Anda di halaman 1dari 7

Safhira Nur Hidayati (16/394249/PN/14488)

SISTEM EKSKRESI PADA PISCES

Ekskresi adalah proses pengeluaran zat-zat sisa hasil metabolisme yang sudah tidak
digunakan oleh tubuh dan dapat dikeluarkan bersama urin, keringat atau pernapasan.

Sistem ekskresi ialah sistem pembuangan proses metabolisme tubuh berupa gas,
cairan, dan padatan melalui kulit, ginjal, dan saluran pencernaan. Sistem eksresi ikan
seperti juga pada vertebrata lain, yang mempunyai banyak fungsi antara lain
untuk regulasi kadar air tubuh, menjaga keseimbangan garam dan mengeliminasi sisa
nitrogen hasil dari metabolisme protein.

Alat pengeluaran ikan terdiri dari:

Insang yang mengeluarkan CO2 dan H2O


Kulit ; kelenjar kulitnya mengeluarkan lendir sehingga tubuhnya licin untuk memudahkan
gerak di dalam air.
Sepasang ginjal (sebagian besar) yang mengeluarkan urine.

Insang

Insang, yang berfungsi untuk mengeluarkan CO 2 dan H 2 O. Sebagian besar i k a n


m e m i l i k i 4 b u a h i n s a n g p a d a s e t i a p s i s i n ya . I n s a n g b e r b e n t u k
lembaran-lembaran tipis berwarna merah muda dan selalu berada dalam
k e a d a a n l e m b a b . Bagian terluar dari insang berhubungan erat dengan kapiler -
kapiler darah. Setiap insang terdiri atas beberapa bagian, antara lain:
a. Filamen insang (hemibranchia=gill filament), terdiri atas jaringan lunak, berbentuk seperti
sisir berwarna merah. Terletak melekat pada lengkung insang. Pada bagian filamen
insang ini banyak mengandung kapiler darah sebagai cabang dari arteri branchialis dan
merupakan tempat terjadinya pengikatan oksigen terlarut dari dalam air

b. Tulang lengkung insang (arcus branchialis = gill arch), memiliki warna putih. Bagian ini
berfungsi sebagai tempat melekatnya filamen dan tapis insang. Pada tulang lengkung
insang terdapat saluran darah (arteri afferent dan arteri efferent) yang
memungkinkan darah dapat keluar masuk ke dalam insang.

c. Tapis insang (gill rakers), berupa sepasang deretan batang tulang rawan yang pendek
dan sedikit bergerigi, terletak melekat pada bagian depan dari lengkung insang. Tapis
insang memiliki fungsi untuk menyaring air pernapasany a n g b e r k a i t a n d e n g a n
fungsi insang sebagai alat ekskresi. Ikan -ikan herbivora,memiliki tapis
i n s a n g ya n g r a p a t d a n b e r u k u r a n p a n j a n g ya n g b e r k a i t a n d e n g a n
fungsinya sebagai penyaring makanan, berbeda denga n ikan-ikan karnivora
yangmemiliki tapis insang jarang-jarang dan berukuran pendek.

Struktur insang ikan


Pada larva, insangnya berupa insang luar yang merupakan penjuluran
seperti benang yang keluar dari sisi kepala dekat lubang celah-celah insang. Ikan dewasa
m e m i l i k i i n s a n g d a l a m ya n g t e r l e t a k d i d a l a m r u a n g i n s a n g . P a d a
s p e s i e s i k a n bertulang sejati, ruang insang tersebut tertutup oleh lipatan tubuh yang
disebutoperkulum, yang membentuk ruang operkulum di sebelah lateral insang. Operkulum
ini bekerja dengan cara membuka dan menutup ke arah posterior sehingga air
dapat mengalir keluar. Fungsi insang sebagai alat ekskresi berkaitan dengan
mekanisme ekspirasi pada sistem pernapasan ikan, yaitu saat ikan mengeluarkan
karbondioksida. Karbondioksida yang dibawa darah dari
j a r i n g a n a k a n b e m u a r a k e i n s a n g . ka r b o n d i o k a s i d a a k a n
d i k e l u a r k a n b e r s a m a a i r y a n g d i k e l u a r k a n i k a n s a a t mekanisme
ekspirasi tersebut berlangsung. Saat ekspirasi, mulut ikan akan menutup, o p e r k u l u m
m e n g e m p i s , r o n g g a f a r i n g m e n ye m p i t d a n m e m b r a n b r a n k i o s t e g a
melonggar. Adanya kontraksi faring dan ruang operkulum menyebabkan tekanan
did a l a m n ya l e b i h t i n g g i d a r i p a d a a i r d i s e k i t a r n ya s e h i n g g a a i r ya n g
m e n g a n d u n g karbondioksida keluar melalui celah dari operkulum.

Kulit

Kelenjar kulitnya mengeluarkan lendir sehingga tubuhnya licin untuk memudahkan gerak di
dalam air. Kulit terdiri dari dua lapisan, yaitu lapisan luar yang disebut Epidermis dan lapisan
dalam yang disebut Dermis atau Corium

Epidermis.
Merupakan lapisan luar dari kulit, kulit pada bagian epidermis ini selalu basah yang
disebabkan oleh lendir yang dihasilkan suatu sel kelenjar di bagian dalam epidermis. Lendir,
pada lapisan ini terdapat suatu sel kelenjar berbentuk piala yang dapat menghasilkan suatu zat
(semacam glycopretein) yang dinamakan mucin. Jika zan tersebut bersentuhan dengan air
maka akan berubah menjadi lendir, dan menyebabkan kulit pada bagian epidermis ini selalu
basah. Pada ikan yang tidak memiliki sisik lendir yang dihasilkan lebih banyak daripada ikan
yang memiliki sisik. Fungsi lendir pada ikan itu sendiri adalah untuk mengurangi gesekan
tubuh dengan air yng membuat ikan dapat berenang lebih cepat, pada ikan belut lendiri
digunakan untuk mempertahankan diri dari mangsa khususnya manusia yang membuat
tubuhnyalicin dan sulit digenggam. Selain itu lendir juga berperan dalam proses osmoregulasi
sebagai lapisan semipariabel yang mencegah keluar masuknya air melalui kulit, serta
mencegah infeksi dalam penutupan luka.

Dermis.
Kulit terdiri dari dua lapisan, yaitu lapisan luar yang disebut Epidermis dan lapisan dalam
yang disebut Dermis atau Corium.

Ginjal
Ginjal ikan berjumlah sepasang yang memanjang sepanjang dinding dorsal abdomen, kanan
dan kiri linea mediana. Tubulus ginjal pada ikan jantan telah mengalami modifikasi menjadi
duktus eferen yang menghubungkan testis dengan duktus mesonefridikus. Kemudian, duktus
mesonefridikus ini menjadi duktus deferens yang berfungsi untuk mengangkut sperma dan
urin yang bermuara di kloaka. Ginjal melakukan dua fungsi utama: pertama,
mengekskresikan sebagian besar produk akhir metabolisme tubuh dan kedua, mengatur
konsentrasi cairan tubuh. Glomerulus berfungsi menyaring cairan, sedangkan tubulus
mengubah cairan yang disaring menjadi urin. Dengan demikian nefron dapat membersihkan
atau menjernihkan plasma darah dari zat-zat yang tidak dikehendaki ketika ia melalui ginjal.
Filtrasi dapat terjadi pada glomerulus karena jaringan kapiler glomerulus merupakan jaringan
bertekanan tinggi sedangkan jaringan kapiler peritubulus adalah jaringan bertekanan rendah.
Sistem ekskresi pada ikan seperti halnya pada hewan kelas vertebrata yang lain, yaitu
berfungsi untuk mengeluarkan sisa-sisa metabolisme, terutama yang mengandung nitrogen
yang berasal dari metabolisme protein di dalam tubuh ikan.

Dua tipe ginjal yang berkembang pada ikan, yaitu;

Pronefros
Ginjal pronefros adalah yang paling primitif, meski terdapat pada perkembangan embrional
sebagian besar ikan, tetapi saat dewasa tidak fungsional, fungsinya akan digantikan oleh
mesonephros. Perkecualian pada ikanhagfish(Myxine) dan lamprey.

Mesonefros
Ginjal ikan bertipe mesonefros, berfungsi seperti opistonefros pada embrio emniota
Keduanya mirip, perbedaan prinsip adalah kaitannya dengan sistem peredaran darah, tingkat
kompleksitas, dan pada efisiensinya. Jumlah glomerulus ikan air tawar lebih banyak dan
diameternya lebih besar dibandingkan dengan ikan laut.
Fungsi Ginjal ikan :

1. menyaring sisa-sisa proses metabolisme untuk dibuang, dan zat-zat yang diperlukan
tubuh diedarkan kembali melalui darah.
2. mengatur kekentalan urin yang dibuang untuk menjaga keseimbangan tekanan
osmotik cairan pada tubuh.

Ikan beradaptasi terhadap lingkungannya dengan cara khusus. Terdapat perbedaan adaptasi antara ikan air
laut dan ikan air tawar dalam proses eksresi. Keduanya memiliki cara yang berlawanan dalam
mempertahankan keseimbangan kadar garam di dalam tubuhnya. Air garam cenderung
menyebabkan tubuh terdehidrasi, sedangkan pada kadar garam rendah dapat menyebabkan
naiknya konsentrasi garam tubuh. Ginjal ikan harus berperan besar untuk menjaga
keseimbangan garam tubuh. Beberapa ikan laut memiliki kelenjar eksresi garam pada insang,
yang berperan dalam mengeliminasi kelebihan garam. Ginjal berfungsi untuk menyaring sesuatu yang terlarut
dalam air darah dan hasilnya akan dikeluarkan lewat korpus renalis. Tubulus yang bergulung berperan penting
dalam menjaga keseimbangan air. Hasil yang hilang pada bagian tubulus nefron, termasuk air dan
yang lain, diabsorpsi lagi ke dalam aliran darah. Korpus renalis lebih besar pada ikan air
tawar daripada ikan air laut, sehingga cairan tubuh tidak banyak keluar karena penting untuk
menjaga over dilusi (agar cairan tubuh tidak terlalu encer). Elasmobranchii, tidak seperti kebanyakan ikan air
laut, memiliki korpus renalis yang besar dan mengeluarkan air relatif banyak, seperti pada ikan air tawar.
Bangunan seperti kantung kemih pada beberapa jenis ikan hanya untuk penampung urine sementara, dan
umumnya hanya berupa perluasan dari bagian akhir duktus ekskretori.

Sistem Ekskresi Ikan Air Laut


Air garam pada air laut cenderung menyebabkan tubuh ikan air laut terdehidrasi berbeda
dengan kadar garam pada air tawar yang rendah menyebabkan naiknya konsentrasi dalam
tubuh. Beberapa ikan laut memiliki kelenjar ekskresi garam pada bagian insang yang
berperan dalam mengurangi kelebihan garam. Ginjal berfungsi untuk menyaring sesuatu yang
terlarut dalam air dan darah yang hasilnya akan dikeluarkan melalui korpus renalis. Tubulus
yang bergulung berperan penting dalam menjaga keseimbangan air. Hasil yang hilang pada
bagian tubulus nefron, termasuk air dan yang lain diabsorbsi kembali ke dalam aliran
darah.Bagian korpus renalis pada ikan air laut lebih kecil daripada ikan air tawar, sehingga
cairan tubuh tidak banyak keluar karena penting untuk menjaga agar cairan tubuh tidak
terlalu encer (overdilusi). Elasmobranchii tidak seperti kebanyakan air laut. Elasmobranchii
memiliki korpus renalis yang besar dan mengeluarkan air relatif banyak seperti ikan air
tawar.
Ikan air laut memiliki konsentrasi garam yang tinggi didalam darahnya. Ikan air laut
cenderung untuk kehilangan air di dalam sel sel tubuhnya karena proses osmosis. Untuk itu,
insang ikan air laut aktif mengeluarkan garam dari tubuhnya.untuk mengatasi kehilangan air,
ikan air laut meminum air yang kandungan garam tinggi akan meningkat dalam cairan tubuh.
Sebaliknya, dehidrasi dicegah dengan proses osmosis dan kelebihan garam harus dihilangkan.
Karena ikan air laut mengkondisikan dengan tekanan osmotik untuk mempertahankan air,
volume air seni lebih sedikit dibandingkan dengan air tawar. Tubulus ginjal berfungsi sebagai
penahan air. Oleh sebab itu, jumlah glomerulus ikan air laut cenderung lebih sedikit dan
bentuknya lebih kecil daripada ikan air tawar.
ikan yang hidup di air laut mengekskresikan sampah nitrogen yang kurang beracun, yaitu
trimetilamin oksida (TMO). Zat ini memberi bau khas air laut. Selain itu, ikan air laut
mengekskresikan ion-ion lewat insang dang mengeluarkan urin dengan volume yang kecil.

Sistem Ekskresi Ikan Air Tawar


Ikan air tawar cenderung menyerap air dari lingkungannya dengan cara osmosis. Insang
ikan air tawar secara aktif memasukkan garam dari lingkungan ke dalam tubuh. Ginjal
memompa kelebihan air keluar dalam bentuk air seni. Ginjal mempunyai glomerulus dalam
jumlah banyak dengan diameter besar. Hal ini dimaksudkan untuk lebih dapat menahan
garam garam dalam tubuh agar tidak keluar dan sekaligus memompa air seni sebanyak
banyaknya. Ketika cairan dari badan malpighi memasuki tubulus ginjal, glukosa akan diserap
kembali oleh tubulus proximalis dan garam garam diserap kembali pada tubulus distal.
Dinding tubulus ginjal bersifat impermeable atau tidak dapat ditembus oleh air. Air seni yang
dihasilkan mengandung konsentrasi air yang tinggi.

Cairan tubuh dari ikan air tawar memiliki konsentrasi ion yang lebih tinggi dibanding dengan
lingkungan sekitarnya, kondisi ini disebut dengan hiperosmotik. Untuk mempertahankan
gradien konsentrasi tersebut dibutuhkan sistem pembuangan dan konserbasi dari ion-ion
disamping adanya proses ekskresi air yang telah difiltrasi oleh ginjal. Proses filtrasi ini
dilakukan ginjal yaitu pada bagian nefron glomerulus yang terdiri dari corpus renalis dan
tubulus renalis. Corpus renalis terdiri atas glomerulus-glomerulus yang diselubungi oleh
capsula Bowman. Epitelia parietalis dan visceralis membentuk Bowmans space yang
memisahkan glomerulus dengan bagian-bagian lain dari ginjal. Glomeruli berukuran kecil
dan avasculer dengan tubuli renalis yang mempunyai enam regio sitologis yang berbeda.
OSMOREGULASI

Pengaturan tekanan osmotik cairan tubuh yang layak bagi kehidupan ikan, sehingga proses-
proses fisiologis tubuhnya berfungsi normal. Osmoregulasi dilakukan dengan berbagai cara
melalui:
- ginjal
- kulit
- membran mulut

Osmoregulasi pada ikan air tawar

Ikan air tawar cenderung untuk menyerap air dari lingkungannya dengan cara osmosis.
Insang ikan air tawar secara aktif memasukkan garam dari lingkungan ke dalam tubuh.
Ginjal akan memompa keluar kelebihan air sebagai air seni. Ginjal mempunyai glomeruli
dalam jumlah banyak dengan diameter besar. Ini dimaksudkan untuk lebih dapat menahan
garam-garam tubuh agar tidak keluar dan sekaligus memompa air seni sebanyak-banyaknya.
Ketika cairan dari badan malpighi memasuki tubuli ginjal, glukosa akan diserap kembali pada
tubuli proximallis dan garam-garam diserap kembali pada tubuli distal. Dinding tubuli ginjal
bersifat impermiable (kedap air, tidak dapat ditembus) terhadap air. Urine yang dihasilkan
mengandung konsentrasi air yang tinggi.

Osmoregulasi pada ikan air laut


Ikan air laut memiliki konsentrasi garam yang tinggi di dalam darahnya. Ikan air laut
cenderung untuk kehilangan air di dalam sel-sel tubuhnya karena proses osmosis. Untuk itu,
insang ikan air laut aktif mengeluarkan garam dari tubuhnya. Untuk mengatasi kehilangan
air, ikan minumair laut sebanyak-banyaknya. Dengan demikian berarti pula kandungan
garam akan meningkat dalam cairan tubuh. Padahal dehidrasi dicegah dengan proses ini dan
kelebihan garam harus dihilangkan. Karena ikan laut dipaksa oleh kondisi osmotik untuk
mempertahankan air, volume air seni lebih sedikit dibandingkan dengan ikan air tawar.
Tubuli ginjal mampu berfungsi sebagai penahan air. Jumlah glomeruli ikan laut cenderung
lebih sedikit dan bentuknya lebih kecil daripada ikan air tawar.

Anda mungkin juga menyukai