BAB II
LANDASAN TEORI
A. REVITALISASI
kembali suatu kawasan atau bagian kota yang dulunya pernah hidup, akan
revitalisasi harus mampu mengenali dan memanfaatkan pula potensi yang ada
di lingkungan sekitar seperti sejarah, makna, serta keunikan dan citra lokasi.
keindahan fisik saja, tapi juga harus dilengkapi dengan peningkatan ekonomi
lingkungan tersebut saja, tapi masyarakat dalam arti luas. Sebagai sebuah
beberapa tahapan dan membutuhkan kurun waktu tertentu yang meliputi hal-
ekonomi. Menurut Hall & Pfeifer (2001), perbaikan fisik kawasan yang
menciptakan lingkungan sosial yang berjati diri dan hal ini pun
B. SUNGAI
air mulai dari mata air sampai muara dengan dibatasi kanan dan kirinya
bantaran sungai sebagai lahan pada kedua sisi di sepanjang palung sungai
dihitung dari tepi sampai dengan kaki tanggul sebelah dalam. Soeryono (1979)
mendefinisikan alur sempadan sungai sebagai alur pinggir kanan dan kiri
sungai yang terdiri dari bantaran banjir, bantaran longsor, bantaran ekologi,
sungai. Namun ada sedikit perbedaan, karena bantaran sungai adalah daerah
pinggiran sungai yang tergenang air saat banjir (flood plain). Bantaran sungai
dapat juga disebut bantaran banjir. Sedangkan sempadan sungai adalah daerah
mungkin terjadi, lebar bantaran ekologis dan lebar bantaran keamanan yang
diperlukan, terkait dengan letak sungai (misal untuk kawasan pemukiman dan
non-pemukiman).
sungai tidak dapat dipisahkan dengan badan sungainya yaitu alur sungai,
karena secara ekologis dan hidrologis merupakan satu kesatuan ekologi yaitu
kanan dan kiri sungai. Dengan demikian, kecepatan air bisa dikurangi karena
energi air dapat diredam di sepanjang sungai. Selain itu erosi tebing dan erosi
konservasi hidrolis sungai dan air tanah pada umumnya. Sedangkan bila
nutrisi untuk komponen fauna sungai dan sebaliknya. Proses ini merupakan
sungai secara hidrologis dapat berfungsi sebagai retensi alamiah sungai yang
bisa menghambat laju air sungai ke hilir secara proporsional yang dengan
Jika sistem ekologis dan hidrologis sempadan sungai ini terganggu, seperti
C. KEPARIWISATAAN
kegiatan dunia usaha dan masyarakat yang ditujukan untuk menata kebutuhan
masyarakat.
Justru hal tersebut harus dijadikan brand image atau kesan untuk
12
sebagai area yang di batasi oleh air dari komunitasnya yang dalam
ruang publik dan nilai alami (Carr, 1992). Sedangkan Wrenn (1983) dalam
between land and water, yang mengartikan bahwa kata interface disini
tidak dapat disebut sebagai waterfront development, meski memiliki unsur air
kegiatan aktif pada pertemuan tersebut. Perairan yang dimaksud bisa berupa
unsur air alami (laut, sungai, kanal, danau) atau unsur air buatan (kolam,
seperti berperahu (dayung atau layar) atau aktivitas lain yang memanfaatkan
13
dan esplanade.
kota, tetapi mereka memiliki rentetan perkembangan yang sama. Pada awal
dengan sendirinya akan menyediakan ruang terbuka dan rekreasi yang cukup
Waterfront merupakan sebuah aset yang di miliki oleh suatu kota yang
diungkapkan oleh The Urban Land Institute yang dikutip dari Masrul (2008)
sebagai berikut.
Secara garis besar, teori ini menunjukkan bahwa kawasan tepi air dapat
bekerja dan hidup, dan juga sebagai tempat bermain dan berekreasi untuk
baik dalam segala aspek, baik ekonomi, sosial, dan budaya. Wren (1983) dan
perancangan kawasan tepian air, terdapat dua aspek penting yang mendasari
a. Faktor Geografis
Kualitas air di perairan pun menjadi salah satu faktor penting yang
korosif garam. Hal lain yang harus diperhatikan adalah tingkat polusi,
kepemilikannya.
15
hujan.
sebagai sarana publik. Pada umumnya, ada dua grup pemakai, yaitu
sebagai tempat bekerja, atau sebagai tempat rekreasi, dan grup kedua
mereka.
dilestarikan.
3) Pencapaian dan sirkulasi, yaitu akses dari dan menuju tapak serta
khas.
2. Fenomena Waterfront
pihak. Oleh sebab itu usaha untuk melindungi kawasan tepi air sebagai
secara maksimal.
lebih besar. Proses redevelopment ini terhubung antara pusat kota dan
taman.
3. Sejarah Waterfront
nelayan dan pada siang hari nelayan tetap berada di kawasan tepi air
para nelayan dan hal ini berlangsung hingga malam hari. Dengan adanya
tepi air menjadi tempat yang unik dan diminati oleh banyak orang. Jika
Venice, The Ponte Vecchio, The Seine di Paris, Amsterdam dan Istanbul
pengembangan kawasan tepi air, yaitu konsep, aktivitas, tema, dan fungsi
kawasan tersebut.
berupa aktivitas berenang, olah raga dayung, ski air dan fasilitas
perdagangan.
(waterfront city).
a. Tema.
dapat membantu dalam proses analisis ruang , tata guna lahan, skala
tentukan.
b. Citra
d. Fungsi
e. Persepsi masyarakat
sungai.
22
2) Jarak antara akses masuk menuju ruang publik atau tepi air dari
meter.
uses).
maksimum 2 km.
sepadan tepi air berupa taman atau ruang rekreasi adalah fasilitas
pagar transparan.
berikut:
(wisata)
26
(dinamis)
pemberian subsidi.
2) Menekankan pada kebersihan badan air dan suplai air bersih yang
menarik investor.
air/badan air.
penggunaan berbeda ,
(ciri) kota,
bangunan bersejarah.
pantai.
umum.
umum.
baru.
dan kawasan.
dan darat.
bangsa-negara,
30
E. ANALISIS TAPAK
dan ciri-ciri istimewa yang dimiliki oleh lahan tersebut. Sebuah tapak
sebagai berikut:
1. Aspek Biofisik
2. Aksesibilitas
F. KERANGKA PEMIKIRAN