Anda di halaman 1dari 29

STUDI LITERATUR DAN STUDI BANDING

RESTORAN TANJUNG LESUNG

Nama : Lola Aulika

Nim : 41216010019

Dosen : Ir. Andjar Widayanti, MT. Ars

PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR

FAKULTAS TENIK

UNIVERSITAS MERCU BUANA

2016/2017
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..................................................................................................................................................... 1
1. Studi Literatur Restoran Tanjung Lesung .............................................................................................. 2
1.1 Restoran ........................................................................................................................................ 2
a. Pengertian ..................................................................................................................................... 2
b. Klasifikasi Restoran ....................................................................................................................... 2
1.2 Tanjung Lesung ............................................................................................................................. 4
a. Asal Usul dan Lokasi ...................................................................................................................... 4
b. Rumah Adat .................................................................................................................................. 5
c. Makanan Khas ............................................................................................................................. 11
2. Studi Banding ...................................................................................................................................... 14
2.1 Restauran di Sekitar Tanjung Lesung .......................................................................................... 14
a. Kampung Nelayan Resto and Seafood ........................................................................................ 14
b. Bale Bale Resto Tanjung Lesung.................................................................................................. 16
c. TanjungLesung Beach Hotel ........................................................................................................ 17
2.2 Restoran Bambu di Luar Negeri ............................................................................................................ 19
a. Roc Von Restaurant .................................................................................................................... 19
b. Kim Boi Bamboo Restaurant ....................................................................................................... 22
3. Kesimpulan.......................................................................................................................................... 26
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................................................... 27

1
1. Studi Literatur Restoran Tanjung Lesung

1.1 Restoran

a. Pengertian
Di Indonesia, rumah makan juga biasa disebut dengan istilah restoran.
Restoran merupakan kata resapan yang berasal dari bahasa Perancis yang
diadaptasi oleh bahasa inggris; "restaurant" yang berasal dari kata "restaurer"
yang berarti "memulihkan".
Menurut Marsum Restoran adalah suatu tempat atau bangunan yang
diorganisasi secara komersial, yang menyelenggarakan pelayanan dengan baik
kepada semua tamunya baik berupa makan maupun minum.
Menurut Ir. Endar Sugiarto, MM & Sri Sulartiningrum, SE, Restoran
adalah suatu tempat yang identik dengan jajaran meja meja yang tersusun
rapi, dengan kehadiran orang, timbulnya aroma semerbak dari dapur dan
pelayanan para pramusaji, berdentingnya bunyi bunyian kecil karena
persentuhan gelas gelas kaca, porselin, menyebabkan suasana hidup di
dalamnya.
b. Klasifikasi Restoran
Menurut Soekresno ( 2000 ), dilihat dari pengelolaan dan sistem penyajian,
restoran dapat diklasifikasikan menjadi 3 ( tiga ) yaitu :
1) Restoran Formal
Pengertian restoran formal adalah industri jasa pelayanan makanan dan
minuman yang dikelola secara komersial dan professional dengan pelayanan
yang eksklusif. Contoh : member restoran, Gourmet, Main dining room,
Grilled Restoran, exsekutive restoran dan sebagainya.
Ciri ciri restoran formal :
a) Penerimaan pelanggan dengan sistim pemesanan tempat terlebih dahulu
b) Para pelanggan terikat menggunakan pakaian resmi
c) Menu pilihan yang disediakan adalah menu klasik atau menu Eropa
popular
d) Sistem penyajian yang dipakai adalah Russian service atau French
service atau modifikasi dari kedua table service tersebut
e) Di sediakan ruangan untuk cocktail selain ruangan jamuan makan
digunakan sebagai tempat untuk minum yang berakohol sebelum santap
malam
f) Di buka untuk pelayanan makan malam atau makan siang atau makan
malam dan makan siang dan tidak di buka untuk makan pagi

2
g) Menyediakan berbagai merek minuman bar secara lengkap
khususnya wine and champagne dari beberapa Negara penghasil wine di
dunia
h) Menyediakan hiburan musik hidup dan tempat untuk
melantai dengan suasana romantis dan exclusive
i). Harga makanan dan minuman relatife tinggi disbanding
harga makanan dan minuman di restoran informal
j). Penataan bangku dan kursi memiliki area service yang lebih luas untuk
dapat di lewati gueridon
k). Tenaga relatife banyak dengan standar kebutuhan pramusaji untuk
melayani 4 8 pelanggan
2). Restoran Informal
Restoran informal adalah industry jasa pelayanana makanan dan
minuman yang dikelola secara komersial dan professional dengan lebih
mengutamakan kecepatan pelayanan, kepraktisan, dan percepatan frekuensi
yang silih berganti pelanggan. Contoh : caf, cafeteria, fast food restoran,
coffe shop, bistro, canteen, tavern, family restaurant, pub, service corner,
burger corner, snack bar.
Ciri ciri restoran informal :
a) Harga makanan dan minuman relative murah
b) Penerimaan pelanggan tanpa sistem pemesanan tempat
c) Para pelanggan yang datang tidak terikat untuk mengenakan pakaian
formal
d) Sistem penyajian yang dipakai American Service/ ready plate bahkan self
service ataupun counter service
e) Tidak menyediakan hiburan musik hidup
f) Penataan meja dan bangku cukup rapat antara satu dengan yang lain
g) Daftar menu oleh pramusaji tidak dipresentasikan kepada tamu atau
pelanggan namun di pampang di counter atau langsung di meja makan untuk
mempercepat proses pelayanan
h) Menu yang disediakan sangat terbatas dan membatasi menu menu yang
relative cepat selesai dimasak
i) Jumlah tenaga service relative sedikit dengan standar kebutuhan, 1
pramusaji melayani 12 16 pelanggan
3) Specialities Restoran
Specialities Restoran adalah industry jasa pelayanan makanan dan
minuman yang dikelola secara komersial dan professional dengan
3
menyediakan makanan khas dan diikuti dengan sistem penyajian yang khas
dari suatu Negara tersebut.Contoh : Indonesian food restaurant, Chinese food
restaurant, Japanesse food restaurant etc.
Ciri ciri specialities restaurant :
a) Menyediakan sistem pemesanan tempat
b) Menyediakan menu khas suatu Negara tertentu, popular dan disenangi
banyak pelanggan secara umum
c) Sistem penyajian disesuaikan dengan budaya Negara asal dan
dimodifikasi dengan budaya internasional
d) Hanya dibuka untuk menyediakan makan siang dan atau makan malam
e) Menu ala carte dipresentasikan kepada pelanggan
f) Biasanya menghadirkan musik/hiburan khas Negara asal
g) Harga makanan relative tinggi di banding informal restaurant dan lebih
rendah disbanding formal restaurant
h) Jumlah tenaga service sedang, dengan standar kebutuhan 1 pramusaji
untuk melayani 8 -12 pelanggan
1.2 Tanjung Lesung

a. Asal Usul dan Lokasi

Sumber : http://tanjunglesungvilla.com/
Gambar 1. Pantai Tanjung Lesung

Dinamakan Pantai Tanjung Lesung karena lokasinya berupa daratan yg


menjorok kelaut mirip ujung lesung, yaitu salah satu alat yg digunakan
masyarakat tradisional nusantara untuk menumbuk padi. Banyak permainan air
yang menarik disini, ada jetski, Selam permukaan (snorkeling), memancing,
berperahu, dll.

4
Tanjung Lesung adalah pantai yang terletak di Pandeglang , Banten ,
ujung barat Jawa. Jaraknya 160 kilometer (99 mi) dari ibu kota
Indonesia,Jakarta , dan dapat dicapai dengan mobil atau bus umum sekitar 3-4
jam perjalanan.
b. Rumah Adat

Sumber : https://nusantara-budaya-indonesia.blogspot.co.id/2012/06/rumah-adat-jawa-
barat-sunda.html

Gambar 2. Rumah Adat Sunda


Dan khusus di Tanjung Lesung, masih memakai rumah adat ala Sunda.
Secara umum rumah tradisional Sunda merupakan sebuah rumah panggung
sama seperti rumah rumah tradisional lainnya yang ada di Indonesia. Bentuk
rumah panggung ini bertujuan untuk menghindari masalah masalah dari
lingkungan yang bias mengancam penghuninya. Rumah tradisional sunda
terbagi menjadi tiga bagian yaitu :

Hareup (depan)

Bagian depan disebut tepas atau emper, digunakan sebagai tempat


menerima tamu laki-laki. Tepas di Baduy disebut juga sosoro dan ada yang
diberi tambahan yang disebut sosompang (Khusus di rumah Jaro). Sejajar
dengan tepas, biasanya ada kamar yang disediakan untuk tamu.

5
Tengah

Bagian tengah disebut tengah imah, terdiri dari pangkeng (bilik) yang
kadang-kadang memakai batas dengan dinding bilik, tapi ada juga yang tidak.
Pangkeng atau enggon adalah tempat untuk tidur. Dalam rumah yang agak
besar, di bagian tengah ini biasanya ada ruangan untuk berkumpul seisi rumah.

Tukang (belakang)

Bagian belakang rumah terdiri dari dapur dan goah. Laki-laki kalau tidak
terpaksa sekali tidak boleh masuk ke dapur, apalagi masuk goah. Pamali (tabu),
laki-laki yang masuk dapur dianggap tidak baik, cupar. Dapur selain berfungsi
sebagai tempat memasak, juga sering dipakai untuk menerima tamu perempuan.

Dengan demikian jelas bahwa hareup dalah dunia laki-laki, sedangkan


tukang adalah tempat perempuan. Hal ini juga nampak pada fungsi halaman.
Halaman depan menjadi tempat kegiatan laki-laki, biasanya ditanami berbagai
pohon buah-buahan, atau dipakai untuk menjemur padi, dll. Sedang di halaman
belakang terdapat sumur atau pancuran, kolam ikan dan ditanami tanaman untuk
lalab atau yang mengandung obat-obatan.

Kerangka rumah tradisional sunda disebut rangkay. Rangkay terdiri dari


tiga bagian. Bagian atas disebut hateup (atap) dan suhunan(bubungan), bagian
tengah disebut rangka atau badan, dan bagian bawah disebut salasar (lantai).

Dilihat berdasarkan bentuk


atapnya, maka rumah tradisional
Sunda terbagi atas beberapa ciri yang
berbeda satu dengan yang lainnya:

Keterangan :

1. Jolopong (sebutan untuk rumah


dengan atap pelana yang betuknya
memanjang)

2. Perahu Kumureb (sebutan untuk


rumah dengan bentuk atap perisai
oleh masyarakat sunda, disebut
perahu kumureb karena bentuk atap
seperti perahu terbalik).
Sumber: http://basaurangsunda.blogspot.com
Gambar 3. Bentuk Atap Rumah Adat Sunda 3. Julang Ngapak (dikarenakan bentuk
atapnya seperti sayap burung yang

6
sedang terbang).

4. Badak Heuay (dikarenakan bentuk atapnya seperti seekor badak yang sedang
membuka mulutnya).

5. Tagog Anjing (dikarenakan bentuk atapnya seperi seekor anjing yang sedang
duduk).

6. Capit Gunting (dikarenakan bagian atas atapnya yang saling menyilang


berbentuk gunting).

Pondasi

Sumber: http://basaurangsunda.blogspot.com

Gambar 4. Pondasi Rumah Adat Sunda

Bentuk pondasi rumah tradisional Sunda mirip dengan pondasi umpak


yang dipakai untuk rumah rumah tradisional jaman sekarang. Perbedaan yang
dapat dilihat dari pondasi rumah tradisional Sunda dengan pondasi umpak yang
sering dipakai sekarang adalah bentuk pondasI yang unik yaitu kolom bangunan
hanya diletakan di atas sebuah batu datar yang sudah terbentuk di alam. Tujuan
pembuatan pondasi seperti ini adalah untuk menghindari keretakan pada kolom
bangunan pada saat terjadi gempa, sedangkan bentuk lantai panggung
bertujuan untuk memungkinkan sirkulasi udara dari bawah lantai dapat berjalan
baik, sehingga kemungkinan terjadi kelembaban pada lantai bangunan dapat
dihindari.

7
Lantai

Sumber: http://basaurangsunda.blogspot.com Sumber: http://basaurangsunda.blogspot.com

Gambar 5. Struktur Lantai Gambar 6. Penahan Lantai

Lantai rumah tradisional


Sunda terbuat dari pelupuh
(bamboo yang sudah dibelah).
Alasan pembuatan lantai dari
pelupuh adalah seperti yang telah
dijelaskan di atas yaitu agar
udara yang melewati kolong
rumah dapat masuk ke ruang
ruang, selain itu dengan
mengunakan lantai bambu,
t
i
n

gSumber: http://basaurangsunda.blogspot.com
k Gambar 7. Struktur Lantai & Detail
a
kelembaban di dalam rumah jugah akan
berkurang, mengingat ketinggian lantai
rumah tradisional Sunda tidak seperti Sumber: http://basaurangsunda.blogspot.com

rumah tradisional lain pada umumnya yaitu Gambar 8. Tinggi Lantai Dari Muka
berkisar antara 50 60 meter dari Tanah
permukaan tanah.

Dinding, Pintu, dan Jendela

Dinding, pintu, dan jendela memungkinkan udara dapat melewatinya.


Dinding bangunan terbuat dari anyaman bambu yang dapat dilewati udara,
jendela yang selalu terbuka dan hanya ditutupi kisi-kisi bambu maka udara dapat

8
Sumber: http://basaurangsunda.blogspot.com Sumber: http://basaurangsunda.blogspot.com

Gambar 9. Material Dinding Gambar 10. Jenis Jendela & Pintu


bebas masuk dalam ruangan,
sehingga suhu didalam
ruangan tidak panas. Dinding
yang ringan terbuat dari
anyaman bambu yang dapat
menyerap dan mencegah
terjadinya panas akibat radiasi
matahari sore hari. Selain itu
material dinding yang terbuat
dari anyaman bambu
Sumber: http://basaurangsunda.blogspot.com memungkinkan udara untuk
masuk ke dalam rumah. Selain
Gambar 11. Konstruksi Dinding & Detail
itu ada juga pintu dan jendela
yang mempunyai daun pintu dan daun jendela tunggal. Materialnya terbuat dari
kisi kisi bambu yang dapat ditembus oleh udara, hal ini membuat suasana di
dalam rumah tetap nyaman.

Plafon

Plafon selain sebagai penghias langit


langit rumah juga berfungsi sebagai tempat
untuk menyimpan barang. Kerangka plafon
terbuat dari susunan bambu bulat, dan di
atasnya diletakan pelupuh sebagai bahan
penutup plafon.

Sumber: http://basaurangsunda.blogspot.com

Gambar 12. Bentuk & Material Plafon

9
Atap

Sumber: http://basaurangsunda.blogspot.com

Gambar 14. Bidang Atap

Sumber: http://basaurangsunda.blogspot.com
Atap sebagai mahkota dari
Gambar 13. Tritisan
sebuah bangunan mempunyai fungsi
untuk melindungi penghuni yang
berada di dalamnya. Atap dari rumah
Sunda terbuat dari ijuk, alasan
pemilihan ijuk sebagai material atap
karena ijuk merupakan material yang
dapat menyerap panas dengan baik
sehingga tidak menimbulkan suasana
gerah di dalam rumah. Tritisan pada

Sumber: http://basaurangsunda.blogspot.com
Gambar 14. Struktur Detail Atap

sisi depan rumah mempunyai panjang 2 Sumber: http://basaurangsunda.blogspot.com


meter. Hal ini membuat dinding Gambar 15. Bahan Penutup Atap
bangunan tidak langsung terkena
cahaya matahari sehingga dinding sebagai penyekat tidak panas dan ruang di
dalamnya tetap dingin. Selain itu ada juga sisi yang disebut sebagai bidang atap
terbuat dari anyaman bambu dan berfungsi sebagai ventilasi atap.

10
Dapur
Dapur masyarakat suku
sunda, sangatlah sederhana. Hanya
terdapat satu tungku (hawu) yang
memasaknya menggunakan kayu
serta peralatan memasak. Mungkin
hal ini terdapat juga di suku- suku
terpencil lainnya.
Namun yang menarik
perhatian adalah, letak tungku itu
berada, tungkunya berada di dalam
rumah yang notabenenya adalah
rumah panggung yang berlantaikan
Sumber: https://rudihermawanoke.wordpress.com/ bambu. Jadi tungku itu berada diatas
bambu, yang
Gambar 16. Letak Tungku (hawu) hanya
terpisah
dengan tanah yang diatur sedemikian rupa sehingga
memungkinkan kayu sebagai bahan bakar bisa menyala
tanpa mengenai bambu yang adalah lantai rumah.
Pengaturan dapur yang begini tentu bisa memperbesar
kemungkinan rumah terbakar. Namun, kembali lagi. Itu
adalah peraturan adat yang sudah turun temurun buat.
Yang menarik lagi mengenai dapur masyarakat
suku Sunda adalah cara menyimpan makanan dengan
menggantungnya. Jika kita biasanya menyimpan di Sumber:
lemari atau di kulkas, mereka dengan tenang https://rudihermawanok
e.wordpress.com/
menggantungnya. Ini digunakan untuk menghindari
kucing atau binatang lain menyentuh makanan mereka. Gambar 17. Cara
Penyimpanan
Letak dan Orientasi

Rumah tradisional sunda mempunyai tata letak yang sangat rapi hal ini
merupakan pengaruh dari kepercayaan masyarakat bahhwa rumah tidak boleh
menghadap ke bumi (rumah) adat, dengan demikian orientasi dari rumah
tradisional sunda selau mengarah ke timur dan barat.

c. Makanan Khas
1) Nasi Sumsum
Nasi sumsum menggunakan campuran sumsum tulang kerbau untuk
campuran pembuatan nasi sumsum. Makanan ini merupakan kuliner khas
dari Serang, Banten, yang dibuat dengan cara dibakar. Pembakarannya pun
terbilang alami dan sederhana, yakni seperti membakar sate pada umumnya.

11
Nasi sumsum yang sudah diolah dan
dibungkus dengan daun pisang,
dibakar di atas bara api sambil dikipas-
kipas. Nasi sumsum dianggap siap
santap begitu tercium aroma khas dan
daun pisang mulai menghitam
terbakar. Proses awal pembuatan nasi
sumsum adalah mencampurkan nasi
dengan bumbu rempah yang sudah
dihaluskan, kemudian dicampur

Sumber: http://maemyuk.com/ dengan sumsum tulang kerbau, lalu


dibungkus dengan daun pisang dan
Gambar 18. Nasi SumSum ibakar. Nasi sumsum biasa disajikan
dengan tambahan irisan tomat dan mentimun dengan tambahan irisan limau
sebagai penyedap. Untuk lebih nikmatnya, masyarakat Serang juga
menambahkan sambal kacang. Menurut informasi yang beredar, keberadaan
nasi sumsum sudah ada sejak tahun 1941.
2) Rabeg Banten
Rabeg adalah kuliner khas
Banten yang menggunakan
bahan baku kambing. Hampir
semua bagian kambing, dari
jeroan, daging, hingga tulangnya
bisa diolah menjadi masakan ini.
Untuk versi orisinalnya sendiri
rabeg lebih banyak menggunakan
jeroan kambing. Rabeg termasuk
masakan berkuah, seperti halnya
gulai dan tongseng, hanya saja
Sumber: http://lihatresep.com/ Rabeg tidak menggunakan
santan. Oleh karena itu, Rabeg
Gambar 19. Rabeg Banten juga bisa menjadi alternatif bagi
mereka yang tidak suka masakan
bersantan atau ingin menikmati olahan kambing khas nusantara yang lebih
ringan. Cara mengolahnya pun tidak rumit. Proses perebusan ada dua kali.
Perebusan pertama untuk mengempukkan jeroan sekaligus menghilangkan bau
dan menyingkirkan lemak yang terangkat ke permukaan kaldu. Pada proses
perebusan kedua, jeroan kambing dicampur dengan bumbu rempah yang sudah
ditumis dan kecap manis. Proses pemasakan bisa berlangsung dua jam agar
semua bumbu meresap sempurna.
3) Sate Bandeng Khas Banten
Sate bandeng merupakan makanan khas Banten dan banyak ditemui di
daerah Serang. Konon makanan olahan dari ikan bandeng ini diperkenalkan
oleh juru masak kerajaan Banten Girang pada abad ke 16 untuk menjamu

12
para tamu kerajaan. Proses
pembuatannya sangat unik, setelah
dibersihkan sisiknya, ikan bandeng
diremas atau dipukul-pukul (gepuk)
agar dagingnya hancur dan terpisah
dari kulit ikan bandeng yang tebal.
Kemudian daging ikan bandeng yang
sudah hancur tersebut dikeluarkan
Sumber: http://widhiaanugrah.com/ dari kulitnya dengan cara mencabut
tulang dari bagian bawah kepala ikan
Gambar 20. Sate Bandeng untuk dibuang duri-duri halusnya dan
dicampur dengan bumbu dan santan
kental. Setelah itu daging yang telah bercampur bumbu tadi dimasukkan
kembali kedalam kulit bandeng yang masih utuh sehingga berbentuk ikan
seperti semula lalu ditukkan pada bambu dan dibakar. Setelah diolah menjadi
sate bandeng, rasa asli ikan bandeng yang menurut kebanyakan orang bau
lumpur menjadi hilang sama sekali dan tergantikan oleh gurihnya santan
kental dan bumbu-bumbu lain seperti ketumbar.

13
2. Studi Banding

2.1 Restauran di Sekitar Tanjung Lesung

a. Kampung Nelayan Resto and Seafood

Sumber : https://www.google.co.id/maps/place/Kampung+Nelayan+Seafood

Gambar 21. Bangunan Resto Permanen


P

Sumber : https://www.google.co.id/maps/place/Kampung+Nelayan+Seafood

Gambar 21. Bangunan Resto Semipermanen

Kampung Nelayan Resto and Seafood berlokasi di Jl. Raya Tj. Lesung,
P
Tanjungjaya, Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Banten. Restoran ini terdiri
dari bangunan permanen dan semi permanen. Pada bangunan Permanen
memakai struktur beton bertulang dengan desain minimalis sedangkan
bangunan semi permanen memakai struktur kayu dan bambu serta
menggunakan atap dari ijuk dengan desain lebih tradisional.

14
Sumber : https://www.google.co.id/maps/place/Kampung+Nelayan+Seafood

Gambar 22. Interior Bangunan Resto Permanen


Pada bagian interior bangunan permanen terdapat dapur di pojok ruangan
serta terdapat meja makan dan kursi P sederhana dari kayu dan lantai dari
keramik.

Sumber : https://www.google.co.id/maps/place/Kampung+Nelayan+Seafood
Gambar 23. Interior Bangunan Resto Semipermanen

Pada bagian interior bangunanP semi permanen terdapat TV dan berjejer


meja serta kursi makan sederhana dari kayu dan lantai keramik bermotif batu.

Sumber : https://www.google.co.id/maps/place/Kampung+Nelayan+Seafood
Gambar 24. View Dari Dalam Restoran

15 P
b. Bale Bale Resto Tanjung Lesung

Sumber : https://www.google.co.id/maps/place/Bale+Bale+Resto+Tanjung+Lesung/

Gambar 25. Eksterior Restoran

Sumber :
Sumber : https://www.google.co.id/maps/place/Bale+Bale+Re
B
https://www.google.co.id/maps/place/Bale+Bale+Resto+Tanjung+Les sto+Tanjung+Lesung/
ung/
a
Gambar 27. Bagian Luar
l Gambar 26. Bagian Dengan Tiang Kayu
e
Bale Resto Tanjung Lesung berlokasi di Tanjungjaya, Panimbang,
P Kabupaten
Pandeglang, Banten.PRestoran ini terdiri dari 3 bagian yaitu, bagian luar, bagian
dengan tiang bamboo, dan bagian dengan tiang kayu. Restoran ini
menggunakan struktur kayu dan bamboo untuk atap dengan penutup ijuk.

Sumber :
https://www.google.co.id/maps/place/Bale+Bale+Resto+Tanjun
g+Lesung/

Gambar 28. Cara Penyajian Prasmanan

16
Di bagian interior restoran terdapat meja
dan kursi makan dari rotan dengan suasana
ruang yang tebuka dan tanpa plafon
menambah kesan alam dalam restoran ini.
Sistem penyajian makanan di restoran ini
dilakukan dengan cara prasmanan.

Pada bagian luar pengunjung bisa langsung


Sumber :
https://www.google.co.id/maps/place/Bale+Bale+Resto+
menikmati view pantai Tanjung Lesung.
Tanjung+Lesung/

Gambar 29. View Dari Bagian Luar

Sumber : https://www.google.co.id/maps/place/Bale+Bale+Resto+Tanjung+Lesung/

Gambar 30. Interior Restoran

c. TanjungLesung Beach Hotel P

Sumber : https://www.google.co.id/maps/place/Tanjung+Lesung+Beach+Hotel+and+Resort/

Gambar 31. Eksterior Restoran

P
17
Tanjung Lesung Beach Hotel terletak di Kawasan Wisata Tanjung Lesung Kav. R
No. 14A, Jalan Raya Tanjung Lesung, Tanjungjaya, Panimbang, Tanjungjaya,
Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Banten. Hotel ini memiliki restoran di
samping kolam renang dan langsung berview laut.

Sumber : https://www.google.co.id/maps/place/Tanjung+Lesung+Beach+Hotel+and+Resort/

Gambar 32. Eksterior Restoran

Sumber : https://www.google.co.id/maps/place/Tanjung+Lesung+Beach+Hotel+and+Resort/

Gambar 33. Interior Restoran Suasana Malam

Pada bagian interior memilikiP kesan terbuka dengan suasana alam.


Dengan struktur kayu pada tiang-tiang nya dan bambu pada atap dengan
penutup ijuk.Sistem penyajian makanan dengan cara prasmanan. Di restoran ini
juga terdapat bar.

18
Sumber :
https://www.google.co.id/maps/place/Tanjung+Lesung+Beac
h+Hotel+and+Resort/
Sumber :
https://www.google.co.id/maps/place/Tanjung+Lesung+B Gambar 35. Sistem Penyajian Prasmanan
each+Hotel+and+Resort/

Gambar 34. Interior Restoran Suasana P


Siang

Sumber : https://www.google.co.id/maps/place/Tanjung+Lesung+Beach+Hotel+and+Resort/

Gambar 36. Bar Dalam Restoran

2.2 Restoran Bambu di Luar Negeri


P
a. Roc Von Restaurant
Kontraktor : La Vong Group
JSC

Konstruksi Bambu: Vo Trong


Nghia Architects

Lokasi : Xa Phu Cat, Huyen


Quoc Oai, Hanoi, Vietnam

Area Situs: 6,560 sqm

Sumber : http://www.archdaily.com/785842/roc-von-restaurant-vo-trong-nghia-architects

Gambar 37. Eksterior Restaurant

19
P
Sumber : http://www.archdaily.com/785842/roc-von-restaurant-vo-trong-nghia-architects

Gambar 38. Block Plan


Roc Von Restaurant terletak di Xa Phu Cat, Huyen Quoc Oai,
Hanoi, Vietnam. Di desain oleh timP arsitek dari VTN Architects. Bangunannya
terletak 30 km dari Hanoi, disamping jalan utama yang menghubungkan Hanoi dan
Hoa Binh.

Sumber : http://www.archdaily.com/785842/roc-von-restaurant-vo-trong-nghia-architects
Gambar 39. Potongan

20
P
Restoran terletak tepat di sebelah
jalan. Untuk menciptakan ruang intim dan
melindungi tamu dari jalan yang sibuk,
Lantai restoran didesain lebih rendah dari
pada jalan.

Setelah turun dari jalan yang sibuk


ke ruang makan, para tamu menghadap ke
danau alami dengan lengkungan bambu di
atas kepala mereka. Ke 12 kolom bambu
dengan bentuk yang melebar ke atas
mendukung struktur atap area makan
semi-outdoor. Panggung tengah disiapkan
untuk penggunaan acara sekaligus
menyambut suasana intim.

Untuk kolom bambu digunakan dua


jenis bambu yang berbeda - Tam Vong dan
Sumber : http://www.archdaily.com/785842/roc-von-
restaurant-vo-trong-nghia-architects Luong. Masing-masing memiliki kualitas
Gambar 40. View Danau material yang berbeda yang sangat penting
bagi struktur bangunan. Bambu tersebut

View danau alami

Panggung Di Tengah Danau

Detail Struktur Bambu

Sumber : http://www.archdaily.com/785842/roc-von-restaurant-vo-trong-nghia-architects
Gambar 41. Panggung di Tengah Danau

21
P
telah diolah dengan metode
tradisional Vietnam untuk
mencapai kualitas dan
ketahanan jangka panjang
material yang
tinggi. Perlakuan alami juga
berkontribusi pada
pendekatan bangunan yang
berkelanjutan.

Ruang di bawah
kolom secara alami
Sumber : http://www.archdaily.com/785842/roc-von-restaurant-vo-trong-nghia-
architects memiliki ventilasi silang dan
Gambar 42. Detail Kolom Bambu
didinginkan dengan
penguapan air dari danau
yang berdekatan. Area pendukung dipisahkan dengan volume bangunan dengan
Pdinding yang dilapisi oleh material lokal - blok laterit. Blok tanah berwarna oranye
ini mengekspresikan kesan tradisional di daerah tersebut bersama dengan
struktur bambu.

Bangunan ini menyediakan ruang di mana para tamu dapat merasakan


hubungan yang kuat dengan budaya lokal Vietnam Utara. Penerapan ruang
terbuka dan penggunaan bahan alami memenuhi koneksi yang dibutuhkan.

b. Kim Boi Bamboo Restaurant


Arsitek : Tran Ba
Tiep
Lokasi : Distrik Kim
Bi, Hoa
Binh, Vietnam
Daerah : 700,0 sqm
Tahun proyek : 2016
Proyek ini
menjadi sorotan di
resor ekowisata yang
Sumber : http://www.archdaily.com/793622/kim-boi-bamboo-restaurant-tran-ba-
tiep&prev=search
menawarkan
Gambar 43. Eksterior Restoran pemandangan alam
menawan di Vietnam utara. Investor sangat memperhatikan pelestarian lanskap
lingkungan,
P ekologi alam di kawasan ini dan ingin membangun sebuah resor
yang khas di desa-desa Vietnam.

22
Sumber : http://www.archdaily.com/793622/kim-boi-bamboo-restaurant-tran-ba-tiep&prev=search

Gambar 44. Atap Berbentuk Kerucut

Arsitektur
P unik restoran ini terinspirasi oleh gambar topi kerucut tradisional
yang erat kaitannya dengan keindahan wanita Vietnam, sederhana namun tak
kalah mewahnya.

Sumber : http://www.archdaily.com/793622/kim-boi-bamboo-restaurant-tran-ba-tiep&prev=search

Gambar 45. Dibangun di Atas Beton yang Terbengkalai

PProyek dengan tanah berbentuk poligon dua belas sisi dan struktur beton
belum selesai dan telah ditinggalkan bertahun-tahun karena krisis ekonomi.

23
Dengan memanfaatkan kolom beton bekas ini, para arsitek telah meneliti untuk
merancang struktur pendukung atap dengan 12 bingkai bambu yang bersandar
di lantai dan 24 frame pada balok beton. Solusi struktural ini membawa
pemandangan luar panorama romantis yang tidak terhalang. Restoran berbentuk
topi kerucut memiliki luas lebih dari 700m2 dan tinggi 15 meter.

Sumber : http://www.archdaily.com/793622/kim-boi-bamboo-restaurant-tran-ba-tiep&prev=search

Gambar 46. Detail Struktur Bambu


Bambu dihubungkan bersamaan dengan ulir dan baut bambu untuk
Pmembentuk bingkai di lantai sebelum dipasang dengan derek. Bingkai bambu
yang terhubung dengan pondasi dan balok beton dengan pipa logam, pin besi
membuat strukturnya stabil.

Sumber : http://www.archdaily.com/793622/kim-boi-bamboo-restaurant-tran-ba-tiep&prev=search

Gambar 47. Gambar Potongan

24P
Jenis bambu yang digunakan adalah bambu besi (bambu padat, nama
lokal adalah "tm vng") dengan sifat mekanik yang tepat seperti tahan tekanan
tinggi, mudah ditekuk. Atapnya terbuat dari daun alami yang sangat ringan dan
mudah dibentuk. Di tengahnya, ada langit berdiameter 1,56 meter untuk
mendapatkan cahaya alami.

Sumber : http://www.archdaily.com/793622/kim-boi-bamboo-restaurant-tran-ba-tiep&prev=search

Gambar 48. Ground Plan

P Rentang terluas antara dua kolom adalah 24,6 meter dan diameter
terbesar dari restoran berbentuk kerucut 32 meter. Proyek ini telah
mengemukakan kemampuan pembentukkan bambu yang luar biasa sehingga
tidak lebih lemah dari besi dan baja meski memiliki persyaratan teknis
rendah. Apalagi struktur anyaman bambu juga merupakan elemen dekoratif yang
membuat ruang interior lebih unik.

25
3. Kesimpulan
Restoran adalah suatu tempat atau bangunan yang diorganisasi secara
komersial, yang menyelenggarakan pelayanan dengan baik kepada semua tamunya
baik berupa makan maupun minum yang identik dengan jajaran meja meja yang
tersusun rapi, dengan kehadiran orang, timbulnya aroma semerbak dari dapur dan
pelayanan para pramusaji, berdentingnya bunyi bunyian kecil karena persentuhan
gelas gelas kaca, porselin, menyebabkan suasana hidup di dalamnya. Menurut
Soekresno ( 2000 ), dilihat dari pengelolaan dan sistem penyajian, restoran dapat
diklasifikasikan menjadi 3 ( tiga ) yaitu: Restoran Formal, Restoran Informal, dan
Specialities Restaurant. Berdasarkan ciri-ciri dari ketiga klasifikasi restoran tersebut,
Restoran Tanjung Lesung termasuk kedalam Specialities Restaurant.
Asal nama Pantai Tanjung Lesung karena lokasinya berupa daratan yg menjorok
kelaut mirip ujung lesung, yaitu salah satu alat yg digunakan masyarakat tradisional
nusantara untuk menumbuk padi. Tanjung Lesung adalah pantai yang terletak
di Pandeglang, Banten, ujung barat Jawa.
Khusus di Tanjung Lesung, masih memakai rumah adat ala Sunda. Secara
umum rumah tradisional Sunda merupakan sebuah rumah panggung sama seperti
rumah rumah tradisional lainnya yang ada di Indonesia. Bentuk rumah panggung ini
bertujuan untuk menghindari masalah masalah dari lingkungan yang bias
mengancam penghuninya. Rumah tradisional sunda terbagi menjadi tiga bagian yaitu:
Harep(depan), Tengah, Tukang(belakang). Menggunakan pondasi mirip umpak, lantai
dan plafon berasal dari bambu yang dibelah, dinding dari anyaman bambu, dan atap
dari ijuk. Dapur masyarakat suku sunda, sangatlah sederhana. Hanya terdapat satu
tungku (hawu) yang memasaknya menggunakan kayu dan cara menyimpan makanan
dengan menggantungnya.
Makanan khas dari Tanjung Lesung antara lain, Nasi Sum Sum, Rabeg Banten,
Sate Bandeng Banten, dan masih banyak lagi.
Dari studi banding restoran di sekitar Tanjung Lesung didapat kesimpulan bahwa
ketiga retoran tersebut menerapkan konsep restoran semi outdoor dengan struktur dari
bambu dan kayu serta atap dari ijuk. Dan furniture berasal dari kayu dan bambu. Sistem
penyajian makanannya dengan cara prasmanan. Dan belum menyediakan makanan
khas dari Tanjung Lesung.
Dari studi banding restoran bambu di luar negeri didapat kesimpulan bahwa
terdapat teknik sendiri untuk pengolahan bambu menjadi struktur yang kuat dan indah
pada bangunan. Serta pembangunan restoran memperhatikan pelestaraian ekologis di
kawasan tersebut.

26
DAFTAR PUSTAKA

Andri. Resep Cara Membuat Rabeg Lezat Khas Banten. 2017. http://lihatresep.com/.

Bale-Bale Resto. n.d. https://www.google.co.id/maps/place/Bale+Bale+Resto+Tanjung+Lesung/.

Cara Membuat Sate Bandeng Khas Banten. 2017. http://widhiaanugrah.com/.

Hermawan, Rudi. n.d. https://rudihermawanoke.wordpress.com/.

Kampung Nelayan Resto and Seafood. n.d.


https://www.google.co.id/maps/place/Kampung+Nelayan+Seafood.

Kim Boi Restaurant. n.d. http://www.archdaily.com/793622/kim-boi-bamboo-restaurant-tran-ba-


tiep&prev=search.

Maulana, Yusup. Perkembangan Arsitektur Pada Rumah Tradisional Suku Sunda-Jawa Barat. n.d.
http://basaurangsunda.blogspot.com.

Nasi Sumsum Kerbau, Kuliner Khas Serang, Banten. 2016. https://sportourism.id/tourism/nasi-sumsum-


kerbau-kuliner-khas-serang-banten.

Rabeg, Olahan Kambing Spesial dari Banten. April 19, 2015. http://www.kabarkuliner.com/rabeg-
olahan-daging-kambing-spesial-dari-banten/.

Resep Nasi Bakar Sumsum Khas Banten Asli. 2017. http://maemyuk.com/.

Roc Von Restaurant. n.d. http://www.archdaily.com/785842/roc-von-restaurant-vo-trong-nghia-


architects.

Rumah Adat Jawa Barat (Sunda). Juni 2, 2012. https://nusantara-budaya-


indonesia.blogspot.co.id/2012/06/rumah-adat-jawa-barat-sunda.html.

Soekresno. Manajemen Food and Beverage. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2000.

Sugiarto, Endar, and Sri Sulartiningrum. Pengantar Akomodasi dan Restoran. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, 1996.

Tanjung Lesung Beach Hotel. n.d.


https://www.google.co.id/maps/place/Tanjung+Lesung+Beach+Hotel+and+Resort/.

Tanjung Lesung Resort. n.d. http://tanjunglesungvilla.com/.

27
Traveller, Noe. Sate Bandeng, Kuliner khas Banten. 2015.
http://www.backpackerkoprol.com/2012/11/sate-bandeng-kuliner-khas-banten.html.

WA., Marsum. Restoran dan Segala Permasalahannya. Yogyakarta: Andi, 2000.

Wikipediawan. Objek Wisata Pandeglang. Oktober 29, 2016.


https://id.wikipedia.org/wiki/Objek_Wisata_di_Pandeglang.

. Rumah Makan. Juli 23, 2017. https://id.wikipedia.org/wiki/Rumah_makan.

28

Anda mungkin juga menyukai