 60. Karena sudah diambil 45, maka
sisanya adalah 15

254. B Alasan: Apabila tertulis November 2017, maka pabrik akan menjamin sampai akhir tanggal
bulan November 2017 yaitu tanggal 30

255. B Antihistamin yang dapat mengobati vertigo adalah betahistin. Betahistin merupakan golongan
antihistamin golongan 3.

256. A Alasan : antipiretik yang aman untuk anak – anak adalah ibuprofen dan parasetamol
257. D Sudah jelas

258. B Alasan : obat – obat fast moving dibutuhkan dalam jumlah banyak, sehingga akan lebih mudah
menggunakan metode konsumsi untuk pengadaannya

259. C (karena dipakai 4 kali sehari)

260. A Alasan : 5 floro urasil merupakan obat sitostatika yang merupakan obat HIGH ALERT

261. D Alasan : sistem UDD akan meminimalkan adanya medication error karena obat diberikan per
unit penggunaan

262. A Flebitis terjadi bila osmolaritas infus melebihi vena tempat diinjeksikan

263. C Alasan:
BUD formulasi tanpa air adalah mengikuti ED dari bahan aktif yang paling dekat atau 6 bulan
BUD formulasi oral mengandung air tidak lebih dari 14 hari ketika disimpan pada suhu dingin
BUD formulasi topikal mengandung air dan semisolid adalah kurang dari 30 hari

264. E insulin suhu kamar berapa lama, kulkas berapa lama (Suhu kamar 28 hari, suhu dingin/kulkas
2-8oC 60 hari)

265. C Alasan :
Harga + ppn = 15.000 + ppn 10% = 16500
Harga jual = 16500 + mark up 10% = 16500 + 1650 = 18150

266. C Yang wajib hadir adalah dinkes

267. A alasan :
20 tablet hiosin = 20 tab x 2000 = 40.000
Harga total = 40000 + 2000 + 3000 = 45000

268. B Alasan :
Lead time = 3 hari x 1000/30 = 100 tab
Jumlah yang harus diadakan = 100 + 1000 + 2000 = 3100

269. C Alasan : obat yang dapat diberikan hanya obat A, sementara codipront tidak boleh di berikan
karena pasien hanya membawa copy resep.Obat narkotika dan psikotropika hanya boleh di
tebus dengan menggunakan resep asli saja.

270. B Alasan :
Dexa yang dibutuhkan = 0,5 mg x 30 caps = 15 mg
Dexa yang diambil = 15 mg / 0,75 = 20 tab

271. B Alasan : antasida dapat mengurangi absorbsi obat lain apabila digunakan bersamaan karena
antasida dapat merubah Ph lambung sehingga akan mempengaruhi absorbsi

272. C Alasan : VVM adalah vacine vial monitor yang dapat menggambarkan kondisi vaksin masih
layak digunakan atau tidak. VVM berupa garis lingkaran yang didalamnya terdapat bentuk
persegi.

Vaksin dikatakan masih dalam keadaan baik apabila warna yang ada di bentuk persegi lebih
terang dibandingkan dengan daerah sekitarnya
273. B Alasan : obat High Alert adalah obat – obat yang harus di waspadai penggunaannya. Karena
apabila salah digunakan akan menimbulkan KTD (kejadian yang tidak diinginkan). Yang
termasuk obat high alert adalah elektrolit pekat, obat sitostatika, dan LASA

274. C Alasan :
Langkah awal dengan menghitung berapa dana yang dibutuhkan untuk pengadaaan masing-
masing item

Ca gluc = 100 x 30 = 3000


CTM = 50 x 10 = 500
Co amoxiclav = 20 x 1000 = 20000
Piroxicam = 50 x 100 = 5000
Propanolol = 10 x 70 = 700

Pareto A adalah item dengan dana terbanyak

275. E Alasan : obat High Alert adalah obat – obat yang harus di waspadai penggunaannya. Karena
apabila salah digunakan akan menimbulkan KTD (kejadian yang tidak diinginkan). Yang
termasuk obat high alert adalah elektrolit pekat, obat sitostatika, dan LASA

276. B Alasan :
Metode konsumsi : jumlah yang direncakan berdasarkan jumlah penggunaan item 3 bulan
terakhir
Metode epidemiologi : jumlah yang direncanakan berdasarkan prevalesi penyakit yang ada
Metode kombinasi : gabungan antara metode konsumsi dan epidemiologi
Metode just in time : pengadaan obat dilakukan hanya apabila ada kebutuhan
Metode konsiniasi : distributor akan menitipkan barang di farmasi, baramg bisa digunakan
terlebih dahulu dan di bayar di belakang

277. E Alasan : obat High Alert adalah obat – obat yang harus di waspadai penggunaannya. Karena
apabila salah digunakan akan menimbulkan KTD (kejadian yang tidak diinginkan). Yang
termasuk obat high alert adalah elektrolit pekat, obat sitostatika, dan LASA

278. B Pseudoefedrin, efedrin adalah prekursor

279. B Alasan :
Obat yang dimiliki = 3 box x 30 strip = 90 strip
90 strip x 10 tablet = 900 tablet
Maka obat akan habis dalam 900 tab / 150 tab = 6 hari

280. B Alasan : pasien mengalami kejang berulang, sehingga akan dirasa lebih mudah dengan
menggunakan diazepam rektal dibandingkan dengan injeksi. Selain itu rute rektal juga memiliki
onset of action yang cepat

281. C Alasan:
Untuk menentukan pareto, maka dilakukan perhitungan perkalian antara harga per unit di
kali dengan jumlah unit. Maka akan diperoleh:
Gentamicin = 100 x 30 = 3000
CTM = 50 x 10 = 500
Co amoksiklav = 20 x 1000 = 20000
Piroxicam = 50 x 100 = 5000
Propanolol = 10 x 70 = 700
Obat yang termasuk pareto A adalah obat yang memiliki nilai 75/80% dari omset (obat
termahal). Dalam hal ini adalah co amoksiklav

282. B Alasan:
Dosis anak = 5mg x 20 = 100mg
Yang harus diminum = 100 / 250 x 10ml = 4ml

283. B Berdasarkan pedoman pelayanan kefarmasian, kegiatan pemusnahan harus membuat BAP dan
melibatkan saksi dari dinkes dan/ atau BPOM

284. C PPA merupakan prekusor farmasi yang banyak ditemukan dalam sediaan obat flu

285. B Alasan :
Ward floor stok merupakan sistem distribusi obat yang menerapkan distribusi dengan
menyediakan sejumlah obat di IGD,sehingga apabila ada petugas kesehatan yang membutuhkan
maka dapat mengambil obat secara langsung

286. E Formulasi BUD


Non aqueous Tidak lebih dari ED bahan aktif yang lebih
dahulu atau 6 bulan setelah peracikan.
Diambil waktu yang lebih dahulu tercapai
Oral mengandung Tidak lebih dari 14 hari pada suhu 2-8⁰C
air
Topikal Tidak lebih dari 30 hari
mengandung air
dan semisolid
287. C Perhitungan :
Harga sirup + ppn = 27500 + 2750 = 30250
Kemudian 30250 + margin 20% = 30250 + 6050 = 36300
288. C perhitungan :
tween = 25 / 100 x 15 = 3,75
span = 75 / 100 x 4,3 = 3,225
HLB campuran = 3,75 + 3,225 = 6,975

289. D Cukup jelas

290. A Berdasarkan PP 51 tahun 2009

291. C Alasan : Ambroxol yang dibutuhkan untuk 30 kapsul adalah 30mg, maka apabila hanya ditebus
15 kapsul, maka ambroxol yang diperlukan hanya 15 mg

292. C Alasan:
Untuk menentukan pareto, maka dilakukan perhitungan perkalian antara harga per unit di
kali dengan jumlah unit. Maka akan diperoleh:
Gentamicin = 100 x 30 = 3000
CTM = 50 x 10 = 500
Co amoksiklav = 20 x 1000 = 20000
Piroxicam = 50 x 100 = 5000
Propanolol = 10 x 70 = 700
Obat yang termasuk pareto A adalah obat yang memiliki nilai 75/80% dari omset (obat
termahal). Dalam hal ini adalah co amoksiklav

293. B Alasan:
Dosis anak = 5mg x 20 = 100mg
Yang harus diminum = 100 / 250 x 10ml = 4ml

294. B Berdasarkan pedoman pelayanan kefarmasian, kegiatan pemusnahan harus dilakukan dengan
membuat BAP dan melibatkan saksi dari dinkes dan atau/ BPOM

295. C PP merupakan obat golongan precursor

296. B Alasan :
Ward floor stok merupakan sistem distribusi obat yang menerapkan distribusi dengan
menyediakan sejumlah obat di IGD,sehingga apabila ada petugas kesehatan yang membutuhkan
maka dapat mengambil obat secara langsung

297. A Alasan : bisakodil adalah golongan obat yang bekerja dengan meningkatkan gerak peristaltik
usus (stimulant). Lebih cocok digunakan pada malam sebelum tidur agar keesokan paginya
dapat BAB. Pergerakan usus di pagi hari adalah besar sehingga akan mampu mendorong feses
keluar.

298. E Formulasi BUD


Non aqueous Tidak lebih dari ED bahan aktif yang lebih
dahulu atau 6 bulan setelah peracikan.
Diambil waktu yang lebih dahulu tercapai
Oral mengandung Tidak lebih dari 14 hari pada suhu 2-8⁰C
air
Topikal Tidak lebih dari 30 hari
mengandung air
dan semisolid
299. C Perhitungan :
Harga sirup + ppn = 27500 + 2750 = 30250
Kemudian 30250 + margin 20% = 30250 + 6050 = 36300
300. C perhitungan :
tween = 25 / 100 x 15 = 3,75
span = 75 / 100 x 4,3 = 3,225
HLB campuran = 3,75 + 3,225 = 6,975

301. B Alasan :
Pemakaian obat adalah sehari 4 kali sehingga apabila sehari ada 24 jam, maka 24 jam / 4 = 6
jam

302. A Alasan :
Antipiretik yang aman digunakan pada pediatri adalah ibuprofen dan parasetamol. Golongan
NSAID lainnya umumnya tidak aman karena dapat menyebabkan penghambatan prostaglandin
yang poten

303. A Jarak waktu lupa minum pasien masih kurang dari 12 jam, sehingga pasien bisa langsung
minum obatnya ketika teringat.
Contoh: pasien terbiasa minum pil KB jam 9 malam, lalu pasien lupa dan teringat jam 7 pagi
keesokan harinya. Maka pasien disarankan langsung meminum pil pada jam 7 tadi.

304. D 10 tab x 30 strip x 10 box = 3000 tablet dibagi 150 tablet jadi 20 hari

305. A ROI = Keuntungan / modal

Laba kotor = omzet - biaya operasional


Keuntungan bersih = Laba kotor - pajak

Keuntungan bersih = 80 jt - 7.5 jt

ROI = (80-7.5)/30 = 2.4167

306. E Resep yang telah disimpan melebihi jangka waktu 5 tahun dapat dimusnahkan.

Sesuai dengan isi dari Peraturan Menteri Kesehatan Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 - Standar
Pelayanan Kefarmasian di Apotek.

307. D Sentralisasi = Penyimpanan & Pendistribusian hanya di Instalasi Farmasi

Desentralisasi = Ada cabang di dekat pelayanan, disebut depo/satelit.

Ward Floor Stock = Semua kebutuhan disimpan di ruang rawat sehingga semua kebutuhan obat
dan alat kesehatan harus disediakan dengan cepat.

Individual = pelayanan per individu

308. C Pemusnahan Narkotik, Psikotropika, dan Prekursor Farmasi dilakukan dengan menyampaikan
surat pemberitahuan dan pemohonan saksi.

Untuk industri, pengajuan ditujukan kepada Dinas Kesehatan Provinsi dan atau Balai Besar atau
Balai Pengawas Obat dan Makan.

Tercantum pada:

1. Permenkes No. 35 Tahun 2015 - Peredaran, Penyimpanan, Pemusnahan, dan Pelaporan


Narkotika, Psikotropika dan Prekursor Farmasi

2. Peraturan BPOM No.4 Tahun 2018 - Pengawasan, Pengelolaan Obat, Bahan Obat, Narkotika,
Psikotropika dan Prekursor Farmasi di Fasilitas Pelayanan Kefarmasian

309. A Obat High Alert = Obat yang perlu diwaspadai --> sering menyebabkan terjadi kesalahan serius.

310. A Unit Dose Dispensing = Sistem Unit Dosis --> Dosis disiapkan dalam waktu satu pemberian
misalnya satu kemasan untuk pemakaian pagi, siang, atau malam.

311. D Pemusnahan Narkotik, Psikotropika, dan Prekursor Farmasi dilakukan dengan menyampaikan
surat pemberitahuan dan pemohonan saksi.

Untuk apotek, pengajuan ditujukan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan atau Balai
Besar atau Balai Pengawas Obat dan Makanan Setempat. (UU No 3 thn 2015)

312. E Analisa Pareto berfungsi untuk mengelompokkan data dari nilai tertinggi ke nilai terendah
kemudian dibagi menjadi kelompok A, B, C.

A = 80% dari total dana

B= 20% dari total dana

C= 10% dari total dana

313. D Pemesanan Biasa (Parasetamol Tablet, ibuprofen sirup, ibuprofen forte sirup) dapat dijadikan 1
-> 1 surat pesanan

Pemesanan Narkotika (Kodein) untuk masing - masing obat 1 (satu) surat pesanan -> 1 surat
pesanan
Pemesanan Psikotropika (Ergometri, klobazam) untuk masing - masing obat 1 (satu) surat
pesanan -> 2 surat pesanan

Total Surat Pesanan: 4 (empat) surat pesanan

314. B PPN = 10 % dari Harga.

Maka 10 % x 354.600 = Rp. 35.460

315. C HPP = 100 % - (100% x (faktor harga jual - 1)/faktor harga jual)

= 100 % - (100% x (1.25-1)/1.25)) = 80%

316. B Fentanil --> Narkotika --> Harus ke PBF yang diberikan izin --> Hanya Kimia Farma.

317. B Tenaga Kesehatan wajib melakukan Monitoring Efek Samping Obat (MESO). Analisa kausalitas
dengan algoritma Naranjo merupakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Algoritma Naranjo
dapat dimanfaatkan untuk menganalisa kausalitas per individu pasien.

318. A Daftar obat death stock berisikan Obat – obat yang tidak digunakan dalam waktu 3 bulan, maka
akan diingatkan pada dokter-dokter terkait yang akan menggunakan obat tersebut. Apabila pada
bulan berikutnya tetap tidak digunakan, maka obat tersebut dikeluarkan dari formularium.

319. D ROP = (Lead Time x Pemakaian Rata-rata) + Safety Stock

Safety Stock = (Lead Time x Pemakaian Rata--rata)

ROP = (2 hari x 2100/350)+ (2hari x 2100/350)

320. C 4 dus @ 25 vial --> 100 vial.

1 dus = 1.5 juta; 4 dus --> 6juta

1 vial = 6juta/100 vial = 60ribu

keuntungan 10% = 10% x 60ribu = 6ribu

harga jual = 66ribu

321. B Harga Jual Apotek = Harga jual + (%kenaikan x harga jual)

39072 = 28645 + (%kenaikan x 28645)

322. A Turn Over / Perputaran Persediaan (PP) = HPP / ((Persediaan awal + Persediaan akhir)/2) =
164 jt/((124+142)/2)) = 1.2

323. D Harga Jual Apotek = Harga jual + (%kenaikan x harga jual)

Harga setelah pajak (10 % x 27500)+ 27500 = 30250

HJA = 30250 + (20% x 30250) = 36300

324. D Harga 10 tablet = 20ribu x 10 tablet = 200ribu

keuntungan yang diinginkan 25%, maka (25% x 200ribu) + 200ribu = 250ribu, ditambah dengan
jasa 7500
325. A Cost Minimization Analysis --> menentukan biaya program terendah dengan asumsi manfaat
yang diperoleh sama.

Details source: www.ikatanapotekerindonesia.net/news/pharma-update/aplikasi-


farmakoekonomi

326. B Berdasarkan Permenkes RI No 6 Thn 2012, menteri kesehatan memberikan wewenang kepada
dinas kesehatan provinsi untuk memberikan perizininan UKOT.

327. A Gudang/ruangan/lemari khusus harus memiliki 2 buah kunci berbeda. Untuk Gudang dan
ruangan harus dilengkapi dengan jeruji besi.

UU No 3 Thn 2015 bagian Penyimpanan Narkotika.

328. E Obat obat tertentu (OOT): Tramadol, Trheksifenidil, Klorpromazin, Amitriptilin, Haloperidol,
Dekstrometorfan.

Perka BPOM No 28 Tahun 2018

329. E Vital: Life Saving, Kesehatan Pokok, Esensial: Bekerja pada sumber penyakit, Non essensial: obat
penunjang.

330. C Metode CEA cocok untuk membandingkan outcome (hasil terapi) yang berbeda, biaya yang
berbeda, tapi akan digunakan untuk indikasi yang sama.

331. B Epidemiologi didasarkan pada data jumlah kasus yang terjadi di suatu wilayah untuk menghitung
jumlah kebutuhan obat.

332. D Karena obat sudah pernah diproduksi hanya ada perubahan --> registrasi variasi.

Variasi minor karena tidak berpengaruh pada aspek khasiat, keamanan, dan atau mutu obat.

333. B Pusat MESO/Farmakovigilans Nasional adalah BPOM RI.

334. A STRA: Setelah dapat ijazah dan serkom (lulus UKAI), persyaratan dikirimkan ke KFN.

335. C Kepmenkes RI No 1332 Th 2002, permohonan SIA ditujukan kepada Kepala Dinas Kesehatan
Kab/Kota.

336. E Lemari khusus penyimpanan Narkotika harus mempunyai 2 (dua) buah kunci yang berbeda, satu
kunci dipegang oleh Apoteker Penanggung Jawab dan satu kunci lainnya dipegang oleh pegawai
lain yang dikuasakan.

Referensi:

Peraturan BPOM No 4 Tahun 2018 tentang Pengawasan Pengelolaan Obat, Bahan Obat,
Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Farmasi di Fasilitas Pelayanan Kefarmasian (halaman 33).

337. B Obat yang tersedia: 4mg

Obat yang diminta: 2mg

Perhatikan pada R/ ada "dtd"


Perhitungan: 2mg/4mg * 12 tablet

= 6 tablet

Referensi: ISO. 2011. ISO Indonesia Informasi Spesialite Obat. Volume 46. Jakarta: PT ISFI.

338. C Kementerian Kesehatan: Pendaftaran Industri Obat Tradisional

Dinkes Provinsi: UKOT

Dinkes Kabupaten/Kota: Usaha Mikro Obat Tradisional (UMOT)

Referensi: Peraturan BPOM No 006 Tahun 2012 Tentang Industri dan Usaha Obat Tradisional

339. A (40 box)*3 strip*10 tablet)/150 tablet/hari = 8hari

340. D Rumus Turn Over Ratio (TOR):

= Penjualan bersih atau biaya operasional / ((total aset awal + akhir) / 2)

= 64 / ((12+14)/2)

= 64 / 13

= 4,92

=~5

341. E Metadon merupakan narkotika golongan 2 (selain itu: fentanyl, morfin, petidin, oksikodon dsb).
Sehingga penyimpanan metadon sesuai dengan persyaratan penyimpanan obat narkotika.

Referensi:

1. Permenkes No 2 Tahun 2017 (Perubahan Golongan Narkotika)

2. Permenkes No 57 Tahun 2013 (Program Terapi Rumatan Metadon)

3. Peraturan BPOM No 4 Tahun 2018 (Pengawasan Pengelolaan Obat, Bahan Obat, Narkotika,
Psikotropika, dan Prekursor Farmasi di Fasilitas Pelayanan Kefarmasian)

342. C Resep yang sudah disimpan dalam jangka waktu 5 tahun dapat dimusnahkan.

Referensi: PMK No 73 Tahun 2016 (Standar pelayanan kefarmasian di apotek)

343. C Benzoil peroksida memiliki kemampuan mencegah atau mengeliminasi perkembangan p.acne
dan banyak dikombinasikan dengan antibiotika lainnya. Benzoil peroksida juga dapat menurunkan
lesi inflamasi dan non-inflamasi dengan mencegah radikal bebas yang mengoksidasi protein
membran sel. Benzoil peroksida juga memiliki kemampuan sebagai keratolitik karena
kemampuannya mengurangi hiperkeratosis folikel.
Referensi: Handbook of Nonprescriptions Drugs

344. D Drops atau obat tetes merupakan sediaan cair yang mengandung bahan obat dan bahan
pembawa, dimana dosis zat aktif yang digunakan dalam jumlah kecil. Cara pemberiannya dengan
cara meneteskan obat yang rute pemberiannya secara lokal maupun sistemik. Pada kasus ini,
drops memberi kemudahan dalam pemberian, khususnya bagi usia bayi dan balita yang belum
dapat menelan obat dengan baik.

Referensi: Referensi: Pharmaceutical Manufacturing Handbook - Liquid Dosage Form

345. C Hal yang harus dipertimbangkan dalam pemberian KIE:

1. obat dengan index terapi sempit

2. pasien dengan polifarmasi

3. Obat dengan penggunaan khusus

4. Pasien geriatri dan pediatri

346. A Minimal personil yang dibutuhkan:

UKOT: Minimal 1 orang TKK

IOT dan IEBA: Minimal 1 orang apoteker

Referensi:

1. PMK No 6 Tahun 2012 (Industri dan Usaha Obat Tradisional)

2. PP No. 51 Tahun 2009, pasal 9

347. B Non - aqueous: Tidak lebih dari ED bahan aktif yang dicantumkan atau 6 bulan setelah diracik.
Diambil waktu yang lebih dahulu tercapai.

Oral mengandung air: Tidak lebih dari 14 hari pada suhu 2 - 8 oC

Topikal mengandung air dan semisolida: Tidak lebih dari 30 hari

Referensi: USP 41 2018 - Pharmaceutical Compounding Non Sterile Preparations, Beyond Use
Dating

348. A Apoteker wajib untuk menjaga kerahasiaan pasien dan hanya boleh dibuka apabila hal tersebut
menyangkut terkait dengan kepentingan pasien, memenuhi permintaan hakim, dan permintaan
pasien. Seharusnya pada kasus tersebut apoteker menjaga rahasia pasien dengan melakukan
konseling di tempat yang privat.

Referensi: PP No.51 Tahun 2009

349. A Resep yang sudah disimpan dalam jangka waktu 5 tahun dapat dimusnahkan.
Referensi: PMK No 73 Tahun 2016 (Standar pelayanan kefarmasian di apotek)

350. B Apabila indeks penjualan sebesar 1,1; maka margin yang dicapai adalah 0,9 (dibuat selisihnya
bulat 0)

351. A (0,1 g/100 ml) x 200ml


= 0,2 g ~ 200mg The correct answer is: 200 mg

352. D HLB camp = ((15 x 15) + (35 x 4,3)) / 50


HLB camp = 7,51
353. E Rasio Hausner = tapped density / bulk density = 0,3 g/mL / 0,8 g/mL = 0,375

354. B Aliran udara LAF : 0,36-0,54 m/s


355. A Bahan aktif dengan sifat alir buruk, tidak kompresibel, dan tidak stabil pada suhu tinggi sebaiknya
digranulasi dengan metode granulasi kering untuk memperbaiki sifat alir, memperbaiki
kompresibilitas, dan menghindari proses pengeringan pada suhu tinggi

356. E Faktor UDT yang berpengaruh antara lain perubahan ukuran partikel karena ukuran partikel
semakin kecil, absorbsi semakin besar. Sehingga pada grafik konsentrasi C akan naik. Faktor
yang mempengaruhi UDT secara garis besar terbagi atas 2 yaitu absorbsi dan kelarutan. Kedua
parameter inilah yang menjadi dasar klasifikasi bahan aktif berdasarkan BCS. Untuk BCS kelas
1, untuk mendapatkan nilai F1 dan F2 yang similar dapat dilakukan beberapa hal: modifikasi
ukuran partikel (meningkatkan kelarutan), membuat matriks zat aktif (memodifikasi absorbsi),
penggaraman senyawa (meningkatkan kelarutan), perubahan polimorfisme kristal
(mempengaruhi absorbsi)
357. A Menurut FI 3 : siruplus simpleks merupakan sirup yang mengandung 65% gula sukrosa dengan
larutan nipagin 0,25% b/v
358. A Kertas saring dengan porositas 0,22mikrometer digunakan dalam sterilisasi filtrasi
359. E Rekomendasi kekuatan cahaya untuk ruangan/ daerah kegiatan menurut PPOB
100 : ruang ganti pakaian, toilet, ruang sarana penunjang
200 : gudang
300 : koridor area produksi
500 : kantor, produksi, ruang pengelolahan dan pengemasan, laboratorium
600 : pemeriksaan visual (mis: pemeriksaan kejernihan ampul)
360. E 200
200 = × 25 =5
1000
361. C Kualifikasi Operasional (KO) diartikan sebagai dokumentasi yang memverifikasikan bahwa
seluruh fasilitas, sistem dan peralatan yang telah diinstalasi atau dimodifikasi berfungsi sesuai
rancangan pada rentang operasional yang diantisipasi. Tujuan Operational Qualification adalah
untuk menjamin dan mendokumentasikan bahwa sistem atau peralatan yang telah diinstalasi
bekerja (beroperasi) sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan.
362. D 216400
= = 25 = 25,28
214000
Pengencer 2x 
363. C Registrasi Baru; untuk obat yang belum pernah didaftarkan sebelumnya
Registrasi Variasi; untuk obat yang sudah didaftarkan dan disetujui, tetapi dalam
perjalanannya mengalami perubahan pada aspek administratif, khasiat, keamanan, mutu,
maupun informasi produk dan label Obat . Terdiri dari 3 kategori, yaitu:
o Kategori 4: Registrasi Variasi Major, seperti ditambahkannya suatu Indikasi
maupun Posologi baru dan sebagainya. Berpengaruh bermakna terhadap aspek
khasiat, keamanan dan/atau mutu Obat.
o Kategori 5: Registrasi Variasi Minor, seperti perubahan nama pendaftar, perubahan
nama dagang Obat, penambahan besar kemasan, dan sebagainya.
o Kategori 6: Registrasi Variasi Notifikasi, seperti perubahan atau penambahan logo
pada kemasan, perubahan desain kemasan, maupun perubahan bahan kemasan
sekunder. Berpengaruh minimal atau tidak berpengaruh sama
sekali terhadap aspek khasiat, keamanan, atau mutu Obat, serta tidak mengubah
informasi pada Izin Edar.
Registrasi Ulang; untuk obat yang habis izin edarnya, yaitu 5 tahun.
364. B KCKT fase terbalik berarti fase gerak polar, sehingga kromatogram yang muncul lebih dahulu
adalah yang polar. Sehingga yang keluar lebih dahulu adalah kafein, asetaminofen lalu aspirin
365. A Alat Nama Produk obat
Alat 1 Rotating basket Tablet
Alat 2 Paddle Tablet, kapsul, produk obat modifikasi,
supensi
Alat 3 Reciprocating Produk obat extended release
cyllinder
Alat 4 Flow cell Produk obat yang mengandung obat
kelarutan air rendah
Alat 5 Paddle over disk Produk obat transdermal
Alat 6 Cyllinder Produk obat transdermal
Alat 7 Reciprocating disk Produk obat extended release
Rotating bottle (Non USP-NF) Produk obat extended release (butiran)
Difussion cell (franz) (Non USP-NF) Salep, krim, produk obat transdermal
Pada umumnya alat tipe 1 dipilih untuk kapsul dan sediaan yang cenderung mengapung atau
terdisintegrasi secara lambat

366. C 4 tingkatan ruangan berkelas:


- Kelas A (setara Kelas 100 (US Federal Standard 209E), ISO 5 (ISO14644-1) Untuk kegiatan
dengan tingkat risiko tinggi, seperti filling produk, handling bahan steril, kerja aseptis,
transfer sediaan yang akan diliofilisasi
- Kelas B (setara Kelas 100 (US Federal Standard 209E), ISO 5 (ISO14644-1)
Background kelas A cleanroom in which laminar flow workstation is housed
- Kelas C (setara Kelas 10.000 (US Federal Standard 209E), ISO 7 (ISO14644-1) Untuk less
critical stages pada produksi sediaan steril dengan teknis aseptis, seperti preparasi larutan
yang akan disaring
- Kelas D (setara Kelas 100 (US Federal Standard 209E), ISO 5 (ISO14644-1) Untuk
penanganan komponen yang telah dicuci
367. C Validasi prospektif dilakukan apabila produk obat baru pertama kali di produksi dan belum di
pasarkan (3 batch)
Validasi retrospektif dilakukan dengan menggunakan data lampau (3-10 batch)
Validasi konkruen adalah validasi yang dilakukan sembari dengan pemasaran produk obat (3
batch)
368. A Pembahasan: Berdasarkan hukum Lambert Beer A = £. b . C
A = Absorbansi, £ = koefisien ekstingsi spesifik (ml g-1 cm-1), b = lebar/tebal kuvet, C =
konsentrasi (gram/100 ml). Nilai ekstingsi spesifik itu sudah merupakan absorbansi pada
konsentrasi 1%, jadi kalau nilai ekstingsinya 0,31 ya berarti absorbansi di konsentrasi 1% 0,31.

369. B = 0.5 + 2.4


3.57 = 0.5 + 2.4
1.17 = 0.5
= 2.34
370. A Cukup jelas
371. B Kualifikasi desain = menentukan spesifikasi alat apa yang akan digunakan
Kualifikasi instalasi = mencoba pada proses pemasangan mesin dan melihat apakah mesin yang
di pesan sesuai dengan spesifikasi awal yang diminta
Kualifikasi operasional = mencoba mengoperasikan mesin tanpa beban kerja
Kualifikasi kinerja = mencoba menguji kinerja mesin yang sebenarnya. Mesin di running disertai
dengan beban
372. C (0,2/0,5) ∗ 105 = 4% ∗ 100 = 400 /100 − −> 200 /

373. A Vaksin sensitif beku disimpan di suhu 2-8C. Sedangkan untuk vaksin sensitif panas disimpan -15
sd -25. Vaksin sensitif panas yaitu vaksin polio, BCG dan campak

374. E Indonesia mengikuti zona IVB karena memiliki iklim yang panas dengan kelembababan tinggi

375. C Validasi prosedur pembersihan hendaklah dilakukan tiga kali berurutan dengan hasil yang
memenuhi syarat untuk membuktikan bahwa prosedur pembersihan tersebut telah tervalidasi

376. C Pengeringan dilakukan untuk mengurangi kadar air. Semakin banyak kadar air semakin tinggi
kemungkinan pertumbuhan mikroba

377. C Bahan aktif dengan sifat alir buruk, tidak kompresibel, dan tidak stabil pada suhu tinggi
sebaiknya digranulasi dengan metode granulasi kering untuk memperbaiki sifat alir,
memperbaiki kompresibilitas, dan menghindari proses pengeringan pada suhu tinggi serta
degradasi oleh air
378. B Penyebab lengketnya serbuk pada punch/ die adalah: antiadheren kurang, lubrikan kurang atau
tidak cocok, titik leleh zat aktif rendah, serta moisture content tinggi (granul basah). Glidan
lebih digunakan untuk mempermudah aliran granul. Fungsi lubrikan adalah mencegah terjadinya
penempelan bahan ke punch, menurunkan friksi antara die dan tablet, menurunkan resiko aus
dari punch dan die

379. B Jika sebelumnya sudah memproduksi sediaan dengan kandungan zat aktif lebih tinggi, dapat
dilakukan uji disolusi terbanding. Jika zat aktif sebelumnya dosisnya lebih kecil, maka perlu
dilakukan uji bioekivalensi in vivo

380. E Capping : pemisahan sebagian atau keseluruhan bagian atas/bawah tablet dari badan tablet
Laminasi : pemisahan tablet menjadi dua bagian atau lebih
Chipping : keadaan dimana bagian bawah tablet terpotong
Cracking : keadaan dimana tablet pecah, lebih sering dibagian atas -tengah
Picking : perpindahan bahan dari permukaan tablet dan menempel pada permukaan punch
Sticking : keadaan dimana granul menempel pada dinding die (ada adhesi)
Mottling : keadaan dimana distribusi zat warna pada permukaan tablet tidak merata.

381. D Uji kebocoran kemasan primer dilakukan dengan memasukkan kemasan ke dalam bejana kaca
tertutup rapat berisi metilen blue

382. E Metode meningkatkan kelarutan suatu zat obat tergantung sifat kimia dari bahan obat
tersebut. Jika obat adalah asam/ basa, kelarutan dapat dipengaruhi oleh perubahan pH. pH
terkadang bukan merupakan cara efektif untuk mempengaruhi kelarutan karena berkaitan
dengan stabilitas dan efektifitas obat. Oleh karena itu lebih diutamakan penambahan kosolven

383. A Media fill adalah metode untuk menguji kesterilan proses aseptis. Dilakukan dengan
menggunakan media pertumbuhan mikrobiologi yang steril. Media yang digunakan tryptic soy
broth

384. C Kelas Jumlah Partikel Maks


A 100
B 100
C 10000
D 100000

Kelas A dan B : white area


Kelas C : grey area
Kelas D : black area (CPOB, 2012)

385. D Sesuai POPP CPOB,


Ruang kelas B : Background LAF
Ruang kelas D : cuci vial dan wadah

386. A Analisis kualitatif senyawa marker pada curcumin dilakukan dengan menggunakan TLC dengan
membandingkan RF ekstrak dan senyawa marker
387. C Validasi yang dilakukan untuk menjamin bahwa seluruh proses produksi sediaan steril dapat
menjamin sterilitas sediaan disebut media fill test, dilakukan tiap 6bulan 1x atau 2 kali 1 tahun.
cara validasi adalah dengan mengkondisikan ruangan produksi sediaan steril seperti pada
keadaan operational (semua setting ruangan dan operator sama dengan saat produksi) hanya
saja sediaan yang diproduksi diganti dengan media mikrobiologi.
Di isi dengan media mikrobioloigi (untuk sediaan cair)
Difilling dengan lactose steril kemudian di tambahkan media mikorbiologi
388. E Syarat uji disolusi S1 dengan sampel 6 buah adalah Q+5%. Semua hasil disolusi memenuhi syarat
sehigga sediaan diluluskan

389. B

kandungan bahan aktif dalam tablet <25 mg


390. A Kadar bahan aktif dalam tablet >25 mg
391. E Bahan aktif memiliki titik leleh 78 C (tidak stabil terhadap panas) tidak bisa pakai sterilisasi
panas
Sediaan berbentuk salep  tidak bisa difiltrasi
Gas  meninggalkan residu gas etO atau formaldehid (tidak aman)

Yang tepat adalah radiasi


392. B Saat diberikan tekanan, tablet rapuh  kompresibilitas tidak baik  granulasi
Tahan panas dan lembab  yang dipilih granulasi basah
393. C Penggunaan polimer hidrofilik
- Disperse padat (bila dilakukan rekayasa struktur kimia bahan aktif menjadi lebih amorf
setelah ditambahkan polimer)
- Kompleks inklusi (bila polimer hanya berfungsi untuk melapisi bagian luar bahan aktif
(menjerap bahan aktif) sehingga memudahkan bahan aktif larut)
Tidak ada kata kunci perubahan struktur Kristal/ amorf
Jawaban yang tempat pembentukan kompleks inklusi
394. B TOC  mengukur komponen organik
Konduktivitas  mengukur mineral
pH  derajat keasaman
Kesadahan  kandungan logam
Kekeruhan  kandungan partikel
395. B Mengikat logam/mineral Resin anionik
Membunuh bakteri
Mencegah terbentuknya biofilm  looping
Mengilangkan klorin  car
Mengikat ion  EDI

396. C Mengendapkan kotoran  PAC


Membentuk flokulasi  Flok
Menghilangkan bau  Aerasi
Menyesuaikan pH
Memecah cincin beta lactam  NaOH
397. A Obat yang wajib diuji bioekivalensinya adalah obat yang memiliki kekuatan tertinggi.
Apabila setelahnya ingin memproduksi sediaan yang sama dengan kekuatan yang lebih kecil,
maka sediaan tersebut boleh hanya melakukan uji bioekivalensi
398. E Presisi  KV/RSD
Akurasi  %Recovery
Robustness  KV/RSD
Rogudness  KV/RSD
Linieritas  koefisien korelasi (r )
399. A Resolusi  menggambarkan nilai keterpisahan dari 2 puncak yang berdekatan, semakin besar
resolusi maka keterpisahan semakin baik
Tailing factor  dapat juga disebut factor asimetris, menggambarkan proporsional suatu
puncak analit
Retention time  dipengaruhi oleh kepolaran analit, dapat digunakan untuk identifikasi secara
kualitatif analit yang diigninkan dengan pembanding
Height dan Area  menggambarkan kadar
400. E Linieritas  lihat R (minimal 0,9990)
Ketepatan  lihat akurasi atau recovery (rentang yang diterima 98-102, semakin mendekati
100 semakin baik)
Dipilih trial 4 karena koefisien korelasi memenuhi syarat dan rentang recovery paling
mendekati 100%
401. C K = 0,693/T0,5
K= 0,693/7
K=0.09/jam
402. B

403. A Kelas A diperuntukan untuk produksi sediaan steril karena memiliki persyaratan jumlah
partikel yang paling sedikit dibandingkan dengan kelas kebersihan lainny
404. D Ninhidrin(2,2 dihydroxyindane -1,3-dione) merupakan senyawa kimia yang digunakan untuk
mendeteksi gugus amina dalam molekul asam amino. Gugus amin primer akan bereaksi dengan
ninhidrin membentuk aldehida dengan satu atom cC lebih rendah dan melepaskan molekul
NH3 dan C02, sehingga gugus aldehid ini aka memperpanjang panjang gelombang agar bisa
diuji di spektro Vis
405. B (0,2/0,5)*4 * 100 = 400mcg/mL = 400ppm/ 2suppo
1 suppo = 200ppm (200 mg/L) = 20 mg/100 mL
406. D Loratadine (antihistamine) yang tidak menembus BBB -> menurunkan drowsinness (antihistamin
tidak bisa masuk ke otak jadi less sedative)
407. B S1 syarat lulus→ Tiap unit sediaan tidak kurang dari Q+5% → 75+5= 80%
408. (1050/1000)*10*100 = 1050 ppm = 1050 mg/1000mL= 1,05 %
409. E Berat tablet = (BM Azitromisin dihidrat/ BM Azitromisin) x 250 mg
= (785,02/ 749,02) x 250 mg
= 262,01 mg
410. D

411. E - Cooling coil (sering disebut evaporator) berfungsi untuk mengontrol suhu (temperature)
dan kelembaban relatif (relative humidity/ RH) udara yang akan didistribusikan ke ruangan
produksi
- Static pressure fan (blower) adalah bagian dari AHU yang berfungsi untuk menggerakkan
udara di sepanjang sistem distribusi udara yang terhubung dengannya. Blower yang
digunakan dlam AHU berupa blower radial yang memiliki kisi-kisi penggerak udara yang
terhubung dengan motor penggerak blower
- Filter merupakan bagian dari AHU yang berfungsi untuk mengendalikan dan mengontrol
jumlah partikel dan mikroorganisme (partikel asing) yang mengontaminasi udara yang masuk
ke dalam ruang produksi. Filter, biasanya ditempatkan di dalam rumah filter (filter house)
yang didesain sedemikian rupa agar mudah untuk dibersihkan dan/atau diganti
- Ducting adalah bagian dari AHU yang berfungsi sebagai saluran tertutup tempat
mengalirnya udara. Secara umum, ducting merupakan sebuah sistem saluran udara tertutp
yang menghubungkan blower dengan ruangan produksi yang terdiri dari saluran udara yang
masuk (dusting supply) dan saluran udara yang keluar dari ruangan produksi dan masuk
kembali ke AHU (ducting return)
Dumper adalah bagian dari ducting AHU yang berfungsi untuk mengatur jumlah (debit) udra
yang dipindahkan ke dalam ruangan produksi. Besar kecilnya debit udara yang dipindahkan
dapat diatur sesuai dengan pengaturan tertentu pada dumper. Hal ini amat berguna terutama
untuk mengatur besarnya debit udara yang sesuai dengan ukuran ruangan yang akan menerima
distribusi udara
412. C Absorbansi y = bx + a
y = 0,1x – 1
0,6 = 0,1x – 1
x = 16

Kadar b/v = fp. x = 50 x 16 = 800mg %b/v


= 0,8g/100 ml (%b/v)
a. = 0,8%b/v
1. 800 itu satuannya ppm (mg/L)
413. A Spektrofotometer Serapan Atom atau (Atomic Absorption Spectrophotometer) (AAS) adalah
suatu alat yang digunakan pada metode analisis untuk penentuan unsur-unsur logam yang
berdasarkan pada penyerapan absorbsi radiasi oleh atom bebas
414. B Berat sampel = 0,1235 g = 123,5 mg
Berat cemaran = 0,434 mg
% b/b cemaran dalam sampel bahan aktif = X 100%= 0,351 %
415. A Dimetilsulfoksida (DMSO) dalam sediaan gel berfungsi sebagai zat penambah penetrasi
(enhancer)
416. D Amprotab adalah amilum protablet yaitu amilum yang dikhususkan untuk bahan tambahan
dalam pembuatan tablet yang berfungsi sebagai penghancur.
417. C Amprotap memiliki funsi utama sebagai Disintegran atau penghancur dalam formulasi sediaan
solid
418. A Manager QA bertanggng jawab dalam penyusunan Dokumen Infoemasi Produk
419. A Validasi Proses dilakukan pada 3 batch skala produksi
420. A Ascorbic Acid Injection is a clear, colorless to slightly yellow sterile solution of Ascorbic Acid
in Water for Injection, for intravenous, intramuscular or subcutaneous use. Each mL contains:
Ascorbic Acid 500 mg, Disodium Edetate 0.25 mg, in Water for Injection q.s.. pH (range 5.5
to 7.0) adjusted with Sodium Bicarbonate and Sodium Hydroxide. Contains no preservatives.
https://www.drugs.com/pro/ascorbic-acid-injection.html
421. A 1. Cooling coil (sering di sebut juga Evaporator ) Berfungsi untuk mengontrol suhu dan
kelembaban relat f udara yang didistribusikan ke ruang produksi. Di maksudkan agar di hasilkan
output udara, sesuai spesifikasi ruangan yang telah di tetapkan. Prosesnya terjadi dengan
mengalirkan udara yang berasal dari campuran udara balik dan udara luar melalui kisi-kisi
operator yang bersuhu rendah. Proses ini menyebabkan terjadinya kontak antara udara dan
permukaan kisi evaporator sehingga akan menghasilkan udara dengan suhu yang lebih rendah
dan uap air mengalami kondensasi. Hal ini menyebabkan kelembaban udara yang keluar juga
berkurang.
2. Blower Berfungsi untuk menggerakkan udara di sepanjang sistem distribusi udara yang
terhubung dengannya. Blower yang di gunakan dalam AHU berupa blower radial yang terhubung
dengan motor penggerak blower. Energi gerak yang di hasilkan oleh motor ini selalu
menghasilkan frekuensi yang tetap, hingga selalu akan menghasilkan output udara dengan debit
yang tetap.
3. Filter Berfungsi untuk mengendalikan dan mengontrol jumlah partikel dan mikroorganisme
yang mengkontaminasi. Biasanya ditempatkan di dalam rumah filter (Filter House) yang di desain
sedemikian rupa supaya mudah di bersihkan dan atau di ganti. Beberapa jenis filter untuk AHU
: - Pre-filter (efisiensi penyaringan 35%) – Medium filter (efisiensi penyaringan 95%) - High
Efficiency Particulate Air (HEPA) filter (efisiensi 99,997%)
4. ductus Berfungsi sebagai saluran tertutup tempat mengalirnya udara. Terdiri dari saluran
udara yang masuk (ducting supply) dan saluran udara yang keluar dari ruangan produksi dan
kembali ke AHU (ducting return). Ducting didesain sedemikian rupa agar bisa mendistribusikan
udara ke seluruh ruangan dan terdapat insulator di sekelilingnya yang berfungsi sebagai penahan
penetrasi panas dari udara luar.
5. Dumper Merupakan bagian dari ducting AHU berfungsi untuk mengatur jumlah udara yang
dipindahkan ke dalam ruangan produksi. Berguna untuk mengatur besarnya debit udara yang
sesuai dengan ukuran ruangan.
422. C Y=0,1x-1
0,6=0,1x-1
X=16 mcg/ml
%kadar =(16x50x250)/200.000 mcg x100% = 100%
423. B Resolusi = 2x ( waktu retensi 1- waktu retensi 2)/ lebar puncak 1 + lebar puncak 2). Rs= 2x
(4,2-2)/(1,5+0,5)=4,4/2,2
424. D Jika campuran zat aktif akan dilakukan penerapan kadar dengan KCKT maka parameter resolusi
pada uji kesesuaian system harus dilakukan. Resolusi menunjukan daya pisah dari suatu system
dengan nilai yang dapat diterima adalah 1,5-2
425. E Nama ilmiah dari meniran adalah phylanty niruri. Untuk mempermudah dalam mengingat,
senyawa marker biasanya diiambil dari nama ilmiahnya,
426. B Kadar paracetamol = 75% x 700=525 mg % b/b = 525/500x100 = 105%
427. E Merkuri atau Hg termasuk pada logam. Dimana pengukuran logam yang tepat dilakukan adalah
dengan menggunakan spektroskopi serapan atom. KCKT baik digunakan untuk mengetahui
kadar sediaan yang memiliki lebih dari 1 zat aktif. Kromatografi gas digunakan untuk menetapkan
kadar zat aktif yang dapat diderivatisasi menjadi gas. Titrimetri adala metode penetapan kadar
yang sederhana dimana hanya zat2 tertentu yang bisa seperti asam-basa,titrasi kompleksometri
, dll tergantung pada zat aktif tersebut dapat mengalami reaksi apa. Spektrofotometri seperti
UV-Vis bisa digunakan untuk zat aktif yang memiliki kromotor ( ikatan rangkap terkonjugasi)
428. E Batas maksimal adalah 110%. 110/100 x 500 mg=550 mg. 550 mg /620 mg( berat rata2 tablet
asmef) x100%=88,7%
429. A Jika yang dicari adalah nilai koefisien kolerasi maka itu adalah parameter linieritas. Jika data yang
didapat adalah % recovery maka itu termasuk akurasi, jika koefisien variasi itu termasuk presisi
430. D Laba kotor/margin = (omset-HPP):omset x 100%= (800jt-600jt)/800jt x100%=25%
431. B Flavonoid tersusun atas gugus benzene (ikatan terkonjugasi) yang bertindak sebagai kromofor,
sehingga lebih tepat diukur dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis
432. C Membuka menutup wadah berkali-kali dilakukan dengan uji stabilitas in use, on going stability
test dilakukan untuk melihat stabilias sediaan saat sudah di pasaran. Accelerated stability test/uji
stabilitas dipercepat dilakukan untuk mengetahui expire date dan untuk memenuhi registrasi
obat.long term stability test untuk mengetahui expire date yang real, sehingga jika ternyata lebih
panjang eDnya bisa diajukan extend ED ke BPOM
433. C “uji endotoksin dilakukan dengan uji LAL dimana jika positif mengandung endotoksin maka akan
terbentuk gel. Uji angka total adalah metode yang umum digunakan untuk menghitung kabteri
dalam sediaan yang diperiksa ( menggunakan agar). Uji fertilitas berguna untuk mengetahui
bahwa media tersebut tidak mengandung zat yang dapat menghambat pertumbuhan
mikroorganisme. Uji sterilitas untuk menjamin bahwa sediaan tersebut steril atau tidak dengan
metode tergantung masing masing bahan FI bisa dengan metode inokluasi langsung atau
penyaringan membran . media fill adalah salah satu cara untuk menjamin bahwa saa proses
produksi sediaan tresil caranya atau proses produksinya tetap steril.
434. D V1xN1=V2xN2. 0,001x10 = 0,1x V
V= 0,1mL
435. C Uji stabilitas dipercepat dilakukan selama 6 bulan,uji long term selama 12 bulan
436. C Alur udara LAF yang disyaratkan -> 0,45 m/s (0,36 – 0,54 m/s)
437. D fase terbalik →fase diam C18 (nonpolar); fase gerak metanol (polar)
Senyawa yang memiliki kepolaran mendekati fase diam akan tertahan lebih lama dalam kolom.
Dalam hal ini adalah Aspartam (polar) - kafein (polar) - as.benzoat (semi polar)
438. E 200 ppm = 200 µg/mL; Larutan yang akan dibuat = 25 mL, maka:200 µg x 25 /25mL =
5000µg/25mL = 5mg/25mL
439. B Tanpa pengenceran, sehingga konsentrasi dapat langsung ditentukan dengan memasukkan
absorbansi (y) ke dalam regresi linear (y=mx+b).

Y = 0.5x + 2.4

3.57 = 0.5x + 2.4

x = 2.34
440. D Lambda max CTM = 261 nm, artinya berada dalam rentang sinar UV. Untuk memudahkan perlu
ditambahkan zat yang dapat dianalisa dengan sinar tampak (biasanya pewarna: Tartazine)
441. C Analisa logam berat dapat dilakukan dengan AAS. Untuk Zinc biasanya dilakukan dengan metode
standar internal.

442. C Curcumin: Kunyit,

Aliicin: Bawang Putih,

Kuersetin: Jambu Biji

Xantorizol: Temulawak

Kuersetin juga lebih banyak ditemukan pada:

1. Buah Capers

2. Daun Lobak

(Sumber: USDA Database for the Flavonoid Content of Selected Foods, Release 3" (PDF). U.S.
Department of Agriculture. 2011.)

443. B Fase terbalik: kolom yang digunakan non-polar (C18). Mobil phase: polar. Maka: senyawa polar
akan lebih mudah terbawa oleh pelarut. Sehingga pada kromatogram (kiri ke kanan) senyawa
yang paling polar akan berada di paling kiri.

444. B Resolusi = 2 x (delta tR) / (lebar 1 + lebar 2)

Resolusi = 2 x (20-4) / (1+2)

Resolusi = 10,7

445. C NH4OH untuk membasakan, kloroform untuk ekstraksi, setelah terpisah senyawa yang akan
dianalisa dilarutkan dalam HCl. Maka blanko nya juga HCl.

446. A Resolusi = 2 x (delta tR) / (lebar 1 + lebar 2)

Resolusi = 2 x (9,255-4,673) / (0,6+1,6)

Resolusi = 4,16

447. D Menthol volatile (mudah menguap) maka menggunakan Gas Chromatography

448. A A = A (1%, 1cm) x b x c

A (1%, 1cm) = daya serap jenis = 31

b = tebal kuvet = 1 cm

c = konsentrasi = 1%,

maka A (Absorbansi) = 31

449. B bobot rata2 = 750 mengandung 500 mg

buat 500 ppm dalam 100 mL --> harus menimbang setara 50mg metampiron
(50/500)*750 = 75mg

450. D AUC sample/ AUC std = ppm sample / ppm std

216400 / 214000 = ppm sample / 25 ppm

ppm sample = 25.28 ppm

konsentrasi yg diinject = konsentrasi larutan yg diencerkan = 25.28 ppm,

V1 N1 = V2 N2

50 mL N1 = 100 mL x 25.28 ppm

N1 = 50.56 ppm

451. B Pseudoefedrin memiliki mekanisme kerja agonis reseptor alfa dan beta sehingga dapat memiliki
efek dekongestan namun dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah karena mestimulai
reseptor b1 di jantung yang dapat menyebabkan vasokontriksi pembulu darah.

452. D Phamacology of infliximab is a recombinant humanized monoclonal anti TNF alfa antibody,
prevent sinovial and intertinal inflamation
Sumber : Medscape

453. B RA ditemukan pada semua sendi dan sarung tendo, tetapi paling sering ditemukan di tangan.
Sendi yang terlibat umumnya simetris meski pada awalnya bisa menjadi tidak simetris
Sumber : Dipiro JT. 2019. Pharmacotherapy Handbook 9th ed. Mc Graw Hill. New York

454. C Cara penggunaan yang tidak tepat dapat menyebabkan celecoxib tidak terabsorbsi dengan
baik. Antasida diminum 30 menit sebelum makan, dan celecoxib diminum setelah makan.
Sehingga pH lambung tidak menjadi basa sehingga absorbsi obat dapat baik
Sumber : Medscape

455. B Anti-acne dengan aktivitas anti sebum atau mengurangi produksi minyak di wajah adalah
isotretionin. Obat ini merupakan salah satu obat golongan retionid yang bentuk topikalnya
dapat digunakan untuk mengatasi jerawat ringan, ditandai dengan komedo non-inflamasi
Benzoyl peroxide merupakan first line untuk jerawat ringan, tetapi aktivitasnya hanya sebagai
anti-mikroba, komedolitik dan antiinflamasi. Benzoyl peroxide tidak memiliki aktivitas anti
sebum. Resorsinol merupakan agen keratolitik yang mengangkat sel kulit mati. Oksitetrasiklin
adalah antibiotik. Aloe vera umumnya digunakan sebagai soothing gel, untuk menenangkan
jerawat bukan sebagai anti sebum
Sumber : Dipiro JT. 2019. Pharmacotherapy Handbook 9th ed. Mc Graw Hill. New York

456. C Gatal yang disertai dengan bercak putih di permukaan kulit merupakan salah satu tanda infeksi
jamur. Dengan demikian, pengatasannya adalah dengan pemberian anti jamur

457. D Efek samping yang sering terjadi pada pemakaian kortikosteroid inhalasi adalah kandidiasis
orofaringeal dan disfonia. Efek samping systematic jarang terjadi pada pemakaian inhalasi dosis
rendah hingga sedang, namun resiko meningkat saat dosis tinggi

Sumber : Dipiro.Pharmacotherapy handbook ninth edition. United states. Mc Graw-Hill P 830.


458. C Dosis = 4 mg/kg/hari x 60 kg = 240 mg dalam 3 dosis terbagi = 80 mg
Sediaan = 40 mg/ml maka 80 mg/40 mg/ml = 2 ml

459. D Tujuan pengobatan glaukoma adalah mengurangi tekanan intraokular dan mencegah kerusakan
yang lebih jauh.
Obat yang dapat digunakan ialah;
1. Agonis- Alfa adrenergik: brimonidine, apraklonidin
2. Beta bloker: timolol, levobunolol
3. Analog prostaglandin: bimatoprost, latanoprost
4. Inhibor karbonat anhidrase: dorzolamide, brinzolamide
5. Kolinergik: pilokarpin
6. Simpatomimetik: brimonidine tatrat.

460. A Presentasi kejadian fotosensitivitas akibat penggunaan amiodaron adalah 10-75% (medscape)

461. A Pengobatan GERD meliputi:


pengontrolan asam lambung; Antasida, h2 bloker, PPl
pengosongan lambung; metoklorpramid
perlindungan mukosa; sukralfat

462. B Poisoning & Drug Overdose, 6th ed., hal. 278-279


Mekanisme Toksisitas:
Methanol secara perlahan dimetabolisme oleh alcohol dehidrogenase untuk formalin dan
kemudian oleh aldehida dehidrogenase untuk asam format (format). Asidosis sistemik
disebabkan oleh format dan laktat, sedangkan kebutaan disebabkan terutama oleh format. Baik
etanol dan methanol bersaing untuk dehidrogenase enzim alcohol, dan saturasi dengan blok
etanol metabolism methanol untuk metabolit beracun.
Obat spesifik dan antidotum:
Fomepizole atau etanol mencegah pembentukan metabolit beracun methanol

463. E Tatalaksana prevetif gagal ginjal:


1. asam askorbat dan N-Asetil Sistein (berperan sebagai antioksidan-contrast induced
nephropaty)
2. hidrasi yang cukup
3. sodium bikarbonat infus salin

464. C Edem patu akut (EPA) adalah akumulasi cairan di paru-paru yang terjadi secara mendadak. Hal
ini disebabkan pleh tekanan intravascular yang tinggi (edem paru kardia) atau karena peningkatan
permeabilitas membrane kapiler (edem paru non kardia) yang mengakibatkan terjadinya
extravasasi cairan secara cepat sehingga terjadi gangguan pertukaran udara di alveoli secara
progresif dan mengakibatkan hipoksia.
Diuretik yang bisa diberikan adalah furosemid.

465. C Obat Hipertensi dengan Riwayat Pasien DM


1st line adalah Golongan ACEI/ARB
2nd line: CCB
3rd line : BB atau Dieuretik

466. B Prophylaxis of Acute Phase of Chemotherapy Induced Nausea and Vomitting 5-HT3 Receptor
Antagonist (Ondansetron, Palonosetron, Dolasetron, Granisetron) with/without
Dexamethasone"
Dipho 9th ed, Gastrointestinal Disorder: Nausea and Vomiting

467. A Indeks keamanan ergotamine : X


468. C Obai golongan NRTI (Zidovudine, Lamivudine, Stavudine) dan NNRTI Nevirapine mernilki
efek samping hepatotoks
sehingga regimen diganti dengan Pl based yang relatif lebih aman. Alternatif regimen:
Ribavirin + Didanosi
Ribavirin +Tenofovir/ Efavirenz
Tatalaksana Klinis Infeksi HIV dan Terapi Antiretroviral pada Orang Dewasa

469. C Colchicine is highly effective in relieving acute gout attacks, when it is started within the first
24 hours of onset. Use only within 36 hours of attack onset.

470. C Noretisteron dapat digunakan untuk mengatasi menstruasi yang tidak teratur atau dapat juga
digunakan untuk menunda menstruasi

471. A Antihistamin topikal ada 2, yaitu intranasstdan intraokuler. Intranasal ada 2 obat, yaiu
azelastine (potensi menyebabkan kantuk) dan olopatadine (kurang menyebabkan kantuk).
Intraokuler ada 3 obat, yaitu levocobastine, beposatine, dan olopatadine yang digunakan untuk
konjungtivitis yang terkait rhinitis alergi.

472. A Efek samping metformin yang cukup jarang namun serius yaitu asidosis laktat dan bisa
diminimalkan dengan menghindari pasien dengan gagal ginjal stage 3, 4, 5 gagal jantung
kongestif, dan hipoksemia

473. A Setelah transplantasi diberikan deksametason untuk mencegah reaksi penolakan pada
transplantasi organ karena tubuh membentuk antibodi terhadap sel-sel asing yang diterimanya

474. C Pada kasus nyeri berat akibat kanker stadium IV, analgesik yang dipilih adalah analgesik opioid
seperti morfin atau petidin

475. A Antihipertensi yang aman untuk ibu hamil adalah labetalol, metildopa dan nifedipin
Sumber : Phamacotherapy handbook 9th ed
476. D MgSO4 diindikasikan untuk mencegah kejang pada preeklamsia dan mengontrol kejang pada
eklampsia
Sumber : Medscape

477. B Gemfibrozil diminum 30 menit sebelum makan malam


Sumber : Phamacotherapy handbook 9th ed

478. A ESO furosemid yaitu electrolyte imbalance salahsatunya hipokalemia dapat meningkatkan
toksisitas digoxin

479. A Tata laksana utama penyakit tricomoniasis yang disebabkan oleh Tricomonas vaginalis adalah
metronidazole

480. E Mekanisme kerja levotiroksin adalah sintesis T4 meningkatkan laju metabolisme hormon
tiroid, meningkatkan utilisasi dan mobilisasi penyimpanan glikogen, promosi glukogenesis,
terlibat perkembangan, pertumbuhan dan stimulasi sintesis protein
Sumber : Medscape

481. A Terapi metformin dan glibenklamid menunjukkan hasil yang baik pada pasien, dilihat dari GDP
dan HbA1C pasien masuk ke rentang normal. Terapi harus tetap dilanjutkan karena
merupakan penyakit kronis

482. C Albuterol atau salbutamol adalah obat golongan agonis adrenoreseptor beta 2 selektif
483. B Pemecahan laktulosa menjadi asam organiknoleh bakteri di kolon dapat mengasamkan isi
kolon dengan demikian akan menghambat difusi amonia kembali ke darah; laktulosa juga
meningkatkan difusi NH3 dari darah ke usus, dimana ia dikonversi menjadi NH+
Sumber : Medscape

484. B NSAID beresiko menyebabkan perdarahan saluran cerna. Disini Aspirin yang digunakan dosis
rendah sehingga tidak ada aktivitas NSAID

485. B Obat antiepilepsi yang aman untuk ibu hamil adalah yang termasuk golongan baru seperti
lamotrigin dan gabapentin
Sumber : Veroniki, dkk., 2017, Comparative Safety oh Antiepileptic Drugs During Pregnancy:
A systematic review and network meta-analysis of congenital malformations and prenatal
outcomes, BMC Medicines

486. B Okskarbazepin adalah inducer enzim CYP 450 sehingga bisa menginduksi metabolisme obat
kontrasepsi hormonal
Sumber : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2848501

487. B Enzim lactase adalah enzim yang dapat memecah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa,
kekurangan enzim ini disebut dengan, kekurangan enzim ini dapat menyebakan intolerasi
laktosa yang dapat menyebabkan diare

488. D "Inflammatory Bowel Disease adalah penyakit yang dapat disebabkan karena infeksi, genetik
maupun autoimune yang terdiri dari Crohn disease dan Ulserative Colitis. Mild to moderate:
Sulfasalazine (Sulfapyridine + Mesalamine) Severe: Corticosteroid IV (Hidrokortison) +/-
Immunosupresan (Cyclosporin) or Anti T NF agent (Infliximab)

489. E Asam folat : menurun kan efek dari MTX oleh pjharmacodynamic antagonisme
folinic acid (leucovorin) : Untuk mengurangi efek toksik dari penggunaan methotrexate
sebagai obat kemoterapi, dapat digunakan

490. A Loading dose = 50 μg/L * 250 L * (100/25) = 50000 μg = 50 mg

491. A Jika janin belum terinfeksi maka digunakan spiramycin (antibiotik makrolida yang tidak dapat
menembus plasenta) untuk mencegah transmisi dari plasenta ibu ke janin.
Jika janin telah terinfeksi, maka digunakan pyrimethamine, sulfadiazine, dan folinic acid, tetapi
sebaiknya tidak digunakan pada trisemester pertama kehamilan karena berpotensi teratogenik.
(Toxoplasmosis in Pregnancy: Prevention, Screening, and Treatment, 2013)

492. D Second-generation agents include prazosin, terazosin, doxazosin, and alfuzosin. At the usual
doses used to treat BPH, prazosin, terazosin, and doxazosin antagonize peripheral vascular
α1-adrenergic receptors in addition to those in the prostate. As a result, first-dose syncope,
orthostatic hypotension, and dizziness are characteristic adverse effects (Dipiro 9th, 2014)

493. B PCV digunakan untuk penyakit yang di sebabkan pneumococcus virus.


HiB ( Haemophyllus Influenza tipe B ) untuk influenza dan meningitis,
HBV ( Hepatitis B Vaksin ) untuk penyakit hepatitis B
DPT ( difteri, pertusi, tetanus ) untuk penyakit difteri, tetanus, pertussis
Kotipa ( Kolera, tifus, paratifus )

494. D Vaksin polio di berikan 4 dosis, yaitu umur 2 bulan, 4 bulan, 6-18 bulan dan 4-6 tahun

Sumber : Dipiro.Pharmacotherapy handbook ninth edition. United states. Mc Graw-Hill P 508


495. A Kortikosteroid inhalasi lebih disukai untuk terapi jangka panjang untuk asma persisten karena
potensi dan kefektifan yang konsisten serta satu-satunya terapi yang menunjukkan penurunan
resiko kematian karena asma.
Sumber : Dipiro.pharmacotherapy Handbook Ninth Edition. United Stated: McGrow-Hill. P
830.

496. B Dosis cefadroksil 20 mg/kgBB/day x 25 kg = 500 mg/hari


Dibagi dalam 2 dosis = 500 mg/hari/2 dosis = 250 mg

497. D Regimen obat yang bisa dipakai pada TB resisten obat antara lain floroquinolon (levofloxacin,
moxifloxacin); aminoglikosida (kapreomisin, amikasin); Sikloserin, Ethionamide, PAS dan
sebagainya

498. A tatalaksana eklampsia pada ibu hamil diantaranya ialah.


Lakukan intubasi jika terjadi kejang berulang dan segera kirim ibu ke ruang ICU (bila tersedia)
yang sudah siap dengan fasilitas ventilator tekanan positif
MgS04 diberikan secara intravena
pemberian antihipertensi diantaranya; nivedipin, nikardipin, dan metildopa.

499. E Antidot untuk bezodiazepin adalah flumazenil 10mg

500. A Bakteri merupakan kontaminan yang terdapat dalam makanan segar termasuk susu. Untuk
menghindari pembusukan berlebihan, berbagai tindakan dapat digunakan untuk membunuh
bakteri atau untuk menghambat pertumbuhan bakteri. Pada susu biasanya dilakukan Pasteurisasi
yang biasanya dikombinasi dengan teknik pendinginan. Pasteurisasi tidak mencegah pembusukan,
tetapi mengurangi populasi bakteri sehingga pembusukan terjadi lebih lambat. Susu yang telah
kadaluarsa mengandung bakteri patogen diantaranya seperti Escherichia coli, Salmonella,
Clostridium perfringens, Campylobacter, dan Staphylococcus aureus, dimana bakteri yang telah
masuk kedalam tubuh ini dapat menyebabkan nyeri perut muntah dan diare. (University of
Missouri-St louis 2003. Bacteria in Milk; Medscape 2015. Food Poisoning)

501. A 1. Chlorpromazine
Using and dosage:
Schizopherina, Psychotic Disorders
PO: 30-75mh/day divided q6-12hr initially; maintenance: usually 200mg/day (up to
800mg/day in some patients; some patients may required 1-2 g/day)

IV/IM: 25mg initially, followed PRN with 25-50 mg after 1-4 hours, then increased to
maximum of 400mg q4-6hr until patients is controlled; usage dosage 300-800mg/day

Phenothiazine: antagonizes dopamine D2 receptors I brain; depresses release of


hypothalamic and hypophyseal hormones; may also depress reticular activating system.

2. Risperidone
Using and dosage:
Schizophrenia
PO
2 mg/day initially; may be increased in increments of -2 mg/day at intervals ≥ 24 hours.
Recommended target dosage: 2-8mg/day once daily or divided q12hr (efficacy follow bell-
shaped curve;4-8 mg/day more effective than 12-16 mg/day)

Has high affinity for serotonin type 2 (5-HT2) receptors; binds to dopamine D2 receptors
with 20 times lower affinity than that for 5-HT2 receptors.
3. Olanzapine
Using and dosage:
Schizophrenia
PO
5-10 mg/day initially; if necessary’ may be titrated upward in increments of 5 mg/day at
interval > 1 week. Maintenance: 10-20 mg/day; not to exceed 20 mg/day.
May act through combination of dopamine and serotonin type 2 receptor site antagonism
4. Clozapine
Demonstrated weak D2 receptor and D1 receptor blocking activity, but noradrenolytic,
anticholinergic, antihistamin and aurosal reaction inhibiting effects are significant; also
possesses antiserotoninergic (5-HT1C, 5-HT2, 5-HT3) properties.

5. Fluoxetin
Selective serotonin reuptake inhibitor, little or no affinity for alpha-adrenergic histamine or
cholinergic receptor.

502. D Ginekomastia terjadi dengan persentase 0,3-4% pada pengguna simetidin.


1.
503. C Gunakan Efavirenz sebagai pilhan NNRTI pada pasien yang memulai ARV selama dalam terapi
TBC. Alasannya,
penurunan kadar dalam darah akibat rifampisin lebih kecil dan efek hepatotoksik yang lebih
ringan dibanding Nevirapine
Gunakan kombinasi obat yang mengandung Efavirenz
Zidovudine/Tenofovie +Lamivudine + Efavirenz
Tatalaksana Klinis Infeksi HIV dan Terapi Antiretroviral pada Orang Dewasa

504. A “Absence seizure generally occur in young children or adolescent and exhibit a sudden onset,
interruption of ongoing
activities, a blank stare, and possibly a brief upward rotation of the eyes.
Absence seizure are best treated with Ethosuximide, Valproic Acid and perhaps Lamotigrine”

505. D Diuretik thiazid bekerja pada tubulus distal untuk menurunkan Na+ dengan menghambat
kotransporter Na+/Cl- pada membran lumen

506. B Atorvastatin memiliki mekanisme kerja menghambat enzim HMG-CoA reductase pada proses
biosintesis kolesterol
Sumber : Phamacotherapy handbook 9th ed

507. C Pada penggunaan obat-obat golongan diuretik (furosemid) perlu dilakukan pemantauan
terhadap kadar elektrolit tubuh yaitu kalium karena dapat menyebabkan hipokalemia yang
dapat mempengaruhi toksisitas digoxin
Sumber : Phamacotherapy handbook 9th ed

508. A Pasien memiliki riwayat PJK, diabetes dan hipertensi diklasifikasikan dalam kelompok resiko
“sangat tinggi” menurut NCEP-ATP III dengan target terapi LDL <70 mg/Dl

509. E Preeklamsia didefinisikan sebagai peningkatan TD 140/90 mmHg atau lebih yang muncul
setelah 20 minggu masa kehamilan diikuti dengan adanya proteinuria ( kadar protein
>300mg/24 jam)

510. B Tenofovir memiliki kemiripan struktur dengan nukleosida adefovir dan cidofovir yang
nefrostoktik. Dalam kohort observasional penggunaan tenofovir dikaitkan dengan penurunan
fungsi ginjal yang lebih besar daripada yang terlihat dengan NRTI lainnya. Pemantauan fungsi
ginjaln pada pasien yang menerima tenofovir (SK, urinalisis dan elektrolit)

511. A Tujuan pemberian kombinasi OAT adalah untuk mencegah terjadinya resisitensi terhadap
bakteri M. tubercolosis
Sumber : WHO, 2010. Treatment of Tubercolosis Guidelines Ed 4

512. A Natrium bikarbonat digunakan untuk kondisi asidosis

513. C OAD yang termasuk dalam golongan penghambat DPP4 seperti vildagliptin, sitagliptin,
saxagliptin memiliki mekanisme kerja yaitu modulator hormon inkreatin, meningkatkan sekresi
insulin yang diperlukan saat makan
Sumber : Dipiro et al., 2012. Pharmacotherapy Handbook 9th ed. Mc Graw Hill

514. C OAD golongan TZD seperti pioglitazon dapat memberikan efek penurunan massa tulang,
sehingga tidak dapat digunakan pada pasien yang sedang mengalami osteoporosis (terapi
alendronat)
Sumber : AACE. 2015. Profile of Antidibetic Medications

515. E GLP merupakan glucagon like peptide atau polipeptida yang mirip dengan glukagon. Pada
penderita DM tipe 2 pelepasan polipeptida yang mirip dengan glukagon setelah makan
mengalami penurunan, hal ini menyebabkan berkurangnya penguraian glukagon menjadi
glukosa dan pengeluaran glukosa dari hati. Terdapat 2 analog polipeptida yang mirip dengan
glukagon yaitu eksenetid dan liraglutid. Golongan obat ini memiliki efek farmakologi membntu
memulihkan aktivitas GLP-1, meningkatkan sekresi insulin yang disebabkan oleh meningkatnya
massa sel beta, penekanan pelepasan glukagon setelah makan, penghambat pengosongan
lambung dan menurunkan nafsu makan
Sumber : Katzung et al., 2012. Farmakologi Dasar dan Klinis Vol 2 Jilid 12. Mc Graw Hill

516. C Sediaan yang diminta adalah femotidin 25 mg dalam 100 ml larutan dekstrosa5%

Larutan injeksi yang tersedia adalah 10 mg/ ml.

Volume yang dibutuhkan : 25/10 = 2.5 mL


517. A Dosis 1x = 120 mg / 3 = 40 mg

Obat tersedia = 20 mg/ml dalam vial 2 ml

Sehingga 40 mg / 20 mg/ml = 2ml  1 vial

518. E BUD berdasarkan revisi USP 2019 <795>

Non preserved aqueus = 14 hari

Preserved aquesus = 35 hari

Nonaqueus dosage forms = 90 hari

Solid dosage forms = 180 hari

519. E Adayana, I Ketut. Nugrahani, Retta. Suwendar. 2012. Uji Aktivitas Antistres dan Sedatif
Minyak Biji Pala (Myristica Fragrans Houtt.) pada Mencit Jantan Galur Swiss Webster. ITB:
Bandung

520. C dosis anak 10 mg/kg x 30 kg = 300 mg

1 sendok teh = 5 mL

Kekuatan sediaan 200 mg/5 mL

Sehingga tiap mL mengandung 40mg


300mg/40mg = 7.5 mL (1.5 sendok teh)

521. E Information for the User, Novo Nordisk A/S, Denmark. Insulin regular harus disimpan di
refrigator dan tidak sampai membeku. Pembekuan produk insulin dapat menyebabkan
perubahan struktur protein, dan menurunkan potensinya. Dalam sebuah penelitian, satu siklus
pembekuan insulin selama 45 jam yang diikuti dengan pencairan pada water bath suhu 21 C
atau 37 C tidak mengurangi bioavailibilitas, tetapi pemeriksaan secara mikroskopis
menunjukan adanya agregasi partikel dan terjadi kerusakan kristal (Handbook on injectable
drugs, 2009)

522. D Omset pertahun adalah 90.000.000 x 12 bulan = 1.800.000.000 Maka 1% dari 1.800.000.000
adalah 10.800.000

523. B VEN adalah penggolongan obat yang didasarkan pada kepentingan / urgenitas dari obat tsb.

V= Vital = merupakan obat-obat yang wajib ada karena bila tidak tersedia obat tsb maka dapat
mengancam nyawa pasien. Contoh : epinefrin, obat High alert

E= Esensial = obat yang bersifat esensial atau menyembuhkan suatu penyakit. Contoh :
antibiotik, analgesik

N=Non esensial = obat yang bersifat sebagai pendukung, tidak mengancam jiwa

Contoh : vitamin

Sehingga urutan obat diatas yang sesuai dengan kaidah VEN adalah B-A-C

524. C Konsumsi metformin sebaiknya dilakukan pada saat makan atau setelah makan untuk mencegah
gangguan pada saluran cerna seperti iritasi lambung

525. B Glimepride memiliki resiko efek samping yang sangat besar berupa Hipoglikemik sehingga
dosisnya harus diberikan dengan tepat

526. D Sistem distribusi yang cocok untuk IRJ adalah individual prescribing. Pasien IRJ datang hanya pada
satu waktu untuk kontrol dan menerima obat sehingga frekuensi distribusi adalah sekali dalam
satu waktu untuk pemakaian obat sampai kontrol berikutnya. pelayanan yang efisien adalah
individual prescribing.

527. D Omzet = 150 juta. Faktor jual 1,25 artinya untung/margin = (1,25-1)/1,25*150 = 30 juta

Keuntungan bersih setahun = margin – fix cost = 30 – 20 = 10 juta

BEP = modal/laba bersih = 100/10 = 10 tahun

528. D Xalatan mengandung Lantanoprost dan merupakan sediaan dosis ganda. Sediaan tetes mata
dosis ganda memiliki BUD 28 hari sejak kemasan primer dibuka pertama kali
529. C

530. B 1 resep berisi 30 tablet. Resep bertuliskan iter 2x, berarti pasien mendapatkan jatah 90 tab
amiodarone. Resep yang masuk tertulis det orig+10, artinya sudah diambil 40 tablet. Pasien
mengambil 10 tablet lagi sehingga det yang tertulis det orig+20 atau det 50

531. E Logo diatas adalag logo dari obat herbal terstandar

532. D Braxidin mengandung chlordiaxepoxide dan Clinidium Br yang tergolong ke dalam psikotropika

533. C Parasetamol  antipiretik

Kafein  adjuvant atau efek sinergis dengan parasetamol

Guaifenesin  untuk batuk

Klorfeniramin maleat  antihistamin

534. E Gtt adalah tetes.

Dextra = kanan

Sinistra = kiri

O adalah kepanjangan dari oculla = mata

535. A Sistem distribusi yang cocok untuk IGD adalah floor stock karena IGD memerlukan pelayanan
yang cepat untuk mengatasi kondisi pasien yang “kritis”. Sistem distribusi obat yang paling cepat
dan memudahkan perawat/dokter yang berada di IGD adalah floor stock

536. B

537. C 1 resep berisi 20 tablet. Resep bertuliskan iter 2x, berarti pasien mendapatkan jatah 60 tab
amoxicilin. Sehingga masih kurang 1 iter lagi

538. C Tallman letter adalah meninggikan huruf yang menjadi pembeda antara obat yang LASA

539. D ROI = keuntungan bersih / modal yang ditanam x 100%= (250 juta – 200 juta)/50 juta =
30.000.000/50.000.000 x 100% = 60 %

540. E Resep Det 10 sediaan 15 -> Tinggal 5 pulv

Difenhidramin 0,5 tab -> 2,5 tab dibutuhkan

541. D

542. B Vaksinasi DPT diberikan berulang 4 kali, yakni pada usia 2, 3, 4, dan 18 bulan.

543. D tiap pembelian 10 botol (2 box) diskon 5%

5% x 50.000 = 2.500

2.500 x 4 = 10.000

544. A TOR = HPP / rata rata persediaan

TOR = 645.000.000 / ((110.800.000 + 134.900.000) / 2)

TOR = 5,25 The correct answer is: 5,25

545. B XLV = 45

ISDN 10 mg = 45 tab

ISDN 5 mg = 2 x 45 = 90 tab

546. B metilpred = 8 mg x 5 = 40 mg

40 mg / 10 pulv = 4 mg per pulv

4 mg x 6 kali pemakaian = 24 mg / 4 mg = 6 tablet

547. E Obat konstipasi aman untuk ibu hamil diantaranya: suppositoria (bisakodil), enema (mikrolax)

548. B Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 3 Tahun 2015 tentang Peredaran,
Penyimpanan, Pemusnahan dan Pelaporan Narkotika, Psikotropika dan Prekursor,
pemusnahan obat narkotika, psikotropika dan perkursor dilakukan oleh KEMENKES, BPOM,
Dinas kesehatan kabupaten/provinsi dan saksi

549. B
EOQ = = 163 unit

550. A Kekurangan dosis.

Dosis PCT = 10 mg/ kgBB/ kali minum

Jadi, dosis PCT untuk pasien = 10 mg x 10= 100 mg/ kali minum.

1 sdt = 5 ml (mengandung 100 mg PCT)


Demam pasien tak kunjung turun karena pasien hanya meminum setengah dosis

551. D Obat omeprazole hanya boleh maksimal diberikan 7 kapsul, sesuai dengan daftar obat yang
tercantum pada referensi.

Referensi: Kepmenkes No 347 Tahun 1990 tentang OWA.

552. C Kualifikasi Operasional (KO) diartikan sebagai dokumentasi yang memverifikasikan bahwa
seluruh fasilitas, sistem dan peralatan yang telah diinstalasi atau dimodifikasi berfungsi sesuai
rancangan pada rentang operasional yang diantisipasi. Tujuan Operational Qualification adalah
untuk menjamin dan mendokumentasikan bahwa sistem atau peralatan yang telah diinstalasi
bekerja (beroperasi) sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan.

553. D katup Merupakan bagian yang mendasar dari kemasan aerosol atau kemasan bertekanan
dimana mekanisme katup / valve ini dalam mengeluarkan isi kemasan adalah dengan
memancarkannya keluar.
Propelan (Pendorong)
Propelan adalah bagian bahan dari aerosol yang berfungsi mendorong sediaan keluar dari
wadah lewat saluran, katup sampai habis. Selain itu juga dapat berfungsi sebagai solvent atau
cosolvent

554. A Departemen yang bertanggung jawab dalam persetujaun pemasok bahan awal dan bahan
kemas adalah Departemen Quality Assurance

555. E HLB campuran


Tween = 5% X 15 = 0,75
Span = 3% X 5,3 = 0,159
Jadi HLB campurannya adalah 0,75 +0,159 = 0,909

556. B Dalam table ekivalen FI, mofin HCl =755


1 gram Morfin HCl ekvalen dengan 900-755mg 145mg NaCl untuk 100 mL
Maka E Morfin = 0,145
Bobot 4% Morfin HCl dalam 50 mL
larutan 4/100 x 50 = 2 gram
B = 0,9 V – (W x E) 100
= 0,9 x 50 – ( 2 x 0,145)100
= 0,45 – 0,29
= 0,16 gram

557. E (B1 x HLB1) + (B2 x HLB2) = (Bcampuran x HLB campuran)


B = Berat emulgator
Misalnya berat tween = X
Berat Span = 7- X
(X x 16,7) + (7-X) x 8,6 =7 x 13
16,7X + 60,2 – 8,6X = 91
8,1X = 91-60,2
8,1X = 30,8
X = 30,8 / 8,1
X = 3.8 gram (Tween 20)
Berat Span20 = 7-3.8 gram
= 3.2 gram
558. A Cara Ekuivalensi NaCl (E), yang dimaksud ekuivalen dengan NaCl (E) adalah jumlah gram NaCl
yang memberikan efek osmosis yang sama dengan 1 gram suatu zat terlarut tertentu. Jika E
procaine HCl = 0,24 berarti tiap 1 gram procaine HCl ~ 0,24 gram NaCl.
Rumus :
B = 0,9/100 x V - [(W1 x E1) + (W2 x E2)]
B = 0,9/ 100 x 100 – [(1 x 0,24) + (0,5 x 0,18)]
B = 0,9 – (0,24 + 0,09) = 0,9 – 0,33 =0,57
NaCl yang diperlukan 0,57 gram.

559. B Katagori Temuan pada dasarnya terdiri atas


Critical : Temuan yang sifatnya membahatyakan nyawa manusia dan mempengaruhi kulitas
produk
Major : Temuan yang berdampak terhadap Kualitas Produk namun jika terus berulang dapat
menyebabkan temuan minor
Minor adalah temuan yang sifatnya tidak mempengaruhi kualitas produk secara langsung
namun dapat menjadi temuan major jika temuan terus berulang
Contoh dari temuan major adalah terkait evaluasi terhadap hasil inspeksi diri tidak dilakukan
dengan prosedur yang ditentukkan

560. D Katagori Temuan pada dasarnya terdiri atas


Critical : Temuan yang sifatnya membahatyakan nyawa manusia dan mempengaruhi kulitas
produk
Major : Temuan yang berdampak terhadap Kualitas Produk namun jika terus berulang dapat
menyebabkan temuan minor
Minor adalah temuan yang sifatnya tidak mempengaruhi kualitas produk secara langsung
namun dapat menjadi temuan major jika temuan terus berulang
Contoh dari temuan minor adalah terkait penyimpanan dari SP

561. C Amprotap memiliki funsi utama sebagai Disintegran atau penghancur dalam formulasi sediaan
solid

562. A Manager QA bertanggng jawab dalam penyusunan Dokumen Infoemasi Produk

563. A 1. Cooling coil (sering di sebut juga Evaporator ) Berfungsi untuk mengontrol suhu dan
kelembaban relat f udara yang didistribusikan ke ruang produksi. Di maksudkan agar di
hasilkan output udara, sesuai spesifikasi ruangan yang telah di tetapkan. Prosesnya terjadi
dengan mengalirkan udara yang berasal dari campuran udara balik dan udara luar melalui
kisi-kisi operator yang bersuhu rendah. Proses ini menyebabkan terjadinya kontak antara
udara dan permukaan kisi evaporator sehingga akan menghasilkan udara dengan suhu yang
lebih rendah dan uap air mengalami kondensasi. Hal ini menyebabkan kelembaban udara
yang keluar juga berkurang.
2. Blower Berfungsi untuk menggerakkan udara di sepanjang sistem distribusi udara yang
terhubung dengannya. Blower yang di gunakan dalam AHU berupa blower radial yang
terhubung dengan motor penggerak blower. Energi gerak yang di hasilkan oleh motor ini
selalu menghasilkan frekuensi yang tetap, hingga selalu akan menghasilkan output udara
dengan debit yang tetap.
3. Filter Berfungsi untuk mengendalikan dan mengontrol jumlah partikel dan
mikroorganisme yang mengkontaminasi. Biasanya ditempatkan di dalam rumah filter (Filter
House) yang di desain sedemikian rupa supaya mudah di bersihkan dan atau di ganti.
Beberapa jenis filter untuk AHU : - Pre-filter (efisiensi penyaringan 35%) - Medium
filter (efisiensi penyaringan 95%) - High Efficiency Particulate Air (HEPA) filter (efisiensi
99,997%)
4. ductus Berfungsi sebagai saluran tertutup tempat mengalirnya udara. Terdiri dari saluran
udara yang masuk (ducting supply) dan saluran udara yang keluar dari ruangan produksi dan
kembali ke AHU (ducting return). Ducting didesain sedemikian rupa agar bisa
mendistribusikan udara ke seluruh ruangan dan terdapat insulator di sekelilingnya yang
berfungsi sebagai penahan penetrasi panas dari udara luar. 5. Dumper
Merupakan bagian dari ducting AHU berfungsi untuk mengatur jumlah udara yang
dipindahkan ke dalam ruangan produksi. Berguna untuk mengatur besarnya debit udara yang
sesuai dengan ukuran ruangan.

564. E Deaktivasi pengawet pada sediaan untuk diuji mikrobiologi dapat dilakukan dengan
penambahan zat inaktivator atau dengan menggunakan metode penyaringan membran bila
memungkinkan khususnya untuk sediaan larutan (pengawet lolos sebagai filtrat, mikroba
tersaring)

565. A Kadar terbaca = 0,0083/0,0104 x 10 = 7,98 ppm

566. A Kelas ruang CPOTB terbagi atas


Kelas Kegiatan Keterangan
Ia Ekstraksi lanjutan, Jumlah partikel dan mikroba dalam ruang kegiatan ditetapkan
pengolahan sediaan oleh masing-masing
obat dalam dan Industri Obat Tradisional, berdasar kajian risiko dari jenis
sediaan resiko sediaan yang ditangani. Bisa mengikuti Kelas E CPOB
tinggi
Ib Pengolahan sediaan Jumlah partikel dan mikroba dalam ruang kegiatan ditetapkan
selain yang oleh masing-masing
tercantum di kelas Industri Obat Tradisional, berdasar kajian risiko dari jenis
Ia, Obat luar sediaan yang ditangani. Bisa mengikuti Kelas E CPOB
2 Ekstraksi awal, Ruang pengemasan sekunder yang tidak berhubungan langsung
Packing sekunder dengan area luar; untuk memasuki ruang ini disarankan
melewati suatu ruang antara
3 Laboratorium, Gudang kotor dipisahkan dari ruang/area penyiapan bahan awal
gudang dan gudang bersih
567. C -Ibuprofen dan parasetamol jelas memiliki rasa pahit sehingga tidak mungkin dibuat tablet
kunyah.
-Ibuprofen parasetamol merupakan sediaan yang diinginkan kerja segera, tidak sesuai bila dibuat
sediaan OROS.
-Tablet salut gula kurang efisien karena tablet langsung ditelan, dan ibuprofen-parasetamol
memiliki dosis besar = bobot besar bila salut gula tablet akan sangat besar
-Keduanya sulit larut sehingga tidak sesuai dibuat menjadi tablet effervescent
-Yang paling sesuai adalah tablet salut film untuk melindungi bahan aktif dari paparan suhu.

568. A Analisis kualitatif senyawa marker pada curcumin dilakukan dengan menggunakan TLC dengan
membandingkan RF ekstrak dan senyawa marker

569. C Validasi yang dilakukan untuk menjamin bahwa seluruh proses produksi sediaan steril dapat
menjamin sterilitas sediaan disebut media fill test, dilakukan tiap 6bulan 1x atau 2 kali 1 tahun.
cara validasi adalah dengan mengkondisikan ruangan produksi sediaan steril seperti pada
keadaan operational (semua setting ruangan dan operator sama dengan saat produksi) hanya
saja sediaan yang diproduksi diganti dengan media mikrobiologi.
Di isi dengan media mikrobioloigi (untuk sediaan cair)
Difilling dengan lactose steril kemudian di tambahkan media mikorbiologi

570. E syarat uji disolusi S1 dengan sampel 6 buah adalah Q+5%. Semua hasil disolusi memenuhi syarat
sehigga sediaan diluluskan
571. B

kandungan bahan aktif dalam tablet <25


mg

572. A Kadar bahan aktif dalam tablet >25 mg

573. E Bahan aktif memiliki titik leleh 78 C (tidak stabil terhadap panas) tidak bisa pakai sterilisasi
panas
Sediaan berbentuk salep  tidak bisa difiltrasi
Gas  meninggalkan residu gas etO atau formaldehid (tidak aman)

Yang tepat adalah radiasi

574. B Saat diberikan tekanan, tablet rapuh  kompresibilitas tidak baik  granulasi
Tahan panas dan lembab  yang dipilih granulasi basah

575. C Penggunaan polimer hidrofilik


- Disperse padat (bila dilakukan rekayasa struktur kimia bahan aktif menjadi lebih amorf
setelah ditambahkan polimer)
- Kompleks inklusi (bila polimer hanya berfungsi untuk melapisi bagian luar bahan aktif
(menjerap bahan aktif) sehingga memudahkan bahan aktif larut)
Tidak ada kata kunci perubahan struktur Kristal/ amorf
Jawaban yang tempat pembentukan kompleks inklusi

576. B TOC  mengukur komponen organik


Konduktivitas  mengukur mineral
pH  derajat keasaman
Kesadahan  kandungan logam
Kekeruhan  kandungan partikel

577. B Mengikat logam/mineral Resin anionik


Membunuh bakteri
Mencegah terbentuknya biofilm  looping
Mengilangkan klorin  car
Mengikat ion  EDI

578. C Mengendapkan kotoran  PAC


Membentuk flokulasi  Flok
Menghilangkan bau  Aerasi
Menyesuaikan pH
Memecah cincin beta lactam  NaOH

579. A Obat yang wajib diuji bioekivalensinya adalah obat yang memiliki kekuatan tertinggi.
Apabila setelahnya ingin memproduksi sediaan yang sama dengan kekuatan yang lebih kecil,
maka sediaan tersebut boleh hanya melakukan uji bioekivalensi
580. E Presisi  KV/RSD
Akurasi  %Recovery
Robustness  KV/RSD
Rogudness  KV/RSD
Linieritas  koefisien korelasi (r )

581. A Resolusi  menggambarkan nilai keterpisahan dari 2 puncak yang berdekatan, semakin besar
resolusi maka keterpisahan semakin baik
Tailing factor  dapat juga disebut factor asimetris, menggambarkan proporsional suatu
puncak analit
Retention time  dipengaruhi oleh kepolaran analit, dapat digunakan untuk identifikasi secara
kualitatif analit yang diigninkan dengan pembanding
Height dan Area  menggambarkan kadar

582. E Linieritas  lihat R (minimal 0,9990)


Ketepatan  lihat akurasi atau recovery (rentang yang diterima 98-102, semakin mendekati
100 semakin baik)
Dipilih trial 4 karena koefisien korelasi memenuhi syarat dan rentang recovery paling
mendekati 100%

583. C K = 0,693/T0,5
K= 0,693/7
K=0.09/jam

584. B

585. A Kelas A diperuntukan untuk produksi sediaan steril karena memiliki persyaratan jumlah
partikel yang paling sedikit dibandingkan dengan kelas kebersihan lainnya

586. C Uji stabilitas dipercepat dilakukan selama 6 bulan,uji long term selama 12 bulan

587. D Ninhidrin(2,2 dihydroxyindane -1,3-dione) merupakan senyawa kimia yang digunakan untuk
mendeteksi gugus amina dalam molekul asam amino. Gugus amin primer akan bereaksi dengan
ninhidrin membentuk aldehida dengan satu atom cC lebih rendah dan melepaskan molekul
NH3 dan C02, sehingga gugus aldehid ini aka memperpanjang panjang gelombang agar bisa
diuji di spektro Vis

588. B Konsentrasi sampel =0,2/0,5 x 10 = 4, kadar 4mcg/ml x100 x100 = 40.000mcg/2


suppo=20.000mcg=20 mg

589. C Alur udara LAF yang disyaratkan -> 0,45 m/s (0,36 – 0,54 m/s)

590. D Loratadine (antihistamine) yang tidak menembus BBB -> menurunkan drowsinness
(antihistamin tidak bisa masuk ke otak jadi less sedative)

591. B M1 x V1 = M2 x V2
1% x 500 mL = 10% x V2
V2 = 50 mL

592. B S1 syarat lulus→Tiap unit sediaan tidak kurang dari Q+5% → 75+5= 80%

593. D fase terbalik →fase diam C18 (nonpolar); fase gerak metanol (polar)
Senyawa yang memiliki kepolaran mendekati fase diam akan tertahan lebih lama dalam kolom.
Dalam hal ini adalah Aspartam (polar) - kafein (polar) - as.benzoat (semi polar)

594. A

x = 52,5 ppm x 100


%b/v = 5250 ppm →0,525 % b/v

595. E Berat tablet = (BM Azitromisin dihidrat/ BM Azitromisin) x 250 mg


= (785,02/ 749,02) x 250 mg
= 262,01 mg

596. D

597. E - Cooling coil (sering disebut evaporator) berfungsi untuk mengontrol suhu (temperature)
dan kelembaban relatif (relative humidity/ RH) udara yang akan didistribusikan ke ruangan
produksi
- Static pressure fan (blower) adalah bagian dari AHU yang berfungsi untuk menggerakkan
udara di sepanjang sistem distribusi udara yang terhubung dengannya. Blower yang
digunakan dlam AHU berupa blower radial yang memiliki kisi-kisi penggerak udara yang
terhubung dengan motor penggerak blower
- Filter merupakan bagian dari AHU yang berfungsi untuk mengendalikan dan mengontrol
jumlah partikel dan mikroorganisme (partikel asing) yang mengontaminasi udara yang masuk
ke dalam ruang produksi. Filter, biasanya ditempatkan di dalam rumah filter (filter house)
yang didesain sedemikian rupa agar mudah untuk dibersihkan dan/atau diganti
- Ducting adalah bagian dari AHU yang berfungsi sebagai saluran tertutup tempat
mengalirnya udara. Secara umum, ducting merupakan sebuah sistem saluran udara tertutp
yang menghubungkan blower dengan ruangan produksi yang terdiri dari saluran udara yang
masuk (dusting supply) dan saluran udara yang keluar dari ruangan produksi dan masuk
kembali ke AHU (ducting return)
- Dumper adalah bagian dari ducting AHU yang berfungsi untuk mengatur jumlah (debit) udra
yang dipindahkan ke dalam ruangan produksi. Besar kecilnya debit udara yang dipindahkan
dapat diatur sesuai dengan pengaturan tertentu pada dumper. Hal ini amat berguna
terutama untuk mengatur besarnya debit udara yang sesuai dengan ukuran ruangan yang
akan menerima distribusi udara

598. C Absorbansi y = bx + a
y = 0,1x – 1
0,6 = 0,1x – 1
x = 16
Kadar b/v = fp. x = 50 x 16 = 800mg %b/v
= 0,8g/100 ml (%b/v)
= 0,8%b/v
1.
599. A Spektrofotometer Serapan Atom atau (Atomic Absorption Spectrophotometer) (AAS) adalah
suatu alat yang digunakan pada metode analisis untuk penentuan unsur-unsur logam yang
berdasarkan pada penyerapan absorbsi radiasi oleh atom bebas

600. B Berat sampel = 0,1235 g = 123,5 mg


Berat cemaran = 0,434 mg
% b/b cemaran dalam sampel bahan aktif = X 100% 100 % = 0,351 %

601. C faktor pengenceran = 50 mL / 1 mL = 50 kali


kadar sampel = (3050 x 30 ppm) / 3000 = 30,5 ppm x fp = 30,5 ppm x 50 = 1525 ppm =
0,1525 %b/v
konversi ke %b/b =
((0,1525 g/100 mL) / (0,45 g/250 mL)) x 100% = 84,7%

602. A Dimetilsulfoksida (DMSO) dalam sediaan gel berfungsi sebagai zat penambah penetrasi
(enhancer).

603. D Amprotab adalah amilum protablet yaitu amilum yang dikhususkan untuk bahan tambahan
dalam pembuatan tablet yang berfungsi sebagai penghancur.

604. E Validasi prospektif = untuk produk baru yang belum dipasarkan (3 bets berturut turut)
Validasi konkuren = dilakukan saat proses produksi rutin
Validasi retrospektif = proses sudah berjalan/sudah dipasarkan baru divalidasi (10-30 bets)

605. E 18 kg = 18000000 mg
(18000000 x 98%) / 700mg
= 25200 tablet
606. D HLB camp = ((15 x 15) + (35 x 4,3)) / 50
HLB camp = 7,51

607. E Rasio Hausner = tapped density / bulk density = 0,3 g/mL / 0,8 g/mL = 0,375

608. C Sediaan tablet metilprednisolon = 4 mg, 8 mg, 16 mg.


Dosis sediaan ≥ 25 mg dan/atau zat aktif ≥ 25% = uji keragaman bobot
Dosis sediaan < 25 mg dan/atau zat aktif < 25% = uji keseragaman kandungan

609. B fp 1 = 5 mL / 1 mL = 5 kali
fp 2 = 5 mL / 0,2 mL = 25 kali
fp total = 5 x 25 = 125 kali
y = 0,02x + 0,04
0,85 = 0,02x + 0,04
x = 40,5 x fp total
x = 40,5 x 125
= 5062,5 ppm = 5,06 mg/mL

610. E Ka = 10-4,4dan pH 7,4


Maka pKa = 4,4 (asam lemah)
Prinsipnya, zat yang bersifat asam akan terionisasi sempurna pada kondisi basa, sehingga secara
sederhana hubungan pKa dan persentase ionisasi untuk senyawa asam lemah:
pH = pKa ... senyawa sekitar 50% terionisasi
pH = pKa + 1 ... senyawa sekitar 90% terionisasi
pH = pKa + 2 ... senyawa sekitar 99% terionisasi
pH = pKa + 3 ... senyawa sekitar 99,9% terionisasi 4,4 + 3 = 7,4
pH = pKa + 4 ... senyawa sekitar 99,99% terionisasi
(Crains Essentials of Pharmaceutical Chemistry 3rd Edition, 2008)

611. B koreksi diameter = rerata diameter hambat seluruh baku pembanding S3 – rerata diameter
hambat baku pembanding S3 pada cawan uji
= 14,40- 14,37 = 0,03 mm
Diameter terkoreksi = rerata diameter hambat sampel + koreksi diameter
= 13,78 + 0,03 = 13,81 mm

612. B Metode sterilisasi untuk sediaan larutan volume besar (infus) yang stabil panas adalah sterilisasi
terminal panas basah (The International Pharmacopoiea 9th Ed: method of sterilization, 2019).

613. E Multimedia filter: filter yang digunakan untuk menyaring berbagai kontaminan makro dalam air,
diantaranya Lumpur, Debu, pasir, logam berat.
Active carbon filter: menghilangkan warna, bau, sedimentasi atau endapan yang terkandung di
dalam air. Klorin dalam air bisa terserap dalam karbonaktif.
Water softener: mengurangi kesadahan air dengan mengikat ion Mg2+ dan Ca 2+
EDI: perkembangan dari Ion Exchange system dimana sebagai pengikat ion (+) dan (-) dipakai juga
elektroda disamping resin.
(CPOB: sarana penunjang kritis, 2012)

614. B Elemen QbD meliputi yang berikut ini: (1) profil produk target kualitas (QTPP) yang
mengidentifikasi atribut kualitas kritis (CQA) dari produk obat; (2) desain dan pemahaman
produk termasuk identifikasi atribut material kritis (CMA); (3) desain proses dan pemahaman
termasuk identifikasi parameter proses kritis (CPP), menghubungkan CMA dan CPP ke CQA;
(4) strategi kontrol yang mencakup spesifikasi untuk bahan obat, eksipien, dan produk obat serta
kontrol untuk setiap langkah proses pembuatannya; dan (5) kemampuan proses dan perbaikan
berkelanjutan.

615. B Dalam tabel FI, morfin HCl = 755


1 gram Morfin HCl ekuivalen dengan 900-755mg 145 mg NaCl untuk 100mL
Maka E Morfin = 0.145
Bobot 4% Morfin HCl dalam 50mL larutan 4/100 x 50 – 2 gram

616. E Sediaan non steril diproduksi di kelas E.

617. D

Viskositas sampel = 1 x 9 x 1.3 / 9.7 x 1


= 1.20 cP
618. A Gugus kromofor ditunjukkan oleh ikatan rangkap dua, pada struktur tersebut ditunjukkan oleh
benzena pada nomor 1.

619. C Hasil dianggap tervalidasi apabila 3 batch berturut-turut memenuhi syarat. Oleh karena itu
dalam kasus ini agar didapatkan hasil yang valid perlu diambil 6 batch

620. A Kolom C18 bersifat non polar, kolom yang non polar memiliki afinitas tinggi terhadap gugus
yang memiliki non polar. Gugus non polar dari senyawa Verapamil adalah benzene yang
ditunjukkan nomor 1

621. C Langkah 1. Mencari volume titran bila digunakan konsentrasi 0.1 M, dengan cara sebagai
berikut:
V.N = V. N
9 ml . 0.5 M = V . 0.1M
V = 45 ml
Langkah 2. Menghitung kesetaraan volume titran 0.1 M dengan kadar asam askorbat:
45 x 0.6668 = 30.0006 g

622. B

Rs: 2 (2,2-1,5)/(1,27+2,17)
Rs : 2 (0,7)/3,44
Rs : 0.41

623. C Sampel uji positif dan bersifat valid. Oleh karena itu hasil tidak memenuhi syarat.

624. D

Sumber: FI VI

625. B Sesuai dengan perka BPOM, jika produk copy memiliki kekuatan lebih rendah dari kekuatan
sediaan sebelumnya yang telah diproduksi oleh industri yang sama, maka cukup uji
bioekivalensi in vitro (uji disolusi terbanding / UDT)

626. D Jumlah amilum solani 1 bets = jumlah amilum solani dalam 1 tablet X jumlah tablet/bets
= (5% x 600 mg) x 700 = 21.000 mg = 21 gram
627. A Rhodamin B adalah pewarna tekstil yang tidak diperuntukkan sebagai pewarna makanan.
Berwarna merah menyala dan bila dikonsumsi dapat menyebabkan gejala pembesaran hati dan
ginjal, serta gangguan fungsi hati (kanker hati)

628. C Pelepasan metronidazol dari basis cocoa butter menyebabkan kecepatan disolusi ovula
metronidazol menurun. Hal ini dapat dikarenakan afinitas yang tinggi antara metronidazol dan
cocoa butter

629. B Sesuai CPOB 2012, Setelah proses pengemasan selesai, bahan pengemas yang tidak terpakai
tetapi telah diberi prakodifikasi hendaklah dimusnahkan dan pemusnahan tersebut dicatat. Bila
bahan cetakan belum diberi prakodifikasi akan dikembalikan kepersediaan gudang, hendaklah
mengikuti prosedur terdokumentasi

630. D V1M1 = V2M2


V1 x 12 N = 900 mL x 0,1 N
V1 = 7,5 mL jumlah HCl 12 N untuk 1 vessel
Jumlah HCl 12 N untuk 6 vessel = 7,5 ml x 6 = 45 ml

631. C Total emulgator = 3% + 1% = 4%


HLB tween dalam formula = 3/4 x 15 = 11,25
HLB span dalam formula = 1/4 x 6,7 = 1,675
Nilai HLB campuran = 11,25 + 1,675 = 12,925 ~ 12,9
632. D 0,1 N . X mL = 0,01 N . 10 mL
X mL = (0,01 N . 10 mL) / 0,1 N
X mL = 1 mL

633. A Suppositoria merupakan sediaan yang tidak tahan panas sehingga bila menggunakan uji
stabilitas pada umumnya

Sehingga uji stablitas dilakukan sesuai dengan kondisi pada tabel sebagai berikut

634. C Vaksin BCG beku kering harus disimpan pada suhu antara 2°C s/d 8°C.
635. E

636. D

637. B fp 1 = 5 mL / 1 mL = 5 kali
fp 2 = 5 mL / 0,2 mL = 25 kali
fp total = 5 x 25 = 125 kali
y = 0,02x + 0,04
0,85 = 0,02x + 0,04
x = 40,5 x fp total
x = 40,5 x 125
= 5062,5 ppm = 5,06 mg/mL

638. B ODT ini dimaksudkan untuk mengalami disintegrasi di mulut ketika kontak dengan air
ludah/saliva dalam waktu kurang dari 60 detik, sehingga perlu bahan tambahan yang
terdisintegrasi dengan cepat seperti crosprovidone Cl-F, croscarmellose sodium, dan sodium
starch glycolate

639. A Diencerkan 200x = 10 µg/nL x 200 = 2000 µg/mL (konsentrasi awal)


Cx = Ax/ Ap x Cp
= 26.400/ 26.000 x 2.000 µg/mL
= 2.030 µg/mL

640. D Pembahasan: 4 tingkatan ruangan berkelas:


- Kelas A →Untuk kegiatan dengan tingkat risiko tinggi, seperti filling produk, handling
bahan steril, kerja aseptis, transfer sediaan yang akan diliofilisasi
- Kelas B → Background kelas A ,cleanroom in which laminar flow workstation is housed
- Kelas C →Untuk less critical stages pada produksi sediaan steril dengan teknis aseptis,
seperti preparasi larutan yang akan disaring
- Kelas D →Untuk penanganan komponen yang telah dicuci
641. C Ampisilin Na = 0,2 x 0,16= 0,032
Isoniazid = 0,05 x 0,26= 0,013
Total penjumlahan (W x E) = 0,032 + 0,013= 0,045 g
Massa NaCl yang ditambahkan = 0,090 – 0,045= 0,045 g
Massa dekstrosa yang ditambahkan agar isotonis = 0,045/0,18 g x 1 g = 0,25 g

642. A Carbopol adalah gelling agent yang dapat mengembang dengan baik dan stabil pada ph basa.
Penggunaan Bersama TEA sangat diperlukan pada optimasi gel

643. D - Sorbitol : pemanis


- Labrafak lipofil : fase minyak
- Propilen glikol : wetting agent
- Kremofor RH : surfaktan
- Isopropil miristat : enhancer untuk meningkatkan kelarutan

644. A - Swelling →Gel dapat mengembang karena komponen pembuntuk gel dapat mengabsorbsi
larutan sehingga terjadi pertambahan volume.
- Sineresis→ Suatu proses yang terjadi akibat adanya kontraksi di dalam massa gel.
- Elastisitas & rigiditas → transformasi dari bentuk solid menjadi gel terjadi peningkatan
elastisitas dengan peningkatan konsentrasi pembantuk gel

645. C A. Faktor kapasisitas (k’) < 2


B. Resolusi (Rs) < 2
C. Lempeng teoritis (N) > 2000
D. Tailing factor (tf) > 2
E. Nilai regresi linier (r2) mendekati 1

646. C Sediaan tablet metilprednisolon = 4 mg, 8 mg, 16 mg.


Dosis sediaan ≥ 25 mg dan/atau zat aktif ≥ 25% = uji keragaman bobot
Dosis sediaan < 25 mg dan/atau zat aktif < 25% = uji keseragaman kandungan

647. D HLB camp = ((15 x 15) + (35 x 4,3)) / 50


HLB camp = 7,51

648. E 18 kg = 18000000 mg
(18000000 x 98%) / 700mg
= 25200 tablet

649. D Amprotab adalah amilum protablet yaitu amilum yang dikhususkan untuk bahan tambahan
dalam pembuatan tablet yang berfungsi sebagai penghancur.

650. A Dimetilsulfoksida (DMSO) dalam sediaan gel berfungsi sebagai zat penambah penetrasi
(enhancer).

651. A 1. Berikan oralit


2. Berikan tablet zinc selama 10 hari berturut-turut
3. Teruskan ASI
4. Berikan antibiotik secara selektif
5. Berikan nasihat pada ibu/ keluarga
Sumber : Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2014

652. B Pil progestin merupakan kontrasepsi oral yang paling aman untuk ibu menyusui, karena relatif
tidak menyebabkan penurunan produksi ASI
1.
653. A Obat lini pertama yang digunakan untuk pasien depresi adalah golongan SSRI. Contoh
golongan SSRI antara lain adalah citalopram, esticalopram, fluoxetine, flufoxamine, paroxetin,
sentralin). Flufoxamine aman digunakan untuk ibu hamil

654. E SSRI adalah obat pilihan untuk depresi selama kehamilan seperti citalopram dan sertraline.
Komplikasi potensial yang dapat timbul seperti perubahan BB ibu dan kelahiran bayi prematur.
Sebagian besar penelitian menunjukkan bahwa SSRI tidak berhubungan dengan kecacatan lahir.
Sumber : https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/pregnancy-week-by-week/in-
depth/antidepressants/art-20046420

655. C Diazepam meningkatkan efek inhibitori dari GABA

656. E Setelah mendapat terapi 1st line yaitu SSRI/ SNRI, dapat diganti dengan 2nd line yaitu TCA
misalnya amitriptilin
Sumber : https://emedicine.medscape.com/article/288016-treatment#d7

657. D Imipramine merupakan antidepresan trisiklik yang dapat digunakan pada post traumatic stress
disorder
Sumber : Dipiro et al., 2012. Pharmacotherapy Handbook 9th ed. Mc Graw Hill
https://www.nhs.uk/confditions/post-traumatic-stress-disorder-ptsd/treatment/

658. B Sertraline merupakan SSRI hal ini sama dengan fluoksetin yang merupakan SSRI
Sumber : Dipiro et al., 2012. Pharmacotherapy Handbook 9th ed. Mc Graw Hill

659. A Tujuan dari kombinasi Fe dan Vitamin C adalah untuk meningkatkan Absorbsi dari Zat besi

660. C Pasien dengan Hipertensi dapat menggunakan Dekongestan topical seperti Oxymethazoline
untuk meredakan gejala hidung tersebat dengan lama penggunaan 3-5hari

661. C Sediaan yang diminta adalah femotidin 25 mg dalam 100 ml larutan dekstrosa5%
Larutan injeksi yang tersedia adalah 10 mg/ ml.
Volume yang dibutuhkan : 25/10 = 2.5 mL

662. A Dosis 1x = 120 mg / 3 = 40 mg


Obat tersedia = 20 mg/ml dalam vial 2 ml
Sehingga 40 mg / 20 mg/ml = 2ml  1 vial

663. E Information
for the User, Novo Nordisk A/S, Denmark. Insulin regular harus disimpan di refrigator dan
tidak sampai membeku. Pembekuan produk insulin dapat menyebabkan perubahan struktur
protein, dan menurunkan potensinya. Dalam sebuah penelitian, satu siklus pembekuan insulin
selama 45 jam yang diikuti dengan pencairan pada water bath suhu 21 C atau 37 C tidak
mengurangi bioavailibilitas, tetapi pemeriksaan secara mikroskopis menunjukan adanya
agregasi partikel dan terjadi kerusakan kristal (Handbook on injectable drugs, 2009)

664. E Berdsarkan gejala pasien yaitu mengalami perbesaran prostat dan sulit berkemih, pasien dapat
dikategorikan sebagai BPH moderate, namun diperlukan keterangan lebih lanjut mengenai
berapa volume perbesaran prostat tersebut, serta berapa nilai PSA untuk menentukan pilihan
terapi yang tepat.
Pasien dengan gejala LUTS moderate lebih tepat menggunakan terapi kombinasi α1-
adrenergic antagonist (alfuzosin, doksazosin, tamsulosin) dan 5α-reductase inhibitor
(dutasteride atau finasteride) bertujuan untuk mendapatkan efek sinergis dengan
menggabungkan Manfaat yang berbeda dari kedua golongan obat tersebut, sehingga
meningkatkan efektivitas dalam memperbaiki gejala dan mencegah perkembangan penyakit
(IAUI, 2015). Waktu yang diperlukan oleh α1-blocker untuk Memberikan efek klinis adalah
beberapa hari, sedangkan 5α-reductase inhibitor membutuhkan beberapa bulan untuk
menunjukkan perubahan klinis yang signifikan. Data saat ini menunjukkan terapi kombinasi
memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan monoterapi dalam risiko terjadinyaretensi
urine akut dan kemungkinan diperlukanterapi bedah. Akan tetapi, terapi kombinasi Juga dapat
meningkatkan risiko terjadinya efek samping (IAUI, 2015). Tadalafil digunakan ketika pasien
mengalami keluhan disfungsi ereksi
Sumber: ikatan ahli urologi indonesia, 2015. Panduan Penatalaksanaan Klinis Pembesaran
Prostat Jinak (BPH)

665. C
=
×

20 − 10 / =
40000 × 0.07/

10 =
2800

X = 28000 mcg/jam = 28mg/jam

666. D Efek Samping dari Golongan TZD (pioglitazone) adalah gagal jantung, Fraktur tulang dan
meningkatknya Kolestrol LDL dan HDL

667. C Metformin dapat menyebabkan asidosis laktat

668. A HbA1C - Diabetes Melitus

Serum Creatinin -> Fungsi ginjal

SGPT/SGOT -> Fungsi Hati

ALT ->> Fungsi Hati

669. C Nifedipin merupakan golongan CCB yang bekerja memvasodilatasi pembuluh darah.
Vasodilatasi tersebut lebih pada pembuluh perifer. Akibat pembuluh perifer tervasodilatasi,
tekanan darah turun. Efek nifedipin sangat cepat sehingga penurunan TD terjadi sangat tajam
yg menimbulkan refleks baroreseptor dimana jantung akan mengkompensasi dengan
meningkatkan kontraksi. Peningkatan kontraksi pada pasien Post MI dan sindrom koroner
dapat memperburuk keadaan

670. C Metformin dapat digunakan pada pasien yang memiliki bobot badan yang berlebih karena efek
dari metformin dapat menurunkan bobot badan

Adapun untuk Terapi TGnya yang Tinggi tatalaksananya adalah dengan menggunakan golongan
Fibrat (Gemfibrozil)

671. D Katagori Keamaman Untuk Metformin adalah B

672. D Komplikasi pada pasien DM terdiri dari


Makrovaskular : Penyakit Jantung dan Pembuluh darah

Mikrovaskular : Retinopati (bagian mata) dapat meningkatkan reiko Glaukoma pada pasien DM
Nefropati(Bagian ginjal) dapat menyebabkan resiko gagal ginjal
Dan Neuropati (pada syaraf tepi) dapat menyebabkan kesemutan
673. C Konsumsi metformin sebaiknya dilakukan pada saat makan atau setelah makan untuk
mencegah gangguan pada saluran cerna seperti iritasi lambung

674. A Golongan Sulfonilurea seperti glimepiride memiliki mekanisme kerja untuk merangsang
pelepasan insulin pada sel beta pankreas

675. B Insulin Rapid (Lispro atau Glulisine atau Aspart) digunakan pada saat kondisi hiperglikemia
yang darurat

676. B Glimepride memiliki resiko efek samping yang sangat besar berupa Hipoglikemik sehingga
dosisnya harus diberikan dengan tepat

677. E Obat yang dapat digunakan sebagai obat advujavt pada nyeri neuroleptic adalah Gabapentine,
Pregabaline, Amitriptilin

678. D Streptokinase adalah golongan fibronilitik yang memiliki mekanisme kerja mengaktifkan
plasminogen untuk membentuk plasmin yang mendegradasi fibrin dan kemudian memecah
trombus

679. C Aspirin dapat menyebabkan pendarahan memalui aktivitas penghambatan ATX2

680. A Firasetid termasuk golongan 5- alfa reductase

681. E Propiltiourasil memiliki efek samping hepatotoksik, untuk memonitor efek samping tersebut
perlu parameter fungsi hati SGOT dan SGPT

682. A Metildopa memiliki efek dalam merangsang reseptor alfa diotak sehingga mengurangi Cardiac
output dan tekanan darah

683. C phosphodiesterase type 5 dalam sirkulasi paru, suatu studi klinik tanpa kontrol menguji efek
hemodinamik akut sildenafil dan potensinya dalam terapi jangka panjang pasien Hipertensi
pulmonal

684. E Dasar pemilihan terapi pada hyperlipidemia adalah dengan melihat pada nilai LDL, kemudian
baru TG, Hasil Data LDL sangat tinggi perlu diberikan obat HMG-Coa reductase inhibitr
(Simvastatin, Rosuvastatin, Atorvastatin) untuk menurunkan LDLnya

685. E Fibrinolitik bekerja dengan meningkatkan efek aktivator plasminogen sehingga plasminogem
berubah menjadi plasmin. Plasmin selanjutnya akan memecah fibrin dari clot yang terbentuk
sehingga aliran darah kembali normal

686. A Antiplatelet yang digunakan sebagai lini pertama adalah Aspirine dengan loading doses 150-300
mg dengan dosis pemeliharaan 75-100 mg setiap harinya dengan jangka panjang

687. B Terapi tambahan yang digunakan untuk pasien dengan NSAID non selektif (Aspirin) adalah
golongan PPI (Lanzoprazol) atau golongan Analog Prostaglandin (Misoprostol)

688. C Golongan Penghambat ADP (Tigcagerol atau Clopidogrel) digunakan sebagai pengganti
Aspirine yang berguna sebagai Antiplatelet

689. C Kondisi atrial fibrilation dapat menyebabkan turbulensi darah pada atrium berakibat
terbentuknya thrombus yang selanjutnya terjadi emboli menuju otak yang bisa menyebabkan
stroke. Obat yang masuk untuk mencegah thromboemboli akibat atrial fibrilasi adalah
antikoagulan warfarin.
690. D Obat anti platelet terdiri dari berbagai macam golongan berdasar mekanismenya antara lain:
1.penghambat TXa (Aspirin); 2. Penghambat ADP (Clopidogrel, Ticagrelor, prasurgel); 3.
Penghambat 5-HT (dipiridamol); 4.Penghambat GP IIb/IIIa (Abciximab, Tirofiban); 5.Penghambat
PDE (Cilostazol)

691. E Menurut rute pemberiaanya, obat antikoagulan terbagi menjadi obat yang dapat diberikan per-
oral dan parenteral. Obat antikoagulan parenteral antara lain: Heparin(IV), Enoxaparin (SC),
Fondaparinux (SC), Bivalirudin (IV). Sedang obat antikoagulan oral antara lain: Warfarin,
Rivaroxaban, Apixaban, Dabigatran.

692. D Anastesi general dibagi menjadi anastesi general rute intravena dan inhalasi. Anastesi rute
Inhalasi meliputi: Halothan, sevofluran, isofluran, desfluran, nitrous oxide. Sedangkan anastesi
rute intravena meliputi: Ketamin, thiopental, propofol, etomidate.

693. B Terapi flu terdiri dari dekongestan, yaitu golongan alfa adrenergik yang berfungsi vasokontriksi
untuk mengurangi hidung tersumbat (Ephedrine, pseudoephedrine, phenyephrine,
pheynylpropanolamine) dan antihistamin. Antihistamin terdiri dari 2 generasi. Generasi 1 dengan
efek antikolinergik dan menembus sawar darah otak sehingga meyebabkan kantuk (pheniramine,
triprolidine, doxylamin, diphenhydramine, siproheptadine). Sedangkan generasi 2 lebih polar
sehingga lebih selektif di perifer (fexofenadine, loratadine, cetirizine)

694. C DMARDs dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, Non-biological seperti:


kloro/hidroksiklorokuin, metotreksat, leflunomide, sulfasalazin. Dan biological/antibodi spesifik
seperti: etanercept, infliximab, rituximab, adalimumab

695. B Interaksi antara sukralfat dengan antasida menyebabkan adanya penurunan efek obat terutama
sukralfat. Sukralfat tidak diabsorbsi, kondisi basa karena efek antasida membuat efektifitas
sukralfat menurun karena tiddak dapat membentuk kompleks yang melindungi mukosa lambung
yang hanya terbentuk pada suasana asam

696. B Tolbutamide sudah tidak digunakan kembali sebagai terapi pada pasien Diabetes Melitus

697. A Ezitimibe adalah golongan penghambat absorbs kolestrol dengan mekanpisme utamnya adalah
menghambat Sterol transporter NPCiL1 di usus halus

698. C Vd = 0.1L/kgBB x 65 kg = 65 L = 6500mL


Ke = 0.693/ (3.5 x 60 menit) = 3.3 x 10-3
Cl = Ke x Vd = 6500 x 3.3 x 10-3 = 21.45mL/menit

699. A Pasien didiagnosa angina di sertai dengan gejala nyeri dada hingga ke bahu. Angina adalah salah
satu gejala dari penyakit coronary heart disease. Oleh karena itu, obat yang tepat diberikana
dalah ISDN. ISDN merupakan golongan nitrat yang mmbantu vasodilatasi pembuluh darah
sehingga meningkatkan jumlah pasokan oksigen ke jantung. Peningkatan pasokan oksigen ke
jantung dapat mengurangi gejala nyeri dada pada pasien angina

700. E Kondisi anemia normositik adalah kondisi dimana ukuran sel darah merah pasien masih dalam
ukuran normal. Terapi untuk pasien dengan anemia normositik adalah dengan pemberian zat
besi
Sumber : Pagana Diagnostic 12th Edition Part Red Blood Cell

Anda mungkin juga menyukai