PKMK Tajer Nata de Genjer Cemilan Sehat Harga Bersahabat
PKMK Tajer Nata de Genjer Cemilan Sehat Harga Bersahabat
TAJER
NATA DE GENJER Cemilan
Sehat Harga Bersahabat
Bidang Kegiatan :
Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan
Diusulkan oleh:
Hermanto G84100021 2010
Salmi G84100084 2010
Wahyu Srimadani G84100037 2010
Hermawati N Z G84110007 2011
Nindy Lestarie G84100010 2010
Menyetujui,
Ketua Departemen Biokimia Ketua Pelaksana Kegiatan
Prof. Dr. Ir. Yonny Koesmaryono, Dr. Syamsul Falah, S.Hut, M.Si.
M.S.
NIP. 19581228 198503 1 003 NIP. 19700503 200501 1 001
1
A. JUDUL PROGRAM
TAJER Nata de Genjer, Cemilan Sehat Harga Bersahabat
B. LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan negara agraris yang sangat kaya akan berbagai
jenis tanaman, baik sayur-sayuran maupun buah-buahan. Sayur dan buah
sangat baik untuk dikonsumsi oleh tubuh, karena selain mengandung vitamin,
juga mengandung kadar serat yang tinggi untuk membantu proses pencernaan.
Saat ini genjer tidak lagi menjadi sayuran yang aneh bagi masyarakat, sayuran
ini telah banyak diolah menjadi tumisan, lalap, pecel, campuran gado-gado
atau dibuat sayur bobor.
Genjer memiliki nama scientific Limnocharis flava yang banyak
tumbuh dirawa atau kolam berlumpur yang banyak airnya. Kandungan gizi
genjer tiap 100 gram genjer adalah energi 39 kkal, protein 1,7 g, karbohidrat
7,7 g, kalsium 62 mg, fosfor 33 mg dan zat besi 2,1 mg (Ummu, 2011).
Nata berasal dari bahasa Spanyol yang bearti krim. Nata diterjemahkan
kedalam bahasa Latin sebagai natare yang bearti terapung-apung. Nata dapat
dibuat dari air kelapa, santan kelapa, tetes tebu (molases), limbah cair tebu,
atau sari buah (nanas, melon, pisang, jeruk, jambu biji, strawberry, dan lain-
lain (Rony, 1998).
Nata merupakan selulosa yang dibentuk oleh Acetobacter xilynum,
berkalori rendah, kadar serat 2,5% dan memiliki kadar air 98%. Serat yang
ada dalam nata tersebut sangat penting dalam proses fisiologi, bahkan dapat
membantu penderita diabetes dan memperlancar pencernaan makanan. Nata
juga dipakai sebagai sumber makanan (Rony, 1998).
Nata adalah salah satu jajanan yang disukai anak-anak dan para wanita
diet karena nata sumber makanan rendah energi. Nata biasa disajikan dengan
es krim, koktail buah, atau sirup. Disisi lain, anak-anak tidak begitu suka
dengan sayuran apalagi genjer sedangkan para wanita diet membutuhkan
sekali yang namanya sayuran untuk proses diet-nya.
Kami mengabungkan solusi dari beberapa permasalahan tersebut
menjadi sebuah produk nata, dimana bahan bakunya berupa sayur genjer yang
dapat menjadi jajanan mengenyangkan bagi anak-anak dan para wanita diet.
Proses pembuatan tajer ini tidak berbeda dengan nata biasanya,
perbedaannya dari produk nata yang lain terletak dari bahan baku
pembuatannya. Nata pada umumnya terbuat dari serat buah-buahan, akan
tetapi Nata de Genjer ini terbuat dari serat daun dan batang genjer yang
mengandung kardenolin, flavonoida dan polifenol. Dari kandungan ini, Tajer
selain bisa menjadi alternatif diet juga bisa menjadi makanan yang
mengandung antioksidan dengan rasa yang unik.
C. PERUMUSAN MASALAH
1. Masyarakat kurang menyukai sayuran dalam pangan keseharian.
2. Kurangnya pemanfaatan genjer sebagai konsumsi masyarakat.
3. Pola fikir masyarakat yang masih menganggap genjer sebagai gulma
(tanaman yang tidak memberikan manfaat).
2
D. TUJUAN PROGRAM
1. Membantu memenuhi asupan gizi pada anak melalui produk olahan
pangan yang disukai oleh anak-anak.
2. Sebagai metode konsumsi baru bagi orang yang tidak suka mengonsumsi
sayur.
3. Meningkatkan nilai guna dan nilai ekonomis tanaman genjer.
4. Menghasilkan produk nata terbaru.
F. MANFAAT PRODUK
1. Potensi ekonomi penduduk
Meningkatkan minat para produsen nata untuk memproduksi nata
yang terbuat dari sayur-sayuran sehingga produk nata tersebut kaya gizi
guna memenuhi permintaan pasar.
2. Peluang Usaha
Membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar tempat produksi
sehingga secara sosial ekonomi telah membantu meningkatkan taraf hidup.
Selain itu, juga dapat memberi keuntungan bagi para wirausaha.
3. Kombinasi Asupan Gizi
Adanya kombinasi antara sayur dan jajanan fermentasi pada tajer
ini membuat asupan gizi pada nata tersebut lebih kompleks dan layak
untuk dikonsumsi anak-anak dan orang-orang yang sedang menjalani
program diet.
4. Ajang Pembelajaran Mahasiswa
Melatih kemampuan berwirausaha bagi mahasiswa dan
meningkatkan kerjasama tim dalam suatu organisasi usaha bersama.
H. METODE PELAKSANAAN
1. Proses produksi
Metode pembuatan nata dari genjer tidak jauh berbeda dengan
metode pembuatan nata dari kelapa. Pertama-tama, genjer harus dicuci
sampai bersih agar debu dan kotoran yang menempel pada genjer hilang.
Setelah bersih, genjer dipotong, kemudian diblender bersama air sampai
halus. Pisahkan sari genjer dengan ampasnya dengan cara disaring,
kemudian tambahkan gula pasir dan ZA, rebus hingga mendidih. Setelah
itu biarkan beberapa menit hingga dingin. Tambahkan asam cuka pH 4
kemudian tuangkan adonan ke dalam loyang yang telah disterilkan
dengan alkohol. Tambahkan starter (Acetobacter xilynum), kemudian
tutup loyang dengan kain kasa. Ikat dengan tali dan simpan di dalam
ruangan kedap cahaya. Tunggu selama 8-10 hari. Nata yang sudah
terbentuk diangkat, kemudian rebus supaya aroma asam cuka hilang.
Setelah itu nata dapat dipotong dengan beraneka bentuk untuk kemudian
dikemas.
Dalam membuka usaha, aspek finansial sangat diperlukan untuk
melihat layak tidaknya suatu usaha. Biaya investasi yang dibutuhkan
dalam merealisasilan usaha Tajer ini sebesar Rp 5.137.500,00 yang
diperoleh dari Program Kreativitas Mahasiswa, DIKTI.
Penyusutan
Harga Umur
Biaya Total per
Peralatan Jumlah Satuan Satuan Ekonomis
(Rp) item/tahun
(Rp) (Tahun)
(Rp)
Baskom besar 3 Buah Rp 15.000 Rp 45.000 1 Rp 4.500
Kompor 1 Buah Rp 250.000 Rp 250.000 3 Rp 25.000
Tabung Gas LPG 1 Buah Rp 600.000 Rp 600.000 3 Rp 60.000
Panci besar 1 Buah Rp 100.000 Rp 50.000 1 Rp 5.000
Loyang 25 Buah Rp 10.000 Rp 250.000 1 Rp 25.000
Spatula 5 Buah Rp 5.000 Rp 25.000 1 Rp 2.500
Talenan 3 Buah Rp 5.000 Rp 15.000 1 Rp 1.500
Pisau 5 Buah Rp 5.000 Rp 25.000 1 Rp 2.500
Blender 1 Buah Rp 200.000 Rp 200.000 3 Rp 20.000
Saringan 3 Buah Rp 5.000 Rp 15.000 1 Rp 1.500
Timbangan 1 Buah Rp 50.000 Rp 50.000 3 Rp 5.000
Etalase penjualan 1 Buah Rp 300.000 Rp 300.000 3 Rp 30.000
Kain kassa 5 Meter Rp 15.000 Rp 45.000 1 Rp 4.500
Kertas pH 2 kotak Rp 20.000 Rp 40.000 1 Rp 4.000
Sarung tangan 10 Pasang Rp 3.000 Rp 30.000 1 Rp 3.000
4
= Rp 2.879,43 Rp 3.000,00
6
Bulan ke--
Uraian
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Produksi
1.000 1.000 1.000 1.000 1.500 1.500 1.500 1.500 2.000 2.000 2.000 2.000
(unit)
Harga jual
per unit 3.000 3.000 3.000 3.000 3.000 3.000 3.000 3.000 3.000 3.000 3.000 3.000
(Rp)
Nilai
penjualan 3.000.000 3.000.000 3.000.000 3.000.000 4.500.000 4.500.000 4.500.000 4.500.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000
(Rp)
Biaya
bahan
967.500 967.500 967.500 967.500 1.452.000 1.452.000 1.452.000 1.452.000 1.935.000 1.935.000 1.935.000 1.935.000
baku
(Rp)
Biaya
operasio- 1.350.000 1.350.000 1.350.000 1.350.000 1.350.000 1.350.000 1.350.000 1.350.000 1.350.000 1.350.000 1.350.000 1.350.000
nal (Rp)
Penyusu-
23.500 23.500 23.500 23.500 23.500 23.500 23.500 23.500 23.500 23.500 23.500 23.500
tan (Rp)
Sub total
2.341.000 2.341.000 2.341.000 2.341.000 2.825.500 2.825.500 2.825.000 2.825.000 3.308.500 3.308.500 3.308.500 3.308.500
(Rp)
Laba 659.000 659.000 659.000 659.000 1.674.500 1.674.000 1.674.000 1.674.000 2.691.500 2.691.500 2.691.500 2.691.500
7
2. Lokasi Produksi
Lokasi yang digunakan dalam produksi nata dari genjer ini yaitu
sebuah rumah sewaan yang berlokasi di Babakan Lio, Kelurahan
Balumbang Jaya, Kota Bogor Barat. Pemilihan lokasi ini sudah dengan
pertimbangan letak yang dekat dengan sasaran konsumen serta sarana dan
prasarana yang memadai.
3. Kapasitas Produksi
Produk yang dihasilkan dalam satu kali masa produksi adalah 200
kemasan. Dalam satu bulan akan dilakukan 5 kali produksi.
4. Strategi Pemasaran
a. Permintaan Pasar
Nata merupakan salah satu pangan yang menjadi pelengkap
varian dari berbagai jenis minuman dingin. Salah satu yang sangat
perlu diperhitungkan dalam mempersiapkan bisnis adalah sebesar
apakah permintaan terhadap produk tersebut. Nata yang berbahan
dasar dari sayur genjer merupakan sebuah terobosan baru dalam pasar
pangan masyarakat, sehingga cukup sulit untuk memperhitungkan
besarnya permintaan masyarakat terhadap nata berbahan dasar secara
khusus. Hal ini dikarenakan belum ada referensi produk yang sama
secara khusus.
Pemasaran produk ini ditujukan pada anak-anak yang kurang
suka mengonsumsi sayur, orang-orang dalam program diet dan
masyarakat pada umumnya. Produk inovasi sayuran akan dijadikan
pilihan dalam memenuhi kebutuhan mereka. Potensi pasar ini
merupakan potensi yang besar. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya
masyarakat yang menyukai minuman dingin seperti es krim, sirup dan
minuman dingin lainnya. Fakta tersebut semakin memperkuat
keyakinan mengenai besarnya potensi pasar yang tersedia.
b. Segmentasi
Segmentasi adalah cara memilah-milah kelompok konsumen
berdasarkan potensial penawaran produk yang berbeda-beda. Pasar
dibagi menjadi 3 segmen yaitu:
Kelompok anak berumur 6-12 tahun
Segmen ini dibidik karena merupakan konsumen utama
dengan pangsa pasar yang besar dengan sejumlah anak-anak yang
tidak menyukai sayuran. Kelompok anak ini lebih difokuskan pada
anak yang berdomisili di sekitar Darmaga.
8
4. Tempat
Produk ini dipasarkan dengan menggunakan sistem
pemasaran direct selling, yaitu sistem pemasaran yang menjajakan
Tajer secara langsung kepada konsumen dengan menggunakan
stand di Jalan Babakan Raya serta pembukaan stand disetiap
kegiatan expo di kampus IPB. Selain itu produk ini akan
didistribusikan ke warung-warung masyarakat sekitar Darmaga,
Bogor. Tempat ini sangat strategis untuk pemasaran produk karena
dekat dan mudah diakses oleh target pasar.
e. Promosi
Promosi merupakan senjata utama dalam pemasaran produk.
Hal ini mengharuskan adanya pengenalan awal pada produk yang
tergolong baru kepada masyarakat. Meskipun di pasaran telah terdapat
produk yang serupa tetapi pada hakekatnya masyarakat belum
mengenal produk yang kami tawarkan. Hal-hal yang akan kami
lakukan untuk mempromosikan produk tajer adalah :
1. Pemberian informasi secara langsung (direct promotion)
Pemberian informasi secara langsung dilakukan oleh para
personil tim ketika melakukan direct selling.
2. Pemberian informasi secara tidak langsung (undirect promotion).
Pemberian informasi secara tidak langsung dilakukan melalui
beberapa media, yaitu iklan di facebook, blog, dan melalui
penyebaran pamflet serta leaflet.
3. Ikut serta dalam event-event bazar yang diselenggarakan oleh
IPB.
Promosi secara langsung dianggap cukup efektif karena adanya
interaksi langsung antara konsumen dan produsen. Usaha promosi
tidak langsung juga ditambah dengan promosi mulut ke mulut yang
akan dilakukan oleh konsumen yang merasa puas akan produk kami.
5. Rencana organisasi
Dalam pelaksanaan kegiatan usaha produksi dan pemasaran Tajer
ini, jalur koordinasi tim adalah sebagai berikut:
Ketua pelaksana
Hermanto
1. Evaluasi Kegiatan
Evaluasi kegiatan dilakukan secara internal dengan memantau
jumlah dan mutu produk, mutu pelayanan serta perkembangan aspek
finansial usaha pada minggu akhir setiap bulan. Kegiatan evaluasi
dilakukan oleh setiap pimpinan usaha dan pelaksana kegiatan usaha,
meliputi:
a. Produksi
Proses produksi diasumsikan berhasil apabila produksi
sesuai dengan target, kapasitas, dan waktu yang ditetapkan yaitu
setiap enam hari dengan target produk yang dihasilkan sebanyak
200 kemasan. Dalam proses produksi, perlu ada monitoring kinerja
pekerja untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi
dengan indikator terpenuhinya target produksi.
b. Pemasaran
Indikator keberhasilan pemasaran adalah jumlah produk
yang terjual setiap bulan. Pada awal pemasaran produk target
penjualan adalah 100%, namun apabila penjualan mencapai lebih
dari 75% maka pemasaran dikatakan berhasil. Penjualan antara
50%-75% maka pemasaran dikatakan kurang berhasil. Sedangkan
kegagalan pemasaran apabila penjualan produk kurang dari 50%.
c. Pelaporan evaluassi
Pelaporan evaluasi dilakukan pada akhir pelaksanaan
program. Pelaporan evaluasi adalah cara untuk
mempertanggungjawabkan seluruh kegiatan usaha kepada donatur
kegiatan. Pelaporan meliputi kegiatan pra operasi, pelaksanaan
produksi, pendistribusian, promosi pemasaran, serta dilampirkan
laporan pertanggungjawaban perincian anggaran yang diberikan.
2. Rencana pelaporan
Pelaporan hasil kegiatan dilakukan pada akhir kegiatan, yaitu
pada saat seluruh kegiatan selesai dilaksanakan. Pelaporan akan
dilaksanakan pada minggu kedua bulan keempat.
7. Riset pasar
8. Produksi Dalam Skala Usaha
9. Promosi
10. Evaluasi
11. Pembuatan laporan
J. RANCANGAN BIAYA
Total Harga
No Uraian Harga (Rp) Jumlah
(Rp)
1. Peralatan Produksi
Baskom besar 15.000 3 45.000
Kompor 250.000 1 250.000
Tabung gas LPG 600.0000 1 600.000
Panci besar 100.000 1 100.000
Loyang 10.000 25 250.000
Spatula 5.000 5 25.000
Talenan 5.000 3 15.000
Pisau 5.000 5 25.000
Blender 200.000 1 200.000
Timbangan 50.000 1 50.000
Saringan 5.000 3 15.000
Etalase penjualan 300.000 1 300.000
Kain kassa 15.000 5 45.000
Kertas pH 20.000 2 40.000
Sarung tangan 3.000 10 30.000
Penutup kepala 8.000 5 40.000
Baju pegawai 50.000 5 250.000
Keranjang 20.000 3 60.000
Alat press kemasan 500.000 1 500.000
Subtotal 2.820.000
2. Bahan Produk
Genjer 12.500 5 62.500
Gula pasir 25.000 2 125.000
Asam cuka glacial 500 2.500
ZA 500 2.500
Air 10.000 25 50.000
Essen 10.000 2 50.000
Bibit acetobakter 60.000 1000 300.000
Kemasan 60.000 200 300.000
Gas LPG 15.000 2 75.000
Subtotal 967.500
3. Biaya Operasional
Administrasi penyewaa tempat/bulan 500.000
Transportasi 200.000
12
1. Ketua PKM
Manager
Nama lengkap : Hermanto
NRP : G84100021
Tempat, tanggal lahir : Lebak, 16 september 1991
Jenis kelamin : Laki-laki
Perguruan Tinggi : Institut Pertanian Bogor
Departemen / Fakultas : Biokimia/FMIPA
No. Hp : 081911076729
Waktu untuk kegiatan PKM : 7 jam per minggu
( Hermanto )
2. Anggota PKM
Bendahara
Nama lengkap : Salmi
NRP : G84100084
Tempat, tanggal lahir : Padang Panjang, 27 Desember 1989
Jenis kelamin : Perempuan
Perguruan Tinggi : Institut Pertanian Bogor
Departemen / Fakultas : Biokimia/FMIPA
No. Hp : 085274061275
Waktu untuk kegiatan PKM : 7 jam seminggu
( Salmi )
Bagian Produksi
Nama lengkap : Hermawati Nur Zulaikha
NRP : G84110007
Tempat, tanggal lahir : Jakarta, 7 Maret 1993
Jenis kelamin : Perempuan
Perguruan Tinggi : Institut Pertanian Bogor
Departemen / Fakultas : Biokimia/FMIPA
No. Hp : 085793106393
Waktu untuk kegiatan PKM : 7 jam per minggu
Bagian R&D
Nama lengkap : Nindy Lestarie
NRP : G84100010
Tempat, tanggal lahir : Cirebon, 16 Maret 1992
Jenis kelamin : Perempuan
Perguruan Tinggi : Institut Pertanian Bogor
Departemen / Fakultas : Biokimia
No. Hp : 085216583243
Waktu untuk kegiatan PKM : 7 jam per minggu
( Nindy Lestarie )
Bagian pemasaran
Nama lengkap : Wahyu Srimadani
NRP : G84100037
Tempat, tanggal lahir : Solok, 16 maret 1992
Jenis kelamin : Perempuan
Perguruan Tinggi : Institut Pertanian Bogor
Departemen / Fakultas : Biokimia/FMIPA
No. Hp : 085274762657
Waktu untuk kegiatan PKM : 7 jam per minggu
( Wahyu Srimadani)
15
Laboratorium : Metabolisme
Jabatan : Dosen Pembimbing
Waktu untuk kegiatan PKM : 2 jam per minggu