Anda di halaman 1dari 11

Analisis Data

Pada percobaan pertama yaitu pengaruh konsentrasi pada laju reaksi (reaksi antara natrium
tiosulfat dan asam klorida).

Dalam percobaan ini sebelum direaksikan Na2S2O4 tidak berwarna dan HCl tidak berwarna.
Langkah pertama yang harus dilakukan yaitu menuangkan kedalam masing-masing 4 gelas kimia
yang telah ditandai label A,B,C, dan D 5 mL larutan tiosulfat. Kemudian pada gelas B,C dan D
ditambahkan berturut-turut 10 mL,15 mL, dan 25 mL air dan di kocok hingga terjadi
pencampuran yang sempurna. Untuk gelas kimia A ditambahkan 5 mL HCl 3M dan dikocok
sampai homogen. Setelah itu jalankan stopwatch tepat pada saat HCl ditambahkan dan
stopwatch dihentikan tepat pada saat terjadi kekeruhan dan tanda X pada kertas hilang.
Kemudian lakukan hal yang sama pada gelas kimia B,C, dan D yaitu setelah ditambahkan air 10
mL,15 mL,dan 25 mL ditambahkan 5 mL HCl. Setelah itu mencari konsentrasi Na2S2O4 dengan
menggunakan rumus :

M1 x V1 = M2 x V2

Pada percobaan pertama diperoleh data sebagai berikut :

M Waktu (s) 1/t (s) V (m/s)


Gelas M HCl
Na2S2O4 1 2 1 2 1 2
A 1M 2M 6s 6s 0.16 s 0.16 s 0.16 0.16
B 0.3 M 2M 13.5 s 13.6 s 0.074 s 0.0735 s 0.022 0.02
C 0.25 M 2M 14.2 s 14.4 s 0.07 s 0.06 s 0.0176 0.0173
D 0.16 M 2M 18.1 s 18.6 s 0.055 s 0.05 s 0.0088 0.0086

Persamaan Reaksi :

Na2S2O4(aq) + 2HCl(aq) NaCl(aq) + H2O(l) + S(s) + SO2(g)

Pada percobaan kedua yaitu pengaruh luas permukaan sentuhan pada laju reaksi (reaksi antara
kalsium karbonat dan asam klorida).

Dalam percobaan ini sebelum direaksikan butiran marmer (CaCO3) berwarna putih,serbuk
marmer (CaCO3) berwarna putih,dan larutan HCl berwarna putih. Langkah pertama yang harus
dilakukan yaitu isi balon dengan butiran marmer dan dipasangkan balon tersebut pada mulut labu
yang sebelumnya telah diisi dengan 10 mL HCl 1 M. Setelah itu nyalakan stopwatch pada saat
butiran marmer jatuh kedalam larutan HCl dan hentikan stopwatch saat balon terisi dengan gas
CO2 (mengembang). Kemudian dilakukakan hal yang sama dengan menggunakan marmer yang
telah dihaluskan. Setelah itu dibandingkan hasil pengukuran waktu yang diperoleh.
Pada percobaan kedua diperoleh data sebagai berikut :

CaCO3 Waktu (sekon)

Bongkahan 32,9

Serbuk 3,9

Persaman reaksi :

CaCO3(s) + 2HCl(aq) CaCl2(aq) + CO2(g) + H2O(l)

Pada percobaan ketiga yaitu pengaruh temperatur pada laju reaksi ( reaksi antara kalium
permanganate dan asam oksalat)

Dalam percobaan ini sebelum direaksikan H2C2O3 tidak berwarna, H2SO4 dan KMnO4 berwarna
ungu. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengencerkan 10 tetes H2C2O3 dengan air
hingga volume 5 mL (Larutan A). kemudian mengencerkan 10 tetes KMnO4 dengan air hingga
volume 5 mL (Larutan B). Langkah selanjutnya memasukkan larutan A dan 2 tetes H2SO4
kedalam tabung reaksi dan mencatat suhu awalnya. Kemudian ditambahkan 1 tetes larutan B dan
jalankan stopwatach pada saat tetes terakhir ditambahkan dan hentikan stopwatch pada saat
warna larutan hilang. Kemudian mengulangi percobaan tersebut dengan menggunakan suhu zat
pereaksi 35 C,40 C,45 C,dan 50C dengan cara memanaskan tabung reaksi yang berisi 2 tetes
larutan dan 2 tetes H2SO4 0.5 M dam penangas air dan dilakukan pemanasan dimulai dengan
suhu yang lebih tinggi. Kemudian ditambahkan 1 tetes larutan B dan dicatat waktu sampai warna
larutan hilang. Pada percobaan ini di peroleh data sebagai berikut :

No Suhu Waktu (sekon) 1/t (sekon)


1 Suhu awal 32 C 461 0.0021
2 35C 345 0.003
3 40 C 190 0.0053
4 45 C 58 0.017
5 50 C 36 0.027
Persamaan reaksi:

2KMnO4(aq) + 5H2C2O3(aq) + 3H2SO4(aq) 2MnSO4(aq) + 10CO2(aq) + 8H2O(l) +


K2SO4(aq)

Percobaan keempat yaitu pengaruh katalis pada laju reaksi

Dalam percobaan ini sebelum reaksi warna larutan KMnO4 ungu, H2C2O3 tidak berwarna dan
H2SO4 tidak berwarna. Langkah pertama yang dilakukan yaitu mengencerkan 10 tetes larutan
KMnO4 hingga volume 10 mL. Kemudian memasukkan kedalam tabung reaksi 2 tetes H2C2O3 +
2 tetes H2SO4 + 1 tetes larutan encer KMnO4. Setelah itu nyalakan stopwatch pada saat tetes
terakhir ditambahkan dan hentikan stopwatch pada saat warna larutan KMnO4 hilang. Dicatat
waktu yang diperlukan. Kemudian lanjutkan penambahan tetes KMnO4 sampai tetesan ke-4 dan
dicatat waktu yang diperlukan. Setelah itu pada tabung reaksi yang lain dimasukkan 2 tetes
H2C2O3 + 2 tetes H2SO4 + 1 tetes MnSO4. Terakhir ditambahkan KMnO4 dan hentikan stopwatch
sampai warna larutan KMnO4 hilang. Dicatat waktu yang diperlukan. Kemudian lanjutkan
penambahan tetes KMnO4 sampai tetesan ke-4 dan dicatat waktu yang diperlukan. Pada
percobaan ini diperoleh data :

1/t
No Tetesan Waktu tanpa katalis Waktu dengan katalis
Tanpa katalis Dengan katalis
1 1 350.1 s 4.5 s 0.0028 s 0.2 s
2 2 385 s 8.7 s 0.0025 s 0.11 s
3 3 430 s 15.3 s 0.0023 s 0.065 s
4 4 519 s 22 s 0.0019 s 0.045 s

Persamaan reaksi :

5H2C2O3(aq) + 3H2SO4(aq) + 2KMnO4(aq) 2MnSO4(aq) + 10CO2(aq) + 8H2O(l) +


K2SO4(aq)
MnSO4
5H2C2O3(aq) + 3H2SO4(aq) + 2KMnO4(aq) 2MnSO4(aq) + 10CO2(aq) + 8H2O(l) +
K2SO4(aq)

Pembahasan

Laju reaksi adalah capat lambatnya suatu reaksi kimia berlangsung. Laju reaksi dapat
dinyatakan sebagai perubahan konsentrasi pereaksi atau produk per satuan waktu. Dalam laju
reaksi terdapat orde, yaitu banyaknya faktor konsentrasi zat yang mempengaruhi laju reaksi.
Dalam laju reaksi kimia terdapat bilangan orde reaksi. Diantaranya 0, 1 dan 2. Reaksi orde nol
adalah reaksi yang laju reaksinya tidak dipengaruhi oleh konsentrasi reaktan. Reaksi orde satu
adalah reaksi yang lajureaksinya hanya dipengaruhi oleh konsentrasi reaktan pangkat satu
sehingga didapat grafik linear pada grafik perbandingan konsentrasi reaktan dengan laju reaksi.
Reaksi orde dua adalah reaksi yang laju reaksinya dipengaruhi oleh konsentrasi reaktan kuadrat.
Sehingga didapatkan grafik berbentuk kurfa pada grfik pebandingan konsentrasi reaktan dengan
laju reaksi. Didalam laju reaksi terdapat konstanta laju reaksi. Yaitu tetapan dalam perhitungan
laju reaksi. Barapapun konsentrasi yang digunakan selalu digunakan tetapan ini. Konstanta laju
reaksi ini hanya dipengaruhi oleh jenis pereaksi dan suhu.
Pada percobaan pertama yaitu pengaruh konsentrasi pada laju reaksi.Langkah pertama
yang harus dilakukan yaitu menuangkan kedalam masing-masing 4 gelas kimia yang telah
ditandai label A,B,C, dan D 5 mL larutan tiosulfat. Kemudian pada gelas B,C dan D
ditambahkan berturut-turut 10 mL,15 mL, dan 25 mL air dan di kocok hingga terjadi
pencampuran yang sempurna. Untuk gelas kimia A ditambahkan 5 mL HCl 3M dan dikocok
sampai homogen. Setelah itu jalankan stopwatch tepat pada saat HCl ditambahkan dan
stopwatch dihentikan tepat pada saat terjadi kekeruhan dan tanda X pada kertas hilang.
Kemudian lakukan hal yang sama pada gelas kimia B,C, dan D. Pada percobaan pertama terjadi
pembebasan sulfur yang sebelum direaksikan Na2S2O4 tidak berwarna dan HCl tidak
berwarna,tetapi setelah kedua larutan tersebut direaksikan terlihat warna larutan kuning keruh
disertai bau yang menyengat yang menandakan bahwa pada reaksi tersebut dihasilkan gas
belerang. Pada percobaan ini di peroleh data sebagai berikut :

M Waktu (s) 1/t (s) V (m/s)


Gelas M HCl
Na2S2O4 1 2 1 2 1 2
A 1M 2M 6s 6s 0.16 s 0.16 s 0.16 0.16
B 0.3 M 2M 13.5 s 13.6 s 0.074 s 0.0735 s 0.022 0.02
C 0.25 M 2M 14.2 s 14.4 s 0.07 s 0.06 s 0.0176 0.0173
D 0.16 M 2M 18.1 s 18.6 s 0.055 s 0.05 s 0.0088 0.0086

Dari data tersebut terbukti bahwa besar kecilnya konsentrasi mempengaruhi kecepatan
laju reaksi. Suatu larutan dengan molaritas tinggi tentu mengandung molekul-molekul yang lebih
rapat dibandingkan dengan molaritas larutan rendah. Larutan dengan molaritas tinggi merupakan
larutan pekat dan larutan dengan molaritas rendah merupakan larutan encer. Pada larutan pekat,
letak molekulnya rapat sehingga sering terjadi tumbukan dibandingkan dengan larutan encer.
Itulah sebabnya, jika molaritas larutan yang direaksikan semakin besar, maka laju reaksinya juga
semakin besar. Terlihat bahwa makin besar konsentrasi Na2S2O4, maka laju reaksi makin cepat.
Dari data diatas, dibuat kurva pengaruh konsentrasi pada laju reaksi. Regresi yang kami dapat
untuk kurva ini pengulangan 1 dan 2 adalah 0.997 dan 0.998.

Pada percobaan ini terjadi reaksi sebagai berikut :


Na2S2O4(aq) + 2HCl(aq) NaCl(aq) + H2O(l) + S(s) + SO2(g)

Pada percobaan kedua yaitu pengaruh luas permukaan sentuhan pada laju reaksi.
Langkah pertama yang harus dilakukan yaitu isi balon dengan butiran marmer dan dipasangkan
balon tersebut pada mulut labu yang sebelumnya telah diisi dengan 10 mL HCl 1 M. Setelah itu
nyalakan stopwatch pada saat butiran marmer jatuh kedalam larutan HCl dan hentikan stopwatch
saat balon terisi dengan gas CO2 (mengembang). Kemudian dilakukakan hal yang sama dengan
menggunakan marmer yang telah dihaluskan. Setelah itu dibandingkan hasil pengukuran waktu
yang diperoleh. Pada percobaan ini terjadi reaksi antara CaCO3 dengan HCl yang menghasilkan
gas CO2 . Hal ini dibuktikan pada saat balon dipasangkan pada mulut labu,balon tersebut
mengembang dan muncul gelebung pada larutan. Pada percobaan ini diperoleh data sebagai
berikut :

CaCO3 Waktu (sekon)

Bongkahan 32,9

Serbuk 3,9
Syarat agar reaksi dapat berlangsung adalah zat-zat pereaksi harus bercampur atau bersentuhan
pereaksi yang heterogen. Reaksi hanya dapat berlangsung pada bidang batas campuran. Bidang
batas campuran inilah yang disebut bidang sentuh. Dengan memperbesar luas permukaan maka
reaksi berlangsung semakin cepat. Dari data tersebut terlihat bahwa butiran marmer
menghasilkan reaksi yang lebih lama jika dibandingkan dengan serbuk marmer. Hal ini
disebabkan karena, luas permukaan bidang sentuh CaCO3 dalam bentuk butiran lebih besar
daripada CaCO3 bentuk kepingan dalam massa yang sama. Suatu zat akan bereaksi hanya jika zat
tersebut bercampur dan terjadi tumbukan. Tumbukan tersebut terjadi antara luas permukaan bidang
sentuh dari masing-masing molekul. Semakin luas permukaan suatu zat, semakin kecil ukuran partikel
zat. Jadi, semakin kecil ukuran partikel zat, reaksipun akan berlangsung cepat karena dengan semakin
kecilnya ukuran partikel maka akan menyebabkan kemungkinan terjadi tumbukan semakin besar
dan luas permukaan berbanding lurus dengan frekuensi tumbukan. Pada percobaan ini terjadi
reaksi sebagai berikut:

CaCO3(s) + 2HCl(aq) CaCl2(aq) + CO2(g) + H2O(l)

Pada percobaan ketiga yaitu pengaruh temperature pada laju reaksi. Langkah pertama
yang harus dilakukan adalah mengencerkan 10 tetes H2C2O3 dengan air hingga volume 5 mL
(Larutan A). kemudian mengencerkan 10 tetes KMnO4 dengan air hingga volume 5 mL (Larutan
B). Langkah selanjutnya memasukkan larutan A dan 2 tetes H2SO4 kedalam tabung reaksi dan
mencatat suhu awalnya. Kemudian ditambahkan 1 tetes larutan B dan jalankan stopwatach pada
saat tetes terakhir ditambahkan dan hentikan stopwatch pada saat warna larutan hilang.
Kemudian mengulangi percobaan tersebut dengan menggunakan suhu zat pereaksi 35 C,40
C,45 C,dan 50C dengan cara memanaskan tabung reaksi yang berisi 2 tetes larutan dan 2 tetes
H2SO4 0.5 M dam penangas air dan dilakukan pemanasan. Kemudian ditambahkan 1 tetes
larutan B dan dicatat waktu sampai warna larutan hilang. Pemanasan dilakukan agar reaktan
dapat dinaikkan suhunya sesuai yang diinginkan dan mempercepat laju reaksi. Dari percobaan
ini diperoleh data sebagai berikut :

No Suhu Waktu (sekon) 1/t (sekon)


1 Suhu awal 32 C 461 0.0021
2 35C 345 0.003
3 40 C 190 0.0053
4 45 C 58 0.017
5 50 C 36 0.027

Dari data tersebut terlihat bahwa semakin tinggi suhu maka waktu yang diperlukan untuk
bereaksi semakin cepat. Hal ini dikarenakan semakin tinggi suhu kecepatan gerak partikel-
partikel pereaksi dan energy kinetik partikel akan ikut meningkat,sehingga makin banyak
pertikel yang memiliki energy kinetic diatas energy pengaktifan dan tumbukan lebih sering
terjadi dengan frekuensi tumbukan yang semakin besar,maka kemungkinan terjadinya tumbukan
efektif yang menghasilkan laju reaksi juga semakin besar. Sebaliknya, apabila suhu diturunkan,
maka partikel semakin tak aktif, sehingga laju reaksi semakin kecil. Dari hasil data diatas, dapat
dibuat kurva pengaruh temperature pada laju reaksi. Regresi yang kami dapat adalah 0.911.Dari
percobaan ini terjadi reaksi sebagai berikut :
2KMnO4(aq) + 5H2C2O3(aq) + 3H2SO4(aq) 2MnSO4(aq) + 10CO2(aq) + 8H2O(l) +
K2SO4(aq)

Pada percobaan keempat yaitu katalis pada laju reaksi. Katalis adalah suatu zat yang
mempercepat laju reaksi pada suhu tertentu, tanpa mengalami perubahan atau terpakai oleh
reaksi itu sendiri. Suatu katalis berperan dalam reaksi tapi bukan sebagai pereaksi ataupun
produk. Katalis memungkinkan reaksi berlangsung lebih cepat atau memungkinkan reaksi pada
suhu lebih rendah akibat perubahan yang dipicunya terhadap pereaksi. Pada percobaan ini
dilakukan 2 kali percobaan yang pertama tanpa menggunakan katalis dan yang kedua
menggunakan katalis,katalis yang digunakan pada percobaan ini yaitu MnSO4. Langkah pertama
yang dilakukan yaitu mengencerkan 10 tetes larutan KMnO4 hingga volume 10 mL. Kemudian
memasukkan kedalam tabung reaksi 2 tetes H2C2O3 + 2 tetes H2SO4 + 1 tetes larutan encer
KMnO4. Setelah itu nyalakan stopwatch pada saat tetes terakhir ditambahkan dan hentikan
stopwatch pada saat warna larutan KMnO4 hilang. Dicatat waktu yang diperlukan. Kemudian
lanjutkan penambahan tetes KMnO4 sampai tetesan ke-4 dan dicatat waktu yang diperlukan.
Setelah itu pada tabung reaksi yang lain dimasukkan 2 tetes H2C2O3 + 2 tetes H2SO4 + 1 tetes
MnSO4. Terakhir ditambahkan KMnO4 dan hentikan stopwatch sampai warna larutan KMnO4
hilang. Dicatat waktu yang diperlukan. Kemudian lanjutkan penambahan tetes KMnO4 sampai
tetesan ke-4 dan dicatat waktu yang diperlukan. Pada percobaan ini diperoleh data :

1/t
No Tetesan Waktu tanpa katalis Waktu dengan katalis
Tanpa katalis Dengan katalis
1 1 350.1 s 4.5 s 0.0028 s 0.2 s
2 2 385 s 8.7 s 0.0025 s 0.11 s
3 3 430 s 15.3 s 0.0023 s 0.065 s
4 4 519 s 22 s 0.0019 s 0.045 s

Dari data tersebut terlihat bahwa reaksi yang diberikan katalis lebih cepat mengalami reaksi
dibandingkan reaksi yang tidak diberikan katalis. Hal ini disebabkan katalis dapat mempercepat
laju reaksi karena dapat menimbulkan energi aktivasi. Energi aktivasi adalah energi minimum
yang harus dilampaui agar reaksi dapat berlangsung. Apabila laju reaksi semakin cepat,energy
aktivasi semakin turun,karena energy minimum untuk terjadi reaksi semakin besar,semakin kecil
harga ln K maka harga 1/T rata-rata semakin besar. Ini membuktikan bahwa semakin tinggi
temeratur maka energy aktivasinya akan semakin kecil dan semakin sedikit waktu yang
diperlukan sehingga akan memperbesar harga laju reaksi. Hal ini sesuai dengan teori dimana
energi aktivasi berbanding terbalik dengan laju reaksi. Dari hasil data diatas, dapat dibuat kurva
pengaruh katalis pada laju reaksi. Regresi yang kami dari percobaan tanpa katalis dan
menggunakan katalis adalah 0.983 dan 0.912. Pada percobaan ini terjadi reaksi sebagai berikut :
5H2C2O3(aq) + 3H2SO4(aq) + 2KMnO4(aq) 2MnSO4(aq) + 10CO2(aq) + 8H2O(l) +
K2SO4(aq)
MnSO4
5H2C2O3(aq) + 3H2SO4(aq) + 2KMnO4(aq) 2MnSO4(aq) + 10CO2(aq) + 8H2O(l) +
K2SO4(aq)
Kesimpulan :

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi laju rekasi yaitu:
1. Konsentrasi. Semakin tinggi konsentrasi, maka laju rekasi semakin cepat. Semakin
rendah konsentrasi, maka laju reaksi semakin lambat.

2. Suhu. Peningkatan suhu akan mempercepat laju reaksi.

3. Luas permukaan. Semakin luas permukaan, maka laju reaksi akan semakin cepat.

4. Katalis. Katalis yang ditambahkan akan mempercepat laju reaksi. Katalis yang
digunakan MnSO4.

Jawaban Pertanyaan

1. Tulis semua persamaan reaksi yang terjadi pada percobaan di atas !


Jawab :
Percobaan 1 :
Na2S2O3 (aq) + 2 HCl (aq) 2NaCl (aq) + S (g) + SO2 (g) + H2O (l)

Percobaan 2 :
CaCO3 (s) + 2 HCl (aq) CaCl2 (aq) + CO2 (g) + H2O (l)

Percobaan 3 :
5 H2C2O4 (aq) + 3 H2SO4 (aq) + 2 KMnO4 (aq) 2 MnSO4 (aq) + 10 CO2 (g) + K2SO4 (aq)
+ 8 H2O (l)

Percobaan 4 :
o 5 H2C2O4 (aq) + 3 H2SO4 (aq) + 2 KMnO4 (aq) 2 MnSO4 (aq) + 10 CO2 (g) +
K2SO4 (aq) + 8 H2O (l)

MnSO4
o 5 H2C2O4 (aq) + 3 H2SO4 (aq) + 2 KMnO4 (aq) 2 MnSO4 (aq) + 10 CO2
(g) + K2SO4 (aq) + 8 H2O (l)

2. Tulislah persamaan laju untuk reaksi berorde satu dan dua jika konsentrasi masing-
masing zat berbeda dan jika kedua zat memiliki konsentrasi yang sama.
Jawab :
Untuk konsentrasi zat yang berbeda :
Orde satu : r = k [A] [B]
Orde dua : r = k [A]2 [B]2
Untuk konsentrasi zat yang sama :
1 [][]
Orde satu : = [A][]
2 k
1 []2 []2
Orde dua : =
2 []2 []2

3. Gas apa yang terbentuk pada percobaan reaksi antara kalsium karbonat dan asam klorida,
tuliskan persamaan reaksinya !
Jawab :
Gas karbondioksida (CO2)
Persamaannya :
CaCO3 (s) + 2 HCl (aq) CaCl2 (aq) + CO2 (g) + H2O (l)
4. Apakah fungsi penambahan asam sulfat pada reaksi antara asam oksalat dengan kalium
permanganat ?
Jawab :
Sebagai zat pengoksidasi kuat yang dapat mengoksidasi asam oksalat H2C2O4 menjadi
karbondioksida dan air H2O. Penambahan KMnO4menyebabkan terjadinya reaksi yang
disertai dengan meningkatnya suhu.

5. Jelaskan mengapa pada percobaan pengaruh temperatur pada laju reaksi warna KMnO4
tidak nampak seiring bertambahnya waktu ?
Jawab :
Reaksi tersebut merupakan reaksi redoks, asam oksalat H2C2O4 dalam suasana asam
(karena di campur dengan asam sulfat H2SO4), dalam hal ini asam oksalat H2C2O4
akan mengalami oksidasi sehingga menjadi gas kabondioksida, dan kalium permanganat
KMnO4 mengalami reduksi sehingga menjadi MnO2, jadi asam oksalat bertindak
sebagai reduktor, dan kalium permanganat sebagai oksidator. Jadi perubahan kalium
permanganat karena reduksi oleh asam oksalat. Selain itu temperatur berguna untuk
mempercepat laju reaksi sehingga semakin tinggi temperatur pada suatu larutan yang
akan di reaksikan, maka laju reaksi semakin cepat terjadi.
Lampiran Perhitungan
Percobaan 1 Pengaruh konsentrasi pada laju reaksi

Diketahui :
M Na2S2O3 = 1 M
V Na2S2O3 = 5 mL
Ditanya : M2, M3, M4
Dijawab :
a. n1 = n2
M1 x V1 = M2 x V2
1 x 5 = M2 x (5+10)
5
M2 = = 0,3 M
15
b. n1 = n3
M1 x V1 = M3 x V3
1 x 5 = M3 x (5+15)
5
M3 = = 0,25 M
20
c. n1 = n4
M1 x V1 = M4 x V4
1 x 5 = M4 x (5+25)
5
M4 = = 0,16 M
30
Orde Reaksi Pengulangan 1 :
1 k [] []
=
2 k [] []
0.0176 [0.25]
=
0.02 [0.3]
0.88 = [0.83]n
log 0.88 = log 0.83
log 0.88 = log 0.83
log 0.88
=
log 0.83
0.055
=
0.08
n = 0.7

Orde Reaksi pengulangan 2 :


1 k [] []
=
2 k [] []
0.0173 [0.25]
=
0.02 [0,3]
0.865 = [0.83]n
log 0.865 = log 0.83n
log 0.865 = n log 0.83
log 0.865
=
log 0.83
0.06
=
0.08
n = 0.8

Tabel Pengaruh Konsentrasi Pada Laju Reaksi

M Waktu (s) 1/t (s) V (m/s)


Gelas M HCl
Na2S2O4 1 2 1 2 1 2
A 1M 2M 6s 6s 0.16 s 0.16 s 0.16 0.16
B 0.3 M 2M 13.5 s 13.6 s 0.074 s 0.0735 s 0.022 0.02
C 0.25 M 2M 14.2 s 14.4 s 0.07 s 0.06 s 0.0176 0.0173
D 0.16 M 2M 18.1 s 18.6 s 0.055 s 0.05 s 0.0088 0.0086

Tabel Pengaruh Luas Permukaan Sentuhan Pada Laju Reaksi

CaCO3 Waktu (sekon)

Bongkahan 32,9

Serbuk 3,9

Tabel Pengaruh Temperatur Pada Laju Reaksi

No Suhu Waktu (sekon) 1/t (sekon)


1 Suhu awal 32 C 461 0.0021
2 35C 345 0.003
3 40 C 190 0.0053
4 45 C 58 0.017
5 50 C 36 0.027

Tabel Pengaruh Katalis Pada Laju Reaksi

1/t
No Tetesan Waktu tanpa katalis Waktu dengan katalis
Tanpa katalis Dengan katalis
1 1 350.1 s 4.5 s 0.0028 s 0.2 s
2 2 385 s 8.7 s 0.0025 s 0.11 s
3 3 430 s 15.3 s 0.0023 s 0.065 s
4 4 519 s 22 s 0.0019 s 0.045 s

Anda mungkin juga menyukai