Anda di halaman 1dari 18

MODUL ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN

Panduan Belajar Kepanitraan Klinik


Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN


FAKULTASKEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
2017

1
KATA PENGANTAR

Selama menjalankan kepaniteraan klinik pada departemen Ilmu


kesehatan Kulit dan Kelamin mahasiswa Pendidikan Profesi Dokter sebagai
dokter muda akan diberikan pembelajaran klinik meliputi cara anamnesis dan
pemeriksaan penunjang yang akan membantu menegakkan diagnosis atau
diagnosis banding penyakit, penatalaksanaan penyakit yang dapat dilakukan
sebagai profesi dokter di layanan primer yang memiliki kompetensi sesuai
SKDI dengan penuh tanggung jawab.

2
TIM EDITOR

Prof.Dr. dr. Anis Irawan Anwar, Sp.KK (K)


Dr.dr. Siswanto Wahab, Sp.KK(K)
Dr.dr. Khaeruddin Djawad, Sp.KK (K)
dr. Idrianti Idrus, M.Kes, Sp.KK

TIM PENYUSUN

Prof.Dr. dr. Anis Irawan Anwar, Sp.KK (K)


Dr.dr. Siswanto Wahab, Sp.KK(K)
Dr.dr. Farida Tabri, Sp.KK (K)
dr. A.M. Adam, Sp.KK (K)
dr. Safruddin Amin, Sp.KK (K), MARS
dr. Asnawi Madjid, Sp.KK(K), MARS
Dr.dr. Khaeruddin Djawad, Sp.KK (K)
Dr. dr. Faridha S.Ilyas, Sp.KK
Dr. dr. Sri Vitayani Muchtar, Sp.KK
Dr. dr. Anni Adriani, Sp.KK
Dr. dr. Nurelly N.Waspodo, Sp.KK
dr. Irma Helina A, Sp.KK
dr. Alwi Mappiasse, Sp.KK, Ph.D
dr. Widyawati Djamaluddin, Sp.KK
dr. Dirmawati Kadir, Sp.KK
dr. Idrianti Idrus, M.Kes, Sp.KK
dr. Widya Widita, M.Kes, Sp.KK
dr. Airin Mappewalil, M.Kes, Sp.KK
dr. Muji Iswanty, M.Kes, Sp.KK
dr. Suci Budhiani,M.Kes, Sp.KK
dr. Muhlis,M.Kes, Sp.KK

3
A. DAFTAR KOMPETENSI STASE DI DEPARTEMEN ILMU
KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN FK UNHAS
A. 1. KOMPETENSI KLINIK DOKTER LAYANAN PRIMER
Setelah mengikuti Kepaniteraan Klinik, diharapkan lulusan dokter mampu :
1. Memperoleh dan mencatat informasi yang akurat serta penting tentang
pasien,keluarga dan lingkungannya
2. Melakukan prosedur klinis dan laboratorium
Memilih prosedur klinis dan laboratorium yang sesuai dengan masalah
pasien.
Melakukan prosedur klinis dan laboratorium sesuai kebutuhan pasien dan
kewenangannya.
Melakukan pemeriksaan fisik dengan cara yang seminimal mungkin
menimbulkan rasa sakit dan ketidaknyamanan pada pasien.
Melakukan pemeriksaan fisik yang sesuai dengan masalah pasien.
Menemukan tanda-tanda fisik dan membuat rekam medis dengan jelas dan
benar.
Mengidentifikasi, memilih dan menentukan pemeriksaan laboratorium yang
sesuai.
Melakukan pemeriksaan laboratorium dasar.
Membuat permintaan pemeriksaan laboratorium penunjang.
Menentukan pemeriksaan penunjang untuk tujuan penapisan penyakit
Memilih dan melakukan keterampilan terapoetik, serta tindakan prevensi
sesuai dengan kewenangannya.
3. Melakukan prosedur kedaruratan klinis
Menentukan keadaan kedaruratan klinis.
Memilih prosedur kedaruratan klinis sesuai kebutuhan pasien atau
menetapkan rujukan.
Melakukan prosedur kedaruratan klinis secara benar dan etis, sesuai dengan
kewenangan.
Melakukan evaluasi dan tindak lanjuk sesuai kewenangan.

A.2. KOMPETENSI MINIMALYANG HARUS DICAPAI DOKTER.


1. Standar Kompetensi Dokter Indonesia Daftar Penyakit
Daftar Penyakit ini disusun dengan tujuan untuk menjadi acuan bagi
institusi pendidikan dokter agar dokter yang dihasilkan memiliki kompetensi yang
memadai untuk membuat diagnosis yang tepat, memberi penanganan awal atau
tuntas, dan melakukan rujukan secara tepat dalam rangka penatalaksanaan pasien.
Tingkat kompetensi setiap penyakit merupakan kemampuan yang harus dicapai di
akhir pendidikan dokter.
Tingkat kemampuan yang harus dicapai:
Tingkat Kemampuan 1: mengenali dan menjelaskan
Lulusan dokter mampu mengenali dan menjelaskan gambaran klinik
penyakit, dan mengetahui cara yang paling tepat untuk mendapatkan informasi
lebih lanjut mengenai penyakit tersebut, selanjutnya menentukan rujukan yang
paling tepat bagi pasien. Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah
kembali dari rujukan.

4
Tingkat Kemampuan 2: mendiagnosis dan merujuk
Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik terhadap penyakit
tersebut dan menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien
selanjutnya. Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari
rujukan.
Tingkat Kemampuan 3: mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan awal,
dan merujuk
3A. Bukan gawat darurat
Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan memberikan terapi
pendahuluan pada keadaan yang bukan gawat darurat. Lulusan dokter mampu
menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya.
Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.
3B. Gawat darurat
Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan memberikan terapi
pendahuluan pada keadaan gawat darurat demi menyelamatkan nyawa atau
mencegah keparahan dan/ atau kecacatan pada pasien. Lulusan dokter mampu
menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya.
Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.
Tingkat Kemampuan 4: mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan
secara mandiri dan tuntas
Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan melakukan
penatalaksanaan penyakit tersebut secara mandiri dan tuntas.
4A. Kompetensi yang dicapai pada saat lulus dokter
4B. Profisiensi (kemahiran) yang dicapai setelah selesai internsip dan/ atau
Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan (PKB)

2. Standar Kompetensi Dokter Indonesia Dafar Keterampilan Klinis


Daftar Keterampilan Klinis ini disusun dengan tujuan untuk menjadi acuan
bagi institusi pendidikan dokter dalam menyiapkan sumber daya yang berkaitan
dengan keterampilan minimal yang harus dikuasai oleh lulusan dokter layanan
primer.
Tingkat kemampuan 1 (Knows): Mengetahui dan menjelaskan
Lulusan dokter mampu menguasai pengetahuan teoritis termasuk aspek
biomedik dan psikososial keterampilan tersebut sehingga dapat menjelaskan
kepada pasien/ klien dan keluarganya, teman sejawat, serta profesi lainnya
tentang prinsip, indikasi, dan komplikasi yang mungkin timbul. Keterampilan ini
dapat dicapai mahasiswa melalui perkuliahan, diskusi, penugasan, dan belajar
mandiri, sedangkan penilaiannya dapat menggunakan ujian tulis.
Tingkat kemampuan 2 (Knows how): Pernah melihat atau didemonstrasikan
Lulusan dokter menguasai pengetahuan teoritis dari keterampilan ini
dengan penekanan pada clinical reasoning dan problem solving serta
berkesempatan untuk melihat dan mengamati keterampilan tersebut dalam bentuk
demonstrasi atau pelaksanaan langsung pada pasien/masyarakat. Pengujian
keterampilan tingkat kemampuan 2 dengan menggunakan ujian tulis pilihan
berganda atau penyelesaian kasus secara tertulis dan/atau lisan (oral test)
Tingkat kemampuan 3 (Shows): Pernah melakukan atau pernah
menerapkan di bawah supervisi

5
Lulusan dokter menguasai pengetahuan teori keterampilan ini termasuk
latarbelakang biomedik dan dampak psikososial keterampilan tersebut,
berkesempatan untuk melihat dan mengamati keterampilan tersebut dalam bentuk
demonstrasi atau pelaksanaan langsung pada pasien/masyarakat, serta berlatih
keterampilan tersebut pada alat peraga dan/atau standardized patient. Pengujian
keterampilan tingkat kemampuan 3 dengan menggunakan Objective Structured
Clinical Examination (OSCE) atau Objective Structured Assessment of Technical
Skills (OSATS).
Tingkat kemampuan 4 (Does): Mampu melakukan secara mandiri
Lulusan dokter dapat memperlihatkan keterampilannya tersebut dengan
menguasai seluruh teori, prinsip, indikasi, langkah-langkah cara melakukan,
komplikasi dan pengendalian komplikasi. Selain pernah melakukannya di bawah
supervisi, pengujian keterampilan tingkat kemampuan 4 dengan menggunakan
Workbased Assessment seperti mini-CEX, portfolio, logbook, dsb.
4A. Keterampilan yang dicapai pada saat lulus dokter
4B. Profisiensi (kemahiran) yang dicapai setelah selesai internsip dan/ atau
Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan (PKB)
A.3. DAFTAR MASALAH KESEHATAN INDIVIDU/MASYARAKAT
TERKAIT DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN
Berbagai masalah yang akan dihadapi dokter layanan primer. Institusi
pendidikan kedokteran perlu memastikan bahwa selama pendidikan, mahasiswa
kedokteran dipaparkan pada masalah-masalah tersebut dan diberi kesempatan berlatih
menanganinya

NO TANGGA
DAFTAR MASALAH KESEHATAN L PARAF DOSEN
1 Duh ( discharge ) vagina
2 Nyeri buah zakar
3 Buah zakar bengkak
4 Luka pada kelamin
5 Bercak Merah di kulit
6 Luka yang tidak sembuh-sembuh
7 Ruam Kulit
8 Jerawat
9 Lepuh
10 Mati Rasa
11 Bintil berair pada kulit
12 Rambut rontok
13 Kebotakan
14 Kelainan pada kuku
15 Gangguan berkeringat ( termasuk bau badan)
16 Bengkak /edema
17 Gatal

6
WAJIB PERNAH DIDISKUSIKAN SEBELUM UJIAN AKHIR

A.4. DAFTAR NAMA PENYAKIT YANG HARUS DIKUASAI


MAHASISWADI BAGIAN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN
SESUAI SKDI 2012

PARAF
NO. DAFTAR PENYAKIT KOMPETENSI TANGGAL
DOSEN
1 Veruka vulgaris (infeksi, leli) 4A
2 Moluskum kontagiosum (infeksi, leli) 4A
3 Varisela tanpa komplikasi (infeksi, leli) 4A
4 Herpes zoster tanpa komplikasi (infeksi, mia) 4A
5 Herpes simpleks tanpa komplikasi (ims, cory-kun) 4A
6 Morbilli tanpa komplikasi (infeksi, mia) 4A
7 Impetigo (infeksi, mia) 4A
8 Impetigo ulseratif (ektima) (infeksi, mia) 4A
9 Folikulitis superfisialis (infeksi, ayu) 4A
10 Furunkel, karbunkel (infeksi, ayu) 4A
11 Hidradenitis suppuratif (infeksi, ayu) 4A
12 Miliaria (non infeksi, kikoi) 4A
13 Dishidrosis (non infeksi, yohanes) 4A
14 Eritrasma (infeksi, harwin) 4A
15 Erisipelas (infeksi, ayu) 4A
16 Skrofuloderma (infeksi, irwan) 4A
17 Leprosi (infeksi, irwan) 4A
18 Sifilis stadium 1 dan 2 (ims, cory-kun) 4A
19 In growing toe nail (tbk, hilda-dewi-meli) 4A
20 Paronikia (infeksi, harwin) 4A
21 Tinea (dermatofitosis), Tinea versikolor (infeksi,
harwin)
4A
22 Kandidiasis mukokutaneous (infeksi, harwin) 4A
23 Pedikulosis capitis dan pubis (infeksi, chyntia) 4A
24 Reaksi gigitan serangga (infeksi, chyntia) 4A
25 Skabies (infeksi, chyntia) 4A
26 Cutaneus larva migran (infeksi, olivia) 4A
27 Filariasis tanpa komplikasi (infeksi, olivia) 4A
28 Dermatitis kontak iritan (non infeksi, kikoi) 4A
29 Dermatitis atopik (semsa, welly) 4A
30 Dermatitis numularis (non infeksi, yuyun) 4A
31 Napkin eczema (non infeksi, husna) 4A
32 Dermatitis seboroik (non infeksi, yohanes) 4A
33 Pitiriasis rosea (infeksi, olivia) 4A
34 Akne vulgaris ringan (kosmetik, maryam) 4A

7
35 Hidradenitis supuratif (infeksi, ayu) 4A
36 Dermatitis perioral (non infeksi, yuyun) 4A
37 Miliaria (non infeksi, kikoi ) 4A
38 Urtikaria akut (semsa, irene) 4A
39 Exanthematous drug eruption, fixed drug eruption
(semsa, yuli) 4A
40 Vulnus laseratum, punctum (tbk, hilda-dewi-meli) 4A
41 Luka bakar derajat 1 dan 2 (tbk, hilda-dewi-meli) 4A
42 Vaginosis bakterialis (ims, cory-kun) 4A
43 Gonore (ims, cory-kun) 4A
44 Sindrom duh (discharge) genital (gonore dan non-
gonore) (ims, cory-kun) 4A
45 Abses folikel rambut dan kelenjar sebasea
(infeksi, chyntia)
4A
46 Toxic epidermal necrolysis (semsa, lian) 3B
47 Sindroma Stevens-Johnson (semsa, lian) 3B
48 Angioedema (semsa, wanda) 3B
49 Vulnus perforatum, penetratum (tbk, hilda-dewi-
meli) 3B

50 Luka bakar derajat 3 dan 4 (tbk, hilda-dewi-meli) 3B


51 Luka akibat bahan kimia (tbk, hilda-dewi-meli) 3B
52 Luka akibat sengatan listrik (tbk, hilda-dewi-meli) 3B
53 Kondiloma akuminata (ims, cory-kun) 3A
54 Reaksi lepra (infeksi, irwan) 3A
55 Dermatitis kontak alergika (semsa, nini) 3A
56 Liken simpleks kronik/ neurodermatitis (non
infeksi, husna)
3A

57 Psoriasis vulgaris (non infeksi, yonathan) 3A


58 Akne vulgaris sedang-berat (kosmetik, maryam) 3A
59 Urtikaria kronis (semsa, irene) 3A
60 Kista epitel (tbk, hilda-dewi-meli) 3A
61 Sifilis (ims, cory-kun) 3A
62 KIsta dan abses kelenjar Bartholini (ims, cory-
kun)
3A

63 Rosasea (kosmetik, maryam) 3A


64 Skleroderma/ morfea (non infeksi, yonathan) 3A
65 Ichthyosis vulgaris (non infeksi, husna ) 3A
66 Klavus (tbk, hilda-dewi-meli) 3A
67 Liken planus (non infeksi, yuyun) 3A
68 Granuloma annulare (semsa, mala) 3A

8
69 Vitiligo (kosmetik, maryam) 3A
70 Melasma (kosmetik, maryam) 3A
71 Hiperpigmentasi dan hipopigmentasi paska
inflamasi (kosmetik, maryam)
3A

NO. DAFTAR PENYAKIT KOMPETENSI


1. Penyakit jamur sistemik 2
2. Hiperhidrosis 2
3. Pemphigus Vulgaris 2
4. Pemphigoid 2
5. Dermatitis Herpetiformis 2
6.
Lupus eritematosis kulit 2
7. Albino 2
8. Keratosis Seboroik 2
9. Squamous cell carcinoma 2
10. Basal cell carcinoma 2
11. Xanthoma 2
12. Hemangioma 2
13. Lentigo 2
14. Nevus Pigmentosus 2
15. Alopesia Areata 2
16. Alopesia Androgenik 2
17. Telogen Eflluvium 2
18. Aktinomikosis 1
19. Dermatomiositis 1
20. Tumor Epitel Jinak 1
21. Limfangioma 1
22. Angiosarkoma 1
23. Melanoma Maligna 1

WAJIB PERNAH DIDISKUSIKAN SEBELUM UJIAN AKHIR

9
A.5. KETRAMPILAN YANG HARUS DIKUASAI MAHASISWA SESUAI
SKDI 2012
Tingkat kemampuan 4 (Does): Mampu melakukan secara mandiri
Lulusan dokter dapat memperlihatkan keterampilannya tersebut
denganmenguasai seluruh teori, prinsip, indikasi, langkah-langkah cara
melakukan,komplikasi, dan pengendalian komplikasi. Selain pernah melakukannya di
bawahsupervisi, pengujian keterampilan tingkat kemampuan 4 dengan
menggunakanWorkbased Assessment misalnya mini-CEX, portfolio, logbook, dsb.
PARAF
NO. KETRAMPILAN KOMPETENSI TANGGAL
DOSEN
DERMATOLOGI-VENEREOLOGI
Pemeriksaan fisik
1. Inspeksi kulit dengan kaca pembesar (semsa,mala) 4A
2. Inspeksi membran mukosa (semsa,mala) 4A
3. Inspeksi daerah perianal (ims, cory-kun) 4A
4. Inspeksi kulit dan kuku ekstremitas (semsa,welly) 4A
5. Inspeksi rambut dan skalp (semsa,welly) 4A
8. Deskripsi lesi kulit dengan perubahan primer dan
sekunder, seperti ukuran, distribusi, penyebaran dan 4A
konfigurasi (semsa,irene)
9. Pemeriksaan inspeksi rambut (semsa,wanda) 4A
11. Inspeksi genetalia eksterna ( penis, skrotum,
4A
vagina) (ims, cory-kun)
7. Palpasi kulit (semsa,lian) 4A
Pemeriksaan rambut pull test (semsa,yuli)
inspeksi dan palpasi genetalia eksterna (ims, cory-
4A
kun)
pemeriksaan spekulum : inspeksi vagina dan
4A
serviks (ims, cory-kun)
Pemeriksaan bimanual : palpasi vagina, serviks,
4A
korpus uteri dan ovarium (ims, cory-kun)
palpasi penis, testis, duktus spermatik epididimis
4A
(ims, cory-kun)
Pemeriksaan diagnostik
6. Pemeriksaan Dermografisme (semsa, nini) 4A
12. Pemeriksaan dan penilaian sediaan kalium
4A
hidroksida (infeksi,harwin)
Pemeriksaan dan penilaian sediaan metilen biru
4A
(infeksi,harwin)
Pemeriksaan dan penilaian sediaan Gram (ims, 4A

10
cory-kun)
Pemeriksaan kulit inspeksi dengan sinar UVA
4A
(lampu Wood) (semsa, nini)
13. Melakukan swab vagina (ims, cory-kun) 4A
14. Duh (discharge) genital: bau, Ph, pemeriksaan
dengan pewarnaan Gram, salin dan KOH (ims, cory- 4A
kun)
15 Pemeriksaan dan penilaian laboratorium: ZN,
4A
Giemsa, (infeksi, irwan)
Terapi
1 Pemilihan obat topikal (semsa, welly) 4A
2 Insisi dan drainase abses (tbk, hilda-dewi-meli) 4A
3 Eksisi tumor jinak kulit (tbk, hilda-dewi-meli) 4A
4 Ekstraksi komedo (kosmetik, maryam) 4A
5 Perawatan luka (semsa,irene) 4A
6 Kompres (semsa,wanda) 4A
7 Bebat kompresi pada vena varikosum (semsa,yuli) 4A
8 Ekstraksi kuku (tbk, hilda-dewi-meli) 4A
9 Rozerplasty kuku (tbk, hilda-dewi-meli) 4A
10 Insisi Abses Bartolini (tbk, hilda-dewi-meli) 4A
11 Sirkumsisi (tbk, hilda-dewi-meli) 4A
12 Desinfeksi (semsa,lian) 4A
13 Kulit, insisi/drainase abses, bursa/ ganglion (tbk,
4A
hilda-dewi-meli)
14 Kulit, eksisi tumor (tbk, hilda-dewi-meli) 4A
15 Perawatan luka (pemasangan dressing, bandage)
4A
(semsa,irene)
16 Varicose veins, compressive bandage therapy
4A
(semsa,yuli)
17 Pencarian kontak (ims, cory-kun) 4A

WAJIB PERNAH DILAKUKAN SEBELUM UJIAN AKHIR


Tingkat kemampuan 3 (Shows): Pernah melakukan atau pernah menerapkan di
bawah supervisi
Lulusan dokter menguasai pengetahuan teori keterampilan ini termasuk latar
belakang biomedik dan dampak psikososial keterampilan tersebut, berkesempatan
untuk melihat dan mengamati keterampilan tersebut dalam bentuk demonstrasi atau
pelaksanaan langsung pada pasien/masyarakat, serta berlatih keterampilan tersebut
pada alat peraga dan/atau standardized patient.

11
Pengujian keterampilan tingkat kemampuan 3 dengan menggunakan Objective
Structured Clinical Examination (OSCE) atau Objective Structured Assessmentof
Technical Skills (OSATS).

WAJIB PERNAH DILAKUKAN PADA MODEL SEBELUM


UJIAN AKHIR
Tingkat kemampuan 2 (Knows How): Pernah melihat atau didemonstrasikan
Lulusan dokter menguasai pengetahuan teoritis dari keterampilan ini dengan
penekanan pada clinical reasoning dan problem solving serta berkesempatan untuk
melihat dan mengamati keterampilan tersebut dalam bentuk demonstrasi atau
pelaksanaan langsung pada pasien/masyarakat.Pengujian keterampilantingkat
kemampuan 2 dengan menggunakan ujian tulis pilihan berganda atau penyelesaian
kasus secara tertulis dan/atau lisan (oral test).

NO. KETRAMPILAN KOMPETENSI


1. Biopsi plong ( punch biopsy) 2
2. Uji tempel (patch test) 2
3. Uji Tusuk (prick test) 2
4. Insisi abses 2
5. Varicose veins, compressive sclerotherapy 2

Tingkat kemampuan 1 (Knows): Mengetahui dan menjelaskan


Lulusan dokter mampu menguasai pengetahuan teoritis termasuk aspek
biomedikdan psikososial keterampilan tersebut sehingga dapat menjelaskan
kepadapasien/klien dan keluarganya, teman sejawat, serta profesi lainnya tentang
prinsip,indikasi, dan komplikasi yang mungkin timbul. Keterampilan ini dapat dicapai
mahasiswa melalui perkuliahan, diskusi, penugasan, dan belajar mandiri,
sedangkanpenilaiannya dapat menggunakan ujian tulis

NO. KETRAMPILAN KOMPETENSI


1. Warts, cryotherapy 1
2. Phototherapy 1

12
DAFTAR ISI

Daftar kompetensi
Bab I Anatomi dan Fisiologi Kulit, Rambut dan Kuku
Bab II Gambaran lesi kulit (Efloresensi)
Bab III Prinsip Dermatoterapi
Bab IV Infeksi Virus
- Varicela
- Herpes Zoster
- Herpes simpleks
- Molluskum Contanginosum
- Veruka Vulgaris
- Pityriasis Rosea
Bab V Infeksi Bakteri
- Akne Vulgaris
- Impetigo
- Dermatitis Perioral
- Miliaria
- Ektima
- Folikulitis superfisial
- Karbunkel , Furunkel, Furunkolosis
- Eristrasma
- Erisipelas
- Selulitis
- Hidradenitis Suppuratif
- Skrofuloderma

13
- Paronikia
Bab VI Infeksi Jamur
- Tinea ( dermatofitosis), Tinea Versikolor
- Kandidiasis Mukokutaneus
Bab VII Penyakit Parasit
- Pedikulosis Capitis dan Pubis
- Skabies
- Cutaneus Larva Migrans
- Dermatitis Venenata ( Reaksi Gigitan Serangga )
- Filariasis tanpa Komplikasi
Bab VIII Kusta
- Reaksi Lepra
Bab IX Penyakit Menular Seksual
- Gonore dan Non gonnore
- Sifilis
- Kondiloma akuminata
- Bacterial vaginosis
- Trikomoniasis
- Abses dan kista kelenjar bartolin
Bab X Penyakit Alergi dan Autoimun
- Dermatitis Kontak Alergi
- Dermatitis kontak Iritan
- Urtikaria dan angioedema
- Steven Jhonsen Syndrome
- Toxic Epidermolisis Nekrosis
- Vitiligo
- Psoriasis
Bab XI Pemeriksaan Penunjang
- Pemeriksaan Kerokan Kulit
- Pemeriksaan Wood Lamp
- Pemeriksaan Pewarnaan Gram
- Pengambilam Swab Duh Tubuh
- Pewarnaan Gram , KOH, NaCl Duh tubuh

14
Luka bakar akibat bahan kimia
A. Pendahuluan
Luka bakar akibat bahan kimia adalah luka bakar pada organ luar maupun
organ dalam tubuh yang disebabkan oleh bahan-bahan kimia yang merupakan
asam kuat atau basa kuat dan zat produksi petroleum. Luka bakar akibat bahan
kimia terjadi pada saat tubuh atau kulit terpapar oleh asam atau basa. Bahan
kimia ini dapat menimbulkan reaksi terbatas pada kulit, reaksi pada seluruh tubuh
ataupun keduanya. Luka bakar alkali lebih berbahaya daripada oleh asam, karena
penetrasinya lebih dalam sehingga kerusakan yang ditimbulkan lebih berat.
Sedang asam umumnya berefek pada permukaan saja.
B. Capaian Pembelajaran
1. Peserta didik dapat menegakkan diagonosis dengan tepat
2. Peserta didik dapat melakukan terapi dengan tepat
C. Pertanyaan dan Persiapan
1. Jelaskan gambaran klinis Penyakit luka bakar akibat bahan kimia
2. Jelaskan pemeriksaan penunjang yang dapat dilakakuan untuk penegakan
diagnosis luka bakar akibat bahan kimia
3. Sebutkan komplikasi yang dapat terjadi akibat penyakit luka bakar akibat
bahan kimia

15
4. Jelaskan terapi untuk penyakit luka bakar akibat bahan kimia
5. Jelaskan kapan penyakit luka bakar akibat bahan kimia dirujuk ke tingkat
pelayanan sekunder
D. Metode Pembelajaran
1. Kuliah
2. Diskusi kasus
3. Melakukan anamnesis pasien
4. Melakukan pemeriksaan fisis dan mendeskripsikan kelaianan yang
ditemukan
5. Melakukan pewarnaan gram di ruang pewarnaan poliklinik kulit dan
kelamin
E. Lini Masa
Pada minggu pertama dokter muda sudah mendapat kuliah dan melihat
kasus di poliklinik kulit dan kelamin, minggu kedua dan ketiga bertugas di
poliklinik , diskusi kasus, melakukan anamnesis, pemeriksaan fisis dan
terapi . Minggu keempat dokter muda dilakukan evaluasi dengan ujian tulis
MCQ, dan ujian OSCE.

16
F. Algoritma

Pasien dengan keluhan duh tubuh


uretra atau vagina

Dilakukan Anamnesis
Pemeriksaan klinis

Terasa panas, iritasi, merah, nyeri, baal

Diterapi sebagai
gonore Tatalaksana.
.
Terapi dapat berupa antibotik, analgetik, NSAID
Kontrol 7
hari

Adakah
keluhan/gejala

Tidak Ada

Ada Rujuk

Terapi lanjutan

G. Daftar keterampilan/penjabaran prosedur


1. Melakukan anamnesis terpimpin
- Waktu
- Onset
- Gejala klinis
- Riwayat kontak bahan kimia
- Riwayat pengobatan

17
2. Melakukan pemeriksaan fisis dan mendeskripsikan kelaianan yang
ditemukan
- Jumlah
- Warna
- Konsistensi
3. Memberikan terapi luka bakar akibat bahan kimia di poliklinik kulit dan
kelamin
Prinsip utama dalam pengobatan adalah cepat menetralisasi kadar zat kimia
dengan pemberian banyak air atau pemberian antidotum spesifik jika
memungkinkan. Jaringan kulit yang hilang diatasi dengan debridement
segera dan skin grafting jika diperlukan. Efek samping yang mungkin timbul
selama proses penyambuhan adalah kontraktur dan kelainan pigmentasi.
H. Penilaian / Assessmen
1. Memberikan kuis
2. Melakukan diagnosis dan terapi ataupun tindakan terhadap luka bakar
akibat bahan kimia di poliklinik kulit dan kelamin
3. Dinyatakan lulus jika kehadiran 90%, telah menyelesaikan semua tugas
yang telah ditentukan, dengan nilai ujian MCQ > 80% dan Ujian OSCE >
80 %.
4. Tidak lulus jika salah satu diatas tidak terpenuhi.

I. Referensi
1. Fitzpatrick. Goldsmith, Katz. S, Gilchrest A Barbara, Paller A, Leffel D,
Wolff K. Eight Edition, 2012.

18

Anda mungkin juga menyukai