Tiada kata yang lebih indah selain pujian dan syukur yang penulis panjatkan
atas kehadirat-Nya karena berkatnya penulis masih bisa diberi kesempatan untuk
menimba ilmu. Salawat serta salam penulis hadirkan kepada junjungan Nabi besar kita
Muhammad SAW sehingga cahaya dan hidayahnya bisa sampai pada umatnya.
Berhubungan dengan menimba ilmu, penulis mencoba menimba ilmu Mahtutoh
dengan landasan pentingnya ilmu ini untuk dipelajari. Salah satunya penulis mencoba
mengaplikasikan ilmu ini pada analisis naskah.
Dalam menganalisis naskah banyak sekali kendala yang pasti dihadapi penulis
di antaranya tulisan yang tidak terbaca, tidak jelas dikarenakan tinta rusak dsb.
Namun, berbagai kendala tersebut bisa teratasi dengan bekal pengetahuan penulis yang
didapatkan selama perkuliahan.
Dengan teratasinya masalah dalam menganalisis Naskah pada akhirnya penulis
dapat menyelesaikannya. Namun, penulis tidak mengharapkan adanya kesalahan yang
terjadi pada penulisan makalah ini, tetapi bukan berarti penulis menutup diri dari kritik
dan saran yang ditujukan pada penulis. Penulis mengharapkan yang terbaik untuk
perkembangan ilmu ini sehingga apapun kritik dan saran penulis terima.
Akhirnya penulis bisa tuntas menyelesaikan makalah ini dengan judul TEKS SITTAH
MAWADHII MIN AS-SHIRAH AN-NABAWIYAH : EDISI TEKS DAN ANALISIS
HAMZAH.
Penulis ucapkan terima kasih kepada banyak pihak yang ikut terlibat dalam
penyusunan makalah ini.
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................... 1
DAFTAR ISI.......................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... 3
BAB IV KESIMPULAN......................................................................................... 20
2
BAB I
PENDAHULUAN
Kehidupan yang sekarang dialami dan bahkan yang akan datang tidak terlepas
dari pengaruh dan faktor sejarah di masa lampau. Bukti-bukti sejarah itu bisa
didapatkan atau ditemui berupa bentuk tulisan atau lisan. Bentuk lisan bisa ditemui dari
Naskah ialah karya atau dokumen tulisan di masa lalu yang menjelaskan dan
merekam berbagai kehidupan yang terjadi di masa lampau. Seperti naskah yang
muasal sehingga terbentuknya kota Aceh itu sendiri. Sejarah berupa naskah itu sangat
penting untuk diketahui dan bahkan dipelajari karena dengan salah satu bantuan dari
naskah lah kita dapat mengetahui beragam informasi. Jika naskah itu tidak dijaga maka
perlahan akan musnah dan menyebabkan kita kehilangan beragam pengetahuan dan
sampai sekarang banyak berbagai ahli yang mengupas tuntas naskah dengan berbagai
tema. Namun, tidak semua kalangan dapat mempelajari serta menginterpretasi naskah
karena bekal pengetahuan yang kurang mumpuni sehingga hanya beberapa naskah dan
Dengan demikian beragam naskah yang ada tidak dapat diedisi/interpretasi dan
3
ketakutan terhadap naskah itu akan musnah perlahan atau bahkan diambil alih tangan
Oleh karena pentingnya mempelajari dan mengupas tuntas apa yang ada dalam
naskah sehingga penulis berminat menjadi salah satu partisipan yang akan mencoba
terdapat dalam naskah tersebut sehingga lebih lanjut dapat mengupas tuntas apa yang
terkandung dalam naskah itu dan penulis tertarik untuk membahas dan menjadikannya
sebuah makalah dengan judul Sittah Mawadhii Minass Siraah Nabawiyah : Edisi
Teks dan Analisis Hamzah. Semoga makalah ini bisa menjadi salah satu pembangkit
1) Bagaimana edisi teks tersebut dalam naskah sirah sittah al mawadi Mina sirah
nabawiyah ?
2) Bagaimana penerapan hamzah pada naskah sirah sittah al mawadi Mina sirah
nabawiyah ?
1). Mengetahui edisi teks dalam naskah sirah sittah al mawadi Mina sirah nabawiyah.
2). Mengetahui penerapan edisi teks dalam naskah sirah sittah al mawadi Mina sirah
nabawiyah.
4
1.4 Kerangka Pemikiran
Dalam penelitian ini akan digunakan teori-teori yang relevan dengan masalah
yang akan dikaji. Untuk mengedisi teks digunakan teori-teori proses edisi teks yang
diambil dari diktat perkuliahan Makhtutoh. Dan untuk menganalisis hamzah yang
terdapat pada teks tersebut digunakan teori umum mengenai hamzah yang dikutip
website.
Untuk meneliti teks naskah sirah sittah al mawadi Mina sirah nabawiyah
penulis menggunkan metode penelitian analisis deskriptif. Dengan langkah-langkah
penelitianya meliputi : mencari dan menentukan naskah, kemudian menganalisis dan
mengedisi teks dan jenis hamzah pada naskah tersebut.
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teks naskah naskah
sirah sittah al mawadi Mina sirah nabawiyah yang didapat dari Makhtota.ksu.edu.sa.
5
BAB II
LANDASAN TEORI
Dalam penelitian ini untuk mengedisi naskah penulis menggunakan teori Edisi
Naskah yang relevan dengan masalah yang akan dikaji.
Untuk mengedisi naskah ini digunakan teori edisi naskah yaitu teori yang
diajarkan dalam pengajaran diperkuliahan oleh Dr.Titin Nurhayati Mamun, M. S.
6
2.2 Teori Hamzah
7
PENGERTIAN HAMZAH QATHA
Hamzah Qatha berupa Hamzah yang selalu diucapkan dengan ber-harkah
fathah, dhammah atau kasrah. Tidak gugur pengucapannya baik di awal permulaan
kalimat atau ditengah-tengah kalimat. Dan tidak gugur sekalipun berada diantara dua
kalimah yang tersambung. tertulis di atas Alif bilamana berharkah fathah atau
dhammah, dan dibawah Alif bilamana berharkah kasrah. Bentuknya seperti bentuk
kepala Ain (). Hamzah Qatha terdapat pada selain kategori kalimah-kalimah yang
telah disebutkan diatas sebagai Hamzah washal. baik pada kalimah Fiil, Kalimah Isim
dan Kalimah Huruf.
Hamzah Qatha yang terdapat pada kalimah Fiil:
1. Terdapat pada Fiil Madhi 4 huruf yang berwazan
LIHAT TABEL NO. 5:
2. Terdapat pada Fiil Mudhari yang diawali Hamzah Mudharaah (tanda
mutakallim/orang pertama tunggal)
LIHAT TABEL NO. 5:
3. Terdapat pada Fiil Amar 4 huruf yang berwazan
LIHAT TABEL NO. 5:
4. Terdapat pada Fiil Madhi Tsulatsi Bina Mahmuz (bisa dilihat di page belajar ilal
subpage bentuk bina)
LIHAT TABEL NO. 6:
Hamzah Qataha yang terdapat pada kalimah Isim :
1. Semua kalimah Isim yang berawalah Hamzah , tentunya Hamzah Qatha, selain
pada Isim yg sepuluh dan Isim Masdar dari kalimah Fiil Khumasi dan Sudasi
LIHAT TABEL NO. 8:
Hamzah Qatha yang terdapat pada kalimah Huruf:
1. Semua Kalimah Huruf yang berawalah Hamzah tentunya Hamzah Qatha, kecuali
huruf AL Pemarifah.
LIHAT TABEL NO. 7:
8
HAMZAH WASHAL TABLE NO. 1, Fiil Madhi, Fiil Amar dan Isim Masdar dari
bangsa 5-6 huruf.
ISIM MASDAR FIIL AMAR FIIL MADHI
KHUMASI KHUMASI KHUMASI
ISIM MASDAR FIIL AMAR FIIL MADHI
SUDASI SUDASI SUDASI
! !
" # " # " #
HAMZAH WASHAL TABLE NO. 2, Fiil Amar dari Tsulatsi
FIIL AMAR FIIL AMAR FIIL AMAR
TSULATSI TSULATSI TSULATSI
$ % '
*
+ !
HAMZAH WASHAL TABLE NO. 3, Al-Asma Asyarah/Isim Sepuluh
ASMA ASYARAH ASMA ASYARAH ASMA ASYARAH
+
+ 01 ! 20
+ 01 3 ! 0
+ 5
9
AL MARIFAT AL GHALABAH AL ZAIDAH
6 7 20 5 8 7 : 7
+ ; 7 2<=" 7 ?
HAMZAH QATHA TABLE NO. 5, Fiil Madhi dan Fiil Amar Tsulatsi Rubai
wazan dan semua Fiil Mudhari dg tanda Mutakallim
FIIL AMAR SEMUA FIIL MUDHARI DG FIIL MADHI
RUBAI HAMZAH MUDHARAAH RUBAI
A " ! B A $ % A
HAMZAH QATHA TABLE NO. 6, Fiil Tsulatsi Bina Mahmuz
FIIL MADHI FIIL MADHI FIIL MADHI
TSULATSI TSULATSI TSULATSI
MAHMUZ MAHMUZ MAHMUZ
: D
1 ! 1
HAMZAH QATHA TABLE NO. 7, Semua kalimah Huruf selain
KALIMA KALIMA KALIMA KALIMA
KALIMA
H H H H
H HURUF
HURUF HURUF HURUF HURUF
F G7
HAMZAH QATHA TABLE NO. 8, Semua kalimah Isim Zhahir, Isim Dhamir dan
Idza Syarat. Selain hamzah Isim sepuluh dan Masdar Khumasi dan Sudasi (dari Fiil
bangsa 5-6 Huruf).
IDZA ISIM ISIM ISIM ISIM
SYARAT DHAMIR DHAMIR ZHAHIR ZHAHIR
3 8 !
10
BAB III
11
itu hamzah Qatha bukan
hamzah washal
3
" # Pada huruf alif tidak
memakai hamzah, padahal
itu hamzah Qatha bukan
hamzah washal
4
Pada huruf alif tidak
memakai hamzah, padahal
itu hamzah Qatha bukan
hamzah washal
5
( ' Pada huruf alif tidak
memakai hamzah, padahal
itu hamzah Qatha bukan
hamzah washal dan pada
huruf Ta terlihat tidak
jelas karena kesalahan
mekanik tinta yang luntur.
6
* +
) Huruf Mim pada teks
tersebut tidak jelas sekilas
kita melihat seperti huruf Sin.
7 Pada huruf alif tidak
memakai hamzah, padahal
itu hamzah Qatha bukan
hamzah washal
8 /0 1 Pada huruf alif tidak
memakai hamzah, padahal
itu hamzah Qatha bukan
hamzah washal
12
9
4 " 5 Pada huruf alif tidak
memakai hamzah, padahal
itu hamzah Qatha bukan
hamzah washal
10 6 7 8 Pada huruf alif tidak
memakai hamzah, padahal
itu hamzah Qatha bukan
hamzah washal
11
9 Pada huruf alif tidak
memakai hamzah, padahal
itu hamzah Qatha bukan
hamzah washal, kemudian
pada huruf Ain tampak
seperti huruf Kaf .
12
Pada huruf alif tidak
memakai hamzah, padahal
itu hamzah Qatha bukan
hamzah washal
13 " / Pada huruf alif tidak
memakai hamzah, padahal
itu hamzah Qatha bukan
hamzah washal
14 : Pada huruf alif tidak
memakai hamzah, padahal
itu hamzah Qatha bukan
hamzah washal
15 " # + + Pada huruf alif tidak
memakai hamzah, padahal
13
itu hamzah Qatha bukan
hamzah washal
16
6 # ; Pada huruf alif tidak
memakai hamzah, padahal
itu hamzah Qatha bukan
hamzah washal
17
Pada huruf alif tidak
memakai hamzah, padahal
itu hamzah Qatha bukan
hamzah washal
18
0 ? ?= Pada huruf alif tidak
memakai hamzah, padahal
0 @ itu hamzah Qatha bukan
hamzah washal, kemudian
pada huruf Sin tidak
tampak jelas karena
kesalahan mekanik tinta.
19 +6 A + Pada huruf alif tidak
memakai hamzah, padahal
itu hamzah Qatha bukan
hamzah washal
20
: # Pada huruf alif tidak
memakai hamzah, padahal
itu hamzah Qatha bukan
hamzah washal
21
" Pada huruf alif tidak
memakai hamzah, padahal
itu hamzah Qatha bukan
hamzah washal
14
22
Pada huruf alif tidak
memakai hamzah, padahal
itu hamzah Qatha bukan
hamzah washal
23 " D E + Sekilah pada huruf Mim
tidak nampak seperti huruf
Mim, karena kesalahan
mekanik tinta.
24 "G G I
+ Pada huruf alif tidak
memakai hamzah, padahal
itu hamzah Qatha bukan
hamzah washal
25 G I G Pada huruf alif tidak
memakai hamzah, padahal
itu hamzah Qatha bukan
hamzah washal
26 J G "G
K Pada huruf alif tidak
memakai hamzah, padahal
itu hamzah Qatha bukan
hamzah washal
1. Pada tabel kolom no 1 hurup alif tidak ada hamzah, padahal kalau kita
merujuk pada kaidah hamzah yang benar yaitu hamzah Qatha karena
Semua kalimah Huruf selain , dan hamzah pada huruf itu harus
memakai hamzah bukan alif saja, kemudian huruf Sin pada kata Muslim
itu tidak jelas.
15
2. Pada kolom tabel no 2 Pada huruf alif tidak memakai hamzah, padahal
itu hamzah Qatha bukan hamzah washal, karena menurut kaidah bahwa
Semua kalimah Isim Zhahir, Isim Dhamir dan Idza Syarat. Selain
hamzah Isim sepuluh dan Masdar Khumasi dan Sudasi (dari Fiil bangsa
5-6 Huruf).
3. Pada kolom tabel no 3 Pada huruf alif tidak memakai hamzah, padahal
itu hamzah Qatha bukan hamzah washal, karena Fiil Madhi dan Fiil
Amar Tsulatsi Rubai wazan dan semua Fiil Mudhari dg tanda
Mutakallim.
4. Pada kolom tabel no 4, Pada huruf alif tidak memakai hamzah, padahal
itu hamzah Qatha bukan hamzah washal karena Semua kalimah Huruf
selain .
5. Pada kolom tabel no 6 huruf alif tidak memakai hamzah, padahal itu
hamzah Qatha bukan hamzah washal karena Semua kalimah Isim
Zhahir, Isim Dhamir dan Idza Syarat. Selain hamzah Isim sepuluh dan
Masdar Khumasi dan Sudasi (dari Fiil bangsa 5-6 Huruf). dan pada
huruf Ta terlihat tidak jelas karena kesalahan mekanik tinta yang
luntur.
6. Pada kolom tabel no 7, pada huruf alif tidak memakai hamzah, padahal
itu hamzah Qatha bukan hamzah washal karena termasuk Semua
kalimah Isim Zhahir, Isim Dhamir dan Idza Syarat. Selain hamzah Isim
sepuluh dan Masdar Khumasi dan Sudasi (dari Fiil bangsa 5-6 Huruf).
7. Pada kolom tabel no 8 Pada huruf alif tidak memakai hamzah, padahal
itu hamzah Qatha bukan hamzah washal, karena Semua kalimah Isim
Zhahir, Isim Dhamir dan Idza Syarat. Selain hamzah Isim sepuluh dan
Masdar Khumasi dan Sudasi (dari Fiil bangsa 5-6 Huruf).
8. Pada kolom tabel no 9 pada huruf alif tidak memakai hamzah, padahal
itu hamzah Qatha bukan hamzah washal, karena Semua kalimah Huruf
selain .
16
9. Pada kolom tabel no 10 pada huruf alif tidak memakai hamzah, padahal
itu hamzah Qatha bukan hamzah washal, karena Semua kalimah Huruf
selain .
10. Pada kolom tabel no 11, pada huruf alif tidak memakai hamzah, padahal
itu hamzah Qatha bukan hamzah washal, karena semua kalimah Isim
Zhahir, Isim Dhamir dan Idza Syarat. Selain hamzah Isim sepuluh dan
Masdar Khumasi dan Sudasi (dari Fiil bangsa 5-6 Huruf). kemudian
pada huruf Ain tampak seperti huruf Kaf .
11. Pada kolom tabel no 12, pada huruf alif tidak memakai hamzah, padahal
itu hamzah Qatha bukan hamzah washal, karena Fiil Madhi dan Fiil
Amar Tsulatsi Rubai wazan dan semua Fiil Mudhari dg tanda
Mutakallim.
12. Pada kolom tabel no 13, Pada huruf alif tidak memakai hamzah, padahal
itu hamzah Qatha bukan hamzah washal, kerena Semua kalimah Isim
Zhahir, Isim Dhamir dan Idza Syarat. Selain hamzah Isim sepuluh dan
Masdar Khumasi dan Sudasi (dari Fiil bangsa 5-6 Huruf).
13. Pada kolom tabel no 14, Pada huruf alif tidak memakai hamzah, padahal
itu hamzah Qatha bukan hamzah washal, karena Semua kalimah Huruf
selain .
14. Pada kolom tabel no 15, Pada huruf alif tidak memakai hamzah, padahal
itu hamzah Qatha bukan hamzah washal, karena Fiil Madhi dan Fiil
Amar Tsulatsi Rubai wazan dan semua Fiil Mudhari dg tanda
Mutakallim.
15. Pada kolom no 16, Pada huruf alif tidak memakai hamzah, padahal itu
hamzah Qatha bukan hamzah washal, karena Semua kalimah Isim
Zhahir, Isim Dhamir dan Idza Syarat. Selain hamzah Isim sepuluh dan
Masdar Khumasi dan Sudasi (dari Fiil bangsa 5-6 Huruf).
16. Pada kolom tabel no 17, Pada huruf alif tidak memakai hamzah, padahal
itu hamzah Qatha bukan hamzah washal, karena Fiil Madhi dan Fiil
17
Amar Tsulatsi Rubai wazan dan semua Fiil Mudhari dg tanda
Mutakallim.
17. Pada kolom tabel no 18, Pada huruf alif tidak memakai hamzah, padahal
itu hamzah Qatha bukan hamzah washal, karena Semua kalimah Huruf
selain , kemudian pada huruf Sin tidak tampak jelas karena
kesalahan mekanik tinta.
18. Pada kolom tabel no 19, Pada huruf alif tidak memakai hamzah, padahal
itu hamzah Qatha bukan hamzah washal, karena Semua kalimah Isim
Zhahir, Isim Dhamir dan Idza Syarat. Selain hamzah Isim sepuluh dan
Masdar Khumasi dan Sudasi (dari Fiil bangsa 5-6 Huruf).
19. Pada kolom tabel no 20, Pada huruf alif tidak memakai hamzah, padahal
itu hamzah Qatha bukan hamzah washal, karena Semua kalimah Isim
Zhahir, Isim Dhamir dan Idza Syarat. Selain hamzah Isim sepuluh dan
Masdar Khumasi dan Sudasi (dari Fiil bangsa 5-6 Huruf).
20. Pada kolom tabel no 21, Pada huruf alif tidak memakai hamzah, padahal
itu hamzah Qatha bukan hamzah washal, karena Semua kalimah Isim
Zhahir, Isim Dhamir dan Idza Syarat. Selain hamzah Isim sepuluh dan
Masdar Khumasi dan Sudasi (dari Fiil bangsa 5-6 Huruf).
21. Pada kolom tabel no 22, Pada huruf alif tidak memakai hamzah, padahal
itu hamzah Qatha bukan hamzah washal, karena Semua kalimah Isim
Zhahir, Isim Dhamir dan Idza Syarat. Selain hamzah Isim sepuluh dan
Masdar Khumasi dan Sudasi (dari Fiil bangsa 5-6 Huruf).
22. Pada kolom tabel no 24, Pada huruf alif tidak memakai hamzah, padahal
itu hamzah Qatha bukan hamzah washal, karena Semua kalimah Huruf
selain .
23. Pada kolom tabel no 25, Pada huruf alif tidak memakai hamzah, padahal
itu hamzah Qatha bukan hamzah washal, karena Semua kalimah Isim
Zhahir, Isim Dhamir dan Idza Syarat. Selain hamzah Isim sepuluh dan
Masdar Khumasi dan Sudasi (dari Fiil bangsa 5-6 Huruf).
18
24. Pada kolom tabel no 26, Pada huruf alif tidak memakai hamzah, padahal
itu hamzah Qatha bukan hamzah washal, karena Semua kalimah Huruf
selain .
19
BAB IV KESIMPULAN
20
Setelah malakukan penelitian dan pengedisian pada teks naskah diatas kurang lebih
terdapat 24 kesalahan pada penggunaan hamzah berdasarkan kaidah hamzah itu
sendiri.
Muhammad bin Abdul Wahab dalam neskah ini menjelaskan mengenai Enam
kedudukan Shirah Nabawiyah yaitu :
21
BAB V DAFTAR PUSTAKA
Makhtota.ksu.edu.sa
22