Anda di halaman 1dari 5

Pentingnya Program KB untuk Keluarga Sejahtera

Olivia Sarah Kadang


102016061
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jl.Arjuna Utara No.6 Jakarta Barat
Email : olivia.2016fk061@civitas.ukrida.ac.id

Abstrak

Keluarga berencana adalah tindakan yang membantu individu atau pasangan suami
istri untuk mendapatkan objektif-obketif tertentu, menghindari kelahiran yang tidak
diinginkan, mendapatkan kelahiran yang memang diinginkan, mengatur interval
diantara kehamilan, mengontrol waktu saat kehamilan dalam hubungan dengan
umur suami istri, dan menentukan jumlah anak dalam keluarga. Keluarga berencana
adalah metode medis yang dicanangkan oleh pemerintah untuk menurunkan angka
kelahiran dengan tujuan untuk mensejahterakan keluarga. Dengan berbagai alat
kontrasepsi diharapkan masyarakat dapat lebih leluasa memilh alat apa yang harus
digunakan sebagai pencegah atau penunda kehamilan

Kata kunci : keluarga berencana, kontrasepsi

Abstract
Family planning is an action that helps individuals or couples to get a particular objective,
avoiding unwanted births, get a birth that are desired, set the interval between pregnancies,
control the time during pregnancy in relation to the age of husband and wife, and determine
the number of children in the family , Family planning is a method of medical proclaimed by
the government to lower the birth rate with a view to the welfare of the family. With a variety
of contraceptives is expected that people can more freely choose what tools should be used as
a deterrent or delay pregnancy

Keywords: family planning, contraception

1
Pendahuluan
Keluarga berencana adalah usaha untuk mengukur jumlah dan jarak anak. Agar
mencapai hal tersebut maka dibuatlah beberapa cara atau alternatif untuk mencegah
atau pun menunda kehamilan. Cara tersebut diantaranya termasuk kontrasepsi atau
pencegahan kehamilan dan perencanaan keluarga.1
Keluarga berencana merupakan salah satu pelayanan kesehatan prenvetif yang
paling dasar dan utama bagi wanita. Meskipun tidak selalu diakui demikian,
peningkatan dan perluasan KB merupakan salah satu usaha untuk menurunkan angka
kesakitan dan kematiaan ibu yang sedemikian tinggi akibat kehamilan yang dialami
oleh wanita .2 Banyak wanita yang harus menentukan pemilihan alat kontrasepsi yang
sulit, tidak hanya karena terbatasnya jumlah metode yang tersedia tetapi juga metode-
metode tertentu mungkin tidak dapat diterima sehubungan dengan kebijakan nasional
KB.3 Kesehatan individual dan seksualitas wanita atau biaya untuk memperoleh
kontrasepsi. Sebelum ibu memilih alat kontrasepsi sebaiknya mencari informasi
terlebih dahulu tentang cara-cara KB berdasarkan informasi yang lengkap benar dan
akurat. Semua metode kontrasepsi mempunyai efek samping yang harus diketahui
akseptor sebelum memakainya. Ada bermacam-macam jenis kontrasepsi yang ada
sehingga ibu harus menetukan pilihan kontrasepsi yang dianggap sesuai.4
Makalah ini dibuat agar masyarakat dapat menyadari akan pentingnya KB untuk
meningkatkan kesejahteraan keluarga. Dengan program KB diharapkan akan
membantu mengurangi angka kematian ibu juga untuk menekan kepadatan penduduk.

Keluarga Berencana (KB)


Keluarga berencana adalah usaha untuk mengukur jumlah dan jarak anak yang
diinginkan. Untuk dapat mencapai hal tersebut maka dibuatlah beberapa cara atau
alternatif untuk mencegah ataupun menunda kehamilan. Cara-cara tersebut termasuk
kontrasepsi atau pencegahan kehamilan dan perencanaan keluarga.5 Berdasarkan
penelitian, terdapat 3.6 juta kehamilan tidak direncanakan setiap tahunnya di Amerika
Serikat, separuh dari kehamilan yang tidak direncanakan ini terjadi karena pasangan
tersebut tidak menggunakan alat pencegah kehamilan, dan setengahnya lagi
menggunakan alat kontrasepsi tetapi tidak benar cara penggunaannya.6
Metode kontrasepsi bekerja dengan dasar mencegah sperma laki-laki mencapai dan
membuahi telur wanita atau mencegah telur yang sudah dibuahi untuk berimplantasi
dan berkembang didalam rahim. Kontrasepsi dapat kembali atau permanen.

2
Kontrasepsi yang reversible adalah metode kontrasepsi yang dapat dihentikan setiap
saat tanpa efek lama di dalam mengembalikan kesuburan atau kemampuan untuk
punya anak lagi.1,5 Metode kontrasepsi permanen atau yang kita sebut sterilisasi
adalah metode kontrasepsi yang tidak dapat mengembalikan kesuburan dikarenakan
melibatkan tindakan operasi.6
Metode kontrasepsi juga dapat digolongkan berdasarkan cara kerjanya yaitu metode
penghalang, sebagai contoh kondom yang menghalangi sperma, metode mekanik
seperti IUD, atau metode hormonal seperti pil. Metode kontrasepsi alami tidak
memakai alat-alat bantu maupun hormonal namun berdasarkan fisiologis seorang
wanita dengan tujuan untuk mencegah fertilisasi (pembuahan).2,4
Faktor yang mempengaruhi pemilihan kontrasepsi adalah efektivitas, keamanan,
frekuensi pemakaian dan efek samping, serta kemauan dan kemampuan untuk
melakukan kontrasepsi secara teratur dan benar. Selain hal tersebut, pertimbangan
kontrasepsi juga didasarkan atas biaya serta peran dari agama dan kultur budaya
mengenai kontrasepsi tersebut.5

Kontrasepsi
Kontasepsi berasal dari kata kontra yaitu mencegah dan konsepsi yang berarti
pertemuan antara sel sperma dan sel telur yang mengakibatkan kehamilan.
Kontrasepsi merupakan upaya mencegah ovulasi, melumpuhkan sperma atau
mencegah penemuan sel telur dan sel sperma.6 Metode kontrasepsi bekerja dengan
dasar mencegah sel sperma laki-laki mencapai dan membuahi sel telur wanita atau
mencegah sel telur yang telah dibuahi untuk berimplantasi dan berkembang didalam
rahim.2-5 Kontasepsi dapat bersifat reversible atau permanen. Kontrasepsi yang
bersifat reversible adalah metode kontrasepsi yang dapat dihentikan setiap saat tanpa
efek lama dalam mengembalikan kesuburan atau kemampuan kembali untuk memiliki
anak. Sedangkan metode kontasepsi permanen atau adalah metode kontasepsi yang
tidak dapat mengembalikan kesuburan karena telah melibatkan tindakan operasi.1,4
Faktor yang mempengaruhi pemilihan alat kontrasepsi adalah efektifitas, keamanan,
frekuensi pemakaian, efek samping, serta kemauan dan kemampuan untuk melakukan
kontasepsi secara teratur dan benar.6

3
Pilihan Metode Kontrasepsi
Ada tujuh pilihan metode kontrasepsi masing-masing alat mempunyai kegunaan yang
berbeda.2-5 Contohnya seperti implan untuk mengeluarkan hormon progestine untuk
membantu mencegah kehamilan, kondom fungsinya untuk menampung sperma agar
tidak masuk ke vagina, pil KB fungsinya untuk menghambat sel telur bertemu dengan
sel sperma, IUD untuk mencegah kehamilan, suntik KB, tubektomi bertujuan untuk
mengakhiri kehamilan, dan vasektomi bertujuan untuk mengakhiri kesuburan pada
pria.3,6

Pembahasan
Hingga saat ini sebagian besar masyarakat Indonesia belum mengenal KB. Banyak
diantaranya masih belum mengerti akan kegunaan KB sebagai peningkat
kesejahteraan dalam keluarga, mengurangi resiko kematian ibu, dan juga menekan
kepadatan penduduk. Namun beberapa diantaranya telah mengetahui kegunaan KB
tetapi masih ragu untuk memasang alat kontrasepsi untuk menunda kehamilan.
Kurangnya pengetahuan masyarakat akan pentingnya KB menyebabkan jumlah
anggota keluarga dalam sebuah rumah bisa mencapai lebih dari enam anggota. Angka
tersebut menunjukan bahwa sebagian masyarakat masih belum paham tentang
manfaat KB sebagai program pemerintah. Untuk menyadarkan akan pentingnya KB
dibutuhkan penyuluhan tentang KB agar masyarakat dapat lebih mengetahui manfaat
dari program tersebut. Dengan begitu perlahan kesadaran masyarakat untuk mengikuti
program KB akan terus berkembang hingga dapat menghilangkan mitos banyak anak
banyak rejeki.

Simpulan
Sebagian besar masyarakat belum begitu mengetahui tentang manfaat program KB.
Maka dari itu dibutuhkan penyuluhan untuk mempromosikan tentang manfaat KB
kepada masyarakat. Agar ke depannya masyarakat dapat memutuskan dan juga turut
serta untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga mereka.

4
Daftar Pustaka :
1. Rahim AA, Umran. Manfaat program kb. Jakarta: Lentera; 2007: h.12-7.
2. Hartanto H. Keluarga berencana dan kontrasepsi. Jakarta: Pustaka Sinar
Harapan; 2009: h.14-8.
3. Prawirohardjo, Sarwono. Buku panduan praktis pelayanan kontrasepsi.
Jakarta: Yayasan Bina Pustaka; 2011: h.33-5.
4. Prihatmiati, Atiek. Beberapa faktor yang berkaitan dengan pemilihan type alat
kontrasepsi suntik pada ibu menyusui. Jakarta : PT Pelita Obor Populer; 2013:
h.7-10.
5. Arum, Diah. Panduan lengkap pelayanan KB terkini. Jogjakarta: Nuha
Medika; 2009: h.37-9.
6. Varney, Helen. Asuhan kebidanan. Jakarta: EGC; 2013: h.11-4.

Anda mungkin juga menyukai