SNI 13-6605-2001
ICS 07.060
Badan Standardisasi Nasional
Daftar isi
3 ls~ilahdan delinisi 1
4 llji alir fluida sumur panas bumi ..................................... ........... ....................................3
4.1 sifat fi
I'cng~~jian 3
.
. .
4.1 . I Metode tekanan k r ~ t plpa
~ s lip ... ........ ....................................3
I.ampiran A t'rosedur penghitungan I+~LI air pada saluran terhuka dan diweirbox
~~ YO0 C-.l\'o/ch.......................
( r c ~ c ~ t r r r ~ ~~ IrOl ~I Lr .r(1t1d ....... . . . . . ................................29
.-
I.arnpil-an I3 I'enghitungan di~lmeterIllbang o r ~ f i..............................
s ..................................3 1
1,ampiran C' I'enghitungan lqiu a!ir massa air dan massa uap di kcpala sumur ....................32
I.:rmpiran I ) C'ontoli data dan hasil pcngukuran kalorimeter . . . . ........ ..................................34
II I ~ I - 1;I n kiniia iumur panas humi ....3 5
I'roscdur pcnganihilan contoll dan p e n g ~ ~ j i asifat
Daftar tabel
'I abel I Parameter dan peralatan uji alir fluida (sifat fisis) surnur panas bumi ...................1 1
'l'ahel 2 Spcsitikasi turhin . generator . time semburan dan konversi uap di Indonesia
12
(I'I~K'I'.IMINA. 2000) .............................................................................................................
Tabel 3 Penentuan hctor koreksi ukuran pipa untuk lempeng orifis dengan corner tappings
dan pada 1) dan Dl2 tappings ............................................................................................... 13
I'abel 4 1)aliar peralatan pengambilan contoh (sampling) fluida panas bumi ....................... 14
1 abel 5 Metode analisis. jenis unsur dan pemakaiannya pada pengujian sumur panas
humi ................................ .
...........................................................................................
15
Daftar gambar
m a r I Skema instalasi pengujian suniur panas bumi dengan mctode tekanan kritis pipa
lip I'aramcter dan peralatan uji alir lluida (sil'at fisis) sumur panas humi ..............................
16
(;ambar 2 Skenia instalasi penguiian suniur panas bumi dengan separator (Metode lempeng
orifis) I7
(iambar 3 Kurva untuk menentukan besaran entalpi herdasarkan grafik hubungan antara
diameter pipa dan rasio W/P(' "". .................................................................................. 18
(jambar 4 lxmpeng orifis bertipe sisi lubang persegi mcnunjukkan varisasi tekanan
. .
scpanjang d l n d ~ n gpipa .......................................................................................................... 19
Gambar 5 Grafik data viskositas dinamika uap, p (Digambar ulang dari Fig.19 pada B.S.
1042. Part 1: 1964) .................................................................................................................20
(;ambar 6 Grafik rasio panas spesifik (./) uap atau C'O: versus temperatur ( I ) (Digambar
ulang dari f:ig.21 pada B.S. 1042, Part 1: 1964) ..................................................................21
(iambar 7 (irafik lactor korcksi panas bebcrapa logani (Lligamhar illang dari Fig.5 pada
13,s. 1 042. I'art 1: 1 Y64) ......................................................................................................22
<;ambar 8 Grafik data koefisien dasar (' dan factor korcksi % berdasarkan harga, bilangan
I<cynold dan factor koreksi ukuran pipa pada lempeng orifis dengan lubang tekanan disudut
(Iligamhar ulang dari I:ig.3X pada B.S. 1042. I'art 1:1964)............................................ 23
(iarnbar 9 (irafik data koelisien dasar ( ' dan factor korcksi ZRdan LI,berdasarkan harga m.
hilangan reynold dan factor korcksi ukuran pipa pada lenipcng orifis dengan lubang tekanan
I)dan 1112 (Digambar ulang dari lig.38 pada B.S. 1042. I'art I : 1964) ......................... 24
(ialnhar 10 (irafik data koefisien dasar C', factor koreksi % berdasarkan harga m, kombinasi
f'actor korcksi ukuran pipa dan bilangan reynold pada lempeng orifis dengan lubang tekanan
di flensa (Digambar ulang dari tig.41 pada B.S. 1042. Part 1:Ic)64)..................................... 25
<;ambar 1 1 (irafik data factor ekspansibilitas,~(Digambar ulang dari fig.39 pada B.S. 1042,
I'art 1: 1964) ................................................................................................................... 26
(iamhar I? I'eralatan kalorinieter dalam pengujian sumur panas bunli ............................. 27
(iarnhar 13 I'itiWlokasi (A,H,<',DAN I)) Pengambilan contoh air panas, uap dan gas pada
pcngujian sib1 kimia unsur panas bumi (Sumber : t:llis & Mahon. 1977) ........................... 28
Latar belakang
Metodc peng~!jian itu sangat penting untuk menghindari terjadinya kerancuan dalam
pemakaian parameter fisis pada pengoperasian Pusat Listrik Tenaga Panas bumi (PLTP).
Penggunaan parameter yang tepat akan mendukung efisiensi dan kestabilan kuantitaslkualitas
produksi sumur.
1 Ruang lingkup
Ruang lingkup ini meliputi :
1) prosedur pengujian dan metode penghitungan potensi sumur panas bumi;
2) penjelasan peristilahan, pengujian tisis, parameter penghitungan, pengujian kimia dan
jcnis unsur yang dianalisis;
3) teknik prnyajian data dan jenis perlengkapadperalatan yang digunakan
2 Acuan
Acuan yang digunakan dalam penentuan Standar Metode llji Aliran Fluida Sumur Panas
Bumi ini adalah sebagai berikut:
The British ,kundurd-1042.1 Y64. Method~forthe Measurement of'Huid Flow in Pipes. Pa, I
I . Orifice P l ~ t e . ~Nozzles
, irnd Venturi Tubes. BRITISH STAhDARDS INSTITUTION.
Incorporuting rrmendrnen[s i.s.surd September 1965 (PD 5636) und December I968 fAMD
149). 17 I'urk St.. London. WIY-IAA.
Annual Dook o f ASTM Standards, 1998. Nuclear. Solar and Geothermal Energy. Section 12.
Volun~e 12.02. Nuclear (11). Solar, and Geothermal Energy. Includes Standards of the
l:ollowing Committees : E-10 on Nuclear Technology and Appl~cations,E-44 on Solar.
(ieothertnal. and Other Alternative Energy Sources. ASTM 100 Harr Harbor Drive, West
Conshohocken. PA 19428.
SNI 03-501 2-1 999. Klasitikasi potensi energi panas bumi di Indonesia.
3.2
uap kering (satu fasa)
uap panas humi yang berasal dari reservoir yang mempunyai sifat kebasahan (< 2%),
maupun yang tidah mempunyai sifat kebasahan
1 dari 42
3.3
campuran air panas dan uap (dua fasa)
Ili~idapanas humi yang herasal dari reservoir yang terdiri atas campuran air panas dan uap
3.4
uji produksi sumur
prvsez penguhuran parameter fisis, pengambilan contclh dan penghitungan potensi suatu
sumur panah bumi yang telah mengalami seniburan secara terus-menerus
3.6
sifat kimia sumur
s i h t kimia lluida suatu sumur panas bumi yang teramati
3.7
tekanan kritis pipa lip
tchanan yang disebabkan oleh aliran tluida yang terbaca pada manometer ( 2 tekanan udara
luar) dl ujung pipa lip
3.8
pcrangkat device
tcrdiri Jari satu pcrangkat pembatas ruang pipa (lempeng orifis, nozzl atau tabung v m l u r i )
yang ilipasang di pipa uji sehingga lubang aliran lebih kecil dibandingkan dengan pipa uji
3.9
lempeng orifis
Icmpeng datar. tipis dengan ukuran tertentu yang mempunyai satu lubang di tengah dan
ditenipatkan pada pipa i!ji
2 dari 42
I . Kumus unium penghitungan laju aliran massa total pada kepala sumur (M) :
2. Rumus unium penghitungan laju aliran massa uap pada kepala sumur (S):
h - hr
S = x M ....................................... (2)
ha
3 . Kumus umum penghitungan entalpi fluida (h) :
CA1.A.I A N Penguhuran lalu aliran air panas pada saluran terbuka dan bak penampungan air (recrunguiar
not<.hn.etr dan triung~durnotc.h ~zerr)dlsajikan pada Lampiran A. Jika laju alir alr panas dalam volume besar.
penghiti~nganlaju alira~lair panas dapat dilakukan dengan tipe rec~angulor-notchirerr Sebaliknya, jika volume
laju aliran air panas sangat kecil d~sarankanuntuk menghitung volume laju aliran air panas dengan gelas ukur.
.I.emperatur aliran air diukur di bak penampung (weirhox) untuk mendapatkan densitas air panas p (k5'm1) dari
Sleum Tuhle. kemudian hasil penghitungan laju aliran air panas. W (kgidetlk) dipakai untuk menentukan entalpi
(h) pada Rumus 3 di alas
Dengan pengenian
4 dari 42
4.1.1.2 Prosedur penghitungan
Prosedur dan urut-urutan penghitungan adalah sebagai berikut :
1 . Mencatat hasil pengamatan 'fKS (bar absolut), PC (bar absolut), diameter pipa lip, d (mm)
dan tinggi air di C'-norch. H (cm) dan menghitung laju alir air di bak penampungan (W).
2. Menentukan entalpi laju aliran massa total (kJikg). Gunakan grafik pada G a m b a r 3.
3. Menentukan entalpi saturasi air, hf, dan entalpi penguapan, ht,, (dalam kJ/kg) dengan
menggunakan steam tuhle pada TKS tercatat.
4. Menentukan potensi sumur dalam Mwe pada TKS 5. 10 dan 15 bar absolut (lihat contoh
pada Tabel 2).
CATATAN Lempeng orifis Lang dibicarakan di sini adalah lempeng orifis bertipe sisi lubang persegi
(syuuri- ur .shurp-edgedor~jiceplutcs) dengan ; (i). lubang tekanan di sudut (with corner rapping), (ii). lubang
tekanan pada 1) dan Dl2 (with D ond Dl2 rapping), dan (iii). lubang tekanan di flensa (wilh flange lapping).
Lampiran B perkiraan diameter lubang orifis terpasang (yang memadai pada setiap pengujian).
5 dari 42
I)cng;~tipengelll;ln :
M ;~clalahlajualiran niassa uap (kg:detik).
C :~ilalahk<lefislen dasar.
L adalah faktor koreks~.
t dalah faktor ekspansibilitas
y :idalah rasio panas spesitik d a r ~uap dan C 0 2 .
d 'idalah d~aniaterdalam oritis ( m m )
I) ;~dalahdiameter dalam pipa uji (mm),
dan d dikoreksi sesuai dengan faktor panas logam pada Tu.
1)
M adalah pcrbandingan luas (m) ( d / ~ ) ~
1, -
adalah faktor kecepatan ( E ) ( ~ - m ' ) - ' ~
AP adalah selisih tekanan di hulu dan hilir (bar).
p ;idalah berat jenis uap (kg/m4)
CATAI A N Kumus (5) pada lempeng orifis tersebut di atas dapat digunakan dalam penghitungan
liiju a l i ~massa air panas, M (kgidetik) dengan memakai faktor ekspansibilitas E = 1 dan parameter p
(kg/mt) tnewakili berat jenis air panas. Penghitungan laju aliran air panas yang lebih teliti dengan
mempertimbangkati adanya proses flushrng di kepala sumur, di separator (atau di sepanjang jalur pipa uji hingga
werr hor) dapat melakukan prosedur penghitungan seperti pada Lampiran C.
6 dari 42
9. Menentukan viskositas fluida, p (poise) pada kondisi hulu dengan menggunakan grafik
pads G a m h a r 5 (atau Fig. I9 dalam BS-I 042 Part I , 1964).
10. Menentukan harga .specific heat ratio y (1.30 - 1.33) sesuai G a m b a r 6 (atau Fig. 21 pada
13s-1042 Part I . 1964).
1 1 . Melakukan koreksi d dan 1) karena pengaruh temperatur, dapat ditentukan dari G a m b a r
7 (atau Fig. 5 pada BS-1042 Part I, 1964).
12. Mcnghitung rn = ( d l ~setelah
) ~ dilakukan koreksi tersebut di atas.
13. Menghitung f'aktor kecepatan E = (1 - m 2) -0.5 .
14. Menentukan koefisien dasar C dengan menggunakan salah satu grafik pada G a m b a r 3,
9 dan 10 (atau Fig. 35, 38 and Fig. 41 pada BS-1042 Part 1 , 1964) sesuai rasio luas (m).
1 Menghitung perkiraan laju aliran massa, M I (kgldetik) = 0.010998 C E d2 ~ A P ~
(fillitor 7.dan E akan ditentukan kemudian).
16. Menghitung bilangan Revnold, Rd= 3.54 Mllpd
17. Menghitung harga 7.yang besarnya tergantung m, D dan Rd (bilangan Reynold), Z = ZK
I,,. Menentukan Zlcdan ZD dengan grafik yang sesuai pada G a m b a r 8, 9 dan 10 (atau
: I . 35. 38 and 41 pada DS-1042 Part 1, 1964). Melakukan koreksi dengan paragraf 616
dan 0 1 c pada Tabel 3.
I X . Mcnentukan faktor ekspansibilitas (Expansibility Factor), E dengan grafik pada
G a m b a r I 1 (atau Fig. 39 pada BS-1042 Part 1, 1964) yang sesuai dengan AP, Pu, y daq
rn. atau dengan menggunakan persamaan berikut ;
- E 1 - ((0.41 t 0.35 m2) (lly) (APIPu ab.)
(y = 1.33 untuk saturated steam; y = 1.3 untuk superheated steam).
1'). Menghitung kembali M; M = MIZ E
20. Menentukan potensi suniur dalam MWe pada TKS 5, 10 dan 15 bar absolut (lihat contoh
pada Tabel 2).
7 dari 42
I. hlengh~langkanvariabel y (rasio panas spesifik uap dan COz)
2. 1 larga faktor ekspansibilitas menjadi sama dengan satu ( = I )
3. Menentuhan viskositas lluida (p) dengan menggunakan grafik dari Gambar 5.2 (Fig.16)
dalam RS 1042 Part 1,1964.
8 dari 42
4.1.3.2 Parameter dan perhitungan
c Waktu
Volume air awal
-
---
i-
1 2 L detik.
J
--
--
VI
--
liter
Suhu air awal TI O C
.. --
Volume jenis awal Vtl cm3/kg
.-
Entalpi awal hfi kJkg
Berat air awal
--
.-
VI/V~ wI kg
Energi awal Wl x hfl HI kJ
Pertambahan volume dV liter
-. -. --
-
. ~.
w2 kg
Energi akhir W2 x hf2 Hz kJ
--
W; - W, dW kg
H2 - HI dH kJ
~-
--
I:ntalpi uap
- - -
dll/dW k)
- - -
kJ/kg
Fraksi uap h -- hi)h, X
~p~
.-
Yo
CATAIAN hf dan hfg didapat dari Steam Table berdasarkan harga Tu dan Pu
~-
.
Contoh-contoh yang dianalisis pada pengujian sifat kimia sumur panas burni bertipe semburan
dua fasa adalah contoh uap (.vteum condensable sample), contoh air panas (brine wafer
sumple), dan contoh gas dalam uap (non-condensuble gas). Sebaliknya, contoh-contoh yang
diambil pada sumur panas bumi bertipe semburan uap kering adalah contoh uap dan contoh
gas dalam uap,
9 dari 42
b. komposisi kimia uap dan air panas. kedua ha1 tersebut menggambarkan kualitas uap dari
sumur.
1 . Pada awal pengujian, unsur-unsur yang dianalisis kimia dari contoh fluida adalah seperti
yang diperlihatkan pada Tabel 5.
2. Setelah sumur berproduksi secara komersial, maka unsur-unsur yang perlu diamati dari
analisis kimia air panas (SPW), Kondensat (SCS) dan Gas (NCGS) berdasarkan
kepentingan reservoir, lingkungan, operasional dan untuk kualitas uap seperti pada Tabel
5.
3. Unsur C02 dan H2S dari contoh air yang dipisahkan atau kondensat dianalisis kimia
langsung di lapangan dengan menggunakan metode iodometri untuk H2S dan titrasi asam-
basa uuk C'02
10 dari 42
Tabel I Parameter dan peralatan uji alir fluida (sifat fisis) sumur panas bumi
-
0
o Satuan Keterangan
No. Parameter
.-E
V)
(Unit) (Peralatan)
4 1 Tekanan Pada Separalor ' sep ~ g k m ' .Psi Bourdon Tube Type Pressure Gauge
6 Selisih Tekanan upstream dan downstream 3P mmHg, PSI. icglcm' Bourdon Tube Type Pressure Gauge
I
Ternperatur dl upstream Thermocouple
Dlarneler dalam lubang onfice Jangka
Dlameter dalam plpa uji dl upstream mm, m Jangka
L e b a r V-notch welr cm, m Ruler
Lebar celah werr cm, m Ruler
Tinggl alr pada celah V-notch wer cln, m Ruler
Tinggl celah darl dasar we~r cm, m Ruler
Entalpl Blullb, KJ%g Jabel (Char?)
Entalpl salurasl air Blullb K l k g Steam Jah!e
Enlalpi saturasl uap Blullb, KJlkg Steam Table
li
I tnlalpi penguapan
-
1 1h Btullb, K.!l..: 1 Steam Tabie
1 1
21
I
Faktor Koreksl 2) Graflk
I 1 dari 42
- -
<
C
dd
- 2F -0
1
v -mm
u
.; 5 3 - c
- U X
+
2 n
0
LA
z
L = S
n
LA
c 'a
m
m
rn
2
n
n
LA
0
- - -
L;
c .L" L L L; L; k.
;0
3
15
3
m =
n c
3
m -
n
2
m 3
';j
m
3
n o
Y,
r
.-
--
Y
2
m
--
=
E .%
.
y
=
LO
3 -
-
=
-
7=
-
Ti
m
O
? c
f
- -- ---
E u
vl
W
CI
u
> z
7,
-
2. '2 2. - ---
C
*.2 1
:=
- -
-
5
c
2
.?
=,>s %>!2
I
1LN
E -
--
>'
2
rn
cr,
c N
u
m ';I>
..
G
3 '?a - -.. -/ L 1L I
x C
-
'0 W:
-P
: 2
- '
? 2 0
- - g
- w
U - - - 's
& -- m 2
.
r
0.
S
3 Cc
(1
C;
;I,
m
1'
-.
,-
----
w 3
m 3
n -n
5
-c
w
?
-
--
r,, A
92
I)
- --
-% -.
m
A
- Ti
L
.
r
. I)
0 3
W ---
L
n
? 'L
Ij
"
CI,
----
2 .
r
-
c 9
-
0
0
W
-
N
! "5
G
0 s X C
0
-
-- -- - -5 -- ,
,
-- u u -- > ,.'> -u
-
2 U
-,?.-5
-.2 '3 s '3 n 3 0 2 v -; Ij m
-
0
.- c ?
- - c
?
.- .-
y z 3 u y z
. - 3 0 C
0 2 5 2 n E n . , 2 : ' n u0 3
- ,
-
1
- . - .
--n -=
,, z
-;S -.. ~u c /
.
-i 2
-
r.
i:
I > -
2 3 ;s c.-2 ..- - 1 2
;2
r ' Y
1
2 :
5 2
- - -..
1,
d
5 k
!z-3
g 2 -., j -
1L$, -3 -
a;
-- = 2 = P- %
I?,
-. -?
C9 '.!
3
c"
Y
<"T:
V
r - =
?
2- E
- 7 -
- -3 - --
a r-, ,.r?L i45 7
-
.
>. 5 - - L , c i 0
.. 3
- -Vi ., - -
.-u
--
2
-' 1
,-.
>
. - 3
-
-
.A
-- --
-
.-
-
&
,L
- -
>
"- --
u
z -- --
: 5 :-
-- - ,-,,
--
2 -,.,
,
-
--
2 >
-- - .
2
5 u
- 0
2 3
.-
u
,L
-
-,
z
7
-
-
-
2
- <
L _: LL
-?
I
1
r:
v.
.r,
3
-- c
-
C"
-,
-
N
-
,r.
z.
i
3;
-2 z f:: r.
- -- -
.--
b 2- e
-
-
-
-
;
- -0:
- - -
-
-
-
.,i _-2 ?2
"
2 - :
-
LA
LI
S
c2
Ij,
_
--
LA
-
.
-
.=
-
u
E
" i
-0
CI1
E
,<F.
.-
l i - -
-
,;,
,;
-
2
c.
-,c
vl
.
CI,
-
c
p .z
. i.
2 :
Z
- - - .-=I L
-
=.no x- m o :
J
,_ , 2 C
s!U:
..; -0.z =-
-1 = 2 o
-z uCO
r
5
z
5 5 2 2 - = - 0 - 2 3 ,E
z 7 ? . = T O z? ;;;: : z:02 .-3 z E
$ 3
,
-?-
-
-
'0
--
'1
z
x 2c
I -- --"-
,.
Ij
z-- -
-
lj
- z
7
2,)
L
C cC f
E -z
55 i
C
,7
-3
.
- .--- .---
.-- -
- -- -- -
- -
-
.-
n -.
M a l i rO
-- C
.-C
3
-==i>7
= = =
m n m -
3 3
- il,
2 . 1 1 . L
-mn -
- n-r ,- -
n m
1 Y
.n
- c n n m n;i
m m n m v l m v l
n
%'
s >, --
- - C =
. .
r =
0 2 G ' G 00
ri c-, -3
12 dari 42
Tabel 3 Penentuan factor koreksi ukuran pipa untuk lernpeng orifis dengan
corner tappings dan pada D dan Dl2 tappings (untuk rnendapatkan
harga Z)
.Vleel
hlo/ r~~.sry
Col(l-~lr(~~c/~ I-? :> 7
7 -
.Yeo?~rless 1-25 3.:
~
:> j
H 'clderl 1-35 : 5 . (, ., ;6 5
S/ighrll' rwv!,. 1-4 4-R .8
Hlrxty 2-X s - 16 :. I 6
.Slig/1111~ C I I C ~ L I . ~ ~ ~ ~ S - lh 16
Bi1~1t71erlised
.&'el r, I >-
--> >: j
Ll.~erl I --I 4-S X
(;~tlv(rrii.~erl 1-4 4-8 i s
-- - -
C'(l.\! ;roil
I\~O/ rlr.\t.v 2-R S-lh :, 16
R11&ty
lli/l~nie~ii.~e;l
S - I6
1-4 L ..; .
', I 6
:- 8
Olb F;~l;tu~.
Kr~rcl;>iBilang;~llKc?nultlb Zit. S;I,lln!a d ~ b e r ~ h ;A1~ rGl ~ I I I I ~3x1) V S 1042 Pan I . l Y 0 4
I ~ I jB
K L I ~~I ~I ~ II I S - ~ I I IUL II IS ~ I b11311g11i
I ~ R c ~ ~ i o l11,)d 000 dill1 I5 0011II~I;!:Idap;~[~ i ~ i ~ ~ ~ l ~1111t~1k
k a s ]plp:I
ik;~~~
!i111gb e r d ~ : ~ ~ n edilliilli
t e r hurillig darl ?, I I I C ~ I I .
Olc F:llitor Kol-elcsi Uliuri111 pip;^, G.Nil;li11!;1 tidak 1 1 ; 1 l i ~ ; lrcrg , I I I L I I I ~ pad;^ r.hl~r;!llplpa, teI;lp~j11g;l pdd"
kck;ls;~ri~l~
pcrlnuhila~~ dillill11di1.i pip;] dl b;1g1.111IIIIIU
Terd;lp;it t ~ g dk;isi~sseb;lgai bcr~kk't.
- Kasus A Faktor koreksl 11huran pipa si1111i1 I I I Z: p'ld;~G ; I ~ I I 38c
~ ~ I I ~ ;1111~11 ;I~
( B S 1042 Pan I . 1964).
- Kasus R Faktor koreksi u k ~ ~ r ;pipa l l ~ ad;~l;llls c t e ~ ~ g :di li~~ )111111illl
r~ nili~i~ . S : I I ~ IZ; I )IpI i ~ d :Gilrnbi~l
~
38c (B S 1042 . P a n 1 . l ' ~ 6 4 ) .
Kasus C. Faktor koreksi ukurali pipa sallla dcngan hesatuan ( u ~ i i i . ~ Coirtol~ ) kasus pcnlakalan
sesuai T ; ~ l ~ 9c l(B. S. I012 Piln 1. 1964) tergancu~~g diameter dan tipe pipi1 di bagisn liulu
13 dari 42
Tabel 4 Daftar peralatan pengambilan contoh (sampling) fluida panas bumi
I I
No.
Peralatan Tipe
(Jenis)
Cyclone
I Kapasitas
(Fungsi Alat)
Peiigambilan contoli
pengukur tekanan dan ternperat~~r
(digilol fhernlonleter )
2. Selang Contoh (So~npleH o ~ e s ) Stainless steel Menghindari kontaminasi
3. Kondensor Staililrss sreel Ki>lidensasii ~ a p(fluida)
(dengall 2 set staililess steel tubing coils)
1 /
3 Ember + es (sekitar 20 Kg) I'CII<~III~~II
5 Pe~iyaringbenekanan Sasiiiga~i Kapastas 0 4 5 m~kron
(diameter 37 inm) membraii
6. ('OI~~/UCIII~;I~II~~ICI- POI-iiihle I ' c n g ~ ~ k udr a y a hantar
listl-ik fluida
7. Dry Gas Abler (DGM)
8. Timbangan Mengukur berat contoh
(Ketel~tian0.1 m.gram)
9. Pengukur T e k a n a n (Pressure G a u g e ) ALt~lasiininiiiium 1 %
10. Termometer / Therr~iocoupie h l c n g u k u r s u h u fluida
Aht11;15isedikitnya i IUF.
I 1. - Botol contoh (atau botol kaca 1 .I-e~~ipat
contoh
berwarna biru, coklat, dll.)
- Botol contoli NCGS
- Botol impinger
14 dari 42
Tabel 5 Metode analisis, jenis unsur dan pemakaiannya pada pengujian sumur
panas bumi
15 dari 42
16 dari 42
17 dari 42
19 dari 42
G a ~ n h a r5 Grafik data viskositas dinamika uap. p (Digambar ulang dari Fig.19 pada
B.S. 1042. Part I:1964)
20 dari 42
Cian~har6 Grafik rasio panas spesifik (./) uap atau ( ' 0 2 \.ersus temperatur (T)
(Digambar ulang dari Fig.21 pada R.S. 1042. Part 1 - 1964)
21 dari 42
Gambar 7 Grafik factor koreksi panas beberapa logam (Digambar ulang dari Fig.5
pada B.S. 1042, Part 1:1964)
22 dari 42
Gambar 8 Grafik data koefisien dasar C dan factor koreksi Z berdasarkan harga,
bilangan Reynold dan factor koreksi ukuran pipa pada lempeng orifis
dengan lubang tekanan disudut (Digambar ulang dari Fig.38 pada B.S.
1042, Part I: 1964)
23 dari 42
ICI Foklor koreksl ukuran PPo
I 03
1.02
z. 101
1 00
0 0.1 02 0.3 0.4 05 06 0.7.
m
Gambar 9 Grafik data koefisien dasar C dan factor koreksi ZR dan ZDberdasarkan
harga rn, bilangan reynold dan factor koreksi ukuran pipa pada lernpeng
orifis dengan lubang tekanan pada D dan Dl2 (Digambar ulang dari
fig.38 pada B.S. 1042, Part I:1964)
24 dari 42
Gambar 10 Grafik data koefisien dasar C, factor koreksi Z berdasarkan harga m,
kombinasi factor koreksi ukuran pipa dan bilangan reynold pada
lempeng orifis dengan lubang tekanan di flensa (Digambar ulang dari
fig.41 pada B.S. 1042, Part 1:1964)
25 dari 42
Ga~nbar1 1 Grafik data factor ekspansibilitas,~(Digambar ulang dari fig.39 pada B.S.
1042, Part I: 1964)
26 dari 42
27 dari 42
t . -
\ \
1 ?A
1.5rn
D \C
Keterongon :
Posisi A : Podo pipa tegok sekitar 1.5 m di bawah upstream
Posisi B : Podo buko pipo dotar sekitor 1.5 m dori downstream kepolo sumur
Posisi C: Pado bogion ujuns pipo dctar sekitar 1.5 m dori silencer
Posisi D: Podo pipo dator sekitaor 75-90 m dori posisi C
Ga~nbar13 Titikllokasi (A.B,C, DAN D) Pengambilan contoh air panas, uap dan gas
pada pcngujiansifat kimia unsur panas bumi (Sumber : Ellis & Mahon,
1977)
LAMPIRAN A
Prosedur penghitungan laju aliran air pada saluran terbuka di weirbox
(Rectangular-notch d m 90 V-notch-weir)
r
~ ~ ~ ~ p ~ - -
A l . Saluran terbuka
Rumus dasar penghitungan laju aliran massa air (melalui saluran terbuka) adalali sebagai berikut
Q = I;.~.H'" ( 2
29 dari 42
Lampiran A.
r I
A3. Tipe 90 " V-notch ~veir" (laju aliran kecil atau H < 12")
Alat ini mempunyai satu lubang terbuka, dilengkapi boJ7es yang mengontrol adanya gangguan aliran
pernlukaan dan I/-notch nreler . Konstmksi 1,'-notch iveir dipcrlihalkan pada skelsa di ba\\,ali ini.
Dengan mensubsitusi paranieter di ba\vah ini ierl~adapruliius ( 5 ), diperoleh tunlniln nllnus ( 6 ) dan ( 7 ).
-
B = 0.5 1.2 m, H = 0.07 - 0.26 in, D = O I - 0.75 111, H = Lebill rend;lli klri B13
30 dari 42
LAMPIRAN B
Penghitungan Diameter L u b a n g Orifis
Ru~nusdasar perhitungan diameter lubang orifice dipcroleh dari turunan rulnus laju aliran
Inassa, laju aliran dala~nvolume dan persamaan untuk mendapatknn bilangan Reynold dengan
mensubsitusi r n ~ untuk
' d2. Perhitungall diawali deligall nienentukan harga N yang didapatkan
dari persamaan berikut. Besarnya N dapat dievaluasi dari data yang diketahui sebelumnya.
Taliapan berikut adalah menghitung besarnya 11iE yang berhubungan dengan N dengan
persamaan
Tetapi karena C, Z dan E tergantung liarga 111,besarnya mE tidak dapat dievaluasi langsung dari
persa~naan2 tersebut di atas. Hai ini ditemukan dengan satu neto ode perkiraan berikut ).all:!
diterangkan di bawah ini dengan menygunakan hubungan :
Dilangan Reynold diperlukan dalam taliapan perhititnsan m E yang dibel-ikan oleli persaliiaan
Tahap akliir adalali ~nengliitungrasio diameter d/D dari mE, dan kemudian diameter lubang
orifice, dengan mengikuti persamaan,
Dimana :
N : adalali nilai C Z E E I ~(non-dimensional) d : Diameter lubang orifice (inches)
W : Perkiraan Laju alir massa (Iblh) E : Faktol- ~Lspansibilitas
: Laju alir fluida (ft'lh). E : Faktor petidekatan kecepatan
Q g : Laju alir fluida (UKgalIli). In : Rasio luas penanipang (= d ' l ~ ? )
I1 : Perbedaan tekanan (lbf/in2). Rd : Bilangan Reynold
D : Diameter pipa uji (inches) C : Koefisien dasar
p : Densitas fluida (lblft'). Z : Faktor koreksi
p : Viskositas fluida pada lubang di upstream (poise)
31 dari 42
LAMPIRAN C
dan massa uap di k c p a l a s u m u r
P e n g h i t u n g a n l a j u a l i r massa a i r
Perllitungan laju aliran sulnur panas bumi bersistem dua fasa berdasarkan adanya neraca lnassa pada
seluruh sistem a l i r a n (Gb.C) dengan me~npertinibangka~~ proses penguapan (flashing) d i kepala
sumur dan separator (separator bertekanan dan separator atmosferik). Data yang diperlukan, runlus
dan prosedur perllitungan dijelaskan d i bawah ini.
32 dari 42
3. Penghitungan laju aliran massa a i r dan massa uap d i kepala sumur
S1 =
(hf;! - hfl) W2 + (hg2 - hfl)S2
hgl - hfl
33 dari 42
LAMPIRAN D.
C o n t o d a t a d a n hasil p e n g u k u r a n knlorimeter
Sumur
Tanggal
Tekanan atmosphere - 0.84 bar = 0.86 ksc
Tekanan Kepala Sumur = 11,20 kscg
Tekanan Separator - lo.00 kscg
Pu - 8,90 kscg = 9.57 bar abs.
Tu - 178,OO O C
dP - 0.84 ksc
Laju alir uap di pipa uji, W = 56.051 ton / j a m
Waktu mulai penyukuran : :1.20 WIB
Lama penyukuran 55 menit
-
Parn~neter Pengukuran
S i ~ n b o lSatuan Rumus
1 2 3
34 dari 42
LAMPIRAN E.
Prosedur pengambilan contoh pada pengujian sifat kimia sumur panas burni
J
Sgn.
Keteranean
I. Uap - Air panas masuk 5. Uap kering yang keluar dari separator II
2. Kerangan untuk mengontrol uap keluar 6. Separated water cooler
dari separator I 7. Air pendingin masuk dan keluar
. Kerangan untuk niengontrol uap keluar 8. Contoh air yang telah didinginkan ( SPW )
dari separator ll 9. Contoh uap kering yang ela ah didinginkan (SCS)
4. Uap kering yang keluar dari separator I 10. Conroh gas yang tidak larut ( NCGS )
G : ~ ~ n b nEl.
r Sketsa pcralatan dan lokasi pengrrnbilan contoh padn pengujian
kimin sulnur panas bumi
35 dari 42
1. Samplingpressure berkisar antara 1.5 s/d 30 bars
2. Discharge enthalpy berkiw antara 190 s/d 475 callg.
Prosedure pengambilan contoh uap d m air panas dengan urutan sebagai berikut :
I). Alat sampling tersebut di atas dipasang sedekat mungkin dengan lokasi
pengambilan contoh pada jalur pipa uji alir uap. Karena alat ini tidak
diinsulasi, maka hams dicegah terjadinya kehilangan panas yang besar
(termasuk pertimbangan keamanan kerja) dengan membuat insulator pada
peralatan tersebut.
2). Fluida panas bumi dari pipa uji disemburkan ke udara luar (buka penuh)
selama 2-3 menit, sehingga contoh yang akan diambil benar-benar bersih.
3) Setelah semua kerangan pada separator ditutup, kerangan dibuka pada
lokasi pengarnbilan contoh dan kemudian kerangan-kerangan pada
separator diztur hingga tercapai kondisi seperti dibawah ini :
(a) fluida yang keluar dari T-rod adalah hanya uap kering (dry sfcant).
Kondisi ini dapat dilihat dari warna uap yang transparan pada jarak
beberapa mm dari ujung pipa T-rod dan setelah itu uap bemrarna
kebiru-biruan.
(b) pada aliran air yang dipisahkan (SPW), dihindari adanya air yang
berasal dari separator, kecuali jika air tersebut terbawa ole11 unp (tidak
ada gelembung gas/uap bersama-sama dengan air yang mengalir keluar
dari separator).
(c) penurunan tekanan (j?rcssure drop) pada separator diusahakan sekecil
mungkin (< 0,2 bar)
(d) uap berwarna keputih-putihan yang disertai tetesan air akan tampak
keluar dari saluran pembuangan (discharge).
4). Setelah tercapai kondisi pada poin 3), dibiarkan selama 5 sampai 10
menit, sampai daya hantar listrik kondensat yang keluar dari pendingin
diukur mencapai 5 60 pmhos).
5) Kemudian, dilakukan pengambilan contoh uap (SCS) yang keluar dari
separator (Sp. 1) ke pendingin (kondenser), lihat gambar E l . Selama
berlangsung pengambilan contoh, separator haws selalu berada dalam
kondisi pada poin 3) di atas, mcncatat temperatur dan tekanan separator
(Ps) saat pengambilan contoh.
36 dari 42
6). Setiap kali pengambilan contoh, diambil masing-masing 2 contoh dan
dimasukkan ke dalam botol plastik (500 - 1000 ml) yang kering dan sudah
dicuci dengan HN03 10% dan dibilas dengan aquabidesr sebanyak tiga
kali. Botol ditutup rapat dan contoh disimpan dengan baik. Analisis contoh
uap dikerjakan tidak lebih dari 30 hari setelah contoh diambil.
Catatan. Jika daya hantar listrik 2 60 umhos, ha1 ini rnungkin disebabkan oleh tcrcampurnya kondensat
dengan air panas (brine water) atau sumur panas bumi tersebut mempunyai kandungan gas yang tinggi.
Cwtatnn. Jika contoh air bercampur dengan gas (adanya gelembung ;as) d a ~ itidak dapat dipisallk;~~l
e maka disarankan untuk menlindahkan lokasi (titik) pengambilan contoll
dengan cara mengatur v o l ~ ~air,
ke posisi di bawah pipa datar, atau ambil contoh air panas di ~veirboxsebagai pengganti contoh air pallas
(bvi17eworer).
37 dari 42
(i). Pengambilan contoh gas dengan tabung STEM
Gambrr E2a.
Skerna peralatan tabung stem untuk pengambilrn contoh
NCGS pada uji sumur panas bulni
38 dari 42
2. kondensat dan non-condensible gas akan masuk ke dalam stem yang telah
diisi larutan Cd Actz+NaOH dan terperangkap pada tekanan atlnosfer
setelah melewati packing-nut. Selanjutnya, lubang kecil pada stem di atas
ring-o merupakan jalan nlasuk gas. Apabila lubang kecil dihubungkan di
bawah ring-o, maka contoh gas akan masuk secara kontinu.
3 contoh kondensat dan gas dilakukan pada tabung vakum dan dimasukkan
secara perlahan-lahan hingga tekanan naik, botol yang berisi NaOH
dikocok dengan kuat untuk mengikat C02.
5 jika vakum tidak bisa naik lagi atau tekanan stem sama dengan tekanan
kondensor, dan isi kontainer 314 penuh terhadap total larutan. pengambilan
contoh dinyatakan selesai. Sumur panas bumi yang mengliasilkan gas
relatif besar dalam uap dan tekanan lebih tinggi akan menghasilkan sedikit
cairan (mungkin volume akhir stem tidak mencapai 313 penuh).
\801un~e
39 dari 42
Gambar E2. Skema peralatan tabung impinger untuli pengambilan
contoh NCGS pada uji alir sumur panas
40 dari 42
membuka inlet-valve kondensor dan mengatur aliran kondensat dengan
-
aliran sedang tinggi (selama 3 menit).
mencatat volume awal dry gas meter (DGM) dengan hati-hati.
mengatur kecepatan pengaliran kondensor kira-kira 100 - 200 ml/menit
dengan menggunakan gelas ukur. Menghubungkan irirl~i~lger-ldengan
selang ke ourler kondensor.
7). dengan hati-hati mengurangi kecepatan aliran kondensat, jika gelembung
gas dan larutan terbentuk pada in~pi~iger-I.
S). mencatat telnperatilr irnl>iriger-l dan telnperatur DGh4 patln interval 2
menit, rnencatat juga tekanan DGM jika perlu.
9). ~nelanjutkanpenyambilan contoh sanlpai volume larutan dalam i ~ ~ p i r l g e r
menjadi 213 atau A' bagiannya. Menghentikan atau mengurangi kecepatan
aliran jika terdapat larutan dala~nirl~pirtger-2.
rnenghentikan pengambilan contoh, sumbat i~ilel-ir~ipi~iger.
dengan tangan
dan hati-hati, mengamati tekanan ir~ipirtgeruntuk ~nencapaikesetimbangan
kernbali (dalarn beberapa detik), dengan perlahan-lahan melepaskan
tabung.
1 I). mengukur temperatur kondensat pada irlipirlger.
12). mencatat \.olume dry gus ltieter (DG1.1) akhir.
15). mengumpulkan kondensat pada ir~tl~ir~ger-2
Cjika ada) ke dalam ir~ipiriger-1.
11). ~nengeringkaninipinger, kemudian ditilnbang dan catat sebagai berat akhir.
5,lengukur \.olume total larutan pada impinger-l dengan menggunakan
-
cc.lus L I ~ L I I - .
mencatat tekanan lokal.
l a s dengan gas N2kering.
membersihkan dan ~ u e ~ ~ g a bDGM
menggunakan sarung tangan plastik untuk inenghendel larutan CdCI2 dan
pelindung lainnya apabila sedang menghendel rerrgenr kering, larutan sisa
beracun dan bersifat karsinogen harus diperlakukan sebagai limbah
berbahaya.
41 dari 42
Bibliografi
1. Ellis. A.J. and Mahon, W.A.J., 1977. Chemistry andgeothermal systems. Academic Press.,
392 pp.
2. James, R. 1962. Sleum-water criticaljlow through pipes. Proc. Inst. Mech. Engrs., 741
3. James, R. 1964. Muximum steam,flow through pipes to the atmosphere. Proc. Inst. Mech.
Engrs., 173,473.
6. Mahon, W. A. I., 1966. A method jbr determining the enthalpy of a steam-water mixture
dischargedjrom u geo/hermul drillhole. N.Z.J. Sci. 9,791.
7. Grant, M. A,. Donaldson, I. G. and Bixley, P. F., 1982. Geothermal Reservoir Engineering.
Academic Press. 1 I 1 Fifth Avenue. New York 10003 -USA.
42 dari 42