Anda di halaman 1dari 3

Pembebanan lentur murni yaitu pembebanan lentur, baik akibat gaya

lintang maupun momen bengkok yang tidak terkombinasi dengan gaya normal
maupun momen puntir, ditunjukkan (a) disebut balok kantilever sedangkan jenis
yang lain adalah balok-balok dengan tumpuan elastis sederhana, (b). Gaya dalam
yang bekerja pada balok-balok tersebut mungkin akan berupa tegangan normal
dan atau tegangan geser. Bebannya tidak hanya terbatas pada beban merata saja
seperti pada gambar, mungkin juga beban titik.
(a) Balok Kantilever
(b) Balok Di atas Dua tumpuan
Pendekatan yang dilakukan untuk pemecahan masalah ini digunakan teori balok
menurut mekanika klasik. Cara ini dikenal dengan pemecahan pendekatan karena
persoalannya dideskripsikan secara pasti namun kemudian digunakan asumsi-
asumsi. Pendekatan lain adalah penyelesaian menurut teori elastisitas yang
dikenal dengan penyelesaian eksak, karena pada pendekatan ini persoalannya
disederhanakan namun tidak dilakukan asumsi-asumsi. Untuk kepentingan
praktis penyelesaian pendekatan cukup akurat apabila balok tersebut cukup
panjang, L 10h, dengan h adalah tinggi balok. Untuk balok-balok yang pendek
dan di sekitar titik tumpuan dan titik beban terpusat, penyelesaian eksak akan
memberikan hasil yang lebih akurat. Hal ini sesuai dengan prinsip Saint Venant,
yang pertama kali dikemukakan oleh seorang insinyur Perancis, Barre Ed Saint
Venant, pada tahun 1855.

(a) Balok Kantilever

(b) Balok Di atas Dua tumpuan

Suatu balok dikatakan mengalami lentur murni (pure


bending) apabila balok tersebut memikul momen lentur
konstan, tanpa adanya pengaruh gaya geser
Cth soal

Anda mungkin juga menyukai