Off Balance Sheet
Off Balance Sheet
Banyak aktivitas off balance sheet yang dapat mengakibatkan terjadinya suatu risiko.
Bagaimanapun beberapa aktivitas off balance sheet dapat melindungi dan mengurangi risiko dari
tingkat bunga, kredit, dan nilai tukar. Oleh karena itu, aktivitas dari off balance sheet dapat
mengakibatkan peningkatan risiko dan pengurangan risiko. Aktivitas off balance sheet menjadi
penting sebagai sumber daya bagi pendapatan fee (dari eksplisit fee serta selisih beli dan jual)
bagi perusahaan ada kemungkinan untuk meningkatkan reputasinya.
Aktivitas on balance sheet merupakan salah satu hal yang kita sadari karena asset dan
kewajiban nya dipublikasikan oleh institusi keuangan. Sebagai contoh, yang merupakan aktivitas
on balance sheet diantaranya ialah deposito bank, kepemilikan obligasi, dan pinjaman.
Sedangkan aktivitas off balance sheet merupakan aktivitas yang seringkali tidak terlihat, tapi
sangat penting informasinya bagi para investor dan regulator. Dalam aturan akuntansi, aktivitas
off balance sheet dicatat pada bagian bawah garis atau sering dicatat sebagai footnote. Dalam
aturan ekonomi, akun off balance sheet tetap mempengaruhi masa depan institusi keuangan
bersangkutan, yaitu mengenai profitabilitas dan solvabilitasnya.
Terdapat dua tipe dasar dari aktivitas off balance sheet, yaitu : credit substitute
(pergantian kredit) dan derivative. Tipe pertama termasuk aktivitas penawaran kredit bagi
nasabah dimana institusi keuangan bersedia untuk melakukan pembayaran terlebih dahulu jika
terjadi suatu aktivitas ekonomi yang dilakukan seperti letter of credit (L/C), garansi, dan sesuatu
yang masih berada dalam batas kredit yang telah disepakati dan dipercayai oleh lembaga
keuangan. Tipe kedua melibatkan penjualan dan pembelian sekuritas derivatif.
Aktivitas Off Balance Sheet dan Penanganan Lembaga Keuangan
Aset dan kewajiban pada akun off balance sheet berpotensial untuk menimbulkan aliran
kas positif dan negatif. Banyak aktivitas off balance sheet yang dapat menambah akun asset
maupun kewajiban. Jika akun tersebut telah terjadi maka akan secara otomatis masuk ke dalam
debit dan kredit dalam catatan laporan keuangan.
Untuk mengetahui delta dari opsi kita membutuhkan model black-scholes atau model
binomial. Nilai delta dari opsi bervariasi antara 0 < d < 1.
Pengganti Kredit
Pengganti kredit sangat penting bagi bank dalam beberapa tahun terakhir. Oleh karena
itu, tidak mengherankan jika saat ini rasio pertumbuhan kredit tidak jauh berbeda dengan rasio
pertumbuhan asset bank. Ketika nasabah mencari kredit dari pihak ketiga dan pihak ketiga tidak
menerima kredit pelanggan, pengganti kredit dapat memecahkan masalah pelanggan. Terdapat
bebrapa macam pergantian kredit, diantaranya :
a. Letter of Credit dan garansi
Merupakan instrumen dengan fasilitas perdagangan dengan pengalihan risiko
kredit dari pembeli barang dan jasa dari penjual ke lembaga keuangan. Jika seorang
pembeli dari suatu produk atau jasa melakukan kontrak dengan penjual, penjual
menghadapi risiko bahwa pembeli akan mengingkari kontrak. Penjual dapat dibiarkan
dengan kelebihan persediaan atau terjadinya piutang yang tak tertagih. Jika pembeli
berasal dari sebuah provinsi atau negara yang berbeda dari penjual, penjual mungkin
memutuskan hanya untuk menerima kerugian. Dengan demikian harus dilakukan L/C
yaitu jaminan independen pembayaran terhadap pengiriman yang berlandaskan hukum.
Teradapat tiga hubungan yang terlibat dalam transaksi L/C, yaitu:
Hubungan antara eksportir dan importir ialah ketentuan pembelian barang dan
jasa dari importir ke eksportir dengan letter of credit. Persetujuan kredit antara bank
dengan importir menjadi terhubung dalam pemberian fasilitas L/C oleh bank. Fasilitas ini
memberi kesempatan bagi importir untuk membuka L/C di bank yang bersangkutan. L/C
tersebut merupakan usaha bank untuk melakukan pembayaran jika serangkaian tertentu
dokumen yang tercantum dalam L/C dikirim ke bank. Dokumen, yang mencakup tagihan
dalam draft (yaitu, permintaan pembayaran eksportir) memiliki kekuatan hukum. Setelah
eksportir menerima L/C dari bank, maka eksportir akan memproses pengiriman barang
atau jasa dan dia hanya menghadapi risiko kredit dari bank, bukan importir. Bank dan
eskportir akan memeriksa dengan hati-hati daftar dokumen yang membuktikan
pengiriman L/C dan memastikan bahwa ada kecocokan dari ketentuan-ketentuan kontrak
yang disepakati. Setelah eksportir menyelesaikan pengiriman sebagaimana ditentukan
dalam L/C kemudian ia memberi bukti pengiriman dan menjadi bukti fisik dari dokumen
yang diambil bank dari eksportir untuk melakukan pembayaran.
b. Commitments to Lend
Merupakan persetujuan dengan sebuah kontrak untuk memberi pinjaman kepada
perusahaan dengan nilai maksimum misalnya $10 juta dan tingkat bunga 12%. Sebagai
imbalan untuk membuat komitmen pinjaman ini, bank dapat mengenakan biaya dimuka,
katakanlah, 1/8 persen dari ukuran komitmen yaitu $ 12.500. Bank juga harus
meniyapkan dana untuk dipinjamkan secara penuh yaitu $ 10 juta setiap saat selama
periode komitmen misalnya satu tahun. Jika nasabah tidak menggunakan dana pinjaman
secara keseluruhan, misalnya nasabah hanya menggunakan $8 juta maka bank akan
mendapat fee tambahan sebesar % dari dana yang tidak digunakan, yaitu % x $2 juta
yaitu $5.000. Bank juga dapat mengenakan pembayaran fee atas pinjaman yang diberikan
dengan adanya commitmen fee.
d. Instrumen Derivatif
Berbeda dengan risiko kredit pengganti kredit dibahas sebelumnya, risiko kredit
derivatif hanya memperhitungkan sebagian kecil dari jumlah pokoknya. Hal ini karena
instrumen derivatif bukanlah seperti di peminjaman maupun perjanjian seperti L/C atau
jalur kredit. Arus kas masa depan terkait dengan derivatif hanya dihitung sehubungan
dengan jumlah pokok. Tak satu pun dari pihak yang terkait dengan instrumen derivatif
adalah pemberi pinjaman dana. Dalam kasus forwards, futures, dan swap, nilai sekarang
dari instrumen derivatif ketika memesan adalah nol (mengabaikan biaya). Saat ini nilai
arus kas diharapkan akan dibayar oleh bank akan dibatalkan dan nilai kini arus kas
diharapkan akan dibayar oleh nasabah. Risiko jauh lebih serius untuk kontrak forward
dari kontrak berjangka.
Alasannya adalah bahwa kontrak forward adalah kontrak tidak standar antara dua
pihak dengan negosiasi pihak seperti dua bank, dan semua arus kas yang harus
dibayarkan pada satu waktu (pada saat jatuh tempo kontrak). Dengan demikian, pada
dasarnya OTC pengaturan perdagangan tanpa jaminan eksternal jika default terjadi oleh
salah satu pihak pada kontrak. Sebaliknya, kontrak berjangka adalah standar kontrak
dijamin oleh bursa terorganisir seperti Montreal Exchange. Kontrak berjangka, seperti
kontrak forward, membuat komitmen tentang pengiriman valuta asing (atau beberapa aset
lainnya) pada beberapa waktu.
f. Pinjaman Terjual
Dalam bertindak sebagai pencetus pinjaman dan penjual kredit, bank beroperasi
sebagai broker pinjaman daripada transformer aset tradisional. Ketika pihak luar
membeli pinjaman dan tidak ada jalan lain untuk penjual pinjaman. Jika akhirnya
memburuk, penjualan kredit tidak memiliki off-balance-sheet kewajiban untuk bank.
Secara khusus, tidak ada jalan berarti bahwa jika pinjaman dijual oleh bank tidaklah
buruk, pembeli harus menanggung risiko penuh rugi. Secara khusus, pembeli tidak dapat
menempatkan kredit macet kembali ke penjual atau bank asal. Misalkan pinjaman
tersebut dijual dengan recourse. Maka pinjaman penjualan menimbulkan resiko kredit
jangka panjang ke penjual. Pada dasarnya, pembeli pinjaman memegang opsi jangka
panjang untuk menempatkan pinjaman kembali ke penjual, dan pilihan itu dapat
dilaksanakan jika kualitas kredit dari pembelian kredit memburuk.