Anda di halaman 1dari 10

1.

triangle epidemiologi

menggambarkan terjadinya penyakit pada masyarakat, menggambarkan terjadinya


penyakit sebagai adanya sebatang pengungkit yang mempunyai titik tumpu di tengah-
tengahnya, yakni Lingkungan (Environment). Pada kedua ujung batang tadi terdapat
pemberat, yakni Agen (Agent) dan Pejamu (Host). Dalam model ini A, P, L dianggap
sebagai tiga elemen utama yang berperan dalam interaksi ini, sehingga terjadi keadaan sehat
ataupun sakit, dimana :

A = agent/penyebab penyakit

P = host/populasi berisiko tinggi, dan

L = lingkungan

Interaksi di antara tiga elemen tadi terlaksana karena adanya faktor penentu pada setiap
elemen. Model ini mengatakan bahwa apabila pengungkit tadi berada dalam keseimbangan,
maka dikatakan bahwa masyarakat berada dalam keadaan sehat, seperti gambar di bawah ini :

Sebaliknya, apabila resultan daripada interaksi ketiga unsur tadi menghasilkan keadaan tidak
seimbang, maka didapat keadaan yang tidak tidak sehat atau sakit. Model gordon ini selain
memberikan gambaran yang umum tentang penyakit yang ada di masyarakat, dapat pula
digunakan untuk melakukan analisis, dan mencari solusi terhadap permasalahan yang ada.

Dalam pandangan epidemiologi klasik dikenal segitiga epidemiologi (epidemiologic triangle)


yang digunakan untuk menganalisis terjadinya penyakit yang di gambarkan sebagai berikut :
Konsep ini bermula dari upaya untuk menjelaskan proses timbulnya penyakit menular dengan
unsur-unsur mikrobiologi yang infeksius sebagai agen, namun selanjutnya dapat pula
digunakan untuk menjelaskan proses timbulnya penyakit tidak menular dengan memperluas
pengertian agen.

2. The Wheel of Causation (Teori Roda)


Jaring-jaring sebab akibat (the web of causation)

Model ini menekankan bahwa suatu penyakit saling berkaitan satu sama lain seperti

jaring-jaring, sehingga untuk menghentikannya, dapat dengan memutus salah satu rantai.

Dalam model jaring-jaring ini, penyakit terjadi karena hubungan yang rumit dari berbagai

faktor yang saling berkaitan, baik memperkuat maupun melemahkan. Dalam model ini tidak

dikenal penyebab utama atau tunggal. Dalam kondisi bagaimanapun, penyakit terjadi karena

rangkaian sebab musabab yang panjang.

Model ini diperkenalkan oleh Mc Mahon. Model ini menerangkan bahwa sebab

sesuatu penyakit saling berkaitan satu sama lain seperti sebuah jaring laba -laba. Sehingga,

untuk menghentikan penyakit ini, cukup dengan memutus satu rantainya saja. Pada model ini

juga terdapat faktor yang lebih dominan daripada faktor lainnya. Contohnya, angka kematian

ibu saat melahirkan. Bisa dipengaruhi oleh banyak faktor seperti pendidikan ibu yang rendah,

gizi yang kurang, kemiskinan, keadaan politik dan ekonomi yang tidak stabil, kurangnya
sarana dan prasarana dan banyak lagi faktor lainnya yang sebenarnya saling berkaitan satu

sama lain. Intinya efek tidak pernah bergantung hanya pada satu penyebab, tetapi

berkembang menjadi sebuah rantai penyebab dimana masing-masing merupakan hasil dari

kompleks agen terdahulu.

Hakikat konsep ini adalah efek yang terjadi tidak tergantung kepada penyebab-

penyebab yang terpisah secara mandiri, tetapi lebih merupakan perkembangan sebagai suatu

akibat dari suatu rangkaian sebab-akibat, dimana setiap hubungan itu sendiri hasil dari

silsilah (geneologi) yang mendahuluinya dan yang kompleks (complex geneology of

antecenden).
mekanisme web of causation

Pendidikan Pengetahuan
rendah gizi rendah

Konsumsi makanan
tidak memadai

PENYAKIT
KURANG GIZI
Kemiskinan Produksi bahan
makanan rendah

Daya tahan
Daya beli rendah tubuh dan
Sulit menentukan
penyerapan zat
penyebab utama
pengetahuan Fasilitas gizi terganggu
namun dapat
dilkukan kesehatan kurang kesehatan kurang
pencegahan dari
berbagai arah
RuangLingkup Epidemiologi

Etiologi: mengidentifikasi penyebab penyakit danmasalah kesehatan lainya.

Efikasi: efekataudaya optimal ygdapat diperoleh dariadanya intervensi kesehatan,


Ex:efikasipemberian faksinmalaria adh 40 %

Efektifitas: besarnya hasil ygdpt diperoleh dari suatutindakan (pengetahuan atau intervensi0
danbesarnya perbedaan dari suatu tindakan ygsatudengan yglainya.

Evisiensi: sebuah konsepekonomi ygmelihat pengaruh ygdapat diperoleh berdasarkan


besarnyabiaya ygdiberikan.

Evaluasi: penilaian secarakeseluruhan keberhasilan suatu pengobatan atau program


kesehatanmasyarakat.

Edukasi: intervensi berupa peningkatan pengetahuan tentang kesehatan masyarakat


sebagaibagian dariupaya pencegahan penyakit.

Perbedaan KLB, pandemi dan endemi

1. (KLB)

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan No. 949/Menkes/SK/VIII/2004), Kejadian Luar Biasa


(KLB) adalah suatu kejadian kesakitan/kematian dan atau meningkatnya suatu kejadian
kesakitan/kematian yang bermakna secara epidemiologis pada suatu kelompok penduduk
dalam kurun waktu tertentu. Kejadian Luar Biasa (KLB) yaitu munculnya penyakit di luar
kebiasaan (base line condition) yang terjadi dalam waktu relatif singkat serta memerlukan
upaya penanggulangan secepat mungkin, karena dikhawatirkan akan meluas, baik dari segi
jumlah kasus maupun wilayah yang terkena persebaran penyakit tersebut.

1) Timbulnya suatu penyakit menular yang sebelumnya tidak ada,tidak dikenal.

2) Peningkatan kejadian / kematian terus menerus selama 3 kurun waktu berturut-turut


menurut penyakitnya.

3) Peningkatan kejadian penyakit 2 kali atau lebih disbanding dengan periode sebelumnya
(jam,minggu,bulan,tahun)

4) Jumlah penderita baru dalam satu bulan menunjukkan kenaikan 2 kali atau lipat atau lebih
dibandingkan dengan angka rata-rata penularan dalam tahun sebelumnya.

5) Angka rata-rata perbulan selama satu tahun menunjukkan kenaikan 2 kali lipat atau lebih
jika dibandingkan dengan angka rata-rata perbulan dari tahun sebelumnya.

6) Case fatality rate suatu penyakit dalam kurun waktu tertentu menunjukkan kenaikan 50%
atau lebih dibandingkan dengan CFR dari periode sebelumnya.

7) Proposional rate penderita baru dari suatu penyakit menular menunjukkan kenaikan 2 atau
lebih disbanding periode kurun waktu yang sama tahun sebelumnya.
Berdasarkan Permenkes RI No.1501/Menkes/Per/X/2010 Bab II pasal 2 penyakit tertentu
yang menimbulkan KLB :

a) Kholera g) Pertusis m) Hepatitis

b) Pes h) Rabies n) Influenza H1N1

c) Demam berdarah i) Malaria o) Meningitis

d) Campak j) Avian Influenza p) Yellow Fever


H5N1
e) Polio q) Chikungunya
k) Antraks
f) Difteri
l) Leptospirosis

Penyakit-Penyakit berpotensi Wabah/KLB :

a) Penyakit karantina/penyakit wabah penting: Kholera, Pes, Yellow Fever.

b) Penyakit potensi wabah/KLB yang menjalar dalam waktu cepat/mempunyai


memerlukan tindakan segera : Campak, Rabies, cacar

c) Penyakit potensial wabah/KLB lainnya dan beberapa penyakit penting : Malaria,


Frambosia, Influenza, Anthrax, Hepatitis, Typhus abdominalis, Meningitis, Keracunan,
Encephalitis, Tetanus.

d) Penyakit-penyakit menular yang tidak berpotensi wabah dan atau KLB, tetapi masuk
program : Kecacingan, Kusta, Tuberkulosa, Syphilis, Gonorrhoe, Filariasis, dan lain-lain.

2. pandemi

Pandemi atau epidemi global atau wabah global adalah kondisi dimana terjangkitnya
penyakit menular pada banyak orang dalam daerah geografi yang luas. Berasal dari bahasa
Yunani pan yang artinya semua dan demos yang artinya rakyat.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), suatu pandemi dikatakan terjadi bila ketiga
syarat berikut telah terpenuhi :

Timbulnya penyakit bersangkutan merupakan suatu hal baru pada populasi


bersangkutan,
Agen penyebab penyakit menginfeksi manusia dan menyebabkan sakit serius,
Agen penyebab penyakit menyebar dengan mudah dan berkelanjutan pada manusia.

Suatu penyakit atau keadaan tidak dapat dikatakan sebagai pandemic hanya karena
menewaskan banyak orang. Sebagai contoh, kelas penyakit yang dikenal sebagai kanker
menimbulkan angka kematian yang tinggi namun tidak digolongkan sebagai pandemi karena
tidak ditularkan.

Pandemi adalah epidemi penyakit menular yang menyebar melalui populasi manusia di
kawasan yang luas, misalnya benua, atau bahkan di seluruh dunia. Sebuah penyakit endemik
luas yang stabil dalam hal berapa banyak orang yang sakit dari itu tidak pandemi.
Selanjutnya, pandemi flu mengecualikan flu musiman, kecuali musim flu adalah pandemi.
Sepanjang sejarah telah ada sejumlah pandemi, seperti cacar dan TBC. Pandemi yang lebih
baru termasuk pandemi HIV dan pandemi flu 2009.

Beberapa contoh pandemi

Dalam sejarah manusia, telah terjadi banyak wabah besar atau pandemi yang cukup
signifikan. Penyakit dalam wabah-wabah tersebut biasanya merupakan penyakit yang
ditularkan hewan (zoonosis) yang terjadi bersama dengan domestikasi hewan
seperti influensa dan tuberkulosa. Berikut ini adalah beberapa contoh wabah besar yang
pernah tercatat dalam sejarah:

Pes
o Plague of Justinian (wabah Justinian), dimulai tahun 541, merupakan
wabah pes bubonik yang pertama tercatat dalam sejarah. Wabah ini dimulai
di Mesir dan merebak sampai Konstantinopel pada musim semi tahun
berikutnya, serta (menurut catatan Procopius dari Bizantium) pada puncaknya
menewaskan 10.000 orang setiap hari dan mungkin 40 persen dari penduduk
kota tersebut. Wabah tersebut terus berlanjut dan memakan korban sampai
seperempat populasi manusia di Mediterania timur.
o The Black Death, dimulai tahun 1300-an. Delapan abad setelah wabah
terakhir, pes bubonik merebak kembali di Eropa. Setelah mulai berjangkit
di Asia, wabah tersebut mencapai Mediterania dan Eropa barat pada tahun
1348 (mungkin oleh para pedagang Italia yang mengungsi dari perang
di Crimea), dan menewaskan dua puluh juta orang Eropa dalam waktu enam
tahun, yaitu seperempat dari seluruh populasi atau bahkan sampai separuh
populasi di daerah perkotaan yang paling parah dijangkiti.

Kolera
o pandemi pertama, 18161826. Pada mulanya wabah ini terbatas pada
daerah anak benua India, dimulai di Bengal, dan menyebar ke luar India pada
tahun 1820. Penyebarannya sampai ke Republik Rakyat Cina dan Laut
Kaspia sebelum akhirnya berkurang.
o Pandemi kedua (18291851) mencapai Eropa, London pada tahun
1832, Ontario Kanada dan New York pada tahun yang sama, dan pesisir
Pasifik Amerika Utara pada tahun 1834.
o Pandemi ketiga (18521860) terutama menyerang Rusia, memakan korban
lebih dari sejuta jiwa.
o Pandemi keempat (18631875) menyebar terutama di Eropa dan Afrika.
o Pandemi keenam (18991923) sedikit memengaruhi Eropa karena kemajuan
kesehatan masyarakat, namun Rusia kembali terserang secara parah.
o Pandemi ketujuh dimulai di Indonesia pada tahun 1961, disebut kolera El
Tor (atau Eltor) sesuai dengan nama galur bakteri penyebabnya, dan
mencapai Bangladesh pada tahun 1963, India pada tahun 1964, dan Uni
Soviet pada tahun 1966.

Influensa
o Flu Asiatik, 18891890. Dilaporkan pertama kali pada bulan Mei 1889
di Bukhara, Rusia. Pada bulan Oktober, wabah tersebut merebak
sampai Tomsk dan daerah Kaukasus. Wabah ini dengan cepat menyebar ke
barat dan menyerang Amerika Utara pada bulan Desember 1889, Amerika
Selatan pada FebruariApril 1890, India pada FebruariMaret 1890,
dan Australia pada MaretApril 1890. Wabah ini diduga disebabkan oleh virus
flu tipe H2N8 dan mempunyai laju serangan dan laju mortalitas yang sangat
tinggi.
o Flu Spanyol, 19181919. Pertama kali diidentifikasi awal Maret 1918 di
basis pelatihan militer AS di Fort Riley, Kansas, pada bulan Oktober 1918
wabah ini sudah menyebar menjadi pandemi di semua benua. Wabah ini
sangat mematikan dan sangat cepat menyebar (pada bulan Mei 1918
di Spanyol, delapan juta orang terinfeksi wabah ini), berhenti hampir secepat
mulainya, dan baru benar-benar berakhir dalam waktu 18 bulan. Dalam enam
bulan, 25 juta orang tewas; diperkirakan bahwa jumlah total korban jiwa di
seluruh dunia sebanyak dua kali angka tersebut. Diperkirakan 17 juta jiwa
tewas di India, 500.000 di Amerika Serikat dan 200.000 di Inggris. Virus
penyebab wabah tersebut baru-baru ini diselidiki di Centers for Disease
Control and Prevention, AS, dengan meneliti jenazah yang terawetkan di
lapisan es (permafrost) Alaska. Virus tersebut diidentifikasikan sebagai
tipe H1N1.
o Flu Asia, 19571958. Wabah ini pertama kali diidentifikasi di Tiongkok
pada awal Februari 1957, kemudian menyebar ke seluruh dunia pada tahun
yang sama. Wabah tersebut merupakan flu burung yang disebabkan oleh virus
flu tipe H2N2 dan memakan korban sebanyak satu sampai empat juta orang.
o Flu Hong Kong, 19681969. Virus tipe H3N2 yang menyebabkan wabah ini
dideteksi pertama kali di Hongkong pada awal 1968. Perkiraan jumlah korban
adalah antara 750.000 dan dua juta jiwa di seluruh dunia.

3.endemi

ENDEMIK

Endemik ialah adanya penyakit-penyakit atau factor penyebab penyakit yang selalu terdapat
dalam suatu daerah tertentu atau dikatakan sebagai prevalensi penyakt tertentu yang selalu
terdapat di suatu daerah

Contoh kasus:

Direktur Pengendalian Penyakit Menular, Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan


Lingkungan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, M Subuh mengatakan, Indonesia
merupakan negara dengan endemisitas tinggi Hepatitis B.
Hal itu berdasarkan data hasil riset kesehatan dasar (riskesdas) tahun 2007 yang
menunjukan, prevalensi penyakit Hepatitis B sebesar 9,4 persen. Hal ini menunjukkan,
Indonesia merupakan negara dengan endemisitas tinggi Hepatitis B, kata Subuh.
Menurutnya, sekitar satu setengah juta orang di Indonesia meninggal pertahunnya akibat
penyakit Hepatitis B dan C. Sehingga Kementerian Kesehatan RI, terus melakukan
penanggulangan dengan tindak pencegahan.

Anda mungkin juga menyukai