Contoh Skripsi Akuntansi Pajak PDF
Contoh Skripsi Akuntansi Pajak PDF
TUGAS AKHIR
Untuk memperoleh gelar Ahli Madya Akuntansi pada
Universitas Negeri Semarang
Oleh :
Nama : Sudiyanto
NIM : 3351302615
Prodi : Akuntansi D3
Jurusan : Ekonomi
i
HALAMAN PENGESAHAN
Tugas Akhir ini telah dipertahankan didepan sidang panitia ujian Tugas Akhir
Hari :
Tanggal :
Penguji I Penguji II
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Tugas Akhir ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia
Hari :
Tanggal :
Pembimbing,
Mengetahui,
iii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam Tugas Akhir ini benar-
benar hasil karya sendiri, bukan jiplakan atau temuan orang lain. Semua saduran
dan kutipan dalam Tugas Akhir ini telah menggunakan prosedur penulisan ilmiah
Sudiyanto
NIM. 3351302615
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
v
SARI
vi
KATA PENGANTAR
bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu pada lembaran ini tak lupa penulis
Negeri Semarang.
7. Serta semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu-persatu yang
vii
Semoga Allah SWT memberikan balasan yang setimpal kepada semua
Penulis menyadari dalam penulisan Tugas Akhir ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis
Penulis
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL......................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING..................................................................... iii
PERNYATAAN................................................................................................ iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................... v
SARI.................................................................................................................. vi
KATA PENGANTAR ...................................................................................... vii
DAFTAR ISI..................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL............................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ x
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................... xi
ix
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................... 22
A. Lokasi Penelitian............................................................................. 22
B. Pengumpulan Data .......................................................................... 22
C. Metode Pengumpulan Data ............................................................. 23
D. Objek Kajian ................................................................................... 24
E. Metode Analisis Data...................................................................... 24
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................. 26
A. Hasil Penelitian ............................................................................... 26
B. Profil Perusahaan ............................................................................ 26
C. Bidang Usaha .................................................................................. 27
D. Sistem Administrasi ........................................................................ 29
E. Struktur Organisasi ......................................................................... 30
F. Metode Pencatatan dan Penilaian Persediaan ................................. 34
G. Metode Pencatatan .......................................................................... 34
H. Metode Penilaian............................................................................. 36
I. Sistem Manajemen Persediaan Sepeda Motor ................................ 37
J. Prosedur Pengiriman Sepeda Motor dari Gudang Pusat ke Warehouse
Semarang ......................................................................................... 39
K. Prosedur Pengeluaran Sepeda Motor dari Warehouse ke Dealer .... 45
L. Prosedur Perhitungan Fisik Persediaan di Warehouse .................... 49
M. Pengendalian Intern ......................................................................... 55
N. Pembahasan .................................................................................... 57
BAB V PENUTUP............................................................................................ 62
Kesimpulan ................................................................................... 62
Saran.............................................................................................. 63
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 64
LAMPIRAN-LAMPIRAN................................................................................ 66
x
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel penggunaan penilaian persediaan dengan sistem persediaan
Perpetual...................................................................................................... 36
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Bagan Alir Prosedur Pengiriman Sepeda Motor dari Gudang Pusat ke
Warehouse Semarang.................................................................................. 43
Bagan Alir Prosedur Pengeluaran Sepeda Motor dari Warehouse
Ke Dealer .................................................................................................... 48
Bagan Alir Penghitungan Fisik Persediaan Sepeda Motor pada Warehouse
PT. YIMM Semarang.................................................................................. 54
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Struktur Organisasi ..................................................................................... 66
Laporan Pengiriman ................................................................................... 67
Laporan Persediaan Akhir Bulan ................................................................ 68
Formulir Permohonan dan Data Pelanggan ................................................ 69
Surat Jalan dari Gudang Pusat .................................................................... 70
Delivery Order ............................................................................................ 71
Stock Order ................................................................................................. 72
Serat Jalan Pengiriman Ke Dealer............................................................... 73
Surat Keterangan Survey Pendahuluan....................................................... 74
Surat Keterangan Penelitian dari PT. YIMM.............................................. 75
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
apabila ada dari masyarakat yang tidak melunasinya maka akan dikenakan
dipungut pemerintah pusat atau merupakan pajak negara yang berasal dari
pendapatan rakyat. Dari berbagai jenis pajak penghasilan yang ada, Pajak
xiv
Penghasilan (PPh) Pasal 21 merupakan salah satu pajak yang memberikan
dan pelaporan PPh Pasal 21 sehubungan dengan pekerjaan jasa dan kegiatan
orang pribadi.
ekonomi Pertamina sebagai salah satu bentuk Badan Usaha tidak terlepas
dari sistem administrasi. Pajak dapat menggerakkan peran yang sangat besar
berarti bahwa sistem administrasi pajak sangat besar bagi Badan Usaha
perusahaan.
xv
perusahaan dalam pengambilan keputusan sehingga kondisi keuangan perlu
Tugas Akhir.
B Penegasan Istilah
mewujudkan satu kesatuan cara berpikir, cara pandang dan anggapan tentang
segala sesuatu pada rancangan tugas akhir perlu kiranya diberikan penegasan-
penegasan istilah yang berhubungan dengan judul tugas akhir ini. Istilah-istilah
xvi
1. Sistem
2. Administrasi
lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang
3. Pajak
Indonesia.
C Permasalahan
Agar penelitian dalam penyusunan Tugas Akhir ini lebih terarah maka
PT.(Persero) Pertamina sebagai Badan Usaha Milik Negara tidak lepas dari
xvii
sistem administrasi dalam hal ini bagaimanakah sistem administrasi Pajak
Semarang ?
D Tujuan Penelitian
E Kegunaan Penelitian
1. Bagi penulis
SEMARANG.
xviii
3. Bagi Perusahaan atau Instansi
Pasal 21.
F Sistematika Penulisan
xix
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian sistem
Sistem adalah Suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola terpadu
Unsur-unsur suatu sistem terdiri dari sub sistem yang lebih kecil,
yang terdiri pula dari sekelompok unsur yang membentuk sub sistem
tersebut.
bersangkutan.
Unsur-unsur berhubungan erat satu dengan yang lainnya dan sifat dan
xx
4. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem yang lebih besar.
tubuh.
sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola terpadu
B. Pengertian Administrasi
Administrasi itu tidak berdiri sendiri, akan tetapi konsekuensi atau akibat-
lanjut dari pada orang atau pejabat atau badan yang mempunyai tugas yang
harus ditunaikan secara terus menerus untuk jangka waktu lama atau yang
Akuntansi Keuangan .
dan pelaksanaan.
xxi
Administrasi adalah seseuatu yang terdapat disuatu organisasi modern dan
berkembang, tumbuh, dan bergerak. (S. Prajudi Atmo Sudirdjo, 1980: 21)
lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang
C. Pengertian Pajak
Secara umum pajak adalah iuran wajib masyarakat kepada negara yang
apabila ada dari masyarakat yang tidak melunasinya maka akan dikenakan
yang dimaksud dengan pajak adalah Iuran rakyat kepada kas negara
Andriani (dalam Waluyo, 1991: 2), pajak merupakan iuran kepada negara
xxii
pengeluaran-pengeluaran umum berhubung dengan tugas negara yang
menyelenggarakan pemerintahan.
adalah iuran wajib masyarakat kepada negara yang dapat dipaksakan tanpa
pengeluaran umum serta apabila da dari masyarakat yang tidak melunasi akan
1. Fungsi pajak :
a. Fungsi Penerimaan
b. Fungsi Mengatur
antara lain:
a. Teori Asumsi
perlindungan tersebut.
xxiii
b. Teori kepentingan
d. Teori Bakti
dengan negaranya.
(Mardiamo : 2004:3).
yaitu:
a. Equality
yang diterima.
xxiv
b. Certainty
karena itu, Wajib pajak harus mengetahui secara jelas dan pasti
pembayaran.
c. Covenience
d. Economy
xxv
5. Cara memperoleh NPWP
Setiap wajib pajak yang menjalankan usaha atau pekerjaan bebas dan
Jenderal Pajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat
kedudukan wajib pajak untuk dicatat sebagi wajib pajak dan sekaligus
kepadanya diberikan NPWP paling lama satu bulan setelah saat usaha
mulai dijalankan.
Jenderal Pajak seorang pribadi atau Badan telah memenuhi syarat untuk
pribadi atau badan memenuhi syarat untuk diberi NPWP. Oleh karena itu
wajib pajak atau orang yang diberi kuasa khusus untuk mendaftarkan diri
xxvi
6. Pengelompokan Pajak
1. Pajak Langsung
Penghasilan (PPh).
1. Pajak Subjektif
2. Pajak objektif
1. Pajak Pusat
xxvii
Adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan
Bea Materai.
2. Pajak Daerah
Ciri-cirinya:
terutang.
xxviii
Ciri-cirinya:
kepada pihak ketiga (bukan fiskus dan bukan wajib pajak yang
wajib pajak.
Ciri-cirinya:
ketiga, pihak selain fiskus dan wajib pajak. (Mardiasmo, 2003: 7-8)
D. Pajak Penghasilan
seperti yang dikenal dengan pajak pendapatan orang pribadi yang dipungut
Undang-undang PPh ini dilakukan perubahan pada tahun 1990, tahun 1994,
dan yang terakhir dilakukan perubahan pada tahun 2000 dengan Undang-
xxix
undang Nomor 17 tahun 2000. Ditinjau dari pengelompokkannya, Pajak
a. Orang pribadi
semua.
yang berhak
c. Badan
- Perseroan terbatas ;
xxx
- Perseroan komanditer ;
- Persekutuan ;
- Firma;
- Kongsi;
- Perkumpulan koperasi;
- Yayasan ;
E. Wajib Pajak
Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan yang telah memenuhi
3. Karyawan Tetap, adalah orang pribadi yang bekerja pada pemberi kerja,
xxxi
4. Karyawan dengan status wajib pajak luar negeri, adalah orang pribadi
yang tidak bertempat tinggal di indonesia tidak lebih dari 183 hari
kegiatan.
bersangkutan bekerja.
6. Badan bersifat
industri.
F. OBJEK PAJAK
atau diperoleh wajib pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar
xxxii
negeri, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau menambah kekayaan wajib
2002 : 109).
digunaka,dan sebagainya,
diatas, seperti:
d. hadiah undian
Bagi wajib pajak Dalam Negeri, yang menjadi objek pajak adalah
penghasilan baik yang berasal dari Indonesia maupun dari Luar Indonesia.
Sedangkan bagi wajib pajak Luar Negeri, yang menjadi Objek Pajak hanya
xxxiii
G. SUBJEK PAJAK
diterima atau yang diperoleh dalam tahun pajak. Yang menjadi Subjek Pajak
adalah:
1. a. Orang pribadi
subjek pajak yang secara fisik memang berada atau bertempat tinggal atau
berikut:
yang berada di Indonesia lebih dari 183 hari dalam jangka waktu 12
bulan. Atau juga orang pribadi yang dalam suatu tahun pajak berada di
Jangka waktu 12 bulan bukanlah harus dimulai dari bulan januari atau
awal tahun pajak, namun bisa jadi setelahnya. Didamping itu juga tidak
xxxiv
harus secara berturut-turut 183 hari tinggal di Indonesia, namun bisa jadi
berhak.
Indonesia, ataupun berada di Indonesia namun tidak lebih dari 183 hari
dalam jangka waktu 12 bulan, dan badan yang tidak didirikan tidak
Indonesia, ataupun berada di Indonesia namun tidak lebih dari 183 hari
dalam jangka waktu 12 bulan, dan badan yang tidak didirikan dan tidak
1. Penghasilan yang diterima atau diperoleh secara teraur berupa gaji, uang
xxxv
lembur, uang sokongan, uang tunggu, uang ganti rugi, tunjangan isteri,
apapun.
2. Penghasilan yang diterima atau diperoleh secara tidak teratur berupa jasa
4. Uang tebusan pensiun, uang Tabungan hari tua atau tunjangan hari tua
aktuaris.
xxxvi
c. Olahragawan.
g. Agen iklan.
kepanitiaan, peserta sidang atau rapat, dan tenaga lepas lainnya dalam
j. Peserta perlombaan.
uang pensiun yang diterima oleh pensiuan termasuk janda atau duda
xxxvii
I. Pengertian- pengertian yang berhubungan dengan administrasi PPh
1. Wajib Pajak (WP) adalah Orang pribadi atau Badan yang menurut
2. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) adalah Nomor yang diberikan kepada
dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas wajib pajak dalam
3. Masa Pajak adalah Jangka waktu yang lamanya sama dengan 1 (satu)
bulan takwin atau jangka waktu lain yang ditetapkan dengan Keputusan
4. Pajak yang terutang adalah Pajak yang harus dibayar pada suatu saat pada
masa pajak dalam tahun pajak dan atau dalam bagian tahun pajak menurut
5. Surat Pemberitahuan (SPT) adalah Surat yang oleh wajib pajak digunakan
atau bukan objek pajak, dan atau harta dan kewajiban, menurut ketentuan
pajak.
xxxviii
7. Surat Setoran Pajak (SSP) adalah Surat yang oleh wajib pajak digunakan
terutang ke kas negara melalui Kantor pos dan atau Bank Umum Milik
Negara atau Bank Umum Milik Daerah atau tempat pembayaran lain yang
8. Surat Tagihan Pajak adalah Surat untuk melakukan tagihan pajak dan atau
(Waluyo: 2003:22-50)
2. Petunjuk Pelaksanaan
pribadi.
Perhitungan.
xxxix
BAB III
METODE PENELITIAN
kegiatan penelitian agar pengetahuan yang dicapai dari suatu penelitian dapat
A. Lokasi Penelitian
yang sebenarnya. Lokasi yang di teliti untuk mendapatkan hasil yang dapat di
manfaatkan, dalam hal ini adalah PT. (Persero) Pertamina UPms IV Semarang
B. Objek Kajian
xl
1. Bagaimana mekanisme perhitungan, penyetoran dan pelaporan
a. Data Primer
b. Data Sekunder
berikut:
a. Wawancara / Interview
xli
Adalah metode mengumpulkan data untuk memperoleh
Pasal 21
b. Metode Observasi
pembayaran.
D. Analisis Data
penyusunan Tugas Akhir ini dan untuk mendapatkan suatu kesimpulan, maka
data yang telah terkumpul akan dianalis dengan analisis Deskriptif kuantitatif
xlii
c. Cara mengukur dan menghitungnya menggunakan analisis deskriptif
kuantitatif dikualitatifkan.
PENGHASILAN
Gaji sebulan a
Tunjangan PPh b
Tunjangan lainnya,uang lembur dsb c
Honorarium dan imbalan lain sejenisnya d
Premi asuransi yang dibayar pemberi kerja e
Jumlah (a+b+c+d+e) A
Tantiem, grafitasi, jasa produksi, dan THR f
Jumlah penghasilan bruto (A+f) B
PENGURANG
Biaya jabatan ( 5% x B ) g
Iuran pensiun h
Iuran JHT i
Iuran THT j
Jumlah pengurangan ( g+h+I+j ) C
Penghasilan Netto sebulan ( B+C ) D
xliii
Penghasilan Tidak Kena Pajak ( PTKP ):
Wajib pajak a
Kawin b
Anak c
Semarang
Tabel. 1
Pajak penghasilan Pasal 21
Bulan Jumlah Pajak Penghasilan pasal 21
Januari * Rp 1.665.329.254
Februari Rp 624.774.360
Maret Rp 613.708.813
April Rp 489.687.695
Mei * Rp 1.305.857.939
Juni Rp 653.591.272
Juli Rp 837.831.804
Agustus Rp 607.116.900
September Rp 915.217.516
Oktober * Rp 1.596.485.559
November * Rp 1.805.953.480
Desember Rp 689.021.342
Jumlah setahun Rp 6.451.626.601
Sumber : Pajak penghasilan pasal 21 di PT. Pertamina
xliv
* keterangan: uang lembur, Honorarium, ongkos-ongkos atas beban
si penerima, insentif
Tabel. 2
Pajak penghasilan Pasal 21
Bulan Jumlah Pajak Penghasilan pasal 21
Januari * Rp 1.665.329.254
Februari Rp 624.774.360
Maret Rp 613.708.813
April Rp 489.687.695
Mei * Rp 1.305.857.939
Juni Rp 653.591.272
Juli Rp 837.831.804
Agustus Rp 607.116.900
September Rp 915.217.516
Oktober * Rp 1.596.485.559
November * Rp 1.805.953.480
Desember Rp 689.021.342
Jumlah setahun Rp 6.451.626.601
Sumber : Pajak penghasilan pasal 21 di PT. Pertamina
si penerima, insentif
xlv
Rp 6.451.626.601
= = Rp 537.635.550
12
sebagai berikut:
Tabel. 3
Hasil PPh Pasal 21 Setahun Tahun 2004
Bulan Jumlah Pajak Penghasilan pasal 21 Kriteria
Januari * Rp 1.665.329.254 Sangat baik
Februari Rp 624.774.360 Baik
Maret Rp 613.708.813 Baik
April Rp 489.687.695 Kurang baik
Mei * Rp 1.305.857.939 Sangat baik
Juni Rp 653.591.272 Baik
Juli Rp 837.831.804 Sangat baik
Agustus Rp 607.116.900 Baik
September Rp 915.217.516 Sangat baik
Oktober * Rp 1.596.485.559 Sangat baik
November * Rp 1.805.953.480 Sangat baik
Desember Rp 689.021.342 Baik
Jumlah setahun Rp 6.451.626.601
Sumber : Pajak penghasilan pasal 21 di PT. Pertamina
xlvi
* keterangan: uang lembur, Honorarium, ongkos-ongkos atas beban si
penerima, insentif
Dari tabel laporan hasil penelitian diatas, Pada bulan Januari, Mei,
dari target yang direncanakan PPh rata-rata sebulan dan pada bulan
Februari, Maret, Juni, Agustus, Desember turun menjadi baik, serta pada
xlvii
1. gaimana p
xlviii
11. Bagaimana cara penyusunan laporan keuangan yang digunakan koperasi ?
xlix
l
BAB IV
A. Hasil Penelitian
Hindia Belanda, masa pendudukan Jepang dan masa Indonesia merdeka. Dari
pertempuran laut.
dilakukan oleh Jan Roerink dan Van Hoevel di Gunung Cermai, Cirebon
Brandan dan hasil pengeboran minyak bumi ini tidak mempunyai nilai
yang mempunyai nilai produksi komersial yaitu pada Sumur Telaga Said
Sumatera Utara, oleh karena itu tanggal 15 Juni di tetapkan sebagai hari
Tengah.
diambil alih oleh Jepang yang kemudian melanjutkan operasi dari sebagian
mengambil alih perusahaan minyak dan gas bumi dengan membentuk tiga
Timur di Cepu
Daratan
Riau Daratan
1. PN PERMINA
2. PN PERMINA
Berawal dari daerah kerja NIAM pada tahun 1959, NIAM diubah
3. PN PERMIGAN
Timur yang merupakan daerah kerja PTMRI yang daerah kerjanya berada
pengawasan militer, dan dengan PP No. 199 tahun 1961 PTMRI diganti
didalam sistem manajemen itu tak lepas dari adanya struktur organisasi.
General Manajer ini dibantu oleh sembilan kepala eselon yang mempunyai
Eselon LK-3, Eselon PKK, Eselon Keuangan, Eselon Sekuriti, dan Eselon
PUKK.
1. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi sangat penting bagi suatu perusahaan itu dapat
berjalan dengan baik dan lancar. Para pegawai yang menjabat dalam struktur
dapat menjalankan tugasnya dengan baik sesuai dengan tugas pokok dan
a. Kepala Keuangan
Keuangan.
b. Kepala Perbendaharaan
c. Seksi Pajak
Verifikasi Pajak.
d. Seksi Verifikasi
DPPU A. Yani.
B. Pembahasan
sangat baik karena yang di targetkan rata - rata sebulan hanya pada bulan
(PPh) pasal 21 ke Kantor Pos dan Bank- bank yang ditunjuk oleh Direktur
bulan berikutnya.
B.1. Cara pelaporan dan pembayaran Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21
Semarang Tengah.
Semarang.
B.2. Dokumen- dokumen yang digunakan PT.(Persero) Pertamina UPms IV
b. Formulir 1721-A
Untuk daftar pegawai tetap dan penerima pensiun atau tunjangan hari tua/
c. Formulir 1721-A1
penerima pensiun atau tunjangan hari tua/ tunjamgan hari tua/ jaminan hari
tua.
d. Formulir 1721-A2
e. Formulir 1721-B
f. Formulir 1721-C
Untuk daftar penghasilan yang dibayarkan kepada pengurus, dewan
kas negara melalui Kantor Pos Besar, Bank Mandiri. SSP ini terdiri dari 5
lembar yaitu:
Pemberitahuan.
Biaya pajak xx
Bank/ kas xx
Pajak dengan pemotong pajak maka paling tidak catatan itu dapat
Pajak) atas dasar tarif yang telah ditetapkan sesuai dengan transaksi yang
terjadi yang nantinya juga disetorkan ke Kantor Pajak SSP terdiri dari 5
lembar yaitu:
Daftar ini dibuat sebagai pelengkap PPh Pasal 21 yaitu dengan cara
kantor pajak, selain itu juga memperoleh pengesahan dari kantor pajak.
terurut. Tujuannya selain dilaporkan ke KPP, juga untuk arsip wajib pajak
Semarang.
Tabel. 4
Pajak Penghasilan setahun Tahun 2004.
Bulan Jumlah Pajak Penghasilan pasal 21
Januari * Rp 1.305.857.939
Februari Rp 624.774.360
Maret Rp 613.708.813
April Rp 489.687.695
Mei * Rp 1.305.857.939
Juni Rp 653.591.272
Juli Rp 837.831.804
Agustus Rp 607.116.900
September Rp 915.217.516
Oktober * Rp 1.596.485.559
November * Rp 1.805.953.480
Desember Rp 689.021.342
Jumlah setahun Rp 6.451.626.601
Sumber : Pajak penghasilan pasal 21 di PT. Pertamina
* keterangan: uang lembur, Honorarium, ongkos-ongkos atas beban si
penerima, insentif
Rp 6.451.626.601
= = Rp 537.635.550
12
Atas dasar perolehan rata-rata 1 bulan dalam tahun 2004 tabel. 4 diatas
digunakan dasar untuk menentukan ukuran guna menilai laporan PPh pasal
berikut:
Laporan hasil dan kriteria PPh Pasal 21 Tahun 2004 PPh Pasal 21 di PT
dari target yang direncanakan PPh rata-rata sebulan dan pada bulan
Februari, Maret, Juni, Agustus, Desember turun menjadi baik, serta pada
PENUTUP
A. Simpulan
sebagai berikut:
2. Pada sistem administrasi PPh Pasal 21 pada PT. (Persero) Pertamina Upms
4. Adanya kerjasama yang baik antara pimpinan dan bawahan di tinjau dari
UPms IV Semarang .
B. Saran
Rp2,000,000,000
Rp1,800,000,000
Rp1,600,000,000
Rp1,400,000,000
Rp1,200,000,000
Rp1,000,000,000
Rp800,000,000
Rp600,000,000
Rp400,000,000
Rp200,000,000
Rp-
Ja n u a ri
Februari
A p r il
Mei
Ju n i
J u li
Maret
O k to b e r
S e p te m b e r
Nov ember
Des ember
A g u s tu s
Dari hasil analisi PT. Persero Pertamina pajak penghasilan setahun sangat
baik karena yang di targetkan rata- rata sebulan hanya pada bulan April saja yang
Peraturan Pemerintah Nomor 149 tahun 2000 Tentang pemotongan PPh pasal 21
atas penghasilan berupa uang pesangon, uang tebusan pensiun, dan
tunjangan hari tua atau jaminan hari tua (jo KMK Nomor 112/KMK.
03/2001)
Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2003 Tentang pajak penghasilan yang
ditanggung oleh pemerintah atas penghasilan pekerja dari pekerjaan (jo
KMK nomor 468/KMK.03/2003).