SEDIAAN STERIL
PEMBUATAN SEDIAAN AMPUL
(SEDIAAN VOLUME KECIL DOSIS TUNGGAL)
AMPUL LIDOKAIN
Disusun Oleh:
Kelompok I
1. Diana Novitasari (1041411055)
2. Esti Dewi L. (1041411060)
3. Farida Ulfa S. (1041411062)
4. Fransisca Claudia K.D.G. (1041411067)
5. Hestries Rizka A. (1041411075)
6. Inggri Budi Utami (1041411079)
7. Jovanka Romana U.S (1041411080)
TUJUAN
Dapat membuat dan mengevaluasi sediaan ampul Lidokain.
I. PRAFORMULASI
1.1. Tinjauan Farmakologi Bahan Obat
Lidokain :
Derivat asetanilida ini termasuk kelompok amida dan merupakan obat
pilihan utama untuk anestesia permukaan maupun infiltrasi. Zat ini
digunakan pada selaput lendir dan kulit untuk nyeri, perasaan terbakar dan
gatal. Dibandingkan Prokain, khasiatnya lebih kuat dan lebih cepat
kerjanya (setelah beberapa menit), juga bertahan lebih lama (plasma t1/2
1,5 2 jam, lama kerjanya 6090 menit).
Penggunaan :
Berhubung tidak mengakibatkan hipersensitasi, Lidokain banyak
digunakan dalam banyak sediaan topikal. Lidokain juga digunakan setelah
infark jantung sebagai obat pencegah aritmia ventrikular (dibagian ICCU)
dan pada bedah jantung.
Resorpsi :
Melalui kulit kedalam saraf juga berlangsung cepat. Lebih kurang 90% zat
ini dirombak di hati menjadi metabolit aktif monoetilglisinxilidida
(MEGX) dan glisin-xilidida (GX), masa paruh kedua metabolit ini
masingmasing 2 dan 10 jam. Ekskresinya melalui kemih dalam keadaan
utuh (10%) dan sisanya sebagai metabolit.
Efek samping :
Mengantuk, pusingpusing, sukar bicara, hipotensi, dan konvulsi, semua
efek SSP yang terutama timbul pada overdose. Penggunaannya harus
hatihati pada gangguan fungsi hati, decompensatio cardis, depresi
pernapasan dan shock. (Tan Hoan Tjay, 2007: 411)
Dosis :
Lidokain untuk injeksi Intravena 0,5% pada sediaan ampul 2, 5 dan 10 ml
(Martindale ed 28, 908)
NO PERMASALAHAN PENYELESAIAN
3. NaOH 5% qs qs
4. Aqua pi ad 30 ml
Dilakukan sterilisasi akhir dengan autoklaf pada 15 Psi suhu 121 C selama 15 menit
III. PELAKSANAAN
3.1 Penyiapan Alat
Jumlah
No Alat Ukuran Sterilisasi Waktu
(buah)
1. Gelas ukur 1 10 ml Otoklaf 1210 C 15 menit
2. Batang pengaduk 1 - Otoklaf 1210 C 15 menit
3. Pipet tetes 2 - Otoklaf 1210 C 15 menit
4. Botol ampul 10 2 ml Otoklaf 1210 C 15 menit
5. Erlenmeyer 1 50 ml Otoklaf 1210 C 15 menit
6. Beaker glass 2 100ml Otoklaf 1210 C 15 menit
7. Spuit injeksi 3 3 ml - -
11. Ose 1 - - -
13. pH universal - - - -
Otoklaf kedua
Lama
No Waktu jam
Menit
1. Waktu pemanasan
2. Waktu pengeluaran udara
3. Waktu menaik
4. Waktu kesetimbangan
5. Waktu sterilisasi
6. Waktu jaminan sterilisasi
7. Waktu pendinginan
IV. EVALUASI
4.1. Evaluasi
1. Uji Sterilitas (FI IV : 855)
a. Media yang digunakan adalah TSB (Tryptone Soya
Broth) dan FTM (Fluid Thioglicolate Medium).
b. Media yang digunakan 10 ml kemudian disterilisasi
suhu 121 C selama 15 menit dengan autoklaf.
c. Sampel lidokain HCl yang diinokulasi 0,6 ml.
d. Diinkubasi media FTM pada suhu 37oC dan media TSB
pada suhu ruang.
Catatan :
a) Kontrol positif FTM menggunakan Bacillus sp.
b) Kontrol positif TSB menggunakan Candida albicans.
c) Kontrol negatif media yang disterilkan dan bebas
mikroba.
Pengamatan 6-7 hari.
Media sterilisasi :
1. Tryptone Soya Broth (Soybean Digest Medium)/TSB
Komposisi serbuk gram per liter
Pancreatic digest of casein 17,0
Papaic Digest of Soybean Meal 3,0
Sodium Cloride 5,0
Dibasic Pottasium Phospate 2,5
Dexotrose 2,5
pH 7,3 0,2 ; suhu 25o C
Cara membuat : ad 30 gram untuk satu liter aquadest,
dicampur disterilkan dengan autoklaf suhu 121o C selam 15
menit.
Digunakan untuk: kultivasi bakteri aerobic dan fakultatif
aerobic termasuk fungi (jamur). Pengamatan setelah 24-48
jam, suhu inkubasi 55oC (Anonim,1982: 315)
Diberi kelebihan 2x
Keterangan: 5 tabung, satu tabung untuk kontrol (+), satu tabung untuk
kontrol(-), dan tiga tabung untuk uji sampel.
Cara membuat :
a) Ditimbang 3 gram serbuk media TSB dilarutkan dalam 100 ml
aquadest.
b) Dihomogenkan , dipanaskan.
c) Disterilkan dengan autoklaf 121oC, selama 15 menit.
Diberi kelebihan 2x
Keterangan : 3 tabung untuk sampel; 1 tabung untuk kontrol (+); 1
tabung untuk kontrol(-).
Cara membuat:
a) Ditimbang 3 gram serbuk media FTM , diadkan dalam 100 ml
aquadest.
b) Dihomogenkan, dipanaskan.
c) Disterilkan dengan autoklaf 121oC selama 15 menit.
Dimasukkan larutan injeksi kedalam media FTM dan TSB secara aseptis (0,6
ml larutan dari dalam ampul @ 2 ml )
Seluruh sediaan diterawang dan dilihat dibawah lampu yang latar belakangnya
hitam putih
V. DAFTAR PUSTAKA
1. Anonim. 1978. Formularium Nasional. Jakarta : Departemen
Kesehatan RI.
2. Anonim. 1982.Martindale The Extra Pharmacopoeia28th edition.
London : The Pharmaceutical Press.
3. Anonim. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta : Departemen
Kesehatan RI.
4. Ansel, H.C.2005. Pengantar Bentuk Sediaan FarmasiEdisi keempat.
Jakarta : UI Press.
5. British Pharmacopoeia.2009.British Pharmacopoeia, Volume I & II.
London: Medicines and Healthcare Products Regulatory Agency
(MHRA).
6. Lachman,Leon.1994.Teori dan Praktek Farmasi Industri edisi III.
Jakarta: UI Press.
7. Rowe, C.R., Sheskey, J.P.,and Weller, J.P.. 2009. Handbook
of Pharmaceutical Excipients, 6thedition. London : American
PharmaceuticalAssociation, Chicago.
8. Tjay, Tan Hoan dan Kirana Rahardja. 2007.Obat-obat Penting Khasiat
Penggunaan dan Efek-efek Sampingnya Edisi Keenam. Jakarta: Elex
Media.
9. Trissel, LA. 2007.Handbook on Injectable Drugs, Ed. 15th ed, ASHP.
USA.
LAMPIRAN
1. Kemasan
2. Brosur
Komposisi :
Lidokain HCl tiap 2ml mengandung Lidokain HCl 2,0 %
Farmakologi:
Lidokain merupakan etililamid dan merupakan protip dari anestetik
lokal golongan amida, anestetik ini efektif digunakan tanpa
vasokonstriktor, tetapi kecepatan absorpsi dan toksisitasnya bertambah
dan masa kerja lebih pendek, lidokain cepat diserap dari tempat
suntikan, saluran cerna dan saluran pernafasan serta dapat melewati
sawar darah otak.
Indikasi:
Anestesi lokal perifer
Kontra Indikasi:
Penderita yang hipersensitif terhadap anestetik lokal tipe
amida.Inflamasi lokal dan sepsis, septikemia, tirotoksikosis, ekstremitas.
Dosis:
1 ampul maksimal 2 ml
Efek Samping:
Kecemasan, pusing, penglihatan kabur, sedasi, tinitus, gangguan GI,
mengantuk.
Perhatian:
Hati-hati terhadap penderita yang mempunyai gangguan jantung,
misalnya bradikardi, payah jantung dan hipertensi.
Keterangan:
Hati-hati terhadap kemungkinan nekrosis untuk pemakaian di daerah
akral.
HARUS DENGAN RESEP DOKTER
Diproduksi oleh :
PT. SECI PHARMA
Semarang Indonesia
3. ETIKET
Diproduksi oleh :
PT. SECI PHARMA
Semarang Indonesia