Mendengarkan Efektif
Mendengarkan Efektif
http://edwi.dosen.upnyk.ac.id edwias@yahoo.com
Psikologi Komunikasi 2
Edwi Arief Sosiawan, SIP, MSi
Kuliah - 6
dapat melakukan evaluasi atau kritik.
c. Mendengarkan untuk Membantu. Fungsi membantu pada
kegiatan mendengarkan merupakan hal yang sangat penting
yang akan disinggung berulangkali. Bila manusia
mendengarkan seseorang mengeluh, membicarakan suatu
masalah atau akan berusaha mengambil keputusan, mansuia
seringkali mendengarkan untuk membantu. Barangkali
bantuan ini sekadar berupa menjadi pendengar yang
beperhatian dan mendukung. Kali lain, bantuan yang diberikan
dapat bersifat lebih langsung, misalnya dalam bentuk
pemberian saran dan nasihat.
http://edwi.dosen.upnyk.ac.id edwias@yahoo.com
Psikologi Komunikasi 3
Edwi Arief Sosiawan, SIP, MSi
Kuliah - 6
sifatnya netral. Sebagai contoh, buletin perusahaan
mengatakan Manajemen akan memberlakukan perubahan
jadwal secara drastis. Para karyawan akan dimintakan
tanggapannya. Perhatikanlah bahwa pernyataan ini tidak
bersifat pro ataupun anti manajemen. Karena asimilasinya
mungkin melihat pesan ini sebagai evaluasi negatif terhadap
manajemen. Dalam menyampaikan pesan ini kepada rekan lain,
ia mengisyaratkan evaluasi negatifnya sendiri dan
mengatakan, misalnya, Mereka akan mengacaukan jadwal
lagi. Orang yang menerima pesan ini tidak tahu menahu akan
pesan pertama yang netral, mereka hanya mendengar evaluasi
yang negatif: bahwa manajemen akan memberlakukan jadwal
yang akan menyulitkan karyawan.
5. Faktor Kawan-atau-Lawan
Faktor kawan-atau-lawan seringkali membuat manusia
mendistorsi pesan karena sikapnya terhadap orang lain.
Sebagai contoh, jika anda menganggap Freddy adalah teman
maka anda akan bersusah payah mencoba mendengarkan
Freddy secara obyektif. Anda harus berusaha keras untuk
mendengar dan mengevaluasi apa yang dikatakannya secara
adil dan tanpa prasangka tapi akan berbeda jika Freddy tadi
adalah musuh anda
6. Mendengar yang Diharapkan
Bila mendengarkan, seringkali manusia terhanyut dalam
pesan pembicara. Tetapi, acapkali tidak mendengar apa yang
sebenarnya dikatakan dan sebaliknya mendengar apa yang
diharapkan. Anda tahu bahwa Lin seringkali memprotes dosen
tentang nilai yang didapatnya, karenanya, ketika Lin
menceritakan kepada anda tentang masalahnya dengan
seorang dosen, hampir otomatis anda mendengar bahwa Lin
sedang mengeluh (lagi-lagi!) tentang nilainya.
http://edwi.dosen.upnyk.ac.id edwias@yahoo.com
Psikologi Komunikasi 4
Edwi Arief Sosiawan, SIP, MSi
Kuliah - 6
diabaikan.
Perlu diingat bagaimana tubuh manusia bereaksi terhadap
berita penting. Hampir segera ia akan mengambil posisi tegak,
memiringkan tubuh ke arab pembicara, dan relatif tidak
berbicara. Manusia melakukan ini secara refleks karena dengan
cara inilah dianggap dapat mendengarkan secara paling efektif.
Namun tidaklah berarti bahwa mendengarkan harus bersikap
tegang dan tidak nyaman ketika mendengarkan. Yang lebih
penting daripada kewaspadaan fisik ini adalah kesiagaan mental.
Sebagai pendengar, partisipasi dalam interaksi komunikasi adalah
setara dengan pembicara, sebagai orang yang secara emosional
dan intelektual siap untuk terlibat dalam proses berbagi makna.
Tetapi, mendengarkan secara pasif bukanlah tidak bermanfaat.
Mendengankan secara pasif - mendengarkan tanpa berbicara dan
tanpa mengarahkan pembicaraan dengan cara-cara nonverbal -
merupakan cara yang ampuh untuk mengkomunikasikan
akseptansi. Mendengarkan secara pasif memungkinkan
pembicara mengembangkan pemikiran dan gagasannya di depan
orang lain yang menerima tetapi tidak mengevaluasi serta tidak
mencampuri.
Bentuk lain dan mendengarkan secara pasif adalah sekadar
duduk bersandar, santai, dan membiarkan rangsangan suara
membelai tanpa menggunakan energi yang berarti, dan
khususnya tanpa mengarahkan rangsangan itu samasekali.
Mendengarkan musik benar- benar untuk kesenangan dan bukan
untuk melakukan kritik barangkali merupakan contoh yang baik.
http://edwi.dosen.upnyk.ac.id edwias@yahoo.com
Psikologi Komunikasi 5
Edwi Arief Sosiawan, SIP, MSi
Kuliah - 6
melakukan penilaian. Mendengarkan dengan pikiran terbuka
sangat sukar sebagai contoh, mendengarkan angumen yang
menentang keyakinan tertentu yang populer atau mendengarkan
kritik terhadap nilai-nilai. Selanjutnya, manusia perlu
mendengarkan secara adil (fair), meskipun ada pernyataan-
pernyataan yang tidak pada tempatnya atan bernada memusuhi.
Tetapi, jika komunikasi yang bermakna perlu diciptakan, maka
perlu melengkapi tindak mendengarkan dengan pikiran terbuka
ini dengan tindak mendengarkan secara kritis. Mendengarkan
dengan pikiran terbuka akan membantu mendiami pesan secara
lebih baik. Mendengarkan dengan pikiran kritis akan membantu
menganalisis pemahaman ini dan mengevaluasi pesan tadi..
http://edwi.dosen.upnyk.ac.id edwias@yahoo.com