Referat Maag Duoednography Rien Novia 08310259
Referat Maag Duoednography Rien Novia 08310259
Maag-Duodenography
Disusun oleh:
Rika Wulandari 12310399
C
Pembimbing :
dr. Elsa P. Surbakti, Sp. Rad
1
BAB 1
PENDAHULUAN
media kontras (positif dan negative) untuk menampakkan kelainan pada lambung dan
keluhan nyeri epigastric, rasa penuh seperti terbakar di ulu hati, kembung, adanya kelainan pada
lambung dan duodenum, maupun untuk mengetahui adanya keganasan pada labung dan
duodenum.
2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
a. Gaster
darah sepanjang curvature epigastrica dam pada daerah kecil di sebelah dorsal ostium
cardiacum. Kedua lembar Omentum minus meluas, mengelilingi gaster dan melepaskan
Diafragma
Lobus Hepatis sinistra
Dinding Abdomen ventral
Palungan lambung (Stomach bed), yaitu tempat sebuah gaster pada sikap
terlentang dibentuk oleh dinding dorsal bursa omentalis dan struktur yang terdapat antara
Diafragma
Colon Transversum, Mesocolon transversum, pancreas, spleen, truncus
3
Curvatura gastrica major sebagai tep gaster yang cembung dan lebih
panjang
sebuah takik tajam kira-kira dua pertiga distal jarak curvature gastrica
pyloricum
Pylorus, daerah sfingter yang menebal disebelah distal untuk membentuk
4
Gambar bagian-bagian gaster
Vaskularisasi Gaster
Aa. gastrica sinistra berasal dari truncus coeliacus dan melintas ke dalam
5
Arteria gastro-omentalis sinistra berasal dari arteria splenica dan
menuju ke fundus
Vena vena gaster mengikuti arteri-arteri yang sesuai dengan hal dan letak. Vena
gastrica dextra dan vena gastrica sinistra mencurahkan isinya ke dalam vena porta
hepatis.
Vena gastrica breves dan vena gastro-omentalis membawa isinya ke vena splenica
yang berate dengan vena mesenterica superior untuk membentuk vena portae hepatis.
Inervasi simpatis berasal dari segmen medulla spinalis T6 T9 melalui pleksus coeliacus.
6
b. Duodenum
merupakan huruf C yang meliputi caput pancreastis. Duodenum berawal dari pylorus
disebelah kanan dan berakhir pada peralihan duodenojejunal junction disebelah kiri.
L1-L3
Pars horizontalis , melintas ventral terhadap vertebrae L3
Pars Ascendens, berawal disebelah kiri vertebrae L3, lalu melintas ke
7
Vaskularisasi Duodenum
Arteri-arteri duodenal berasal dari truncus coeliacus dan arteri mesenterica
superior. Truncus coeliacus melalui arteri gastroduodenalis superior dan cabangnya arteri
hepatis.
Inervasi duodenum berasal dari nervus vagus dan saraf simpatis melalui pleksus
disekitar A.pancreaticoduodenalis.
8
2.2. Pemeriksaan Maag Duodenography
media kontras (positif dan negative) untuk menampakkan kelainan pada lambung dan
Divertikula : penonjolan keluar darimaag yang membentuk kantung ( banyak terjadi pada
fundus )
9
Hematemesis : perdarahan)
Hernia hiatal : hingga sebagian lambung tertarik keatas diafragma karena esophagus yang
pendek.
Bezoat / Undigested material (biasanya berupa rambut, serat sayuran atau bahan kayu )
Ulcers : erosi dari mukosa dinding lambung (karena cairan gaster, diet, rokok, bakteri )
Perforasi regurgitasi
Kontraindikasi
Kelainan congenital
-atresi duodeni
10
Radang
Gejala duodenitis :
rasa sakit di epigastrum
rasa mulas
kadang diare
Tumor
Adalah kantong yang menonjol pada dinding usus terdiri atas lapisan mukosa dan muskul
aris mukosa.
Tanda- tandanya; berat badan menurun , nafsu makan menurun, melena, Haematemesis ,
Teraba massa
Persiapan Pasien
o Lambung harus dalam kondisi kosong dari makanan dan air, pasien puasa 8-9 jam
sebelum pemeriksaan
11
o Sebaiknya colon bebas dari fecal material dan udara bila perlu diberikan zat
laxative.
Persiapan Alat
o Baju Pasien
o Sarung tangan Pb
o Bengkok
o X-Ray marker
Persiapan Bahan
1. Media kontras barium Sulfat
12
Pemeriksaan Maag Duodenography menggunakan jenis kontras Barium
garam berwarna putih, mempunyai berat atom yang besar dan tidak larut
dalam air. Bahan diaduk dengan air dalam perbandingan tertentu, sehingga
barium kurang lebih 200 ml, kemudian pasien disuruh berbaring di atas
meja pemeriksaan dan diminta untuk memutar badan ke kiri dank e kanan
sebanyak 2-3 kali dengan maksud agar barium sulfat dapat melapisi
pengambilan radiograf setelah kurang lebih 2-3 menit post media kontras.
Body habitus
o Tipe dari body habitus memberikan efek yang sangat besar terhadap lokasi organ
o Untuk keakuratan dan konsistensi posisi dari organ pencernaan perlu diketahui
dan asthenic
13
Proyeksi Pemotretan
14
5. Right Lateral Decubitus utk melihat duodenal loop, duodenojujunal junction dan
retrogastric space
6. AP Recumbent utk melihat bagian fundus terutama pada teknik double kontras, rotasi
lateral untuk melihat lesi pada dinding anterior dan posterior, retrogastric portion dari
7. Variasi supine dengan mengatur kepala lebih rendah 250 300 untuk melihat hernia
hiatal dan 10 15 derajat dan rotasi pasien ke depan ( sisi kanan dekat meja ) untuk
o Posisi Objek : MSP pada pertengahan meja / kaset. Batas Atas : Xyphoid ( Th 9-
o CR : Tegak Lurus
Stenik : 1-2 inchi dibawah L2 menuju lateral batas costae dan 1 inchi
15
o Expose : ekspirasi dan tahan nafas.
o Kriteria Radiograf :
duodenum.
Tampak struktur anatomis sesuai dengan kelainan dan patologi yang ada
16
o Fungsi : memperlihatkan proses pada daerah retrogastric seperti divertikel, tumor,
o Posisi Pasien : pasien miring arah kanan, atur kaki dan dan tangan mengikuti
kemiringan pasien
o Posisi Objek : bahu dan daerah costae dalam posisi lateral, batas atas xyphoid,
o FFD : 100 cm
o Kriteria Radiograf :
17
Dapat memperlihatkan anatomi dan kelainan yang ada.
o Fungsi : bila digunakan double kontras akan dapat memperlihatkan dengan jelas
batas antara udara dengan dinding pylorus dan bulbus sehingga jelas untuk
o Posisi Objek : dari posisi supine dirotasikan 30 60 derajat dengan bagian kiri
o CR : Tegak Lurus
Stenik : L1
18
Astenic : 2 inchi dibawah L1 mendekat mid line
FFD : 100 cm
o Kriteria Radiograf :
Pada double kontras tampak batas body dan pylorus dengan batas udara
19
o Posisi Pasien : recumbent, prone
derajat dengan tepi depan MSP, lengan tangan sebelah kiri flexi ke depan, knee
joint flexi.
o FFD : 100 cm
o Kriteri radiograf :
membentuk huruf C
20
Proyeksi AP
o Posisi Objek : MSP pada mid line meja, pastikan tubuh tidak ada rotasi
Stenik : L1
o FFD : 100 cm
21
o Kriteria radiograf :
bagian bawah
o Catatan :
22
23