Nim : 41216010019
FAKULTAS TENIK
2016/2017
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..................................................................................................................................................... 1
1. Studi Literatur Restoran Tanjung Lesung .............................................................................................. 2
1.1 Restoran ........................................................................................................................................ 2
a. Pengertian ..................................................................................................................................... 2
b. Klasifikasi Restoran ....................................................................................................................... 2
1.2 Tanjung Lesung ............................................................................................................................. 4
a. Asal Usul dan Lokasi ...................................................................................................................... 4
b. Rumah Adat .................................................................................................................................. 5
c. Makanan Khas ............................................................................................................................. 11
2. Studi Banding ...................................................................................................................................... 14
2.1 Restauran di Sekitar Tanjung Lesung .......................................................................................... 14
a. Kampung Nelayan Resto and Seafood ........................................................................................ 14
b. Bale Bale Resto Tanjung Lesung.................................................................................................. 16
c. TanjungLesung Beach Hotel ........................................................................................................ 17
2.2 Restoran Bambu di Luar Negeri ............................................................................................................ 19
a. Roc Von Restaurant .................................................................................................................... 19
b. Kim Boi Bamboo Restaurant ....................................................................................................... 22
3. Kesimpulan.......................................................................................................................................... 26
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................................................... 27
1
1. Studi Literatur Restoran Tanjung Lesung
1.1 Restoran
a. Pengertian
Di Indonesia, rumah makan juga biasa disebut dengan istilah restoran.
Restoran merupakan kata resapan yang berasal dari bahasa Perancis yang
diadaptasi oleh bahasa inggris; "restaurant" yang berasal dari kata "restaurer"
yang berarti "memulihkan".
Menurut Marsum Restoran adalah suatu tempat atau bangunan yang
diorganisasi secara komersial, yang menyelenggarakan pelayanan dengan baik
kepada semua tamunya baik berupa makan maupun minum.
Menurut Ir. Endar Sugiarto, MM & Sri Sulartiningrum, SE, Restoran
adalah suatu tempat yang identik dengan jajaran meja meja yang tersusun
rapi, dengan kehadiran orang, timbulnya aroma semerbak dari dapur dan
pelayanan para pramusaji, berdentingnya bunyi bunyian kecil karena
persentuhan gelas gelas kaca, porselin, menyebabkan suasana hidup di
dalamnya.
b. Klasifikasi Restoran
Menurut Soekresno ( 2000 ), dilihat dari pengelolaan dan sistem penyajian,
restoran dapat diklasifikasikan menjadi 3 ( tiga ) yaitu :
1) Restoran Formal
Pengertian restoran formal adalah industri jasa pelayanan makanan dan
minuman yang dikelola secara komersial dan professional dengan pelayanan
yang eksklusif. Contoh : member restoran, Gourmet, Main dining room,
Grilled Restoran, exsekutive restoran dan sebagainya.
Ciri ciri restoran formal :
a) Penerimaan pelanggan dengan sistim pemesanan tempat terlebih dahulu
b) Para pelanggan terikat menggunakan pakaian resmi
c) Menu pilihan yang disediakan adalah menu klasik atau menu Eropa
popular
d) Sistem penyajian yang dipakai adalah Russian service atau French
service atau modifikasi dari kedua table service tersebut
e) Di sediakan ruangan untuk cocktail selain ruangan jamuan makan
digunakan sebagai tempat untuk minum yang berakohol sebelum santap
malam
f) Di buka untuk pelayanan makan malam atau makan siang atau makan
malam dan makan siang dan tidak di buka untuk makan pagi
2
g) Menyediakan berbagai merek minuman bar secara lengkap
khususnya wine and champagne dari beberapa Negara penghasil wine di
dunia
h) Menyediakan hiburan musik hidup dan tempat untuk
melantai dengan suasana romantis dan exclusive
i). Harga makanan dan minuman relatife tinggi disbanding
harga makanan dan minuman di restoran informal
j). Penataan bangku dan kursi memiliki area service yang lebih luas untuk
dapat di lewati gueridon
k). Tenaga relatife banyak dengan standar kebutuhan pramusaji untuk
melayani 4 8 pelanggan
2). Restoran Informal
Restoran informal adalah industry jasa pelayanana makanan dan
minuman yang dikelola secara komersial dan professional dengan lebih
mengutamakan kecepatan pelayanan, kepraktisan, dan percepatan frekuensi
yang silih berganti pelanggan. Contoh : caf, cafeteria, fast food restoran,
coffe shop, bistro, canteen, tavern, family restaurant, pub, service corner,
burger corner, snack bar.
Ciri ciri restoran informal :
a) Harga makanan dan minuman relative murah
b) Penerimaan pelanggan tanpa sistem pemesanan tempat
c) Para pelanggan yang datang tidak terikat untuk mengenakan pakaian
formal
d) Sistem penyajian yang dipakai American Service/ ready plate bahkan self
service ataupun counter service
e) Tidak menyediakan hiburan musik hidup
f) Penataan meja dan bangku cukup rapat antara satu dengan yang lain
g) Daftar menu oleh pramusaji tidak dipresentasikan kepada tamu atau
pelanggan namun di pampang di counter atau langsung di meja makan untuk
mempercepat proses pelayanan
h) Menu yang disediakan sangat terbatas dan membatasi menu menu yang
relative cepat selesai dimasak
i) Jumlah tenaga service relative sedikit dengan standar kebutuhan, 1
pramusaji melayani 12 16 pelanggan
3) Specialities Restoran
Specialities Restoran adalah industry jasa pelayanan makanan dan
minuman yang dikelola secara komersial dan professional dengan
3
menyediakan makanan khas dan diikuti dengan sistem penyajian yang khas
dari suatu Negara tersebut.Contoh : Indonesian food restaurant, Chinese food
restaurant, Japanesse food restaurant etc.
Ciri ciri specialities restaurant :
a) Menyediakan sistem pemesanan tempat
b) Menyediakan menu khas suatu Negara tertentu, popular dan disenangi
banyak pelanggan secara umum
c) Sistem penyajian disesuaikan dengan budaya Negara asal dan
dimodifikasi dengan budaya internasional
d) Hanya dibuka untuk menyediakan makan siang dan atau makan malam
e) Menu ala carte dipresentasikan kepada pelanggan
f) Biasanya menghadirkan musik/hiburan khas Negara asal
g) Harga makanan relative tinggi di banding informal restaurant dan lebih
rendah disbanding formal restaurant
h) Jumlah tenaga service sedang, dengan standar kebutuhan 1 pramusaji
untuk melayani 8 -12 pelanggan
1.2 Tanjung Lesung
Sumber : http://tanjunglesungvilla.com/
Gambar 1. Pantai Tanjung Lesung
4
Tanjung Lesung adalah pantai yang terletak di Pandeglang , Banten ,
ujung barat Jawa. Jaraknya 160 kilometer (99 mi) dari ibu kota
Indonesia,Jakarta , dan dapat dicapai dengan mobil atau bus umum sekitar 3-4
jam perjalanan.
b. Rumah Adat
Sumber : https://nusantara-budaya-indonesia.blogspot.co.id/2012/06/rumah-adat-jawa-
barat-sunda.html
Hareup (depan)
5
Tengah
Bagian tengah disebut tengah imah, terdiri dari pangkeng (bilik) yang
kadang-kadang memakai batas dengan dinding bilik, tapi ada juga yang tidak.
Pangkeng atau enggon adalah tempat untuk tidur. Dalam rumah yang agak
besar, di bagian tengah ini biasanya ada ruangan untuk berkumpul seisi rumah.
Tukang (belakang)
Bagian belakang rumah terdiri dari dapur dan goah. Laki-laki kalau tidak
terpaksa sekali tidak boleh masuk ke dapur, apalagi masuk goah. Pamali (tabu),
laki-laki yang masuk dapur dianggap tidak baik, cupar. Dapur selain berfungsi
sebagai tempat memasak, juga sering dipakai untuk menerima tamu perempuan.
Keterangan :
6
sedang terbang).
4. Badak Heuay (dikarenakan bentuk atapnya seperti seekor badak yang sedang
membuka mulutnya).
5. Tagog Anjing (dikarenakan bentuk atapnya seperi seekor anjing yang sedang
duduk).
Pondasi
Sumber: http://basaurangsunda.blogspot.com
7
Lantai
gSumber: http://basaurangsunda.blogspot.com
k Gambar 7. Struktur Lantai & Detail
a
kelembaban di dalam rumah jugah akan
berkurang, mengingat ketinggian lantai
rumah tradisional Sunda tidak seperti Sumber: http://basaurangsunda.blogspot.com
rumah tradisional lain pada umumnya yaitu Gambar 8. Tinggi Lantai Dari Muka
berkisar antara 50 60 meter dari Tanah
permukaan tanah.
8
Sumber: http://basaurangsunda.blogspot.com Sumber: http://basaurangsunda.blogspot.com
Plafon
Sumber: http://basaurangsunda.blogspot.com
9
Atap
Sumber: http://basaurangsunda.blogspot.com
Sumber: http://basaurangsunda.blogspot.com
Atap sebagai mahkota dari
Gambar 13. Tritisan
sebuah bangunan mempunyai fungsi
untuk melindungi penghuni yang
berada di dalamnya. Atap dari rumah
Sunda terbuat dari ijuk, alasan
pemilihan ijuk sebagai material atap
karena ijuk merupakan material yang
dapat menyerap panas dengan baik
sehingga tidak menimbulkan suasana
gerah di dalam rumah. Tritisan pada
Sumber: http://basaurangsunda.blogspot.com
Gambar 14. Struktur Detail Atap
10
Dapur
Dapur masyarakat suku
sunda, sangatlah sederhana. Hanya
terdapat satu tungku (hawu) yang
memasaknya menggunakan kayu
serta peralatan memasak. Mungkin
hal ini terdapat juga di suku- suku
terpencil lainnya.
Namun yang menarik
perhatian adalah, letak tungku itu
berada, tungkunya berada di dalam
rumah yang notabenenya adalah
rumah panggung yang berlantaikan
Sumber: https://rudihermawanoke.wordpress.com/ bambu. Jadi tungku itu berada diatas
bambu, yang
Gambar 16. Letak Tungku (hawu) hanya
terpisah
dengan tanah yang diatur sedemikian rupa sehingga
memungkinkan kayu sebagai bahan bakar bisa menyala
tanpa mengenai bambu yang adalah lantai rumah.
Pengaturan dapur yang begini tentu bisa memperbesar
kemungkinan rumah terbakar. Namun, kembali lagi. Itu
adalah peraturan adat yang sudah turun temurun buat.
Yang menarik lagi mengenai dapur masyarakat
suku Sunda adalah cara menyimpan makanan dengan
menggantungnya. Jika kita biasanya menyimpan di Sumber:
lemari atau di kulkas, mereka dengan tenang https://rudihermawanok
e.wordpress.com/
menggantungnya. Ini digunakan untuk menghindari
kucing atau binatang lain menyentuh makanan mereka. Gambar 17. Cara
Penyimpanan
Letak dan Orientasi
Rumah tradisional sunda mempunyai tata letak yang sangat rapi hal ini
merupakan pengaruh dari kepercayaan masyarakat bahhwa rumah tidak boleh
menghadap ke bumi (rumah) adat, dengan demikian orientasi dari rumah
tradisional sunda selau mengarah ke timur dan barat.
c. Makanan Khas
1) Nasi Sumsum
Nasi sumsum menggunakan campuran sumsum tulang kerbau untuk
campuran pembuatan nasi sumsum. Makanan ini merupakan kuliner khas
dari Serang, Banten, yang dibuat dengan cara dibakar. Pembakarannya pun
terbilang alami dan sederhana, yakni seperti membakar sate pada umumnya.
11
Nasi sumsum yang sudah diolah dan
dibungkus dengan daun pisang,
dibakar di atas bara api sambil dikipas-
kipas. Nasi sumsum dianggap siap
santap begitu tercium aroma khas dan
daun pisang mulai menghitam
terbakar. Proses awal pembuatan nasi
sumsum adalah mencampurkan nasi
dengan bumbu rempah yang sudah
dihaluskan, kemudian dicampur
12
para tamu kerajaan. Proses
pembuatannya sangat unik, setelah
dibersihkan sisiknya, ikan bandeng
diremas atau dipukul-pukul (gepuk)
agar dagingnya hancur dan terpisah
dari kulit ikan bandeng yang tebal.
Kemudian daging ikan bandeng yang
sudah hancur tersebut dikeluarkan
Sumber: http://widhiaanugrah.com/ dari kulitnya dengan cara mencabut
tulang dari bagian bawah kepala ikan
Gambar 20. Sate Bandeng untuk dibuang duri-duri halusnya dan
dicampur dengan bumbu dan santan
kental. Setelah itu daging yang telah bercampur bumbu tadi dimasukkan
kembali kedalam kulit bandeng yang masih utuh sehingga berbentuk ikan
seperti semula lalu ditukkan pada bambu dan dibakar. Setelah diolah menjadi
sate bandeng, rasa asli ikan bandeng yang menurut kebanyakan orang bau
lumpur menjadi hilang sama sekali dan tergantikan oleh gurihnya santan
kental dan bumbu-bumbu lain seperti ketumbar.
13
2. Studi Banding
Sumber : https://www.google.co.id/maps/place/Kampung+Nelayan+Seafood
Sumber : https://www.google.co.id/maps/place/Kampung+Nelayan+Seafood
Kampung Nelayan Resto and Seafood berlokasi di Jl. Raya Tj. Lesung,
P
Tanjungjaya, Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Banten. Restoran ini terdiri
dari bangunan permanen dan semi permanen. Pada bangunan Permanen
memakai struktur beton bertulang dengan desain minimalis sedangkan
bangunan semi permanen memakai struktur kayu dan bambu serta
menggunakan atap dari ijuk dengan desain lebih tradisional.
14
Sumber : https://www.google.co.id/maps/place/Kampung+Nelayan+Seafood
Sumber : https://www.google.co.id/maps/place/Kampung+Nelayan+Seafood
Gambar 23. Interior Bangunan Resto Semipermanen
Sumber : https://www.google.co.id/maps/place/Kampung+Nelayan+Seafood
Gambar 24. View Dari Dalam Restoran
15 P
b. Bale Bale Resto Tanjung Lesung
Sumber : https://www.google.co.id/maps/place/Bale+Bale+Resto+Tanjung+Lesung/
Sumber :
Sumber : https://www.google.co.id/maps/place/Bale+Bale+Re
B
https://www.google.co.id/maps/place/Bale+Bale+Resto+Tanjung+Les sto+Tanjung+Lesung/
ung/
a
Gambar 27. Bagian Luar
l Gambar 26. Bagian Dengan Tiang Kayu
e
Bale Resto Tanjung Lesung berlokasi di Tanjungjaya, Panimbang,
P Kabupaten
Pandeglang, Banten.PRestoran ini terdiri dari 3 bagian yaitu, bagian luar, bagian
dengan tiang bamboo, dan bagian dengan tiang kayu. Restoran ini
menggunakan struktur kayu dan bamboo untuk atap dengan penutup ijuk.
Sumber :
https://www.google.co.id/maps/place/Bale+Bale+Resto+Tanjun
g+Lesung/
16
Di bagian interior restoran terdapat meja
dan kursi makan dari rotan dengan suasana
ruang yang tebuka dan tanpa plafon
menambah kesan alam dalam restoran ini.
Sistem penyajian makanan di restoran ini
dilakukan dengan cara prasmanan.
Sumber : https://www.google.co.id/maps/place/Bale+Bale+Resto+Tanjung+Lesung/
Sumber : https://www.google.co.id/maps/place/Tanjung+Lesung+Beach+Hotel+and+Resort/
P
17
Tanjung Lesung Beach Hotel terletak di Kawasan Wisata Tanjung Lesung Kav. R
No. 14A, Jalan Raya Tanjung Lesung, Tanjungjaya, Panimbang, Tanjungjaya,
Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Banten. Hotel ini memiliki restoran di
samping kolam renang dan langsung berview laut.
Sumber : https://www.google.co.id/maps/place/Tanjung+Lesung+Beach+Hotel+and+Resort/
Sumber : https://www.google.co.id/maps/place/Tanjung+Lesung+Beach+Hotel+and+Resort/
18
Sumber :
https://www.google.co.id/maps/place/Tanjung+Lesung+Beac
h+Hotel+and+Resort/
Sumber :
https://www.google.co.id/maps/place/Tanjung+Lesung+B Gambar 35. Sistem Penyajian Prasmanan
each+Hotel+and+Resort/
Sumber : https://www.google.co.id/maps/place/Tanjung+Lesung+Beach+Hotel+and+Resort/
Sumber : http://www.archdaily.com/785842/roc-von-restaurant-vo-trong-nghia-architects
19
P
Sumber : http://www.archdaily.com/785842/roc-von-restaurant-vo-trong-nghia-architects
Sumber : http://www.archdaily.com/785842/roc-von-restaurant-vo-trong-nghia-architects
Gambar 39. Potongan
20
P
Restoran terletak tepat di sebelah
jalan. Untuk menciptakan ruang intim dan
melindungi tamu dari jalan yang sibuk,
Lantai restoran didesain lebih rendah dari
pada jalan.
Sumber : http://www.archdaily.com/785842/roc-von-restaurant-vo-trong-nghia-architects
Gambar 41. Panggung di Tengah Danau
21
P
telah diolah dengan metode
tradisional Vietnam untuk
mencapai kualitas dan
ketahanan jangka panjang
material yang
tinggi. Perlakuan alami juga
berkontribusi pada
pendekatan bangunan yang
berkelanjutan.
Ruang di bawah
kolom secara alami
Sumber : http://www.archdaily.com/785842/roc-von-restaurant-vo-trong-nghia-
architects memiliki ventilasi silang dan
Gambar 42. Detail Kolom Bambu
didinginkan dengan
penguapan air dari danau
yang berdekatan. Area pendukung dipisahkan dengan volume bangunan dengan
Pdinding yang dilapisi oleh material lokal - blok laterit. Blok tanah berwarna oranye
ini mengekspresikan kesan tradisional di daerah tersebut bersama dengan
struktur bambu.
22
Sumber : http://www.archdaily.com/793622/kim-boi-bamboo-restaurant-tran-ba-tiep&prev=search
Arsitektur
P unik restoran ini terinspirasi oleh gambar topi kerucut tradisional
yang erat kaitannya dengan keindahan wanita Vietnam, sederhana namun tak
kalah mewahnya.
Sumber : http://www.archdaily.com/793622/kim-boi-bamboo-restaurant-tran-ba-tiep&prev=search
PProyek dengan tanah berbentuk poligon dua belas sisi dan struktur beton
belum selesai dan telah ditinggalkan bertahun-tahun karena krisis ekonomi.
23
Dengan memanfaatkan kolom beton bekas ini, para arsitek telah meneliti untuk
merancang struktur pendukung atap dengan 12 bingkai bambu yang bersandar
di lantai dan 24 frame pada balok beton. Solusi struktural ini membawa
pemandangan luar panorama romantis yang tidak terhalang. Restoran berbentuk
topi kerucut memiliki luas lebih dari 700m2 dan tinggi 15 meter.
Sumber : http://www.archdaily.com/793622/kim-boi-bamboo-restaurant-tran-ba-tiep&prev=search
Sumber : http://www.archdaily.com/793622/kim-boi-bamboo-restaurant-tran-ba-tiep&prev=search
24P
Jenis bambu yang digunakan adalah bambu besi (bambu padat, nama
lokal adalah "tm vng") dengan sifat mekanik yang tepat seperti tahan tekanan
tinggi, mudah ditekuk. Atapnya terbuat dari daun alami yang sangat ringan dan
mudah dibentuk. Di tengahnya, ada langit berdiameter 1,56 meter untuk
mendapatkan cahaya alami.
Sumber : http://www.archdaily.com/793622/kim-boi-bamboo-restaurant-tran-ba-tiep&prev=search
P Rentang terluas antara dua kolom adalah 24,6 meter dan diameter
terbesar dari restoran berbentuk kerucut 32 meter. Proyek ini telah
mengemukakan kemampuan pembentukkan bambu yang luar biasa sehingga
tidak lebih lemah dari besi dan baja meski memiliki persyaratan teknis
rendah. Apalagi struktur anyaman bambu juga merupakan elemen dekoratif yang
membuat ruang interior lebih unik.
25
3. Kesimpulan
Restoran adalah suatu tempat atau bangunan yang diorganisasi secara
komersial, yang menyelenggarakan pelayanan dengan baik kepada semua tamunya
baik berupa makan maupun minum yang identik dengan jajaran meja meja yang
tersusun rapi, dengan kehadiran orang, timbulnya aroma semerbak dari dapur dan
pelayanan para pramusaji, berdentingnya bunyi bunyian kecil karena persentuhan
gelas gelas kaca, porselin, menyebabkan suasana hidup di dalamnya. Menurut
Soekresno ( 2000 ), dilihat dari pengelolaan dan sistem penyajian, restoran dapat
diklasifikasikan menjadi 3 ( tiga ) yaitu: Restoran Formal, Restoran Informal, dan
Specialities Restaurant. Berdasarkan ciri-ciri dari ketiga klasifikasi restoran tersebut,
Restoran Tanjung Lesung termasuk kedalam Specialities Restaurant.
Asal nama Pantai Tanjung Lesung karena lokasinya berupa daratan yg menjorok
kelaut mirip ujung lesung, yaitu salah satu alat yg digunakan masyarakat tradisional
nusantara untuk menumbuk padi. Tanjung Lesung adalah pantai yang terletak
di Pandeglang, Banten, ujung barat Jawa.
Khusus di Tanjung Lesung, masih memakai rumah adat ala Sunda. Secara
umum rumah tradisional Sunda merupakan sebuah rumah panggung sama seperti
rumah rumah tradisional lainnya yang ada di Indonesia. Bentuk rumah panggung ini
bertujuan untuk menghindari masalah masalah dari lingkungan yang bias
mengancam penghuninya. Rumah tradisional sunda terbagi menjadi tiga bagian yaitu:
Harep(depan), Tengah, Tukang(belakang). Menggunakan pondasi mirip umpak, lantai
dan plafon berasal dari bambu yang dibelah, dinding dari anyaman bambu, dan atap
dari ijuk. Dapur masyarakat suku sunda, sangatlah sederhana. Hanya terdapat satu
tungku (hawu) yang memasaknya menggunakan kayu dan cara menyimpan makanan
dengan menggantungnya.
Makanan khas dari Tanjung Lesung antara lain, Nasi Sum Sum, Rabeg Banten,
Sate Bandeng Banten, dan masih banyak lagi.
Dari studi banding restoran di sekitar Tanjung Lesung didapat kesimpulan bahwa
ketiga retoran tersebut menerapkan konsep restoran semi outdoor dengan struktur dari
bambu dan kayu serta atap dari ijuk. Dan furniture berasal dari kayu dan bambu. Sistem
penyajian makanannya dengan cara prasmanan. Dan belum menyediakan makanan
khas dari Tanjung Lesung.
Dari studi banding restoran bambu di luar negeri didapat kesimpulan bahwa
terdapat teknik sendiri untuk pengolahan bambu menjadi struktur yang kuat dan indah
pada bangunan. Serta pembangunan restoran memperhatikan pelestaraian ekologis di
kawasan tersebut.
26
DAFTAR PUSTAKA
Andri. Resep Cara Membuat Rabeg Lezat Khas Banten. 2017. http://lihatresep.com/.
Maulana, Yusup. Perkembangan Arsitektur Pada Rumah Tradisional Suku Sunda-Jawa Barat. n.d.
http://basaurangsunda.blogspot.com.
Rabeg, Olahan Kambing Spesial dari Banten. April 19, 2015. http://www.kabarkuliner.com/rabeg-
olahan-daging-kambing-spesial-dari-banten/.
Soekresno. Manajemen Food and Beverage. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2000.
Sugiarto, Endar, and Sri Sulartiningrum. Pengantar Akomodasi dan Restoran. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, 1996.
27
Traveller, Noe. Sate Bandeng, Kuliner khas Banten. 2015.
http://www.backpackerkoprol.com/2012/11/sate-bandeng-kuliner-khas-banten.html.
28