Edit Laporan Awal Penelitian Gustanto
Edit Laporan Awal Penelitian Gustanto
PENELITIAN BPPTN
LEMBAGA PENELITIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
OKTOBER 2016
BAB I
PENDAHULUAN
sungai, danau, air terjun, dan pantai dan lautannya, serta kreasi budaya (kearifan
budaya) buatan karya dan karsa manusia adalah sebuah karunia yang tak
terhingga dari yang maha kuasa untuk Sumatera Utara atas keindahan alam,
Sumatera Utara.
oleh arus demokratisasi di indonesia. Titik kulminasi penting dalam hal ini
memberikan manfaat bagi kepentingan pariwisata, dan hal ini pun sejalan dengan
pegunungan, sungai dan yang potensi turunannya seperti air terjun, gua, air panas
mapun flora dan faunanya. Pariwisata berbasis alam (ekotourism) telah lama
bekas (Tubing) dan pengamatan satwa liar seperti Orang Utan Sumatera (pong
(presbytis sp), Monyet ekor panjang (macaca fascicularis), dan beruk (macaca
(KEL) telah lama berkembang menjadi destinasi wisata, seperti Kawasan Bukit
dan yang saat ini sedang berbenah dan sudah masuk dalam highlightnya Sumatera
andalan seperti sumber mata air panas di Sei Beluh, Sei Sekucip, dan Sei Glugur,
Air Terjun Umang, Air Terjun Gambir, Gua dan Tebing merupakan daya tarik
Jeram (rufting), banyaknya sungai-sungai yang memiliki jeram dan riak air yang
deras dan tinggi, dengan grade yang bervariasi, yang dapat di arungi untuk pemula
petarung arung jeram, membuat wisata arung jeram ini semakin di populerkan di
Sumatera Utara. Sudah banyak operator wisata arung jeram yang beroperasi di
Wampu, Sungai Batang Toru, dan yang paling utama dan sudah menjadi tempat
Asahan.
perjalanan mulai dari Kabupaten Tanah Karo, di kabupaten ini kita dapat melihat
panorama dari ketinggian desa Tongging yang berada di kaki pantai Danau Toba,
serta Air terjun Sipiso-piso. Kabupaten Karo juga telah membuka suatu kawasan
untuk menikmati keindahan panorama Danau Toba dan tempat rekreasi yang
sangat indah di kawasan Resort Simalem Tanah Karo. Dari kabupaten Dairi,
menatap danau Toba dapat dilakukan ketika kita menyelusuri jalan menuju kota
menatap danau toba dari ketinggian di kawasan yang disebut Panorama di Tele
terhampar bak kain biru muda halus dan hijaunya pepohonan di kaki-kaki gunung
serta suasana sejuk, keheningan dari ketinggian adalah sebuah tempat kontemplasi
Untuk wisata Bahari Sumatera Utara sangat kaya karena dua wilayah
pesisir Barat dan Timur menjadi sesuatu yang berbeda eksotismenya, berbeda
deburan ombak dan pasir putihnya. Wilayah Timur dari mulai Pantai Cermin,
Pantai Puteri, Pantai Klang, Pantai Sialang Buah, hingga ke Tanjung Balai adalah
pesisir pantai Timur yang kaya akan hutan mangrove (Bakau) hingga ke jenis-
jenis ikan yang hidup di laut dengan pesisir mangrovenya, pantai dengan ombak
dan gelombang yang relatif tidak tinggi dan deras karena lautannya berupa selat
Hindia, yang kaya akan terumbu karang, karang laut dan terumbunya yang sangat
indah dan kaya jenisnya, ikan-ikan di laut dalam yang cantik mempesona hingga
tingkat. Tempat surfing yang standard internasional tentunya berada Pulau Nias.
Kawasan wisata pantai Lagundri dan pantai Sorake di Pulau Nias adalah
Berbagai upaya yang telah dilakukan dan akan terus dilakukan untuk
Hasilnya mulai nampak sekalipun masih jauh dari harapan, karena pemulihan
citra bukan pekerjaan instant, apalagi jika upaya ini hanya dilakukan untuk
pencitraan Sumatera Utara sebagai Destinasi Wisata Indonesia setelah Bali dan
Pulau Jawa, disini adalah suatu yang sifatnya jangka panjang ke masa depan.
Melihat hal ini muncul berbagai pandangan dan wacana yang menyarankan
Parapat Danau Toba (Danau Toba itu milik Kabupaten Sumalungun, kabupaten
Barisan, Kawasan Ekosistem Leuser, Danau Toba, Berastagi, pesisir dan pantai-
pantai barat dan pantai timurnya serta masyarakat multikulturalnya perlu dijaga
sebagai sebuah warisan. Karena itu diperlukan sebuah pemahaman Arif tentang
harmonisasi dan pelestarian Sumatera Utara secara menyeluruh dalam arti bahwa
Sumatera Utara adalah sebuah warisan Nusantara dan warisan dunia yang perlu
diselamatkan. Dinamika kehidupan yang ada di atas Tanah Sumatera Utara sendiri
TINJAUAN PUSTAKA
Terbitnya majalah Comparative Study on Society and History pada tahun 1958 di
Inggris menjadi babak baru dalam tradisi penulisan sejarah Sosial. Sejarah sosial
mempunyai garapan yang sangat luas dan beraneka ragam. Kebanyakan sejarah
sosial juga mempunyai hubungan yang erat dengan sejarah ekonomi sehingga
dapat mengambil fakta sosial sebagai bahan kajian. Tema seperti kemiskinan,
Institusi sosial juga merupakan bahan garapan bagi sejarah sosial. Sejarah
merupakan kajian sejarah sosial. Perkembangan ilmu sejarah tidak lagi hanya
antara satu dengan yang lainnya, tetapi akan melihat satu kejadian dengan
sumbangan besar terhadap telaah sejarah. Ilmu sosial bukan saja menjabarkan
pentingnya teori sosial dalam menganalisis berbagai peristiwa sejarah tetapi juga
awal abad 20 sejarawan dan teori sosial tidak pernah putus hubungan sama sekali,
beberapa contoh misalnya : pada tahun 1919 sejarawan terkenal Belanda Johan
Halbwachs untuk menjadi anggota dewan redaksi bersama para sejarawan. Pada
menulis buku The Civilizing Process yang kemudian dikenal sebagai buku klasik.
siapa, kapan, dimana dan bagaimana tidak lagi aktual dibicarakan. Penulisan ini
tidak memerlukan teori dan pendekatan ilmu sosial (ilmu bantu lainnya),
akibatnya penulisan sejarah yang seperti ini membuat sejarah itu kering.
dunia pendidikan ensiklopedi kecil itu tidak dibutuhkan lagi karena dengan
mengentry data melalui internet semua informasi dapat dengan mudah diperoleh.
memperlihatkan perkembangan yang stabil sejak perang dunia II, dan selama ini
luput dari fluktuasi ekstrim sebagaimana yang dialami sektor industri lain.
maupun investor di dunia ini yang mulai melirik, terjun dan melibatkan diri dalam
dunia kepariwisataan. Indonesia pun menyadari kekuatan sektor ini dan terus
1997, serta pemberlakuan otonomi daerah sejak tahun 2001, makin mendorong
pemersatu bangsa. Dalam konteks tersebut banyak pemerintah daerah yang mulai
meski mulanya masih dilihat sebagai sumber penghasilan PAD (Pendapatan Asli
menikmati objek dan daya tarik wisata. Seringkali pariwisata hanya dilihat dalam
lingkungan dan sosial budaya yang bersifat global. Pariwisata harus bisa menjual,
namun pariwisata dapat juga memberikan manfaat dan menyumbang antara lain
kepada :
negatif pada lingkungan alam maupun sosial budaya, tetapi dalam kegiatan
pariwisata yang terkonsep baik dan tertata rapi, dampak menjual itupun dapat
keindahan hutannya. Ia tidak akan menjual binatang langka, tetapi ia akan menjual
ruang provinsi.
manusia).
9. Kebijakan untuk mengakses sumber dana bagi calon investor, terutama calon
informal.
rantai yang sangat panjang sehingga banyak membuka kesempatan kerja bagi
masyarakat sekitarnya.
devisa untuk sebuah negara, pendapatan pajak dan investasi baru, diversifikasi
upah rendah dan tidak terampil merupakan tahap penting untuk pengembangan
peta penduduk miskin. Pekerja mengharap upah tinggi, tetapi ketrampilan yang
dimiliki minim.
yang dapat meningkatkan sumber pendapatan negara dan masyarakat terdiri dari
aneka kegiatan, seperti imbalan jasa transportasi, jasa boga (catering dan
undang nomor 9 tahun 1990 tentang kepariwisataan, khusunya pada bab II azas
dan tujuan pada pasal 2 dan pasal 3 huruf (d), serta bab V peran serta masyarakat
serta memberikan nilai tambah bagi masyarakat, maka peran pemerintah sebagai
pelaku dan sekaligus fasilitator sangatlah besar dan sangat diperlukan untuk
masyarakat lokal dan pihak swasta (investor). Peran tersebut diwujudkan dalam
Dinamika
Kebijakan Implemen
DTW PERDA
Kepariwisa- tasi
taan
berdasarkan
PERDA Perkembang-
an
BAB III
Kepres, PP, Perda ataupun Lembaran daerah. Tujuan penelitian dapat dilihat pada
poin-poin berikut:
bahari (sungai, pesisir, dan danau) ataupun kawasan hutan lindung dan
lainnya.
Observasi
Wawancara Perkembangan
Kepariwisataan Pendekatan
terstruktur
Fenome-
Indepth nologis
Dinamika Budaya
Interview
Masyarakat Sumatera
Utara
Telaah Analisis
pustaka Kebijakan Pemerintah
Kebijakan
dalam PERDA
Sosial
Rekonstruksi
Indepth
Interview fakta sosiokultural
Asumsi
Paradigma Analisis
Draft nilai kearifan lokal fenomenologis
Focused Persepsi
Group Konsep Sejarah Pembangunan masyarakat
Discussion Pariwisata Dalam Bentuk terhadap fakta
Buku kebijakan
kepariwisataan
3.2 Jenis Penelitian
Penelitian mengenai Sejarah dan Dinamika Budaya Masyarakat dalam
Sumatera Utara ini, merupakan jenis deskriptif analisis dengan teknik analisa data
agar dapat dikumpulkan data atau informasi tentang situasi dari kondisi terakhir
masalah yang ada sekarang berdasarkan data, jadi ia juga menyajikan data,
dkk (1993) menyatakan bahwa tujuan utama menggunakan metode ini adalah
untuk menggambarkan sifat suatu keadaan yang sementara berjalan pada saat
penelitian dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu. Di lain
dengan tujuan untuk mencari gambaran yang sistematis disertai fakta yang akurat.
Memperhatikan uraian tersebut maka maksud kajian dalam studi ini ialah
sama lain saling mengisi, disatu sisi kepariwisataan selalu dikonotasikan dengan
sifat yang pleesure kesenangan sementara objek wisata alam yang menjadi
andalanya.
3.3. Defenisi dan Konsep
a. Sejarah
Sejarah berasal dari bahasa Arab yaitu sajoratun yang artinya pohon.
Pohon dalam makna harfiahnya memiliki akar sebagai unsur paling dasar
memberi kehidupan pada keseluruhan unsur pohon itu sendiri. Akar juga tidak
dapat tumbuh sendiri jika tidak ada daun yang menangkap udara sebagai nafas
kehidupan bagi pohon. Hubungan satu sama lain dan saling ketergantungan tidak
ada yang paling penting inilah yang menggambarkan rangkaian kejadian dan
memberikan fakta bahwa yang penting adalah pohon itu sendiri sebagai satu
kesatuan.
mengenai masa lalu mereka, akan tetapi juga kondisi kekinian. Sejarah dikatakan
juga mampu memberikan prediksi mengenai kondisi masa depan. Makna dari
sejarah salam hal ini sejarah itu mampu memberikan informasi proses kehidupan
manusia dalam perjalanan waktu, sehingga keberadaan kita saat ini dapat
b. Dinamika Budaya
karya manusia yang harus dibiasakannya dengan belajar, beserta keseluruhan dari
hasil budi karya itu. Budaya adalah semua hasil cipta karya manusia untuk
paling kecil, seperti jarum, kacing baju, sedang benda yang wujudnya besar
dan sebagainya. Adapun istilah Inggrisnya, budaya berasal dari kata lain
bertani.
Dari pengertian ini berkembang menjadi culture, yang berarti segala daya dan
dihayati, namun sulit dirumuskan dalam bentuk definisi. Pada level wacana
implisit yang diperoleh dan diturunkan melalui simbol, yang akhirnya mampu
dan kompleks.
Kebudayaan mengandung segala hasil olah pikir dan olah krida manusia,
yang secara normatif dimiliki bersama oleh sebuah satuan sosial yang disebut
pencapaian budaya. Agar suatu kebudayaan dapat lestari, yaitu selalu ada
sama-sama memiliki kebudayaan tersebut sebagai jati dirinya. Dalam hal ini perlu
segera ditambahkan bahwa sejarah suatu bangsa adalah bagian dari jati dirinya,
oleh karena itulah dapat dikatakan bahwa anggota suatu masyarakat, agar dapat
Ada dua pandangan pokok mengenai apa yang dianggap komponen pokok
adalah nilai-nilai budaya beserta segala hasil pemikiran manusia dalam suatu
masyarakat, sedangkan tingkah laku dan benda-benda adalah akibat ikutan belaka
manusia.
Proses terjadi dan berkembangnya kebudayaan dilihat dari dua teori, yaitu
dan peluang ekonomik yang dihadapi manusia. Budaya terjadi melalui proses
pendidikan dalam arti luas (formal maupun non formal dan informal, terstruktur
menunjukkan bahwa suatu hal yang dapat amat berpengaruh dalam perkembangan
kebudayaan adalah interaksi antar bangsa, atau juga interaksi di antara berbagai
beberapa bangsa yang dapat berposisi sebagai 'pendatang' dan 'tuan rumah',
yang pelik ini pun, dengan segala konfigurasinya, telah terjadi di wilayah
ini mengusung suatu penggalan karya sastra klasik, yaitu bhinneka tunggal ika (=
terpisah namun satu jua) dan mentrasposisinya dari konteks keagamaan Siwa-
satu negara modern. Sejak masa Pergerakan Nasional, khususnya sejak Sumpah
kebudayaannya.
Satu hal yang juga perlu dipahami kalangan luas adalah bahwa
tradisinya, bukanlah kebudayaan yang statis. Dari waktu ke waktu kita melihat
daya cipta mencuat di dalam tradisi, yang dapat membawakan perluasan khazanah
dan bahkan penciptaan hal-hal baru yang sebelumnya belum pernah ada, namun
bagaikan sebuah rumah, di mana seorang merasa aman di dalamnya. Rasa aman
itu dapat menjadi pandu dalam setiap perjalanan mencari makna hidup.
Sebaliknya, ketiadaan orientasi nilai dapat membuat orang resah atau tidak peduli.
b. Pengertian Pariwisata
dilakukan secara suka rela serta bersifat sementara waktu untuk menikmati
pengusahaan objek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait di
dalamnya.
sum of the phenomena and relationships arising from the interaction of tourist,
sehingga menjadi ciri khas sesuatu yang tertentu dan hubungan yang ditimbulkan
interaksi dari turis, orang yang berhubungan dengan bisnis, tuan rumah
(pemerintah) dan penduduk asli dalam proses menarik perhatian dan melayani
Menurut definisi yang luas, pariwisata adalah perjalanan dari suatu tempat
lingkungan hidup dalam dimensi sosial, budaya dan ilmu. Beberapa pendapat para
Pengertian pariwisata ditinjau dari segi ekonomi pada mulanya tidaklah begitu
jelas dan mudah. Ini disebabkan oleh tidak adanya konsep atau batasan (definisi)
yang jelas mengenai bidang, bentuk atau jenis pariwisata dewasa ini. Demikian
pula industri-industri yang tergolong mana dan siapa-siapa saja sebenarnya dapat
pariwisata.
sebelumnya, selama dan sesudah suatu perjalanan pariwisata. Lebih dari itu,
pengembangan sebagai suatu tindakan, proses, hasil atau peryataan menjadi lebih
Objek wisata adalah tempat atau kedudukan yang memiliki sumber daya wisata
merupakan salah satu bagian dari berbagai macam yang termasuk dalam produk
wisata, dimana objek wisata merupakan hal yang terutama dari sebuah daerah
tujuan wisata, karena objek wisata pada umumnya memiliki daya jual tersendiri,
objek-objek wisata didukung oleh faktor-faktor yang tidak kalah pentingnya yaitu
1. Potensi wisata, yaitu potensi yang meliputi alamnya yang indah, adat-
3. Pemasaran; merupakan usaha yang dilakukan agar apa yang diperlukan dapat
program tidak akan berjalan atau bekerja dengan baik tanpa adanya aset atau
agar dapat mengetahui kekuatan suatu objek dalam menyerap wisatawan. Spillane
menjelaskan bahwa di setiap objek wisata sebetulnya ada berbagai unsur yang
saling tergantung, semua ini diperlukan agar wisatawan dapat menikmati suatu
pengalaman yang memuaskan pada liburan mereka. Lima unsur yang harus
3. Infrastruktur
mengetengahkan suatu hal yang menarik bagi wisatawan, agar wisatawan mampu
dan energi, sistem pembuangan kotoran, jalan dan sistem, serta keamanan yang
terjamin.
lebih mudah apabila berhadapan dengan kenyataan ganda; kedua metode ini
ketiga, metode ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak
intelektual yang dibangun atas dasar pengalaman empirik terhadap data, fakta
pertanyaan penelitian.
BAB V
hal pengembangan objek-objek wisata yang terdiri dari alam, budaya dan objek
nantinya dapat menjadi salah satu cara dalam hal pengentasan kemiskinan, sesuai
kepada wisatawan belum prima, dan masih belum sadarnya masyarakat di sekitar
rekreasi alam. Sedangkan kawasan konservasi sendiri adalah kawasan dengan ciri
satwa, serta pemanfaatan secara lestari sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya.
dalam taman wisata alam dapat dilakukan kegiatan untuk kepentingan penelitian,
Pemerintah.
yang memanfaatkan potensi sumberdaya alam, baik dalam keadaan alami maupun
serta menumbuhkan inspirasi dan cinta terhadap alam (Anonymous, 1982 dalam
Saragih, 1993)
Obyek wisata alam adalah perwujudan ciptaan manusia, tata hidup seni-
budaya serta sejarah bangsa dan tempat atau keadaan alam yang mempunyai daya
obyek wisata adalah pembinaan terhadap ka-wasan beserta seluruh isinya maupun
obyek wisata alam yaitu obyek wisata yang terdapat di luar kawasan konservasi
dan obyek wisata yang terdapat di dalam kawasan konsevasi yang terdiri dari
taman nasional, taman wisata, taman buru, taman laut dan taman hutan raya.
mendaki gunung, mendayung, berenang, menyelam, ski air, menyusur sungai arus
deras, berburu (di taman buru). Sedangkan obyek wisata yang terdapat di luar
kawasan konservasi dikelola oleh Pemerintah Daerah, Pihak Swasta dan Perum
alam yang terdiri dari unsur-unsur fisik lingkungan berupa tumbuhan, satwa,
geomorfologi, tanah, air, udara dan lain sebagainya, serta suatu atribut dari
tarik wisata itu sendiri, nilai-nilai budaya bangsa yang menuju ke arah kemajuan
Nusantara.
akan turun dengan cepat bila biaya, waktu dan ketidak-nyamanan perjalanan
Ketentuan Umum, Pasal 1 ayat 1 : bahwa hutan wisata adalah kawasan hutan
dan wisata buru, yaitu hutan wisata yang memiliki keindahan alam dan ciri khas
dikembangkan oleh Perum Perhutani di dalam kawasan hutan produksi atau hutan
lindung secara terbatas dengan tidak mengubah fungsi pokoknya (Anonimous,
1989).
Karo; Tomok, Tuktuk, Ambarita, Simanindo dan Balige (Tapanuli Utara) telah
wisatawan domestik dan mancanegara, apalagi Parapat berada pada jalur lintas
Sumatera-Jakarta via Tapanuli, maka tak ayal lagi waktu itu banyak berdiri hotel
yang dikelola swasta dan pemerintah dari kelas melati hingga kelas bintang,
rumah rumah penduduk yang juga dijadikan sebagai rumah tinggal wisatawan
mancanegara.
pantai Danau Toba, khususnya hotel, bahkan banyak juga penduduk yang pindah
dari kawasan bukit dan membangun rumah di pinggir pantai. Menurut hasil
pengukuran para ahli ketika itu tinggi permukaan air Danau Toba berada pada 905
meter diatas permukaan laut yang dijadikan sebagai batas normal ketinggian
ibukota kecamatan dipersyaratkan 12 meter dari as jalan dan wajib memiliki ijin
bangunan.
milik pribadi atau tanah yang dibeli dari masyarakat, dan menurut para orangtua
setempat sesuai aturan adat yang berlaku, pantai atau "kaki" tanah juga menjadi
hak pemilik hotel/rumah hingga ke danau artinya pantai juga menjadi kawasan
Sudah banyak Hotel yang berdiri ketika itu persis di tepi pantai antara lain
hotel Samosir, Hotel Danau Toba, Hotel Sibigo, Hotel Natour dan home stay di
lokasi pantai bebas yang dipindahkan ke terminal Sosor Saba di Parapat;, Hotel
Silintong, Toba Beach Hotel, Toledo Inn, Carolina Cottage, dan beberapa rumah
PLTA Asahan yang turut ditengarai menyebabkan surutnya air danau Toba,
pembuangan limbah hotel, limbah kapal dan limbah rumah tangga dan
langsung ke Danau Toba tanpa disadari berdampak pada pencemaran air Danau
menyadari bahwa air Danau Toba sudah tercemar, mereka tetap saja mengambil
air minum dan mandi di Danau Toba, kendatipun terdengar issu bahwa
pencemaran telah melewati ambang batas. Issue ini diredam Pemerintah karena
dianggap belum diketahui pihak luar dan kuatir akan berdampak pada penurunan
melestarikan kawasan Danau Toba yakni Peraturan Daerah Nomor 1 tahun 1990
mendirikan bangunan dipinggir pantai sejauh 50 meter dari bibir pantai (air),
dilarang mendirikan bangunan yang dapat menghambat pandangan kea rah pantai,
misalnya Kabupaten Tapanuli Utara pada waktu itu juga mengeluarkan Perda
tentang Larangan menguasai dan mengusahai tanah pangeahan (tanah yang timbul
akibat surutnya air Danau Toba), namun Perda ini juga terabaikan menjadi aturan
pemerintahan daerah dan pergantian para Pimpinan di tingkat Provinsi dan Daerah
Tingkat II.
Permukaan Danau Toba makin surut mencapai 900-902 meter dpl hingga
Dalam kurun waktu sekitar tahun 1988 hingga 1995, tanah timbul akibat
Tuktuksiadong, Tomok, Ambarita, pantai yang kering ditimbun tanah dan batu
Nomor 1/1990 dan Perda Tapanuli Utara tentang tanah pangeahan tidak dapat
dilarang sudah banyak berdiri bangunan dan sumber mata pencaharian penduduk.
mengeluarkan Ijin Mendirikan Bangunan bagi hotel dan bangunan lain ditepi
Danau Toba dan selanjutnya banyak usaha pariwisata tidak memiliki ijin
operasional dan ijin lainnya karena IMBnya tidak ada, hingga saat ini tentunya.
Kawasan Danau Toba telah 18 tahun tidak dijalankan, mati suri, tanpa ada yang
pelestariannya antara lain BKPEKDT, LTRM. Mati surinya Perda Nomor 1/1990
tersebut telah mengakibatkan kawasan Danau Toba danau terbesar kedua di dunia
sesudah danau Victoria di Afrika ini tampak semrawut dan tidak lagi memberi
di lapangan, kendatipun diakui bahwa untuk menata kawasan ini butuh waktu dan
Danau Toba adalah reservoir air tawar terbesar di Asia Tenggara dan
dengan kedalaman maksimum sekitar 450 meter, terletak di puncak vulkanik tua
pada ketinggian 905 meter di atas permukaan air laut (Sinamo, 1999, dan Whitten,
dkk, 2001).
Letak Geografis Danau Toba yang unik ini menyimpan berbagai potensi
ekonomis yang menjadi sumber kehidupan masyarakat luas, terutama sumber air
tawar yang melimpah dan hutan tropis yang lebat. Daya tarik Danau Toba yang
paling terkenal adalah keindahan alamnya yang telah diakui dunia. Seharusnya
dengan kekayaan alam Danau Toba jika dimanfaatkan dengan baik akan
menjadi agenda dan topik aktual. Yakni pencemaran air danau, menurunnya debit
air danau dan penggundulan hutan. Akibatnya, pesona Danau Toba dan Pulau
Samosir yang menjadi daerah tujuan wisata ketiga di Indonesia setelah Bali dan
Pembangunan Jangka Menengah Daerah) lima tahun. Pada periode tahun 2005-
wisatawan ke Danau Toba tidak begitu signifikan untuk tiap tahunnya. Hal ini
semakin gundul. Permukaan air Danau Toba yang sudah surut hampir empat
meter dan mungkin lebih akan bertambah surut lagi karena tidak adanya penahan
yang ada, bukan tidak mungkin masa depan keindahan alam Danau Toba sebagai
daerah tujuan wisata semakin tidak menarik lagi bagi wisatawan lokal dan manca
negara. Sebab, untuk meraup devisa bagi negara dari sektor pariwisata, tidak
pariwisata Danau Toba oleh para stakeholder yang tergabung dalam wadah DMO
lainnya dimana pembangunan jalan outer ring road Danau Toba sudah menjadi
pariwisata Danau Toba. Terdapat 3 wilayah yang menjadi fokus utama, yakni
setelah Bali. Rencana itu ditetapkan setelah adanya kesepakatan dan dukungan
dari pemerintah pusat melalui nota kesepahaman yang dibuat seluruh unsur terkait
potensi Danau Toba bekerja sama dengan Dinas Budaya dan Pariwisata Bali.
Langkah itu dilakukan karena Bali sudah menjadi ujung tombak pariwisata
nasional dan banyaknya turis yang berada di lokasi wisata yang dijuluki "Pulau
berkeinginan ada program promosi wisata kembar antara Bali dan Danau Toba.
dan prasarana guna memudahkan dan menarik minta wisatawan untuk berkunjung
Toba karena banyak kerusakan jalan dan jarak yang harus ditempuh. Untuk jalan
darat, pihak Dinas Budaya dan Pariwisata Sumatera Utara akan memperbaiki
infrastruktur jalan melalui koordinasi dan kerja sama dengan instansi terkait,
khususnya Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga. Namun akan diupayakan juga
kawasan wisata Danau Toba. Untuk merealisasikan hal itu, pihak Pemerintah
lokasi wisata tersebut. Kereta gantung yang akan dibangun cukup panjang dan
masuk tersebut dengan tambahan fasilitas seperti rumah sakit, pusat perbelanjaan,
dan hotel. Semuanya akan ditanggung oleh para teknokrat tersebut karena ingin
kawasan wisata Danau Toba itu akan dimulai pada pertengahan 2011. Sedangkan
pada rencananya pada 2012, pemerintah pusat akan menambah anggaran lagi
Bagaimanapun juga, upaya penataan kawasan ini akan sangat berat dan
sulit, dan tidak sekedar menegakkan peraturan melalui penerapan hukum, tetapi
menyelesaikan persoalan penataan kawasan Danau Toba tanpa ada yang merasa
nama Tanah Karo dan beribukotakan Kabanjahe. Kota Berastagi sebagai pusat
Kepariwisataan Kabupaten Karo terletak pada posisi strategis di jalan utama yang
(Dairi). Kota ini juga merupakan pintu gerbang perjalanan wisata ke obyek wisata
lainnya di Sumatera Utara. Kota Berastagi juga telah didukung oleh sarana
akomodasi dan restoran yang sangat memadai dengan fasilitas umum yang cukup
baik seperti adanya stasiun bus, sarana komunikasi, sarana kesehatan, perbankan
Misi Organisasi yang dapat dianggap sebagai falsafah organisasi. Visi dan Misi
yang telah dirumuskan bersifat tetap dan jangka panjang yang juga menjadi
kesejahteraan masyarakat.
2. Memberdayakan secara maksimal obyek dan daya tarik wisata operasional dan
terkait.
Daerah Berastagi sangat lekat dengan budaya Karo. Namun keadaan ini
tidak dapat dioptimalkan pemerintah menjadi potensi wisata yang menjadi daya
tarik wisatawan. Oleh sebab itu Arsitektur Tradisional Karo tidak berkembang,
khususnya di sekitar kawasan PT Tirta Ceria Sejahtera dan kawasan objek wisata
Sembahe. Jalur Medan-Berastagi yang biasanya dapat ditempuh dalam waktu 1,5
jam, kini membutuhkan hingga 3-4 jam. Rusaknya infrastruktur khususnya jalan
ke lokasi wisata Berastagi ini membuat kalangan industri di daerah itu mengeluh.
Keluhan itu antara lain disampaikan Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata
promosi yang gencar dilakukan belakangan ini bisa menjadi sia-sia jika kondisi
jalan yang semakin rusak parah itu tidak segera diperbaiki. Kurang terawatnya
kondisi jalan Medan ke Berastagi dimana terdapat banyak jurang di kiri kanannya
tentang Retribusi Memasuki Obyek Wisata dan Perizinan Hiburan pada Bab II
alam, kebudayaan daerah, hasil pertanian daerah dan hasil kerajinan daerah.
melestarikan keindahan alam maupun kebudayaan daerah sebagai obyek dan daya
tarik wisata, membina sarana rekreasi dan hiburan serta mendorong usaha
keindahan alam dan wisata budaya. Kemudian, dinyatakan pula bahwa usaha
Mejuah-Juah dan Pesta Buah dan Bunga setiap tahun. Selanjutnya Tanah Karo
juga memiliki tradisi yang telah turun temurun dilakukan yaitu Kerja Tahun
yang diselenggarakan setiap tahun oleh orangorang Karo yang tinggal di daerah
di Kapubaten Karo, khususnya kota Berastagi telah menunjukkan hasil yaitu pada
tahun 2014 terdapat 59 usaha akomodasi, 1.270 kamar, dan 2.213 tempat tidur
dengan tingkat hunian kamar mencapai 23,97 persen untuk hotel berbintang dan
untuk hotel melati dengan rata-rata 20,88 persen. Jumlah wisatawan yang datang
ke Kabupaten Karo mencapai 92.832 orang yang terdiri dari 15.308 orang
statistik tingkat penghunian tempat tidur selama tahun 2014 untuk seluruh hotel
rata-rata sebesar 25,31 persen. Tingkat penghunian tempat tidur yang paling tinggi
adalah hotel bintang 1, rata-rata sebesar 31,36 persen, kemudian hotel bintang 4
rata-rata 27,60 persen, dan hotel bintang 2 rata-rata 11,28 persen sedangkan hotel
melati sebesar 25,35 persen. Namun, selayaknya dengan segala potensi yang ada
terdapat beberapa upaya yang dapat dilakukan Pemerintah, antara lain yaitu :
sepanjang jalur jalan Medan ke Berastagi yang disebabkan banyaknya jurang dan
sering terjadinya longsor maka pihak Dinas Bina Marga dapat memantau dan
melalui penyelenggaraan kepariwisataan yang baik, cerdas dan tepat, yang secara
berbagai pihak pemangku kepentingan, yaitu yang berkaitan dengan budaya itu
Sumatera Utara
Indonesia terus berkembang dalam waktu beberapa tahun terakhir ini. Bahkan
peluang kerja baru. Hal yang sangat menggembirakan adalah adanya perhatian
dilaksanakan. Selain itu diperlukan pula suatu model pelaksanaan yang tepat,
dari sektor bisnis, maka pelatihan untuk pengelolaan suatu usaha kecil sangat
diperlukan, yang mana suatu sektor yang jarang digeluti para aktivitas
menantang sekaligus dapat menikmati keindahan alam hutan tropis, maka perlu
adanya usaha pengembangan potensi wisata ini dimana di daerah ini terdapat
banyak sungai yang mengalir deras sepanjang tahun dengan kondisi hutan yang
masih alami. Namun potensi yang cukup besar ini tidak dapat berkembang tanpa
manusia, melestarikan daerah aliran sungai, dan menambah sarana dan prasarana
Kabupaten Langkat sangat kaya dengan sumberdaya alam berupa hutan tropis dan
perkebunan; sungai ; laut ; pariwisata ; dan bahan tambang seperti mintak bumi
dan gas bumi. Bila ditelusuri hampir semua kecamatan memiliki komoditi
Thailand Growth Triangle). Seperti disektor pertanian siapa tak kenal dengan
rambutan Brahrang, Jeruk Pantai Buaya, Durian Bahorok. Juga untuk komoditas
kelapa sawit, karet, kakao, kelapa. ternak kambing dan ayam petelur. udang,
kerapu dan kepiting, kayu bakau dan damar ataupun dari industri rumah tangga
seperti,. terasi, kerupuk ikan, industri anyaman purun, gula aren, sulaman bordir
dan lain-lain.
Dari kawasan ekosistem Leuser, untuk melihat potensi pegunungan, sungai dan
yang potensi turunannya seperti air terjun, gua, air panas mapun flora dan
kawasan Taman Nasional Gunung Leuser, seperti jelajah hutan (trekking), arung
jeram (rufting), dan menghanyut dengan menggunakan ban bekas (Tubing) dan
pengamatan satwa liar seperti Orang Utan Sumatera (pong pygmaeus abelii),
Beberapa lokasi yang berada di dalam Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) telah
saat ini sedang berbenah dan sudah masuk dalam highlightnya Sumatera Utara
andalan seperti sumber mata air panas di Sei Beluh, Sei Sekucip, dan Sei Glugur,
Air Terjun Umang, Air Terjun Gambir, Gua dan Tebing merupakan daya tarik
Buluh dan sungai Batang Serangan, yang bergerak mengalirke hilir dan bertemu
Kawasan Tangkahan masuk ke dalam wilayah dua desa yaitu desa Namo Sialang
dan desa Sei Serdang yang mayoritas merupakan suku Karo, suku Batak, Melayu
dan Jawa. Kawasan Tangkahan pada bagian Taman Nasional Gunung Leuser,
memiliki keanekaragaman flora dan fauna yang sangat kaya. Sebagian besar
kawasan Tangkahan merupakan hutan hujan tropis, mulai dari hutan primer
meter seperti pohon kayu jenis damar, meranti, raja dan cendana masih dapat
disaksikan pada jalur-jalur yang relatif mudah dicapai di dalam kawasan hutan
kepariwisataan kita sejak hampir sepuluh terakhir ini mengalami penurunan yang
amat drastis, tentu saja tidak harus dibiarkan hal ini berturut-turut karena
pariwisata adalah sektor yang sangat potensial bagi pembangunan dan perolehan
devisa negara. Saya ingin mengajak semua pihak yang berkepentingan dalam
sektor ini untuk mengambil hikmah dari kemerosotan ini agar dapat menyamakan
persepsi untuk bangkit bersama melangkah ke hari depan yang lebih baik.
berkunjung ke satu daerah wisata di luar Jawa dan Bali, Mereka umumnya
aktraksi Budayanya yang unik. Komentar yang luar biasa dan ketakjuban yang
keluar secara spontan berbarengan diakhir dengan kata "sayangnya" jalan menuju
obyek jauh dan rusak, "sayangnya" tidak ada hotel yang representatif,
"sayangnya" tidak ada restoran yang memadai, "sayangnya" tidak ada tempat
singgah untuk rehat dan terakhir tempat buang hajat di perjalanan tidak ada dan
kalaupun ada joroknya bukan kepalang. Kalau komentar atau keluh-kesah seperti
ini yang keluar, apa lagi yang harus dilakukan, kaarena realitasnya memang
demikian dan kitapun harus mau dengan jujur menerima kenyataan ini, sambil
bertanya pada diri sendiri. Apakah daerah/obyek destinasi semacam ini layak
dikunjungi wisatawan atau kasarnya mau dijual, tapi apakah kita tega menjualnya,
tapi juga siapa yang mau membeli/mengunjungi. Kasus serupa ini terjadi
dibanyak tempat yang disebut sebagai daerah obyek wisata. Kumpulan kasus
semacam ini menggugat kita untuk segera berbuat dan berhenti untuk menutup-
nutupi hal semacam ini dan sekarang sudah tiba saatnya kita sebaiknya melihat
realitas potensi destinasi kita dengan jujur, terbuka apa adanya dan mari kita
masyarakat adalah sebuah obyek wisata disatu daerah yang ramai di kunjungi
masyarakat pelaku wisata (sasaran) agar mampu mengembangkan diri atas dasar
Losmen, atau bahkan rumah tinggal mereka dll). Restoran/Warung, Kios, Jasa
banyak lagi, semua itu dapat dikatagorikan sebagai faktor pendukung dari sebuah
fokus yang menjadi obyek wisata apakah ia berupa, Air Terjun, Danau, Hutan
Bakau, Pasir Putih, Deburan Ombak, Taman Karang, Hutan Tropis Perkebunan,
Benteng dan lain-lain). Namun demikian banyak ritual-ritual tradisi dan acara-
acara budaya yang selama ini dianggap daya tarik wisata diberbagai distinasi
tertentu, sebenarnya telah pula mengalarni degradasi dan pemudaran nilai. Ritual-
ritual tradisi yang semua sangat sakral, kini tak lebih dari sandiwara yang
dilakonkan oleh masyarakat yang berpakaian adat dan dipimpin oleh sekelompok
sebagai Tetua, sebagai pemuka agama, yang dalam realitas sesungguhnya tidak
memori mereka melalui tradisi lisan yang terpelihara dan sedikit tertolong oleh
semangat otonomi daerah yang sejak tahun 1999, digalakkan berbagai daerah
sebagai upaya pencarian jatidiri dan identias local, sehubungan dengan itu
seringkali sangat fatal karena banyak dari ritual-ritual itu terkesan mengada-
ngada.
undang Nomor 9 Tahun 1990 Tentang Kepariwisataan; Bab II Azas dan Tujuan,
dijaga oleh masyarakat setempat. Hal ini mutlak harus dilakukan mengingat
meliputi warisan budaya bangsa yang kaya sebagai aset kunci, seperti sejarah
keagamaan, seni, kerajinan, musik dan tari, dan gaya hidup tradisional di berbagai
daerah; bentangan alam yang indah, meliputi gunung berapi dan daerah
Jepang, Hongkong, Korea dan Cina untuk jangka panjang; penduduk yang sangat
besar jumlahnya dan semakin kaya, akan membentuk pasar domestik yang
menunjang perkembangan pariwisata; serta tenaga kerja yang besar dan relatif
murah, dan dengan demikian dapat menghasilkan produk dengan harga yang
berbukit, menjadikan tempat ini sangat ideal bagi tempat wisata. Sungai Batang
Serangan dan Bulih yang membelah hutan ini merupakan tipe sungai yang
mencirikan sungai di hutan tropis, dengan beraneka ragam jenis tumbuhan dan
tebing yang beraneka warna di tepian sugai ini. Air sungai yang sangat jernih dan
bernuansa hijau menciptakan panorama dan atmosfer yang alami dan mistik.
Tangkahan memiliki 11 air terjun dan beberapa sumber air panas, juga gua
kelelawar.
Untuk sampai di lokasi ini, dari terminal pinang baris di kota medan, bisa
Tangkahan dapat ditempuh sekitar 3 - 4 jam dari kota Medan. Untuk menuju
cukup deras arusnya, sehingga harus menggunakan rakit, ini merupakan salah satu
aktivitas yang dapat dilakukan baik yang berupa petualangan atau hanya sekedar
trekking di hutan tropis. Ada 3 jalur trekking di hutan ini mulai dari soft trekking
(untuk anak anak maupun keluarga) sampai yang bersifat petualangan. Para
pengunjung akan ditemani oleh pemandu lokal yang telah dibekali dengan
pengetahuan hutan dan interpretasi alam. Jalur trekking yang ada juga telah
Tangkahan.
perahu karet seperti biasa. Kita akan duduk di atas ban mobil dan mengalir
mengikuti arus sungai sampai ke titik tertentu, sambil melewati goa, menikmati
semuanya sudah sangat berpengalaman dalam kegiatan ini, dan mereka telah
dan kegiatan alam bebas lainnya, pengunjung juga dapat ikut dengan masyarakat
berkeliling hutan sambil menunggang gajah. Sampai saat ini ada 3 ekor gajah
Leuser. Kawasan hutan ini merupakan salah satu habitat asli dari Orangutan
Sumatera Utara. Daerah ini memiliki hamparan hutan hujan tropis dataran rendah
Selain Orang Utan terdapat beberapa satwa yang saat ini berkembang biak dan
Orang Utan Sumatera (Viewing Centre) yang telah menjadi salah satu andalan
Lawang pada tanggal 2 November 2003, selama enam bulan kawasan ini sempat
ditutup untuk seluruh kegiatan parawisata. Akibatnya masyarakat setempat
menganggur. Tiga tahun kemudian kawasan wisata Bukit Lawang ini telah dibuka
Kawasan wisata Bukit Lawang pada sekitar tahun 1995 pernah mengalami masa
kunjungan wisman meningkat menjadi 1.831 orang , Tahun 2006 tercatat 2.069
orang dan tahun 2007 tercatat kunjungan wisatawan asing sejumlah 3.042 orang.
maupun lokal pada tahun-tahun mendatang bakal terus bertambah. Sesuai dengan
visi-misi, tujuan dan sasaran Kabupaten Langkat, maka ditetapkan arah kebijakan
yang berakar pada nilai tradisional serta sejarah dan situs sejarah. Kawasan wisata
Bukit Keasrian Bukit Lawang, Bahorok Kabupaten Langkat memiliki daya tarik
pada tahun 2003 Bukit Lawang Bahorok tersebut, sebenarnya membangun citra
yang buruk bagi daerah tujuan wisata (DTW) tersebut. Permasalahan juga terjadi
dengan banyaknya berdiri bangunan liar di areal kawasan wisata tanpa izin dari
penting penataan kawasan tersebut. Sebagai DTW, daerah itu harus ditata dengan
baik agar menarik dan asri untuk dilihat para wisatawan dalam negeri maupun
tidak boleh terganggu karena keasrian itu merupakan daya tarik bagi wisatawan.
keasrian dan keaslian alamnya. Keasrian alam Bukit Lawang bersama keaslian
alamnyalah yang menjadi daya tarik tersendiri. Ketika terjadi banjir banding di
penggundulan hutan di hulu Sungai yang mengalir dri tengah hutan Bahorok
tersebut.
pariwisata di daerah kawasan objek wisata Bukit Lawang ini, antara lain dengan
adanya pertemuan Bupati Langkat dengan sejumlah pekerja wisata, tokoh dan
masyarakat serta Muspika setempat di Ball Room Rindu Alam Hotel Bukit
dalam menjaga keasrian hutan Bukit Lawang tersebut. Ketika terjadi banjir di
Bukit Lawang, ternyata banyak juga kayu gelondongan yang dihanyutkan oleh air
dari hulu. Dengan kata lain, Pemda Langkat maupun Pemerintah Provinsi
Sumatera Utara mengharapkan perlu adanya usaha untuk menjaga kelestarian
hutan tersebut dengan merawat hutan alam itu agar warisan dunia itu tetap
terpelihara. Hal ini disebabkan hutan di Bukit Lawang tersebut juga termasuk
tercatat 5.185 turis (tahun 2010) dan melonjak menjadi 8.544 pada tahun 2012
merupakan jumlah yang terbesar mencapai 2.906 orang, Inggris 1.000, Amerika
48, Australia 388 , Spanyol 270 , Canada 211 , Swiss 190 dan Belgia 187 orang.
penawaran jasa wisata yang dilakukan oleh masyarakat sekitar, berupa penyediaan
pondok penginapan atau hotel, warung makan, restoran, souvenir shop, dan jasa
daya tarik obyek wisata alam Bukitlawang. Oleh karena itu, Pemerintah
sehingga lokasi wisata lebih terasa nyaman dengan kehadiran kios-kios sovenir,
kawasan bantaran sungai yang indah serta lokasi parkir yang baik.
1. Perlunya kerjasama masyarakat setempat untuk peduli terhadap pembenahan
2. Sebaiknya Bukit Lawang di kawasan Bahorok ini tetap terjaga agar tetap
seperti apa adanya. Sebab daerah tersebut juga sudah dikenal di dunia sebagai
daerah ekowisata dan mempunyai daya tarik wisatawan sendiri. Oleh karena itu,
kelestarian alam, keasrian dan keaslian hutan itu juga menjadi objek wisata yang
sangat digemari wisatawan. Semua pihak terkait harus berkomitmen untuk benar-
Indonesia terdiri dari beberapa destinasi seperti wisata bahari (sungai, danau,
dan melindungi kekayaan alam dan daya tarik kepariwisataan, pemerintah telah
kepariwisataan bahwa keadaan alam, flora, dan fauna, sebagai karunia Tuhan
Yang Maha Esa, serta peninggalan purbakala, peninggalan sejarah, seni dan
budaya yang dimiliki Bangsa Indonesia merupakan sumber daya dan modal
rakyat.
Hal tersebut didukung oleh konsep pembangunan wisata yang idel, yakni
Sumatera Utara yang banyak memiliki potensi wisata bahari (sungai, danau, laut
semestinya.
Sei Bingei, Sungai Deli, dan sungai-sungai lainnya yang dijadikan tempat untuk
wisata.
jeram dan memancing. Destinasi wisata sungai yang paling terkenal saat ini
adalah Wisata Bukit Lawang dan Tangkahan yang keduanya berada di wilayah
Selain Orang Utan terdapat beberapa satwa yang saat ini berkembang biak dan
Orang Utan Sumatera (Viewing Centre) yang telah menjadi salah satu andalan
Lawang pada tanggal 2 November 2003, selama enam bulan kawasan ini sempat
visi-misi, tujuan dan sasaran Kabupaten Langkat, maka ditetapkan arah kebijakan
daerah yang berakar pada nilai tradisional serta sejarah dan situs sejarah.
pariwisata di daerah kawasan objek wisata Bukit Lawang ini, antara lain dengan
adanya pertemuan Bupati Langkat dengan sejumlah pekerja wisata, tokoh dan
masyarakat serta Muspika setempat di Ball Room Rindu Alam Hotel Bukit
dalam menjaga keasrian hutan Bukit Lawang tersebut. Ketika terjadi banjir di
Bukit Lawang, ternyata banyak juga kayu gelondongan yang dihanyutkan oleh air
dari hulu. Dengan kata lain, Pemda Langkat maupun Pemerintah Provinsi
hutan tersebut dengan merawat hutan alam itu agar warisan dunia itu tetap
terpelihara. Hal ini disebabkan hutan di Bukit Lawang tersebut juga termasuk
Bukit Lawang.
souvenir shop, dan jasa pemanduan atau guide. Penyediaan sarana wisata
pembenahan kawasan Bukit Lawang agar dapat menjadi lebih baik lagi.
3. Sebaiknya Bukit Lawang di kawasan Bahorok ini tetap terjaga agar tetap
seperti apa adanya. Sebab daerah tersebut juga sudah dikenal di dunia
setempat untuk menjaga kelestarian alam, keasrian dan keaslian hutan itu
juga menjadi objek wisata yang sangat digemari wisatawan. Semua pihak
1
Tim Penelitian, Tinjauan Tentang Kebijakan Daerah Terkait Pengembangan
Kepariwisataan di Sumatera Utara, Medan: Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi
Sumatera Utara, 2011, hlm. 37-40.
Selain wisata sungai yang terdapat di Kabupaten Langkat, terdapat juga
Kabupaten Serdang Bedagai yakni objek wisata alam (pemandian alam) yang
Serdang Bedagai Nomor 9 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Objek Wisata Pesisir
untuk menjaga kebersihan, kerapian serta keindahan tertuang pada BAB III Pasal
6 yang isinya:
dan terendah.
sungai.
Kabupaten Serdang Bedagai sehingga berlaku untuk semua tempat wisata sungai
tertera pada BAB V Pasal 8. Barang siapa yang melanggar ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam pasal 6 Peraturan Daerah ini akan dikenakan sanksi berupa:
10.000.000,-.
5.000.000,-.
30.000.000,-.
pantai. Sejauh ini wisata-wisata pemandian alam masih dikelola dengan baik oleh
Danau Toba adalah reservoir air tawar terbesar di Asia Tenggara dan
dengan kedalaman maksimum sekitar 450 meter, terletak di puncak vulkanik tua
pada ketinggian 905 meter di atas permukaan air laut (Sinamo, 1999, dan Whitten,
dkk, 2001). Posisi geografis Danau Toba yang unik ini menyimpan berbagai
sumber air tawar yang melimpah dan hutan tropis yang lebat. Daya tarik Danau
Toba yang paling terkenal adalah keindahan alamnya yang telah diakui dunia.
Seharusnya dengan kekayaan alam Danau Toba jika dimanfaatkan dengan baik
ini menjadi agenda dan topik aktual. Yakni pencemaran air danau, menurunnya
debit air danau dan penggundulan hutan. Akibatnya, pesona Danau Toba dan
Pulau Samosir yang menjadi daerah tujuan wisata ketiga di Indonesia setelah Bali
2
Tim Penelitian, Tinjauan Tentang Kebijakan Daerah Terkait Pengembangan
Kepariwisataan di Sumatera Utara, Medan: Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi
Sumatera Utara, 2011, hlm. 22-23.
4. Mensinkronkan secara terstruktur dan sinergi pengembangan destinasi
outer ring road Danau Toba sudah menjadi salah satu program nasional
Terdapat 3 wilayah yang menjadi fokus utama, yakni Tomok, Tuktuk dan
dengan Dinas Budaya dan Pariwisata Bali. Langkah itu dilakukan karena
Bali sudah menjadi ujung tombak pariwisata nasional dan banyaknya turis
yang berada di lokasi wisata yang dijuluki "Pulau Dewata" tersebut. Pihak
jarak yang harus ditempuh. Untuk jalan darat, pihak Dinas Budaya dan
7. Untuk di lokasi wisata Danau Toba, akan dibangun kereta gantung (cable
lokasi wisata tersebut. Kereta gantung yang akan dibangun cukup panjang
pintu masuk tersebut dengan tambahan fasilitas seperti rumah sakit, pusat
Upaya-upaya tersebut dapat dilihat dari penelitian yang dilakukan oleh Badan
dan pemerintah kabupaten yang berada di sekitar Danau Toba agar bekerja
Board.
3
Ibid., hlm. 24-26.
peningkatan kesadaran masyarakat di sekitar kawasan Danau Toba agar
dengan baik.
Danau Toba dengan menempuh berbagai cara seperti ikut serta dalam
Berbagai upaya di atas saat ini telah dilaksanakan oleh pemerintah baik
dengan pemerintah provinsi juga telah berjalan yang kemudian diteruskan kepada
pemerintah pusat. Selain itu, upaya untuk melestarikan Kawasan Danau Toba juga
penanaman seribu pohon dan sosialisasi tidak diizinkan membakar lahan di sekitar
Kawasan Danau Toba. Upaya-upaya ini tampaknya tidak cukup jika pemerintah
4
Ibid., hlm. 27-28.
saja yang melakukan sendiri tanpa adanya partisipasi dari berbagai pihak yang
dituliskan oleh tim peneliti dari Balitbang Prov. Sumatera Utara seperti yang
degradasi.
gundul.
3. Permukaan air Danau Toba yang sudah surut hampir empat meter dan
mungkin lebih akan bertambah surut lagi karena tidak adanya penahan air.
mungkin masa depan keindahan alam Danau Toba sebagai daerah tujuan wisata
semakin tidak menarik lagi bagi wisatawan lokal dan manca negara. Sebab, untuk
meraup devisa bagi negara dari sektor pariwisata, tidak cukup hanya dengan
dilupakan.
Selain wisata Danau Toba, di Kabupaten Batubara juga terdapat wisata
danau meskipun danau tersebut merupakan danau yang sengaja dibuat. Wisata
danau tersebut adalah wisata Danau (Situ) Danau Laut Tador di Kecamaatan Sei
Suka dan Waduk Indah di Kecamatan Air Putih. Kedua tempat wisata tersebut
Batubara yang mengacu pada Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2014 tentang
untuk periode 15 tahun terhitung sejak tahun 2014 sampai dengan tahun
2029.
kepariwisataan.
tidak kalah penting dengan destinasi wisata lainnya. Apalagi saat ini investor
mulai melirik peluang usaha pada sektor wisata bahari. Para investor membangun
atau mengemas tempat wisata pantai lengkap dengan fasilitas wahana bermain
dan berbagai restoran sea food. Salah satu objek wisata pantai yang dilengkapi
Pantai Cermin adalah kawasan objek wisata bahari pantai cermin terletak
di desa Pantai Cermin kanan kecamatan Pantai Cermin, memiliki lokasi yang
Sangat strategis dengan jarak tempuh hanya 30 menit dengan kedaraan roda
empat dari kota Medan. Kawasan Objek Wisata Pantai Cermin terletak di Desa
Kecamatan pantai cermin ini memiliki panjang garis pantai 21 km dengan kondisi
tanah datar sangat berpotensi untuk pengembangan wisata laut.5 Saat ini
kecamatan Pantai Cermin telah memiliki 5 lokasi pantai yang telah dikelola, yang
terdiri dari:
1. Pantai Mutiara 88
Visi merupakan artikulasi dari citra, nilai, arah dan tujuan organisasi.
5
Tim Peneliti Balitbang Prov. Sumatera Utara, Ibid., hlm. 32-33.
telah menetapkan visi yang akan membawa masyarakat Pantai Cermin untuk
eksis, antisipatif dan inovatif. Adapun visi Kecamatan Pantai Cermin adalah
potensi budaya lokal, wisata iman, wisata agro dan wisata eko (eco
tourism).
objek wisata bahari di Pantai Cermin ini, masih terdapat kendala-kendala dalam
pelaksanaannya, seperti :
6
Ibid., hlm. 33-34.
1. Lemahnya peraturan desa dan peraturan yang mengatur tata pelaksanaan
beberapa jalur.
terkait.
pemeliharaan objek wisata Pantai Cermin ini. Seperti pada Pantai Kuala
Putri, Pantai Gudang Garam dan pantai kawasan wisata lainnya adanya
adanya Pantai Cermin Theme Park yang telah dikelola secara modern dengan
Theme Park merupakan pilihan yang tepat bagi keluarga untuk berwisata bahari
dengan beragam fasilitas yang sangat baik. Pantai Cermin Theme Park saat ini
7
Ibid., hlm. 34.
pinggiran pantai yang bersih dan bebas dari gubuk-gubuk liar serta para calo
makanan, maka telah dilakukan himbauan secara tertulis dan aksi penertiban yang
diharapkan masyarakat sadar dan bersedia untuk tidak melakukan percaloan atau
8
Ibid., hlm. 35.
9
Ibid., hlm. 36-37.
8. Perlu adanya partisipasi dan sponsor dari pihak-pihak yang terkait dalam
tahun 2029. Dalam Peraturan Daerah tersebut, yang menjadi fokus pembangunan
kepariwisataan bahari di Kabupaten Batubara adalah wisata bahari Pulau Salah
Namo dan Pulau Pandang di Kecamatan Tanjung Tiram, wisata pesisir dan pantai
yang terdiri dari Pantai Sejarah, Pantai Bunga, Pantai Alam Datuk, Pantai
kepariwisataan pesisir dan pantai serta mengembangkan daya tarik wisata baru di
kawasan wisata yang belum berkembang seperti destinasi wisata Pulau Salah
Pulau Salah Namo dan Pulau Pandang. Selain itu, juga dilakukan pembangunan
jalan dan angkutan jalan menuju Kawasan Destinasi Wisata pesisir dan pantai
seperti Pantai Sejarah, Pantai Bunga, Pantai Alam Datuk, Pantai Perjuangan/Jono,
Pantai Bunga Laut Indah, dan wisata Hutan Mangrove di Kecamatan Limah
Pulau Pandang.
wisata pesisir dan pantai meliputi dan tidak ada batas pada:
2. pembangunan akomodasi.
emergensi.
terjangkau.
demikian jelas terlihat bahwa peraturan yang telah ditetapkan untuk kemudian
masyarakat sekitar.
KESIMPULAN
rohani, dan intelektual setiap wisatawan dengan rekreasi dan perjalanan serta
Bab II Pasal 3 Tentang Kepariwisataan. Demikian pula seperti yang terdapat pada
Pariwisata juga berperan dalam upaya meningkatkan jati diri bangsa dan
Utara selama 4 tahun terakhir mulai tahun 2011 hingga tahun 2015 mengalami
pariwisata di Propinsi Sumatera Utara dapat dilihat tingkat hunian kamar dan rata-
rata lama menginap tamu pada suatu hotel. Pada tahun 2008 hingga tahun 2009
terdapat penurunan tingkat hunian kamar dan rata-rata lama menginap tamu di
hotel pada Propinsi Sumatera Utara. Hal ini menunjukkan bahwa pada umumnya
tempat transit untuk menuju objek-objek wisata ke daerah lain di Sumatera Utara
dari bidang promosi, bidang infrastruktur dan bidang pengelolaan obejk wisata di
Infrastruktur berupa sarana dan prasarana yang ada saat ini di Medan dinilai
belum cukup mendukung menjadikan daerah itu sebagai tujuan wisatawan seiring
dengan pencanangan Visit Medan Year sebagai tahun kunjungan wisata. Hasil
informan menyatakan bahwa lalu lintas di Propinsi Sumatera Utara tidak teratur.
Kota Medan sebagai ibukota Provinsi Sumatera Utara (Sumut) memiliki banyak
Dinas Pariwisata Propinsi Sumatera Utara dalam pelestarian tempat wisata yang
ada terbukti selama ini perawatan obyek-obyek wisata terasa masih sangat
berkurang. Seperti tidak terawatnya objek wisata Kebun Binatang Medan (KBM),
kebun binatang ini banyak dikritik karena dianggap tidak menyediakan fasilitas
Daya tarik Danau Toba yang paling terkenal adalah keindahan alamnya
yang telah diakui dunia. Seharusnya dengan kekayaan alam Danau Toba jika
Danau Toba kehidupan masyarakat yang berada di sekitarnya masih berada pada
akhir-akhir ini menjadi agenda dan topik aktual. Yakni pencemaran air danau,
menurunnya debit air danau dan penggundulan hutan. Pembenahan dan perbaikan
Utara dengan Parapat (Simalungun) atau Taman Iman (Dairi). Pada tahun 20011
Karo. Padahal selayaknya dengan segala potensi yang ada seharusnya jumlah
kunjungan wisatawan dapat ditingkatkan pada daerah ini. Penurunan jumlah
khususnya di sekitar kawasan PT Tirta Ceria Sejahtera dan kawasan objek wisata
Sembahe.
Pantai Cermin adalah kawasan objek wisata bahari pantai cermin terletak
di desa Pantai Cermin kanan kecamatan Pantai Cermin, memiliki lokasi yang
Sangat strategis dengan jarak tempuh hanya 30 menit dengan kedaraan roda
empat dari kota Medan. Kawasan Objek Wisata Pantai Cermin terletak di Desa
satu kecamatan yang termasuk dalam wilayah Kabupaten Deli Serdang. Pada
tahun 2007 hingga tahun 2008 terjadi penurunan kunjungan wisatawan ke Pantai
Cermin yang cukup tinggi yaitu sebesar 8,87%. Hal ini antara lain disebabkan
Selain Orang Utan terdapat beberapa satwa yang saat ini berkembang biak dan
Orang Utan Sumatera (Viewing Centre) yang telah menjadi salah satu andalan
tercatat 5.185 turis (tahun 2008) dan melonjak menjadi 8.544 pada tahun 2009
serta sejumlah 8.931 wisatawan mancanegara pada tahun 2010 berkunjung ke
banyaknya berdiri bangunan liar di areal kawasan wisata tanpa izin dari
penting penataan kawasan tersebut. Sebagai DTW, daerah itu harus ditata dengan
baik agar menarik dan asri untuk dilihat para wisatawan dalam negeri maupun
mancanegara.
SARAN/REKOMENDASI
Agar dapat menjadikan Kota Medan sebagai Kota Wisata tentu saja
terdapat beberapa faktor yang harus dibenahi dalam mengangkat citra pariwisata
optimal. Propinsi Sumatera Utara memiliki banyak potensi namun potensi ini
menjadi tenggelam karena belum ada yang menggali. Salah satu cara untuk
memulai penggalian potensi wisata Propinsi Sumatera Utara sebagai ikon wisata
Indonesia adalah dengan sedikit demi sedikit memperbaiki berbagai sarana dan
prasarana. Jalan raya Propinsi Sumatera Utara sudah saatnya mulai diprioritaskan.
Selain itu, promosi tentang berbagai destinasi wisata Propinsi Sumatera Utara
Perbaikan sarana berupa jalan merupakan syarat mutlak bagi suatu daerah yang
kekurangan yang dimiliki Propinsi Sumatera Utara harus diperbaiki dan tidak bisa
menghadapi kondisi seperti ini. Bila hal ini tidak dilakukan oleh Pemerintah
Propinsi Sumatera Utara, dikhawatirkan daerah ini yang sesuai dengan slogan
Visit Medan Year hanya akan menjadi pajangan dan tidak dapat diwujudkan
disadari oleh segenap warga dan dengan adanya Kampanye Sadar Wisata
menjadikan seluruh warga Propinsi Sumatera Utara menjadi satu sinergi bersama-
sama dengan Pemerintah Propinsi Sumatera Utara mengembangkan Kota Medan
misalnya menampilkan seni dan budaya etnis di kota itu khususnya Batak dan
Yogyakarta atau daerah lain. Jika Pemerintah Propinsi Sumatera Utara dapat
Utara akan menjadi tujuan wisata bagi para pengunjung dari seluruh mancanegara.
Perlunya komitmen bersama dari semua elemen baik dari pemerintah, swasta
yang mempunyai potensi besar. Artinya pariwisata dianggap sebagai asset yang
dapat memberikan manfaat yang banyak bagi semua pihak, bagi masyarakat
pariwisata dapat memberikan andil yang sangat besar bagi Pendapatan asli daerah
yang lebih besar lagi. Oleh karena itu diperlukan kemauan yang kuat bagi
daerah karena mengingat besarnya potensi dan manfaat yang diperoleh dari
kegiatan wisata. Pengembangan pariwisata tidak bisa terlepas dari sarana dan
itu, maka sangat penting sekali sarana dan prasarana pendukung pariwisata dalam
Dalam hal sumber daya manusia memegang peranan yang penting dalam
daya manusia yang berkualitas, maka akan banyak mengalami hambatan dalam
yang ada di Sumatera Utara, baik dalam cakupan regional maupun nasional
bahkan internsional. Melalui promosi maka semua pihak akan dapat mengetahui
apa saja yang terdapat di Sumatera Utara terutama potensi wisatanya. Hal tersebut
mutu obyek wisata dan daya tarik wisata yaitu melalui kegiatan promosi
pariwisata.