Anda di halaman 1dari 3

TUGAS PENDAHULUAN

MODUL 3
PENDEDAHAN ZAT DAN SISTEM PENCERNAAN

Pada mamalia, sistem pencernaan terdiri dari pencernaan kanal dan


berbagai kelenjar aksesori yang mensekresikan cairan pencernaan melalui saluran
ke kanal. Kelenjar aksesori dari sistem pencernaan mamalia adalah tiga pasang
kelenjar ludah, pankreas, hati, dan kantong empedu Makanan didorong di sepanjang
kanal pencernaan oleh gerakan peristalsis, gelombang kontraksi dan relaksasi
bergantian di Otot halus yang melapisi kanal. Terdapat katup seperti cincin disebut
sphincters yang bertindak seperti katup untuk membantu mencegah isi lambung
kembali ke kerongkongan. Pengolahan makanan pada hewan melibatkan konsumsi
(makan) oleh gigi dan mulut, pencernaan (pemecahan enzimatik molekul besar)
dilakukan oleh lambung, penyerapan (pengambilan nutrisi oleh sel) dilakukan oleh
usus, dan eliminasi (bagian dari bahan yang tidak tercerna keluar dari tubuh dalam
kotoran) oleh anus. (Campbell, 2009)
Pada saat diberikan zat, efeknya dapat menyebabkan hati efikasi
metabolismenya menjadi berkurang, kurangnya penyerapan makanan pada usus
karena polaritas kimia atau gangguan pada penyerapan., kurangnya nafsu makan
karena mungkin ada iritasi, kurangnya atau mungkin bertambahnya penyerapan
sistemik dari saluran pencernaan, penurunan atau penambahan jumlah enzim oleh
enzim pencernaan. Hal-hal inilah yang dapat menyebabkan penurunan atau
penambahan berat badan. (Turner, 2011 )
Jalur pendedahan yang utama ada empat jalur yaitu melalui kulit, organ
respirasi, organ pencernaan, dan injeksi. Jalur pendedahan melalui kulit adalah
dengan mengoleskan zat pada bagian kulit yang diinginkan. Pendedahan melalui
saluran pernapasan yaitu dengan cara memaksa hewan menghisap zat yang ingin
kita masukkan. Oral gavage merupakan metode yang banyak dilakukan tetapi
diperlukan ketrampilan yang baik saat melakukan oral gavage ini. Sebagai
alternatif gavage, beberapa bahan bisa dimakan secara sukarela pada campuran
makanan yang menarik perhatian. Pemberian secara oral gavage dilakukan melalui
saluran pencernaan, oleh karena itu penting untuk membuat mencit agar tidak
stress. Volume maksimal pendedahan secara oral gavage adalah 0,1 mL. (Zhang,
2011). Injeksi secara subkutan dilakukan dengan cara memasukkan zat ke dalam
lapisan kulit menggunakan jarum suntik. Volume maksimal zat yang dapat
dimasukkan melalui metode subkutan adalah 0,05 sampai 0,2 mL bergantung pada
berat hewan. Dari modul 3 Rabu 20 September 2017, Injeksi dengan metode ini
dilakukan dengan memasukkan jarum suntik dibagian deep dari lapisan epidermis
dan dermis, dan dibagian superficial dari otot, yakni pada bagian jaringan lemak
yang terdapat pada kulit. Injeksi subkutan lebih sedikit menyebabkan rasa sakit dan
tidak nyaman pada mencit. Injeksi intravena merupakan metode injeksi yang cukup
sulit dilakukan oleh orang yang kurang berpengalaman. Untuk melakukan injeksi
intravena dapat menyebabkan masalah pada mencit bila terjadi kesalahan saat
dilakukan injeksi (NC3Rs, 2011). Injeksi intravena langsung memasukkan zat ke
aliran darah melalui ekor (pada mencit). Injeksi ini digunakan untuk meneliti
penyakit-penyakit atau gangguan kesehatan yang membutuhkan penedahan zat
langsung ke aliran darah. Volume maksimal zat yang dapat dimasukkan melalui
metode subkutan adalah 0,1 sampai 0,25 mL bergantung pada berat hewan (modul
3, 2017). Rute pengiriman intravena adalah cara paling efisien untuk mengantarkan
zat ke hewan karena langsung disebarkan lewat pembuluh darah. Dengan metode
ini, zat diberikan sebagai bolus atau infus langsung ke pembuluh darah baik secara
akut maupun kronis.Pompa infus elektronik presisi dilengkapi dengan alarm untuk
menunjukkan gangguan aliran dan set infus digunakan untuk memastikan
penyampaian akurat lewat intravena. Injeksi intraperitonial dilakukan dengan cara
memasukkan zat ke rongga abdomen. Volume maksimal zat yang dapat
dimasukkan melalui metode subkutan adalah 0,25 sampai 1,5 mL bergantung pada
berat hewan. Meskipun banyak digunakan sebagai cara pemberian zat, ini adalah
teknik yang tidak dapat diandalkan, karena injeksi beberapa bahan ke dalam usus,
jaringan lemak perut dan subkutan yang relatif jarang berhasil. Untuk alasan ini,
mungkin lebih baik menggunakan rute lain seperti pemberian subkutan atau oral.
Biasanya tidak perlu mencoba mensterilkan kulit dengan antiseptik. Jarum baru
harus digunakan untuk setiap hewan, karena ini akan mengurangi ketidaknyamanan
yang disebabkan oleh prosedur dan juga mengurangi risiko infeksi saluran suntik
ini. (Das, 2007). Injeksi Intramuskular pada mencit, mencit memiliki massa otot
yang sangat kecil sehingga membuat injeksi intramuskular ini secara teknis sulit
dan menyakitkan bagi hewan karena distensi otot. Jika suntikan intramuskular
diperlukan, dapat diberikan di bagian depan atau belakang paha pada semua hewan
pengerat kecil. Volume zat yang digunakan secara akurat idealnya 0,05 ml atau
kurang. (Newcastle, 2017)

Daftar Pustaka
Campbell, N. A. (2009). Campbell biology. -- 9th ed. USA: Pearson .

Das, G. (2007). Intraperitoneal Injection in the Rat. Laboratory animals, 311-320.

NC3Rs. (2011, September 09). Procedures With Care. Retrieved from Subcutaneous
Injection in the Rat: http://www.procedureswithcare.org.uk/subcutaneous-
injection-in-the-rat/

Newcastle, U. (2017, September 09). Intramuscular Injection in the Rat. Retrieved from
Procedures With Care: http://www.procedureswithcare.org.uk/intramuscular-
injection-in-the-rat/

Turner, P. V. (2011 ). Routes of Administration and Factors to Consider. Administration


of Substances to Laboratory Animals, 600.

Zhang, L. (2011). Voluntary oral administration of drugs in mice. Protocol Exchange, 10.

Anda mungkin juga menyukai