Tidak Ada
Posisi ibu miring 15-30
derajat ke kiri
Pijat jantung 100-
120x/mnt Ada
Setelah 30 kompresi,
berikan 2 kali ventilasi
Lanjutkan
Berikan nafas
konpresi:ventilasi30:2 nafas buatan
Pasang jalur infus
Pastikan volume nafas cukup
Raba nadi tiap2 menit
RJP dihentikan jika:
Tim terlatih telah
mengambilalih ATAU
Tidak ada respon setelah
30 menit ATAU
Penolong kelelahan ATAU
RJP berhasil
5 Perdarahan Pascasalin
Penatalaksanaan
Perdarahan Teriak Minta Tolong
mobilisasi Tim Emergensi
Pascasalin TATA
LAKSANA
Nilai sirkulasi, jalan nafas dan
pernafasan
UMUM
Oksigen
Pasang infus dg kanul no
Syok Oksigen
Pasang infus dg kanul no
16 atau 18 2 jalur Ya Tidak 16 atau 18
Berikan cairan kristaloid
1L dalam 15 20 mnt Berikan cairan kristaloid
Ambil sampel darah sesuai kondisi ibu *)
Pasang folley kateter Ambil sampel darah
Lanjutkan pemberian Secara Simultan Lakukan Pantau ketat tanda vital
cairan hingga 2L dalam 1
jam pertama *) TATA LAKSANA KHUSUS
Periksa abdomen: kontraksi uterus, nyeri tekan,
Singkirkan retensioplasenta, sisa plasenta,
parut luka, tinggi fundus robekan jalan lahir, inversio uteri, gangguan
Periksa jalan lahir dan area perineum: robekan? hemostasis
Periksa kelengkapan plasenta
Pasang kateter
Siapkan transfusi darah
ATONIA UTERI:
Masase uterus
Tidak Ya KBE/KBI
Berikan Oksitosin 10U IM dan 20-
Perdarahan berlanjut 40U/1000cc NaCL/RL 60 tts/mnt
Lanjutkan dengan 20U oksitosin/1000 cc
Pantau ketat tanda vital dan NaCL /RL 40 tts/mnt
perdarahan Injeksi ergometrin 0,2 mg IM atau IV
Perawatan post partum rutin *) lihat xx. Injeksi asam traneksamat 1G IV
Lakukan Kompresi Bimanual atau
Pemasangan Kondom Kateter
Pantau ketat tanda vital dan
perdarahan tiap 15 menit LAPARATOMI
Pemasangan jalur vena sentral Prosedur B-Lynch
Resusitasi cairan secara optimal
Ligasi cabang arteri uterine dan ovartika
Ligasi a hipogastrika
*) lihat xx. Histerektomi
**) lihat xy.
Referensi : Buku Saku Pelayanan kesehatan ibu di fasilitas kesehatan dasar & rujukan, edisi 2013
Pedoman Resusitasi Cairan
Berdasarkan Estimasi Kehilangan Darah
Demam Nifas
PREDISPOSISI TANDA & GEJALA
Kurangnya Tindakan Demam >38?C dapat disertai menggigil
aseptis saat Nyeri perut bawah
Lokia berbau dan purulent
persalinan Nyeri tekan uterus
Kurangnya hygiene Subinvolusi Uterus
pasien Dapat disertai perdarahan pervaginam
Kurangnya nutrisi Dapat disertai Syok
Pasien dipulangkan jika suhu <37.5?C selama minimal 48 jam dan lekosit <11.000
Penggunaan Antenatal Kortikosteroid
pada persalinan prematur akan dapat
menurunkan kematian neonatal
lebih dari 30%.
persalinan Kontraksi yang nyeri? Persalinan prematur? Terdapat penipisan dan pembukaan
prematur. serviks. Berikan terapi tokolitik sesuai
Ya Tidak Ya Tidak protokol.
Perdarahan per vagina? Solusio plasenta atau Plasenta Previa? Bedakan antara kehilangan darah normal,
solusio plasenta dan plasenta previa.
Ya Tidak Ya Tidak
Lakukan tindakan sesuai protokol.
Tanda Preeklamsia Berat atau Preeklampsia Berat atau Eklampsia? Tentukan apakah preeklamsia berat atau
Eklamsia? eklamsia.
Ya Tidak Ya Tidak Berikan MgSO4 dan pengobatan
antihipertensi sesuai protokol.
LANGKAH 2
Bila jawaban Ya pada salah satu langkah 1B, tentukan apakah usia kehamilan ibu Ya Tidak
antara 24 hingga 36 minggu.
LANGKAH 3
Bila Jawaban Ya pada langkah 2, SEGERA berikan pada ibu suntikan dexamethasone 6 mg IM dan ulangi setiap 12 jam
hingga total pemberian 4 dosis.*
Walaupun waktu tidak cukup untuk memberikan dosis lengkap dexamethasone sebelum bersalin, berikan dosis pertama sesegera mungkin. Berikan sebanyak
mungkin dosis yang memungkinkan untuk diberikan. Walaupun pemberian antenatal kortikosteroid kurang dari 4 kali, tetap akan bermanfaat bagi bayi.
Antenatal kortikosteroid tidak boleh digunakan pada ibu yang jelas terdapat infeksi atau infeksi sistemik.
Bila deksamethasone tidak tersedia, berikan ibu betamethasone 12 mg IM dan ulangi setelah 24 jam sampai total 2 kali pemberian.
Menyusui Dini
Pada 1 jam Pertama Kelahiran
Refrensi :
Posisi Menyusui yang Tepat
1 2 3
4 5 6
Cara Melakukan Perawatan
Metode Kanguru
Referensi :
Buku Saku Pedoman Dokter Umum dan Bidan. Kemenkes hal. 121 2013
WHO. Kangaroo Mother Care A Practical Guide, 2003
NEONATAL
Resusitasi Neonatus
di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
Bayi Lahir
Tidak
Minta Bantuan
Lanjutkan ke tahap resusitasi lanjutan Minta Bantuan
Perbaiki Ventilasi
Keterangan:
1.Bayi dengan berat 1500 gram langsung dibungkus plastik bening tanpa dikeringkan terlebih dahulu kecuali wajahnya,
kemudian dipasang topi. Stimulasi tetap dapat dilakukan.
2.Pantau saturasi oksigen apakah sudah sesuai dengan target saturasi dari menit ke menit
*: Laju Denyut Jantung
Pastikan laju denyut jantung berada dalam rentang 120 -160 kali per menit.
Pastikan waktu pengisian kapiler kurang dari 3 detik.
Pastikan isi nadi radialis kuat
Pemasangan infus perifer atau kateter umbil ikalis emergensi dapat dipertimbangkan pada bayi yang memiliki asupan nutrisi kurang baik.
2
Masukkan pipa endotrakea yang telah dilubrikasi
dengan air liur bayi atau NaCl ke lubang hidung
bayi sedalam tanda garis hitam pada pipa
1 endotrakea.
Siapkan pipa endotrakea
4 3
Fiksasi pipa endotrakea dengan menggunakan Ikat batas masuk pipa endotrakea pada hidung
plester perekat seperti gambar di bawah bayi dengan benang kasur.
5 6
Potong pipa endotrakea sepanjang 3 cm dari Sambungkan konektor pipa endotrakea ke sirkuit
hidung bayi pasien pada t-piece resuscitator
Indikasi : Bayi dengan tanda gawat napas (sesak, terdapat retraksi dada, dan merintih)
Konsentrasi oksigen yang akan diberikan merupakan campuran dari udara bebas dan udara tekan.
Usahakan FiO2 kurang dari 40%
Gunakan metode kanguru untuk menjamin suhu bayi tetap hangat di perjalanan.
Gunakan t-piece resuscitator dengan kandungan oksigen campuran dari udara tekan dari kompresor
dan udara bebas untuk bayi yang mengalami distres napas
Pastikan infus perifer atau kateter umbilikalis terpasang bila asupan nutrisi pada bayi kurang baik.
Bidan, Alat resusitasi sederhana, Kendaraan, Surat, Obat, Keluarga, dan Uang