Anda di halaman 1dari 4

AGAMA ISLAM

AHMAD FAUZI

X MIA 1

SMA NEGERI 4 KENDARI

2016
M. QURAISH SHIHAB MEMBUMIKAN KALAM DI
INDONESIA

: M. QURAISH SHIHAB MEMBUMIKAN KALAM DI


Judul Buku
INDONESIA
Penulis : Drs. Mustafa P, M.Ag
Penerbit : Pustaka Pelajar
Terbit : Cetakan 2010
Tebal : 262 Halaman
Bab :6 bab
Tokoh
dalam :-
cerita

RESENSI

Siapa yang tidak kenal dengan M. Quraish Shihab? Beliau adalah seorang ahli tafsir Al-Quran
yang terkenal dengan Tafsir Al-Mishbahnya. Selain dengan tafsir Al-Mishbah tersebut, M.
Quraish Shihab juga terkenal lewat beberapa bukunya yang telah beberapa kali dicetak ulang,
antara lain; Membumikan Al-Quran, Lentera Hati, Wawasan Al-Quran, dan Mukjizat Al-
Quran. Jika diamati, buku-buku yang ditulis oleh M. Quraish Shihab mayoritas pembahasannya
mengenai Al-Quran. Hal itu dikarenakan bahwa ilmu Al-Quran atau tafsir menjadi bidang
keilmuan yang digelutinya. Namun demikian, M. Quraish Shihab juga seorang pemikir dalam
bidang ilmu kalam (teologiIslam).
Drs. Mustafa P, M.Ag dalam bukunya yang berjudul M. Quraish Shihab Membumikan Kalam
Di Indonesia memaparkan pemikiran-pemikiran M. Quraish Shihab tentang ilmu kalam atau
teologi Islam. Ilmu kalam yang biasa juga disebut dengan ilmu tauhid, ilmu ushuluddin, atau
juga populer dengan teologi Islam (dalam definisi klasik) merupakan sebuah disiplin ilmu yang
pembahasannya memuat tentang ketuhanan, wahyu, akhirat, malaikat, dan hal-hal lainnya yang
bersifat teologis. Namun demikian, di zaman sekarang, teologi Islam yang klasik tersebut kurang
mampu membumi karena hanya pembahasan yang bersifat samawy. Oleh karena itu, teologi
Islam juga harus dibumikan secara sosial yaitu yang memuat tentang ketuhanan, kemanusiaan,
dan alam semesta.

M. Quraish Shihab sebagai cendekiawan muslim kontemporer, jika dilihat dari tulisan-tulisannya
yang telah dicetak ulang beberapa kali, merupakan seorang cendekiawan yang mampu
mengkomunikasikan ide-idenya dengan masyarakat luas sehingga ide-idenya bisa diterima.
Karena bidang M. Quraish Shihab adalah Al-Quran, dengan demikian pemikirannya pun
bersumber dari pemahamannya tentang Al-Quran.

Sebagai pakar tafsir terkemuka, M. Quraish Shihab telah memasuki dan menjelajahi berbagai
tema persoalan kalam (teologi Islam), baik dalam format klasik maupun kontemporer, dalam
pemikirannya. Penting pula dicatat M. Quraish Shihab merupakan seorang pemikir muslim yang
sangat berhasil mengkomunikasikan ide-idenya dengan khalayak pembaca karya-karyanya yang
cukup luas
Dengan demikian, M. Quraish Shihab memiliki pemikiran yang tidak monoton klasikal-
tradisional-normatif, akan tetapi juga memiliki pemikiran modernis-kritis-historis-kontemporer.
Menarik pula pemikiran dari M. Quraish Shihab tersebut untuk dikaji dan diulas secara lebih
mendalam serta diaplikasikan pada realitasnya.

Meskipun demikian, M. Quraish Shihab tetap berpegang teguh pada analisa Al-Quran sebagai
bidangnya. Al-Quran adalah sebuah kitab suci umat Islam sedunia dan hingga akhir masa. Oleh
karena itu, Al-Quran menjadi pedoman yang tiada hentinya sampai akhir masa. Hal itu terbukti
bahwa di dalam Al-Quran, jika terus dianalisa, akan melahirkan sesuatu yang baru dan relevan
dengan segala zaman serta penemuan-penemuan tentang berbagai fenomena.

Bertolak dari Al-Quran itulah pemikiran M. Quraish Shihab berdasar dan berargument. Dalam
menganalisa Al-Quran, M. Quraish Shihab menggunakan metode klasik, artinya lebih sering
menggunakan penafsiran tradisional secara bahasa (tafsir bi al-matsur) dan tidak menggunakan
penafsiran dengan rasional (tafsir bi al-rayi) selagi penafsiran secara tradisional masih
memberikan solusi. Hal itu menjadi bukti bahwa M. Quraish Shihab masih menekankan metode
klasik dalam memahami Al-Quran. Dari hal itu pula pemikiran-pemikiran M. Quraish Shihab
tentang teologi Islam bermula.

Dengan Al-Quran, M. Quraish Shihab berusaha untuk membumikan kalam (teologi Islam) agar
diterima oleh penduduk bumi. Dalam ranah sosial, selama ini hanya penduduk langit dan
orang-orang pengkaji saja yang mengetahui tentang teologi Islam sehingga penduduk bumi
atau masyarakat luas menjadi golongan awam tentang hal itu. Dengan demikian, ilmu kalam atau
teologi Islam haruslah dibumikan ke dalam ranah sosial, khususnya di Indonesia sebagai negara
dengan kuantitas muslim terbesar dunia.
Tidak hanya itu, teologi Islam sebagaimana yang telah ditegaskan di atas, seyogyanya harus
memuat tentang ketuhanan, kemanusiaan, dan alam semesta serta hubungan antara kesemuanya
itu. Teologi Islam tidak hanya menyangkut dan melulu tentang ketuhanan karena Tuhan juga
telah menciptakan manusia dan alam semesta sebagai makhluk-Nya yang mana menjadi isi atau
muatan dari pada dunia. Tampaknya hal itu akan lebih membumi.

M. Quraish Shihab melalui karya-karyanya telah berhasil mengkomunikasikan ide-idenya


kepada masyarakat luas. Namun demikian, posisi M. Quraish Shihab dalam kapasitasnya sebagai
seorang cendekiawan muslim Indonesia, tidak serta-merta memiliki pemikiran yang tidak
dikritisi oleh cendekiawan yang lainnya. Hal itu merupakan suatu keniscayaan dan kewajaran
dalam bidang ilmu pengetahuan. Perbedaan pendapat selalu ada dan melingkupi ruang diskusi
keilmuan, terutama tentang teologi Islam yang mana dari zaman dulu hingga sekarang belumlah
diselesaikan secara tuntas dan memang tidak bisa tuntas.

Dengan membaca buku yang berjudul M. Quraish Shihab Membumikan Kalam Di Indonesia,
para pembaca diajak untuk menyelami serta mengulas pemikiran-pemikiran M. Quraish Shihab
tentang ilmu kalam atau teologi Islam. M. Quraish Shihab yang berangkat dari Al-Quran,
menemukan pemikiran tentang teologi Islam juga berdasarkan atas Al-Quran. Pemikiran M.
Quraish Shihab yang terserak dan terselip dalam berbagai pendapatnya, merupakan kajiannya
tentang ulasan teologi Islam.

Buku tersebut layak dibaca oleh khalayak umum, terutama bagi yang ingin memperdalam
wacana tentang teologi Islam yang pada era sekarang ini dirasa harus relevan dengan nilai-nilai
sosial, sekaligus mengulas pemikiran M. Quraish Shihab tentang teologi Islam. Namun
demikian, pembaca tidak seharusnya menjadikan buku tersebut sebagai referensi tunggal untuk
mengulas teologi Islam dan pemikiran M. Quraish Shihab. Tentunya, semakin banyak referensi
akan semakin kaya wawasan dan pengetahuan.

Anda mungkin juga menyukai