Disusun Oleh :
Vania Dwinda Oktaviana (02311540000102)
Asisten :
Fizanti Causia Aguisti (02311440000010)
Disusun Oleh :
Vania Dwinda Oktaviana
(02311540000102)
Asisten :
Fizanti CausiaAguisti (02311440000010)
i
HALAMAN PENGESAHAN
selanjutnya.
Mengetahui,
Asisten Praktikum
02311440000010
v
v
ABSTRAK
ABSTRACT
iv
KATA PENGANTAR
Hormat kami
v
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................... I
HALAMAN PENGESAHAN .................................................. IV
ABSTRAK................................................................................. IV
ABSTRACT ................................................................................. V
KATA PENGANTAR ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.
DAFTAR ISI ............................................................................. VI
DAFTAR GAMBAR .. ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.
DAFTAR TABEL ....... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.
BAB I PENDAHULUAN .............. ERROR! BOOKMARK NOT
DEFINED.
1.1. Latar Belakang ................ Error! Bookmark not defined.
1.2. Permasalahan ................... Error! Bookmark not defined.
1.3. Tujuan....................................................................... 2
1.4. Batasan Masalah .............. Error! Bookmark not defined.
BAB II DASAR TEORI ................ ERROR! BOOKMARK NOT
DEFINED.
2.1. Pengertian Polimer .......... Error! Bookmark not defined.
2.2. Karakteristik dan Peranan Polimer ........................................ 3
2.3. Jenis-jenis Polimer ............................................................ 5
BAB III METODOLOGI PERCOBAAN ................................. 9
3.1. Peralatan ............................................................................ 9
3.2. Prosedur Percobaan ........................................................... 9
BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN ...... ERROR!
BOOKMARK NOT DEFINED.
4.1. Analisa Data .................... Error! Bookmark not defined.
4.2. Pembahasan ..................................................................... 19
BAB V PENUTUP .... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.1
5.1. Kesimpulan.................... Error! Bookmark not defined.1
5.2. Saran .............................. Error! Bookmark not defined.1
DAFTAR PUSTAKA .............................................................. 233
LAMPIRAN I.....25
LAMPIRAN II...27
viii
vi
iv
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR TABEL
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan industri di Indonesia semakin hari semakin
berkembang pesat dan menunjukkan potensinya di kancah global.
Tidak hanya karena pertumbuhan ekonominya yang pesat yang
bisa berlangsung terus dalam suatu jangka waktu yang lama,
tetapi juga karena pembangunan industrinya yang sangat pesat,
Indonesia sempat masuk di dalam kelompok negara-negara Asia
Tenggara dan Timur yang dijuluki East Asian economic
miracle.. [1] Tak terkecuali dengan industri material dan bahan
yang menghasilkan berbagai material yang akan dibutuhkan
industri elektronik ataupun manufaktur. Salah satu produk dari
industri ini adalah polimer. Kini polimer sangat populer dalam
kebutuhannya untuk memproduksi berbagai macam produk,
mulai dari produk cair, padat, bahan kimia , alat kebutuhan
infrastruktur, kebutuhan rumah tangga, wadah produk makanan
dan lain sebagainya. Bahkan polimer mulai digagas sebagai
bahan alternatif pengganti bahan-bahan yang sifatnya merugikan
bagi lingkungan.
Karena manfaat dan penggunaan polimer yang banyak maka
perlu dilakukan pembelajaran mengenai bahan polimer, sifat-sifat
polimer dan bagaimana cara menggolongkan sifat polimer
tersebut. Hal ini demi menunjang kemampuan kita sebagai
generasi penerus bangsa yang dapat memanfaatkan potensi
polimer yang
jumlahnya sangat melimpah di Indonesia. Oleh karena itu
dilakukanlah praktikum ini untuk memenuhi pemahaman dan
kemampuan tersebut.
1.2 Permasalahan
Adapun permasalahan yang muncul dari latar belakang
diakukannya praktikum ini adalah:
a. Apa yang dimaksud bahan polimer?
b. Bagaimana sifat-sifat polimer termoplastik dan thermoset?
c. Bagaimana membedakan polimer termoplastik dan thermoset?
1
2
1.3 Tujuan
Adapun diakukannya praktikum ini adalah
a. Praktikan dapat mengenali yang dimaksud bahan polimer
b. Praktikan dapat mengetahui sifat-sifat polimer termoplastik
dan thermoset
c. Praktikan dapat membedakan polimer termoplastik dan
thermoset
2.3.2.2 Kopolimer
Merupakan polimer yang tersusun dari dua jenis atau
lebih monomer. Contoh: nilon 6,6 (heksametilendiamina + asam
adipat), dakron (asam tereftalat + etilena glikol), SBR (stirena +
butadiena), dan ABS (akrilonitril + butadiena + stirena).
2.3.3.2 Termoset
Yaitu polimer yang memiliki bentuk permanen dan tidak
menjadi lunak jika dipanaskan. Sifat ini disebabkan oleh ada
banyaknya ikatan kovalen yang kuat antara rantai-rantai molekul.
Pemanasan termoset pada suhu yang terlalu tinggi dapat
memutuskan ikatan-ikatan tersebut dan bahkan membuat termoset
menjadi terbakar. Contoh termoset adalah bakelit dan melamin.
3.1. Peralatan
Berikut merupakan peralatan dan bahan yang digunakan guna
menunjang pelaksanaan praktikum ini:
a. Hotplate/kompor listrik
b. Cawan krusible
c. Termometer tembak
d. Spatula
e. Polimer A (Ban dalam)
f. Polimer B (Tambalan ban)
g. Polimer C (Sarung tangan Latex)
3.2. Prosedur Percobaan
Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan untuk
melaksanakan praktikum ini ialah sebagai berikut:
a. Peralatan dan bahan disiapkan.
b. Polimer A dipotong kecil lalu diletakkan di cawan krusible.
c. Wadah (cawan krusible) diletakkan di atas hotplate/kompor
listrik, lalu dinyalakan (set suhu hotplate awa 50C).
d. Setelah mencapai suhu yang ditentukan, perubahan yang
terjadi di catat dan di foto.
e. Wadah yang digunakan dipanaskan lagi dengan diberikan
penambahan suhu sebesar 400C dan ditahan selama 5
menit. Dicatat dan difoto perubahan yang terjadi.
f. Langkah-langkah tersebut diatas diulangi hingga terjadi
perubahan besar (misal: meleleh atau gosong) dan suhunya
dicatat (pada saat terjadi perubahan).
g. Langkah (a) hingga (f) diulangi untuk polimer B dan C.
9
10
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisis Data
Dalam praktikum yang telah dilakukan ini,
didapatkan data dari bahan polimer A (tambal ban) sebagai
berikut :
Tabel 4.1 Data pada Polimer A (Tambalan ban)
11
12
Dari tabel tersebut dapat diamati perubahan fisik
bahan uji A atau tambal ban ketika diberi panas dengan
suhu yang semakin nmeningkat. Terlihat bahwa bahan uji A
setelah meleleh sepenuhnya menjadi hancur dan mengeras.
Jika polimer ini dipanaskan, maka tidak dapat meleleh.
Sehingga tidak dapat dibentuk ulang kembali. Susunan
polimer ini bersifat permanen pada bentuk cetak pertama
kali (pada saat pembuatan). Bila polimer ini rusak/pecah,
maka tidak dapat disambung atau diperbaiki lagi.[4] Maka
dari itu bahan A termasuk ke dalam sifat thermoset karena
polimer thermoset merupakan jenis polimer yang tetap keras
dan tidak bisa lunak ketika dikenai panas.[5]
Tabel 4.2 Data pada Polimer B (Ban Dalam)
13
14
15
16
4.2 Pembahasan
Pada praktikum kali ini telah dilaksanakan
percobaan untuk mengetahui Sifat termoplas dan tersmoset
pada polimer. Dan didapatkan data yang dituliskan pada
BAB IV, 4.1 Analisa data. Dari data praktikum tersebut
didapati bahwa keadaan fisik bahan yang ditunjukkan pada
suhu tertentu dari masing-masing bahan berbeda. Pada
bahan polimer A yaitu tambalan ban dapat dilihat dengan
suhu yang ditingkatkan terus-menerus hingga bahan tersebut
mengalami perubahan fisik yaitu menjadi lunak, hingga
terdegradasi atau rusak menjadi hancur dan mengeras. Maka
dari itu bahan A (tambalan ban) dapat digolongkan ke dalam
sifat thermoset karena polimer thermoset merupakan jenis
polimer yang tetap keras dan tidak bisa lunak ketika dikenai
panas. [5] Sementara pada bahan polimer B atau ban dalam
didapati perubahan fisiknya ketika diberi panas dengan suhu
yang semakin tinggi, terlihat bahan B menjadi hancur dan
20
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Setelah dilakukan percobaan mengenai polimer
termoplast dan termoset ini dapat disimpulkan bahwa:
1. Bahan polimer merupakan bahan makromolekul yang
tersusun atas penyusun sederhana (monomer) yang
berulang-ulang.
2. Bahan thermoset memiliki sifat hanya dapat dipanaskan
satu kali saja yaitu ketika pembuatan. Jika bahan diapaskan
lagi bahan akan tetap kaku dan keras dan bahkan menjadi
hancur. Sementara bahan termoplast dapat dipanaskan
berkali-kali, ketika dipanaskan bahan akan menjadi lentur
dan tidak hancur sama sekali.
3. Dari tiga jenis polimer yang diuji diperoleh hasil bahan
A termasuk ke dalam bahan thermoset, sementara bahan B
dan C termasuk ke dalam bahan termoplast.
5.2. Saran
Adapun saran penulis dan praktikan dalam praktikum
ini adalah untuk tidak terlalu sering mengaduk-aduk bahan
uji agar bahan uji tidak menjadi hancur atau mempengaruhi
wujud fisik bahan.
21
22
DAFTAR PUSTAKA
23
24
LAMPIRAN I
25
26
27
LAMPIRAN II
RESUME JOURNAL
BIONANOKOMPOSIT : PELUANG POLIMER
ALAMI SEBAGAI MATERIAL BARU
SEMIKONDUKTOR
Jurnal Riset Industri Vol. VI No. 1, 2012, Hal. 75-85
Nuryetti
Kini semua komponen elektronik memerlukan
semikonduktor sebagai komponen dasarnya. Namun selama ini
kebutuhan material semikonduktor dipenuhi oleh komposit
plastik dan bahan aktif silika. Sementara bahan komposit plastik
ini sendiri terbuat dari bahan turunan minyak bumi yang semakin
hari semakin terbatas jumlahnya dan merupakan non-renewable
resources. Selain itu semikonduktor yang sudah tidak terpakai
ataupun tidak berfungsi dengan baik akan dibuang begitu saja dan
menjadi sampah plastik yang menimbulkan polusi karena sulit
untuk diuraikan (nondegredable). Hal ini memerlukan solusi
berupa material alternatif yang dapat menggantikan bahan plastik
sebagai material semikonduktor.
Bionanokomposit merupakan material generasi baru dari
nanokomposit yang muncul di bidang ilmu pengetahuan material
dan teknologi nano. Bionanokomposit adalah gabungan dari
matrik polimer alami dari bahan pengisi organik /anorganik yang
berukuran nano. Saat ini usaha pegembangan nanokomposit
berbahan polimer alami difokuskan pada peningkatan sifat-sifat
mekanik dan panas dan sifat fungsionalnya. Polimer alami
merupakan sumber yang dapat diperbaharui seperti protein,
polisakarida dan lemak. Material ini memiliki potensi yang besar
untuk digunakan sebagai material semikonduktor. Dengan
melihat kebutuhan akan material semikonduktor yang terus
meningkat dan bahan baku polimer alami (pati) di Indonesia yang
berlimpah, merupakan peluang yang cukup menjanjikan untuk
pengembangan bionanokomposit sebagai material semikonduktor
di Indonesia. Dengan melihat kebutuhan akan material
semikonduktor yang terus meningkat dan bahan baku polimer
alami (pati) di Indonesia yang berlimpah, merupakan peluang
28