Anda di halaman 1dari 16

Definisi Lipoma

Lipoma adalah tumor jinak jaringan lemak yang berada di bawah kulit yang tumbuh lambat, berbentuk lobul masa
lunak yang dilapisi oleh pseudokapsul tipis berupa jaringan fibrosa.

Etiologi
Penyebab lipoma belum diketahui dengan pasti, akan tetapi ada kecenderungan lipoma dapat diturunkan.
Beberapa jenis lipoma dapat terjadi akibat trauma tumpul. Orang yang gemuk tidak meningkatkan kemungkinan
terjadinya lipoma.
Pada pemeriksaan secara mikroskopis akan ditemukan suatu tumor yang berbentuk lobulus yang mengandung
sel lemak yang normal. Pada pemeriksaan secara sitogenetik, lipoma sering sekali berhubungan dengan alterasi dari
kromosom 12q, 6p, dan 13q.

Gejala Klinis
Lipoma bersifat lunak pada perabaan, dapat digerakkan, dan tidak nyeri. Pertumbuhannya sangat lambat dan
jarang sekali menjadi ganas. Lipoma kebanyakan berukuran kecil, namun dapat tumbuh hingga mencapai lebih dari
diameter 6 cm.
Biasanya suatu lipoma di kulit hanya dirasakan mengganggu kosmetik oleh penderitanya. Sangat jarang suatu
lipoma dikulit akan menekan struktur lain yang akan menyebabkan gangguan.
Suatu lipoma sangat jarang berubah menjadi suatu keganasan, misalnya suatu liposarkoma. Liposarkoma
praktis tidak pernah timbul dari suatu lipoma.
Pemeriksaan Fisik
- Nodul subkutan ukuran rata-rata 2 10 cm
- Sering berlobus
- Mobile
- Konsistensi kenyal
- Kulit diatas lesi normal
Diagnosis lipoma bisa ditegakkan dari anamnesa dan gambaran klinis atau dari fine needle biopsy

Penatalaksanaan
Pada dasarnya lipoma tidak perlu dilakukan tindakan apapun, kecuali bila berkembang menjadi nyeri dan mengganggu
pergerakan. Biasanya seseorang menjalani operasi bedah untuk alasan kosmetik.
Konservatif
Mesoterapi
Mesoterapi adalah terapi dengan injeksi NSAIDS, enzim dan hormon. Namun sekarang yang sering digunakan
adalah lecithin (phosphatidylcholine isoproterenol) yang mempunyai efek lipolitik.
Operatif
Simple surgical excision
Insisi dilakukan pada kulit hingga ke pseudokapsul lipoma, kemudian masa direseksi. Setelah pendarahan
dihentikan, dijahit dengan absorbable suture setelah itu luka ditutup (pressure dressing) selama 24 jam untuk
mencegah terjadinya hematoma atau seroma.
Squeeze teknik ( lipoma superficial yang kecil)
Insisi selebar diameter lipoma dilakukan dan bagian tepi lipoma ditekan supaya massa tersebut keluar. Kemudian
dilakukan diseksi dan kuret
Liposuction
Teknik yang bagus untuk angiolipoma, adiposis dolorosa dan sindroma Madelung. Kebaikan teknik ini adalah
berkurangnya masa operasi dan insisi lebih kecil.

Teknik Operasi
1. Bersihkan daerah operasi dengan tindakan aseptik.
2. Lakukan anestesi lokal field blok infiltrations dengan lidocaine 2%
3. Tandai batas insisi yang akan dilakukan, linier, dengan panjang sejajar dengan garis Langers
4. Insisi kulit sampai subkutis. Sampai jaringan adipose
5. Pegang tepi insisi dengan klem dan angkat
6. Lakukan diseksi tumpul dengan klem menelusuri masa kesekelilingnya
7. Jepit bagian masa dengan klem, angkat dan teruskan diseksi tumpul
8. Jika masa sudah terangkat, potonglah jaringan bagian bawah
9. Perdarahan dirawat
10. Jahit luka operasi lapis demi lapis.
11. Kirim masa untuk pemeriksaan patologi anatomi.

Lakukan anestesi secara infiltrasi di kedua sudut, menyebar ke tepi

Insis linier sampai subkutis Diseksi mulai tepi insisi kebawah


Diseksi kedalam tiap sisi Diseksi tumpul dengan jari

Tarik tepi atas dengan klem sambil diseksi terus menelusuri tiap sisi

Angkat, dan identifikasi dasar masa, masa dapat diluksir keluar

Potong dasar masa dengan kauter, setelah itu masa dilepaskan

Setelah perdarahan diatasi, jahit subkutis sampai tepi insisi menyatu

Jahit kutis setelah jahitan subkutis benar-benar rapat dan kuat


Anatomi Regio Punggung
Otot-otot punggung dapat dibagi dalam 3 kelompok:
1. Otot-otot superfisial yang berhubungan dengan cingulum membri superioris
2. Otot-otot intermedia yang ikut menggerakkan cavea thoracis
3. Otot-otot profundal atau postvertebralis yang terdapat pada columna vertebralis

Otot-otot postvertebra
Membentuk tiang jaringan otot yang lebar dan tebal, yang menempati rongga di kanan kiri processus
spinosus columna vertebralis. Processus spinosus dan processus transversus vertebrae berfungsi sebagai
pengungkit yang mempermudah kerja otot. Otot-otot terpanjang terletak superfisial dan berjalan dari
sacrum ke angulus costae, processus transversus, dan processus spinosus bagian atas. Otot-otot dengan
panjang sedang (intermedia) berjalan miring dari processus transversus ke processus spinosus. Serabut otot
yang terpendek dan terdalam berjalan diantara processus spinosus dan di antara processus transversus
vertebrae yang berdekatan.

Otot-otot punggung dapat diklasifikasikan sebagai berikut:


1. Otot-otot superficial yang berjalan vertical
2. Musculus erector spinae: m. iliocostalis, m. longissimus, dan m. spinalis
3. Otot-otot intermedia yang berjalan miring
4. Musculus transversospinalis: m. semispinalis, musculi multifidi, dan musculi rotatores
5. Otot-otot profundal: musculi interspinales dan musculi inter-transversarii

Lapisan subkutis adalah kelanjutan dermis yang terdiri atas jaringan ikat longgar berisi sel-sel lemak di
dalamnya. Sel-sel lemak merupakan sel bulat, besar, dengan inti terdesak ke pinggir sitoplasma lemak yang
bertambah. Sel-sel ini membentuk kelompok yang dipisahkan satu dengan yang lain oleh trabekula yang
fibrosa. Lapisan sel-sel lemak disebut panikulus adipose, berfungsi sebagai cadangan makanan. Di lapisan
ini terdapat ujung-ujung saraf tepi, pembuluh darah, dan getah bening. Tebal tipisnya jaringan lemak tidak
sama bergantung pada lokasinya. Di abdomen dapat mencapai ketebalan 3 cm, di daerah kelopak mata dan
penis sangat sedikit. Lapisan lemak ini juga merupakan bantalan. Vaskularisasi di kulit diatur oleh 2 pleksus,
yaitu pleksus yang terletak di bagian atas dermis (pleksus superficial) dan yang terletak di subkutis (pleksus
profunda). Pleksus yang di dermis bagian atas mengadakan anastomosis di papil dermis, pleksus yang di
subkutis dan di pars retikulare juga mengadakan anastomosis, di bagian ini pembuluh darah berukuran lebih
besar. Bergandengan dengan pembuluh darah terdapat saluran getah bening.

Klasifikasi
Tabel Klasifikasi soft tissue tumor berdasarkan jenis jaringan
No. Soft tissue tumor

Lipoma
1. Tumor Jaringan Lemak
Liposarkoma
Fasilitis Nodularis
Fibromatosis
Tumor dan Lesi Mirip-Tumor pada
2. Fibromatosis Superfisialis
Jaringan Fibrosa
Fibromatosis Profunda
Fibrosarkoma
Histiositoma Fibrosa
3. Tumor Fibriohistiositik Dermatofibrosarkoma Protuberans
Histiositoma Fibrosa Maligna
Rabdomioma
4. Tumor Otot Rangka
Rabdomiosarkoma
Leiomioma
5. Tumor Otot Polos Leiomiosarkoma
Tumor otot polos dengan potensi keganasan tidak jelas
Hemangioma
Limfangioma
6. Tumor Vaskular Hemangioendotelioma
Hemangioperisitoma
Angiosarkoma
Neurofibroma
7. Tumor Saraf Perifer Schwannoma
Tumor ganas selubung saraf perifer
Tumor Sel Granular
Tumor yang Histogenesisnya Tidak Sarkoma Sinovium
8.
Jelas Sarkoma bagian lunak alveolus
Sarkoma Epitelioid

Tabel Klasisikasi Tumor Jaringan Lunak Berdasarkan Pertumbuhan Jinak dan Ganas
CLASSIFICATION: HISTOGENIC CLASSIFICATION SCHEME FOR BENIGN AND MALIGNANT SOFT TISSUE TUMORS
Tissue formed Benign soft tissue tumor Malignant soft tissue tumor (histogenesis)
Fat Lipoma Liposarkoma
Fibrous tissue Fibroma Fibrosarkoma
Skeletal muscle Rabdomioma Rabdomiosarkoma
Smooth muscle Leiomioma Leiomyosarkoma
Synovium Synovioma Sarkoma sinovial
Blood vessel Hemangioma hemangiopericytoma Angiosarkoma; malignant
Lymphatics Lymphangioma Lymphangiosarkoma
Nerve Neurofibroma Neurofibrosarkoma
Mesothelium Benign mesothelioma Malignant mesothelioma
Tissue histiocyte Benign fibrous histiocytoma Malignant fibrous histiocytoma
Pluripotent None recognized Malignant mesenchymoma
Uncertain None recognized sarkoma; epithelioid sarkoma Ewing's sarkoma; alveolar soft parts

Melalui mikroskop, lipoma terdiri atas sel-sel adiposit yang sudah dewasa berbentuk lobus-lobus, dan diliputi
oleh kapsul fibrous. Yang adakalanya, suatu lipoma tidak berkapsul menyusup ke dalam otot. Empat jenis
lain lipoma mungkin dicatat di atas suatu spesimen biopsi:
1. Angiolipoma
Angiolipoma varian membentuk dengan co-existing perkembangbiakan vaskuler. Jenis ini banyak
pembuluh darah kecil. Angiolipoma mungkin menyakitkan dan pada umumnya muncul tidak lama
sesudah pubertas.
2. Pleomorphiclipoma
Varian lain dimana bizarre, sel raksasa multinucleated adalah admixed dengan adipocytes. Lipoma
jenis ini sebagian besar terjadi pada laki-laki usia 50 70 tahun.
3. Adipocytes
Sepertiga varian, sel gelendong lipoma, mempunyai gelendong langsing sel yang admixed di dalam
suatu bagian yang dilokalisir muncul adipocytes.
4. Adenolipoma
Variasi lipoma di payudara. Seringkali memiliki komponen marked fibrotic. Ditandai oleh
kehadiran kelenjar di dalam tumor yang gemuk, jenis ini sering ditempatkan terletak di atas
proximal bagian bagian dari empedu.
(Sabiston DC. Buku ajar bedah : tumor jinak yang lazim. Edisi ke-2. Jakarta: EGC; 2004.h.365-7)

Klasifikasi Lipoma:
1. Lipoma soliter (paling sering)
Kebanyakan lipoma soliter adalah superfisial dan berukuran kecil. Lipoma soliter bisa tumbuh dengan
kenaikan berat badan dan tidak menghilang apabila berat badan diturunkan.
2. Diffuse Kongenital Lipoma
Lipoma diffuse dengan batas tidak tegas biasanya berlokasi pada daerah belakang badan. Tumor ini
sering meluas ke dalam otot maka kurang memberikan hasil yang baik dengan reseksi local. Tumor
ini terdiri dari jaringan lemak yang immature.
3. Lipomatosis simetris (Madelung)
Sering dijumpai pada daerah kepala, leher, bahu dan proximal extremitas atas. Pada anamnesa sering
terdapat riwayat mengkomsumsi alkohol atau penyakit diabetes mellitus.
4. Familial lipomatosis multiple
Ditandai dengan beberapa benjolan kecil dengan batas tegas dan "berkapsul". Biasanya terdapat
pada daerah extremitas dan timbul setelah pubertas. Pada anamnesa didapatkan riwayat penyakit
yang sama pada keluarga .
5. Penyakit Dercum (adiposis dolorosa)
Lipoma yang menimbulkan rasa nyeri. Biasanya dijumpai pada wanita postmenopausa yang obese
,alcoholism, ketidakstabilan emosi dan depresi berasosiasi dengan penyakit ini .
6. Angiolipoma
Angiolipoma adalah nodul subkutan yang kenyal dan nyeri. Tumor ini lebih keras daripada lipoma
biasa dan multilobulasi.
7. Hibernomas
Tumor ini tumbuh soliter, nodul yang berbatas tegas dan biasanya asimptomatik. Biasanya dijumpai
pada regio interskapula, axilla, colli dan mediastinum. Secara histologik, hibernomas terdiri dari
lipoblast coklat yang dikenali sebagai mulberry cells.

Kriteria Diagnosis
Anamnesis
1. Identitas
Identitas meliputi nama lengkap pasien,umur atau tanggal lahir,jenis kelamin,nama orang tua atau
suami atau isteri atau penanggung jawab,alamat,pendidikan,pekerjaan,suku bangsa dan agama.Identitas
perlu ditanyakan untuk memastikan bahwa pasien yang dihadapi adalah memang benar pasien yang
dimaksud.Selain itu identitas ini juga perlu untuk data penelitian,asuransi dan lain sebagainya.
2. Riwayat Penyakit Dahulu
Bertujuan untuk mengetahui kemungkinan-kemungkinan adanya hubungan antara penyakit yang
pernah diderita dengan penyakitnya sekarang.Tanyakan pula apakah pasien pernah mengalami
kecelakaan,menderita penyakit yang berat dan menjalani operasi tertentu,riwayat alergi obat dan
makanan,lama perawatan,apakah sembuh sempurna atau tidak. Obat-obat yang pernah diminum oleh
pasien juga harus ditanyakan,termasuk steroid, kontrasepsi, transfusi, kemoterapi, dan riwayat imunisasi.
Bila pasien pernah melakukan berbagai pemeriksaan,maka harus dicatat dengan seksama, termasuk
hasilnya, misalnya gastroskopi, Papanicolaus smear, mamografi, foto paru-paru dan sebagainya.
3. Riwayat sosial
Mencangkup keterangan mengenai pendidikan, pekerjaan dan segala aktivitas di luar pekerjaan,
lingkungan tempat tinggal, perkawinan, tanggungan keluarga, dal lain-lain. Perlu ditanyakan pula tentang
kesulitan yang dihadapi pasien. (Jonathan G. At a glance : anamnesis dan pemeriksaan fisik. Jakarta :
Erlangga; 2007. hlm. 196-8.)
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik diawali dengan melakukan inspeksi. Pada pemeriksaan dapat digunakan kaca
pembesar apabila diperlukan. Pemeriksaan ini mutlak dilakukan pada ruangan terang. Anamnesis dapat
dilakukan bersamaan saat inspeksi. Perlu juga ditanyakan apakah keluhan ada di tempat lain, oleh karena
itu, inspeksi seluruh kulit tubuh juga penting untuk dilakukan.2
Pada inspeksi diperhatikan lokalisasi, warna, bentuk, ukuran, penyebaran, batas, dan effloresensi yang
khusus. Setelah inspeksi dilakukan, dilakukan palpasi dan ditanyakan kepada pasien apakah ada nyeri yang
dirasakan. Pada pemeriksaan ini diperhatikan adanya tanda-tanda radang akut atau tidak, misalnya dolor,
kalor, fungsiolesa, ada tidaknya indurasi, fluktuasi, dan pembesaran kelenjar regional maupun generalisata.2
Setelah pemeriksaan dermatologic (inspeksi dan palpasi). Dilakukan pemeriksaan umum (intern).
Setelah selesai, dapat dibuat diagnosis sementara dan diagnosis banding.2 Bila diperlukan, dapat juga pasien
dikonsultasikan ke bagian lain, misalnya untuk pemeriksaan umum internis dan juga dapat dilakukan
pemeriksaan pembantu, misalnya pemeriksaan bakteriologik, mikologik, histopatologik, darah, urin, dan
imunologik.2
1. Pemeriksaan tanda-tanda vital
a. Tekanan Darah
Normal : 120/80 mmHg
b. Heart Rate
Normal : 70-75 kali/menit.
Suhu
Normal : 37 C/98,6 F.
c. Pernafasan
Normal : 15-20 kali/menit.
(Uliyah M, Hidayat AAA. Buku saku kebutuhan dasar manusia : nilai normal tanda vital. Edisi ke-2. Jakarta: EGC;
2005)
2. Status lokalis
Pada region antebrachii dekstra bagian dorsal :
a. Inspeksi
Setelah anamnesis, tindakan yang dilakukan adalah melakukan inpeksi. Bantuan
permeriksaan dengan kaca pembesar dapat dilakukan. Pemeriksaan ini mutlak dilakukan
dalam ruangan yang terang. Anamnesis terarah biasanya ditanyakan pada penderita
bersamaan dilakukan inpeksi untuk melengkapi data diagnosis.3
Pada inpeksi diperhatikan lokalisasi, warna, bentuk, ukuran, penyebaran, batas
dan efleresensi yang khusus. Bila terdapat kemerahan pada kulit ada tiga kemungkinan:
eritema, purpura, dan telangiektasis. Cara membedakannya yakni ditekan dengan jari dan
digeser. Pada eritema warna kemerahan akan hilang dan warna tersebut akan kembali
setelah jari dilepaskan karena terjadi vasodilatsi kapiler. Sebaliknya pada purpura tidak
menghilang sebab terjadi pendarahan dikulit, demikian pula telangekstasis akibat
pelebaran kapiler yang menetap. Cara lain ialah yang disebut diakopi yang berarti
menekan dengan benda tranparan (diaskop) pada tempat kemerahan tersebut, diakopi
disebut positif, jika warna merah menghilang (eritema), disebut negatif bila warna merah
tidak menghilang (purpura atau telangiektasis). Pada telangiektasis akan tampak kapiler
yang berbentuk seperti tali yang berkelok-kelok dapat berwarna merah atau biru.3
Pada kasus tampak benjolan dengan ukuran 3x4 cm yang terletak pada region
antebrachii dekstra bagian dorsal.
b. Palpasi
Setelah inpeksi selesai, dilakukan palpasi. Pada pemeriksaan ini diperhatikan
adanya tanda-tanda radang akut atau tidak, misalnya dolor, kalor, fungsiolesa (rubor dan
tumor dapat pula dilihat), ada tidaknya indurasi, fluktuasi, dan pemebesaran kelenjar
regional maupun generalisata.
Pada kasus teraba massa dengan konsistensi kenyal, tidak melekat pada kulit,
memiliki batas yang tidak tegas serta tidak ditemukan adanya nyeri tekan. (Manning, Delp.
Major diagnosis fisik : kulit. Edisi ke-9. Jakarta: EGC; 2006.72-7.)

Pemeriksaan Penunjang
Dalam kebanyakan kasus, dokter dapat mendiagnosa lipoma dengan pemeriksaan fisik sederhana.
Namun, jika lipoma yang besar dan/atau menyakitkan, dokter akan melakukan tes untuk mengkonfirmasi
bahwa benjolan tersebut tidak bersifat kanker (Satyanegara, 2010). Pada lipoma yang letaknya subkutan
biasanya tidak diperlukan pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan penunjang diperlukan jika lipoma terletak
ditempat yang tidak seperti biasa atau ingin menyingkirkan liposarcoma. Pemeriksaan penunjang yang
biasanya dilakukan adalah USG, CT Scan, MRI. Pemeriksaan lain yang dianjurkan adalah pemeriksaan
patologi anatomi (Darmstadt & Lane, 2000).
Berikut pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan antara lain (Satyanegara, 2010):
a. Biopsi
Biopsi adalah prosedur di mana sepotong kecil jaringan lemak akan diambil dari lipoma sehingga
dapat diperiksa di bawah mikroskop untuk tanda-tanda kanker.
b. Magnetic Resonance Imaging (MRI)
MRI menggunakan magnet, gelombang radio, dan komputer untuk mengambil serangkaian
gambar yang sangat jelas, detil gambar. MRI telah terbukti akurat dalam pemeriksaan, namun
pemeriksaan ini mahal. Dengan MRI, jaringan lunak seperti lipoma dapat terlihat dengan jelas. MRI
dapat menunjukkan hasil yang 100% sensitif, spesifik dan akurat dalam mengidentifikasi adanya
tumor jaringan lunak.
c. Computed Tomography (CT scan)
Seperti MRI, CT scan (CAT atau scan) adalah prosedur yang juga dapat membuat serangkaian
gambar yang mendetail, namun tidak lebih akurat dari MRI. Pemeriksaan dengan CT scan
dilakukan berkali-kali dari sudut yang berbeda.
Darmstadt GL, Lane A. 2000. Nelson Ilmu Kesehatan Anak: Tumur Tumor Kulit. Edisi ke-15. Jakarta: ECG.
Satyanegara. 2010. Ilmu Bedah Saraf. Edisi ke-4. Jakarta: Gramedia.

Working diagnosis dan Differential diagnosis


WD : Lipoma
Lipoma adalah suatu tumor (benjolan) jinak yang berada dibawah kulit yang terdiri dari lemak.
Biasanya lipoma dijumpai pada usia lanjut (40-60 tahun). Karena lipoma merupakan lemak, maka dapat
muncul dimanapun pada tubuh ini. Jenis yang paling sering adalah yang berada lebih ke permukaan kulit
(superficial). Biasanya lipoma berlokasi di kepala, leher, bahu, badan, punggung, atau lengan. Jenis yang lain
adalah yang letaknya lebih dalam dari kulit seperti dalam otot, saraf, sendi, ataupun tendon. Lipoma bersifat
lunak pada perabaan, dapat digerakkan, dan tidak nyeri. Pertumbuhannya sangat lambat dan jarang sekali
menjadi ganas. Gambaran lipoma dapat dilihat pada gambar nomer satu.4
DD : Kista Dermoid, Kista Aterom, Kista epidermis, Liposarkoma.
Kista Dermoid
Kista dermoid merupakan suatu choristoma yang bersifat kongenital dilapisi oleh keratinizing
epidermis dengan struktur dermis di dalamnya, seperti folikel rambut, kelenjar keringat, dan kelenjar
sebasea. Kista dermoid berisi cairan sebasea, keratin, kalsium, dan kristal kolesterol.3
Kista dermoid biasanya ditemukan pada beberapa tahun pertama kehidupan. Akan tetapi, kista
dermoid yang profunda dapat tidak terdiagnosis pada beberapa tahun kehidupan dan biasanya akan
didiagnosis pertama kali pada usia dewasa.3,4
Kista dermoid ditemukan berupa massa berbentuk oval, membesar perlahan, teraba lunak, dan tidak nyeri.
Namun bisa juga ditemukan kista dermoid dengan pergeseran bola mata dan proptosis non-aksial, biasanya
ditemukan pada kista dermoid tipe profunda.4 Diagnosis pasti kista dermoid dengan pemeriksaan
histopatologi. Tatalaksana definitif dari kista dermoid ialah ekstirpasi kista dengan mengangkat seluruh kista
beserta kapsulnya.4
Kista Aterom
Kista ateroma adalah benjolan dengan bentuk yang kurang lebih bulat dan berdinding tipis, yang
terbentuk dari kelenjar keringat (sebacea), dan terbentuk akibat adanya sumbatan pada muara kelenjar
tersebut. Disebut juga sebagai kista sebasea. Oleh karena itu kista ateroma ini ditemukan di daerah yang
mengandung kelenjar sebasea, seperti si daerah muka, kepala, dan punggung. Kadang terdapat multiple
dalam berbagai ukuran seperti di kepala atau skrotum. Kista ateroma tidak pernah dijumpai di telapak
tangan atau telapak kaki.4
Sumbatan pada muara kelenjar sebasea, dapat disebabkan oleh infeksi, trauma (luka/benturan), atau
jerawat. Produk dari kelenjar sebasea, yaitu sebum, tertimbun dan membentuk benjolan (tumor), berbentuk
bulat, berbatas tegas, berdinding tipis, bebas dari dasar dan dapat digerakkan tetapi melekat pada kulit
(dermis) di atasnya. Daerah muara yang tersumbat merupakan tanda khas yang disebut pungta Isinya cairan
kental atau bubur eksudat berwarna putih abu-abu, kadang disertai bau asam. Merah dan nyeri jika terjadi
peradangan.3,4

Kista Epidermis
Kista epidermal atau juga disebut dengan kista sebasea adalah kumpulan material seperti keratin,
biasanya putih, licin, mudah digerakkan, dan cheesy di dalam dinding kista. Jenis kista ini merupakan yang
paling umum. Secara klinis, kista epidermal muncul sebagai nodul bulat, keras berwarna daging. Kista
epidermal umumnya memiliki lubang kecil yang berhubungan dengan kulit namun tidak selalu tampak jelas.
Kista epidermal dapat terjadi di bagian kulit mana saja, akan tetapi lebih banyak ditemui di bagian wajah,
scalp, telinga, dada, dan punggung. Tulang, payudara, genital, dan intracranial jarang ditemukan pada kista
epidermal. Mukosa okuler dan oral juga bisa terkena serta di konjungtiva palpebra, bibir, mukosa mulut,
lidah, skrotum, dan uvula.4
Kista epidermal merupakan tumor jinak yang tidak perlu dihilangkan kecuali mengganggu secara kosmetik
atau terinfeksi. Kista epidermal yang terinfeksi berwarna merah, bengkak, dan terasa nyeri. Bila hal ini
terjadi, harus diterapi dengan antibiotik dan dieksisi bila sudah tidak mengalami inflamasi. Kunci dari
penghilangan kista epidermal adalah menghilangkan seluruh dinding kista.
Liposarcoma
Liposarcoma adalah tumor lipogenic besar dalam ruang jaringan ikat. Protein fusi yang diciptakan
oleh kelainan kromosom merupakan komponen kunci dari perkembangan kanker mesenchymal. Kelainan
band 12q13 telah dikaitkan dengan perkembangan liposarcomas. Translokasi kromosom yang paling umum
adalah FUS-CHOP gen fusi, yang mengkode faktor transkripsi yang diperlukan untuk diferensiasi adiposit.
Pada orang dewasa adalah sarkoma jaringan lunak yang paling umum. Liposarcoma biasanya muncul
sebagai perlahan memperbesar, tanpa rasa sakit, massa submukosa nonulcerated pada orang paruh baya,
tetapi beberapa lesi tumbuh pesat dan menjadi ulserasi awal.

Etiologi
Penyebab lipoma tidak diketahui dengan pasti, namun karena merupakan tumor jinak. Mungkin saja
bahan-bahan kimia yang karsinogen, lingkungan, genetic dan factor imunologi juga berperan. Ada suatu
sindrom yang disebut hereditary multiple lipomatosis, yaitu seseorang yang mempunyai lebih dari 1 lipoma
pada tubuhnya. Selain itu, kegemukan tidak juga tidak menyebabkan terjadinya lipoma. 1,3
Spekulasi ada mengenai potensi yang berhubungan antara trauma dan pembentukan lipoma
berikutnya. Trauma yang disebabkan pelepasan sitokin memicu diferensiasi pra-adipocyte dan pematangan.
Sampai saat ini, tidak ada hubungan yang pasti antara trauma dan pembentukan lipoma telah prospektif
ditunjukkan. Selain itu beberapa factor seperti genetic, virus, imunologi, bahan kimia turut memperngaruhi
munculnya lipoma, tetapi penyebab pasti lipoma tideak dketahui dengan pasti. (Price, Anderson
Silvia. Patofisiologi. Ed. 5. Jakarta: EGC; 2004.) Sementara etiologi tepat lipoma masih belum jelas, hubungan
dengan penyusunan ulang gen kromosom 12 telah ditetapkan dalam kasus-kasus lipoma soliter, seperti
memiliki kelainan pada gen fusi HMGA2-LPP.
Penyebab lipoma tidaklah jelas, lipoma akan dideteksi setelah suatu luka-luka atau kerugian. Tetapi
tidak pasti apakah mereka disebabkan oleh trauma atau apakah pendeteksian mereka hanya secara
kebetulan. Lipoma juga cenderung untuk singgah di keluarga-keluarga yang secara sejarah mereka memiliki
masalah dengan tumor jinak ini, faktor keturunan yang mungkin berperan dalam pengembangannya. Lipoma
cenderung terjadi pada satu keluarga, sehingga diyakini faktor genetis memiliki peran penting dalam memicu
terjadinya tumor lemak ini. Tidak selalu jika kita mempunyai orangtua atau leluhur yang mempunyai lipoma
ini, maka kita akan mempunyai lipoma juga.
Lipoma timbul tidak selalu karena faktor keturunan, meskipun bisa tampak seperti multipel lipomatosis
herediter. Beberapa dokter percaya bahwa timbulnya lipoma biasanya dipicu oleh trauma kecil pada daerah
terkait (minor injury). Tidak ada keterkaitan antara pertumbuhan lipoma dengan kelebihan BB (over weight)
Biasanya tidak memerlukan pengobatan, kecuali jika menimbulkan rasa nyeri, mengganggu pergerakan dan
secara kosmetik memberikan rasa tidak nyaman. Jika kapsul tidak secara keseluruhan terangkat, kadang-
kadang setelah pembedahan lipoma dapat timbul kembali (angka kekambuhan kurang dari 5 %). Lipoma
dapat diambil dengan cara pembedahan (eksisi), atau liposuction. Liposuction biasanya diperuntukkan untuk
lipoma ukuran besar. Menghasilkan bekas sayatan luka operasi yang minimal / sangat kecil tapi tidak dapat
mengangkat keseluruhan kapsul lipoma sehingga dapat menyebabkan kekambuhan (lipoma tumbuh
kembali).

Epidemiologi
Lipoma terjadi pada 1% populasi. Lipoma dijumpai pada usia lanjut (40-60 tahun) namun juga dapat
dijumpai pada anak-anak. Lipoma lebih sering ditemukan pada wanita. Hal ini disebabkan karena wanita
memiliki massa lemak yang lebih banyak dari pria. Karena lipoma merupakan lemak, maka dapat muncul
dimanapun pada tubuh ini. Jenis yang paling sering adalah yang berada lebih ke permukaan kulit (superficial).
Lipoma sering tumbuh di lengan, batang tubuh dan leher bagian belakang. Jenis yang letaknya lebih dalam
dari kulit seperti dalam otot, saraf, sendi, ataupun tendon.4
Lipoma adalah tumor jaringan lunak yang paling umum terjadi pada 1% penduduk dengan
tingkat prevalensi 1/5000 pada orang dewasa. Penyakit ini dapat ditemukan baik pada wanita maupun pria.
Gejala klinis biasanya ditemukan sebagai efusi yang terletak dekat dengan sendi. Hanya 12% kasus yang
disertai dengan fraktur. (Darmstadt GL, Lane A. Nelson ilmu kesehatan anak: tumur tumor kulit. Edisi ke-15.
Jakarta : EKG;2000.h.2324-6).

Patofisiologi
Lipoma adalah neoplasma jaringan lunak jinak yang paling sering terjadi pada orang dewasa.
Neoplasma ini jinak tumbuh lambat yang terdiri dari sel-sel lemak matang. Dimana tampak metabolik sel-sel
lipoma berbeda dari sel normal meskipun sel-sel tersebut secara histologis serupa.2-4
Jaringan lemak berasal dari jaringan ikat yang berfungsi sebagai depot lemak. Jaringan lemak ini
adalah jaringan yang spesial terdiri dari sel spesifik yang mempunyai vaskularisasi tinggi, berlobus dan
berfungsi sebagai depot lemak untuk keperluan metabolisme. Sel-sel lemak primitif biasanya berupa butir-
butir halus di dalam sitoplasma. Sel ini akan membesar seperti mulberry sehingga akhirnya derajat deposisi
lemak menggeser inti ke arah perifer. Jaringan lemak berasal dari sel-sel mesenkim yang tidak
berdifferensiasi yang dapat ditemukan di dalam tubuh. Beberapa sel-sel ini menjadi jaringan sel lemak yang
matang membentuk lemak dewasa.
Terjadinya suatu lipoma dapat juga disebabkan oleh karena adanya gangguan metabolisme lemak.
Pada lipoma terjadi proliferasi baikhistologi dan kimiawi, termasuk komposisi asam lemak dari jaringan
lemak normal. Metabolisme lemak pada lipoma berbeda dengan metabolisme lemak normal, walaupun
secara histologi gambaran sel lemaknya sama.2
Pada lipoma dijumpai aktivitas lipoprotein lipase menurun. Lipoprotein lipase penting untuk
transformasi lemak di dalam darah. Oleh karena itu asam lemak pada lipoma lebih banyak dibandingkan
dengan lemak normal. Hal ini dapat terjadi bila seseorang melakukan diet, maka secara normal depot lemak
menjadi berkurang, tetapi lemak pada lipoma tidak akan berkurang bahkan bertambah besar. Ini
menunjukkan bahwa lemak pada lipoma bukan merupakan lemak yang dibutuhkan oleh tubuh. 3
Sel tumor adalah sel tubuh yang mengalami transparmasi dan tumbuh secara autonom lepas dari
kendali pertumbuhan sel normal sehingga sel ini berbeda dari sel normal dalam bentuk dan strukturnya.
Pada umumnya tumor mulai tumbuh dari satu sel di suatu tempat (unisentrik) atau dari beberapa sentral
(multilokuler) pada waktu yang sama. Selama pertumbuhan tumor masih terbatas pada organ dasarnya
maka tumor disebut masih dalam fase lokal. Tetapi kalau sudah terjadi infiltrasi ke organ sekitarnya, maka
tumor telah mencapai fase lokal infasif atau lokal infiltratif. Penyebaran lokal ini disebut penyebaran
perkontinuitatum, karena masih berhubungan dengan sel induknya. (Robbin, Cotran. Buku saku dasar
patologis penyakit. Edisi ke-7. Jakarta: EGC; 2006.h.693-4)
Sel tumor ini bertambah terus tanpa batas, sehingga tumor makin lama makin besar dan mendesak
jaringan sekitarnya sehingga dapat menyumbat saluran tubuh dan menimbulkan obstruksi. Bila tumor ini
ganas dapat menyebar ke bagian tubuh lain dan umumnya fatal bila dibiarkan karena merusak organ yang
bersangkutan dan menyebabkan kematian.
Lipoma yang paling sering tanpa gejala. Ketika mereka muncul dari jaringan lemak antara kulit dan
fasia profunda, fitur khas termasuk lunak, berfluktuasi merasa, lobulation, dan mobilitas bebas dari kulit di
atasnya. Karakteristik "tanda selip" dapat diperoleh dengan lembut menggeser jari dari tepi tumor. Tumor
akan dirasakan untuk menyelinap keluar dari bawah, sebagai lawan dari kista sebaceous atau abses yang
ditambatkan oleh sekitar indurasi. Kulit di atasnya biasanya normal.
Gejala pada situs lain tergantung pada lokasi dan dapat mencakup hal berikut:
Lipoma di saluran udara besar dapat menyebabkan gangguan pernapasan yang berhubungan dengan
obstruksi bronkus. Pasien mungkin hadir dengan baik lesi endobronkial atau parenkim. Lipoma sebelumnya
terdiagnosis orofaring juga dapat menyebabkan kesulitan napas pada saat intubasi. Pasien dengan lipoma
esofagus dapat hadir dengan obstruksi, disfagia, regurgitasi, muntah, dan refluks, lipoma esofagus dapat
dikaitkan dengan aspirasi dan infeksi saluran pernapasan berturut-turut. Lipoma Jantung terletak terutama
subendocardially, jarang ditemukan intramurally, dan biasanya unencapsulated. Mereka muncul sebagai
massa kuning memproyeksikan ke dalam ruang jantung.
Lipoma Intramediastinal mungkin menimpa pada vena kava superior, sehingga menyebabkan
sindroma vena kava superior. Lipoma usus dapat bermanifestasi sebagai obstruksi klasik, intususepsi,
volvulization, atau perdarahan. Lipoma timbul dari lemak di intramuskular septa menyebabkan difus,
pembengkakan teraba, yang lebih menonjol ketika otot terkait dikontrak. Lipoma di intra-artikular ruang
sendi atau situs intraosseous, seperti calcaneus, dapat menyebabkan disfungsi dan nyeri sendi yang
menghalangi ambulasi normal. Lipoma juga mungkin timbul dalam komponen dural atau medullary dari
sumsum tulang belakang, sehingga menyebabkan kompresi tali pusat dan petugas gejala sisa.

Gejala Klinis
Lipoma bersifat lunak pada perabaan, dapat digerakkan, dan tidak nyeri. Pertumbuhannya sangat
lambat dan jarang menjadi ganas. Lipoma merupakan nodul subkutan yang kebanyakan berukuran kecil,
namun dapat tumbuh hingga mencapai lebih dari diameter 6 cm. Apabila ukurannya terlalu besar dapat
menimbulkan rasa nyeri atau gangguan dalam pergerakan suatu bagian tubuh. Hal ini terjadi karena lipoma
yang besar dapat menekan dan mengiritasi saraf-saraf tepi kecil di seluruh bagian tubuh. Bisa ditemukan
lipoma yang berada di antara saraf tulang belakang. Lipoma ini bila tumbuh di saraf tulang akan
menyebabkan gangguan fungsi yang penting. Kelumpuhan, gangguan bicara, gangguan merasa merupakan
salah satu di antaranya. (Uliyah M, Hidayat AAA, 2005; Manning, 2006; Darmstadt GL, Lane A., 2000)

Lipoma berbentuk seperti benjolan dengan diameter 2-10 cm, terasa kenyal dan lembut. Serta
bergerak bebas di kulit (free mobility of overlying skin) namun overlying skin ini secara khas normal. Sering
terdapat pada leher, lengan dan dada. Tetapi bisa muncul di bagian tubuh manapun. Pada umumnya orang-
orang tidak menyadari jika mereka mengidap lipoma sampai benjolannya tumbuh besar dan terlihat. (Borley
NR, Grace PA. At a glance ilmu bedah. Edisi ke-3. Jakarta : Erlangga; 2006)

Lipoma seringkali tidak memberikan gejala (asymptomatic). Gejala yang muncul tergantung dari lokasi,
misalnya, pasien dengan lipoma kerongkongan (esophageal lipoma) dapat disertai obstruction, nyeri saat
menelan (dysphagia), regurgitation, muntah (vomiting), dan reflux. Esophageal lipomas dapat berhubungan
dengan aspiration dan infeksi saluran pernapasan yang berturutan (consecutive respiratory infections).
Lipoma di saluran napas utama (major airways) dapat menyebabkan gagal napas (respiratory distress) yang
berhubungan dengan gangguan bronkus (bronchial obstruction). Pasien datang dengan lesi parenkim
(parenchymal lesions) atau endobronchial. Lipoma juga sering terjadi pada payudara, namun tak sesering
yang diharapkan mengingat luasnya jaringan lemak. Lipoma di usus (intestines), misalnya: duodenum,
jejunum, colon dapat menyebabkan nyeri perut (abdominal pain) dari obstruksi atau intussusception, atau
dapat menjadi jelas melalui perdarahan(hemorrhage). Lipoma jantung (cardiac lipomas) terutama berlokasi
di subendocardial, jarang intramural, dan normalnya tidak berkapsul (unencapsulated). Terlihat sebagai
suatu massa kuning di kamar/bilik jantung (cardiac chamber). Lipoma juga dapat muncul di jaringan
subkutan vulva. Biasanya pedunculated dan dependent.
Lipoma bersifat lunak pada perabaan, dapat digerakkan, dan tidak nyeri. Pertumbuhannya sangat
lambat dan jarang sekali menjadi ganas. Lipoma kebanyakan berukuran kecil, namun dapat tumbuh hingga
mencapai lebih dari diameter 6 cm. Memiliki batas dengan jaringan yang tidak nyata. Kapsul yang
membungkus merupakan pseudokapsul yang berasal dari jaringan normal yang terdesak oleh pertumbuhan
jaringan tumor. Oleh karena berasal dari jaringan lemak yang tidak rata maka akan muncul gambaran
pseudolobulated pada palpasi. Oleh karena sifat sel lemak yang lunak seperti cairan maka sering dikatakan
sebagai pseudokistik. (Darmstadt GL, Lane A. Nelson ilmu kesehatan anak & Borley NR, Grace PA. At a glance ilmu bedah)
Penatalaksanaan
Pada dasarnya lipoma tidak perlu dilakukan tindakan apapun, kecuali berkembang menjadi nyeri dan
mengganggu pergerakan. Biasanya seseorang menjalani operasi bedah untuk alasan kosmetik. Operasi yang
dijalani merupakan operasi kecil, yaitu dengan cara menyayat kulit diatasnya dan mengeluarkan lipoma yang
ada. Namun hasil luka operasi yang ada akan sesuai dengan panjangnya sayatan. Untuk mendapatkan hasil
operasi yang lebih minimal dapat dilakukan liposuction. Sekarang ini dikembangkan tehnik dengan
menggunakan gelombang ultrasound untuk menghansurkan lemak yang ada. Yang perlu diingat adalah jika
lipoma yang ada tidak terangkat seluruhnya, maka masih ada kemungkinan untuk berkembang lagi di
kemudian hari. Jika lipoma tersebut sudah mengganggu, menyakitkan atau bertambah besar,
penatalaksanaan dapat berupa :
1. Steroid Injection
Perawatan ini mengecilkan lipoma tetapi tidak dengan sepenuhnya menghilangkan tumor itu.
Tetapi ini mungkin tidak berguna untuk lipoma yang sudah berukuran besar.
2. Liposuction
Perawatan ini menggunakan suatu jarum dan suatu semprotan besar untuk memindahkan
lipoma yang besar. Tindakan ini dilakukan dalam keadaan pasien terbius local. Liposuction biasa
dilakukan untuk menghindari suatu jaringan parut yang besar. Namun masih tetap sukar untuk
memindahkan keseluruhan lipoma dengan menggunakan tehnik ini.
3. Surgical Removal
Perawatan ini dilakukan dengan operasi lebih besar yaitu lipoma dipindahkan dengan
memotong lipoma tersebut. Pasien yang menjalani tehnik ini dilkukan pembiusan secara local maupun
general anesthesia. Dan biasanya lipoma hilang setelah pembedahan. (Sabiston DC. Buku ajar bedah :
tumor jinak yang lazim. Edisi ke-2. Jakarta: EGC; 2004.h.365-7)
Indikasi pembedahan pada lipoma antara lain:
1. Alasan kosmetik
2. Untuk mengevluasi histology (adakah keganasan pada jaringan) sehingga dapat
menyingkirkan kemungkinan liposarcoma.
3. Jika menimbulkan gejala yang mengganggu.
4. Jika berkembang menjadi lebh dari 5 cm.

Teknik Non-Eksisi vs Eksisi:


1. Teknik non eksisi
Perawatan non eksisi dari lipoma, yang saat ini umum dilaksanakan adalah injeksi steroid dan
liposuction.5
Injeksi steroid menyebabkan atrofi lemak yang bersifat local, kemudian lipoma mulai mengecil (atau
jarang kemudian hilang secara permanent). Injeksi baik dilakukan pada lipoma dengan diameter kurang dari
1 inchi. Perbandingan 1:1 campuran antara lidocain dan triamcinolone acetonide (kenacort), dalam dosis 10
mg per mL, diinjeksikan pada tengah lesi, prosedur ini dilakukan beberapa kali dengan interval bulan. Volume
steroid tergantung pada ukuran lipoma, rata-rata 1-3 mL dari total yang diinjeksikan. Jumlah injeksi
tergantung dari respon yang dihasilkan, yang diharapkan muncul dalam 3-4 minggu. Komplikasi amat jarang
apabila injeksi memenuhi prosedur yaitu : jumlah yang sesuai dosis, menempatkan jarum sehingga terletak
pada tengah-tengah lipoma. Perawatan ini menyusutkan lipoma tetapi pada umumnya tidak dengan
sepenuhnya menghapuskan tumor itu. Steroid suntikan secara khas menggunakan dengan tumor lebih kecil-
itu kurang dari 2.5 centimeter di dalam garis tengah. Suntikan terbaik dilakukan di atas lipoma, kurang dari
1 inci di dalam garis tengah. Suatu one-to-one campuran 1 persen lidocaine (Xylocaine) dan triamcinolone
acetonide (Kenalog), di dalam 1 dosis 10 mg saban mL, disuntik ke dalam pusat luka. Prosedur ini sebaiknya
diulangi beberapa kali pada satu tahun. Volume steroid tergantung pada ukuran lipoma, dengan suatu rata-
rata 1 bagi 3 mL total volume mengatur. Banyaknya suntikan tergantung pada tanggapan, yang diharapkan
untuk terjadi di dalam tiga sampai empat minggu. Kesulitan, yang jarang, adalah hasil tentang pengobatan
atau prosedur, dan kaleng dicegah dengan menyuntik yang paling kecil total jumlah yang mungkin dan
dengan memposisikan jarum sedemikian sehingga itu ada di pusat lipoma.
Liposuction dapat digunakan untuk memindahkan lipoma kecil sampai dengan lipoma yang besar,
apabila lokasi lipoma pada daerah kosmetik harus dihindarkan. Eliminasi lipoma secara total tidak biasa
dilakukan dengan liposuction. Campuran lidokain biasanya digunakan untuk anestesi pada liposuction.
Perawatan ini menggunakan suatu jarum dan suatu semprotan besar untuk memindahkan tumor yang
gemuk itu. Liposuction pada umumnya dilakukan ketika lipoma adalah di dalam suatu penempatan di mana
kamu ingin menghindari suatu parut besar. Adalah sukar untuk memindahkan keseluruhan tumor dengan
teknik ini.6
2. Teknik eksisi
Perawatan ini dilakukan dengan operasi Lebih besar lipoma terbaik dipindahkan secara pembedahan
dengan menggunting mereka ke luar lewat bius lokal. Lipoma hilang setelah pembedahannya.
Orang orang yang memiliki lipoma pada umumnya tidak memerlukan perawatan medis. Jika mereka
tidak ingin diganggu oleh lipoma yang berkembang, kemudian yang terbaik hanya untuk meninggalkannya
sendiri. Bagaimanapun, sebagian orang menganggap lipoma itu tidak enak dipandang. Oleh karena itu,
mereka memindahkan lipoma untuk alasan kecantikan. Sesungguhnya suatu lipoma perlu untuk dipindahkan
jika sudah menyebabkan gejala seperti tekanan.5
Kadang-kadang suatu lipoma di dalam badan dipindahkan untuk memperhatikan di bawah mikroskop
untuk meyakinkan pertumbuhannya itu sehingga dapat dideteksi adalah suatu lipoma dan bukan sesuatu
yang lebih serius. Lipoma adalah suatu gumpalan lemak yang pada umumnya tidak menyebabkan gejala atau
permasalahan. Kebanyakan lipoma adalah kecil dan lebih baik ditinggalkan sendiri.Teknik eksisi lipoma
menghasilkan penyembuhan lipoma yang baik dan permanen. Sebelum pembedahan, sangat membantu
sekali untuk mengambar lokasi pembedahan dan perencanaan eksisi menggunakan penanda pada
permukaan kulit.
Gambaran luar dari tumor membantu dalam menentukan margin, yang akan menunjukkan lokasi
anestesi. Eksisi dari kulit membantu untuk mendapatkan penyembuhan yang baik secara kosmetik.6
Kulit kemudian didesinfeksi dengan betadine (povine iodine) atau solution chlorhexidine (betasept),
usahakan tidak menghapus gambaran yang kita buat. Area ditutup dengan duk steril. Dimasukkan anestesi
local yaitu lidocain 1 atau 2 persen dengan campuran adrenalin, biasanya menggunakan blok anestesi,
Anestesi infiltrasi pada jaringan sub kutan pada sekeliling lapangan pandang menciptakan anestesi sebidang
field block.

Pengobatan
Biasanya, pengobatan lipoma tidak diperlukan, kecuali tumor menjadi menyakitkan atau membatasi
gerakan. Mereka biasanya dihapus karena alasan kosmetik, jika mereka tumbuh sangat besar, atau
untuk histopatologi untuk memeriksa bahwa mereka bukan jenis yang lebih berbahaya tumor
seperti liposarcoma . Titik terakhir ini dapat menjadi penting sebagai identitas sebenarnya dari sebuah "
benjolan "tidak diketahui sampai setelah dihapus dan diperiksa secara profesional.
Lipoma biasanya dihapus oleh eksisi sederhana. Penghapusan sering dapat dilakukan di bawah
anestesi lokal, dan memakan waktu kurang dari 30 menit. Ini menyembuhkan sebagian besar kasus, dengan
sekitar 1-2% dari lipoma berulang setelah eksisi. Liposuction adalah pilihan lain jika lipoma yang lembut dan
memiliki kecil jaringan ikat komponen. Liposuction biasanya hasil kurang jaringan parut , namun dengan
lipoma besar mungkin gagal untuk menghapus seluruh tumor, yang dapat menyebabkan pertumbuhan
kembali.
Ada metode baru yang dikembangkan yang seharusnya untuk menghapus lipoma tanpa bekas
luka. Salah satunya adalah penghapusan dengan menggunakan suntikan senyawa yang memiculipolisis,
seperti steroid atau fosfatidilkolin.

Komplikasi
Lipoma di bawah kulit (subkutan) jarang menimbulkan komplikasi, tetapi nodul besar dapat mengganggu
fungsi otot atau dapat menyebabkan nyeri saraf. Lipoma terjadi pada sendi dapat membatasi gerakan. Jika
mereka berkembang di usus, lipoma dapat menyebabkan hambatan yang serius. Cedera lipoma mungkin
memerlukan perawatan segera, termasuk eksisi. Jarang ditemukan benjolan yang awalnya tampaknya
menjadi lipoma sebenarnya mungkin liposarcoma (kanker), yang membutuhkan perawatan lebih lanjut.7

Prognosis
Tidak diobati, lipoma kulit cenderung perlahan-lahan meningkatkan ukuran atau tetap statis. Jika
dipotong, mayoritas sembuh tanpa insiden. Ada 1% sampai 2% tingkat kekambuhan, dan ini mungkin
memerlukan re-eksisi jika terdapat kenaikan dalam ukuran lesi atau gejala. Lesi diobati dengan sedot lemak
dan lipolisis memiliki tingkat kekambuhan tinggi karena pengangkatan yang tidak lengkap dari lesi awal.7
Lipoma jarang mengancam jiwa dan umum lipoma subkutan bukan kondisi serius. Lipoma tumbuh di
organ internal bisa lebih berbahaya, misalnya lipoma dalam saluran pencernaan dapat menyebabkan
perdarahan, ulkus dan penghalang yang menyakitkan (disebut "ganas oleh lokasi", meskipun pertumbuhan
jinak histologis). Ganas transformasi lipoma ke liposarcomas sangat langka dan sebagian liposarcomas tidak
dihasilkan dari lesi jinak yang sudah ada, meskipun beberapa kasus transformasi maligna telah dijelaskan
untuk tulang dan ginjal lipoma. Hal ini dimungkinkan ini kasus yang dilaporkan sedikit yang liposarcomas
baik dibedakan di mana halus ganas karakteristik yang tidak terjawab ketika tumor pertama kali
diperiksa. Jauh lipoma memiliki kecenderungan lebih besar untuk kambuh daripada lipoma dangkal, karena
operasi pengangkatan lengkap lipoma yang mendalam tidak selalu memungkinkan.
Ad vitam : ad bonam
Ad functionam : ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam
Ad komestikum: ad bonam
Lipoma tidak menimbulkan ancaman maut bagi penderita, juga tidak menyebabkan gangguan fungsi
tubuh. Dengan metode eksisi yang komplit, kemungkinan kekambuhan ialah sanagt kecil atau bisa dikatakan
jarang.

Pencegahan
Penyebab lipoma tidak sepenuhnya dipahami, tetapi kecenderungan untuk mengembangkan mereka turun-
temurun. Kadang-kadang, sebuah cedera ringan dapat memicu pertumbuhan mereka. Berat seseorang tidak
mempengaruhi kemungkinan lipoma. Mereka dapat terjadi pada semua kelompok umur tetapi lebih sering
terjadi pada orang dewasa paruh baya. Beberapa ahli kesehatan percaya bahwa olahraga dapat mengurangi
risiko pembentukan lipoma dengan meningkatkan sirkulasi dan mengurangi deposit lemak.7
1. Kumar V, Cotran RS, Robbins SL. Buku ajar patologi. Edisi ke-7 (2). Jakarta: EGC; 2012.p.874-5.
2. Staff pengajar bagian ilmu penyakit kulit dan kelamin FKUI Jakarta. Ilmu penyakit kulit dan kelamin. Jakarta:
Balai Penerbit FKUI; 2010.p.35-7.
3. Satyanegara. Ilmu bedah saraf. Edisi ke-4. Jakarta: Gramedia; 2010.p.414-5.
4. World Health Organization. Pathology & genetics tumours of soft tissue and bone. Lyon: IARC Press; 2006.p.20-
2.
5. Bailey BJ, et al. Atlas of head & neck surgery otolaryngology. Edisi ke-2. Philadelphia: Lippinkot Williams &
Wilkins. 2005.p.290.
6. Roemer B. Lipoma. In: Greenberg MI, Hendrickson RG, Silverberg M, editors. Greenbergs Text-atlas of
emergency medicine. Philadelphia: Lippinkot Williams & Wilkins; 2005.p.444.
7. Anonim. Lipoma [Internet]. Dermatocor : A division of Botswick Laboratory; 2009 July [cited 21 April 2013].
Available from: http://www.dermatocor.com/ Patients/Diseases-and-Conditions/Lipoma.aspx.

Anda mungkin juga menyukai