Anda di halaman 1dari 5

PENTINGNYA PEMERIKSAAN PENUNJANG UNTUK

PENATALAKSANAAN PENYAKIT MULUT

Pemeriksaan Mikrobiologi

Dua jenis pemeriksan mikrobiologi yang sering dilakukan untuk lesi jaringan lunak mulut adalah: oral
mycological smear dan oral bacteriological smear.
Oral Mycological Smear
Oral mycological smear dilakukan untuk membuktikan adanya infeksi jamur pada lesi yang
ditemukan. Pemeriksaan ini diawali dengan melakukan swab pada mukosa mulut yang dicurigai, dengan
menggunakan cotton swab. Kemudian dengan cotton swab dan spesimen yang didapat, dilakukan
streaking pada permukaan media Sabouraud Dextrose Agar (SDA) dalam cawan petri. Setelah itu cawan
petri tersebut dimasukkan ke dalam inkubator selama 24 48 jam untuk membiakkan jamurnya.
Seseudah 48 jam akan tumbuh koloni jamur berwarna putih- kekuningan.

Gb 7. Inkubator yang digunakan untuk membiakkan


Candida albicans (Rasyad, 1995).

Gb 8. Koloni Candida yang tumbuh setelah diinkubasi


selama 48 jam (Rasyad, 1995).

Langkah selanjutnya adalah melakukan streaking lagi pada petri lain untuk mengekstraksi Candida
albicans. Setelah tumbuh koloni, lakukan streaking lagi pada agar yang miskin nutrisi. Dalam agar ini
Candida albicans akan membentuk klamidospora. Hasil akhirnya adalah Candida albicans murni.

Gb 9. Klamidospora terbentuk bila Candida albicans


dibiakkan dalam agar corn-meal (Rasyad, 1995).

Gb 10. Gambaran klinis intra oral infeksi Candida


albicans (Lamey dan Lewis, 1991).

Ada beberapa spesies Candida yang dapat ditemukan pada manusia, yaitu Candida albicans, Candida
stellatoidea, Candida tropicalis, Candida pseudotropicalis, Candida krusei, Candida parapsilosis, Candida
guilliermondii.

Oral Bacteriological Smear


Bahan yang akan diperiksa diambil dari permukaan gigi, kemudian dioleskan di atas slide spesimen.
Kemudian difiksasi di atas nyala api spiritus. Berikutnya dituangi dengan pewarna carbol fuchsin,
dibiarkan 10 menit. Lalu dituangi dengan pewarna methylene blue, biarkan 10 menit.
Gb 11. Gingivitis marginalis ulseromembranosa
pada penderita ANUG (Laskaris, 2000).

Gb 12. Kerusakan jaringan periodontal tahap


lanjut pada penderita ANUG (Laskaris, 2000).

Setelah kering, dilihat di bawah mikroskop cahaya untuk mengetahui adanya bakteri: Contoh Borrelia
vincentii dan Bacillus fusiformis.

Gb 13. Bakteri fusospirochaet yang menyebabkan


ANUG (Cawson dan Odell, 2008).

Bila hasilnya positif, maka benar lesi yang dihadapi adalah acute necrotizing ulcerative gingivostomatitis.

DAFTAR PUSTAKA
Birnbaum, W. dan Dunne, S. 2000. Oral Diagnosis: The Clinicians Guide. Wright, Oxford. Hal. 46-59.
Cawson, R.A. dan Odell, E.W. 2008. Cawsons Essentials of Oral Pathology and Oral Medicine. Ed ke-8.
Churchill-Livingstone, Edinburg. Hal. 291 292.
Lamey, P.J. dan Lewis, M.A.O. 1991. Oral Medicine in Practice. BDJ Publisher, London. Hal. 5 7.

Laskaris, G. 2006. Pocket Atlas of Oral Diseases. Ed ke-2. Thieme, Stuttgart. Hal. 101-111.

Marx, R.E. dan Stern, D. 2003. Oral and Maxillofacial Pathology. Quintessence Publishing, Chicago. Hal.
2.

Neville, B.W., Damm, D.D., White, D.H. 1999. Color Atlas of Clinical Oral Pathology. Ed ke-2. Lippincott,
Williams and Wilkins. Hal 254-255.

Rasyad, E.M. 1995. Pengaruh infusa dan rebusan sirih terhadap pertumbuhan Candida albicans. Thesis.
Program Pascasarjana, Universitas Airlangga Surabaya.

Anda mungkin juga menyukai