Anda di halaman 1dari 30

BANGUN DATAR

(Segitiga, Persegi, Persegi Panjang, Trapesium, Jajargenjang, Belah Ketupat,


Layang-Layang, dan Lingkaran)

MAKALAH
Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah
Pendidikan Matematika SD 2
yang dibina oleh Ibu Nur Aida Endah Pratama, M.Pd

Oleh Kelompok 4:
1. Anang Ferdiansyah 15186206149
2. Krisca Renanda A. 151862061
3. Ramadhan Karya S. 151862061
4. Rere Agung Pambudi 151862061
5. Rizki Fredia Diarti 151862061

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) PGRI TRENGGALEK
APRIL 2017
BANGUN DATAR
(Segitiga, Persegi, Persegi Panjang, Trapesium, Jajargenjang, Belah Ketupat,
Layang-Layang, dan Lingkaran)

MAKALAH
Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah
Pendidikan Matematika SD 2
yang dibina oleh Ibu Nur Aida Endah Pratama, M.Pd

Oleh Kelompok 4:
1. Anang Ferdiansyah 15186206149
2. Krisca Renanda A. 151862061
3. Ramadhan Karya S. 151862061
4. Rere Agung Pambudi 151862061
5. Rizki Fredia Diarti 151862061

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) PGRI TRENGGALEK
APRIL 2017

i
DAFTAR ISI
SAMPUL ................................................................................................... i
DAFTAR ISI .............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang ................................................................................ 1
B. Rumusan masalah ........................................................................... 1
C. Tujuan ............................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian bangun datar ................................................................. 3
B. Sifat-sifat bangun datar .................................................................. 3
C. Keliling dan luas bangun datar ....................................................... 8
D. Ukuran sudut, simetri lipat, simetri putar, pencerminan, dan
kesebangunan bangun datar ........................................................... 15
E. Cara membelajarkan bangun datar pada siswa sekolah dasar ........ 23
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................... 26
B. Saran ............................................................................................... 26
DAFTAR RUJUKAN ................................................................................ 27

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari hari sering kita jumpai bahkan tidak asing
dengan bangun datar yang ada di sekitar kita. Bangun datar tersebut sangat erat
berhubungan dengan pembelajaran matematika. Banyak sekali bangun datar
antara lain : segitiga, segiempat, segilima, segienam dan seterusnya. Bangun datar
mempunyai bentuk yang berbeda dari segi maupun sudut. Dalam makalah ini
yang akan dibahas mengenai segitiga, segiempat (persegi, persegi panjang,
trapesium, jajargenjang, layang-layang, belah ketupat), dan lingkaran.
Adapun hal yang berkaitan dengan bangun datar tersebut antara lain : sifat,
rumus luas, rumus keliling, simetri lipat, sumbu simetri, simetri putar,
pencerminan, dan kesebangunan bangun datar serta membelajarkan bangun datar
kepada siswa sekolah dasar menggunakan media. Oleh karena itu penting bagi
kita untuk mempelajari berbagai macam bangun datar.
Dalam pembelajaran, seorang pendidik memerlukan media atau alat
peraga untuk mempermudah dalam menyampaikan materi pelmbelajaran. Dengan
menggunakan media, pembelajaran akan lebih bermakna dan tujuan pembelajaran
dapat tercapai. Begitu juga dalam pembelajaran matematika materi bangun datar.
Pada makalah ini juga membahas beberapa media yang cocok untuk
pembelajaran. Medianya adalah lagu, roda bangun datar, kertas lipat, dan buku
kotak-kotak (strimin).

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian bangun datar?
2. Bagaimana sifat-sifat bangun datar segitiga, persegi, persegi panjang,
trapesium, jajargenjang, belah ketupat, layang-layang, dan lingkaran?
3. Bagaimana rumus keliling dan luas bangun datar segitiga, persegi, persegi
panjang, trapesium, jajargenjang, belah ketupat, layang-layang, dan
lingkaran?
4. Bagaimana ukuran sudut, simetri lipat, simetri putar, pencerminan, dan
kesebangunan bangun datar?
5. Bagaimana cara membelajarkan bangun datar pada siswa sekolah dasar?

1
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian bangun datar.
2. Mengetahui sifat-sifat bangun datar segitiga, persegi, persegi panjang,
trapesium, jajargenjang, belah ketupat, layang-layang, dan lingkaran.
3. Mengetahui rumus keliling dan luas bangun datar segitiga, persegi, persegi
panjang, trapesium, jajargenjang, belah ketupat, layang-layang, dan lingkaran.
4. Mengetahi ukuran sudut, simetri lipat, simetri putar, pencerminan, dan
kesebangunan bangun datar.
5. Mengetahui cara membelajarkan bangun datar pada siswa sekolah dasar.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Bangun Datar


Imam Roji (1997) menyatakan bahwa bangun datar adalah bagian dari
bidang datar yang dibatasi oleh garis-garis lurus atau lengkung. Julius Hambali,
Siskandar, dan Mohamad Rohmad (1996) berpendapat bahwa bangun datar dapat
didefinisikan sebagai bangun yang mempunyai dua dimensi yaitu, panjang dan
lebar, tetapi tidak mempunyai tinggi atau tebal.
Berdasarkan kedua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa bangun
datar adalah bangun dua dimensi yang hanya memiliki panjang dan lebar, yang
dibatasi oleh garis lurus atau lengkung.

B. Sifat-sifat Bangun Datar (Segitiga, Segiempat, dan Lingkaran)


1. Segitiga
Segitiga adalah bangun datar yang terdiri dari tiga sisi dan tiga titik sudut.
Jenis segitiga berdasarkan sisi, yaitu:
a. Segitiga sama sisi
Segitiga sama sisi adalah segitiga yang ketiga sisinya
sama panjang, sehingga semua sudutnya juga sama besar
yaitu 60o.

b. Segitiga sama kaki


Segitiga sama kaki adalah segitiga yang dua dari tiga
sisinya sama panjang. Segitiga ini memiliki dua sudut
yang sama besar yaitu sudut antara kaki dan alas segitiga.

c. Segitiga sembarang
Segitiga sembarang adalah segitiga yang
ketiga sisinya berbeda panjangnya. Besar
semua sudutnya juga berbeda.

3
Jenis segitiga berdasarkan sudut:
a. Segitiga siku-siku
Segitiga siku-siku adalah segitiga yang besar sudut
terbesarnya sama dengan 90o. Sisi di depan 90o
disebut hipotenusa atau sisi miring.
b. Segitiga lancip
Segitiga lancip adalah segitiga yang besar ketiga
sudutnya <90o

c. Segitiga tumpul
Segitiga tumpul adalah segitiga yang besar salah
satu sudutnya >90o

2. Segiempat
a. Persegi atau Bujur Sangkar
Persegi atau bujur sangkar adalah bangun segiempat
yang memiliki empat sisi sama panjang dan empat sudut
siku-siku.

Sifat-sifat persegi:
Mempunyai empat sisi yang sama panjang
Keempat sudutnya sama besar dan merupakan sudut siku-siku (90o).
Sudut-sudut suatu persegi dibagi dua sama besar oleh diagonal-
diagonalnya.
Diagonal-diagonal persegi saling berpotongan sama panjang
membentuk sudut siku-siku.
Panjang diagonal-diagonalnya sama dan saling membagi dua sama
panjang.
Memiliki empat sumbu simetri

4
b. Persegi Panjang
Persegi panjang adalah suatu segiempat yang
keempat sudutnya siku-siku dan panjang sisi-
sisi yang berhadapan sama panjang.

Sifat-sifat persegi panjang:


Panjang sisi yang berhadapan sama dan sejajar
Keempat sudutnya sama besar dan merupakan sudut siku-siku.
Panjang diagonal-diagonalnya sama dan saling membagi dua sama
panjang.
Mempunyai dua sumbu simetri, vertikal dan horisontal

c. Jajargenjang
Jajargenjang adalah segiempat dengan sisi-sisi
yang berhadapan sejajar dan sama panjang
serta sudut-sudut yang berhadapan sama.

Sifat-sifat jajargenjang:
Sisi-sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar.
Sudut-sudut yang berhadaopan sama besar
Jumlah pasangan sudut yang saling berdekatan adalah 180o
Diagonal-diagonalnya saling membagi sama panjang.

d. Belah Ketupat
Belah ketupat adalah segiempat
dengan sisi yang berhadapan sejajar,
keempat sisinya sama panjang dan
sudut-sudut yang berhadapan sama
besar.
Sifat-sifat belah ketupat:
Semua sisinya sama panjang
Diagonal-diagonalnya merupakan sumbu simetri.

5
Sudut sudut yang berhadapan sama besar dan dibagi dua sama besar.
Kedua diagonalnya saling membagi dua sama panjang dan saling
tegak lurus.
e. Layang-layang
Layang-layang adalah segiempat yang diagonal-
diagonalnya saling etgak lurus dan salah satu diagonalnya
membagi diagonal lainnya menjadi dua sama panjang.
Sifat-sifat layang-alayang:
Mempunyai dua sisi sama panjang
Mempunyai sepasang sudut yang berhadapan sama
besar
Salah satu diagonalnya adalah sumbu simetri
Salah satu diagonalnya membagi dua sama panjang diagonal yang lain
dan tegak lurus dengan diagonal tersebut.

f. Trapesium
Trapesium adalah segiempat yang
mempunyai tepat sepasang sisi yang
berhadapan sejajar
Secara umum ada tiga jenis trapesium, yaitu:
1) Trapesium sama kaki
Trapesium sama kaki adalah trapesium yang mempunya sepasang sisi
sama panjang, disamping mempunyai sisi yang sejajar.
Sifat-sifat trapesium sama kaki:
Mempunyai sepasang sisi sejajar.
Mempunyai dua sudut lancip dan dua sudut tumpul.
Mempunyai dua pasang sudut yang berdekatan sama besar.
Mempunyai dua sisi miring sama panjang.
Jumlah besar sudut yang berdekatan di antara dua sisi sejajar
adalah 180o
Mempunyai dua diagonal yang berpotongan di satu titik.

6
2) Trapesium siku-siku
Trapesium siku-siku adalah trapesium yang
memiliki dua sudut siku-siku.

Sifat-sifat trepasium siku-siku:


Mempunyai sepasang sisi sejajar.
Mempunyai dua sudut siku-siku.
Mempunyai satu sudut lancip dan satu sudut tumpul.
Jumlah sudut yang berdekatan di antara dua sisi sejajat adalah
1800.
Mempunyai dua diagonal yang berpotongan di satu titik.
3) Trapesium sembarang
Trapesium sembarang adalah trapesium
yang keempat sisinya tidak sama panjang.

Sifat-sifat trapesium sembarang :


Mempunyai sepasang sisi sejajar.
Mempunyai dua sudut lancip dan dua sudut tumpul.
Jumlah besar sudut yang berdekatan di antara dua sisi sejajar
adalah 1800.
Mempunyai dua diagonal yang berpotongan di satu titik.
3. Lingkaran
Lingkaran adalah bangun datar yang di bentuk dari banyak
titik yang beranjak sama terhadap titik tertentu yang
dinamakan pusat lingkaran.

Sifat-sifat lingkaran :
Jumlah diagonalnya tak terhingga
Jarak antara titik pusat dengan lingkaran adalah titik konstan dan
disebut jari-jari

7
Tidak mempunyai sudut.
Jumlah sisinya ada satu, yaitu sisi lengkung.
C. Keliling dan Luas Bangun Datar
Keliling dan luas bangun datar bisa dilihat pada tabel dibawah ini.

Sumber: informasi-pendidikan.com

Menemukan Rumus Luas Bangun Datar


Luas suatu daerah adalah banyak satuan luas yang dapat digunakan untuk
menutupi secara daerah itu. Alternatif penemuan rumus luas daerah suatu bangun
datar (segitiga, persegi, jajargenjang, trapesium, layang-layang, belah ketupat,
lingkaran) dapat diturunkan dari rumus luas persegi panjang. Bila alternatif
tersebut yang dipilih maka rumus luas persegi panjang harus lebih dahulu
ditemukan siswa.

1. Penemuan rumus luas persegi panjang


Rumus luas persegi panjang dapat ditemukan dengan menggunakan tabel
sebagai berikut.

8
Luas Persegi panjang
Panjang Hubungan
No Bangun Luas (L) Lebar (l)
(p) L, p, dan l
1. 1 1 1 L=1x1
2. 2 2 2 L= 2 x 1

3. 6 3 2 L=3x2

4. 8 4 2 L =4 x 2

5. 6 3 2 L=3x2

6. 9 3 3 L=3x3

Perhatikan isian pada kolom terakhir pada tabel tersebut di atas. Bagaimana
hubungan antara luas (L), panjang (p) dan lebar (l) untuk persegi panjang secara
umum? Hubungan tersebut dinyatakan sebagai berikut.

Hubungan antara Luas (L), panjang (p) dan lebar (l) untuk persegi panjang secara
umum dapat ditulis =

Setelah rumus luas persegi panjang dapat ditemukan, maka untuk rumus
luas bangun datar yang lain dapat diturunkan dari rumus luas persegipanjang.

2. Menemukan Rumus Luas Segitiga


Luas segitiga dapat dicari dengan menggunakan rumus persegi panjang.
Dalam penemuan rumus segitiga, yaitu segitiga siku-siku dan segitiga sembarang.
Untuk menemukan rumus luas segitga siku-siku, sediakan dua persegi panjang
yang mempunyai panjang = p, lebar = l, dan luasnya sama. Persegi panjang ke-1
merupakan bangun sebelum dipotong.

9
Sumber: mastugino.blogspot.co.id

Luas dua segitiga = luas persegi panjang. Sehingga luas satu segitiga yang terjadi

= x luas persegi panjang atau luas segitiga = x luas persegi panjang. Bila

unsur-unsur segitiga adalah alasnya a dan tingginya t maka luas segitiga = x

alas x tinggi

Untuk menemukan rumus luas segitiga sembarang dapat dilakukan dengan


langkah sebagai berikut. Sediakan dua persegi panjang yang mempunyai panjang
= p, lebar = l, dan luasnya sama. Perseg ipanjang ke-1 merupakan bangun sebelum
dipotong.

Sumber: mastugino.blogspot.co.id

Luas dua segitiga yang terjadi sama dengan luas persegipanjang. Jadi luas segitiga

= x luas persegipanjang atau luas segitiga = x p x l atau x a x t

3. Menemukan Rumus Luas Jajargenjang


Luas jajargenjang dapat dicari dengan menggunakan rumus persegi
panjang. Dalam penemuan rumus jajargenjang sediakan sebuah persegi panjang

10
yang mempunyai panjang = p, lebar = l. Persegi panjang ke-1 merupakan bangun
sebelum dipotong.

Sumber: mastugino.blogspot.co.id

Luas jajargenjang = luas persegi panjang, dengan demikian diperoleh luas


jajargenjang = px l

4. Menemukan Luas Layang-layang


Untuk menemukan rumus layang-layang dapat ditemukan siswa dengan
langkah-langkah yang hampir sama dengan cara menemukan luas belah ketupat.

Lipatlah dan potong layang-layang sepanjang diagonal b.

Putar segitiga kiri bawah sejauh 180 searah jarum jam, lalu geser potongan
segitiga kiri bawah, dan kemudian letakkan di sebelah kiri segitiga atas.

Putar segitiga kanan bawah sejauh 180 berlawanan arah jarum jam, lalu geser
potongan segitiga kanan bawah, dan kemudian letakkan di sebelah kanan segitiga
atas.

Sumber: mastugino.blogspot.co.id

11
Berdasarkan gambar di atas nampak bahwa potongan layang-layang berubah
menjadi persegipanjang yang panjangnya = panjang diagonal a dan lebar =

diagonal b.


Jadi luas layang-layang = a x b = x a x b

5. Menemukan Luas Belah Ketupat


Untuk menemukan rumus belah ketupat dilakukan pemotong dan
penggeseran dengan mengikuti langkah-langkah berikut.
a) Potong belah ketupat sepanjang diagonal mendatar (horisontal).
b) Potong segitiga bawah hasil pemotongan pada langkah a) sepanjang
diagonal tegak (vertikal).
c) Putar segitiga kiri bawah sejauh 180 searah jarum jam, lalu geser
potongan segitiga kiri bawah, dan kemudian letakkan di sebelah kiri
segitiga atas.
d) Putar segitiga kanan bawah sejauh 180 berlawanan arah jarum jam, lalu
geser potongan segitiga kanan bawah, dan kemudian letakkan di sebelah
kanan segitiga atas.

Langkah-langkah tersebut di atas apabila dibuat gambarnya sebagai berikut

Sumber: mastugino.blogspot.co.id

Berdasarkan gambar di atas nampak bahwa belah ketupat berubah menjadi



persegipanjang dengan panjang a dan lebar 2.

12
1
Luas belahketupat = a x 2 = 2 x a x b.

6. Menemukan Rumus Luas trapesium


Untuk menemukan rumus trapesium dilakukan pemotongan dan
penggeseran dengan mengikuti langkah-langkah berikut ini.
a) Potong trapesium dengah arah sejajar alas dan melalui titik tengah tinggi
trapesium.
b) Putar trapesium atas sejauh 180 searah jarum jam, lalu geser potongan
trapesium atas dan kemudian letakkan di sebelah kanan trapesium bawah.

Sumber: mastugino.blogspot.co.id

Berdasarkan gambar di atas nampak bahwa trapesium berubah menjadi


1
jajargenjang dengan alas a + b dan tinggi 2 t.

1 1
Luas Trapesium =a + b x 2 t = 2 (a+b) x t.

( + )
=

7. Menemukan Rumus Luas Lingkaran


Sebelum menemukan rumus luas lingkaran, terlebih dahulu menemukan
nilai (dibaca pi). Untuk menentukan nilai diperlukan pengalaman dalam
mengukur beberapa obyek yang berbentuk lingkaran, misal piring plastik, tutup
kaleng susu, tutup kaleng biskuit dan sebagainya.

13
Mencari phi ()

No. Benda Yang Diukur Keliling (K) Diameter (d) K/d

1. Kaleng susu 15,7 cm 5 cm 3,14

2. Kaleng Biskuit 62,8 20 cm 3,14

3. Piring Plastik 78,5 25 cm 3,14


Hasil dari pengukuran K dan d kemudian digunakan untuk menentukan yang

ternyata mendekati suatu nilai yaitu 3,14 (dibaca tiga koma satu empat). Nilai
3,14 ini disebut (pi).

22
Kesimpulan yang diambil adalah = , = = 3,14 K dengan K = keliling dan
7

d = diameter atau garis tengah. Berdasarkan hasil tersebut diperoleh rumus


keliling lingkaran sebagai berikut.

= =

Untuk mengukur luas lingkaran, dapat dilakukan dengan cara menggunting


lingkaran menjadi beberapa juring sebagai berikut.

Sumber: mastugino.blogspot.co.id

14
Bila lingkaran digunting menjadi beberapa juring yang lebih kecil dan diatur
1
seperti di atas akan mendekati bentuk persegipanjang dengan panjang 2 keliling

lingkaran dan lebar r.

Kesimpulan luas lingkaran :

1 1
L =2 x d x r = 2 x x 2r x r = r

D. Ukuran Sudut, Simetri Lipat, Simetri Putar, Pencerminan, dan


Kesebangunan Bangun Datar
1. Ukuran Sudut Pada Bangun Datar
Setiap sudut dalam bangun datar diberi nama dengan satu huruf. Sebuah
bangun datar diberi nama sesuai dengan nama titik sudutnya. Misalnya bangun
segi tiga memiliki titik sudut A, B, dan C maka segi tiga tersebut diberi nama segi
tiga ABC. Begitu juga dengan bangun segi empat, apabila memiliki titik sudut A,
B, C, dan D dinamakan segi empat ABCD.

15
Perlu diketahui bahwa setiap besar sudut pada segi tiga jika dijumlahkan
hasilnya adalah 180o , sedangkan untuk jumlah besar sudut pada segi empat adalah
360o.

2. Simetri Lipat Bangun Datar


Secara singkat simetri lipat
pada bangun datar bisa didefinisikan
sebagai banyaknya lipatan pada bangun
datar yang bisa membagi bangun datar
tersebut sehingga setengah bagian dari
bangun datar tersebut bisa menutupi
setengah bagian yang lain. Garis yang
dapat membagi sebuah bangun datar Sumber: http://www.rumusmatematikadasar.com

menjadi dua dan kongruen disebut sebagai sumbu simetri. Perlu kita ketahui
bahwasannya tidak setiap bangun datar memiliki garis yang dinamakan sebagai
sumbu simetri. Ada beberapa bangun datar yang tidak memiliki sumbu simetri
sama sekali. Kita bisa melihat beberapa bangun datar yang memiliki sumbu
simetri pada gambar disamping.

16
Pada gambar di atas garis atau sumbu simetri digambarkan dengan garis
putus-putus. Apabila kita melipat atau memotong sebuah bangun datar dengan
mengikuti garis-garis simetri tersebut maka bangun datar itu akan terbagi menjadi
dua bagian yang sama besar.

3. Simetri Putar Bangun Datar


Sebuah bangun datar dapat
dikatakan memiliki simetri putar
apabila ia memiliki sebuah titik pusat
dan apabila bangun datar tersebut dapat
kita putar kurang dari satu putaran
penuh untuk mendapatkan bayangan
yang tepat seperti bangun semula.

Sebagai contoh coba kita perhatikan Sumber:http://www.rumusmatematikadasar.com


gambar disamping.

Pada gambar di atas, ada sebuah bangun datar berbentuk segitiga sama
sisi. Jika kita memutar segitiga tersebut sebanyak 1/3 putaran berlawanan ara
jarum jam, maka bentuknya akan tetap sama seperti semula. Kemudian jika kita
memutar segitiga sama sisi tersebut sebanyak 2/3 putaran hasil bayangannya tetap
sama persis dengan bangun semula. Itu artinya segitiga sama sisi memiliki 3
simetri putar.

Apabila memutar sebuah bangun datar dan hanya bisa mendapatkan


bayangan seperti bangun semula dalam 1 putaran penuh, artinya bangun datar
tersebut tidak memiliki simetri putar sama sekali. Contohnya adalah trapesium,
bangun datar ini tidak memiliki simetri putar karena kita harus memutar sebanyak
1 putaran penuh untuk memperoleh bentuk bayangan trapesium seperti bentuk
bangun semula.

Tidak semua bangun datar memiliki simetri putar dan simetri lipat.
Beberapa bangun datar ada yang hanya memiliki simetri putar, sementara yang
lain ada yang hanya memiliki simetri lipat. Kalian bisa melihat daftar simetri lipat
dan simetri putar yang dimiliki oleh tiap-tiap bangun datar pada tabel berikut ini:

17
Simetri Simetri Sumbu
No
Nama Bangun Datar Lipat Putar Simetri
1 Persegi 4 4 4
2 Persegi Panjang 2 2 2
3 Belah Ketupat 2 2 2
4 Jajar Genjang - 2 -
5 Segitiga Sama Kaki 1 - 1
6 Segitiga Sama Sisi 3 3 3
7 Segitiga Sembarang - - -
8 Segitiga Siku-siku 1 - 1
9 Trapesium Sama Kaki 1 - 1
10 Trapesium Siku-siku - - -
11 Trapesium Sembarang - - -
12 Layang-layang 1 - 1
13 Lingkaran Tak hingga Tak hingga Tak hingga

4. Pencerminan Bangun Datar

Sumber: https://www.mejakita.com

Pencerminan atau biasa disebut refleksi pada bangun datar merupakan


sebuah transformasi atau perpindahan suatu titik pada bangun datar dengan
menggunakan sifat benda dan bayangannya pada sebuah cermin datar. Oleh
karenanya, kita harus paham terlebih dahulu mengenai sifat-sifat pencerminan
pada bangun datar yang akan dijelaskan sebagai berikut:

Sifat-Sifat Pencerminan Pada Bangun Datar


Dari gambar yang ada di atas, kita dapat menyimpulkan sifat pencerminan sebagai
berikut:
1. Objek dan bayangan akan selalu sama

18
2. Jarak setiap titik yang ada pada objek terhadap cermin, sama persis dengan
jarak setiap titik yang ada pada bayangan terhadap cermin.(s=s')
3. Tinggi bayangan akan sama dengan tinggi bayangannya (h=h')
4. Garis yang menghubungkan tiap titik pada objek dengan titik yang ada
pada bayangan akan selalu tegak lurus terhadap cermin.
5. Sekarang coba perhatikan contoh pencerminan bangun datar berikut ini:

Sumber: https://www.mejakita.com

Dari gambar tersebut kita dapat melihat sifat-sifat pencerminan sebagai berikut:

1. Luas segitiga PQR = Luas Segitiga P'Q'R' karena Segitiga PQR kongruen
dengan Segitiga P',Q',R'
2. RA = R'A, PB = P'B, dan QC = Q'C artinya, jarak titik pada setiap sudut
segitiga PQR terhadap cermin sama persis dengan jaraik titik pada setiap
sudut segitiga P'Q'R' terhadap cermin.
3. Tinggi segitiga PQR sama dengan tinggi bayangannya (segitiga P'Q'R')
4. Ruas garis PP', QQ', dan RR' tegak lurus terhadap garis cermin AC

Melukis Bayangan Hasil Pencerminan Suatu Bangun Datar


Sebuah bangun dengan empat sisi ABCD dicerminkan terhadap cermin c.
Perhatikan gambar dibawah ini serta langkah-langkah untuk melukis
bayangannya.

19
Sumber: https://www.mejakita.com

Tahap pencerminan:

1. Buatlah garis dari titik C, memotong garis c tegak lurus di P.


2. Ukur CP = PC'
3. Buat garis dari titik B memotong garis c tegak lurus di Q.
4. Ukur BQ = QB'
5. Buat garis titik A memotong c tegak lurus di R
6. Ukur AR = RA'
7. Buat garis dari titik D memotong garis c tegak lurus di S
8. Ukur DS = SD'

Hubungkan masing-masing titik A', B', C', dan D'. Maka akan terbentuk segi
empat A'B'C'D'. Selanjutnya, dapat kita katakan bahwa segi empat ABCD simetris
dengan segiempat A'B'C'D' untuk membuktikanya silahkan kalian ukur kedua
segiempat di atas dengan menggunakan penggaris.

5. Kesebangunan dan Kekongruenan Bangun datar


Kesebangunan dan kekongruenan bangun datar matematika sebenarnya
memiliki konsep yang sederhana. akan tetapi apabila kita tidak memahaminya
dengan baik, terkadang kita terbalik dalam mendefinisikan keduanya.
Kesebangunan dan kekongruenan biasanya digunakan untuk
membandingkan dua buah bangun datar (atau lebih) dengan bentuk yang sama.
dua buah bangun datar dapat dikatakan sebangun apabila panjang setiap sisi pada
kedua bangun datar tersebut memiliki nilai perbandingan yang sama. sedangkan
kongruen memiliki konsep yang lebih mendetail, apabila dua buah (atau lebih)
bangun datar memiliki bentuk, ukuran, serta besar sudut yang sama barulah

20
mereka dapat disebut sebagai bangun datar yang kongruen. Perhatikan gambar
berikut:

Sumber: https://www.mejakita.com

Kesebangunan Pada Persegi Panjang


Perhatikan gambar dua buah persegi panjang di bawah ini. keduanya
merupakan bangun datar yang sebangun karena memiliki kesamaan sifat yang
dapat dijelaskan sebagai berikut:

Sumber: https://www.mejakita.com

Perbandingan antara sisi terpanjang dengan sisi terpendek memiliki nilai


yang sama.
Perbandingan sisi terpanjang PQ dengan sisi terpendek QR = 39 : 13 = 1 : 3
Perbandingan sisi terpanjang KL dengan sisi terpendek LM = 24 : 8 =1:3
Perbandingan sisi terpanjang RS dengan sisi terpendek QP = 39 : 13 = 1 : 3
Perbandingan sisi terpanjang MN dengan sisi terpendek NK = 24 : 8 =1:3
Dari perhitungan diatas dapat dilihat bahwa sisi terpanjang dan terpendek
pada kedua persegi panjang diatas memiliki perbandingan yang sama yaitu 1 : 3.

21
Besar sudut pada kedua persegi panjang tersebut memiliki nilai yang sama
besar.
P = K; Q = L; R = M; S = N
Karena kedua persegi panjang tersebut hanya memiliki bentuk dan sudut
yang sama besar namun tidak memiliki ukuran yang sama, maka dua bangun datar
tersebut tidak bisa disebut kongruen.

Contoh Soal Kesebangunan pada Persegi Panjang


Ada dua buah persegi panjang dengan ukuran yang berbeda ABCD dan KLMN.
Persegi panjang ABCD memiliki panjang 16cm dan lebar 4cm. Bila persegi
panjang ABCD sebangun dengan persegi panjang KLMN yang memiliki panjang
32cm, maka berapakah lebar dari persegi panjang KLMN?
Karena kedua persegi panjang tersebut sebangun, maka berlaku rumus:
AB BC
= LM
KL
16 4
= LM
32
4
LM = 32 x 16
124
LM = 16

LM = 8 cm
Maka lebar dari persegi panjang KLMN adalah 8 cm.

Kesebangunan pada Segitiga


Kesebangunan pada segitiga agak lebih sulit dicapai karena ada tiga buah sisi
yang harus sama perbandingannya.
Contoh segitiga yang sebangun:

Sumber: https://www.mejakita.com

Segitiga tersebut dapat dikatakan sebangun karena perbandingan sisi-sisinya sama


besar:

22
AC 4 2
Sisi AC sesuai dengan sisi PR = PR = 2 = 1
AB 8 2
Sisi AB sesuai dengan sisi PQ = PQ = 4 = 1
BC 6 2
Sisi BC sesuai dengan sisi QR = QR = 3 = 1
AC AB BC 2
Maka PR = = QR = 1
PQ

Besar sudut yang bersesuaian memiliki besar yang sama:


A=P; B=Q; C=R

Contoh Soal Kesebangunan pada Segi Tiga


Diketahui segitiga ABC sebangun dengan segitiga KLM, maka berapakah panjang
LM dan MK?
Jawab:
AB BC
= LM
KL
18 15
= LM
6
15
3 = LM
15
LM = 3

LM = 5 cm
Dari hasil tersebut kita dapat mengetahui bahwa perbandingan sisi pada kedua
segitiga tersebut adalah:
18 : 6 = 3 : 1
15 : 5 = 3 : 1
12 : MK = 3 : 1
12
MK = 3

MK = 4 cm
Sumber: https://www.mejakita.com

E. Cara Membelajarkan Bangun Datar pada Siswa Sekolah Dasar


Kebanyakan orang menganggap bahwa matematika adalah pelajaran yang
sulit. Karena itu, tidak mengherankan apabila sering kali nilai matematika adalah
nilai terendah yang dijumpai oleh orang tua dalam raport anaknya. Tetapi,
sesungguhnya menguasai pelajaran matematika bukanlah hal yang teramat sulit.

23
Kesulitan dalam belajar matematika bukan disebabkan oleh sulitnya materi
pelajaran, melainkan karena cara pengajaran yang tidak mudah dimengerti atau
tidak sesuai dengan karakter cara belajar si anak. Dengan menggunakan teknik
belajar yang tepat, maka pelajaran matematika akan menjadi lebih mudah dan
menyenangkan untuk dipelajari.
Supaya pembelajaran matematika tertuju pada sasaran yang diinginkan
maka ketika seorang guru membuat perencanaan untuk pelajaran matematika,
perlu mewujudkannya dengan kreatif, membentuk pelajaran matematika interaktif
yang melibatkan para siswa dalam proses pembelajaran. Jika memungkinkan,
rencanakan aktifitas yang akan menjadikan siswa-siswa berdiri dan bergerak di
dalam atau di sekitar kelas. Tentunya hal ini dapat merangsang keaktifan siswa di
kelas sehingga belajar matematika itu menjadi menyenangkan. Ada beberapa tips
untuk perencanaan (pembelajaran) matematika, diantaranya rencanakan
permainan-permainan matematika jika memungkinkan dan rencanakan kerja
kelompok yang memberikan kesempatan bagi siswa-siswa yang mampu untuk
maju membantu siswa-siswa yang lambat belajarnya.

Dalam penyampaian materi pelajaran seorang pendidik dapat


menggunakan media yang bertujuan agar siswa dengan mudah memahami suatu
materi pelajaran. Berikut media yang dapat digunakan dalam membelajarkan
bangun datar pada siswa:

1. Lagu
Seorang pendidik dapat menciptakan lagu atau mengubah lirik dari sebuah
lagu yang sudah ada dengan mengaitkan materi pelajaran yang akan diajarkan.
Dengan menggunakan lagu diharapkan suasana pembelajaran menjadi
menyenangkan.
2. Roda Bangun Datar
Roda bangun datar yaitu sebuah roda yang berisi dengan sifat-sifat dari
bangun datar tersebut guna membantu siswa dalam memahami dan juga
membantu pengajar dalam proses belajar mengajar.

24
Prosedur Penggunaan
a. Putar Roda dengan cepat lalu tunggu hingga
berhenti.
b. Setelah berhenti panah akan menunjukkan
pada salah satu bagian yang terdapat sifat-
sifat bangun datar.
c. Lalu siswa harus menebak bangun datar
apakah yang memiliki sifat-sifat tersebut.

d. Siswa harus membentuk sebuah bangun datar Sumber:


http://rogayahassegaf.blogspot.co.id
dengan stik es krim sesuai dengan sifat-sifat
yang ditunjukkan.
e. Setelah itu siswa harus meletakkan rumus luas bangun datar tersebut ke
dalam kolom yang telah diisi sifat-sifat bangun datar.
f. Setelah semua selesai, maka penutup pada jawaban akan dibuka
g. Jika benar siswa akan dipersilahkan duduk, Jika salah maka siswa tersebut
harus meminta bantuan kepada temannya.
h. Putaran ini akan dilakukan sampai 8 kali, karena terdapat 8 bangun datar
pada roda tersebut.

Media tersebut tidak hanya digunakan untuk pengenalan sifat-sifat bangun


datar saja, akan tetapi dapat dimodifikasi lagi untuk penyampaian materi pelajaran
matematika lainnya, sesuai kreatifitas seorang pendidik.

3. Kertas Lipat
Dengan menggunakan media kertas lipat seorang pendidik dapat
menyampaikan materi pelajaran tentang simetri lipat, sumbu simetri, dan simetri
putar bangun datar. Kertas lipat tersebut sebelumnya digunting membentuk
bangun datar. Setelah itu pendidik dapat mempraktikkan bagaimana cara
menggunakan media tersebut.

4. Buku Strimin
Buku ini dapat digunakan pendidik dalam materi pelajaran pencerminan
dan kesebangunan bangun datar.

25
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Bangun datar adalah bangun dua dimensi yang hanya memiliki panjang dan
lebar, yang dibatasi oleh garis lurus atau lengkung.
2. Setiap bangun datar memiliki sifat masing-masing.
3. Rumus keliling bangun datar adalah jumlah dari setiap sisinya kecuali
lingkarang menggunakan rumus atau 2 2. Sedangkan untuk rumus luas
bangun datar dapat diturunkan dari rumus luas persegi panjang.
4. Setiap besar sudut pada segi tiga jika dijumlahkan hasilnya adalah 180 o ,
sedangkan untuk jumlah besar sudut pada segi empat adalah 360o.
5. Simetri lipat adalah banyaknya lipatan pada bangun datar yang bisa membagi
bangun datar tersebut sehingga setengah bagian dari bangun datar tersebut
bisa menutupi setengah bagian yang lain.
6. Bangun datar dapat dikatakan memiliki simetri putar apabila ia memiliki
sebuah titik pusat dan apabila bangun datar tersebut dapat kita putar kurang
dari satu putaran penuh untuk mendapatkan bayangan yang tepat seperti
bangun semula
7. Pencerminan merupakan sebuah transformasi atau perpindahan suatu titik
pada bangun datar dengan menggunakan sifat benda dan bayangannya pada
sebuah cermin datar.
8. Kesebangunan dan kekongruenan biasanya digunakan untuk membandingkan
dua buah bangun datar (atau lebih) dengan bentuk yang sama.
9. Cara membelajarkan bangun datar kepada peserta didik kembali kepada
pendidiknya, karena setiap pendidik memiliki cara sendiri dalam melakukan
pembelajaran. Seorang pendidik dapat menggunakan media dalam
menyampaiakn materi pelajaran.
B. Saran
Seorang pendidik sebelum melakukan pembelajaran hendaknya
memahami terlebih dahulu materi yang akan diajarkan, sehingga pendidik tidak
akan mengalami kendala dalam menyampaikan materi pembelanjaran. Selain itu
seorang pendidik gharus mampu mengenali karakteristik siswanya.

26
DAFTAR RUJUKAN

Anonim. Berapa Jumlah Besaran Sudut dalam Suatu Bidang Segi


Empat?.(online). http://ukurandansatuan.com/berapa-jumlah-besaran-sudut-
dalam-suatu-bidang-segi-empat.html/ .diakses 27 Maret 2017

Anonim. Berapa Jumlah Besaran Sudut dalam Suatu Bidang Segi Tiga?.(online).
http://ukurandansatuan.com/berapa-jumlah-besaran-sudut-dalam-suatu-
bidang-segitiga.html/ . diakses 27 Maret 2017

Anonim. Materi Refleksi atau Pencerminan pada Bangun Datar Kelas 5 SD.
(online).http://www.rumusmatematikadasar.com/2015/01/Materi-Refleksi-
atau-Pencerminan-pada-Bangun-Datar-Kelas-5-SD.html.diakses tanggal 31
Maret 2017

Anonim. Pengertian dan Macam-macam Simetri pada Bangun Datar.


(online).http://www.rumusmatematikadasar.com/2015/01/pengertian-dan-
macam-macam-simetri-pada-bangun-datar.html?m=1. diakses tanggal 25
Maret 2017

Assegaf, Gaya. Alat Peraga Matematika Roda Bangun Datar. (online).


http://rogayahassegaf.blogspot.co.id/2016/02/v-
behaviorurldefaultvmlo_29.html?m=1 .diakses tanggal 31 Maret 2017
Aziz. Pembelajaran Simetri Lipat. (online).http://masdikdas-
med.blogspot.co.id/2011/05/pembelajaran-simetri-lipat.html?m=1 .diakses
28 Maret 2017
Melvin. Pencerminan, Perputaran (Rotasi), & Kesebangunan.
(online).https://www.mejakita.com/materi/index/1119. diakses
tanggal 25 Maret 2017

Mustaqim, Burhan, dan Astuty, Ary. 2008. Ayo Belajar Matematika Untuk SD
dan MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan
Nasional

27

Anda mungkin juga menyukai