Anda di halaman 1dari 12

Secara garis besar metode penambangan dikelompokkan menjadi 3, yaitu :

1. Tambang terbuka (surface mining) : adalah metode penambangan yang segala kegiatan atau aktivitas
penambangannya dilakukan di atas atau relatif dekat dengan permukaan bumi, dan tempat kerjanya
berhubungan langsung dengan udara luar.
2. Tambang dalam/tambang bawah tanah (underground mining) : adalah metode penambangan yang segala
kegiatan atau aktivitas penambangannya dilakukan di bawah permukaan bumi, dan tempat kerjanya tidak
langsung berhubungan dengan udara luar.
3. Tambang bawah air (underwater mining) : adalah metode penambangan yang kegiatan penggaliannya dilakukan
di bawah permukaan air atau endapan mineral berharganya terletak dibawah permukaan air.

Tambahan

4. Tambang Ditempat (Insitu Mining or Novel Mining).

Pemilihan metode penambangan dilakukan berdasarkan pada keuntungan terbesar yang akan diperoleh, bukan
berdasarkan letak dangkal atau dalamnya suatu endapan, serta mempunyai perolehan tambang (mining recovery)
yang paling baik.
Dari 4 kelompok besar metode penambang tersebut menurut Hartman, 1987 dibagi-bagi menjadi metode-metode
penambangan yang lebih spesifik seperti pada Tabel 3.1 berikut.
Tabel 3.1. Klasifikasi Metode Penambangan, (Hartman, 1987)

SISTEM KELAS METODE BAHAN GALIAN

Konvensional

Mekanis Open pit mining* Metal, non-metal


Aquaeous Quarrying* Non-metal
Opencast mining* Batubara, non-metal
Tambang
Auger mining Batubara, metal, non-
Terbuka
Hydraulicking* metal
Dregding * Metal, non-metal
Metal, non-metal

Room & Pillar Batubara, non-metal


mining* Stope & Metal, non-metal
Tambang Bawah Swa-sangga Pillar mining* Metal, non-metal
Tanah (Self-supported) Underground Metal, non-metal
gloryhole Metal, non-metal
Gophering Metal, non-metal
Shrinkage stoping
Sublevel stoping *

Berpenyangga Cut & Fill stoping Metal Metal


buatan * Stull stoping Metal
(Supported) Square set stoping

Longwall mining * Batubara, non metal


Ambrukan
Sublevel caving Metal
(Caving)
Block caving * Metal

Inkonvesional

Penggalian cepat Batuan keras Semua


Automasi, Robotik Batubara, batuan
Gasifikasi bawah lunak
tanah Hidrokarbon
Retorting bawah Metal
Novel tanah Non-batubara
Tambang Metal, non-metal
samudera
Tambang nuklir
Tambang luar
bumi

Pemilihan Metode Penambangan Dalam kegiatan penambangan, aturan utamanya adalah memilih suatu
metoda penambangan yang paling sesuai dengan karakteristik unik (alam, geologi, lingkungan dan
sebagainya) dari endapan mineral yang ditambang di dalam batas keamanan, teknologi dan ekonomi,
untuk mencapai ongkos yang rendah dan keuntungan yang maksimum. Faktor-faktor yang
mempengaruhi pemilihan tersebut adalah :

1. Karakteristik spasial dari endapan

Factor-faktor ini merupakan faktor penting yang dominan karena umumnya sangat menentukan dalam
pemilihan metode penambangan antara tambang terbuka dengan tambang bawah tanah, penentuan
tingkat produksi, metode penanganan material, dan bentuk tambang dalam badan bijih. Factor-faktor
tersebut meliputi :

1. Ukuran (dimensi, terutama tinggi dan tebal)


2. Bentuk (tabular, lenticular, massive, irregular)
3. Orientasi (dip/inklinasi)
4. Kedalaman (rata-rata dan nilai ekstrem, yang akan berimbas pada stripping ratio)

1. Kondisi geologi dan hidrogeologi


Karakteristik geologi, baik dari badan bijih maupun batuan samping, akan mempengaruhi pemilihan
metode penambangan, terutama dalam pemilihan antara metode selektif dan nonselektif serta pemilihan
system penyanggaan pada system penambangan bawah tanah. Hidrologi berdampak pada kebutuhan
akan penyaliran dan pemompaan, sedangkan aspek mineralogy akan menentukan syarat-syarat
pengolahan.

1. Mineralogi dan petrologi (Sulfida vs Oksida),


2. Komposisi kimia
3. Struktur endapan (lipatan, sesar, ketidakmenerusan, intrusi)
4. Bidang lemah, (kekar, rekahan)
5. Keseragaman, alterasi, erosi (zona dan daerah pembatas)

1. Air tanah dan hidrologi (kemunculan, debit aliran dan muka air)

1. Sifat-sifat geoteknik (mekanika tanah dan mekanika batuan) untuk bijih dan batuan sekelilingnya. Hal-
hal ini akan mempengaruhi pemilihan peralatan pada system penambangan terbuka dan pemilihan
klas metode dalam system tambang bawah tanah (swasangga, berpenyangga atau ambrukan)
1. Sifat-sifat fisik yang lain (bobot isi, voids, porositas, permeabilitas, lengas)
2. Sifat elastik (kekuatan, modulus elastik, nisbah, dan lain-lain)
3. Perilaku elastik atau visko elastik (flow, creep)
4. Keadaan tegangan (tegangan awal, induksi)
5. Konsolidasi, kompaksi dan kompeten (kemampuan bukaan pada kondisi tanpa penyangga)

1. Konsiderasi ekonomi

Faktor-faktor ini akan mempengaruhi hasil, investasi, aliran kas, masa pengembalian dan keuntungan.
Faktor ini meliputi :

1. Cadangan (tonase dan kadar),


2. Produksi,
3. Umur tambang,
4. Produktivitas,
5. Perbandingan ongkos penambangan untuk metode penambangan yang cocok
6. Faktor teknologi

Kondisi paling cocok antara kondisi alamiah endapan dan metode penambangan adalah yang paling
diinginkan. Sedangkan metode yang tidak cocok mungkin tidak banyak pengaruhnya pada saat
penambangan, tetapi kemungkinan akan mempengaruhi pada kegiatan pendukung tambang/terusannya
(pengolahan, peleburan, dll). Yang termasuk dalam faktor teknologi adalah :

1. Perolehan tambang, Dilusi (jumlah waste yang dihasilkan dengan bijih),


2. Ke-fleksibilitas-an metode dengan perubahan kondisi,
3. Selektifitas metode untuk memisahkan bijih dan waste,
4. Konsentrasi atau dispersi pekerjaan,
5. Modal, pekerja dan intensitas mekanisasi

1. Faktor lingkungan
Factor lingkungan yang dimaksud tidak hanya berupa lingkungan fisik saja, tetapi juga meliputi
lingkungan social-politik-ekonomi. Yang termasuk dalam faktor lingkungan adalah :
Prosedur pemilihan metoda penambangan secara ringkas dapat ditunjukkan oleh Gambar 3.1.

Gambar 3.1. Prosedur pemilihan metode penambangan


Metode dan prinsip penambangan yang telah dijelaskan sebelumnya melibatkan masalah-masalah
geomekanika dan operasional. Pengelola industri harus bisa memilih metode panambangan yang paling
tepat untuk cebakan bijih tertentu. Selain karakteristik badan bijih yang mempengaruhi pemilihan metode
panambangan, karakteristik operasional khusus untuk setiap metode penambangan secara langsung
juga ikut mempengaruhi pemilihan metode penambangan.
Karekteristik operasional tersebut meliputi:
a. Skala penambangan
b. Laju produksi
c. Selektivitas
d. Persyaratan pekerja
e. Keluwesan ekstraksi

Keputusan terakhir dalam pemilihan metode penambangan akan merefleksikan sifat-sifat mekanik dari
badan bijih dan lingkungannya serta hal-hal teknik praktis lain. Misalnya, non-selective method seperti
block caving tidak akan diterapkan pada cebakan bijih dimana selective recovery diperlukan, walaupun
cebakan tersebut sangat sesuai untuk ditambang dengan metode block caving.

Kadang-kadang muncul permasalahan bahwa pemilihan metode penambangan dapat menimbulkan


beberapa kesulitan teknis. Kesulitan yang timbul adalah bagaimana menggabungkan bebarapa faktor
yang berpengaruh agar bisa memutuskan metode penambangan yang sesuai untuk suatu cebakan bijih.
Berdasarkan perkembangan filosofi dan sejarah ilmu pertambangan, metode penambangan
dikembangkan untuk dapat mengakomodir dan mengeksploitasi beberapa kondisi penambangan.
Prosedur paling baik yang dapat dikembangkan dalam pemilihan metode penambangan adalah dengan
melibatkan logika berpikir suatu sistem komputer.

Pemilihan metode panambangan sulit diterapkan bila berhadapan dengan badan bijih besar yang harus
ditambang dengan dua metode panambangan yang berbeda, misalnya block caving dan open stoping.
Block caving akan menjadi metode yang lebih disukai karena jumlah tenaga kerja yang sedikit, biaya per
tonne yang rendah dan keuntungan-keuntungan teknis lainnya. Prasyarat utama yang harus dipenuhi
adalah bahwa ambrukan dapat diinisiasi pada badan bijih dan merambat dengan kecepatan konstan
melalui badan bijih sebagai broken ore. Kapan ambrukan dapat diterapkan pada suatu badan bijih ?
Jawabannya bukan hal yang sederhana. Solusi praktis untuk menjawab pertanyaan ini (mengerti tentang
mekanisme ambrukan) dapat ditemukan pada klasifikasi geomekanik yang dimodifikasi berdasarkan
kondisi massa batuan di daerah penambangan.

Tujuan utama dalam pemilihan suatu metode untuk menambang suatu endapan mineral adalah dalam
rangka merancang suatu sistem eksploitasi yang paling sesuai dengan kondisi sebenarnya. Dalam hal ini
pengalaman berperan utama dalam pengambilan keputusan, yang memerlukan banyak pertimbangan
berdasarkan evaluasi rekayasa. Evaluasi tersebut dilakukan dalam tiga tahap seperti pada Gambar 3.1,
yaitu studi
konseptual, studi rekayasa, dan studi rancangan rinci. Hasilnya ialah sebuah laporan rekayasa final.
Contoh pedoman untuk penentuan metode penambangan terbuka berdasarkan kekuatan bijih dan
batuan di sekitarnya serta geometri cadangan menurut Hartman (1987) dapat dilihat pada Tabel 3.2.
Resume dari tabel tersebut adalah :

1. Tambang terbuka umumnya lebih serba guna, terutama berkaitan dengan kekuatan bijih dan batuan
samping, dip endapan, dan kadar bijih, tetapi sangat bergantung dengan bentuk dan ukuran endapan,
keseragaman kadar dan kedalaman (keduanya mutlak dan bergantung pada nisbah kupas/stripping
ratio)
2. Penerapan ideal pada endapan yang besar, perlapisan datar (atau massif) dengan sebaran secara
mendatar luas dan tebal dan keterdapatannya dekat permukaan.
3. Kurang cocok untuk endapan yang kecil, tipis, kadar tidak merata, kemiringan besar dan posisinya
dalam.
4. Penambangan dengan ekstraksi mekanis lebih konvensional, banyak diterapkan, mudah dalam
pelaksanaannya dan fleksibel dalam perubahan metode penambangan.
5. Penambangan dengan ekstraksi aqueous lebih murah dan cocok untuk diterapkan pada endapan
kecil dengan kadar yang bervariasi, tetapi sangat terbatas penerapannya pada endapan yang rentan
terhadap terhadap air dan jika pemenuhan kebutuhan air memerlukan biaya yang mahal.

Sedangkan contoh pedoman untuk penentuan metode penambangan bawah tanah berdasarkan
kekuatan bijih dan batuan di sekitarnya serta geometri cadangan menurut Hartman (1987) dapat dilihat
pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2. Pemilihan Metode Penambangan Terbuka Berdasarkan Kekuatan Bijih Dan Batuan Serta
Geometri Cadangan
konseptual, studi rekayasa, dan studi rancangan rinci. Hasilnya ialah sebuah laporan rekayasa final.
Contoh pedoman untuk penentuan metode penambangan terbuka berdasarkan kekuatan bijih dan
batuan di sekitarnya serta geometri cadangan menurut Hartman (1987) dapat dilihat pada Tabel 3.2.
Resume dari tabel tersebut adalah :

1. Tambang terbuka umumnya lebih serba guna, terutama berkaitan dengan kekuatan bijih dan batuan
samping, dip endapan, dan kadar bijih, tetapi sangat bergantung dengan bentuk dan ukuran endapan,
keseragaman kadar dan kedalaman (keduanya mutlak dan bergantung pada nisbah kupas/stripping
ratio)
2. Penerapan ideal pada endapan yang besar, perlapisan datar (atau massif) dengan sebaran secara
mendatar luas dan tebal dan keterdapatannya dekat permukaan.
3. Kurang cocok untuk endapan yang kecil, tipis, kadar tidak merata, kemiringan besar dan posisinya
dalam.
4. Penambangan dengan ekstraksi mekanis lebih konvensional, banyak diterapkan, mudah dalam
pelaksanaannya dan fleksibel dalam perubahan metode penambangan.
5. Penambangan dengan ekstraksi aqueous lebih murah dan cocok untuk diterapkan pada endapan
kecil dengan kadar yang bervariasi, tetapi sangat terbatas penerapannya pada endapan yang rentan
terhadap terhadap air dan jika pemenuhan kebutuhan air memerlukan biaya yang mahal.

Sedangkan contoh pedoman untuk penentuan metode penambangan bawah tanah berdasarkan
kekuatan bijih dan batuan di sekitarnya serta geometri cadangan menurut Hartman (1987) dapat dilihat
pada Tabel 3.3.
p n / r bisa memutuskan metode penambangan yang sesuai untuk suatu cebakan bijih.
Berdasarkan perkembangan filosofi dan sejarah ilmu pertambangan, metode penambangan
dikembangkan untuk dapat mengakomodir dan mengeksploitasi beberapa kondisi penambangan.
Prosedur paling baik yang dapat dikembangkan dalam pemilihan metode penambangan adalah dengan
melibatkan logika berpikir suatu sistem komputer.Pemilihan metode panambangan sulit diterapkan bila
berhadapan dengan badan bijih besar yang harus ditambang dengan dua metode panambangan yang
berbeda, misalnya block caving dan open stoping. Block caving akan menjadi metode yang lebih disukai
karena jumlah tenaga kerja yang sedikit, biaya per tonne yang rendah dan keuntungan-keuntungan
teknis lainnya. Prasyarat utama yang harus dipenuhi adalah bahwa ambrukan dapat diinisiasi pada
badan bijih dan merambat dengan kecepatan konstan melalui badan bijih sebagai broken ore. Kapan
ambrukan dapat diterapkan pada suatu badan bijih ? Jawabannya bukan hal yang sederhana. Solusi
praktis untuk menjawab pertanyaan ini (mengerti tentang mekanisme ambrukan) dapat ditemukan pada
klasifikasi geomekanik yang dimodifikasi berdasarkan kondisi massa batuan di daerah penambangan.
Tujuan utama dalam pemilihan suatu metode untuk menambang suatu endapan mineral adalah dalam
rangka merancang suatu sistem eksploitasi yang paling sesuai dengan kondisi sebenarnya. Dalam hal ini
pengalaman berperan utama dalam pengambilan keputusan, yang memerlukan banyak pertimbangan
berdasarkan evaluasi rekayasa. Evaluasi tersebut dilakukan dalam tiga tahap seperti pada Gambar 3.1,
yaitu studi

Tabel 3.2. Pemilihan Metode Penambangan Terbuka Berdasarkan Kekuatan Bijih Dan Batuan Serta
Geometri Cadangan

Kekuatan bijih Klasifikasi Geometri Metode


sistem cadangan Penambangan
dan batuan penambangan

Bijih : kuat sampai Tabular, datar, Room & Pillar


moderat tipis, ukuran besar

Swa SanggaSelf Tabular, datar, Stope & Pillar


Supported tebal,ukuran besar
Batuan : kompeten (tidak Tabular, miring, Shrinkage Stoping
runtuh meski tidak tipis,ukuran
disangga) sembarang

Tabular, miring, Sub-level Stoping


tebalukuran besar

Bijih: Moderat Bentuk tak teratur, Cut & Fill Stoping


sampai lemah miring, tipis,
ukuran sembarang

Penyangga Tabular, miring, Stull Stoping


buatanArtifically tipis, ukuran kecil
supported

Batuan: Inkompeten Bentuk, Square Set


(runtuh jika tidak kemiringan ukuran Stoping
disangga) sembarang, tebal

Bijih : Moderat Tabular, datar, Longwall


sampai lemah tipis, ukuran besar

AmbrukanCaving Tabular atau masif, Sub-level caving


miring,

Batuan : cavable (dapat Masif, miring, Block Caving


ambruk) tebal, ukuran besar

Tidak terlepas dari pedoman di atas, terdapat pedoman umum dalam menentukan apakah akan
menggunakan tambang bawah tanah atau tambang terbuka. Metode tambang bawah tanah diterapkan
jika kedalaman endapan, dan atau nisbah pengupasan (stripping ratio) overburden terhadap bijih (atau
batubara atau mineral berharga lainnnya) menjadi sangat besar untuk ditambang dengan metode
tambang terbuka.

Metode penambangan yang biasa diterapkan didasarkan pada cara penyanggaan (lihat pada Gambar
3.2). Pada gambar ini ditunjukkan bagaimana perubahan pada perpindahan dan strain energy di daerah
near field.
Laubscher (1977) melakukan penelitian tentang hubungan antara sifat geomekanik batuan dengan
kemudahan caving atau stoping. Pola pengklasifikasian yang disusun oleh Laubscher menampilkan hasil
korelasi antara kinerja metode penambangan dengan kondisi massa batuan di dalam serta di sekitar
badan bijih asbestos dan emas di Zimbabwe. Pola Laubscher merupakan pengembangan asli dari teknik
klasifikasi geomekanik lainnya. Penerapan pola Laubscher dalam pemilihan metode panambangan dan
aspek-aspek lain dalam perencanaan dan perancangan tambang telah dijabarkan oleh Laubscher (1981)
seperti ditunjukkan pada Tabel 3-3.

Klasifikasi Laubscher memberikan perkiraan kuantitatif atau indeks sifat massa batuan (angka dalam
interval 0-100) yang digunakan untuk menentukan urutan kelas (1-5). Setiap kelas berada pada interval
indeks 20. Kelas 1 massa batuan diartikan kondisi insitu material dengan kekuatan tinggi, frekuensi
kekar yang kecil, kuat gesar kekar yang tinggi, dan tekanan air yang rendah. Berdasarkan uraian ringkas
tentang mekanisme ambrukan yang diberikan pada bagian awal, jelas bahwa massa batuan dengan
urutan kelas yang tinggi tersusun oleh kekar yang banyak dan bersifat getas, akan sangat sesuai bila
dilakukan ambrukan.

Penyelidikan Laubscher dapat menerangkan hubungan langsung antara nomer kelas dengan faktor
kinerja, misalnya kecenderungan massa batuan untuk menahan ambrukan (seperti cavability), ukuran
butiran bijih, keperluan secondary blasting pada drawpoint (yang mempunyai hubungan terbalik dengan
fragmentasi alami) dan kebutuhan dimensi undercut untuk menginisiasi ambrukan. Parameter terakhir
dijelaskan sebagai jari-jari hidraulik ekivalen, misalnya perbandingan luas undercut terhadap keliling
undercut untuk menghitung geometri penggalian.
Interpretasi data pada Tabel 3-4 menunjukkan bahwa untuk kelas geomekanik 3-5 lebih baik menerapkan
metode penambangan ambrukan. Untuk kelas 1 dan 2, metode penambangan open stope akan lebih
baik diterapkan. Sebagai tambahan, Tabel 3-1 tidak selamanya harus dijadikan patokan, karena dapat
juga memperhitungkan kondisi lainnya. Misalnya untuk kelas geomekanik III-3, penerapan ambrukan
dapat dilakukan dengan memperhitungan orientasi kekar dan pengaruhnya terhadap ambrukan.
Kendorski (1978) menyebutkan perlu adanya critical factor dalam mengaplikasikan ambrukan pada
badan bijih bila terdapat kekar sub-horisontal.
Informasi pada Tabel 3-4 untuk ukuran undercut akan sangat berguna dalam memperkirakan tata latak
ambrukan. Misalnya untuk panel ambrukan dengan penggalian undercut segiempat, dan kelas massa
batuan 4, rata-rata jari-jari ekivalen yang disarankan adalah 14 m dengan dimensi undercut 56 m.
Perhitungan dimensi undercut harus dilengkapi dengan analisis detail kondisi spesifik massa batuan,
misalnya kondisi tegangan insitu dan kekuatan massa batuan. Bagaimanapun bagusnya klasifikasi
geomekanik tersebut, hal tersebut diperoleh berdasarkan pengalaman, sehingga masih diperbolehkan
keputusan-keputusan lain dalam aplikasinya.

Tabel 3-4. Unjuk kerja ambrukan untuk berbagai kelas geomekanik dari massa batuan (Laubscher,
1981).

Kelas geomekanik 1 2 3 4 5

Tidak Buruk Sedang Baik Sangat baik


Cavability terjadi

Ukuran fragmen - Besar Sedang Kecil Sangat


kecil
Secondary blasting - Tinggi Medium Kecil sangat kecil
Dimensi undercut - 30 30 20 20 8 8
(m)*
* Jari-jari hidraulik ekivalen
3.3. TAMBANG TERBUKA ATAU TAMBANG BAWAH TANAH
Operasi penambangan meliputi : pemboran dan peledakan yang dilakukan untuk memecah batuan,
pemuatan dan pengangkutan, atau dapat juga ditambahkan proses peremukan bijih untuk menghasilkan
ukuran yang sesuai. Operasi tersebut dapat diterapkan pada tambang bawah tanah, open pit, atau
penambangan di laut. Operasi yang sama juga dilakukan pada berbagai pekerjaan konstruksi, misalnya
pembuatan jalan, PLTA, dll. Sebelum sampai pada analisis ekonomi yang sangat mempengaruhi
pemilihan tambang bawah tanah atau open pit dan pada kondisi bagaimana harus dilakukan perubahan
dari open pit ke tambang bawah tanah atau sebaliknya, sangat menarik bila dipertimbangkan beberapa
faktor-faktor umum.
3.3.1. Tambang Terbuka vs Tambang Bawah Tanah
3.3.1.1. Produksi
Tabel 3-5 menunjukkan jumlah material yang ditangani pada penambangan open pit dan tambang bawah
tanah di tahun 1973. Di dunia barat, industri pertambangan dapat menangani material sebanyak 3 milyar
ton bijih/ tahun.
Metode penambangan bervariasi sesuai dengan jenis logamnya. Bijih besi dan tembaga lebih sering
ditambang dengan metode open pit. Untuk emas, nikel, timbal, dan seng lebih sering ditambang dengan
metode bawah tanah.
Tabel 3-5. Jumlah material yang dipindahkan selama penambangan dan pekerjaan konstruksi tahun
1973 (Committee for Mineral Policy, 1978)

106 m3 %

Penambangan 1550 41
620 17
Terbuka
Bawah tanah
Pekerjaan konstruksi 1450 39
130 3
Terbuka
Bawah tanah
3750 100
Jumlah penambangan bijih dengan open pit bervariasi untuk setiap negara. Di USA sekitar 85%
penambangan bijih logam dilakukan melalui open pit tetapi untuk negara Swedia hanya 30%.
Tabel 3-6 memperlihatkan jumlah penambangan open pit dan bawah tanah di dunia barat yang
menghasilkan 150.000 ton bijih/ tahun (tidak termasuk tambang batubara). Tabel 3-5 dapat mewakili
90% produksi tambang di seluruh belahan dunia yang meningkat dari 1.900 juta sampai 3-500 juta ton
per tahun selama periode 1968-1977.
Tabel 3-6 menunjukkan bahwa produksi tambang meningkat bukan karena peningkatan jumlah industri
pertambangan, tetapi lebih dikarenakan perluasan daerah penambangan. Jumlah industri pertambangan
besar meningkat, dan selama periode waktu yang sama, jumlah tambang kecil dan medium meningkat
dengan konstan atau sebaliknya menurun menjadi semakin kecil.
3.3.1.2. Perkembangan Produksi
Perkembangan teknis yang cepat selama beberapa dekade terakhir menghasilkan peningkatan
produktivitas yang tinggi. Produktivitas menunjukkan peningkatan yang lebih besar pada tambang-
tambang besar dibandingkan tambang-tambang kecil serta lebih tinggi diperoleh dari tambang terbuka
daripada tambang bawah tanah. Pada tambang terbuka hanya terdapat sedikit pembatasan untuk bisa
mempergunakan mesin-mesin dengan kapasitas yang besar, berbeda dengan tambang bawah tanah
yang dibatasi oleh ruang kerja yang sempit.
Pada studi perbandingan antara tambang terbuka di USA dengan tambang bawah tanah di Swedia yang
telah dilakukan beberapa memperlihatkan bahwa produksi tambang terbuka per tambang secara berkala
lebih menunjukkan peningkatan dibandingkan tambang bawah tanah, tetapi prosentase peningkatan
lebih besar terjadi pada tambang bawah tanah. Sejak awal abad masehi, untuk tambang terbuka
produktivitas meningkat sebanyak 250% dan untuk tambang bawah tanah 350%, dan produktivitas mulai
meningkat akhir-akhir ini pada tambang bawah tanah besar dibandingkan tambang bawah tanah kecil.

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook

Posting LamaBeranda

7 comments:

1.

Mario Yuven17 November 2014 22.01

thanks infoonya gan .. ijin copas ya

Balas

2.

nonton flim online6 Agustus 2015 02.45

infonya sangat membantu gan..


makasih banyak gan atas infonya..
salam kenal dan salam sukses gan...

Balas

3.

Elisabeth Lie5 Januari 2016 01.07

casino online indonesia


casino online
judi online
baccarat online
baccarat online indonesia
live dealer
live casino
live baccarat
komisi rollingan
live casino indonesia
casino indonesia
komisi tanpa syarat

Balas

4.
Dewi Aja21 April 2016 02.22

Perkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files
menggunakan hosting yang baru?
Jika ya, silahkan kunjungi website ini www.kumpulbagi.com untuk info selengkapnya.

Di sana anda bisa dengan bebas share dan mendowload foto-foto keluarga dan trip, music, video, filem dll dalam
jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)

Balas

5.

KISAH SUKSES IBU HERAWATI27 November 2016 03.24

KISAH SUKSES
Assalamu alaikum wr wb,,senang sekali saya bisa menulis dan berbagi kepada teman2 melalui room ini,
sebelumnya dulu saya adalah seorang Pengusaha Butik yg Sukses, kini saya gulung tikar akibat di tipu teman
sendiri, ditengah tagihan utang yg menumpuk, Suami pun meninggalkan saya, dan ditengah himpitan ekonomi
seperti ini, saya coba buka internet untuk cari lowongan kerja dan secara tdk sengaja sy liat situs pesugihan AKI
SYEH MAULANA Di Website/situnya Saya pun langsug hubungi beliau dan Semua petunjuk AKI saya ikuti dan
hanya 3 hari, Alhamdulilah benar benar terbukti dan, semua utang saya lunas dan sisanya buat modal usaha,
kata kata beliau yang selalu sy ingat setiap manusia bisa menjadi kaya, hanya saja terkadang mereka tidak tahu
atau salah jalan. Banyak orang menganggap bahwa miskin dan kaya merupakan bagian dari takdir Tuhan. Takdir
macam apa? Tuhan tidak akan memberikan takdir yang buruk terhadap kita, semua cobaan yang Tuhan berikan
merupakan pembuktian seberapa kuat Anda bertahan di dalamnya. Tuhan tidak akan merubah nasib Anda jika
Anda tidak berusaha untuk merubahnya. Dan satu hal yang perlu Anda ingat, Jika Anda terlahir miskin itu bukan
salah siapapun, namun jika Anda mati miskin itu merupakan salah Anda, saya juga tidak lupa mengucap syukur
kepada ALLAH karna melalui Ritual Penarikan Dana Hibah AKI ZYEH MAULANA saya Bisa sukses. Jadi kawan2
yg dalam kesusahan jg pernah putus asah, kalau sudah waktunya tuhan pasti kasi jalan asal anda mau
berusaha, AKI ZYEH MAULANA Banyak Dikenal Oleh Kalangan Pengusaha Dan Artis Ternama Karna Beliau
adalah guru spiritual terkenal di indonesia, jika anda ingin seperti saya silahkan Lihat No Tlp Aki Di
website/internet ~>KLIK DISINI<~ Wassalam

Balas

6.

PT. TRAVIA MAKMUR NIKELINDO1 April 2017 12.04

Nickel Product

PT. TRAVIA MAKMUR NIKELINDO


www.travianikelindo.hol.es

Balas

7.
IBU MARYATI DI BEKASI9 Juli 2017 02.21

Saya sudah percaya yang namanya pesugihan ternyata betul-betul ada karna saya sudah membuktikan sendiri
berkat bantuan pesugihan putih sebesar 3M dari Mbah Budi Hartono saya sudah buka usaha dan hutang saya
semua pada lunas bahkan keadaan saya sudah jauh lebih baik dari sebelumnya sekedar info jika anda punya
masalah ekonomi butuh bantuan terutama yang terlilit hutang sudah lama belum lunas atau butuh modal usaha
jangan pusin ini solusi yang tepat silahkan tlpn atau sms di no 085256077899 Mbah Budi Hartono atau buka
website disini-->> *PESUGIHAN PUTIH TANPA TUMBAL*

Balas
Tambahkan komentar

Links to this post

Buat sebuah Link

Anda mungkin juga menyukai