Anda di halaman 1dari 7

A.

Pemahaman Konsep Geomorfologi

1. Jelaskan apa itu geomorfologi ?

Geomorfologi yaitu ilmu yang berkaitan dengan bentuklahan sebagai pembentuk


muka bumi, baik di atas maupun di bawah muka air laut dan menekankan pada genesis
(cara terbentuk), perkembangan di masa depan dan dalam konteks kelingkungannya.

2. Jelaskan aspek yang dikaji dalam geomorfologi ?

Geomorfologi mengkaji bentuklahan, genesis, proses, dan lingkungan yang mana


dijabarkan sebagai aspek-aspek berikut :
a. Aspek morfologi, mengkaji bentuklahan baik secara morfografi (kualitatif) maupun
morfometri (kuantitatif) dengan tujuan mendeskripsikan relief bumi.
b. Aspek morfogenesa, mengkaji asal-usul dan proses terjadinya bentuklahan seperti
tenaga endogen dan eksogen.
c. Aspek morfokronologi, mengkaji umur/kronologi suatu bentuklahan
d. Aspek morfoasosiasi, mengkaji bentuklahan terhadap lingkungan seperti hubungan
bentuklahan terhadap bentang alam contohnya batuan,tanah, dan penggunaan lahan

3. Jelaskan apa yang diketahui tentang morfometri ?

Morfometri merupakan pengukuran bentuk (measurement of the shape). Pada


geomorfologi, morfometri menekankan pada penilaian kuantitatif suatu bentuklahan.

4. Sebutkan unsur/aspek yang diukur dalam morfometri bentanglahan ?

kemiringan (slope), tinggi, panjang dan lebar suatu bentanglahan

5. Jelaskan tentang klasifikasi bentuklahan metode Hammond?


Metode Hammond mengklasifikasikan bentuklahan secara kawasan (regions) dari
pada mengindentifikasi fitur secara individu dengan mempertimbangkan kemiringan
lereng (slope gradient), relief lokal (local relief), tipe profil (profile type).

B. Pemahaman Konsep Sistem Informasi Geografis (SIG)

1. Jelaskan apa perbedaan DEM, DTM dan DSM?

Perbedaan DEM, DTM, dan DSM diilustrasikan pada gambar dibawah berikut.
Berdasarkan gambar diatas, DSM (Digital Surface Model) adalah model yang
menggunakan tinggi permukaan penutup lahan (vegetasi,bangunan) sebagai penentu
ketinggian data, DEM (Digital Elevation Model) adalah data elevasi digital permukaan
bumi di atas mean sea level, sedangkan DTM (Digital Terrain Model) adalah model
medan digital yang menggunakan tinggi permukaan tanah sebagai penentu ketinggian.
2. Jelaskan tentang Topographic Position Index (TPI)?

TPI adalah metode klasifikasi yang membandingkan elevasi setiap sel pada DEM
terhadap rata-rata elevasi pada sel daerah sekitarnya.

3. Jelaskan tentang hillshade?

Hillshade yaitu raster yang menunjukkan arah sinar matahari sehingga pada data
DEM terdapat area terang (terkena sinar matahari) dan gelap (membelakangi matahari),
hillshade juga memberi kesan 3D untuk mengetahui karakteristik kondisi topografi.

4. Jelaskan tentang raster slope?

Raster slope merupakan raster yang setiap selnya berisi informasi ketinggian (Z)
relatif terhadap sel sekitar sehingga terdapat perubahan ketinggian dari masing-masing
sel yang menggambar kemiringan.

C. Praktek

1. Input data DEM ke ArcGIS

Kemudian data DEM ditransformasi sistem proyeksinya dari GCS_WGS_1984 ke


sistem proyeksi UTM zona 48S. Hal ini berdasarkan pada nilai longitude dan latitude
pada bagian source serta menunjukkan Pulau Belitung sebagai lokasi dari data DEM
tersebut.
Transformasi sistem proyeksi dilakukan pada menu ArcToolBox Data
Management Tools Project and transformations Raster Project Raster.
Kemudian ditentukan tempat penyimpanan output data dan output sistem proyeksi yang
akan dipakai.

Hasil transformasi sistem proyeksi ditunjukkan pada gambar dibawah berikut.


2. Mengubah data DEM menjadi slope dan melakukan reklasifikasi.

Langkah mengubah DEM menjadi slope yaitu menu ArcToolbox 3D analyst


Tools Raster Surface Slope. Data yang dimasukkan yaitu DEM Pulau Belitung
yang telah ditransformasi sistem proyeksinya, lalu ditentukan tempat penyimpanan data
dan pada bagian output measurement dipilih percent_rise, hal ini sesuai dengan satuan
klasifikasi kemiringan lereng yang diminta.

Hasil slope terdapat pada gambar dibawah berikut :

Selanjutnya nilai elevasi pada raster slope direklasifikasi dengan sesuai klasifikasi
persentase kemiringan lereng meliputi (a) Datar 0-8%, (b) Landai 8-15%, (c) Agak
Curam 15-25 %, (d) Curam 25-45%, (e) Sangat Curam 45%. Reklasifikasi dilakukan
dengan klik kanan pada layer data Properties Symbology Classify. Pilihan
method : Manual Classes 5 lalu mengisi nilai klasifikasi slope di kotak sudut
kanan.
Berikut hasil raster slope yang telah direklasifikasi, mayoritas kemiringan lereng
pada hasil yaitu datar dengan persentase kemiringan 0-8%.
3. Pengolahan DEM ke dalam hillshade.

Langkah yang dilakukan dalam pengolahan DEM ke dalam hillshade yaitu


mengklik menu ArcToolBox 3D Analyst Tools Raster Surface Hillshade. Pada
pilihan input raster masukkan data DEM Pulau Belitung yang telah ditransformasikan
sistem proyeksinya, kemudian ditentukan tempat penyimpanan data dan klik Ok.

Berikut hasil dari pembentukan hillshade seperti gambar dibawah ini. Dari hasil
terlihat daerah yang gelap, mengindikasikan wilayah tersebut memiliki ketinggian yang
lebih tinggi daripada daerah sekitar, menunjukkan daerah tersebut merupakan
perbukitan.
4. Pengolahan data DEM menjadi TPI

Langkah awal yaitu ArcToolBox Topograpghy Tools 10_3 upland


Topographic Position Index (Jennes). Kemudian menginput data DEM. Pilihan
neighborhood yaitu circle, radius yaitu 3 dengan units yaitu cell.

Hasil dari pengolahan data DEM ke TPI ditampilkan pada gambar di bawah ini.
Wilayah yang direpresentasikan dengan warna coklat lebih tua, memiliki nilai elevasi
di atas rerata elevasi sel pada data DEM.

Anda mungkin juga menyukai